Anda di halaman 1dari 79

ANDAL

studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

PRAKIRAAN DAMPAK

3.1. Penggunaan Data


Data yang digunakan untuk memperkirakan dampak penting dalam
rangka kegiatan pembangunan Swiss Belhotel diperoleh dari berbagai sumber.
Data tersebut diolah sedemikian rupa sesuai peruntukannya untuk
mengidentifikasikan besaran dan tingkat kepentingan di setiap tahapan
kegiatannya. Data-data yang digunakan adalah Dokumen SLHD Kota Yogyakarta,
Data BPS Kota Yogyakarta, Kecamatan Gondokusuman Dalam Angka dan
sebagainya Disamping dari sumber-sumber tersebut di atas, data juga diperoleh
berdasarkan kondisi terkini sebelum pembangunan berlangsung, melalui kegiatan
sampling bebagai komponen lingkungan, baik geo-fisik-kimia, transportasi, sosial
ekonomi budaya maupun kesehatan masyarakat. Sehingga dengan data-data
yang sifatnya time series diharapkan akan memperlihatkan perubahan
lingkungan di sekitar lokasi rencana pembangunan dari masa ke masa.

3.2. Prakiraan Dampak


Prakiraan dampak penting yang dikaji pada dokumen ANDAL ini adalah
mengacu pada dampak penting hipotetik yang telah disetujui pada dokumen
kerangka acuan. Prakiraan skala kualitas lingkungan yang akan datang dengan
ada rencana kegiatan dikaji dengan menggunakan pendekatan : analogi,
matematis, dan teknik pertimbangan keahlian profesi (professsional judgment).

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 1


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Adapun untuk penentuan penting atau tidaknya dampak berpedoman pada


Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 dan KepKa Bapedal No. 56 Tahun
1994, Pasal 5 ayat (1) yaitukriteria sebagai berikut :
1) Jumlah manusia terkena dampak
2) Luas wilayah persebaran dampak
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4) Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
5) Sifat kumulatif dampak
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
7) Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Tabel 3.1 Kriteria Penetapan Dampak Penting

Kriteria
No Faktor Evaluasi Keterangan
P TP
1 Jumlah manusia terkena M1>M2 M1<M2 M1= Jumlah manusia dalam
dampak wilayah studi yang terkena
dampak tetapi tidak mendapat
manfaat
M2= Jumlah manusia yang
mendapat manfaat
2 Luas wilayah persebaran W1 W2 W1= Wilayah sebaran dampak
dampak mengalami perubahan
mendasar
W2= Wilayah sebaran dampak tidak
mengalami perubahan
mendasa
3 Intensitas dan lamanya I1 I2 I1 = Dampak melampaui baku mutu
dampak berlangsung lingkungan dan berlangsung
lama (lebih dari satu tahap
proyek)
I2 = Dampak tidak melampaui baku
mutu lingkungan dan
berlangsung tidak lama (hanya
pada tahap prakonstruksi &
konstruksi)
4 Jumlah komponen L1 L2 L1= Komponen lingkungan terkena
lingkungan lain yang dampak primer
terkena dampak L2= Komponen lingkungan terkena
dampak sekunder dan
lanjutannya
5 Sifat kumulatif dampak K1 K2 K1= Dampak komulatif

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 2


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria
No Faktor Evaluasi Keterangan
P TP
K2= Dampak tidak komulatif
6 Berbalik atau tidak B1 B2 B1= Dampak tidak dapat berbalik
berbaliknya dampak B2= Dampak dapat berbalik
7 Kriteria lain sesuai T1 T2 T1= Teknologinya sudah tersedia
dengan perkembangan dan mudah didapatkan
ilmu pengetahuan dan T2=Teknologinya tersedia tetapi
teknologi mahal atau sukar didapatkan atau
belum ada teknologi untuk
mengelolanya

Evaluasi dampak tersebut dianggap penting atau tidak dapat ditentukan


berdasarkan kriteria sebagai berikut :
1) Apabila P ≥ 3 maka termasuk dalam kategori Penting (P).
2) Apabila P <3 maka termasuk dalam kategori Tidak Penting (TP).

3.3. Hasil Prakiraan Dampak Penting


3.3.1. Tahap Prakonstruksi
A. Sosialisasi
1. Sikap dan Persepsi Masyarakat
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan sosialisasi dimaksudkan untuk memberikan informasi
secara jelas kepada warga masyarakat tentang berbagai kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh pihak pemrakarsa. Sejak awal
diharapkan agar warga masyarakat dapat menyiapkan diri dan tidak
menjadi terkejut dengan setiap perubahan yang ada tatkala rencana
kegiatan berlangsung. Sejumlah 93 % responden menyatakan
setuju dan sebanyak 7 % responden tidak setuju dengan berbagai
macam persepsi berupa argumentasi dan kekhawatiran. Hal ini
kemudian membentuk persepsi pada masyarakat, ada yang bersifat
positif maupun negatif. Sebagian masyarakat khawatir bahwa
kegiatan pembangunan ini akan berdampak pada masyarakat
sekitar yang bertempat tinggal berdekatan dengan lokasi tersebut.
Dari hasil survey yang telah dilakukan masyarakat yang setuju

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 3


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

mengatakan dengan adanya hotel ini akan meningkatkan lapangan


pekerjaan (84 %), adanya peningkatan pendapatan (2 %),
meningkatkan PAD (5 %) dan memajukan daerah (4 %).
Apabila keadaan ini diberikan skor untuk menentukan kondisi awal
(RLA) maka sesuai dengan pedoman tabel skala kualitas lingkungan
maka kualitas lingkungannya termasuk kategori baik (4).
Sementara itu untuk kondisi setelah ada proyek, dengan sosialisasi
yang dilakukan secara rutin dan berkelanjutan maka diharapkan
penduduk yang tidak setuju atau masih ragu-ragu akan berkurang.
Diperkirakan penduduk yang tetap tidak setuju dengan keberadaan
proyek penambangan akan berkurang menjadi 0% - 10%. Dengan
demikian maka kualitas lingkungan yang terjadi setelah adanya
proyek menjadi sangat baik (5), sehingga besaran dampak yang
adalah (5-4) =+1.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 5
 Besaran dampak = +1
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada sikap dan persepsi masyarakat
untuk kegiatan sosialisasi terhadap proyek dengan mendasarkan
pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai
berikut :

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena yaitu seluruh penduduk di
1. P
dampak sekitar proyek di Kelurahan
Terban dan Kotabaru
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat di
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Intensitas dan lamanya Dampak hanya akan
3. TP
dampak berlangsung berlangsung sementara

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 4


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
selama aktivitas sosialisasi
Jumlah komponen Tidak akan ada komponan
4. lingkungan lain yang TP lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Kriteria lain berdasarkan
7. pengetahuan dan TP
pendekatan social masyarakat
teknologi
Prakiraan Dampak Penting Positif Tidak Penting (TP)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 2,


maka kegiatan sosialisasi tidak berdampak penting terhadap
sikap dan persepsi masyarakat.

3.3.2. Tahap Konstruksi


A. Penerimaan Tenaga Kerja
1. Kesempatan Kerja
a. Prakiraan Besaran Dampak
Pembangunan Swiss-Belhotel terhadap penerimaan tenaga kerja
didasarkan pada data struktur umur dan komposisi penduduk
menurut matapencaharian di wilayah studi. Secara umum nampak
bahwa rata-rata responden di wilayah studi didominasi oleh
kelompok umur 15 - 40 tahun dan 41 – 65 tahun. Ini menunjukkan
bahwa sebagian besar responden merupakan kelompok umur
dewasa produktif. Kelompok umur termuda adalah < 15 tahun
sebanyak 6 %. Responden termuda tercatat berumur 15 tahun
sebagai wakil dari kelompok pemuda dan yang tertua berumur 66
tahun sebagai wakil kelompok tua.
Berdasarkan data dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
atau dinas yang membidangi ketenagakerjaan Kota Yogyakarta,
lowongan kerja atau kesempatan kerja yang secara transparan
diumumkan di wilayah Kota Yogyakarta adalah dalam sektor jasa,

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 5


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

industri pengolahan, keuangan dan asuransi, persewaan bangunan


dan jasa perusahaan, serta jasa sosial kemasyarakatan dan
perorangan.
Apabila jumlah ini dihitung persentasenya terhadap jumlah penduduk
yang tergolong usia produktif, maka hasilnya sebesar 78,67 %.
Kebutuhan akan tenaga kerja yang terlibat dalam pembangunan ini
disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan dibuatkan surat
perjanjian kontrak kerja. Spesifikasi tenaga kerja lokal yang dapat
mengisi kebutuhan tenaga kerja konstruksi diantaranya adalah
sebagai security, tukang dan helper. Hal ini menunjukkan bahwa
kesempatan kerja bagi penduduk lokal relatif cukup banyak.
Kesempatan kerja lainnya secara tidak langsung tercipta melalui
sektor informal atau bidang-bidang lain seperti usaha yang tumbuh
warung di sekitar tapak kegiatan sebagai upaya untuk memenuhi
berbagai kebutuhan barang dan jasa para pekerja proyek.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 5
 Besaran dampak = +1
Penerimaan tenaga kerja untuk tahap konstruksi akan dilakukan
secara terbuka dan membutuhkan tenaga kerja dengan kualifikasi
tertentu. Proses seleksi akan dilakukan oleh pihak pemrakarsa
bekerjasama dengan kontraktor, namun dengan tetap
memprioritaskan tenaga kerja lokal. Dari kuisioner didapatkan bahwa
harapan masyarakat agar terciptanya kesempatan kerja di sekitar
lokasi tapak proyek sangat tinggi yaitu 84 %. Artinya ada harapan
dari masyarakat bahwa kegiatan ini akan memberikan konstribusi
positif, salah satunya bagi tingkat perekonomian masyarakat.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada kesempatan kerja untuk kegiatan
penerimaan tenaga kerja pada tahap konstruksi terhadap proyek
dengan mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan
dampak adalah sebagai berikut :

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 6


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
yaitu seluruh penduduk di
sekitar proyek di Kelurahan
Jumlah manusia terkena
1. P Terban dan Kotabaru
dampak
khususnya yang belum
memiliki
pekerjaan/pengangguran
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya berlangsung sementara
3. TP
dampak berlangsung selama aktivitas penerimaan
tenaga kerja konstruksi
Akan ada komponan
lingkungan lainnya yang
terkena dampak yaitu
Jumlah komponen
meningkatan pendapatan,
4. lingkungan lain yang P
kesejahteraan, pengeluaran
terkena dampak
atau pola konsumsi
masyarakat, dan tingkat
kesehatan serta pendidikan.
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
Kriteria lain berdasarkan
perkembangan ilmu
7. pengetahuan dan TP pendekatan social ekonomi
teknologi masyarakat
Prakiraan Dampak Penting Positif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3,


maka kegiatan penerimaan tenaga kerja berdampak penting
terhadap kesempatan kerja.

2. Sikap dan Persepsi Masyarakat


a. Prakiraan Besaran Dampak
Terbentuknya persepsi menimbulkan dampak lanjutan yang terwujud
dengan sikap dari masyarakat terhadap rencana pembangunan Swiss-

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 7


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Belhotel, Dari hasil survey yang telah dilakukan masyarakat yang


setuju mengatakan dengan adanya hotel ini akan meningkatkan
lapangan pekerjaan (84 %), adanya peningkatan pendapatan (2 %),
meningkatkan PAD (5 %) dan memajukan daerah (4 %).
Diharapkan akan meningkatkan persepsi positif dari masyarakat
terhadap jalannya kegiatan pembangunan.
 Skala kualitas lingkungan awal = skala 3
 Skala kualitas lingkungan yang akan datang tanpa ada rekrutmen
di proyek = skala 3
 Pada waktu yang akan datang akan menjadi sangat baik =skala 5
 Selisih besaran dampak = +2.
Kondisi rona lingkungan awal untuk parameter sikap dan persepsi
masyarakat terhadap proyek berada pada kondisi sedang (skala 3)
karena masyarakat tidak menerima tetapi juga tidak menolak adanya
proyek, dapat meningkat menjadi sangat baik (skala 5) yaitu
masyarakat menerima dan mendukung proyek ketika kegiatan
rekrutmen tenaga kerja yang dilakukan pemrakarsa mampu
mengakomodasi warga terkena dampak yang kehilangan mata
pencaharian. Jika tanpa ada kegiatan rekrutmen tenaga kerja di
proyek, maka skala kualitas lingkungan sikap dan persepsi masyarakat
tetap dalam kondisi sedang, tidak ada perubahan. Besaran dampak
yang ditimbulkan dari kegiatan rekrutmen tenaga kerja termasuk
positif (+2).
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada sikap dan persepsi masyarakat
untuk kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap proyek dengan
mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak
adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
yaitu seluruh penduduk di
Jumlah manusia terkena
1. P sekitar proyek di Kelurahan
dampak
Terban dan Kotabaru dan
disekitarnya

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 8


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya berlangsung sementara
3. TP
dampak berlangsung selama aktivitas penerimaan
tenaga kerja konstruksi
Akan ada komponan
lingkungan lainnya yang
terkena dampak yaitu
Jumlah komponen
meningkatan pendapatan,
4. lingkungan lain yang P
kesejahteraan, pengeluaran
terkena dampak
atau pola konsumsi
masyarakat, dan tingkat
kesehatan serta pendidikan.
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. P
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
Kriteria lain berdasarkan
perkembangan ilmu
7. pengetahuan dan TP pendekatan social ekonomi
teknologi masyarakat
Prakiraan Dampak Penting Positif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP 4, maka


kegiatan penerimaan tenaga kerja berdampak penting terhadap
sikap dan persepsi masyarakat.

B. Mobilisasi Peralatan dan Material


1. Peningkatan Kebisingan
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan mobilisasi peralatan berat dan material meliputi pemindahan
peralatan ke dan dari lokasi proyek, pengangkutan bahan bangunan,
dan lain-lain. Peningkatan lalu lintas kendaraan berat berpotensi
meningkatkan kebisingan ke sekitar daerah proyek. Rona lingkungan
awal kebisingan adalah adalah sebesar 76,3 dBA yang merupakan
pengukuran di Tapak Proyek untuk lokasi dekat jalan raya. Saat

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 9


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

kegiatan mobilisasi peralatan dan material, akan terjadi peningkatan


nilai kebisingan disekitar jalan raya yang akan menjadi jalur mobilisasi
angkutan. Mobilisasi akan menggunakan dump truck yang memiliki
tingkat kebisingan 88 dBA yang diukur pada jarak 15,24 m (FHWA,
2011). Dengan menggunakan persamaan model garis (bergerak).

Keterangan :
L2 = Tingkat kebisingan pada jarak r2 (dBA)
L1 = Tingkat kebisingan dump truck pada jarak r1 (dBA)
r1 = jarak pengukuran L1 (m)
r2 = jarak pengukuran L2 (m)
Tingkat kebisingan berdasarkan jarak yang berasal dump truck dapat
dilihat pada Gambar di bawah ini.

102
100
98
Kebisingan (dB)

96
94
92
90
88
86
84
0 5 10 15 20 25 30
Jarak (m)

Gambar 3.1. Tingkat Kebisingan Dari Dump Truck

Jarak pemukiman terdekat dengan jalan raya adalah sekitar 10 m.


Dengan menggunakan persamaan :

Keterangan :
LT = Tingkat kebisingan total (dBA)
L2 = Tingkat kebisingan dump truck pada jarak 10 m (dBA)
L3 = Tingkat kebisingan rona awal (dBA)

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 10


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

n1 = frekuensi data L2
n2 = frekuensi data L3
Maka tingkat kebisingan yang akan diterima oleh masyarakat di
sekitar jalan raya adalah 88 dBA. Peningkatkan kebisingan bersumber
dari suara mesin kendaraan kendaraan pengangkut material. Tingkat
kebisingan diukur berdasarkan kendaraan yang akan lewat jalan raya
yaitu sejenis dumptruck. Rona lingkungan awal di jalan depan tapak
proyek jalan 76,3 dBA (skala 3) dan nantinya ada akibat dari aktifitas
mobilisasi kendaraan pengangkut peralatan dan material diprakirakan
kebisingan akan mencapai 88 dBA.
 Skala kualitas lingkungan awal = skala 3
 Skala kualitas lingkungan yang akan datang tanpa ada mobilisasi
peralatan dan material di proyek = skala 3
 Pada waktu yang akan datang akan menjadi sangat baik =skala 2
 Selisih besaran dampak = -1.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada peningkatan kebisingan untuk
kegiatan mobilisasi peralatan dan material terhadap proyek dengan
mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak
adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena yaitu seluruh penduduk di
1. P
dampak sekitar proyek di Kelurahan
Terban dan Kotabaru
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Dampak hanya akan
berlangsung sementara
selama aktivitas mobilisasi
Intensitas dan lamanya
3. P akan tetapi karena jumlah
dampak berlangsung
kendaraan penganggkut akan
cukup sering dimana lokasinya
juga cukup padat kendaraan
4. Jumlah komponen P Akan ada komponan

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 11


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
lingkungan lain yang lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak yaitu
peningkatan gangguan
kesehatan dan sosial
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan Kriteria lain berdasarkan
perkembangan ilmu pendekatan teknologi
7. pengetahuan dan TP
penggunaan kendaraan yang
teknologi laik uji.
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 4,


maka kegiatan mobilisasi peralatan dan material berdampak
penting terhadap kebisingan.

3. Gangguan Kelancaran Lalu Lintas


a. Prakiraan Besaran Dampak
Mobilisasi peralatan mencakup kegiatan pemindahan peralatan dari
dan ke dalam lokasi proyek yang dilakukan pada satu waktu di luar
jam sibuk lalu lintas. Mobilisasi peralatan ini meliputi kegiatan
pengerahan dan pengangkutan peralatan-peralatan berat yang akan
digunakan untuk menunjang kegiatan pembangunan. Peralatan
material yang ditinjau pada studi ini terkait aspek transportasi adalah
peralatan yang relatif sering digunakan dan berpotensi menimbulkan
dampak terhadap aspek transportasi. Peralatan material yang sering
digunakan adalah dump truck. Diperkirakan total pekerja konstruksi
sebanyak 154 orang. Jika dari total jumlah pekerja konstruksi, 40%
(62 orang) berasal dari masyarakat sekitar proyek, maka jumlah total
potensi bangkitan lalu lintas dari mobilisasi tenaga kerja diperkirakan
sama dengan jumlah pekerja konstruksi yang berasal dari daerah
sekitar proyek yaitu sebesar ± 62 kendaraan (sisanya tidak berpotensi
menggunakan kendaraan karena diperkirakan menghuni base camp
proyek). Jika peluang menggunakan moda transportasi pribadi

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 12


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

(sepeda motor) dan yang tidak menggunakan (menggunakan


angkutan umum atau diantar) 50:50 maka, beban bangkitan lalu
lintas yang ditimbulkan adalah 31 kend/hari yang diperkirakan
menggunakan moda sepeda motor.
Selain pergerakan truk alat dan material di atas pada tahap konstruksi
juga terdapat pergerakan truk dalam kegiatan pembuangan sisa
pohon maupun pokok akar tanaman Prakiraan besaran dampak
mobilisasi peralatan dan material (sisa pohon maupun akar pohon)
terhadap kelancaran lalu lintas ditinjau dari kinerja pelayanan jalan
secara umum tidak berpengaruh secara signifikan. Jika truk material
dapat mengangkut 5 m3/truk ada bangkitan truk sebanyak 1.704 truk.
Masa penggalian diperkirakan 3 bulan atau 90 hari efektif maka akan
ada bangkitan 19 kend/hari. Dibandingkan dengan jumlah
penambahan volume yang ditimbulkan, permasalahan pemilihan rute
mobilisasi dari truk pengangkut peralatan dan material tersebut akan
jauh lebih penting. Hal ini dikarenakan jumlah satuan atau kebutuhan
material bersifat tetap sedangkan hal yang bisa dilakukan adalah
manajemen waktu dan pemilihan rute untuk mitigasi dampak yang
ditimbulkan terkait kelancaran dan keselamatan lalu lintas disekitar
lokasi proyek. Berikut ilustrasi keluar-masuk kendaraan proyek dari
tapak proyek dan analisis potensi konflik lalu lintas yang akan terjadi.

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 13


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

utara
M

Tipe Konflik Lalu Lintas


TAPAK PROYEK M
M = Merging (menggabung)
W
W = Weaving (menyilang)

Jl.Jendral
Sudirman

Berdasarkan Lokasi proyek dimana terletak di dalam kota maka rute


pengangkutan material sangat berpengaruh terhadap kondisi lalu
lintas di dalam kota. Sedapat mungkin pengangkutan mencari jalan
terpendek yang memiliki kapasitas dan kelas jalan yang cukup untuk
mobilisasi dengan tetap memperhatikan kepadatan dan pola arus lalu
lintas yang ada.
 Kualitas lingkungan awal = skala 3
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 3
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 2
 Besaran dampak = -1
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada gangguan kelancaran lalu lintas
untuk kegiatan mobilisasi peralatan dan material terhadap proyek
dengan mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan
dampak adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Mengingat kendaraan angkut
Jumlah manusia terkena memiliki karakteristik dimensi
1. P
dampak yang besar dan kecepatan
lambat maka hal tersebut

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 14


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
akan menimbulkan gangguan
kepada pengguna jalan yang
lain baik segi psikis,
kenyamanan, safety, maupun
hambatan perjalanan
Sebaran dampak hanya akan
Luas wilayah persebaran
2. TP terjadi di jalan raya menuju
dampak
lokasi proyek.
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya
3. TP berlangsung sementara
dampak berlangsung
selama aktivitas mobilisasi
Akan ada komponan
lingkungan lainnya yang
terkena dampak. Dampak
langsung dari kegiatan ini
adalah dimungkinkan terjadi
Jumlah komponen
gangguan keselamatan lalu
4. lingkungan lain yang P
lintas, dimana gangguan
terkena dampak
tersebut terjadi pada areal
atau kawasan yang menjadi
pintu keluar - masuk
kendaraan pengangkut
material
Gangguan kelancaran lalu
lintas diperkirakan
berlangsung terus menerus
selama kegiatan mobilisasi
Sifat kumulatif dampak peralatan dan material
5. P
mengingat waktu kedatangan
material yang fluktuatif pada
jam kerja akan memberikan
sikap dan persepsi negatif dari
pengguna jalan
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan Kriteria lain berdasarkan
perkembangan ilmu pendekatan teknologi
7. pengetahuan dan TP
pemasangan rambu lalu lintas
teknologi di jalan masuk ke proyek
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3,


maka kegiatan mobilisasi peralatan dan material berdampak
penting terhadap gangguan kelancaran lalu lintas.

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 15


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

4. Gangguan Tingkat Kesehatan Masyarakat (Gangguan ISPA)


a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan mobilisasi peralatan berat dan material meliputi pemindahan
peralatan ke dan dari lokasi proyek, pengangkutan bahan bangunan,
dan lain-lain. Kegiatan mobilisasi peralatan dan material diprakirakan
berdampak negatif terhadap gangguan kesehatan karena adanya
penurunan kualitas udara khususnya ada peningkatan debu dan
peningkatan kebisingan. Gangguan kebisingan dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi,
konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki,
serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris bahkan dapat
menyebabkan pusing/sakit kepala jika tingkat kebisingan dalam
intensitas tinggi. Peningkatkan kebisingan bersumber dari suara mesin
kendaraan kendaraan pengangkut material. Tingkat kebisingan diukur
berdasarkan kendaraan yang akan lewat disekitar jalan tapak proyek
berkisar 76,3 dBA. Akibat dari aktivitas mobilisasi kendaraan
pengangkut peralatan dan material diprakirakan tingkat kebisingan
mencapai 88 dBA. Sedangkan peingkatan debu ketika ada aktivitas
dapat menyebabkan peningkatan jumlah kasus ISPA diamana
berdasarkan analisis health effect diprakirakan akan ada peningkatan
ISPA sebesar 232 orang jika konsentrasi debu mencapai 207,9 µg/m3.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 3
 Besaran dampak = -1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
kecil (-1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 dan prakiraan skala kualitas lingkungan
pada saat ada kegiatan mobilisasi peralatan dan material = 3.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada gangguan tingkat kesehatan akibat
kegiatan mobilisasi peralatan dan material dengan berdasarkan pada

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 16


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut


:

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Jumlah manusia terkena
dampak relative banyak
diprakirakan akan ada
Jumlah manusia terkena
1. P peningkatan 232 orang yang
dampak
mengalami gangguan
kesehatan khususnya ISPA
dan gangguan kebisingan
Sebaran dampak akan terjadi
di permukiman depan jalan
Luas wilayah persebaran
2. P raya menuju lokasi proyek
dampak
yang dilewati oleh kendaraan
saat mobilisasi
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya
3. TP berlangsung sementara
dampak berlangsung
selama aktivitas mobilisasi
Jumlah komponen Tidak Akan ada komponan
4. lingkungan lain yang TP lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak.
Dampak tidak akan bersifat
Sifat kumulatif dampak kumulatif karena dampak
5. TP
hanya sesaat pada saat ada
mobilisasi
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
Kriteria lain berdasarkan
perkembangan ilmu
7. pengetahuan dan TP pendekatan teknologi
teknologi penggunaan masker
Prakiraan Dampak Penting Negatif Tidak Penting (TP)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 2,


maka kegiatan mobilisasi peralatan dan material berdampak tidak
penting terhadap gangguan tingkat kesehatan.

5. Sikap dan Persepsi Masyarakat


a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan mobilisasi peralatan dan material diperkirakan berdampak
penting terhadap munculnya sikap dan persepsi masyarakat. Hal ini
disebabkan adanya berbagai dampak kebisingan, penurunan kualitas

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 17


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

udara dan gangguan kelancaran lalulintas, semua hal ini akan


memunculkan sikap dan persepsi positif masyarakat. Berdasarkan
kajian rona lingkungan awal, sikap dan persepsi masyarakat terhadap
kegiatan menunjukan kondisi sedang (skala 4) atau 93 % masyarakat
setuju adanya pembangunan proyek. Adanya kegiatan ini
menimbulkan persepsi masyarakat. Oleh sebab itu, persepsi
masyarakat pada saat kegiatan mobilisasi peralatan dan material
menjadi dampak penting.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 3
 Besaran dampak = -1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
kecil (-1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 dan prakiraan skala kualitas lingkungan
pada saat ada kegiatan mobilisasi peralatan dan material = 3.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada sikap dan persepsi positif
masyarakat untuk kegiatan hotel terhadap proyek dengan
mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak
adalah sebagai berikut :

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lamaselama aktivitas
Jumlah komponen tidak ada komponan
4. lingkungan lain yang TP lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak TP Tidak akan bersifat kumulatif

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 18


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Kriteria lain berdasarkan
7. pengetahuan dan TP
pendekatan social budaya
teknologi
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3, maka


kegiatan mobilisasi peralatn dan material berdampak penting terhadap
sikap dan persepsi masyarakat.
C. Pematangan Lahan
1. Kualitas Udara
a. Prakiraan Besaran Dampak
Pada kegiatan konstruksi, kegiatan pematangan lahan akan
meningkatkan kandungan debu. Untuk memprakirakan partikel debu
(PM10) di udara dengan menggunakan persamaan (O’Neill, 2010) :
𝑊𝑆 1,3
( )
𝑃𝑀10 = 0,00112 × [ 5 1,4 ] × 𝐸𝑇
𝑆𝑀𝐶
( 2 )

Keterangan :
PM10 = Faktor emisi (pound)
WS = kecepatan angin (m/s)
SMC = kandungan air tanah (%)
ET = berat tanah yang dipindahkan (ton)

Apabila diasumsikan lahan yang akan dilakukan penyiapan di buldozer


hingga ke dalam maksimal 5 cm, maka beban kerja (working work)
dihitung dengan menggunakan persamaan (O’Neill, 2010) :

𝑡𝑜𝑛
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 (𝑡𝑜𝑛) = 𝑉𝑡 × 1,3
𝑐𝑢𝑏𝑖𝑐 𝑦𝑎𝑟𝑑

Dimana Vt adalah volume tanah yang diperkirakan akan dibersihkan.

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 19


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kandungan debu saat rona awal sekitar 207,19 µg/m3, dengan


adanya aktivitas pematangan lahan, kandungan debu mengalami
peningkatan hingga 98,22 µg/m3.
 Kualitas lingkungan awal = skala 3
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 3
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 1
 Besaran dampak = -2
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
sedang (-2). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 3 dan prakiraan skala kualitas lingkungan
pada saat ada kegiatan pematangan lahan = 1.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada penurunan kualitas udara untuk
kegiatan pematangan lahan terhadap proyek dengan mendasarkan
pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai
berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena yaitu seluruh penduduk di
1. P
dampak sekitar proyek di Kelurahan
Terban dan Kotabaru
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya berlangsung sementara
3. TP
dampak berlangsung selama aktivitas pematangan
lahan
Akan ada komponan
Jumlah komponen lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P terkena dampak yaitu
terkena dampak peningkatan gangguan
kesehatan dan sosial
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
7. Kriteria lain sesuai dengan TP Kriteria lain berdasarkan

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 20


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
perkembangan ilmu pendekatan tekhnologi
pengetahuan dan dengan penyiraman lahan dan
teknologi khususnya untuk pekerja
dengan menggunakan alat
pelindung diri berupa masker
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3,


maka kegiatan pematangan lahan berdampak penting terhadap
kualitas udara.

2. Peningkatan Kebisingan
a. Prakiraan Besaran Dampak
Rona lingkungan awal kebisingan di lokasi studi adalah antara 42,3
dBA. Saat kegiatan pematangan lahan, akan terjadi peningkatan nilai
kebisingan di sekitar tapak proyek. Pematangan lahan akan
menggunakan alat dozer yang memiliki tingkat kebisingan 85 dbA
yang diukur pada jarak 15,24 m (FHWA, 2011). Dengan
menggunakan persamaan model titik, maka :

Keterangan :
L2 = tingkat kebisingan pada jarak r2 (dBA)
L1 = tingkat kebisingan dozer pada jarak r1 (dBA)
r1 = jarak pengukuran L1 (m)
r2 = jarak pengukuran L2 (m)
Maka tingkat kebisingan yang akan diterima oleh pemukiman terdekat
adalah adalah 99 dBA.
 Kualitas lingkungan awal = skala 3
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 3
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 1
 Besaran dampak = -2
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
sedang (-2). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 21


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

lingkungan awal (RLA) = 3 dan prakiraan skala kualitas lingkungan


pada saat ada kegiatan pematangan lahan = 1.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada peningkatan kebisingan untuk
kegiatan pematangan lahan terhadap proyek dengan mendasarkan
pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai
berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena yaitu seluruh penduduk di
1. P
dampak sekitar proyek di Kelurahan
Terban dan Kotabaru
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya berlangsung sementara
3. TP
dampak berlangsung selama aktivitas pematangan
lahan
Akan ada komponan
Jumlah komponen lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P terkena dampak yaitu
terkena dampak peningkatan gangguan
kesehatan dan sosial
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain berdasarkan
Kriteria lain sesuai dengan
pendekatan tekhnologi
perkembangan ilmu
7. pengetahuan dan TP dengan pekerja dengan
teknologi menggunakan alat pelindung
diri
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3, maka


kegiatan pematangan lahan berdampak penting terhadap kebisingan.

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 22


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

3. Proses Sosial (Keresahan Masyarakat)


a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan pematangan lahan diperkirakan berdampak penting
terhadap munculnya keresahan masyarakat. Hal ini disebabkan
adanya berbagai dampak kebisingan, penurunan kualitas udara dan
getaran saat ada proses pematangan lahan dimana ada penggunaan
alat-alat berat. Berdasarkan kajian rona lingkungan awal, sikap dan
persepsi masyarakat terhadap kegiatan menunjukan kondisi sedang
(skala 4) atau 93 % masyarakat setuju adanya pembangunan proyek.
Namun ada 7 % masyarakat yang tidak setuju artinya memang ada
masyarakat yang merasa resah bahwa kegiatan ini akan merugikan
masyarakat. Oleh sebab itu, keresahan masyarakat pada saat
kegiatan pematangan lahan menjadi dampak penting.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 3
 Besaran dampak = -1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
kecil (-1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 dan prakiraan skala kualitas lingkungan
pada saat ada kegiatan pematangan lahan = 3.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada keresahan masyarakat untuk
kegiatan pematangan lahan terhadap proyek dengan mendasarkan
pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai
berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
Luas wilayah persebaran
2. P mempengaruhi masyarakat
dampak
Kelurahan Terban dan

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 23


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lamaselama aktivitas
Jumlah komponen tidak ada komponan
4. lingkungan lain yang TP lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Kriteria lain berdasarkan
7. pengetahuan dan TP
pendekatan social budaya
teknologi
Prakiraan dampak penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3, maka


kegiatan pematangan lahan berdampak penting terhadap keresahan
masyarakat.

4. Kenyamanan
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan pematangan lahan diperkirakan berdampak penting
terhadap munculnya ketidaknyamanan masyarakat. Khususnya bagi
SMPN 8 yang berada dekat sekali dengan lokasi tapk proyek serta
masyarakat sekitar lainnya. Namun hal ini telah diantisipasi dimana
kegiatan yang mengganggu kegiatan belajar mengajar telah selesai
sehingga ke depannya akan tetap di jaga agar tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar khususnya. Adanya kegiatan ini
menimbulkan ketidaknyamanan warga. Oleh sebab itu, kenyamanan
warga pada saat kegiatan pematangan lahan menjadi dampak
penting.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 3
 Besaran dampak = -1

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 24


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif


kecil (-1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 dan prakiraan skala kualitas lingkungan
pada saat ada kegiatan mobilisasi peralatan dan material = 3.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada kenyamanan masyarakat untuk
kegiatan pematangan lahan terhadap proyek dengan mendasarkan
pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai
berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Dampak akan berlangsung
Intensitas dan lamanya sementara hanya saat
3. TP
dampak berlangsung penggunaan alat berat saat
pematangan lahan
Jumlah komponen tidak ada komponan
4. lingkungan lain yang TP lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Kriteria lain berdasarkan
7. pengetahuan dan TP
pendekatan social budaya
teknologi
Prakiraan dampak penting Negatif Tidak Penting (TP)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 2, maka


kegiatan pematangan lahan berdampak tidak penting terhadap
kenyamanan masyarakat.

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 25


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

5. Gangguan Tingkat Kesehatan Masyarakat (Gangguan ISPA)


a. Prakiraan Besaran Dampak
Besarnya dampak yang diakibatkan kegiatan pematangan lahan
diprakirakan akan menurunkan kualitas udara dimana terjadi
peningkatan kandungan PM10. Peningkatan debu di udara yang
diperkirakan adalah 207,19 µg/m3 berpengaruh terhadap peningkatan
gangguan kesehatan khususnya gangguan aktivitas sehari-hari akibat
adanya gangguan pernafasan. Berdasarkan rumus dHi = bi * POPi
* dA, maka dapat diprakirakan jika konsentrasi PM10 yang terpapar
adalah 207,19 µg/m3 didapatkan kurang lebih dari 182 kasus per
bulan.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 2
 Besaran dampak = -2
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
sedang (-2). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan pematangan lahan = 2.
b. Prakiraan Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada gangguan tingkat kesehatan akibat
kegiatan pematangan lahan dengan berdasarkan pada 7 kriteria
penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Jumlah manusia terkena
dampak relative banyak
diprakirakan akan ada
Jumlah manusia terkena
1. P peningkatan 182 orang yang
dampak
mengalami gangguan
kesehatan khususnya ISPA
dan gangguan kebisingan
Sebaran dampak akan sampai
Luas wilayah persebaran
2. P di permukiman yang jauh dari
dampak
lokasi proyek
Intensitas dan lamanya Dampak hanya akan
3. TP
dampak berlangsung berlangsung sementara

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 26


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
selama aktivitas pematangan
lahan
Jumlah komponen Tidak Akan ada komponan
4. lingkungan lain yang TP lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak.
Dampak tidak akan bersifat
Sifat kumulatif dampak kumulatif karena dampak
5. TP
hanya sesaat pada saat ada
kegiatan
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan Kriteria lain berdasarkan
perkembangan ilmu pendekatan teknologi
7. TP
pengetahuan dan penggunaan alat pelindung
teknologi diri
Prakiraan Dampak Penting Negatif Tidak Penting (TP)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 2,


maka kegiatan pematangan lahan berdampak tidak penting
terhadap gangguan tingkat kesehatan.

D. Aktivitas Barak (Basecamp)


1. Peluang Berusaha
a. Prakiraan Besaran Dampak
Aktivitas basecamp akan memberikan tambahan peluang berusaha
baik bagi penduduk di sekitar proyek maupun dari luar proyek.
Peluang berusaha tersebut bersifat langsung ataupun tidak langsung.
Dampak langsung yang dirasakan penduduk sekitar proyek adalah
adanya kesempatan membuka peluang usaha. Sebagai contoh,
usaha jasa mobilisasi peralatan dan material atau pekerja, usaha
kontraktor pembersihan lahan, usaha pemasok bahan bangunan,
pemasok bahan makanan, penyewaan rumah, jasa transportasi, dan
lain lain. Tambahan peluang berusaha tersebut dapat dilakukan oleh
penduduk lokal (setempat) selama memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan oleh kontraktor. Persentase adanya peluang usaha ini
adalah 10 %. Di samping itu juga akan tumbuh warung-warung non
permanen yang menyediakan makanan, minuman dan jasa lainnya

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 27


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

bagi kepentingan pekerja proyek. Pada tahap ini akan


mempekerjakan banyak tenaga kerja baik lokal maupun luar
desa/daerah. Bagi yang berasal dari luar daerah tentu membutuhkan
kebutuhan hidup untuk makan dan penginapan.
 Kualitas lingkungan awal = skala 3
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 3
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 5
 Besaran dampak = +2
Dari kebutuhann tersebut dimungkinkan ada keterbukaan membuka
usaha sesusi dengan kebutuhan para pekerja minimal selama
pembangunan. Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan
adalah positif sedang (2). Angka ini berasal dari pengurangan
skala kualitas lingkungan awal (RLA) = 3 terhadap prakiraan skala
kualitas lingkungan pada saat ada kegiatan pembangunan sarana
dan prasarana = 5.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada aktivitas basecamp pada tahap
konstruksi terhadap proyek dengan mendasarkan pada 7 kriteria
penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena yaitu penduduk di sekitar
1. P
dampak proyek di Desa Kalekat-
Kembang Janggut
Sebaran dampak hanya akan
Luas wilayah persebaran mempengaruhi masyarakat
2. P
dampak sekitar lokasi proyek yang
belum bekerja
Dampak akan berlangsung
Intensitas dan lamanya
3. TP sementara hanya pada saat
dampak berlangsung
konstruksi
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu
terkena dampak
komponen social ekonomi
Sifat kumulatif dampak Bersifat kumulatif dan
5. TP
kompleks
6. Berbalik atau tidak TP Dapat berbalik bila segera

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 28


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Kriteria lain berdasarkan
7. pengetahuan dan TP
pendekatan sosial
teknologi
Prakiraan Dampak Penting Positif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3,


maka kegiatan operasi basecamp berdampak penting terhadap
peluang usaha.

2. Sanitasi Lingkungan
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan ini akan mempengaruhi sanitasi lingkungan yang ada di
lokasi kegiatan. Sanitasi lingkungan dilokasi kegiatan akan menjadi
bertambah buruk dimana diprakirakan akan muncul timbulan limbah
padat maupun cair dari aktivitas pematangan lahan. Menurut SNI 19-
3964-1994 satuan timbulan sampah padat per orang, jika ada 154
orang pekerja di basecamp maka volume sampah padat yang
dihasilkan perhari adalah 308 liter/orang/hari atau 0,3 m³/hari.
Sedangkan prakiraan jumlah limbah cair yang dihasilkan per hari
kurang lebih 14.784 liter/hari. Jumlah ini cukup memungkinkan untuk
terjadinya penurunan sanitasi lingkungan di sekitar proyek jika tidak
dikelola dengan baik.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 2
 Besaran dampak = -2
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
sedang (-2). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan pematangan lahan = 2

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 29


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

b. Sifat Penting Dampak


Derajat kepentingan dampak penurunan sanitasi lingkungan untuk
kegiatan operasional basecamp terhadap proyek dengan
mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak
adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Jumlah manusia terkena
Jumlah manusia terkena
1. P dampak relative banyak yaitu
dampak
penduduk disekitar lokasi
Sebaran dampak akan terjadi
Luas wilayah persebaran
2. P di permukiman yang dekat
dampak
dengan lokasi
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya
3. TP berlangsung sementara
dampak berlangsung
selama aktivitas basecamp
Komponan lingkungan lainnya
Jumlah komponen
yang terkena dampak yaitu
4. lingkungan lain yang P
gangguan kesehatan akibat
terkena dampak
vector penyakit
Dampak tidak akan bersifat
Sifat kumulatif dampak kumulatif karena dampak
5. TP
hanya sesaat pada saat ada
kegiatan basecamp
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP pendekatan teknologi
pengetahuan dan teknologi pengelolaan limbah dan 3R
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3,


maka kegiatan pembangunan dan operasional basecamp
berdampak penting terhadap penurunan sanitasi lingkungan.

E. Pembangunan Fisik dan Fasilitas Pendukung


1. Penurunan Kualitas Udara
a. Prakiraan Besaran Dampak
Pada kegiatan konstruksi, lalu lintas kendaraan berat akan meningkat
dan dengan sendirinya akan meningkatkan terjadinya debu dan emisi
gas buang, sehingga dampak yang ditimbulkan adalah negatif. Untuk

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 30


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

memprakirakan partikel debu (PM10) di udara dari kandungan debu di


jalan dengan menggunakan persamaan (EPA, 1995).

Keterangan
E = faktor emisi (g/VKT)
k = konstanta (4,22 g/VKT)
sL = pemuatan debu (g/m2)
W = berat kendaraan rata-rata(ton)
S = kecepatan rata-rata (mph)
VKT = jarak yang ditempuh (Km)
Beberapa asumsi yang dipakai dalam perhitungan ini adalah :
sL = 0,1 g/m2
W = 20 ton
S = 18,64 mph (30 km/jam)
Maka diperoleh harga faktor emisi
0,1 20 18,64 0,16
𝐸 = 4,22( )0,98 × ( )0,53 × ( )
2 3 30

𝐸 = 0,567 𝑔/𝑉𝐾𝑇

Jika panjang jalan yang akan dilalui sekitar 0,47 km, maka emisi PM10
adalah:

𝐸 = 0,567 × 0,47𝑔 = 0,267𝑔


Jika dampak akan dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar
Jalan Jendral Sudirman, maka luas area yang terkena dampak sekitar
1.755 m2, dengan ketinggian 10 m maka konsentrasi PM10 adalah :
0,267 × 106 𝜇𝑔 𝜇𝑔
𝑃𝑀10 = ⁄𝑚3 = 15,22 ⁄𝑚3
1.755 × 10
Dengan adanya aktivitas pembangunan fisik, penurunan kualitas
udara akibat dari peningkatan kandungan debu meningkat 15,22%
dari kondisi rona awal lingkungan. Kegiatan ini akan berlangsung
sementara, namun intensitasnya cukup besar sehingga dampak yang
terjadi diklasifikasikan sebagai dampak negatif sedang (-2)
dimana kualitas udara saat rona lingkungan awal adalah 4.

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 31


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

b. Sifat Penting Dampak


Derajat kepentingan dampak pada penurunan kualitas udara untuk
kegiatan terhadap proyek dengan mendasarkan pada 7 kriteria
penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena yaitu seluruh penduduk di
1. P
dampak sekitar proyek di Kelurahan
Terban dan Kotabaru
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya
3. TP berlangsung sementara
dampak berlangsung
selama aktivitas pembangunan
Akan ada komponan
Jumlah komponen lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P terkena dampak yaitu
terkena dampak peningkatan gangguan
kesehatan dan sosial
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain berdasarkan
pendekatan tekhnologi dengan
Kriteria lain sesuai dengan pemasangan alat penangkap
7. perkembangan ilmu TP debu dan khususnya untuk
pengetahuan dan teknologi pekerja dengan menggunakan
alat pelindung diri berupa
masker
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3,


maka kegiatan pembangunan sarana dan prasarana berdampak
penting terhadap kualitas udara.

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 32


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

2. Peningkatan Kebisingan
a. Prakiraan Besaran Dampak
Rona lingkungan awal kebisingan di dalam area tapak proyek adalah
76,3 dBA. Saat kegiatan pembangunan fisik dan fasilitas pendukung,
akan terjadi peningkatan nilai kebisingan di sekitar tapak proyek.
Tingkat kebisingan peralatan konstruksi sesuai dengan Pedoman
Pemantauan Lingkungan Hidup Bidang Jalan Tahun 2009,
menyebutkan bahwa truck memiliki tingkat kebisingan sebesar
64,6dBA pada sumbernya. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 3.2. Tingkat Kebisingan Peralatan Konstruksi
Tingkat Kebisingan
Pada Pada Jarak 30
No Jenis Peralatan Pada Jarak 15 m
Sumbernya m Dari
Dari Sumbernya
(dBA) Sumbernya
1 Buldozer 101 82,6 67,5
2 Backhoe 98 82,6 60,5
3 Truk 64,6 - -
4 Vibration Roller 98 82,5 60,5
5 Vibration Compactor 101 82,6 63,5
6 Road Roller 101 82,6 63,5
7 Asphalt Finisher 101 82,6 63,5
Sumber : Pedoman Pemantauan Lingkungan Hidup Bidang Jalan, 2009

Dengan menggunakan persamaan berikut ini


LTOTAL = 10 log {10L1/10 + 10L2/10 +….+ 10Lx/10} dB(A)
maka, didapatkan total kebisingan untuk peralatan tersebut jika
digunakan dalam waktu yang bersamaan, yaitu sebesar 92,17 dB (A)
yang diukur sejauh 15,25 meter dari sumber.
L2 = L1 – 20 log10 (r2/r1)
Dengan simulasi point source noise, maka didapatkanlah prediksi
luasan persebaran tingkat kebisingan sebagai berikut :

Tabel 3.3. Simulasi Tingkat Kebisingan Dengan Point Source


Noise
Jarak Dari Sumber Kebisingan (meter)
5 20 50 100 150 200 500 1000 1100 3000
Tingkat
101,9 89,8 81,9 75,8 72,3 69,8 61,9 55,8 55,0 46,3
Kebisingan

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 33


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Dari analisa di atas jarak 1100 meter dari sumber baru memiliki
tingkat kebisingan yang sesuai dengan baku mutu pemukiman yaitu
55 dB (A). Tetapi jika digunakan baku mutu kawasan perdagangan
dan jasa maka jarak 200 m telah memenuhi.
 Kualitas lingkungan awal = skala 3
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 3
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 1
 Besaran dampak = -2
Dampak penurunan kualitas udara ini akan berlangsung ± 1 tahun
dalam tahap konstruksi, dimulai dari kegiatan pekerjaan tanah sampai
pekerjaan fisik bangunan. Lokasi yang padat aktivitas serta sangat
berdekatan dengan pemukiman penduduk akan sangat
mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan penduduk di sekitar lokasi
pembangunan.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada peningkatan kebisingan untuk
kegiatan pematangan lahan terhadap proyek dengan mendasarkan
pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai
berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena yaitu seluruh penduduk di
1. P
dampak sekitar proyek di Kelurahan
Terban dan Kotabaru
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya
3. TP berlangsung sementara
dampak berlangsung
selama aktivitas pembangunan
Akan ada komponan
Jumlah komponen lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P terkena dampak yaitu
terkena dampak peningkatan gangguan
kesehatan dan sosial
5. Sifat kumulatif dampak TP Tidak akan bersifat kumulatif

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 34


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain berdasarkan
Kriteria lain sesuai dengan pendekatan tekhnologi dengan
7. perkembangan ilmu TP penggunaan alat pelindung
pengetahuan dan teknologi telinga dan penggunaan alat
berat yang laik pakai
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3,


maka kegiatan pembangunan sarana dan prasarana berdampak
penting terhadap kebisingan.

3. Surface Run Off


a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan konstruksi hotel berlangsung pada lahan yang telah
mengalami pembersihan dan pemadatan, yang berupa pembersihan
lahan dari pohon, tanaman semak, sampah dan material lainnya
yang dilanjutkan dengan kegiatan pemerataan dan pemadatan
tanah. Akibatnya, dengan tidak adanya penutup lahan dan padatnya
tanah akan menjadikan kapasitas penyerapan air hujan oleh tanah
menjadi sangat kecil. Sehingga meningkatkan nilai koefisien runoff
mendekati 100 % atau (nilai C=1). Dengan demikian hujan yang
jatuh pada lahan terbangun akan langsung menjadi aliran
permukaan yang berdampak pada peningkatan debit aliran
permukaan.
Dengan menggunakan persamaan berikut, kuantitas aliran air
permukaan dapat dihitung aliran permukaan sebelum dan sesudah
adanya kegiatan.
Q = 0,0028 C*I*A
Keterangan :
Q = debit (run-off) (m3/detik)
C = koefisien run-off

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 35


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

I = intensitas hujan (mm/jam)


A = luas daerah tangkapan hujan (catchment area) (Ha)
Hujan maksimum yang terjadi sebesar 343,3 mm/bulan atau setara
dengan 0,008 mm/detik atau dimana C adalah 0,35. Sehingga
didapatlah runoff yang terjadi pada tapak proyek sebelum adanya
kegiatan pembersihan lahan dan pemadatan tanah adalah sebesar
0,0028 L/dtk. Sedangkan setelah adanya kegiatan dapat dihitung
dengan mengasumsikan nilai C mendekati 1. Terdapat peningkatan
debit runoff sebesar 0,044 L/dtk. Air limpasan ini harus dikelola
dengan membuat sistem drainase keliling di tapak proyek dan
mengalirkan ke Jalan Sudirman yang berada di depan lokasi
kegiatan.
Oleh karena itu, skala kualitas lingkungan aliran air permukaan
pada saat kegiatan konstruksi yaitu 3 (sedang):
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala
3
 Besaran dampak = -1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
kecil (-1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan pembangunan sarana prasarana
= 3.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada peningkatan aliran air permukaan
untuk kegiatan pembangunan sarana terhadap proyek dengan
mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak
adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena yaitu seluruh penduduk di
1. P
dampak sekitar proyek di Kelurahan
Terban dan Kotabaru

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 36


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Sebaran dampak akan
Luas wilayah persebaran mempengaruhi masyarakat
2. P
dampak Kelurahan Terban dan
Kotabaru
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya
3. TP berlangsung sementara
dampak berlangsung
selama aktivitas
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu sikap
terkena dampak
dan persepsi masyarakat
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan Kriteria lain berdasarkan
perkembangan ilmu pendekatan tekhnologi
7. pengetahuan dan TP
dengan pembuatan kanal-
teknologi kanal
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3,


maka kegiatan pembangunan fisik dan fasilitas pendukung
berdampak penting terhadap peningkatan aliran air permukaan.

4. Penurunan Kuantitas Airtanah


a. Prakiraan Besaran Dampak
Kebutuhan air dalam kegiatan konstruksi sebesar 73,48 m3/hari yang
meliputi untuk kebutuhan tenaga kerja 6,4 m3/hari, untuk kantor PP
sekitar 2 m3/hari dan untuk kegiatan proyek sebanyak 65 m3/hari.
Jumlah ini akan dipenuhi dari pengambilan dari sumur. Dampak yang
mungkin timbul dari pengambilan air ini adalah terjadinya penurunan
muka airtanah disekitar lokasi.
Pengaruh airtanah yang tidak dipertimbangkan pada proyek
konstruksi dapat mengakibatkan suatu problem yang besar. Kondisi
airtanah yang semula kurang diketahui atau tidak diperhitungkan,
dapat mengubah proses pelaksanaan dan bahkan dapat mengubah

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 37


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

desain struktur, dan terakhir akan mempengaruhi biaya keseluruhan


bangunan.
Sering dijumpai, bahwa problem airtanah yang tidak diharapkan
dapat menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek konstruksi,
dan bahkan dapat mengakibatkan perubahan desain konstruksi
secara drastis.
Agar dapat menghindari masalah-masalah di atas, kita harus dapat
memahami dan mengerti hal-hal tentang air tanah.
Pada dasarnya ada 2 hal yang perlu diketahui tentang air tanah,
ditinjau dari pengaruhnya terhadap proses pelaksanaan bangunan,
yaitu :
 Bagaimana air tersebut bergerak di dalam tanah sekitarnya.
 Bagaimana pengaruh air tersebut terhadap tanah sekitarnya.
Dengan mempelajari kedua faktor pokok tersebut, kita dapat
melakukan berbagai usaha untuk mencegah hal-hal yang tidak kita
inginkan.
Jadi maksud dan tujuan Dewatering /pekerjaan pengeringan adalah
untuk dapat mengendalikan air tanah, supaya tidak mengganggu
/menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi
bangunan sipil. Seperti yang terlihat pada Gambar di bawah ini
terkait metode Dewatering cut off.

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 38


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Gambar 3.2. Metode Dewatering Cut Off


Air tanah akan dipompa menuju permukaan tanah dan akan dialirkan
melalui saluran drainase di Jalan Sudirman yang terletak di depan
lokasi rencana kegiatan.
Mendasarkan pada karakteristik airtanah di wilayah studi,
diprakirakan tidak akan terjadi penurunan muka airtanah secara
signifikan. Selain itu saat ada kegiatan pembangunan ini
kemungkinan ada ceceran limbah yang masuk ke badan sungai
tetapi tidak cukup signifikan berpengaruh. Dengan demikian dampak
yang terjadi diprakirakan adalah negatif kecil (-1). Angka ini
berasal dari pengurangan skala kualitas lingkungan awal (RLA) = 4
terhadap prakiraan skala kualitas lingkungan pada saat ada kegiatan
pembangunan sarana dan prasarana = 3.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada kualitas air untuk kegiatan
pembangunan sarana prasarana terhadap proyek dengan
mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak
adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Jumlah manusia terkena Manusia yang terkena dampak
1. P
dampak yaitu seluruh penduduk di

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 39


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
sekitar proyek di Kelurahan
Terban dan Kotabaru
Sebaran dampak tidak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. TP Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Intensitas dan lamanya Dampak tidak akan
3. TP
dampak berlangsung berlangsung selamanya
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu
terkena dampak
komponen biologi
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP pendekatan tekhnologi dengan
pengetahuan dan teknologi pembuatan sumur resapan
Prakiraan Dampak Penting Negatif Tidak Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 2,


maka kegiatan pembangunan gedung dan fasilitas penunjang
berdampak tidak penting terhadap kuantitas airtanah.

5. Peluang Berusaha
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan pembangunan fisik dan fasilitas pendukung, akan
memberikan tambahan peluang berusaha baik bagi penduduk di
sekitar proyek maupun dari luar proyek. Kesempatan kerja tersebut
bersifat langsung ataupun tidak langsung. Dampak langsung yang
dirasakan penduduk sekitar proyek adalah akses sebagai tenaga
kerja buruh bangunan atau sebagai karyawan secara resmi yang
berkaitan langsung dengan proses pembangunan fisik. Sebagai
contoh, usaha jasa mobilisasi peralatan dan material atau pekerja,
usaha kontraktor pembersihan lahan, usaha pemasok bahan
bangunan, pemasok bahan makanan, penyewaan rumah, jasa

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 40


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

transportasi, dan lain lain. Tambahan peluang berusaha tersebut


dapat dilakukan oleh penduduk lokal (setempat) selama memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan oleh kontraktor. Disamping itu
juga akan tumbuh warung-warung non permanen yang menyediakan
makanan, minuman dan jasa lainnya bagi kepentingan pekerja
proyek (jumlah pekerja proyek keseluruhan sebanyak 154 orang).
Pada tahap konstruksi atau pembangunan fisik akan mempekerjakan
banyak tenaga kerja baik lokal maupun luar desa/daerah. Bagi yang
berasal dari luar daerah tentu membutuhkan kebutuhan hidup yang
makan dan penginapan. Dari kebutuhann tersebut dimungkinkan ada
keterbukaan membuka usaha sesusi dengan kebutuhan para pekerja
pabrik minimal selama pembangunan.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 5
 Besaran dampak = +1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah positif
kecil (1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana = 5.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada peluang berusaha untuk kegiatan
pembangunan fisik terhadap proyek dengan mendasarkan pada 7
kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut
:
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena yaitu 154 penduduk di sekitar
1. P
dampak proyek di Kelurahan Terban
dan Kotabaru
Sebaran dampak hanya akan
Luas wilayah persebaran mempengaruhi masyarakat
2. TP
dampak Kelurahan Terban dan
Kotabaru di sekitar lokasi

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 41


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
proyek yang belum bekerja
Dampak akan berlangsung
Intensitas dan lamanya
3. TP sementara hanya pada saat
dampak berlangsung
konstruksi
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu
terkena dampak
komponen social ekonomi
Sifat kumulatif dampak Bersifat kumulatif dan
5. P
kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP
pengetahuan dan teknologi pendekatan sosial
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3,


maka kegiatan pembangunan fisik dan fasilitas pendukung
berdampak penting terhadap peluang berusaha.

6. Keresahan Masyarakat
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan pembangunan fisik diperkirakan berdampak penting
terhadap munculnya keresahan masyarakat. Hal ini disebabkan
adanya berbagai dampak kebisingan, penurunan kualitas udara dan
getaran saat ada proses pembangunan dimana ada penggunaan alat-
alat berat. Berdasarkan kajian rona lingkungan awal, sikap dan
persepsi masyarakat terhadap kegiatan menunjukan kondisi sedang
(skala 4) atau 93 % masyarakat setuju adanya pembangunan proyek.
Namun ada 7 % masyarakat yang tidak setuju artinya memang ada
masyarakat yang merasa resah bahwa kegiatan ini akan merugikan
masyarakat. Oleh sebab itu, keresahan masyarakat pada saat
kegiatan pembangunan fisik menjadi dampak penting.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 3

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 42


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

 Besaran dampak = -1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
kecil (-1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 dan prakiraan skala kualitas lingkungan
pada saat ada kegiatan pematangan lahan = 3.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada keresahan masyarakat untuk
kegiatan pembangunan fisik terhadap proyek dengan mendasarkan
pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai
berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lamaselama aktivitas
Jumlah komponen tidak ada komponan
4. lingkungan lain yang TP lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Kriteria lain berdasarkan
7. pengetahuan dan TP
pendekatan social budaya
teknologi
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3, maka


kegiatan pembangunan fisik berdampak penting terhadap keresahan
masyarakat.

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 43


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

7. Kenyamanan
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan pembangunan fisik diperkirakan berdampak penting
terhadap munculnya ketidaknyamanan masyarakat. Khususnya bagi
SMPN 8 yang berada dekat sekali dengan lokasi tapk proyek serta
masyarakat sekitar lainnya. Namun hal ini telah diantisipasi dimana
kegiatan yang mengganggu kegiatan belajar mengajar telah selesai
sehingga ke depannya akan tetap di jaga agar tidak mengganggu
kegiatan belajar mengajar khususnya. Adanya kegiatan ini
menimbulkan ketidaknyamanan warga. Oleh sebab itu, kenyamanan
warga pada saat kegiatan pematangan lahan menjadi dampak
penting.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 3
 Besaran dampak = -1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
kecil (-1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 dan prakiraan skala kualitas lingkungan
pada saat ada kegiatan mobilisasi peralatan dan material = 3.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada kenyamanan masyarakat untuk
kegiatan pembangunan fisik terhadap proyek dengan mendasarkan
pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai
berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
3. Intensitas dan lamanya TP Dampak akan berlangsung

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 44


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
dampak berlangsung sementara hanya saat
penggunaan alat berat saat
pematangan lahan
Jumlah komponen tidak ada komponan
4. lingkungan lain yang TP lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Kriteria lain berdasarkan
7. pengetahuan dan TP
pendekatan social budaya
teknologi
Prakiraan Dampak Penting Negatif Tidak Penting (TP)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 2, maka


kegiatan pembangunan fisik berdampak tidak penting terhadap
kenyamanan masyarakat.

8. Sikap dan Persepsi Masyarakat


a. Prakiraan besaran dampak
Terbentuknya persepsi menimbulkan dampak lanjutan yang terwujud
dengan sikap dari masyarakat terhadap rencana pembangunan,
masyarakat sekitar memiliki harapan yang besar (84 %) terhadap
dampak positif dari pembangunan, salah satunya terserapnya tenaga
kerja lokal sebagai pekerja konstruksi (tukang batu, mandor)
maupun tenaga pengamanan (satpam) pembangunan, sedangkan
tenaga kerja seperti tukang batu dan kayu yang tersedia di dua
kelurahan kurang lebih 4,7 % dari kebutuhan tukang batu dan
bangunan. Disamping itu juga terciptanya kesempatan berusaha
dengan menyediakan keperluan bagi pekerja baik dari tempat tinggal
sementara sampai dengan kebutuhan makan dan minum.
Masyarakat sekitar lokasi terutama yang bertempat tinggal di sebelah
utara dan barat dari lokasi calon pembangunan merupakan
masyarakat yang mayoritas memiliki kemampuan ekonomi
menengah ke bawah yang sangat memerlukan peningkatan

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 45


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

pendapatan untuk dapat hidup dengan layak. Pembangunan fisik dan


fasilitas penunjangnya akan dibayangkan timbul keterbukaan
lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja. Untuk proyek
pembangunan hotel dalam penyerapan tenaga kerja cenderung dari
tenaga kerja yang berpengalaman dan trampil sesuai dengan
kompetensinya. Dengan adanya pembatasan ini akan menimbulkan
dampak negatif terhadap sikap dan persepsi masyarakat.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 5
 Besaran dampak = +1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah positif
kecil (1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan pembangunan gedung dan
fasilitas penunjang = 5.
b. Prakiraan sifat penting dampak
Derajat kepentingan dampak pada peluang berusaha untuk kegiatan
pembangunan gedung dan fasilitas penunjang terhadap proyek
dengan mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan
dampak adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena yaitu penduduk di sekitar
1. P
dampak proyek di Kelurahan Terban
dan Kotabaru
Sebaran dampak hanya akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. TP Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek yang belum bekerja
Dampak akan berlangsung
Intensitas dan lamanya
3. TP sementara hanya pada saat
dampak berlangsung
konstruksi
Jumlah komponen Akan ada komponan
4. lingkungan lain yang P lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak yaitu

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 46


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
komponen social ekonomi
Sifat kumulatif dampak Bersifat kumulatif dan
5. P
kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP
pengetahuan dan teknologi pendekatan sosial
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3, maka


kegiatan pembangunan fisik dan fasilitas pendukung berdampak
penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat.

9. Gangguan Tingkat Kesehatan Masyarakat (Gangguan ISPA)


a. Prakiraan Besaran Dampak
Besarnya dampak yang diakibatkan kegiatan pembangunan gedung
dan fasilitas penunjang diprakirakan akan menurunkan kualitas udara
dimana terjadi peningkatan kandungan PM10. Peningkatan debu di
udara yang diperkirakan adalah 88 µg/m3 berpengaruh terhadap
peningkatan gangguan kesehatan khususnya gangguan aktivitas
sehari-hari akibat adanya gangguan pernafasan. Berdasarkan rumus
dHi = bi * POPi * dA, maka dapat diprakirakan jika konsentrasi
PM10 yang terpapar adalah 88 µg/m3 didapatkan 77 kasus per bulan.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 3
 Besaran dampak = -1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
kecil (-1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan pematangan lahan = 3.
b. Prakiraan Sifat Penting Dampak

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 47


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Derajat kepentingan dampak pada gangguan tingkat kesehatan


akibat kegiatan pembangunan gedung dengan berdasarkan pada 7
kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut
:
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Jumlah manusia terkena
dampak relative banyak
diprakirakan akan ada
Jumlah manusia terkena
1. P peningkatan 77 orang yang
dampak
mengalami gangguan
kesehatan khususnya ISPA
dan gangguan kebisingan
Sebaran dampak akan terjadi
Luas wilayah persebaran
2. P di permukiman yang jauh dari
dampak
lokasi proyek
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya berlangsung sementara
3. TP
dampak berlangsung selama aktivitas pembangunan
gedung
Jumlah komponen Tidak Akan ada komponan
4. lingkungan lain yang TP lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak.
Dampak tidak akan bersifat
Sifat kumulatif dampak kumulatif karena dampak
5. TP
hanya sesaat pada saat ada
kegiatan
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain berdasarkan
Kriteria lain sesuai dengan
pendekatan teknologi
7. perkembangan ilmu TP
penggunaan alat pelindung
pengetahuan dan teknologi
diri
Prakiraan Dampak Penting Negatif Tidak Penting (TP)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 2,


maka kegiatan pembangunan gedung dan fasilitasnya berdampak
tidak penting terhadap gangguan tingkat kesehatan.

10. Penurunan Sanitasi Lingkungan


a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan ini akan mempengaruhi sanitasi lingkungan yang ada di
lokasi kegiatan. Sanitasi lingkungan di lokasi kegiatan akan menjadi

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 48


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

bertambah buruk dimana diprakirakan akan muncul timbulan limbah


padat maupun cair dari aktivitas pembangunan gedung dan
fasilitasnya. Menurut SNI 19-3964-1994 satuan timbulan sampah
padat per orang, jika ada 154 orang pekerja selama kegiatan
pematangan lahan maka volume sampah padat yang dihasilkan
perhari adalah 308 liter/orang/hari atau 0,308 m³/hari. Sedangkan
prakiraan jumlah limbah cair yang dihasilkan per hari kurang lebih
1.296 liter/hari atau 1,3 m³/hari. Jumlah ini cukup memungkinkan
untuk terjadinya penurunan sanitasi lingkungan di sekitar proyek jika
tidak dikelola dengan baik.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 2
 Besaran dampak = -2
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
sedang (-2). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan pematangan lahan = 2
b. Prakiraan Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada penurunan sanitasi akibat
kegiatan pembangunan fisik dan aktivitas pendukung dengan
berdasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak
adalah sebagai berikut:
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Jumlah manusia terkena
Jumlah manusia terkena
1. P dampak relative banyak yaitu
dampak
penduduk disekitar lokasi
Sebaran dampak akan terjadi
Luas wilayah persebaran
2. P di permukiman yang dekat
dampak
dengan lokasi
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya berlangsung sementara
3. TP
dampak berlangsung selama aktivitas pembangunan
fisik
Jumlah komponen Tidak Akan ada komponan
4. TP
lingkungan lain yang lingkungan lainnya yang

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 49


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
terkena dampak terkena dampak.
Dampak tidak akan bersifat
Sifat kumulatif dampak kumulatif karena dampak
5. TP
hanya sesaat pada saat ada
kegiatan pembangunan fisik
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain berdasarkan
Kriteria lain sesuai dengan
pendekatan teknologi
7. perkembangan ilmu TP
penggunaan alat pelindung
pengetahuan dan teknologi
diri
Prakiraan Dampak Penting Negatif Tidak Penting (TP)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 2, maka


kegiatan pembangunan fisik dan fasilitas pendukung berdampak tidak
penting terhadap penurunan sanitasi lingkungan.

3.3.3. Tahap Operasional


A. Rekrutmen Tenaga Kerja
1. Kesempatan Kerja
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan hotel memerlukan tenaga kerja operasi dengan berbagai
keahlian. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan jenis
keahlian diperkirakan sebanyak ± 75 orang. Jika pihak hotel benar-
benar akan merekrut tenaga lokal sebesar 10 % (8 orang) dari total
tenaga kerja maka dapat dikatakan bahwa rekrutmen tenaga kerja
dapat menjadi dampak penting pada peningkatan kesempatan kerja
di wilayah studi dengan tingkat kenaikan sedang.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 5
 Besaran dampak = +1
Kegiatan ini akan berlangsung lama, namun intensitasnya cukup
besar sehingga dampak yang terjadi diklasifikasikan sebagai
dampak positif kecil (1).

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 50


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

b. Sifat Penting Dampak


Derajat kepentingan dampak pada kesempatan kerja untuk kegiatan
rekrutmen tenaga kerja tahap operasional terhadap proyek dengan
mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak
adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
Luas wilayah persebaran mempengaruhi masyarakat
2. P
dampak Kelurahan Terban dan
Kotabaru sekitar lokasi proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lama selama aktivitas
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu
terkena dampak
peningkatan pendapatan
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Kriteria lain berdasarkan
7. pengetahuan dan TP
pendekatan social ekonomi
teknologi
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 4,


maka kegiatan rekrutmen tenaga kerja berdampak penting
terhadap kesempatan kerja.

2. Sikap dan Persepsi Masyarakat


a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan rekrutmen tenaga kerja diperkirakan berdampak penting
terhadap munculnya sikap dan persepsi masyarakat. Hal ini
disebabkan adanya berbagai dampak kesempatan kerja dan
peningkatan pendapatan, semua hal ini akan memunculkan sikap
dan persepsi positif masyarakat. Berdasarkan kajian rona lingkungan

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 51


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

awal, sikap dan persepsi masyarakat terhadap kegiatan menunjukan


kondisi baik (skala 4) atau 93 % masyarakat setuju adanya
pembangunan proyek Adanya kegiatan ini menimbulkan persepsi
positif masyarakat, Oleh sebab itu, persepsi masyarakat pada saat
kegiatan rekrutmen tenaga kerja menjadi dampak penting.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 5
 Besaran dampak = +1
Kegiatan ini akan berlangsung lama, namun intensitasnya cukup
besar sehingga dampak yang terjadi diklasifikasikan sebagai
dampak positif kecil (1).
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada sikap dan persepsi positif
masyarakat untuk kegiatan rekrutmen tenaga kerja terhadap proyek
dengan mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan
dampak adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lamaselama aktivitas
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu
terkena dampak
peningkatan pendapatan
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP
pengetahuan dan teknologi pendekatan social budaya

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 52


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Prakiraan dampak penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 4,


maka kegiatan hotel berdampak penting terhadap sikap dan
persepsi masyarakat.

B. Operasional Hotel dan Fasilitas Pendukung


1. Penurunan Kualitas Udara
a. Prakiraan Besaran Dampak
Operasional hotel akan mengakibatkan bangkitan kendaraan di pintu
masuk hotel dan di dalam lokasi parkir. Penurunan kualitas udara
pada tahap ini bersumber dari aktivitas emisi gas buang genset dan
kendaraan. Emisi yang dihasilkan dari kedua aktivitas tersebut dapat
didekati dengan menggunakan faktor emisi sebagai berikut :
Tabel 3.4. Emisi Udara dari Sumber Genset
Pencemar EF (kg/kWH) Q (kg)
PM10 0,000438 6,13
Nox 0,00669 93,66
Sox 0,000359 5,026
CO 0,267 3738
Sumber : Analisis Tim AMDAL, 2014
Untuk memprakirakan emisi gas SO2, NO2,CO, HC dan PM10 akibat
kegiatan operasional tersebut, maka diperlukan panduan faktor
emisi SO2, NO2, CO, HC dan PM10 dari kendaraan mengacu kepada
Kementrian Lingkungan Hidup (Suhadi, 2008 dalam Novianti dan
Driejana, 2009). Korelasi peningkatan jumlah kendaraan dan emisi
kendaraan bermotor dapat disimulasikan dengan menggunakan
Box Model sebagaimana ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Jumlah kenderaan merupakan hasil perhitungan di depan lokasi
pembangunan hotel selama 14 jam. Dengan kecepatan angin 3,2
knots (1,64 m/s) ke arah barat daya.
Dengan simulasi area penyebaran pencemaran berbentuk kotak,
seperti yang tergambar di bawah ini :

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 53


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

10 m

1.000 m 14 m

Volume = (1.000 x 14 x 10) m = 0,00014 km3

Tabel 3.5. Prediksi Penambahan Konsentrasi Emisi Kendaraan


Bermotor Tahun 2015 Pada Tahap Operasi

Jml Faktor Emisi (gr/km) Emisi Total (gr)


Jenis Kendaraan Jarak
Kendaraan HC SO2 NO2 CO PM10 HC SO2 NO2 CO PM10
Mobil pribadi & Motor 459 1 1,068 0,062 6,38 40 0,01 490 28 2928 18360 5

Konsentrasi Pencemar (ug/m3)


Volume
HC SO2 NO2 CO PM10
0,00014 9.593 557 57.308 359.295 90

Berdasarkan simulai di atas, perubahan kualitas udara diprakirakan


akan menyebabkan skala kualitas lingkungan turun menjasi 2
(jelek). Namun apabila dilakukan pengelolaan dengan baik
mungkin saja kualitas udara dari rencana kegiatan tidak berubah
atau dengan kata lain skala kualitas lingkungan tanpa ada kegiatan
yaitu sebesar 5 (sangat baik), maka :
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala
2
 Besaran dampak = -2
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
sedang (-2). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 54


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

lingkungan pada saat ada kegiatan operasional fasilitas penunjang =


2.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada penurunan kualitas udara untuk
kegiatan operasional hotel terhadap proyek dengan mendasarkan
pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai
berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat dilokasi
dampak
proyek
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lamaselama aktivitas
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu sikap
terkena dampak
dan persepsi
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain berdasarkan
Kriteria lain sesuai dengan pendekatan tekhnologi
7. perkembangan ilmu TP pengelolaan pemasangan filter
pengetahuan dan teknologi pada genset serta penanaman
pohon di sekeliling hotel
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 4,


maka kegiatan operasional hotel berdampak penting terhadap
penurunan kualitas udara.
2. Peningkatan Kebisingan
a. Prakiraan Besaran Dampak
Pengoperasian 2 unit genset dengan kapasitas 3.800 KVA atau 4.600
KVA akan menimbulkan suara dengan frekuensi tinggi yang dapat

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 55


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

menyebabkan meningkatnya tingkat kebisingan di wilayah sekitar


sumber bunyi. Kebisingan ini akan menurunkan kualitas lingkungan
dan menurunkan kenyamana penghuni hotel. Kebisingan yang terjadi
secara kontinyu pada intensitas yang tinggi dapat menimbulkan
masalah turunan pada kesehatan dan psikologis. Tingkat kebisingan
yang diukur dari sumbernya berdasarkan studi literartur berkisar
antara 70-80 dBA. Dengan demikian tingkat kebisingan tersebut
dapat mempengaruhi kenyamanan warga apabia diletakkan diruang
terbuka hingga jarak 200m dari sumber. Dengan demikian skala
kualitas lingkungan menjadi:
- Kualitas lingkungan awal kebisingan = skala 3
- Kualitas lingkungan kebisingan yang akan datang tanpa proyek =
skala 3
- Kualitas lingkungan ketika aktivitas hotel = skala 1 (apabila tidak
dilakukan pengelolaan)
- Selisih besaran dampak =-2
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada peningkatan kebisingan untuk
kegiatan operasional hotel terhadap proyek dengan mendasarkan
pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai
berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat dilokasi
dampak
proyek
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lamaselama aktivitas
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu sikap
terkena dampak
dan persepsi
5. Sifat kumulatif dampak TP Tidak akan bersifat kumulatif

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 56


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain berdasarkan
Kriteria lain sesuai dengan pendekatan tekhnologi
7. perkembangan ilmu TP pengelolaan pemasangan filter
pengetahuan dan teknologi pada genset serta penanaman
pohon di sekeliling hotel
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 4,


maka kegiatan operasional hotel berdampak penting terhadap
peningkatan kebisingan.

3. Penurunan Kuantitas Airtanah


a. Prakiraan besaran dampak
Kebutuhan air dalam kegiatan operasional hotel sebesar 130 m3/hari.
Jumlah ini akan dipenuhi dari pengambilan airtanah dalam dengan
membuat sumur bor serta PDAM. Dampak yang mungkin timbul dari
pengambilan airtanah dalam ini adalah terjadinya penurunan muka
airtanah di sekitar lokasi. Untuk mengetahui besarnya dampak
pemompaan, dilakukan pemompaan uji pada sumur bor dalam di
lokasi proyek dan pemantauan terhadap sumur gali di sekitar
proyek, masing-masing meliputi 1 sumur gali di daerah sebelah
utara tapak proyek, di sebelah timur tapak proyek, sebelah selatan
tapak proyek, dan di bagian timur lokasi tapak proyek. Berdasarkan
karakteristik airtanah di wilayah studi, diprakirakan tidak akan terjadi
penurunan muka airtanah secara signifikan.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala
3
 Besaran dampak = -1

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 57


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Demikian pula terhadap sumur-sumur pantau di sekitarnya. Dengan


demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif kecil (-
1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas lingkungan
awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas lingkungan pada
saat ada kegiatan operasional hotel = 3.
b. Prakiraan sifat penting dampak
Derajat kepentingan dampak pada kuantitas air tanah untuk kegiatan
operasional hotel terhadap proyek dengan mendasarkan pada 7
kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut
:
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lamaselama aktivitas
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu sikap
terkena dampak
dan persepsi
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP pendekatan tekhnologi
pengetahuan dan teknologi pengelolaan sumur resapan
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 4,


maka kegiatan operasional hotel berdampak penting terhadap
penurunan kuantitas airtanah.

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 58


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

4. Gangguan Kelancaran (Kemacetan) Lalu Lintas


a. Prakiraan besaran dampak
Pada tahap operasional bangkitan lalu lintas dari Hotel Swiss-Belhotel
Yogyakarta akan menambah beban pada kapasitas jalan yang ada,
khususnya Jalan Sudirman. Tambahan beban volume lalu lintas
tersebut tentunya akan menimbulkan gangguan kelancaran
(kemacetan) pada ruas jalan dan simpang yang dilewati.
Dengan kebutuhan ruang parkir mobil sebesar 40 SRP = 40
smp/hari, dan sepeda motor sebesar 25 SRP = 10 smp/hari artinya
total bangkitan atau tarikan kendaraan maksimum dalam 1 hari
adalah 50 smp/hari. Bila pergerakan kendaraan keluar masuk Hotel
Swiss-Belhotel Yogyakarta dalam waktu bersamaan (dalam 1 jam),
maka akan menambah beban pada ruas jalan yaitu 50 smp/jam.
Dampak lalu lintas operasional hotel diperkirakan mempengaruhi
kinerja jalan sebagai berikut (perhitungan menggunakan data arus
puncak lalu lintas tertinggi pada hari kerja):

Tabel 3. 6. Dampak Kemacetan (kelancaran) Lalu Lintas (Saat operasional


hotel)
Dengan Proyek
Parameter Tanpa Proyek Besar Dampak
Konstruksi
Arus Lalu Lintas (Q) 3968,6 smp/jam 4018,6 smp/jam 50 smp/jam
Kapasitas Jalan (C) 4.914 smp/jam 4.914 smp/jam -
Derajat Kejenuhan (DS) 0,8076 0,8177 0,0101
Sumber : Hasil Analisis, 2014

Dari hasil perhitungan diketahui besar dampak lalu lintas akibat


operasional hotel ialah terdapat penambahan nilai DS hanya sebesar
0,0101 dan cukup menurunkan tingkat pelayanan (kinerja) jalan
Sudirman sebesar 1,01% dari kondisi lalu lintas awal sebelum adanya
hotel.

Secara garis besar, volume bangkitan/tarikan perjalanan akan


membebani jaringan jalan disekitar lokasi studi.

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 59


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

 Kualitas lingkungan awal = skala 3


 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 3
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala
1
 Besaran dampak = -2
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
sedang (-2). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 3 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan operasional hotel = 1.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada gangguan kelancaran lalulintas
untuk kegiatan operasional hotel terhadap proyek dengan
mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak
adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lama selama aktivitas
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu sikap
terkena dampak
dan persepsi
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP pendekatan tekhnologi
pengetahuan dan teknologi pengelolaan rambu lalu lintas
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 60


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 4,


maka kegiatan operasional hotel berdampak penting terhadap
gangguan kelancaran lalu lintas.
5. Gangguan Parkir
a. Prakiraan Besaran Dampak
Bangkitan lalu lintas saat operasional Hotel Swiss-Belhotel
Yogyakarta ini ialah berasal dari bangkitan lalu lintas oleh pegawai
Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta dan bangkitan pengunjung (tamu
hotel). Berikut tabel prakiraan bangkitan lalu lintas operasional
Swiss-Belhotel Yogyakarta ini.
Pada kegiatan operasional Swiss-Belhotel Yogyakarta menyediakan
fasilitas kamar hotel sebanyak 99 kamar dan ruang pertemuan seluas
155,52 m2 (dari 51,84 m2 * 3 ruang) pada lantai 1 hotel. Jika asumsi
yang digunakan adalah 1 orang menggunakan ruang 1,5 m2 (asumsi
1,5 - 2,0 m2/orang, sumber : Neufert, Ernst, Architects’ Data – 2nd
ed., Granada Publishing, 1980, London), maka diperkirakan kapasitas
meetingroom 78-104 orang (tergantung pada penataan dari meja,
kursi dan peralatan lainnya). Berdasarkan advice planning Nomor
1158/VI/AP/DINZIN/2013, yang mensyaratkan standar kebutuhan
ruang parkir sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu 0,4 SRP,
maka Hotel Swiss-Belhotel Yogyakarta membutuhkan lahan parkir
sebagai berikut:
1. Kebutuhan parkir pengunjung kamar hotel

Parkir (SRP) = Jumlah kamar * Standart parkir


= 99*0,4
= 40 SRP (Mobil = 12,5 m2)

Luas Lahan = 40 * 12,5 m2


= 500 m2
2. Kebutuhan parkir ruang pertemuan

Berdasarkan keterangan pemrakarsa, meetingroom yang


disediakan adalah diperuntukan untuk kegiatan internal dalam
hotel atau sebagai fasilitas tambahan bagi tamu yang nginap pada

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 61


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

hotel. Dengan demikian meetingroom tersebut tidak


membangkitkan lalu lintas (parkir) tambahan pada hotel.

3. Bangkitan Kendaraan Karyawan

Diperkirakan kebutuhan pegawai operasional Hotel Swiss-Belhotel


Yogyakarta sebanyak 75 orang, jika diasumsikan pemberlakuan
waktu kerja 3 shift/hari maka potensi bangkitan lalu lintas menjadi
1/3 total pegawainya atau sebesar 25 kendaraan (SRP). Jenis
moda yang dibangkitkan pegawai cenderung pada moda sepeda
motor. Berikut prakiraan bangkitan lalu lintas yang ditimbulkan
oleh pegawai operasional Hotel.

Parkir (SRP) = Jumlah pegawai/jumlah shift * SRP (Sepeda motor)


= (75/3) * SRP (Sepeda motor)
= 25 SRP (Sepeda motor)

Luas Lahan = 25 *1,5 m2


= 37,5 m2

4. Evaluasi parkir

Hasil analisis bangkitan parkir operasional hotel Swiss-Belhotel


Yogyakarta Untuk kendaraan mobil adalah sebesar 40 SRP mobil
dan sepeda motor 25 SRP.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengelola Hotel Swiss-


Belhotel Yogyakarta, bangunan ini direncanakan akan
menyediakan ruang parkir mobil 40 SRP dan 54 SRP motor.

Dengan demikian, kebutuhan parkir Hotel Swiss-Belhotel


Yogyakarta sudah tercukupi.

 Kualitas lingkungan awal = skala 3


 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 3
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala
1
 Besaran dampak = -2

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 62


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif


sedang (-2). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 3 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan operasional hotel = 1.

b. Sifat Penting Dampak


Derajat kepentingan dampak pada gangguan parkir untuk kegiatan
operasional hotel terhadap proyek dengan mendasarkan pada 7
kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut
:
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lama selama aktivitas
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu sikap
terkena dampak
dan persepsi
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain berdasarkan
Kriteria lain sesuai dengan
pendekatan institusi
7. perkembangan ilmu TP
pengelolaan lahan parkir
pengetahuan dan teknologi
(sewa lahan parkir)
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 4,


maka kegiatan operasional hotel berdampak penting terhadap
gangguan parkir.

6. Sikap dan Persepsi Masyarakat

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 63


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

a. Prakiraan besaran dampak


Kekhawatiran masyarakat terhadap timbulnya penurunan kuantitas
air tanah, kebisingan, kemacetan pada saat operasi akan
mengganggu kenyamanan. Harapan (84 %) masyarakat dari hasil
wawancara dengan adanya pembangunan akan membuka lapangan
kerja, bila harapan tersebut kurang dapat perhatian dari pemrakarsa
atau kurang dapat memberikan kesempatan kerja kepada warga
masyarakat lokal dan tenaga kerja lebih banyak diambil dari luar
daerah, hal tersebut akan memunculkan kecemburuan warga
masyarakat yang pada akhirnya memunculkan rasa tidak percaya
kepada pemrakarsa. Komitmen dari pengelola untuk memperhatikan
kekhawatiran tersebut sangat diperlukan untuk dapat meredam
persepsi negatif terhadap keberadaan hotel tersebut nantinya.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala
3
 Besaran dampak = -1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
kecil (-1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan operasional hotel = 2.
b. Sifat penting dampak
Derajat kepentingan dampak pada sikap dan persepsi masyarakat
akibat kegiatan operasional hotel dengan berdasarkan pada 7 kriteria
penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut :

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Jumlah manusia terkena
Jumlah manusia terkena
1. P dampak relative banyak yaitu
dampak
penduduk disekitar lokasi
Luas wilayah persebaran Sebaran dampak akan terjadi
2. P
dampak di permukiman yang dekat

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 64


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

dengan lokasi
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya
3. TP berlangsung sementara
dampak berlangsung
selama aktivitas operasional
Jumlah komponen Tidak Akan ada komponan
4. lingkungan lain yang TP lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak.
Sifat kumulatif dampak Dampak akan bersifat
5. P
kumulatif
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP
pendekatan sosial
pengetahuan dan teknologi
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (TP)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3,


maka kegiatan operasional hotel berdampak penting terhadap
sikap dan persepsi masyarakat.

7. Limbah B3
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan operasional hotel akan menimbulkan limbah B3, seperti
catride, baterai, lampu bekas, oli yang dapat mempengaruhi
lingkungan yang ada di lokasi kegiatan.
Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala
2
 Besaran dampak = -2
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
sedang (-2). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan operasional hotel = 2.
b. Prakiraan Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada limbah B3 akibat kegiatan
operasional hotel dengan berdasarkan pada 7 kriteria penentu
tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut :

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 65


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Jumlah manusia terkena
Jumlah manusia terkena
1. P dampak relative banyak yaitu
dampak
penduduk disekitar lokasi
Sebaran dampak tidak akan
Luas wilayah persebaran
2. TP terjadi di permukiman yang
dampak
dekat dengan lokasi
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya
3. TP berlangsung sementara
dampak berlangsung
selama aktivitas operasional
Jumlah komponen Komponan lingkungan lainnya
4. lingkungan lain yang TP yang terkena dampak tidak
terkena dampak ada
Sifat kumulatif dampak Dampak akan bersifat
5. P
kumulatif
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP pendekatan teknologi
pengetahuan dan teknologi pengelolaan limbah dan TPS
Prakiraan Dampak Penting Negatif Tidak Penting (TP)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 2, maka


kegiatan operasional hotel berdampak penting terhadap limbah B3.

8. Kesempatan Kerja
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan operasional hotel memerlukan tenaga kerja operasi dengan
berbagai keahlian. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan sesuai
dengan jenis keahlian diperkirakan sebanyak ± 75 orang. Jika pihak
hotel benar-benar akan merekrut tenaga lokal sebesar 10% (8
orang) dari total tenaga kerja maka dapat dikatakan bahwa
rekrutmen tenaga kerja dapat menjadi dampak penting pada
peningkatan kesempatan kerja di wilayah studi dengan tingkat
kenaikan sedang.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 5
 Besaran dampak = +1

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 66


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kegiatan ini akan berlangsung lama, namun intensitasnya cukup


besar sehingga dampak yang terjadi diklasifikasikan sebagai
dampak positif kecil (1).
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada kesempatan kerja untuk kegiatan
operasional hotel tahap operasional terhadap proyek dengan
mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak
adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
Luas wilayah persebaran mempengaruhi masyarakat
2. P
dampak Kelurahan Terban dan
Kotabaru sekitar lokasi proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lama selama aktivitas
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu
terkena dampak
peningkatan pendapatan
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Kriteria lain berdasarkan
7. pengetahuan dan TP
pendekatan sosial ekonomi
teknologi
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 4,


maka kegiatan operasional hotel berdampak penting terhadap
kesempatan kerja.

9. Peluang Berusaha
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan operasional hotel, akan memberikan tambahan peluang
berusaha baik bagi penduduk disekitar proyek maupun dari luar

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 67


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

proyek. Kesempatan kerja tersebut bersifat langsung ataupun tidak


langsung. Dampak langsung yang dirasakan penduduk sekitar
proyek adalah akses sebagai tenaga kerja buruh bangunan atau
sebagai karyawan secara resmi yang berkaitan langsung dengan
proses pembangunan fisik. Sebagai contoh, usaha jasa mobilisasi
peralatan dan material atau pekerja, usaha kontraktor pembersihan
lahan, usaha pemasok bahan bangunan, pemasok bahan makanan,
penyewaan rumah, jasa transportasi, dan lain lain. Tambahan
peluang berusaha tersebut dapat dilakukan oleh penduduk lokal
(setempat) selama memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
oleh kontraktor. Disamping itu juga akan tumbuh warung-warung
non permanen yang menyediakan makanan, minuman dan jasa
lainnya bagi kepentingan pekerja hotel (jumlah pekerja hotel
keseluruhan sebanyak 77 orang). Pada tahap konstruksi atau
pembangunan fisik akan mempekerjakan banyak tenaga kerja baik
lokal maupun luar desa/daerah. Bagi yang berasal dari luar daerah
tentu membutuhkan kebutuhan hidup yang makan dan penginapan.
Dari kebutuhann tersebut dimungkinkan ada keterbukaan membuka
usaha sesuai dengan kebutuhan para pekerja.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 5
 Besaran dampak = +1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah positif
kecil (1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan operasional = 5.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada peluang berusaha untuk kegiatan
operasional hotel terhadap proyek dengan mendasarkan pada 7
kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut
:
No Kriteria Dampak P TP Keterangan

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 68


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena yaitu 77 penduduk di sekitar
1. P
dampak proyek di Kelurahan Terban
dan Kotabaru
Sebaran dampak hanya akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. TP Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek yang belum bekerja
Dampak akan berlangsung
Intensitas dan lamanya
3. TP sementara hanya pada saat
dampak berlangsung
konstruksi
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu
terkena dampak
komponen social ekonomi
Sifat kumulatif dampak Bersifat kumulatif dan
5. P
kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP
pengetahuan dan teknologi pendekatan sosial
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3,


maka kegiatan operasional hotel pendukung berdampak penting
terhadap peluang berusaha.

10. Keresahan Masyarakat


a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan operasional hotel diperkirakan berdampak penting terhadap
munculnya keresahan masyarakat. Hal ini disebabkan adanya
berbagai dampak kebisingan saat operasional café dan restaurant
hotel pada malam hari. Berdasarkan kajian rona lingkungan awal,
sikap dan persepsi masyarakat terhadap kegiatan menunjukan kondisi
sedang (skala 4) atau 93 % masyarakat setuju adanya pembangunan
proyek. Namun ada 7 % masyarakat yang tidak setuju artinya
memang ada masyarakat yang merasa resah bahwa kegiatan ini akan

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 69


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

merugikan masyarakat. Oleh sebab itu, keresahan masyarakat pada


saat kegiatan pembangunan fisik menjadi dampak penting.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 3
 Besaran dampak = -1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
kecil (-1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 dan prakiraan skala kualitas lingkungan
pada saat ada kegiatan pematangan lahan = 3.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada keresahan masyarakat untuk
kegiatan operasional hotel terhadap proyek dengan mendasarkan
pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai
berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. P Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lamaselama aktivitas
Jumlah komponen tidak ada komponan
4. lingkungan lain yang TP lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Kriteria lain berdasarkan
7. pengetahuan dan TP
pendekatan social budaya
teknologi
Prakiraan dampak penting Negatif Penting (P)

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 70


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3, maka


kegiatan pembangunan fisik berdampak penting terhadap keresahan
masyarakat.

11. Kenyamanan
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan operasional hotel diperkirakan berdampak penting terhadap
munculnya ketidaknyamanan masyarakat. Khususnya apabila ada
kegiatan yang menimbulkan kebisingan seperti acara pesta maupun
meeting besar di lingkungan hotel. Adanya kegiatan ini menimbulkan
ketidaknyamanan warga. Oleh sebab itu, kenyamanan warga pada
saat kegiatan pematangan lahan menjadi dampak penting.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 3
 Besaran dampak = -1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
kecil (-1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 dan prakiraan skala kualitas lingkungan
pada saat ada kegiatan mobilisasi peralatan dan material = 3.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada kenyamanan masyarakat untuk
kegiatan operasional hotel terhadap proyek dengan mendasarkan
pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai
berikut :

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
Luas wilayah persebaran
2. P mempengaruhi masyarakat
dampak
Kelurahan Terban dan

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 71


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kotabaru di sekitar lokasi


proyek
Dampak akan berlangsung
Intensitas dan lamanya sementara hanya saat
3. TP
dampak berlangsung penggunaan alat berat saat
pematangan lahan
Jumlah komponen tidak ada komponan
4. lingkungan lain yang TP lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Kriteria lain berdasarkan
7. pengetahuan dan TP
pendekatan sosial budaya
teknologi
Prakiraan Dampak Penting Negatif Tidak Penting (TP)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 2, maka


kegiatan operasional hotel berdampak tidak penting terhadap
kenyamanan masyarakat.

12. Penurunan Sanitasi Lingkungan


a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan ini akan mempengaruhi sanitasi lingkungan yang ada di
lokasi kegiatan. Sanitasi lingkungan di lokasi kegiatan akan menjadi
bertambah buruk dimana diprakirakan akan muncul timbulan limbah
padat maupun cair. Sampah padat yang dihasilkan perhari adalah
400 liter/orang/hari atau 0,40 m³/hari. dan Jumlah limbah cair yang
dihasilkan oleh penghuni kamar hotel (200 orang) adalah 99.200
liter/hari atau 99,2 m³/hari. Adanya limbah padat dan cair perhari
yang dihasilkan oleh hotel sangat memungkinkan timbulnya vector
penyakit seperti lalat, kecoa dan tikus. Jumlah ini cukup
memungkinkan untuk terjadinya penurunan sanitasi lingkungan di
sekitar proyek jika tidak dikelola dengan baik.
b. Prakiraan Sifat Penting Dampak

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 72


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Derajat kepentingan dampak pada penurunan sanitasi akibat


kegiatan operasional hotel dengan berdasarkan pada 7 kriteria
penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Jumlah manusia terkena
Jumlah manusia terkena
1. P dampak relative banyak yaitu
dampak
penduduk disekitar lokasi
Sebaran dampak akan terjadi
Luas wilayah persebaran
2. P di permukiman yang dekat
dampak
dengan lokasi
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya
3. TP berlangsung sementara
dampak berlangsung
selama aktivitas operasional
Jumlah komponen Komponan lingkungan lainnya
4. lingkungan lain yang P yang terkena dampak adalah
terkena dampak sikap dan persepsi masyarakat
Sifat kumulatif dampak Dampak akan bersifat
5. P
kumulatif
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP pendekatan teknologi
pengetahuan dan teknologi pengelolaan limbah dan TPS
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 4, maka


kegiatan operasional hotel berdampak penting terhadap penurunan
sanitasi lingkungan.

C. Pemeliharaan Hotel dan Fasilitas Pendukung


1. Diversitas Flora Darat
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan pemeliharaan hotel nantinya termasuk pemeliharaan area
penghijauan disekitar hotel. Dengan adanya rencana penghijauan,
berarti terjadi introduksi tanaman sebagai berikut :
1) Tanaman pelantai, yaitu tanaman pembentuk bidang lantai ialah
tanaman yang tingginya mulai dari nol sampai setinggi mata kaki,
seperti rumput dan ground covers.
2) Tanaman dinding, yaitu tanaman pembentuk bidang dinding-

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 73


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

dinding. Jenis tanaman ini dibedakan dalam 3 (tiga) ketinggian


yaitu:
a. Rendah : dari setinggi mata kaki sampai setinggi lutut.
Contoh semak pendek dan tanaman border
b. Sedang : dari setinggi lutut sampai setinggi tubuh, antara
lain semak besar dan perdu
c. Tinggi : dari setinggi tubuh sampai beberapa meter. Antara
lain perdu dan jenis-jenis cemara serta bambu.
3) Tanaman pengatap, yaitu tanaman pembentuk bidang atap.
Termasuk dalam kelompok ini ialah tanaman yang mempunyai
percabangan yang melebar ke samping seperti pohon rindang,
dan tanaman yang bisa dibentuk sebagai atap seperti antara lain
tanaman pergola (bougenville, stefanot, flame of Irian , dan
sebagainya).
4) Tanaman pendekorasi, yaitu tanaman yang mempunyai warna
menarik pada bunga ataupun daunnya, serta yang bertajuk indah
(tanaman soliter).
b. Prakiraan Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada diversitas flora darat akibat
kegiatan pemeliharaan hotel dengan berdasarkan pada 7 kriteria
penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Jumlah manusia terkena
Jumlah manusia terkena
1. P dampak relative banyak yaitu
dampak
penduduk disekitar lokasi
Sebaran dampak akan terjadi
Luas wilayah persebaran
2. P di permukiman yang dekat
dampak
dengan lokasi
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung selama aktivitas hotel
Jumlah komponen Akan ada komponan
4. lingkungan lain yang P lingkungan lainnya yang
terkena dampak terkena dampak yaitu estetika
Sifat kumulatif dampak Dampak tidak akan bersifat
5. TP
kumulatif
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 74


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Kriteria lain sesuai dengan
Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP
pendekatan teknologi RTH
pengetahuan dan teknologi
Prakiraan Dampak Penting Positif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3, maka


kegiatan pemeliharaan hotel dan Fasilitas Penunjang berdampak
penting terhadap diversitas flora darat .

2. Limbah B3
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan pemeliharaan hotel akan menimbulkan limbah B3, seperti
catride, batrai, lampu bekas, oli yang dapat mempengaruhi
lingkungan yang ada di lokasi kegiatan.
Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala
2
 Besaran dampak = -2
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah negatif
sedang (-2). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan operasional hotel = 2.
b. Prakiraan Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada limbah B3 akibat kegiatan
pemeliharaan hotel dengan berdasarkan pada 7 kriteria penentu
tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut :

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Jumlah manusia terkena
Jumlah manusia terkena
1. P dampak relative banyak yaitu
dampak
penduduk disekitar lokasi

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 75


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Sebaran dampak tidak akan


Luas wilayah persebaran
2. TP terjadi di permukiman yang
dampak
dekat dengan lokasi
Dampak hanya akan
Intensitas dan lamanya
3. TP berlangsung sementara
dampak berlangsung
selama aktivitas operasional
Jumlah komponen Komponan lingkungan lainnya
4. lingkungan lain yang TP yang terkena dampak tidak
terkena dampak ada
Sifat kumulatif dampak Dampak akan bersifat
5. P
kumulatif
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP pendekatan teknologi
pengetahuan dan teknologi pengelolaan limbah dan TPS
Prakiraan Dampak Penting Negatif Tidak Penting (TP)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 2, maka


kegiatan pemeliharaan hotel berdampak penting terhadap limbah B3.
3. Kesempatan Kerja
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan pemeliharaan hotel memerlukan tenaga kerja operasi
dengan berbagai keahlian. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan
sesuai dengan jenis keahlian diperkirakan sebanyak ± 75 orang. Jika
pihak hotel benar-benar akan merekrut tenaga lokal sebesar 10 % (8
orang) dari total tenaga kerja maka dapat dikatakan bahwa
rekrutmen tenaga kerja dapat menjadi dampak penting pada
peningkatan kesempatan kerja di wilayah studi dengan tingkat
kenaikan sedang.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 5
 Besaran dampak = +1
Kegiatan ini akan berlangsung lama, namun intensitasnya cukup
besar sehingga dampak yang terjadi diklasifikasikan sebagai
dampak positif kecil (1).
b. Sifat Penting Dampak

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 76


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Derajat kepentingan dampak pada kesempatan kerja untuk kegiatan


pemeliharaan hotel tahap operasional terhadap proyek dengan
mendasarkan pada 7 kriteria penentu tingkat kepentingan dampak
adalah sebagai berikut :
Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena
1. P yaitu masyarakat terdekat
dampak
lokasi proyek
Sebaran dampak akan
Luas wilayah persebaran mempengaruhi masyarakat
2. P
dampak Kelurahan Terban dan
Kotabaru sekitar lokasi proyek
Intensitas dan lamanya Dampak akan berlangsung
3. P
dampak berlangsung lama selama aktivitas
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu
terkena dampak
peningkatan pendapatan
Sifat kumulatif dampak Tidak akan bersifat kumulatif
5. TP
dan kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Kriteria lain berdasarkan
7. pengetahuan dan TP
pendekatan social ekonomi
teknologi
Prakiraan dampak penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 4,


maka kegiatan pemeliharaan hotel berdampak penting terhadap
kesempatan kerja.

4. Peluang Berusaha
a. Prakiraan Besaran Dampak
Kegiatan pemeliharaan hotel, akan memberikan tambahan peluang
berusaha baik bagi penduduk disekitar proyek maupun dari luar
proyek. Kesempatan kerja tersebut bersifat langsung ataupun tidak
langsung. Dampak langsung yang dirasakan penduduk sekitar proyek
adalah akses sebagai tenaga kerja buruh bangunan atau sebagai
karyawan secara resmi yang berkaitan langsung dengan proses

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 77


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

pembangunan fisik. Sebagai contoh, usaha jasa mobilisasi peralatan


dan material atau pekerja, usaha kontraktor pembersihan lahan,
usaha pemasok bahan bangunan, pemasok bahan makanan,
penyewaan rumah, jasa transportasi, dan lain lain. Tambahan
peluang berusaha tersebut dapat dilakukan oleh penduduk lokal
(setempat) selama memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
oleh kontraktor. Disamping itu juga akan tumbuh warung-warung
non permanen yang menyediakan makanan, minuman dan jasa
lainnya bagi kepentingan pekerja hotel (jumlah pekerja hotel
keseluruhan sebanyak 77 orang). Pada tahap konstruksi atau
pembangunan fisik akan mempekerjakan banyak tenaga kerja baik
lokal maupun luar desa/daerah. Bagi yang berasal dari luar daerah
tentu membutuhkan kebutuhan hidup yang makan dan penginapan.
Dari kebutuhann tersebut dimungkinkan ada keterbukaan membuka
usaha sesuai dengan kebutuhan para pekerja.
 Kualitas lingkungan awal = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek = skala 4
 Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek = skala 5
 Besaran dampak = +1
Dengan demikian dampak yang terjadi diprakirakan adalah positif
kecil (1). Angka ini berasal dari pengurangan skala kualitas
lingkungan awal (RLA) = 4 terhadap prakiraan skala kualitas
lingkungan pada saat ada kegiatan operasional = 5.
b. Sifat Penting Dampak
Derajat kepentingan dampak pada peluang berusaha untuk kegiatan
pemeliharaan hotel terhadap proyek dengan mendasarkan pada 7
kriteria penentu tingkat kepentingan dampak adalah sebagai berikut
:

Kriteria Dampak
No P TP Keterangan
Penting
Manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia terkena yaitu 77 penduduk di sekitar
1. P
dampak proyek di Kelurahan Terban
dan Kotabaru

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 78


ANDAL
studi amdal rencana Pembangunan swiss-belhotel yogyakarta

Sebaran dampak hanya akan


mempengaruhi masyarakat
Luas wilayah persebaran
2. TP Kelurahan Terban dan
dampak
Kotabaru di sekitar lokasi
proyek yang belum bekerja
Dampak akan berlangsung
Intensitas dan lamanya
3. TP sementara hanya pada saat
dampak berlangsung
konstruksi
Akan ada komponan
Jumlah komponen
lingkungan lainnya yang
4. lingkungan lain yang P
terkena dampak yaitu
terkena dampak
komponen social ekonomi
Sifat kumulatif dampak Bersifat kumulatif dan
5. P
kompleks
Berbalik atau tidak Dapat berbalik bila segera
6. TP
berbaliknya dampak ditangani dengan baik
Kriteria lain sesuai dengan
Kriteria lain berdasarkan
7. perkembangan ilmu TP
pengetahuan dan teknologi pendekatan sosial
Prakiraan Dampak Penting Negatif Penting (P)

Berdasarkan Hasil evaluasi kepentingan dampak memiliki ΣP = 3,


maka kegiatan pemeliharaan hotel pendukung berdampak penting
terhadap peluang berusaha.

PRAKIRAAN DAMPAK| BAB 3 79

Anda mungkin juga menyukai