Anda di halaman 1dari 10

Tugas 2

TEKNIK LINGKUNGAN TAMBANG


METODOLOGI AMDAL

AMILIAH RIZQI SAFITRI

07381611013

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KAHIRUN

TERNATE

2019
METODOLOGI AMDAL

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau biasa di sebut AMDAL adalah kajian
mengenai dampak lingkungan yang disebabkan oleh adanya sebuah kegiatan yang
direncanakan, misalnya proyek baru. Masalah dampak lingkungan tersebut dianalisis pada
tahap perencanaan sebagai acuan dasar yang wajib digunakan sebelum mengerjakan sebuah
proyek. AMDAL bersifat menyeluruh yaitu meliputi dampak biologi, sosial, ekonomi, fisika,
kimia maupun budaya. Jadi, AMDAL ini tidak hanya berfokus pada lingkungan hidup saja
tetapi juga komponen lainnya yang terlibat.
Dalam melaksanakan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),
tentunya diperlukan 3 tahapan yang sangat penting yaitu :
1. Identifikasi Dampak
2. Prakiraan Dampak
3. Evaluasi Dampak
Ketiga metode di atas merupakan keterpaduan analisis yang saling mendukung serta
diperlukan ketelitian dan kerjasama tim penyusun dokumen AMDAL atau pemrakarsa agar
diperoleh suatu kesimpulan yang akurat mengenai segi kelayakan lingkungan dari suatu
usulan kegiatan/proyek. Oleh karena itu, dalam memilih metode untuk studi AMDAL
diperlukan berbagai pertimbangan metode yang ada tentang kelebihan dan kelemahan dari
suatu kegiatan/proyek yang direncanakan serta sifat dari rona lingkungan awal dimana
proyek tersebut akan didirikan.
1. Identifikasi Dampak
Adalah sebuah proses awal dari kegiatan analisis dampak rencana kegiatan terhadap
komponen lingkungan. Langkah awal dalam melakukan identifikasi dapat dimulai dengan
cara menyimak masalah utama yang diduga akan muncul dari hasil proses perlingkupan.
Dalam pelaksanaan studi AMDAL, identifikasi dampak umumnya difokuskan pada
kegiatan suatu usaha atau proyek yang diperkirakan akan menjadi sumber dampak serta
komponen-komponen/parameter-parameter lingkungan yang diperkirakan akan
mengalami perubahan mendasar akibat rencana kegiatan/proyek. Dalam tahap identifikasi
dampak, yang dilakukan adalah :
1. Membuat uraian rona lingkungan.
2. Menentukan berbagai komponen kegiatan yang menimbulkan dampak.
3. Menentukan komponen lingkungan yang mungkin berubah akibat aktivitas yang
akan berlangsung.
Terdapat 2 metode identifikasi dampak, antara lain sebagai berikut :
1. Metode daftar uji (checklist), menyusun aktivitas kegiatan yang diduga akan
menimbulkan dampak dan komponen lingkungan yang kemungkinan akan terkena
dampak dari kegiatan tersebut. Metode daftar uji terdiri atas daftar uji sederhana,
metode daftar uji kuisioner dan metode daftar uji deskriptif. Metode Daftar uji ini
memiliki beberapa keuntungan, serta ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
sehingga akan meminimalisir kemungkinan terlupakannya faktor tertentu.
Kelemahannya dari metode daftar uji ini adalah kurang memperhatikan kesesuaian
antara kegiatan/proyek dengan lingkungan yang diteliti. Dalam keadaan demikian
akan ada beberapa point dalam daftar uji yang tidak relevan dengan kegiatan/proyek
yang bersangkutan dan ada pula point yang relevan tetapi tidak termuat dalam daftar
uji. Dalam prakteknya, tidak ada daftar uji yang cocok untuk semua jenis-jenis
Kegiatan/proyek dan di semua lokasi. Oleh karena itu agar dapat berguna, daftar uji
harus disusun sesuai dengan maksud dan tujuan, dengan menggunakan informasi
dari deskripsi proyek.
2. Metode matriks (matrix), adalah membuat interaksi antara aktivitas dan komponen
lingkungan yang terkena dampak.

Ada beberapa metode matriks yang sering digunakan adalah :


1. Metode matriks Leopold, dikembangkan oleh dr. Luna Leopold (AS,1971), metode ini
memerinci 100 macam aktivitas dari suatu kegiatan usaha dan membagi 88 komponen
lingkungan. Dampak lingkungan dari usaha/kegiatan diidentifikasi dengan membuat
interaksi antara aktivitas dan komponen lingkungan yang terkena dampak. Besaran
dampak dinyatakan dengan angka 1 – 10 serta dampak positif diberi tanda + dan
dampak negatif diberi tanda -. Metode ini sering digunakan dan dimodifikasi sesuai
kebutuhan.
2. Metode matriks Fisher & Davies, melakukan interaksi antara kegiatan pembangunan
dan parameter komponen lingkungan baik yang diduga menimbulkan dampak maupun
yang terkena dampak. Ada 3 langkah dan 3 tabel yang harus disusun yaitu :
1. Menyusun tabel matriks evaluasi dasar terhadap komponen lingkungan, untuk
memperoleh data tentang rona lingkungan dan berbagai sifat dari sesuatu
parameter komponen lingkungan
2. Menyusun tabel matriks untuk melakukan identifikasi dan prediksi dampak,
untuk mengkaji dampak terhadap komponen lingkungan dari suatu aktivitas
usaha/kegiatan
3. Menyusun tabel matriks evaluasi dampak, untuk membuat mitigasi pada setiap
parameter yang diduga akan terkena dampak.
3. Metode matriks Moore, membuat analisis terhadap penyebab atau pembuat dampak
yang seharusnya terjadi, dengan didasarkan pada pengenalan dampak langsung dan
tidak langsung pada sumberdaya alam yang sedang dimanfaatkan oleh manusia.
Terdapat 2 metode matriks moore, yaitu :
1. Metode penampalan (overlay), menggambarkan komponen yang terkena dampak
dalam peta tematik yang diberi warna terang, agak gelap dan gelap untuk
memberi penjelasan komponen yang yang terkena dampak ringan, sedang dan
berat.
2. Metode bagan alir (flow chart), dikembangkan oleh Sorenson, mengidentifikasi
berbagai hubungan timbal balik atau sebab akibat antara faktor-faktor penyebab
dan akibat yang ditimbulkannya dalam suatu alur yang jelas sehingga dapat
diketahui dampak langsung maupun dampak tak langsung dari suatu
usaha/kegiatan. Metode Bagan alir pertama kali digunakan oleh Sorensen pada
tahun 1971 untuk mengatasi masalah konflik dalam tata guna zona pantai di
Kalifornia.

2. Prakiraan Dampak
Prakiraan dampak merupakan suatu proses untuk menduga/mem perkirakan respon atau
perubahan suatu parameter lingkungan tertentu akibat adanya kegiatan tertentu, pada
perspektif ruang dan waktu tertentu. Prakiraan dampak adalah kegiatan tindak serta
memberikan penilaian lanjut dari identitas dampak. Jika Identitas adalah untuk menduga
jenis dampak yang akan timbul, maka Metode Prakiraan merupakan kegiatan untuk
menentukan bobot dampak lingkungan yang timbul serta memberikan penilaian terhadap
tingkat atau derajat pentingnya/gawatnya.
Langkah prakiraan Dampak dapat memiliki kualitas yang beragam. Teknik prakiraan
dampak sangat tergantung pada kemajuan tiap ilmu yang digunakan dan penguasaan dari
tiap anggota tim atas bidangnya. Terdapat 3 prinsip dasar prakiraan dampak lingkungan,
diantaranya yaitu sebagai berikut ini:
1. Merujuk kepada batasan mengenai dampak lingkungan yang digunakan dalam
AMDAL, maka prakiraan dampak lingkungan harus dilakukan melalui pendekatan
“dengan dan tanpa proyek”.
2. Keterkaitan dokumen KA (Kerangka Acuan).
3. Keterkaitan antar komponen lingkungan yang terkena dampak.
Metode Prakiraan Dampak yang dipakai antara lain :
 Metode Formal, meliputi :
1. Metode prakiraan cepat
2. Metode matematik
Diskriptif internal : Melalui formula matematika
Empiris : Hasil pengamatan
3. Metode fisik
Simulasi meniru keadaan
Illustrasi keadaan
4. Metode experimental
Melalui kegiatan laboratorium, dilakukan percobaan dilapangan.
 Metode Informal
Metode yang digunakan bila banyak keterbatasan, sehingga tidak mungkin
dilakukan dengan formal, beberapa metode informal antara lain :
1. Intuisi
2. Pengalaman
3. Analogi
Prakiraan nilai besaran dampak (Magnitude=M) merupakan kegiatan sebelum
dilakukannya evaluasi terhadap dampak besar dan penting dalam pengambilan keputusan
apakah dampak tersebut akan dikelola dan dipantau dalam dokumen RKL dan RPL.
Dalam evaluasi dampak nantinya dilakukan secara berama-sama (integrtad) antara besaran
dampak dengan nilai kepentingan dampak (Importancy = I ).
Kriteria sifat penting dampak mengacu pada PP No. 27 Tahun 2012, yaitu dampak yang
timbul karena kegiatan dapat dikategorikan penting dan tidaknya dengan
mempertimbangkan 7 faktor penentu dampak penting, antara lain sebagai berikut :
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Kriteria jumlah manusia terkena dampak dikatakan sebagai dampak penting (P)
apabila terdapat > 25% manusia yang terkena dampak dan tidak mendapatkan
manfaat dari proyek.
2. Luas wilayah persebaran dampak
Kriteria Luas wilayah persebaran dampakdikatagorikan kedalam dampak penting
(P) apabila luas dampak > 0,25 kali luas wilayah studi, karena setidak-tidaknya
dalam luasan 0,25 di wilayah studi pemanfaatan ruang cukup beragam sehingga
dampaknya sudah mengenai banyk komponen lingkungan
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dikatagorikaan sebagai dampak
penting (P) apabila intensitasnya sama atau lebih besar daripada ambang batas baku
mutu, dan atau dampak berlangsung tidak hanya sesaat.
4. Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak dikatagorikan kedalam
kriteria penting (P) apabila ada komponen lain yang terkena dampak (sekunder,
tersier dst).
5. Sifat kumulatif dampak
Dikatagorikan penting (P) apabila dampak yang diprakirakan terjadi akan
mengalami penumpukan (terakumulasi) dalam satu ruang tertentu, dan dampak
lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan efek saling memperkuat.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dikatagorikan penting (P) apabila dampak yang diprakirakan terjadi tidak dapat
pulih kembali (tidak berbalik) seperti kondisi semula, baik dipulihkan kembali oleh
alam maupun dengan intervensi manusia.
7. Kriteria lain sesuai perkembangan iptek
Kesimpulan penetapan sifat penting dampak adalah apabila terdapat 1 dari 7 sifat
penting dampak tersebut terpenuhi, maka dampak dikategorikan sebagai dampak penting.
Adapun yang menjadi garis besar proses prakiraan dampak adalah sebagai berikut :
Tentukan lingkungan yang akan dibuat modelnya, uraikan karakteristik utama
lingkungan tersebut dan dampak yang akan diperkirakan.
1. Pilih metode prakiraan yang sesuai.
2. Kumpulkan data khusus yang diperlukan oleh masing-masing metode.
3. Uji validitas metode (bandingkan hasil dengan observasi yang didapat di lapangan).
4. Sempurnakan model dan lakukan revalidasi.
5. Gunakan metode untuk memprakirakan dampak.
6. Beri interpretasi pada prakiraan.

3. Evaluasi Dampak
Evaluasi dampak adalah apabila kita telah melakukan analisis secara terpadu
keseluruhan komponen lingkungan yang mengalami perubahan mendasar (dampak
penting). Evaluasi dampak yang dilakukan dalam proses pelinglupan dilakukan guna
menentukan dampak penting hipotetik dari dampak potensial. Dari hasil evaluasi dampak
tersebut dapat diketahui kelayakan lingkungan suatu proyek, pengaruh proyek terhadap
masyarakat yang terkena dampak (kerugian dan manfaat), serta menjadi dasar untuk
menetapkan dampak-dampak negatif yang perlu dilakukan pengelolaan dan dampak-
dampak positif yang perlu dikembangkan / ditingkatkan.
Evaluasi dampak bertujuan untuk mengukur akibat jangka panjang setelah seseorang
menjalankan aktivitas program tertentu, baik yang berada dalam lingkungan rumahtangga,
institusi, dan masyarakat pada umumnya. Sehingga ada penyediaan fitback untuk
membantu memperbaiki desain sebuah program atau kebijakan. Evaluasi dampak juga
digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan sebuah system atau proses baik yang
sedang atau akan dijalankan.
Dengan adanya evaluasi diharapkan mampu memberi masukan tentang kelebihan
maupun kekurangannya suatu program yang akan/ sedang dijalankan dan diharapkan
mampu meningkatkan akuntabilitas, sebagai pembelajaran yang dinamis, memberi
kesempatan kepada pembuat keputusan untuk memperbaiki program yang sedang berjalan
dan pada akhirnya akan membantu pengalokasian dana yang lebih baik. Evaluasi Dampak
yang dilakukan dalam proses ANDAL RKL RPL yaitu:
1. Evaluasi untuk menentukan Dampak Penting
2. Evaluasi terhadap semua dampak untuk menentukan dampak penting yang harus
dikelola
3. Evaluasi terhadap usulan pengelolaan lingkungan untuk memutuskan kelayakan
lingkungan
4. Hambatan proses evaluasi dampak
Hambatan utama dari proses evaluasi ini datang dari berbagai aspek :
Pertama, kehidupan sosial yang sangat kompleks dan sebagian besar fenomena sosial
mempunyai akar permasalahan yang sangat beragam. Sehingga akan sangat sulit
menyatakan bahwa suatu fenomena terjadi karena sebab tertentu secara pasti.
Kedua, teori tentang ilmu social dan kesimpulan fakta-fakta sangatlah lemah dan
tidak lengkap, sehingga sangat sulit membangun sebuah model untuk fenomena
tertentu berkaitan dengan dampak fenomena yang lain.
Ketiga, sebuah program tertentu tidak semata-mata akan menghasilkan dampak yang
pasti pada seseorang. Maksudnya di sini kta tidak dapat memprediksi secara pasti
tentang dampak-dampak apa saja yang akan timbul yang kita bisa hanyalah
memperkirakan dampak tersebut dan mencarikan solusi dari perkiraan-perkiraan yang
ada.
Tujuan evaluasi dampak :
Evaluasi dampak bertujuan untuk mengukur akibat jangka panjang setelah seseorang
menjalankan aktivitas program tertentu, baik yang berada dalam lingkungan
rumahtangga, institusi, dan masyarakat pada umumnya. Sehingga ada penyediaan fitback
untuk membantu memperbaiki desain sebuah program atau kebijakan. Evaluasi dampak
juga digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan sebuah system atau proses baik
yang sedang atau akan dijalankan .
Dengan adanya evaluasi diharapkan mampu memberi masukan tentang kelebihan
maupun kekurangannya suatu program yang akan/ sedang dijalankan dan diharapkan
mampu meningkatkan akuntabilitas, sebagai pembelajaran yang dinamis, memberi
kesempatan kepada pembuat keputusan untuk memperbaiki program yang sedang
berjalan dan pada akhirnya akan membantu pengalokasian dana yang lebih baik. Metode
Evaluasi yang digunakan harus disampaikan diawal (pada Bab Metode baik di KA
maupun ANDAL). Beberapa metode evaluasi dampak antara lain sebagai berikut :
1. Metode overlay (tumpang tindih)
Metode tumpang tindih (metode penampalan), sering disebut sebagai metode
identifikasi dampak, khususnya dampak yg mempunyai penyebab geografis, misal
pada proyek jalan raya. Tekniknya adalah menampang tindihkan peta dengan
pemberian warna pada masing-masing peta. Berdasarkan pada metode prakiraan
dampak dengan Overlay, maka setiap dampak terhadap komponen lingkungan
digambarkan dalam peta tematik. Apabila indikator dampak negatif terhadap
berbagai ekosistem digambarkan dalam peta dengan warna terang, agak gelap dan
gelap untuk menggambarkan dampak ringan, sedangkan berat, dan peta ini
dioveriay/ditampal maka evaluasinya adalah :
a. ekosistem yang sangat gelap terkena dampak sangat berat,
b. ekosistem yang warnanya agak gelap terkena dampak agak berat,
c. ekosistem yang warnanya terang dapat dievaluasi bahwa ekosistem terkena
dampak sangat ringan.
Seringkali untuk memudahkan evaluasi maka besar dampak dipergunakan juga
skala. Skala yang dipergunakan dapat berupa angka 1, 2, dan 3 atau kecil, sedang
dan besar. Kemudian dalam evaluasi lebih lanjut bagi ekosistem yang terkena
dampak sangat besar, atau angka skalanya paling besar dampaknya dari
penjumlahan skala per komponen lingkungan, maka prioritas pencegahan dan
penanggulangan dampak negatif menduduki prioritas pertama.
2. Metode Daftar Uji (Checklist)
Secara oprasional metode ini adalah dengan membuat checklist kemudian
diikuti dengan memberikan contreng (V) atau memberi tanda silang (X). Kemudian
mengagresikan nilai (menjumlahkan nilai).
3. Metode Matriks
Matriks ini disusun dengan terlebih dahulu kita membuat tabel atau sel yang
dibagi 2 sel untuk sel A (besaran dampka: kecil sd sgt besar) dan sel B (Derajat
dampak: kurang penting sd sangat penting) dilanjutkan dengan memberikan skor
dan kode positif atau negatif.
4. Metode Bagan Alir (Flow Chart)
Bagan alir atau network atau flow chart sering disbt juga diagram alir yakni
merupakan metode yg memamaparkan hubungan sebab akibat melalui identifikasi
keterkaitan antara aktivitas penyebab dampak (kegiatan proyek) dan komponen
lingkungan yg terkena dampak. Metode Flowchart ini kemudian berubah menjadi
metode network, apabila analisis dampaknya dievaluasi tidak hanya kearah vertikal
juga ke arah horizontal.
DAFTAR PUSTAKA

http://ipina10.blogspot.com/2013/11/makalah-prakiraan-dampak-dalam-amdal.html
http://herihery.blogspot.com/2009/01/prinsip-dan-teknik-identifikasi-dampak.html
https://slideplayer.info/slide/12136555/
https://www.temukanpengertian.com/2016/01/pengertian-evaluasi-dampak.html
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-amdal.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan

Anda mungkin juga menyukai