Anda di halaman 1dari 30

KA ANDAL PT.

KAJORAN PATRA UTAMA

BAB III
METODE STUDI

Metode yang diadopsi dalam studi AMDAL Penambangan Emas di


Kecamatan Pantar Kabupaten Alor berkaitan dengan langkah-langkah
pendeskripsian dan eksplanasi rona lingkungan hidup awal, identifikasi
dampak, prediksi dampak, evaluasi dampak, beserta prosedur penilaian
dan pengawasannya (Munn, 1979).

AMDAL merupakan studi kelayakan rencana kegiatan dari sudut pandang


lingkungan, yang bersifat scientific (dokumen ANDAL) dan bersifat
manageable (dokumen RKL-RPL) sehingga dapat digunakan sebagai
instrumen perencanaan lingkungan. Substansi yang tercakup dalam
AMDAL ini adalah:

a. Deskripsi rencana kegiatan,


b. Deskripsi rona lingkungan hidup awal,
c. Deskripsi kegiatan-kegiatan lain di sekitar,
d. Saran, pendapat dan tanggapan masyarakat,
e. Permasalahan lingkungan hidup yang mungkin timbul,
f. Kondisi-kondisi yang melandasi timbulnya dampak,
g. Teori, rumusan, dan tata hubungan antar-kondisi atau antar-
peristiwa yang memperlihatkan adanya interaksi antara rencana
kegiatan dengan komponen lingkungan hidup,
h. Prediksi, estimasi, atau proyeksi peristiwa yang akan terjadi atau
gejala yang akan muncul dengan adanya rencana kegiatan dikaitkan
dengan karakteristik lingkungan di lokasi rencana kegiatan,
i. Rekomendasi dalam bentuk rencana kegiatan pencegahan,
pengelolaan, pengendalian, dan pemantauan dampak lingkungan
yang mungkin timbul.

Prinsip dasar yang digunakan dalam penyusunan AMDAL ini adalah:


a. Memfokuskan perhatian pada dampak penting hipotetik,
b. Melibatkan para pihak (instansi, pakar, masyarakat),
c. Mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kerangka Acuan –ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-1
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Metode yang digunakan dalam AMDAL ini merupakan kombinasi antara


Metode Check-list, Matrix, Flowchart, dan/atau Overlay (Munn, 1979).
Dampak penting hipotetik yang ditelaah mencakup komponen rencana
kegiatan sebagai sumber dampak dan komponen lingkungan hidup
sebagai komponen terkena dampak. Komponen rencana kegiatan yang
ditelaah dikelompokkan menurut tahapan:
a. Tahap Pra Penambangan /prakonstruksi
b. Tahap Persiapan Penambangan/Konstruksi
c. Tahap Penambangan /operasi
d. Tahap Pascapenambangan / Pascaoperasi

Tahapan dan jenis kegiatan disesuaikan dengan karakteristik rencana


kegiatan yang ditelaah. Komponen lingkungan hidup yang ditelaah
dikelompokkan dalam:
a. Komponen Geofisik-Kimia,
b. Komponen Biologi,
c. Komponen Sosial-Ekonomi dan Sosial-Budaya,
d. Komponen Kesehatan Masyarakat.
Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan studi ANDAL
penambangan emas meliputi:
- Metode pengumpulan dan analisis data
- Metode prakiraan dampak
- Metode evaluasi dampak

Pendekatan yang dilakukan dalam studi ANDAL mengacu pada


interaksi pada tiga komponen yaitu rencana kegiatan, rona lingkungan
awal dan peraturan yang berlaku dipergunakan sebagai kajian dan
dibahas dalam studi ANDAL. Isu pokok yang ditetapkan masih bersifat
sementara dan tentunya masih dapat berkembang setelah pengumpulan
data primer dan data pengamatan lapangan secara intensif selesai
dilakukan. Isu pokok berguna untuk menuntun dan mengarahkan pola
kajian dan penelitian, sehingga studi ANDAL dapat terfokus pada dampak
penting. Tahap selanjutnya dilakukan pemilihan komponen kegiatan dan
komponen lingkungan yang akan ditelaah, lingkup wilayah studi, serta
metode studi. Berdasarkan keempat komponen tersebut diharapkan objek
Kerangka Acuan –ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-2
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

dan metode studi menjadi lebih terarah. Untuk lebih jelasnya, pendekatan
studi disajikan pada Gambar 3.1.

Kerangka Acuan –ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-3
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Rencana Kegiatan

Tahap pra penambangan Rona Lingkungan Awal Rona Lingkungan Awal


emas/pra konstruksi
Tahap Persiapan penambangan Geo-fisik-kimia UU No. 32 Tahun 2009
emas/konstruksi Biologi PP No. 27 Tahun 2012
Tahap Penambangan Sosial ekonomi dan Budaya PerMenLH No. 16 Tahun 2012
Emas/Operasi Kesehatan masyarakat
Tahap PascaPenambangan Emas

Data Sekunder
Pengamatan Lapangan Data Sekunder Data Sekunder
Pengamatan Langsung

PELINGKUPAN
Pelingkupan dampak penting
Identifikasi dampak dampak potensial
Pelingkupan dampak potensial penting dampak penting
hipotetik
Komponen kegiatan dan komponen lingkungan hidup yang akan ditelaah
Lingkup Wilayah Studi
Batas Proyek - Batas Ekologi
Batas social - Batas administratif

Metode Studi
Pengumpulan dan Analisis Data
Penentuan Dampak Penting Hipotetik (identifikasi dan prakiraan)
Evaluasi Dampak Penting

Rekomendasi
Alternatif Penanganan Dampak Penting
(Arahan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan)

Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup


(RKL-RPL)
Gambar 3.1
Pendekatan Studi ANDAL

Kerangka Acuan –ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-4
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

3.1. Metode Pengumpulan dan Analisis Data


Pengumpulan dan analisis data berbagai komponen lingkungan
dilakukan untuk:
a. Menelaah, mengamati dan mengukur rona lingkungan hidup awal
yang diprakirakan terkena dampak rencana kegiatan;
b. Menelaah dan mengamati komponen rencana kegiatan yang
diprakirakan terkena dampak dari kegiatan-kegiatan lain di
sekitarnya;
c. Memprakirakan perubahan kualitas lingkungan hidup.

Lokasi pengambilan data ditetapkan di lokasi tapak rencana kegiatan


serta di beberapa lokasi sekitarnya yang diperkirakan terkena
dampak. Dengan cara ini rona lingkungan hidup awal di lokasi-lokasi
calon penerima dampak dapat terukur/teramati sehingga besaran
dampak di wilayah studi dapat diprakirakan.

Pengumpulan data primer dilakukan untuk menyusun rona


lingkungan hidup awal pada saat studi dilakukan sebagai data basis
untuk prediksi dan evaluasi dampak. Data primer dikumpulkan
melalui pengukuran in situ, pengambilan sampel, analisis
laboratorium untuk sampel air dan udara, sedangkan data topografi
dikumpulkan melalui inventarisasi secara visual.

3.1.1. Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


3.1.1.1. Tahap Pra Penambangan/Pra Konstruksi
 Komponen kegiatan yang ditelaah: persiapan lahan dan
rekrutmen tenaga kerja
 Metode pengumpulan data: komponen kegiatan yang diprakirakan
menimbulkan dampak penting dari lingkungan hidup di sekitarnya
diperoleh dari perencanaan kegiatan penambangan emas.
 Metode analisis data: menelaah perencanaan kegiatan dari PT.
Kajoran Patra Utama, mencocokan dengan keadaan lapangan dan
melihat kemungkinan terjadinya dampak dari lingkungan sekitar
proyek.

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-5
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

3.1.1.2. Tahap Persiapan Penambangan/Konstruksi


 Komponen kegiatan yang ditelaah: mobilisasi peralatan dan
material, pembuatan jalan rintisan dan pembangunan sarana
dan prasarana penambangan, dan konstruksi penambangan
bawah tanah.
 Metode pengumpulan data: data untuk komponen kegiatan yang
diperkirakan menimbulkan dampak penting dari lingkungan
hidup sekitarnya diperoleh dari perencanaan kegiatan
penambangan emas.
 Metode analisis data: dengan rencana kegiatan penambangan
emas, mencocokan dengan keadaan lapangan dan melihat
kemungkinan terjadinya dampak dari lingkungan sekitar proyek.

3.1.1.3. Tahap Penambangan/Operasi


 Komponen kegiatan yang ditelaah: eksploitasi yang mencakup
kegiatan Breaking (Loosening) dengan Pemboran dan Peledakan, Pemuatan
(Loading), dan Pengangkutan (Hauling, Transporting).

 Metode pengumpulan data: untuk komponen kegiatan yang


diperkirakan menimbulkan dampak penting dari lingkungan
hidup sekitarnya diperoleh dari jadwal perencanaan kegiatan
penambangan emas.
 Metode analisis data: dengan menelaah gambar perencanaan
yang ada, mencocokan dengan keadaan lapangan dan melihat
kemungkinan terjadinya dampak dari lingkungan sekitar proyek.

3.1.1.4. Tahap PascaPenambangan


 Komponen kegiatan yang ditelaah: reklamasi bekas
penambangan, demobilisasi peralatan dan material dan
pelepasan tenaga kerja.
 Metode pengumpulan data: data untuk komponen kegiatan yang
diperkirakan menimbulkan dampak penting dari lingkungan
hidup sekitarnya diperoleh dari perencanaan kegiatan
penambangan emas.
Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-6
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

 Metode analisis data: dengan rencana kegiatan penambangan


emas, mencocokan dengan keadaan lapangan dan melihat
kemungkinan terjadinya dampak dari lingkungan sekitar proyek.

3.1.2. Komponen Lingkungan Hidup


Secara umum lokasi-lokasi pengambilan data ditetapkan pada lokasi
yang berada di dalam wilayah studi. Dengan penentuan lokasi ini
kondisi lingkungan atau rona awal lingkungan hidup pada lokasi-lokasi
yang berpotensi menerima dampak dapat diamati atau diukur
sehingga dapat diprakirakan besaran dampak di wilayah studi. Data
yang berkualitas sangat ditentukan oleh metode dan analisisnya. Data
yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Jenis dan
metode pengumpulan data yang dibutuhkan dalam studi ini dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1
Jenis dan Metode Pengumpulan Data Primer dan Sekunder

Metode Instansi yang


No. Komponen Sumber Lokasi
Pengumpulan Dihubungi
I. Fisik-Kimia
Analisis
Kualitas Udara
Laboratorium Data Sesuai peta Laboratorium
1. Ambien &
dan Pengukuran primer sampling Lingkungan
Kebisingan
di lapangan
Data Jalan yang
Survei,
Kerusakan Primer dilalui
2. wawancara dan Bina Marga
jalan dan Data kendaraan
Data Sekunder
Sekunder proyek
Analisis
Laboratorium Data Sesuai peta Laboratorium
3. Kualitas air
dan pengukuran primer sampling Lingkungan
in situ
Data
Observasi dan
Primer Sesuai peta
4. Kuantitas air pengukuran in PU Pengairan
dan Data sampling
situ
Sekunder
Tata guna Data
5. Inventarisasi Wilayah studi Dinas PUPR
lahan sekunder
II. Biologi
Observasi, Laboratorium
Data
1. Flora analisis & Wilayah studi Biologi &
primer
inventarisasi BBKSDA NTT

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-7
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Metode Instansi yang


No. Komponen Sumber Lokasi
Pengumpulan Dihubungi
Observasi, Data Laboratorium
2. Fauna analisis & primer & Wilayah studi Biologi &
inventarisasi Sekunder BBKSDA NTT
Sosial, Ekonomi, Budaya dan
III.
Kesmas
Keresahan Data
1. Wawancara Wilayah Studi BAPPEDA, DLH
masyarakat primer
Data Puskesmas
Kesehatan Inventarisasi &
2. sekunder/ Wilayah Studi Kecamatan
Masyarakat wawancara
primer Setempat
Pendapatan Data BPS dan
3. Inventarisasi Wilayah Studi
Masyarakat sekunder BAPPEDA
Data Puskesmas
Inventarisasi &
3. K3 sekunder/ Wilayah Studi Kecamatan
wawancara
primer Setempat

3.1.2.1. Data Fisik Kimia


Data primer fisik kimia didapatkan dengan mengambil contoh
(sampel) di lapangan yang kemudian dianalisis di laboratorium.
Sedangkan data primer sosial didapatkan melalui wawancara langsung
dengan masyarakat yang berada dalam batas wilayah studi dan dari hasil
observasi lapangan. Pernyataan disusun dalam bentuk kuisioner yang
digunakan sebagai acuan dalam mendapatkan data yang diperlukan.

a. Kualitas Debu, Udara Ambien dan Kebisingan


Data primer kualitas udara ambien meliputi beberapa parameter gas
dan debu. Untuk memperoleh data kualitas udara ambien dan kebisingan
dilakukan pengambilan sampel sesaat langsung di lapangan dan
dilanjutkan dengan analisis di laboratorium. Dalam hal ini dipilih lokasi
pengambilan sampel yang dianggap mewakili kondisi lingkungan. Sampel
udara dan kebisingan akan diambil di lokasi titik sampling.
Penentuan lokasi pengambilan sampel kualitas udara ambien
mengacu pada SNI 19-7119.6-2005 tentang Penentuan lokasi
pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien. Secara
prinsip, dalam penentuan titik sampling, yang perlu diperhatikan adalah
bahwa data yang diperoleh harus dapat mewakili lokasi yang sedang

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-8
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

dipantau. Dalam hal ini, penetapan titik sampling harus memperhatikan


kondisi meteorologis yang meliputi arah angin, kecepatan angin,
kelembaban dan temperatur, kondisi geografis (topografi) dan tata guna
lahan.

b. Kualitas Air
Data primer kualitas air, terdiri atas air tanah dan air permukaan.
Parameter air di wilayah studi disesuaikan dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No. 416 Tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan
Kualitas Air dan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Kualitas air
ditentukan melalui pengukuran di lapangan dan pengambilan sampel air
kemudian dianalisis di laboratorium. Pengambilan sampel untuk data
primer kualitas air permukaan dan air tanah diambil di lokasi titik
sampling.

c. Kuantitas Air
Data primer kuantitas air berupa debit air permukaan dan penurunan
muka air sumur gali. Data kuantitas air diperoleh melalui observasi dan
wawancara dengan penduduk setempat dan pengukuran secara langsung
di lapangan, sedangkan data sekunder tentang air permukaan seperti
sungai/embung diperoleh dari Dinas PU Pengairan Provinsi Nusa Tenggara
Timur.

d. Data Tata Guna Lahan


Data mengenai tata guna lahan diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten
Alor meliputi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Tata Guna Lahan di
Kabupaten Alor. Parameter/jenis data yang dikumpukan adalah data
geofisik lahan antara lain data iklim (curah hujan, suhu, kelembaban dan
kecepatan angin), fisiografi lahan dengan parameter yang diamati adalah
topografi, lereng, material dan proses geomorfologi yang bekerja, jenis

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-9
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

tanah dengan parameternya adalah sifat fisik tanah, permeabilitas dan


porositas tanah dan kesuburan tanah.
3.1.2.2 Data Biologi
Komponen biologi yang akan diamati dan dikumpulkan datanya
meliputi: flora alam dan flora ekonomik daratan. Pengamatan flora alam
dilakukan dengan mengkombinasikan dua pendekatan yakni sampling plot
yang ditempatkan secara acak dengan memperhatikan keterwakilan jenis
yang terdapat di dalam kawasan. Posisi setiap plot dicatat koordinatnya
unutk memudahkan pengecekan lebih lanjut. Selain itu pengambilan data
flora juga dilakukan secara ekploratif guna mampu mengidentifikasi
seluruh jenis yang terdapat di wilayah studi. Langkah ini terutama
dilakukan jika ditemukan jenis yang belum terekam dalam pengambilan
sampel dengan pendekatan plot. Organisme fauna darat yang diamati
terdiri dari jenis-jenis hewan liar yang termasuk dalam Kelas Mammalia,
Aves, Reptilia, Amfibia, dan Insekta. Selain hewan liar pengamatan juga
dilakukan pada jenis-jenis hewan piaraan penduduk setempat. Masing-
masing kelompok menggunakan pendekatan yang relatif berbeda dan
dengan parameter yang sesuai.

Data untuk fauna darat yang meliputi anggota mamalia, aves, reptilia
dan aves tidak dianalisis secara kuantitatif namun ditentukan secara
kualitatif dengan dua kategori yakni dilindungi dan tidak dilindungi.
Analisis kuantitatif tidak dilakukan karena untuk mengetahui jumlah yang
relatif akurat dan dipercaya membutuhkan waktu pengamatan yang lama.
Namun diyakini bahwa penyajian data secara kualitatif tidak mengurangi
kualitas informasi yang disajikan secara signifikan.

3.1.1.3. Data Sosekbudkesmas


Data sosial terdiri dari demografi (kependudukan), sosial ekonomi,
sosial budaya dan kesehatan masyarakat. Pengumpulan data primer akan
dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan secara terstruktur
(kuesioner) sebagai pedoman wawancara bagi surveyor. Adapun yang
dijadikan populasi sasaran adalah KK yang bertempat tinggal di dalam
wilayah studi. Pengambilan sampel akan dilakukan dengan menggunakan
Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-10
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

metode Simple Random Sampling (pengambilan sampel acak sederhana).


Dengan metode ini maka tim AMDAL akan mengambil sampel secara acak
dari total jumlah KK yang bertempat tinggal di sekitar lokasi
pertambangan sesuai IUP. Adapun jumlah sampel yang akan diambil
untuk dijadikan responden adalah 10% dari jumlah total KK di setiap RT di
sekitar lokasi proyek. Penetapan persentasi sebesar 10% tersebut dengan
pertimbangan bahwa persentasi tersebut adalah persentasi ideal dalam
melakukan penelitian survei melalui teknik pengambilan sampel.

3.1.2. Metode Pengumpulan Data Sekunder


Data sekunder yang dikumpulkan antara lain adalah: data fisiografi,
hidrologi, tata ruang dan lahan, sosial-ekonomi-budaya dan kesehatan
masyarakat. Data yang dikumpulkan antara lain berupa: peta-peta, data
statistik BPS, laporan studi, monografi desa, laporan Puskesmas di wilayah
studi. Data sekunder ini dapat diperoleh dari laporan studi/penyelidikan
terdahulu maupun data/informasi yang berasal dari instansi/dinas terkait.
Untuk mendapatkan data-data tersebut instansi yang dihubungi, antara
lain:
1. BAPPEDA, untuk memperoleh data fisiografi.
2. Kantor Kecamatan untuk memperoleh data demografi dan sosial-
ekonomi.
3. Puskesmas setempat untuk memperoleh data kesehatan masyarakat
dan jenis penyakit dominan serta fasilitas kesehatan.
4. Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Provinsi Nusa
Tenggara Timur

3.1.3. Metode Analisis Data


Tidak semua data yang dikumpulkan dilakukan analisis. Data yang
diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Analisis data dilakukan
hanya terhadap beberapa komponen yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Fisik Kimia
a. Analisis Kualitas Udara Ambien dan Kebisingan

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-11
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Metode analisis kualitas udara ambien dan kebisingan mengacu pada


PP Nomor 41 Tahun 1999 dan KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 yang
diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Parameter dan Metode Analisis Data Kualitas Udara Ambien dan Kebisingan
Satua
No Parameter Metode Analisis Peralatan
n
Spektrofotomete
1 SO2 Ppm Pararosanilin
r
2 CO Ppm NIDR CO Analyzer
Spektrofotomete
3 NO2 Ppm Saltzman
r
Spektrofotomete
4 O3 Ppm Chemiluminescent
r
5 Debu μg/Nm3 Gravimetri Hi-vol
(mg/m3
6 Pb Gravimetri Hi-vol & AAS
)
Spektrofotomete
7 H2S Ppm Spektrometri
r
Spektrofotomete
8 NH3 Ppm Nessler
r
Sound Level
9 Kebisingan dBA LeqTMS
Meter

Dari Hasil analisis laboratorium ini selanjutnya dibandingkan dengan


kriteria kualitas udara ambien berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41
Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, serta kriteria
tingkat kebisingan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
718/MENKES/PER/XII/1987 tentang Kebisingan yang Berhubungan dengan
Kesehatan.

a. Analisis Kualitas Air


Analisis yang digunakan pada komponen hidrologi yaitu kualitas air
permukaan dan air tanah yaitu dengan membandingkan hasil analisis
laboratorium dengan baku mutu yaitu Peraturan Menteri Kesehatan No.
416 Tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air dan
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air.

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-12
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Data hasil pengukuran kualitas air digunakan sebagai dasar untuk


menetapkan status kualitas air baik untuk kondisi rona awal maupun
status kualitas air ketika kegiatan penambangan emas berlangsung.
Penetapan mutu air dilakukan dengan cara membandingkan data hasil
pengukuran dengan baku mutu.
Selain membandingkan dengan baku mutu, staus mutu air dapat
pula ditentukan menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP). IP
ditentukan berdasarkan nilai terukur beberapa parameter kualitas air yang
signifikan terhadap sampel uji sesuai Kepmen LH No. 115 Tahun 2003
Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Metode Indeks Pencemaran
berhubungan dengan konsentrasi parameter kualitas air yang
dicantumkan dalam baku mutu (Lij) dan konsentrasi parameter hasil
pengukuran (Ci) yang dihitung menggunakan persamaan berikut.

IP merupakan fungsi dari Ci/Lij atau (Ci/Lij)baru pada nilai maksimum (M) dan
rata-rata (R). Tatacara perhitungan yang lebih lengakap diataur dalam
permen tersebut. Hasil evaluasi terhadap nilai IP berupa tingkat
ketercemaran air seperti dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Tingkat Ketercemaran Air Sesua Nilai Indek Pencemaran
Nilai Indeks
Tingkat ketercemaran air
Pencemaran
Kondisi baik (memenuhi baku
mutu)
Cemar ringan
Cemar sedang
Cemar berat
Sumber: Kepmen LH No. 115 Tahun 2003

Selain membandingkan dengan baku mutu, status mutu air dapat


pula ditentukan menggunakan metode skala kualitas lingkungan (Canter
and Hill, 1981). Kriteria kualitas air yang digunakan adalah 1 (Buruk), 2
(Kurang), 3 (Sedang), 5 (Cukup), dan 5 (Baik) dengan skala yang relatif
terhadap Baku Mutu.
Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-13
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

b. Analisis Kuantitas Air


Analisis kuantitas air permukaan dan air tanah/sumur gali dilakukan
dengan cara pengukuran debit air permukaan menggunakan peralatan
Currentmeter, sedangkan penurunan muka air sumur gali dilakukan
melalui pengamatan dan pengukuran langsung di lokasi.

c. Analisis Tata Guna Lahan dan Ruang


Analisis terhadap perubahan tata guna lahan dan tata ruang
dilakukan dengan melihat kesesuaian antara proyek yang dilaksanakan
dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota/Rencana Detail Tata Ruang
(RUTR/RDTR) dan Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK).

2. Analisis Data Biologi (Flora dan Fauna)


Parameter yang digunakan dalam pengumpulan data flora alam
adalah frekuensi, frekuensi relatif, kerapatan, kerapatan relatif, dominasi
dan dominasi relatif, indeks nilai penting dan indeks keanekaragaman.
Uraian dari masing-masing parameter tersebut dijelaskan pada paragraf
berikut.

 Frekuensi
Frekuensi ini biasa diartikan sebagai nilai besaran yang menyatakan
derajat penyebaran jenis di dalam komunitasnya. Angka ini diperoleh
dengan melihat perbandingan jumlah dari plot – plot yang diduduki
oleh suatu jenis terhadap keseluruhan plot yang diambil sebagai
petak contoh dari seluruh wilayah studi.

 Kerapatan.
Kerapatan adalah nilai yang menunjukkan jumlah individu dari jenis –
jenis anggota suatu komunitas tumbuhan dalam luasan tertentu.
Kerapatan adalah jumlah jenis dalam hubungannya dengan satuan
ruang tertentu, sedangkan kerapatan relatif diperlukan untuk
menghindari kesalahan total dalam suatu komunitas, sebab data
yang diperoleh hanya berdasarkan sejumlah pengukuran beberapa
wilayah contoh, bukan total seluruh populasi.

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-14
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

 Dominasi
Dominasi adalah besaran yang dipergunakan untuk menyatakan
derajat penguasaan ruang atau tempat tumbuh, berupa luas areal
yang ditumbuhi oleh sejenis tumbuhan atau kemampuan suatu jenis
tumbuhan untuk bersaing terhadap jenis lainnya. Dalam pengukuran
dominasi dapat dipergunakan proses kelindungan dan luas basal
area, biomassa atau volume.

 Indeks Nilai Penting


Indeks nilai penting ini dapat memberikan gambaran menyeluruh
kepentingan ekologi suatu jenis dalam hubungannya dengan struktur
komunitas yang diperoleh dengan menambahkan nilai frekuensi
relatif, kerapatan relatif dan dominasi relatif. Nilai tersebut dapat
memberikan suatu gambaran tentang jenis yang dominan dalam
suatu komunitas tumbuhan.

 Index keanekaragaman
Keanekaragaman jenis satwa liar dapat dinyatakan sebagai ukuran
kualitatif maupun kuantitatif. Dalam ukuran kualitatif, maka
keanekaragaman jenis tidak lain adalah jumlah seluruh jenis satwa
liar yang dapat ditemukan pada suatu kondisi habitat tertentu. Hal ini
karena jumlah jenis pada suatu kondisi habitat tertentu yang lebih
banyak dari kondisi habitat lainnya dapat dianggap lebih beragam
jenisnya.

Pengamatan terhadap flora alam dan ekonomik terutama dipusatkan


di kawasan desa yang diduga berpotensi menjadi wilayah yang akan
dieksploitasi oleh PT Kajoran Prata Utama. Pengamatan dan pengumpulan
data flora alam dilakukan dengan menggunakan Metoda Garis Berpetak.
Prinsip penempatan zona pengambilan sampel adalah keterwakilan
tampilan flora alam dan flora ekonomi yang ada di wilayah studi. Ukuran
petak untuk pengambilan sampel flora strata pohon 20 x 20 m; strata
tiang 10 x 10 m; strata sapling 5 x 5 m; strata seedling dan tumbuhan
bawah 1 x 1 m. Panjang garis bervariasi bergantung dari jarak antara
pusat desa dengan titik tertinggi puncak gunung terdekat. Jarak antar

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-15
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

petak dalam satu garis sama; namun berbeda dengan jarak antar petak
pada garis yang lain. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi
waktu, tenaga dan biaya yang diperlukan untuk melakukan pengumpulan
data.
Khusus untuk flora ekonomik, pengambilan data tidak terbatas pada
petak pengamatan tetapi juga dilakukan pada area yang relatif jauh dari
posisi petak. Inisiasi ini dilakukan guna memperoleh keterwakilan dari
seluruh jenis tanaman ekonomik yang ditanam penduduk setempat, meski
kerapatannya sangat rendah karena kemungkinan masih dalam taraf
ujicoba tetapi berpotensi menjadi komoditas unggulan yang akan
dikembangkan di daerah tersebut.

Hasil pengamatan vegetasi digunakan untuk menghitung nilai nisbi


dari frekuensi, kerapatan dan dominasi setiap jenis, serta indeks nilai
penting dan keaneka-ragaman dengan menggunakan persamaan-
persamaan berikut:

(a). Kerapatan, Frekuensi dan Dominasi


Jumlah individu suatu jenis
Kerapatan ( K ) 
( pohon / ha ) Luas seluruh plot

 Kerapatan suatu jenis 


Kerapatan Relatif    100 %
( KR %)  Kerapatan seluruh jenis 

Jumlah plot terisi suatu jenis


Frekuensi ( F ) 
Jumlah seluruh petak

 Frekuensi suatu jenis 


Frekuensi Relatif     100 %
( FR %)  Frekuensi seluruh jenis 

Dominasi ( D ) Luas bidang dasar suatu jenis



m 2 ha Jumlah seluruh plot

 Dominasisuatu jenis 
Dominasi Relatif    100 %
( DR %)  Dominasi seluruh jenis 

(b). Indeks Nilai Penting


INP = FR + KR + DR

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-16
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Simbol-simbol tersebut menyatakan:


INP = Indeks Nilai Penting (%)
KR = Kerapatan relatif (%)
FR = Frekuensi relatif (%)
DR = Dominasi relatif (%)

(c). Indeks Keanekaragaman


n
n  n 
H '     i  log2  i 
i 1  N  N 

dengan:
H’ = Indeks keanekaragaman Shannon & Winner
ni = Nilai penting suatu jenis
N = Nilai penting seluruh jenis
Kategori : H’<1 = Buruk
H’ 1 – 2 = Sedang
H’ > 2 = Baik

(d). Basal Area Pohon


Basal area pohon ditentukan dengan rumus = .r2 ,
dengan:
r = jari – jari tajuk pohon

Untuk mengetahui fauna darat yang terdapat pada tapak proyek dan
sekitarnya akan dilakukan observasi dan pengambilan data dengan
metode survei dengan cara jelajah terhadap hewan yang meliputi kelas
mamalia, reptilia, aves dan serangga dengan parameter yang akan
ditelaah terdiri atas:
 Kekayaan Jenis; Untuk mengetahui kekayaan jenis (jumlah jenis) satwa
liar di lokasi proyek, diperlukan pemahaman dan pengenalan jenis
spesies berdasarkan hasil identifikasi. ldentifkasi jenis satwa liar dibantu
dengan buku identifikasi satwa liar anggota mamalia, reptilia, aves dan
serangga.

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-17
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

 Tingkat Kelimpahan Jenis; Tingkat kelimpahan jenis akan dibedakan


menjadi banyak, sedang dan sedikit. Sementara jumlah individu
persatuan luas dan/atau persatuan waktu di dalam habitatnya akan
dihitung. Untuk beberapa jenis burung dengan metode IPA. Lokasi
pengambilan sampel fauna darat dilakukan 10 titik di lokasi kegiatan
proyek dan 3 titik di dusun-dusun sekitarnya. Pengumpulan dan analisis
data jenis-jenis fauna darat (anggota mamalia, unggas dan reptil)
dilakukan dengan cara pengamatan langsung maupun tidak langsung
yaitu dengan menggunakan data sekunder maupun dengan wawancara
terhadap masyarakat setempat.
Data untuk fauna darat yang meliputi anggota mamalia, aves, reptilia dan
serangga masing- masing akan dianalisis dengan menggunakan rumus-
rumus berikut. Taksiran populasi dihitung dengan menggunakan rumus
Indeks kelimpahan.
Ni
Ab  x 100%
N
Keterangan:
Ab =Indek kelimpahan
Ni =Jumlah individu jenis-i
N =Jumlah individu seluruh jenis

Untuk mengetahui jenis dominan didapat dengan menghitung dominasi,


sedangkan jenis yang bermanfaat maupun dilindungi menggunakan
Indeks Keanekaragaman dan Kesamaan Jenis. Rumus-rumusnya adalah
sebagai berikut:
Dominasi didapat dengan mengunakan rumus:

DI = (√ni/ni-1)/(N/N-1)

Keterangan:
DI = Dominasi
ni = Jumlah individu jenis
N = Jumlah total individu seluruh jenis

Indeks kesamaan jenis dihitung dengan menggunakan persamaan,


Sorensen (1996):
Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-18
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

IS = 2 C / (A+B)

Keterangan:
IS = Indeks Kesamaan Jenis Soresan
A = Jumlah Jenis di daerah A
B = jumlah jenis di daerah B
C = jumlah jenis di daerah A+B

3. Analisis Sosekbudkesmas
Hasil Pengumpulan data sosial dari lapangan dianalisis dengan
metode tabulasi dan secara rinci parameter dan metode yang digunakan
untuk menganalisis adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4
Parameter dan Metode Untuk Menganalisis Data Sosial
Cara
Parameter Satuan Jenis Data Pengambila Analisis Data
n Data
A. Demograf
1. Struktur Penduduk Jiwa Data Sekunder Statistik, Deskriptif,
- Usia Publikasi, Interpretasi
- Pekerjaan Laporan
- Jenis Kelamin Tahunan
- Pendidikan Pemda
- Agama

2. Tingkat kepadatan Jiwa/ha Data Sekunder


penduduk
B. Sosial Ekonomi Rp/KK/b
ulan Tabulasi,
1. Kesempatan kerja Primer dan Interpretasi,
2. Tingkat pendapatan Sekunder
Buah analogi
masyarakat Primer dan
Sekunder
3. Prasarana dan sarana Data Sekunder
4. Tingkat mobilitas Primer dan
penduduk Sekunder

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-19
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Cara
Parameter Satuan Jenis Data Pengambila Analisis Data
n Data
C. Sosial Budaya
1. Pranata sosial Buah Primer dan
Tabulasi,
Sekunder
Interpretasi,
2. Adat istiadat Jenis Primer dan
analogi
Sekunder
3. Peninggalan sejarah Jenis Primer dan
Sekunder
4. Kegiatan sosial Primer dan
Sekunder
5. Sikap dan persepsi Primer dan
Masyarakat Sekunder

D. Kesehatan
Masyarakat Tabulasi,
1. Pola Penyakit/Angka Jiwa Primer Interpretasi,
Kesakitan danSekunder analogi
2. Sarana dan Tenaga Buah/ Primer dan
Kesehatan Jiwa Sekunder
Primer dan
3. Sanitasi Lingkungan
Sekunder

Untuk memprakirakan dampak kesehatan masyarakat digunakan


metode professional judgement yang didukung oleh data hasil kuesioner
maupun data sekunder dari Puskesmas setempat. Jenis penyakit yang
digunakan sebagai indikator dalam Analisis ini adalah Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA). ISPA merupakan suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus atau bakteri yang menyerang saluran pernapasan bagian atas
(hidung dan pangkal tenggorok). Penyakit ini ditularkan melalui udara
(airborne infection). Oleh karena itu, angka kejadian penyakit ISPA
(prevalensi) akan meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat
pencemaran udara di lingkungan tersebut.

3.2. Metode Prakiraan Dampak Penting


Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu
aktivitas. Dengan kata lain dampak merupakan perbedaan yang ada
antara keadaan lingkungan yang diperkirakan tanpa adanya kegiatan
penambangan emas dengan keadaan lingkungan jika ada penambangan
emas. Metode yang akan digunakan untuk melakukan prakiraan dampak

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-20
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

dapat memilih dari salah satu metode yang ada ketergantungannya pada
jenis komponen lingkungan yang dimaksud. Adapun metode-metode yang
dapat digunakan adalah sebagai berikut:
a. Metode Pendekatan Model Matematis
Melalui penggunaan rumus matematis yang sesuai dengan kegiatan
proyek serta keadaan alam di sekitar proyek yang akan diperkirakan
seberapa jauh dampak yang terjadi. Misalnya: peningkatan sedimentasi,
perubahan tata guna lahan, penurunan keanekaragaman flora dan
sebagainya.

b. Metode Pendekatan berdasarkan Analogi


Prakiraan dampak dengan metode analogi adalah dengan mengkaji
masalah lingkungan yang timbul di suatu lokasi yang mempunyai
perilaku ekosistem yang sama dengan lokasi proyek yang akan
diprakirakan dampaknya.
Lokasi tersebut dipakai sebagai suatu pembanding/analog dari suatu
lokasi proyek yang akan dipakai sebagai studi, sehingga dengan
demikian akan didapatkan prakiraan masalah-masalah lingkungan yang
akan timbul dari kegiatan proyek ini. Komponen lingkungan yang
prakiraan dampaknya berdasarkan analogi adalah: peningkatan
kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, dan lain-lain.

c. Metode Pendekatan berdasarkan Empiris


Melalui metode yang berdasarkan hukum-hukum yang berlaku di
lingkungan yang menggambarkan sebab akibat misalnya timbulnya
keresahan masyarakat dan sebagainya.

d. Metode Pendekatan dengan Penggunaan Baku Mutu


Lingkungan
Prakiraan dampak dengan metode ini dengan menggunakan
pendekatan pada standar atau kriteria baku mutu lingkungan yang
telah ditetapkan berdasarkan pada peraturan perundangan yang
berlaku, baik yang berskala nasional, sektoral maupun regional. Standar
(baku mutu) ataupun kriteria ini umumnya dipergunakan sebagai
pembanding terhadap nilai parameter komponen lingkungan yang telah
Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-21
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

maupun yang akan diperkirakan berubah terhadap nilai ambang batas


yang diperbolehkan atau diijinkan. Komponen lingkungan yang
menggunakan baku mutu lingkungan adalah kualitas air dan kualitas
udara.

e. Metode Penilaian para Ahli (Professional Judgement)


Dampak lingkungan yang akan timbul dari proyek diprakirakan oleh
para anggota tim ahli sesuai dengan keahlian dari masing-masing
anggota tim. Dengan pengalaman dalam disiplin ilmu pakar yang
bersangkutan, maka pendugaan komponen lingkungan dapat didekati
dengan kepakaran ahli di bidangnya. Komponen lingkungan yang
digunakan biasanya bukan komponen yang detail, tetapi merupakan
bidang yang luas. Komponen lingkungan yang prakiraan dampaknya
berdasarkan pendugaan (judgement) antara lain adalah: kualitas udara
dan kebisingan, flora, fauna, keresahan masyarakat, konflik
sosial/ketidakpuasan, sanitasi lingkungan, kesehatan masyarakat, serta
persepsi dan sikap masyarakat.
Selisih kondisi perubahan lingkungan hidup tanpa dan dengan adanya
proyek merupakan besarnya perubahan lingkungan yang terjadi. Untuk
memudahkan penjelasan seberapa besar perubahan atau perbedaan
yang terjadi dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Q  Qdp  Qtp

Di mana :
Q = Dampak yang diprakirakan
Qdp = Kondisi lingkungan dengan proyek
Qtp = Kondisi lingkungan tanpa proyek

Penentuan tingkat pentingnya dampak mengacu pada 7 (tujuh) kriteria


penentuan tingkat dampak penting yang terdapat pada Undang-Undang
No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang izin
lingkungan yaitu pada pasal 3 ayat 1, di mana kriteria dampak penting
seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini.

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-22
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Tabel 3.5.
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting Berdasarkan PP No
27/2012
Ukuran Dampak
No Kriteria Dampak Penting
Penting
1 Jumlah manusia yang  Manusia di wilayah studi yang terkena
akan terkena dampak dampak lingkungan tetapi tidak
menikmati manfaat proyek, jumlahnya
sama atau lebih besar dari jumlah
manusia yang menikmati.
2 Luas wilayah persebaran  Kegiatan proyek mengakibatkan
dampak adanya wilayah yang mengalami
perubahan mendasar dari segi
intensitas dampak / tidak berbaliknya
dampak / segi kumulatif dampak.
3 Intensitas dan lamanya  Kegiatan Proyek mengakibatkan
dampak timbulnya perubahan mendasar dari
segi intensitas dampak atau tidak
berbaliknya dampak atau segi
kumulatif dampak yang berlangsung
hanya pada satu atau lebih terhadap
kegiatan.
 Kegiatan proyek akan menyebabkan
perubahan sifat-sifat fisik atau hayati
lingkungan yang melampaui baku mutu
lingkungan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
 Kegiatan proyek akan menyebabkan
perubahan mendasar pada komponen
lingkungan yang melampaui kriteria
yang diakui, berdasarkan pertimbangan
ilmiah.
 Kegiatan proyek akan mengakibatkan
spesies-spesies yang langka dan atau
endemik dan atau dilindungi menurut
peraturan perundangan yang berlaku
terancam punah atau habitatnya
mengalami kerusakan.
 Kegiatan proyek menimbulkan
kerusakan atau gangguan terhadap
kawasan lindung (hutan lindung, cagar
alam, taman Nasional, suaka
margasatwa dan sebagainya) yang
ditetapkan menurut peraturan
perundang-undangan.

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-23
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Ukuran Dampak
No Kriteria Dampak Penting
Penting
 Kegiatan Proyek akan merusak atau
memusnahkan benda-benda dan
bangunan peninggalan sejarah yang
bernilai tinggi
 Kegiatan proyek akan mengakibatkan
konflik atau kontroversi di kalangan
masyarakat, pemerintah daerah atau
pemerintah pusat.
 Kegiatan proyek mengubah atau
memodifikasi areal yang mempunyai
nilai keindahan alami yang tinggi.
4 Banyaknya komponen Kegiatan proyek menimbulkan dampak
lingkungan lainnya yang sekunder dan dampak lanjutan lainnya
terkena dampak yang jumlah komponennya lebih atau
sama dengan komponen lingkungan yang
terkena dampak primer.
5 Sifatnya kumulatif  Dampak lingkungan berlangsung
dampak berulang kali dan terus – menerus,
sehingga pada kurun waktu tertentu
tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan
alam atau social yang menerimanya
 Beragam dampak lingkungan
bertumpuk dalam suatu ruang
tertentu, sehingga tidak dapat
diasimilasikan oleh lingkungan alam
atau sosial yang menerimanya.
 Dampak lingkungan dan berbagai
sumber kegiatan menimbulkan efek
yang saling memperkuat (sinergetik)
6 Berbalik (reversible) atau Perubahan yang akan dialami oleh
tidak berbaliknya komponen lingkungan tidak dapat
(irreversible) dampak dipulihkan kembali walaupun dengan
intervensi manusia.

7 Kriteria lain sesuai Perkembangan pengetahuan dan teknologi


dengan perkembangan yang digunakan untuk mengendalikan
ilmu pengetahuan dan dampak suatu kegiatan terhadap
teknologi lingkungan

Dampak positif merupakan dampak yang ditimbulkan akibat rencana


kegiatan yang sifatnya menguntungkan/meningkatkan kualitas
lingkungan hidup yang ada sebelumnya, sedangkan dampak negatif
merupakan dampak yang ditimbulkan akibat rencana kegiatan yang
sifatnya dapat merugikan/menurunkan kondisi lingkungan hidup awal.
Dengan menggunakan berbagai metode prakiraan dampak, dampak
penting hipotetik yang diindikasikan akan timbul tersebut dianalisis

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-24
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

untuk mengetahui sifat dan tingkat kepentingan dampak yang


selanjutnya dipakai sebagai acuan untuk melakukan evaluasi dampak
penting. Dampak penting dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
 Dampak Positif Penting (PP)/Negatif Penting (NP)
 Dampak Positif Tidak Penting (PTP)/Negatif Tidak Penting (NTP)

Jika salah satu dari 7 (tujuh) kriteria di atas menjadi NP/PP, maka
dampak tersebut termasuk kategori penting dan harus dikelola dalam
RKL-RPL, dan jika tidak terdapat NP/PP dari salah satu 7 kriteria
tersebut, maka termasuk dampak NTP/PTP dan tidak dikelola dalam
RKL-RPL.

3.3. Metode Evaluasi Dampak Penting


Metode evaluasi dampak penting yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode Bagan Alir. Dampak penting hasil evaluasi ini
merupakan dampak penting yang akan dikelola.
Telaahan pada evaluasi ini dilakukan untuk 2 (dua) hal, yaitu:
1. Telaahan terhadap dampak penting
2. Telaahan sebagai dasar pengelolaan

3.3.1. Telaah Terhadap Dampak Penting


Telaahan terhadap dampak penting akan dilakukan secara holistik.
Yang dimaksud dengan telaahan yang bersifat holistik di sini adalah
telaahan secara totalitas terhadap beragam dampak penting dengan
kegiatan yang merupakan penyebab/sumber dampak. Semua komponen
lingkungan yang terkena dampak penting tersebut (baik positif maupun
negatif) ditelaah sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan saling
mempengaruhi, sehingga dapat diketahui sejauh mana perimbangan
dampak penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif.
Dari hasil evaluasi dampak lingkungan ini pula akan diusulkan beberapa
cara penanggulangan dampak untuk menghindari, mengurangi,
memperbaiki atau kompensasi terhadap setiap dampak yang merugikan
dan dianggap penting. Penyusun studi harus mempertimbangkan

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-25
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

ketersediaan dan kelayakan dari cara penanggulangan tersebut. Dalam


penanggulangan dampak, masalah sosial ekonomi dan sosial budaya
harus mendapat perhatian utama.

3.3.2. Telaah Sebagai Dasar Pengelolaan


Untuk memudahkan penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL),
maka telaahan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat terlihat dengan
jelas:
1. Hubungan sebab-akibat antara rencana kegiatan dan rona
lingkungan awal dengan dampak positif dan negatif yang diprakirakan
akan timbul.
2. Ciri dari dampak penting yang timbul, seperti:
a. Apakah dampak penting, baik positif maupun negatif akan
berlangsung terus menerus selama kegiatan yang bersangkutan
berlangsung;
b. Apakah terdapat hubungan timbal balik yang antagonis
antara dampak yang satu dengan dampak yang lain;
c. Bilamana ambang batas dampak penting mulai dilampaui,
setelah rencana kegiatan dilaksanakan atau akan berlangsung terus
menerus sejak masa pra konstruksi sampai dengan masa pasca
konstruksi berakhir mungkin akan terus berlangsung, walaupun
kegiatan telah berakhir.
3. Kesenjangan antara perubahan kondisi masyarakat yang diinginkan
dan perubahan kondisi masyarakat yang mungkin terjadi akibat rencana
kegiatan. Untuk itu perlu diketahui kondisi masyarakat yang akan
terkena dampak negatif dan kondisi masyarakat yang akan terkena
dampak positif.
4. Luas sebaran dampak penting: lokal, regional atau bahkan
internasional yang melewati batas negara.
Tabel 3.6 Ringkasan Metode Studi

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-26
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Metode
Data dan Evaluasi
Metode
Informasi (Tidak Per
pengumpu Metode
Metode yang Indivu
No lan data Analisis
Dph Prakiraan Relevan Dampak
. untuk Data untuk
Dampak dan Melainkan
Prakiraan Prakiraan
dibutuhka Secara
n Keseluruh
an)
1. Keresahan Menggunak Hasil Wawancara Dilakukan Menggunak
Masyarak an Metode wawancara perbanding an Metode
at Empiris Masyarakat an antara Bagan Alir
masyarakat
yang
menerima
kegiatan
penmabang
an dan yang
tidak
menerima
kegiatan
penambang
an
2. Terciptany Menggunak Hasil dari Inventarisas Dilakukan
a an Metode inventarisa i perbanding
Kesempat Analogi si yang an
an Kerja dilakukan pendapatan
masyarakat
pada saat
sebelum
adanya
kegiatan
penambang
an dan
sesudah
adanya
kegiatan
3. Penuruna Menggunak Hasil Analisis Dilakukan
n Kualitas an Metode analisis Laboratoriu perbanding
Udara dan Baku Mutu Laboratoriu m an
Peningkat Lingkungan m dari Kualitas
an sampling udara dan
Kebisinga yang kebisingan
n diambil pada saat
sebelum
adanya
kegiatan
penambang
an dan
sesudah
adanya
kegiatan

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-27
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Metode
Data dan Evaluasi
Metode
Informasi (Tidak Per
pengumpu Metode
Metode yang Indivu
No lan data Analisis
Dph Prakiraan Relevan Dampak
. untuk Data untuk
Dampak dan Melainkan
Prakiraan Prakiraan
dibutuhka Secara
n Keseluruh
an)
4. Perubaha Menggunak
Hasil dari Inventarisas Professional
n an Metode
inventarisa i Judgement
Tataguna Modelsi yang (Penilaian
Lahan Matematis
dilakukan Para Ahli)
5. Gangguan Menggunak
Hasil dari Observasi, Professional
Terhadap an Metode
Observasi, analisis dan Judgement
Flora dan Modelanalisis, inventarisas (Penilaian
Fauna Matematis
dan i Para Ahli)
inventarisa
si yang
dilakukan
6. Penuruna Menggunak Hasil Analisis Dilakukan
n an Metode analisis Laboratoriu perbanding
Kuantitas Baku Mutu Laboratoriu m, an
air dan Lingkungan m dan hasil Observasi pada saat
kualitas pengukura serta sebelum
air n langsung pengukuran adanya
di lapangan in situ kegiatan
penambang
an dan
sesudah
adanya
kegiatan
dan tidak
melebihi
ambang
batas yang
telah
ditetapkan
atau yang
berlaku

7. Gangguan Menggunak Hasil dari Inventarisas Melakukan Menggunak


Kesehatan an Metode inventarisa i, perbanding an Metode
Masyarak Professional si dan wawancara an penyakit Bagan Alir
at Judgement wawancara dan data yang timbul
(Penilaian yang sekunder sebelum
Para Ahli) dilakukan dari BPS dan
sesudah
kegiatan
penambang
an

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-28
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Metode
Data dan Evaluasi
Metode
Informasi (Tidak Per
pengumpu Metode
Metode yang Indivu
No lan data Analisis
Dph Prakiraan Relevan Dampak
. untuk Data untuk
Dampak dan Melainkan
Prakiraan Prakiraan
dibutuhka Secara
n Keseluruh
an)
8. Kerusakan Menggunak Hasil dari Survei, Melakukan
Jalan an Metode Survei, wawancara perbanding
Professional wawancara dan Data an dan
Judgement dan Data Sekunder pengecekan
(Penilaian Sekunder kondisi jalan
Para Ahli) sebelum
dan
sesudah
kegitan
penambang
an

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-29
KA ANDAL PT. KAJORAN PATRA UTAMA

Kerangka Acuan – ANDAL Penambangan Emas Oleh PT. Kajoran Patra Utama, 2017 III-30

Anda mungkin juga menyukai