Anda di halaman 1dari 44

PELINGKUPAN

DALAM

AMDAL

Disusun oleh:
Prof. Ir. Noor Endah MSc.PhD

PELINGKUPAN (1)
TUJUAN PELINGKUPAN ANDAL
Merancang kajian ANDAL agar menjadi kajian
yang tepat sasaran
ISI RANCANGAN KAJIAN ILMIAH
1. Apa yang dikaji
2. Dimana dan kapan kajian dilakukan
3. Bagaimana kajian akan dilakukan
4. Siapa yang terlibat dalam kajian

PELINGKUPAN (2)
RANCANGAN KAJIAN ANDAL MELIPUTI
1. Fokus kajian, terutama dampak-2 penting
yang diperkirakan akan terjadi
2. Lokasi dimana kajian akan dilakukan
3. Kapan kajian akan dilakukan
4. Metode studi, dan
5. Tenaga ahli apa saja yang akan dilibatkan
dalam kajian.

BAGAN ALIR
TATA LAKSANA PELINGKUPAN

Deskripsi
Rencana
kegiatan

Dampak
potensial

Rona
Lingkungan
Hidup
Identifikasi

Dampak
penting
hipotetik

Evaluasi
Dampak Potensial

Prioritas
dampak
penting
hipotetik

Klasifikasi &
Prioritas

TATA LAKSANA PELINGKUPAN


TATA LAKSANA PELINGKUPAN DIKELOMPOKKAN
DALAM:

1. INPUT PELINGKUPAN:
- DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN
- RONA LINGKUNGAN HIDUP
2. PROSES PELINGKUPAN:
- PELINGKUPAN DAMPAK PENTING

PELINGKUPAN BATAS WILAYAH DAN


WAKTU KAJIAN

INPUT PELINGKUPAN
DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN, ESENSI:
Identifikasi komponen kegiatan yang mungkin
menjadi sumber dampak
RONA LINGKUNGAN AWAL, ESENSI:
Mengenal komponen lingkungan hidup yang
mungkin menjadi penerima dampak

PROSES PELINGKUPAN
PELINGKUPAN DAMPAK PENTING, ESENSI:
1. Identifikasi dampak potensial: menduga semua dampak
potensial
2. Evaluasi dampak potensial : memilih dampak yang akan dikaji
3. Klasifikasi dan prioritas
: mempertajam arah kajian

PELINGKUPAN BATAS WILAYAH DAN WAKTU


KAJIAN, ESENSI:
1. Penentuan lingkup wilayah studi : menentukan lokasi kajian
2. Penentuan lingkup waktu kajian

: menentukan waktu yang


dipakai dalam kajian

INPUT DAN OUTPUT


PELINGKUPAN (1)
No

Tahapan

Input Utama

Output

1.

Mengenal deskripsi
rencana kegiatan

Deskripsi rencana kegiatan dari


pemrakarsa
Informasi tipikal jenis kegiatan

Daftar komponen kegiatan


yang mungkin menimbulkan
dampak

2.

Mengenal rona
lingkungan hidup

Informasi Rona Lingkungan


Awal (data sekunder peta-2)
Kunjungan lapangan
Kajian peraturan
Informasi kegiatan lain di sekitar
Hasil konsultasi masyarakat

Daftar komponen lingkungan


yang mungkin terkena
dampak dan peta kasar
lingkungan sekitar

3.

Identifikasi
dampak potensial

Daftar komponen kegiatan yang


mungkin menimbulkan dampak
Daftar komponen lingkungan
yg mungkin mengalami dampak
Hasil konsultasi masyarakat
Kajian peraturan

Daftar panjang semua


dampak yang mungkin terjadi
dan peta lokasi dampak yang
mungkin terjadi

INPUT DAN OUTPUT


PELINGKUPAN (2)
No

Tahapan

Input Utama

Output

4.

Evaluasi dampak
potensial

Daftar panjang semua dampak


yang mungkin terjadi dan peta
lokasi dampak yang mungkin
terjadi
Hasil konsultasi masyarakat
Kajian peraturan

Daftar pendek Dampak yang


perlu dikaji di Andal, dan peta
dampak yang akan dikaji

5.

Klasifikasi dan
Prioritas

Daftar pendek Dampak yang


perlu
dikaji di Andal

Klasifikasi dampak
Urutan prioritas dampak
Peta dimana dampak akan
dikaji

6.

Pelingkupan
wilayah studi

Peta dimana dampak akan dikaji

7.

Pelingkupan waktu
studi

Daftar pendek dampak yang perlu


dikaji di Andal

Batas
Batas
Batas
Batas

proyek
ekologis
sosial
administratif

Rentang waktu dampak


Tahun yang dipakai untuk
prakiraan dampak

RENCANA KEGIATAN (1)


RENCANA KEGIATAN:
Merupakan salah satu input utama dalam proses pelingkupan

ESENSI MENGENAL DESKRIPSI RENCANA


KEGIATAN
Mengidentifikasi komponen kegiatan yang mungkin menjadi
sumber dampak terhadap lingkungan hidup

ALTERNATIF KEGIATAN
Alternatif yang masih dipertimbangkan oleh pemrakarsa harus di
identifikasi dan masuk dalam lingkup kajian ANDAL

RENCANA KEGIATAN (2)


ALTERNATIF RENCANA KEGIATAN DAPAT
TERDIRI DARI ALTERNATIF:
1. proses atau teknologi yang digunakan
2. Input atau bahan yang digunakan
3. Tata letak bangunan atau sarana pendukung
4. Pendekatan pengendalian atau pengelolaan
dampak
5. Penjadwalan atau pentahapan kegiatan.

RENCANA KEGIATAN (3)


INFORMASI TENTANG RENCANA KEGIATAN
1. Deskripsi ringkas rencana kegiatan
2. Rencana lokasi kegiatan, termasuk estimasi luas lahan yang
dibutuhkan
3. Deskripsi proses utama, termasuk perkiraan besarnya,
kapasitasnya, input, dan output.
4. Sumber daya yang digunakan (bahan, air, energi, dll) dan
perkiraan besarnya.
5. Limbah yang akan dihasilkan, jenis, dan perkiraan besarnya
6. Rencana mitigasi dampak yang sudah direncanakan dari awal
(terintegrasi dalam rencana kegiatan)

RONA LINGKUNGAN HIDUP (1)

RONA LINGKUNGAN HIDUP:


Merupakan salah satu input utama dalam proses pelingkupan

ESENSI MENGENAL RONA LINGKUNGAN HIDUP


Mengidentifikasi komponen lingkungan hidup yang berpotensi
terkena dampak akibat rencana kegiatan

PENGARUH KEGIATAN LAIN PADA RONA


LINGKUNGAN AWAL DI LOKASI KEGIATAN
Perlu diketahui kegiatan lain di lokasi kegiatan yang mungkin
telah menimbulkan pencemaran atau kerusakan pada
komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak oleh
rencana kegiatan yang baru

RONA LINGKUNGAN HIDUP (2)


KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP YANG
BERPOTENSI MENJADI PENERIMA DAMPAK:
1. Komponen geofisik-kimia: air permukaan dan air bawah
permukaan, udara, lahan, dll
2. Komponen biologi: flora dan fauna.
3. Komponen sosial-ekonomi dan sosial-budaya:
ketenagakerjaan, perekonomian lokal, demografi,
hubungan sosial, pola hidup, dll
4. Komponen kesehatan masyarakat: prevalensi
penyakit, perubahan tingkat kesehatan masyarakat dll.

RONA LINGKUNGAN HIDUP (3)

SUMBER-2 INFORMASI YANG DIGUNAKAN UNTUK


MENGENAL LOKASI:

1. Informasi sekunder, termasuk dari laporan, peta, data


Pemda, RTRW daerah, makalah, kliping koran atau
majalah, dll
2. Tinjauan lapangan singkat yang dilakukan oleh tim
pelaksana kajian untuk sekilas mengenal wilayah yang
akan menjadi lokasi kegiatan
3. Hasil konsultasi masyarakat yang dilakukan untuk
memperoleh masukan dan informasi dari masyarakat
yang diprakirakan akan terkena dampak atau peduli
terhadap kondisi lingkungan

IDENTIFIKASI
DAMPAK POTENSIAL (1)
Tujuan :
Menduga semua dampak yang berpotensi terjadi jika
rencana kegiatan dilakukan pada lokasi tersebut

Pada langkah ini dihasilkan:

DAFTAR DAMPAK POTENSIAL

METODA IDENTIFIKASI
DAMPAK POTENSIAL (2)

Metode identifikasi dampak yang dikenal :


1. Daftar Uji (sederhana, kuesioner, deskriptif)
2. Matriks Chek List
3. Bagan alir

1.Metode Daftar Uji


Metode daftar uji mempunyai:
1. Keuntungan: sederhana; daftar uji dapat mengingatkan kita faktor apa
saja yang perlu diperhatikan sehingga mengurangi kemungkinan
terlupakannya faktor tertentu.
2. Kerugian: sering digunakan secara mekanis tanpa menguji lebih dahulu
kesesuaiannya untuk proyek dan lingkungan yang sedang diteliti;
tidak ada daftar uji yang cocok untuk semua jenis proyek dan disemua
jenis lokasi; dan penyebab dampaknya tidak dinyatakan secara eksplisit
sehingga untuk mengatasi masalah perlu dikembangkan metode matriks

a. Daftar Uji Sederhana: Merupakan daftar komponen dan


besaran lingkungan yang mungkin akan terkena dampak.
Contoh: Daftar Uji
Sederhana : FISIK KIMIA
Kualitas udara

Resapan air
permukaan

Tingkat kebisingan

Kualitas air permukaan

Getaran

Sidementasi

Jenis tanah

Tataguna lahan

Tingkat erosi

Bentang alam

Kualitas air tanah

Parameter yang diperkirakan akan terkena dampak deberi tanda v

b. Daftar Uji kuesioner: Merupakan daftar pertanyaan.


Contoh: Daftar Uji kuesioner menurut world Bank (1974)
KEGIATAN PARIWISATA:
A. Lingkungan / kaitan dengan sumberdaya
1. Konsekuensi lingkungan apakah yang diperkirakan akan terjadi karena
perubahan pola tataguna lahan dan perpindahan penduduk sebagai akibat
adanya operasi proyek
2. Apakah proyek akan menyebabkan kedatangan banyak orang untuk mencari
pekerjaan? Jika ya, masalah lingkungan/sosial apa yang diprakirakan akan
terjadi?
3. Apakah para wisatawan akan menciptakan kondisi yang membahayakan
perlindungan atau pengelolaan aspek lingkungan alamiah yang penting?
4. dll
B. OPERASI
1. Apakah ada kegiatan operasi yang akan menyebabkan kerusakan lingkungan?
2. Apakah rancang bangun pemasokan air dan pengelolaan limbah mencukupi
persyaratan?
3. Kemanakah limbah domestik akan dibuang?
4. Dll

c.

Daftar Uji deskriptif: menguraikan secara


singkat apa yang harus dilakukan oleh
peneliti, data yang diperlukan, sumber data
Langkah pertama adalah mengidentifikasi
butir yang relevan yang kemudian disusul
dengan mencari data menurut petunjuk
dalam daftar uji tersebut.

2. Metode Matriks Check List


Dalam metode ini dilakukan penyusunan;
daftar uji komponen lingkungan yang ada di sekitar
lokasi kegiatan yang diprakirakan terkena dampak
daftar uji aktifitas rencana kegiatan yang berpotensi
menimbulkan dampak.
Kedua daftar uji tersebut disusun dalam suatu matriks.
Matriks check list dapat menunjukkan interaksi yang pasti
antara satu kegiatan yang dilakukan dengan dampak yang
ditimbulkan terhadap satu atau beberapa komponen
lingkungan.

Contoh identifikasi dampak potensial metoda matrik

3. Metode Bagan Alir


Bagan Alir pada dasarnya memperlihatkan hubungan sebab-akibat
dampak potensial pada tingkatan ganda (multiple levels) yang
terdiri dari dampak-2:
Dampak Primer (dampak langsung): interaksi antara sumber
dampak (komponen kegiatan) dengan penerima dampak primer
(komponen lingkungan)
Dampak sekunder (dampak tidak langsung ke 1): interaksi antara
penerima dampak primer (komponen lingkungan) dengan penerima
dampak sekunder (komponen Lingkungan)
Dampak tersier (dampak tidak langsung ke 2): interaksi antara
penerima dampak sekunder (komponen lingkungan) dengan penerima
dampak tersier (komponen Lingkungan), dst

CONTOH LAIN BAGAN ALIR DAMPAK

Contoh identifikasi dampak potensial metode bagan alir

INTEGRASI DAFTAR UJI, MATRIKS DAN BAGAN ALIR

Ketiga metode identifikasi dampak tersebut


dapat saling mengisi, apabila digunakan secara
terpadu. Integrasi ini tidak perlu selalu harus
ketiganya, melainkan dapat juga hanya dua
diantara tiga metode.
Pembuatan matriks dan bagan alir dapat
menjadi lebih sistematis

EVALUASI

DAMPAK POTENSIAL

Tujuan:
memisahkan dampak-dampak yang
memerlukan kajian mendalam untuk
membuktikan dugaan (hipotesa) dampak dari
dampak yang tidak lagi perlu dikaji.
Pada langkah ini dihasilkan:
DAFTAR DAMPAK ENTING HIPOTETIK

DAMPAK HIPOTETIK
Dampak hipotetik yang harus dibuktikan dengan
kajian mendalam dalam ANDAL:
1. Dampak Penting (Significant Impact): untuk dipastikan
bahwa dampak yang akan timbul tersebut memang betul
dampak penting, yaitu dengan mempelajari: besaran,
sebaran, dan sifat dampak
2. Kurang dipahami (unknown) : untuk mendapatkan
informasi lebih rinci tentang jenis, besaran, dan sebaran
dampak, serta komponen lingkungan terkena dampak.
Dengan informasi rinci tersebut dapat ditentukan apakah
suatu dampak termasuk dampak penting atau tidak

KRITERIA UNTUK EVALUASI

DAMPAK
POTENSIAL (1)

Kriteria evaluasi dampak potesial dapat terdiri


dari 4 pertanyaan:
1. Apakah beban terhadap komponen lingkungan
tertentu sudah tinggi? Hal ini dapat dilihat dari hasil
analisis data sekunder dan kunjungan ke lapangan.
2. Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi
tentang komponen lingkungan tersebut. Hal ini dapat
dilihat dari terjemahan hasil konsultasi masyarakat.

KRITERIA UNTUK EVALUASI

DAMPAK
POTENSIAL (2)

3.

Apakah komponen lingkungan tersebut memegang


peranan penting dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi)
dan terhadap komponen lingkungan lainnya
(nilai ekologis) sehingga perubahan besar pada
kondisi komponen lingkungan tersebut akan sangat
berpengaruh pada kehidupan masyarakat dan
keutuhan ekosistem. Hal ini dpt dilihat dari
kunjungan lapangan.

4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan


dilanggar dan atau dilampui oleh dampak tersebut?
Hal ini dapat dijawab dengan mempelajari peraturan-2
yang menetapkan baku mutu lingkungan, baku mutu
emisi/ limbah, tata ruang dan sebagainya

KRITERIA UNTUK EVALUASI

DAMPAK
POTENSIAL
(3)
Cara menapis dampak potensial dengan
4 pertanyaan
Kriteria Diatas:

1. Jika salah satu pertanyaan dijawab ya, dampak

potensial tersebut dikatagorikan sebagai Dampak Penting


Hipotetik yang harus dikaji dalam ANDAL.

2. Jika ada dampak potensial yang jawabannya adalah tidak


tahu, dampak tersebut perlu dikaji dalam ANDAL.
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan dan menganalisis
informasi lebih banyak agar karakter dari dampak tersebut
lebih jelas dan dapat dipastikan apakah dampak tersebut
dianggap dampak penting atau tidak.

KLASIFIKASI DAN PRIORITAS


DAMPAK
PENTING HIPOTETIK

Tujuan Melakukan Klasifikasi dan Prioritas Dampak


Penting Hipotetik:
Untuk mengelompokkan / mengoranisir dampak penting
yang telah dirumuskan dari tahap sebelumnya

Manfaat Melakukan Klasifikasi dan Prioritas Dampak


Penting Hipotetik:
1. Untuk mempertajam arah kajian ANDAL sehingga
pemilihan strategi kajian dan metodologi bisa lebih tajam.
2. Untuk memudahkan penilai / pengambil keputusan
melihat tema-2 atau dampak-2 yang memerlukan
perhatian khusus

KLASIFIKASI
DAMPAK PENTING HIPOTETIK(1)
Klasifikasi Dampak Penting Hipotetik:
Upaya mengelompokkan dampak menurut
keterkaitan satu dengan yang lain sehingga
merupakan hubungan antara sumber dampak,
dampak primer, sekunder, dan tersier dst.
Masing-2 dampak yang saling terkait akan
dikemas dalam satu tema yang menggambarkan
isu yang paling utama beserta dampak-dampak
terkait

KLASIFIKASI
DAMPAK PENTING HIPOTETIK(2)
Tema-2 yang Relevan digunakan untuk Klasifikasi
Dampak Penting Hipotetik:
1. Berkaitan dengan fungsi ekologis (mis: konservasi hutan
menjadi tema untuk dampak-2 terkait dengan pembalakan
hutan, erosi, peningkatan sedimentasi di dasar sungai,
maupun perubahan pola mata-pencaharian
2. Berkaitan dengan sasaran kebijakan (mis: adanya
kebijakan untuk mempertahankan budidaya perikanan
tradisional di suatu wilayah, mengikat dampak-2 terkait dg
pencemaran air, populasi dan kenekaragaman spesies, mata
pencaharian, dll
3. Berkaitan dengan kepentingan sosial (mis: pemindahan
penduduk menjadi tema pengikat untuk dampak-2 perubahan
tatanan sosial, perubahan mata pecaharian, perubahan
demografi, dll)

PENENTUAN PRIORITAS

KAJIAN (1)

Tujuan Melakukan Penentuan Prioritas Kajian


Untuk mengkomunikasikan derajat keseriusan dampak
sehingga penilai KA dapat secara cepat melihat dampak-2
mana saja yang perlu mendapatkan perhatian khusus
Pengaruhnya Terhadap Rancangan Kajian ANDAL:
1. Pemilihan metodologi yang lebih mendalam untuk
dampak-2 yang memiliki tingkat prioritas tinggi
2. Pemilihan tenaga ahli
3. Pembahasan yang lebih rinci dan berarti terhadap
dampak-2 dengan prioritas tinggi.

PENENTUAN PRIORITAS

KAJIAN (2)

Tiga Pendekatan dapat Digunakan untuk


Memprioritaskan Dampak:
1.

2.

3.

Membuat urutan prioritas terhadap semua dampak penting


hipotetik. Jika ada 8 dampak penting hipotetik, semua
diberi urutan prioritas
Membuat urutan prioritas terhadap tema-2 pengikat. Jika
ada 3 tema untuk 8 dampak penting hipotetik, 3 tema tsb
yang diberi urutan prioritas
Membuat urutan prioritas berdasarkan tahapan kegiatan.
Setiap tahapan (Prakonstruksi, Konstruksi, Operasi, dan
Pasca Operasi) ada dampak-2 tertentu yang diprioritaskan

PENENTUAN PRIORITAS

KAJIAN (3)

Contoh Membuat Urutan Prioritas


Dampak Menggunakan metoda yang:
memprakirakan besarnya peluang
(probability) terjadinya dampak
dan
memprakirakan besarnya akibat atau
konsekwensi (consequences) yang
mungkin terjadi.

PENENTUAN PRIORITAS

KAJIAN (4)

Caranya:
1. Peluang kejadian dibuat gradasi nilai
yang mewakili gradasi peluang kejadian
dari yang hampir pasti s.d jarang
sekali
2. Besarnya akibat dibuat gradasi nilai
yang mewakili gradasi besarnya
konsekwensi (akibat) dari yang
katastropik (Bencana) s.d insidental
(dapat diabaikan)

Besarnya Peluang
Kejadian

PENENTUAN PRIORITAS
KAJIAN (5)
Insidental
(1)

Kecil
(2)

Menengah Besar
(3)
(4)

Bencana
(5)

Hampir Pasti
(5)

10

15

20

25

Kemungkinan
Besar
(4)

12

16

20

Sedang

12

15

Kemungkinan
Kecil (2)

10

Jarang sekali
(1)

(3)

Besarnya Akibat (Konsekwensi)

PENENTUAN PRIORITAS

KAJIAN (6)

Lihat Contoh:
1. Memberi nilai terhadap
peluang kejadian dan
Besarnya akibat
2. Menghitung hasil penilaian
dan mem-plot kan dalam
matriks

PELINGKUPAN
WILAYAH STUDI

Anda mungkin juga menyukai