Anda di halaman 1dari 6

KENANDI KASYIF ALFALAH

21080117130063
B
MODUL 3
“ Penyusunan Rona Lingkungan “
PENGERTIAN DAN LANGKAH PENYUSUNAN
 PENGERTIAN
Upaya menggambarkan kondisi lingkungan di wilayah studi AMDAL, terutama aspek-
aspek fisik kimia biologi dan sosial yang menurut KA terkena dampak penting dari
rencana kegiatan/usaha.
 LANGKAH PENYUSUNAN
1. Pelajari dampak penting dan aspek 2 yang ditelaah.
2. Tetapkan jenis data aspek fisik kimia dan social yang perlu dikumpulkan
3. Tetapkan unit analisis variable yang diteliti
4. Tetapkan metode pengumpulan data
5. Tetapkan metode analisis data
Faktor yang perlu diperhatikan :
 Penjabaran terhadap “komponen lingkungan fisik kimia , dan sosial” menurut KA.
 “Komponen lingkungan tersebut”yang tercantum dalam KA dapat ditambah/dikurangi
sepanjang terkait dengan potensi dampak penting
 Spesifik lokasi (tidak seluruh yg tercantum dlm Kepka Bapedal 299/1994 relevan dgn
kondisi lokasi)
 Rona lingkungan sosial difokuskan pada komponen yg terkena dampak penting
 Lingkup wilayah studi
Data aspek social yang dikumpulkan akan :
 Memberikan gambaran utuh ttg kondisi wilayah studi khususnya yg akan berubah
mendasar
 Dapat digunakan sebagai masukan untuk prakiraan dampak dapat digunakan utk
menelaah hubungan sebab akibat antara aspek sosial dgn fisik-kimia & biologi
 Sesuai dengan dana, waktu dan tenaga yg tersedia
Contoh :
Level dampak sosial yang akan timbul
Misal, RMT sekitar lokasi bangunan bendung , jalan tol , industri, mal dan gedung dan
sebagainya yg merupakan satuan analisis untuk pendapatan penduduk. Desa/Kecamatan
merupakan satuan analisis utk perekonomian local
CONTOH METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
 METODE PENGUMPULAN DATA
1. Wawancara
o Wawancara dengan kuesioner
o Wawancara mendalam
 Wawancara bebas tanpa daftar atau pedoman pertanyaan (walk and talk method)
 Wawancara dengan menggunakan pedoman pertanyaan (in depth interview)
 Wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan terstruktur dan ditujukan kepada
sejumlah responden yang dipilih melalui metode pengambilan contoh (sample
survey)
2. Observasi/pengamatan, pengukuran lapangan dan hasil laboratorium
( outsider – recognized outsider – marginal participant – full participant )
3. Pengumpulan data sekunder
- Buku referensi (antara lain, data statistik)
- Laporan-laporan teknis
- Bahan pustaka yang datanya ditulis & dipublikasikan oleh pihak lain
4. Diskusi kelompok terarah
- Jumlah peserta diskusi terbatas (5 – 7 orang)
- Peran peneliti sebagai fasilitator
- Contoh, metode PRA

Faktor yang perlu diperhatikan dalam metode pengumpulan data :


 Satuan analisis
 Ukuran-ukuran yang berlaku setempat
 Ketersediaan dana, tenaga dan waktu
 Karakteristik sumber data

MODUL 4
“ Prakiraan Dampak Lingkungan “
PENGERTIAN DAMPAK LINGKUNGAN
Perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada proyek dan yang diprakirakan akan terjadi
setelah ada (proyek) pembangunan,
PRINSIP DASAR PRAKIRAAN DAMPAK
1. Pendekatan “ dengan dan tanpa proyek “
2. Keterkaitan dengan kerangka acuan
Komponen lingkungan yang diprakirakan perubahannya di waktu mendatang, harus
sesuai dengan yang tercantum di dalam dokumen KA
3. Keterkaitan komponen lingkungan
Komponen aspek yang diprakirakan perubahannya harus saling terkait dengan komponen
aspek lain
LINGKUP KAJIAN
1. Kajian besar dampak lingkungan (magnitude of impact)
Berkenaan dengan seberapa besar dampak yang akan timbul (besar/kecil dampak,
big/little magnitude of impact), dan arah dampak (+/-)
2. Evaluasi sifat penting dampak (importance of impact)
Berkenaan dengan sejauh mana sejauh mana perubahan lingkungan yang timbul
(dampak) bersifat mendasar atau penting bagi kehidupan manusia dan ekologi
EVALUASI SIFAT PENTING DAMPAK
1. Penting tidaknya suatu dampak lingkungan merujuk pada pengertian sejauh mana
perubahan lingkungan yang timbul (dampak) bersifat mendasar atau penting bagi :
o Kehidupan sosial, ekonomi dan budaya (social importance)
o Stabilitas dan keberlanjutan kehidupan ekologi (ecological importance)
2. Stabilitas dan keberlanjutan kehidupan ekologi (ecological importance)
3. Penting-tidaknya dampak sangat ditentukan oleh kondisi sosial, ekonomi dan budaya
masyarakat yang terkena dampak. Sifat penting dampak sangat kontekstual:
o Emic, tergantung pada nilai-nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat yg
berkepentingan dengan dampak yang timbul
o Relatif, apa yang dipandang penting saat ini dapat berubah di masa mendatang
4. Faktor penentu dampak pada UU No.23 Th 1993 dan PP No.27 Th 1997
a. Jumlah manusia yg terkena dampak
b. Luas wilayah persebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lingkungan lain yg terkena dampak
e. Sifat kumulatif dampak
f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
5. Tolak ukur penting tidaknya dampak terdapat pada : Kepka Bapedal No.056 Th 1994
( pedoman mengernai ukuran dampak penting ).
6. Prosedur menetapkan penting tidaknya dampak lingkungan :
o Lakukan prakiraan besar dampak lingkungan
o Telaah sejauh mana perubahan (besar dampak) yg akan timbul bersifat mendasar
atau penting terhadap kehidupan sosial dan/atau ekologi
PRAKIRAAN DAMPAK SOSIAL
- Harus dapat memprakirakan siapa yang terkena dampak. “Berapa banyak” yang akan
terkena dampak dan siapa kelompok/ golongan masyarakat yang terkena dampak.
- Dalam bentuk apa (in what way) terkena dampak  media transportasi limbah/emisi,
media biologi
- Dalam bentuk apa (in what way) terkena dampak  media transportasi limbah/emisi,
media biologi
- Bila pelingkupan terfokus baik (isu pokok, potensi dam-ting & batas sosial) serta
pengumpulan dan analisis data terarah; maka prakiraan dampak akan tajam dan
analitis.
METODE PRAKIRAAN DAMPAK YANG DIGUNAKAN :
1. Metode Formal
teknik memprakirakan dampak dengan menggunakan formula, model atau rumus
tertentu, baik yg sudah dikembangkan oleh pakar lain maupun yg dibuat sendiri.
a. Model fisik
banyak digunakan untuk prakiraan dampak aspek fisik-kimia dan biologi.
b. Eksperimen
banyak digunakan untuk prakiraan dampak aspek fisik-kimia dan biologi.
c. Model matematik
Model dibangun berdasarkan model matematik yang dikonstruksikan secara
induktif dari teori dan asumsi bekerjanya suatu kondisi sosial tertentu. Misal,
 Model proyeksi
 Model simulasi
 Model Analisa input-output
 Model empiris
d. Model analisis statistika
Model dibangun berdasarkan hasil konstruksi secara deduktif atas bekerjanya
suatu kondisi sosial tertentu. Misal,
 Model analisa factor
 Model regresi berganda
 Model analisis kecenderungan
 Model analisis deret waktu
 Model analisis statistika non parameterik
2. Metode Non Formal
Teknik memprakirakan dampak yang mengandalkan pada kemampuan profesional pakar
ilmu-ilmu sosial. Kehandalan metode ini banyak ditentukan oleh:
o Pengalaman empiris yang terhimpun pada pakar bersangkutan
o Kemampuan analisis sintesis secara logis dari pakar
Metode ini digunakan manakala tidak ada metode formal yang representatif dan atau
tidak tersedia data yang dipersyaratkan oleh metode formal yang akan digunakan.
a. Penilaian ahli
 Meminta kepada ahli
 Meminta pendapat lebih dari satu orang ahli
 Meminta pendapat kepada grup para ahli
 Meminta kepada grup para ahli untuk menyepakati dan melembagakan
consensus yang dicapai.
b. Metode ad-hoc
c. Teknik analog
Fenomena dampak lingkungan tertentu (akibat proyek tertentu) digunakan untuk
memperkirakan dampak kegiatan/proyek sejenis di lokasi lain
MODUL 5
“ Evaluasi Dampak Lingkungan “
PENGERTIAN EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN
 Tahap akhir rangkaian ANDAL yang bertujuan mengevaluasi secara holistik (komprehensif)
berbagai komponen lingkungan yang terkena dampak penting; sebagai dasar untuk menilai
kelayakan lingkungan (alternatif) rencana kegiatan/usaha.
 Dalam evaluasi dampak lingkungan, aspek sosial dianalisis sebagai bagian yang integral
dengan aspek fisik-kimia dan biologi
Landasan keputusan kelayakan lingkungan proyek pembangunan :
Ayat 1 Pasal 22 PP No.27 Th 1999 tentang AMDAL
Pasal ini menyiratkan bahwa :
 Hamper tidak ada proyek pembangunan yang ditolak kelayakannya dari segi lingkungan
 Keputusan diambil dengan menilai alternative kegiatan proyek ( lokasi, teknologi, bahan
baku )
JENIS DAN FUNGSI METODE AMDAL
1. Metode Identifikasi Dampak
Mengidentifikasi komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak penting. Terutama
digunakan disaat proses pelingkupan untuk penyusunan KA
2. Metode Prakiraan Dampak
Memprakirakan arah dan besar dampak lingkungan yang akan timbul, mengevaluasi sifat
penting. Terutama digunakan disaat penyusunan ANDAL
3. Metode Evaluasi Dampak
Evaluasi secara holitik untul pengambilan keputusan kelayakan proyek dari segi lingkungan.
Digunakan sebagai arahan untuk RKL dan RPL, terutama disaat penyusunan ANDAL
METODE EVALUASI DAMPAK
1. Alat untuk evaluasi segenap dampak penting secara holistik
2. Alat untuk evaluasi alternatif rencana kegiatan untuk pengambilan keputusan
3. Dapat digunakan sebagai alat untuk identifikasi upaya pengelolaan dan pemantauan dampak
lingkungan yang bersifat strategis
4. Dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas biaya pengelolaan dampak lingkungan
MACAM METODE EVALUASI DAMPAK
1. Metode penampalan (overlays)
2. Metode daftar uji berskala-terbobot (weighted-scale checklist)
3. Metode matrik
4. Metode bagan alir (networks).
PEDOMAN MEMILIH METODE
 Dinamis
 Komprehensif
 Fleksibel
 Mampu menampung input dari berbagai bidang keahlian
 Dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
 Dalam hal digunakan skala dan atau bobot, perlu diperhatikan agar:
 Prosedur amalgamasi dilakukan secara benar
 Skala verbal (A, B, C, ….. Z) lebih baik dibandingkan skala numerik (1, 2, 3 …n)
CONTOH METODE
 Metode penampalan (overlays) McHarg
 Daftar uji berskala, Adkins & Burke
 Metode matrik
 Matrik interaksi Leopold
 Matrik Fisher & Davies
 Matrik Adiwibowo
 Metode bagan alir
 Kombinasi metode matrik dan bagan alir

Anda mungkin juga menyukai