Di Susun Oleh :
MUHAMAD ASMAR
20180611044075
Indikator
Lokasi Periode
Dampak Keberhasilan Institusi
Sumber Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
Dampak Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
Hidup
Kesempatan Rekruitmen Dapat mengurangi Mengutamakan Desa 3 (Tiga) Bulan Instansi
kerja dan tenaga kerja pengangguran penduduk setempat Kulonprogo, sebelum Pelaksana: PT.
peluang diwilayah sekitar dalam perekrutan Yogyakarta. pekerjaan Bumi Indonesia
berusaha pertambangan tenaga kerja dan kontruksi Instansi
Munculnya usaha- memberikan training dimulai Pengawas: Bupati
usaha kecil di calon tenaga kerja Kulonprogo,
masyarakat sekitar Memberikan batuan DLH dan
modal bagi usaha- Disnakersos.
usaha kecil secara Instansi penerima
bergilir laporan:
Disnakersos dan
DLH Kulonprogo
Sikap dan Survei Tidak timbul sikap Sosialisasi rencana Desa 6 (Enam) Instansi
persepsi dan dan persepsi kegiatan warga yang Kulonprogo, Bulan sebelum Pelaksana: PT.
masyarakat sosialisasi negatif dari terkena dampak Yogyakarta. pelaksanaan Bumi Indonesia
Pengadaa masyarakatyang yang dilakukan penambangan Instansi
n lahan dapat memicu secara transfaran Pengawas: Bupati
timbulnya Pemberian Kulonprogo,
gangguan yang kompensasi atas DLH dan
tidak dikehendaki harga lahan yang Disnakersos.
Pemberian hak dibebaskan Instansi penerima
pengganti aset berdasarkan laporan:
masyarakat sesuai kesepakatan dengan Disnakersos dan
dengan proporsi pemilik lahan DLH Kulonprogo
kepemilikan dengan prinsip
menguntungkan
masyarakat secara
wajar dengan tetap
memperhatikan
aspek kemampuan
pendanaan PT. Bumi
Indonesia
2. Tahap Kontruksi
Indikator
Dampak Lokasi Periode
Keberhasilan Institusi
Lingkungan Sumber Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Pengelolaan Pengelolaan
Yang Dampak Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Hidup
Dikelola Hidup Hidup
Hidup
Penurunan Mobilisasi Tidak Penutupan bak Di sepanjang Secara Instansi
kualitas peralatan menimbulkan kendaraan pengangkut jalur akses periodik Pelaksana: PT.
udara Land pencemaran material (dump truck) mobilisasi sesuai Bumi Indonesia
ambient clearing dan partikel debu Memasang plat alat dan dengan Instansi
stripping (TSP), Timbal penghalang pada ban material, kebutuhan Pengawas: Bupati
Pembuatan (pb) dan CO₂ kendaraan pengangkut terutama Kulonprogo,
jalan masuk Tidak material yang DLH dan
menimbulkan Memasang alat berdekatan Disnakersos.
risiko penyakit penyaring udara pada dengan Instansi penerima
ISPA dan iritasi knalpot setiap dump permukiman. laporan:
mata akibat truck dan alat berat Disnakersos dan
partikel debu bagi lainnya DLH Kulonprogo
pekerja dan Penerapan standar K3
masyarakat bagi pekerja untuk
menggunakan masker
Kebisingan Mobilisasi Menurunnya Setiap pekerja lapang Di sepanjang Secara Instansi
peralatan sikap dan memakai earplug jalur akses periodik Pelaksana: PT.
Land persepsi negatif Menanam barrier alami mobilisasi sesuai Bumi Indonesia
clearing dan masyarakat akibat seperti menanam alat dan dengan Instansi
stripping kebisingan pepohonan di material, kebutuhan Pengawas: Bupati
Pembuatan Menimbulkan sepanjang jalan yang terutama Kulonprogo,
jalan masuk kenyamanan dapat meredam suara yang DLH dan
warga sekitar, (ex. bambu kuning, berdekatan Disnakersos.
warga yg dilalui glodok) dengan Instansi penerima
sepanjang rute Setiap kendaraan permukiman. laporan:
jalan saat proyek agar memakai Disnakersos dan
mobilisasi alatperedam suara di DLH Kulonprogo
peralatan bagian knalpotnya
Erosi dan Penggalian Permukaan tanh Menyediakan drainase Sekitar areal 2 kali Instansi
Sedimentasi material tidak mengalami dan kolam penambangan selama Pelaksana: PT.
Land kerusakan penampungan air hujan bijih besi pelaksanaan Bumi Indonesia
clearing dan Air sungai tidak sementara dilokasi pekerjaan Instansi
stripping mengalami penambangan kontruksi Pengawas: Bupati
kekerusahan dan Menyediakan sumur Kulonprogo,
tidak terjadi peresapan air hujan DLH dan
pengendapan pada lahan terbuka Disnakersos.
lumpur akibat Membuat kolam Instansi penerima
penambangan pengendapan (setting laporan:
pond) sesuai denga Disnakersos dan
kebutuhan dengan DLH Kulonprogo
menyesuaikan topografi
setempat
Gangguan Mobilisasi Tidak terjadi Pengaturan waktu dan Sepanjang Pengelolaan Instansi
lalu lintas peralatan kemacetan di rute mobilisasi rute dilakukan Pelaksana: PT.
dan jalan raya Kendaraan depan saat mobilisasi setiap Bumi Indonesia
kerusakan Tidak terjadi mobilisasi agar pelaksanaan Instansi
jalan kerusakan jalan memakai turning light mobilisasi Pengawas: Bupati
(lampu putar) berlangsung Kulonprogo,
Melakukan perbaikan DLH dan
jalan apabila terjadi Disnakersos.
kerusakan Instansi penerima
Kecepatan kendaraan laporan:
max 60 Km/Jam Disnakersos dan
DLH Kulonprogo
Gangguan Land clearing Biota air tidak Air dari buangan Sekitar areal Selama Instansi
biota air dan stripping mengalami tambang agar dilakukan penambangan masa Pelaksana: PT.
kepunahan akibat treatment terlebih kontruksi, Bumi Indonesia
aktivitas dahulu dengan cara operasi, Instansi
penambangan membuat kolam sampai Pengawas: Bupati
pengendapan dan pasca Kulonprogo,
melakukan proses operasi DLH dan
aerasi disetiap kolam Disnakersos
Dikolam penjernihan di Instansi penerima
beri ikan sebagai wujud laporan:
bahwa air buangan Disnakersos dan
tambang tidak DLH
berbahaya bagi ikan
dan
biota air lainnya.
Potensi Pembangunan Berkurangnya Melakukan program Desa Bersamaan Instansi
Gangguan base camp dan masyarakat yang pengelolaan sanitasi Kulonprogo, dengan Pelaksana: PT.
Penyakit/Ke mobilisasi mengalami sakit berbasis masyarakat Yogyakarta. dimulainya Bumi Indonesia
sehatan peralatan akibat adaya Melakukan pengelolaan kegiatan Instansi
mobilisasi kebisingan, kualitas mobilisasi Pengawas: Bupati
pertambangan udara, air limbah dan peralatan Kulonprogo,
sampah dan bahan DLH dan
Disnakersos
Instansi penerima
laporan:
Disnakersos dan
DLH
3. Tahap Operasi
Indikator
Dampak Lokasi Periode
Keberhasilan Institusi
Lingkungan Sumber Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Pengelolaan Pengelolaan
Yang Dampak Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Hidup
Dikelola Hidup Hidup
Hidup
Penurunan Kegiatan Tidak Penutupan bak Sepanjang Selama Instansi
kualitas penambangan menimbulkan kendaraan pengangkut jalur akses kegiatan Pelaksana: PT.
udara dan pencemaran material (dump truck) atau rute masa Bumi Indonesia
ambient pengangkutan partikel debu dengan terpal mobilisasi kontruksi Instansi
(TSP), Timbal (pb) Melakukan penyiraman alat dan penambang Pengawas: Bupati
dan CO₂ rutin jalan yang material an Kulonprogo,
Tidak berdebu akibat dampak berlangsung DLH dan
menimbulkan dari pengangkutan Disnakersos.
risiko penyakit material Instansi penerima
ISPA dan iritasi Kecepatan kendaraan laporan:
mata akibat max 60 Km/Jam Disnakersos dan
partikel debu bagi Setiap pekerja lapangan DLH Kulonprogo
pekerja menggunakan masker
dan masyarakat
Kebisingan Kegiatan Menurunnya sikap Setiap pekerja lapang Sepanjang Selama Instansi
penambangan dan persepsi memakai earplug jalur akses kegiatan Pelaksana: PT.
dan negatif masyarakat Membangun barrier atau rute masa Bumi Indonesia
pengangkutan akibat kebisingan alami seperti menanam mobilisasi kontruksi Instansi
Tidak pepohonan di alat dan penambang Pengawas: Bupati
Menimbulkan rasa sepanjang jalan yang material. an Kulonprogo,
tidak nyaman dapat meredam suara berlangsung DLH dan
terhadap (ex. bambu kuning, Disnakersos.
masyarakat sekitar, glodok) Instansi penerima
akibat kegiatan Setiap kendaraan laporan:
maupun proyek agar memakai Disnakersos dan
pengangkutan alatperedam suara di DLH Kulonprogo
material bagian knalpotnya
Gangguan Kegiatan Tidak terjadi Pengaturan waktu dan Sepanjang Selama Instansi
lalu lintas penambangan kemacetan di jalan rute mobilisasi jalur akses kegiatan Pelaksana: PT.
dan dan raya akibat Menghindari jalan-jalan atau rute masa Bumi Indonesia
kerusakan pengangkutan pengangkutan yang arus lalu lintasnya mobilisasi kontruksi Instansi
jalan material Tidak terjadi cukup padat alat dan penambang Pengawas: Bupati
kerusakan jalan Tonase muatan stiap material an Kulonprogo,
akibat kegiatan dump truck dapat berlangsung DLH dan
pengangkutan menyesuaikan dengan Disnakersos.
meterial jenis jalan yang akan Instansi penerima
dilewati laporan:
Kecepatan kendaraan Disnakersos dan
max 60 Km/Jam DLH Kulonprogo
Potensi Kegiatan Berkurangnya Melakukan program Desa Bersamaan Instansi
Gangguan penambangan masyarakat yang pengelolaan sanitasi Kulonprogo dengan Pelaksana: PT.
Penyakit/Ke dan mengalami sakit berbasis masyarakat , dimulainya Bumi Indonesia
sehatan pengangkutan akibat dampak yang Melakukan pengelolaan Yogyakarta. kegiatan Instansi
material ditimbulkan adaya kebisingan, kualitas mobilisasi Pengawas: Bupati
kegiatan udara, air limbah dan peralatan Kulonprogo,
pertambangan sampah dan bahan DLH dan
Disnakersos
Instansi penerima
laporan:
Disnakersos dan
DLH
4. Tahap Pasca Operasi
Indikator
Lokasi Periode
Dampak Keberhasilan Institusi
Sumber Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan
Dampak Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
Yang Dikelola Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup Hidup
Hidup
Sikap dan Kegiatan Tidak timbul sikap Sosialisasi bahwa Desa Pasca operasi Instansi
persepsi penataan dan persepsi kegiatan Kulonprogo, kegiatan Pelaksana: PT.
masyarakat lahan negatif dari penambangan akan Yogyakarta. penambangan Bumi Indonesia
(Reklamasi masyarakatyang segera berakhir Bijih besi Instansi
dan dapat memicu Pembayaran Pengawas: Bupati
Revegetasi) timbulnya Jamsostek karyawan Kulonprogo,
gangguan yang yang telah emenuhi DLH dan
tidak dikehendaki peraturan ketenaga Disnakersos.
Pemberian hak kerjaan Instansi penerima
pengganti aset Pihak pemrakarsa laporan:
masyarakat sesuai agar memenuhi Disnakersos dan
dengan proporsi kewajibannya DLH Kulonprogo
kepemilikan terhadap hak-hak
masyarakat setempat
maupun karyawan
Pendapata Kegiatan Masyarakat Masyarakat setempat Desa Pasca operasi Instansi
n penataan berpartisipasi dilibatkan dalam Kulonprogo, kegiatan Pelaksana: PT.
masyarakat lahan dalam melakukan tahp revegetasi atau Yogyakarta. penambangan Bumi Indonesia
dan PAD (Reklamasi penghijauan pasca reboisasi lahan pasca Bijih besi Instansi
dan kegiatan kegiatan Pengawas: Bupati
Revegetasi) penambangan penambangan Kulonprogo,
Masyarakat dapat Melakukan DLH dan
dilibatkan sosialisasi tentang Disnakersos
pembibitan dalam manfaat terhadap Instansi penerima
areal nursery kegiatan reboisasi laporan:
atau penghijauan. Disnakersos dan
DLH Kulonprogo
Potensi Kegiata Berkurangnya Melakukan program Desa Instansi
Gangguan n masyarakat yang pengelolaan sanitasi Kulonprogo, Pelaksana: PT.
Penyakit/Kes penataan mengalami sakit berbasis masyarakat Yogyakarta. Bumi Indonesia
ehatan lahan akibat dampak yang Melakukan Instansi
ditimbulkan adaya pengelolaan Pengawas: Bupati
kegiatan kebisingan, kualitas Kulonprogo,
pertambangan udara, air limbah DLH dan
dan sampah Disnakersos
Instansi penerima
laporan:
Disnakersos dan
DLH
BAB III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)
A. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan dimaksudkan untuk memantau pelaksanaan
pengelolaan dampak penting akibat kegiatan Penambangan Bijih Besi. Rencana
pemantauan lingkungan hidup ini, dapat diketahui secara dini perubahan lingkungan
yang terjadi dari hasil pengelolaan yang telah dilakukan. Oleh karena itu, perlu
disusun secara sistematik alur pemantauan lingkungan hidup setiap jenis dampak
yang bersumber dari suatu kegiatan tertentu sebagai hasil pelaksanaan pengelolaan
lingkungan.
Usaha yang dilakukan untu melakukan rencana Pemantauan Lingkungan
Hidup (RPL) pada usaha pembangunan pertambangan Bijih Besi yang akan
dilakukan oleh PT. Bumi Indonesia , dapat dipantau dari efek dan dampak uang
ditimbulkan dari usaha atau kegiatan penambangan bijih besi mulai dari tahap pra
kontruksi hingga tahap pasca operasi.
B. Matriks Pemantauan Lingkungan Hidup
1. Tahap Prakontruksi
2. Tahap Kontruksi
Gangguan Lokasi, jumlah dan Mobilisasi Metode dan Analisis Pintu keluar Pemantauan Pemrakarsa: PT.
lalu lintas jenis potensi peralatan dan Data : Survei masuk lokasi dilakukan pada Bumi Indonesia
dan konflik kendaraa di material pengamatan lapangan proyek dan saat mobilisasi Pengawas: Bupati
kerusakan pintu keluar masuk di kawsan proyek rute jalur peralatan dan Kulonprogo,
jalan proyek dan jalan untuk mempelajari mobilisasi material DLH dan
sekitar proyek perilaku kendaraan Disnakersos.
pada saat keluar Penerima laporan
masuk lokasi proyek Disnakersos dan
dan rute sepanjang DLH Kulonprogo
rute jalan
mobilisasi
Gangguan Matinya puluhan Kegiatan land Metode : Observasi Sungai, Pemantauan Pemrakarsa: PT.
biota air biota air seprti ikan clearing dan dengan melakukan kolam ikan, dilakukan satu Bumi Indonesia
dll stripping pengamatan secara pesisir pantai, kali selama Pengawas:
langsung dan media air tahap Puskesmas
Analisis Data : lainnya. kontruksi setempat, KLH
Pemeriksaan dan Dinkes
Laboratorium Kulonprogo
Penerima laporan
Dinkes
Kulonrogo dan
KLH Kulonprogo
Potensi Prporsi angka Mobilisasi Metode : Di wilayah Pemantauan Pemrakarsa: PT.
Gangguan kejadian penyakit peralatan Pengumpulan data Pantai Glagah dilakukan Bumi Indonesia
Penyakit/Ke di daerah Pesisir Land penyakit dari Kulonprogo setiap enam Pengawas:
sehatan pantai Glagah cleaning dan Puskesmas setempat bulan sekali Puskesmas
shipping dan survey kuesioner selama setempat, KLH
Pembanguna tentang gangguan beroperasi dan Dinkes
n base camp kesehatan yang Kulonprogo
diderita masyarakat Penerima laporan
sekitar Dinkes
Alat : Kuesioner Kulonrogo dan
Analisis Data : data KLH Kulonprogo
dari puskesmas
dianalisis
kemungkinan oenyakit
yang timbul akibat
operasional
pertambangan bijih
besi dan data
kuesioner dianisis
secara deskriptif dan
dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
3. Tahap Operasional