Anda di halaman 1dari 38

Prakiraan dan Evaluasi

Dampak

Ruslan La Ane, SKM., MPH


DAMPAK

PENGARUH PERUBAHAN YANG TERJADI


AKIBAT SUATU AKTIVITAS

KOMPONEN LINGKNGAN

GEOFISIK- BIOTIS SOSEKBUD


KIMIA KESMAS
Prakiraan dampak
Prakiraan dampak penting pada dasarnya adalah
melakukan prakiraan terhadap besaran dan sifat
penting dampak akibat kegiatan yang direncanakan.
Prakiraan besaran dampak dilakukan dengan
membandingkan kondisi rona lingkungan
(lingkungan tanpa kegiatan) dengan kondisi
lingkungan jika kegiatan pembangunan
berlangsung, baik pada tahap prakonstruksi,
konstruksi, dan operasional.
Sedangkan penentuan sifat penting dampak
mengacu kepada peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Alur prakiraan besaran dampak dan
penentuan tingkat kepentingan
dampak
Besaran dampak diperoleh dengan melakukan
perhitungan secara kuantitatif, terutama untuk
dampak-dampak penting hipotetik yang dapat
dikuantifikasikan dengan menggunakan
metode matriks sederhana,
Besaran dampak digambarkan dalam nilai
skala kualitas lingkungan, yang merupakan
selisih antara Skala Kualitas Lingkungan Saat
Kegiatan Berlangsung (SKLP) dengan Skala
Kualitas Rona Lingkungan Hidup Awal (SKLRLA).
Besaran Dampak = SKLp
SKLRLA

Catatan:
SKLp = Skala kualitas lingkungan
hidup saat kegiatan berlangsung.
SKLRLA = Skala kualitas lingkungan
hidup saat rona lingkungan hidup
awal.
Skala Kualitas Lingkungan (SKL)
dibedakan atas 5 (lima) skala,
yaitu:

Skala 1 = Sangat Jelek;


Skala 2 = Jelek;
Skala 3 = Sedang;
Skala 4 = Baik; dan
Skala 5 = Sangat Baik.
Angka prakiraan besaran dampak yang
diperoleh berkisar antara angka 1 (satu)
sampai dengan 4 (empat), dengan
kriteria besaran dampak sebagai berikut:
SKL (/) 1 = Dampak positif/ kecil.
SKL (/) 2 = Dampak positif/ sedang.
SKL (/) 3 = Dampak positif/ besar.
SKL (/) 4 = Dampak positif/ sangat
besar.
Tingkat Besaran Dampak
Dampak yang dikategorikan Dampak Besar (B),
apabila:
Dampak melebihi dari baku mutu lingkungan
yang ditetapkan.
Dampak melebihi simpangan terhadap kondisi
normal, melebihi standar yang diperbolehkan
atau perubahannya > 50% dan nyata
pengaruhnya.
Komponen lingkungan yang terkena dampak
mengalami degradasi.
Kurangnya kemampuan lingkungan
menetralisir/meredam dampak.
Kemungkinan adanya akumulasi antara dampak
Dampak yang dikategorikan Dampak Kecil (K), apabila:
1. Dampak yang terjadi tidak melebihi baku mutu yang
ditetapkan.
2. Simpangan terhadap kondisi normal, tidak melebihi standar
ketetapan atau perubahannya >50% dan pengaruhnya
kurang nyata.
3. Komponen lingkungan kena dampak tidak terdegradasi
secara berarti.
4. Adanya kemampuan lingkungan dalam
menetralisir/meredam dampak.
5. Adanya kemungkinan antara dampak yang satu dengan
dampak lainnya, tidak menyebabkan dampak terakumulasi.
Penetapan sifat penting
dampak
Didasarkan pada Pasal 22
UndangUndang No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Penetapan sifat penting dampak
dikelompokkan ke dalam dampak
penting (P) dan tidak penting (TP)
pada masing-masing kriteria penting
dampak.
Kriteria Dampak Penting

1. Jumlah manusia terkena dampak


Kriteria P apabila ada manusia terkena dampak.
Kriteria TP apabila tidak ada manusia terkena dampak.
2.Luas wilayah persebaran dampak
Kriteria P apabila luas dampak > 0,25 kali luas wilayah
studi, karena setidaktidaknya di daerah tersebut
dalam luasan 0,25 dari luas wilayah studi
pemanfaatan ruang cukup beragam, sehingga tingkat
kepentingannya tinggi, sehingga dianggap penting.
Kriteria TP apabila luas dampak < 0,25 kali luas
wilayah studi.
Kriteria Dampak Penting

3. Lama dan intensitas berlangsungnya dampak


Kriteria P apabila intensitas sama atau lebih besar
daripada ambang batas baku mutu, dan atau dampak
berlangsung tidak hanya sesaat.
Kriteria TP apabila intensitasnya rendah (dibawah
ambang batas baku mutu dan dampaknya berlangsung
hanya sesaat).
4. Banyaknya komponen lingkungan yang terkena
dampak
Kriteria P apabila ada komponen lain yang terkena
dampak.
Kriteria TP apabila tidak ada komponen lain yang
terkena dampak.
Kriteria Dampak Penting

5. Sifat kumulatif dampak


Kriteria P apabila dampak akan
terakumulasi.
Kriteria TP apabila dampak tidak akan
terakumulasi.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya
dampak
Kriteria P apabila dampak tidak berbalik.
Kriteria TP apabila dampak berbalik.
Tingkat Kepentingan
Dampak
Tingkat
Nilai Persentase
No. Kelas Kepentingan
P (%)
Dampak

Sangat
1 0 20 1
Rendah
2 21 40 2
Rendah
3 41 60 3
Sedang
4 61 80 4
Tinggi
5 81 100 5
Sangat Tinggi
Metode Prakiraan Dampak

Pendekatan Non Formal


Pendekatan Formal
Ad Hoc, Interaksi Kelp.
Studi Pustaka Daftar Uji dg. Bobot
Proffessional Judgement Matriks Sederhana
dll Matriks Leopold
Matriks Battelle
Matriks Moore
dll
Tahap Prakiraan Dampak

1. Tentukan Rentang Skala Kualitas Lingkungan (tgt.


METODE)
2. Ukur kualitas Lingk.Awal ( A-B-SEB-KM )
3. Konversi Kualitas lingkungan awal ke skala
4. Prakirakan kualitas lingk. Bila Rencana kegiatan
dilaksanakan (setiap tahap secara terpisah)
5. Konversi Kualitas lingkungan saat kegiatan ke
skala
6. Prakirakan besar dampak yakni selisih skala
kualitas lingkungan (butir 5-butir 3)
7. Tentukan tingkat kepentingan dampak
1. Rentang Skala Kualitas
Lingkungan
(magnitude)
SKALA KUALITAS KUALITAS KUALITAS
LINGK. LINGK. LINGK.
1 Sangat Jelek Jelek
jelek
2 Jelek Sedang Baik
3 Sedang Baik
4 Baik
5 Sangat Baik
Contoh: SKALA KUALITAS LINGKUNGAN

Kualitas Lingkungan
No. Komp. Lingk.
1 2 3 4 5

1 Suhu (oC) > 35 / 5 31-30/ 6-10 28-30 / 11-15 16-20 21-27


2 Kebisingan (dBA) >60 50-60 51-55 46-50 41-45
3 Lereng (%) 15 8 -15 3-8 2-3 0-2
4 Proses longsor tanah Banyak tanah Agak banyak Sedikit tanah Sangat sedikit Tidak ada
longsor tanah longsor longsor tanah longsor tanah longsor
5 Permeabilitas tanah (cm/jam <0,5 0,5 2,0 2,0 6,25 6,26 12,5 >12,5
6 Daya dukung tanah (kg/cm2 <1 1-2 2-3 3-4 >4
7 Bahan organik(%) <1,7 1,7 3,4 3,5 5,2 5,3 8,6 > 8,7
8 Debit aliran permukaan < 20 20 - 40 40 - 60 60- 80 > 80
(m3/dt)
9 Kadar sedimen (mg/l >500 250-500 100-250 3-10 <3

10 Infiltrasi (cm/jam) < 10 10 - 25 25 - 50 50 - 100 100


11 Kedalaman muia air tanah (m) >20 15-20 10-15 5-10 0-55

12 Debit air tanah (m3/hari) <1 1-10 10-50 50-100 >100


13 pH <3,5 / > 10,5 3,5-4,0 / 9,5- 4,5-5,8 / 8,5- 5,5-6,5 / 7,5- 6,5-7,5
10,5 9,5 83
2. Ukur Lingkungan Awal
(terutama yang akan terkena
dampak)
G F K : Air permukaan ? Air tanah ?
Kualitas udara ? Kebisingan ? Getaran ?
Kesuburan tanah ? Sifat tanah ? dll !

B : Tanaman budidaya ..? Binatang dilindungi .?


Plankton ? .. Benthos ?.dll. ?

SEB : - gotong royong masy. ??


- tingkat pendapatan masy ???
- nilai budaya ????
- dll
KM : - sanitasi lingk ?
- pola penyakit ?
- dll
3. Konversikan Kualitas
Lingkungan ke Skala

Ukur Kualitas Lingkungan


(Utamakan Parameter yang Terkena
Dampak)

Hitung secara formal / non formal

Konversi ke SKALA Kualitas Lingkungan


4. PRAKIRAKAN KUALITAS LINGKUNGAN
BILA KEGIATAN DILAKSANAKAN

Contoh:

Pemodelan Kualitas Udara , Air, Kebisingan, dll


Gunakan Model Gaussian Plume (point source)
Perhitungan dispersi , keseimbangan massa, dll.
Pemodelan keaneka ragaman hayati
Analogi Peningkatan pendapatan
Analogi Perubahan Budaya
Perubahan Pola Penyakit
Dll.
Contoh
Saat lahan masih belum ada kegiatan land clearing ,
permeabilitas tanah dihitung dianalisis dilaboratorium besarnya
6,4 cm/jam.
Diperkirkan setelah terjadi land clearing permeabilitas akan
menjadi
SKALAmenjadi ,4 cm/jam
1 2 3 4 5
KWALITAS
LINGKUNGAN <0,4 0,5 2,0 2,0 6,26 >12,5
Permeabilitas
tanah (cm/jam 6,25 12,5

BESARAN DAMPAK = ( 1 4) NEGATIF 3 (BESAR)

20 cm
5.Hitung selisih skala K.L.
Contoh Tabel Prakiraan Dampak
Tahap .
Komponen Lingk. yg. Skala K.L. Besar Dampak
terkena dampak RLA RK-1 RK-2 RK-1 RK-2

A : . 4 1 -3

..
B : .
.
SEB :
.
KM:
.
6. Prakirakan besaran
dampak

SKALA BESAR DAMPAK

1 Sangat Kecil

2 Kecil

3 Sedang

4 Besar
CONTOH: MATRIK PRAKIRAAN DAMPAK

Kua Kualitas Lingkungan Setelah Kegiatan Besaran Dampak Lingkungan


Komponen
lita
N Lingkunga
s Tahap Tahap
o n Terkena
RL Konstr Konstr
Dampak
A uksi Tahap Konstruksi Tahap Operasi uksi Tahap Konstruksi Tahap Operasi
- -
Kual 3 3
1 Udara 0
Penentuan Derajat
Kepentingan Dampak
No
mor
Parameter Penentu Tingkat Kepentingan Dampak Bobot

1 Jumlah manusia yang terkena dampak 1x 1 =1


2 Luas wilayah persebaran dampak 1x 1 = 1
3 Intensitas dan lamanya dampak berlangsung 1x 1 = 1
4 Banyaknya komponen lain yang akan terkena 1x 1 = 1
dampak
5 Sifat kumulatif dampak 1x 1 = 1
6 Berbalik atau tidak berbaliknya dampak 1x 1 = 1

6
Jumlah
DERAJAT KEPENTINGAN
DAMPAK
SKAL %-TASE KATAGORI
A
1 0 -20 Tingkt Kepentingan Sangat
Rendah
2 21 40 Tingkt Kepentingan Rendah

3 41 60 Tingkt Kepentingan Sedang

4 61 80 Tingkt KepentinganTinggi

5 81 - 100 Tingkt Kepentingan Sangat


tinggi
Metode Prakiraan Tingkat Kepentingan
Tahap
Dampak
Rencana Kegiatan
Komponen Lingk. Terkena Dampak
Besar Dampak ..
KRITERIA DAMPAK P TP Keterangan
1.Jumlah manusia terkena dampak ?
2. Luas persebaran dampak ?
3. Intensitas dan lamanya dampak ?
4. Komponen lain terkena dampak ?
5. Akumulasi dampak ?
6. Berbalik / tidak berbaliknya ?
dampak
Bagaimana menentukan tiap kriteria adalah P atau TP ?
JUMLAH
EVALUASI DAMPAK PENTING
(Pengambilan Keputusn )

Menurut Stufflebeam (1981) adalah:

Suatu proses mencari, menemukan,


menentukan dan menyajikan informasi
yang diperlukan untuk menilai
berbagai alternatif yang dapat
digunakan untuk pengambilan
keputusan
TUJUAN Evaluasi Dampak
Mengevaluasi dampak berbagai kegiatan
secara komprehensif dan holistik

Mengambil keputusan dampak besar dan


penting yang harus dikelola dan dipantau
(untuk dokumen RKL dan RPL)
EVALUASI DAMPAK
Be
sa
a n r an
ng
n ti Da
pe m
Ke
. pa
T mpak .
k k
a R.K
D p Apakah
ha
Ta an PENTING
n g
g k u
L i n
n en
m po er
Ko kund
- se sier
r
- te imer
- pr
TEBEL: EVALUASI DAMPAK CARA
SEDERHANA
Tahapan Krieria Penentu Dampak Besar dan
No Kegiata Besa- Penting Kepu
n ran
P tusan
Jenis Dam-
Dampak pak 1 2 3 4 5 6

A
1
a
b
c
d
Evaluasi
Metode SEDERHANA
ur Horisontal :
risikan nilai besaran dampak, faktor penentu derajad
pentingan Dampak, Jumlah P dari nilai derajat kepent
n Keputusan terhadap besar dan pentingnya dampak
ng harus dikelola dan dipantau pada RKL dan RPL atau
ak.
ur Vertikel :
risikan tahapan-tahapan kegiatan, jenis-jenis kegiatan
n/usaha penyebab dampak, dan parameter-parameter
gkungan (fisik-kimia, biotis, dan sosial ekonomi dan
aial budaya serta kesehatan mayarakat yang diprakira
kena dampak.
KRITERIA EVALUASI
DAMPAK PENTING

Dilakukan dengan menginteraksikan antara besaran


dampak (M=magnitude) dengan derajat kepentingan
dampak (I= important) seperti berikut:
Apabila jumlah bobot P 2 dan P tersebut adalah
kriteria no. 1 (jumlah manusia terkena dampak),
maka untuk semua besaran dampak baik positif (+)
maupun negatif (-), kesimpulan dam-paknya
ditetapkan sebagai kategori dampak penting (DP)
Apabila P 2 dan angka prakiraan besaran dampak
(+/-) 2, maka kesimpulan dampaknya masuk
kedalam kategori dampak penting (DP)
Diluar kedua kriteria di atas, kesimpulan dampaknya
masuk kategori dampak tidak besar dan penting
(DTP)
Contoh Keputusan Hasil Evaluasi Dampak Penting Pemboran Minyak dan Gas
Bumi di Blora (Metode Sederhana)

6 Kriteria Penentu Dampak Besar


Rencna kegiatan dan Komponen dan Penting
Besaran Hasil
Keteranga
Lingkungan Terkena P evalua
Dampak n
Dampak 1 2 3 4 5 6 si

A. TAHAP PRAKONSTRUKSI

1. Pengadaan lahan

a. Pola kepemilikan lahan -1 TP TP TP P TP P 2 DTP

b. Pola pemanfaatan lahan -1 TP TP TP P TP P 2 DTP

c. Pendapatan masyarakat 1 TP TP TP P TP P 2 DTP


T
d. Sikap dan persepsi 1 P TP TP P P P 3 DP Dikelola

B TAHAP KONSTRUKSI

1. Pengadaan tenaga kerja

T
a. Kepadatan penduduk -1 TP P TP TP TP P 1 DTP
Sumber: PSLH-UGM, 2006

b. Kesempatan kerja/berusaha 1 TP TP TP P TP P 2 DTP


c. sikap dan persepsi 2 P P P P TP P 5 DP Dikelola
Contoh Keputusan Hasil Evaluasi Dampak Penting Pemboran Minyak d
Bumi di Blora (Metode Sederhana)

6 Kriteria Penentu Dampak


Besara Besar dan Penting
Rencna kegiatan dan Komponen Hasil
n
Lingkungan Terkena P evalu Keterangan
Dampa
Dampak berat &
3.Mobilisasi peralatan 1 2 3 4 5 6 asi
k
material

a. Kualitas Udara -1 P P TP P TP TP 3 DP Dikelola


b. Kebisingan -1 P P TP P TP TP 3 BP Dikelola

c. Getaran -1 TP TP TP P TP TP 1 DTP
d. Kepadatan arus lalulintas -1 P P P P TP TP 4 DP Dikelola
e. Kelancaran arus lalulintas -2 P P TP P TP TP 3 DP Dikelola
f. Kecelakan lalulintas -2 P P TP TP TP TP 3 DP Dikelola
g. Kerusakan jalan -2 P P P P P TP 5 DP Dikelola

h. Flora darat -1 TP TP TP P TP TP 1 DTP


i. Fauna darat -2 TP P P P TP TP 3 DP Dikelola
j. Sikap dan persepsi -1 P P TP P TP TP 3 DP Dikelola
k. Proses sosial -1 P P TP P P TP 4 DP Dikelola
l. Sanitasi Lingkungan -2 P P TP P TP TP 3 DP Dikelola
m. Vektor Penyakit -2 P P TP P TP TP 3 DP Dikelola
n. Pola Penyakit -1 P P TP P TP TP 3 DP Dikelola
Untuk Apa Hasil Evaluasi
Dampak ?

Rencana
Rencana
Pengelolaan
Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan
Lingkungan
Lingkungan Pemantauan
Pemantauan
Rencana
Rencana

Anda mungkin juga menyukai