dalam pembangunan
lanjutan
lanjutan
3.
4.
lanjutan
a. Prakiraan langsung
Resiko dapat dinyatakan dengan rumus:
R= f(p.K)
Keterangan:
R : risiko
p : kemetakan
K:Konsekuensi
Rumus ini menunjukan besarnya risiko merupakan fungsi besarnya kemetakan
dengan konsekuensi tertentu. Umumnya, makin serius konsekuensi yang dihadapi,
makin kecil kementakan yang terjadi.
lanjutan
lanjutan
lanjutan
lanjutan
lanjutan
Evaluasi dampak
Dampak dapat dievaluasi secara informal dan formal.
a. Metode informal
Metode informal yang sederhana ialah dengan memberi
verbal, misalnya kecil, sedang dan besar. Cara lain dengan
memberi skor, misalnya dari 1 sampai 5 tanpa patokan yang
jelas.
b. Metode formal
Metode formal dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ;
Metode pembobotan
Metode ekonomi
lanjutan
Metode pembobotan
Metode ini ditentukan secara eksplisit dengan contoh sebuah sistem
pembobotan menurut Bettelle untuk pengembangan sumberdaya air (Dee
et al, 1973). Dalam sistem Bettelle ini lingkungan dibagi dalam 4 katagori
utama, yaitu ekologi, fisik, estetik dan kepentingan sosial/manusia.
Komponen dibagi dalam indikator dampak. Masing-masing kategori,
komponen dan indikator dampak dinilai pentingnya relatif terhadap yang
lainnya dengan menggunakan angka desimal antara 0 dan 1.
lanjutan
lanjutan
lanjutan
Metode ekonomi
lanjutan
lanjutan
Evaluasi resiko
Evaluasi resiko bersifat subyektif, evaluasi ini sangat dipengaruhi
oleh pesepsi orang terhadap resiko. Menurut Whyte & Burton (1982)
untuk pakar yang menganalisis resiko, resiko dinyatakan sebagai
berikut:
R = Kementakan x Konsekuensi
Akan tetapi bagi masyarakat umum persepsi risiko adalah
R = Kementakan x (Konsekuensi) p
Besarnya eksponen p dipengaruhi oleh banyak faktor. Daftar 1
menyajikan faktor yang mempengaruhi kesediaan mayarakat untuk
menerima risiko.
lanjutan
lanjutan
Amalgamasi
Tujuan amalgamasi adalah untuk mempermudah pemilihan
alternatif oleh pengambil keputusan.
Pengertian amalgamasi adalah merangkum semua nilai yang
didapat menjadi satu atau sejumlah kecil indeks dampak
komposit. Amalgamasi disebut juga agregat.
Sistem evaluasi lingkungan Batelle juga menghasilkan
indeks dampak komposit dengan satuan dampak lingkungan.
lanjutan
Keterangan ;
Dk = Indeks dampak komposit,
SDLdpi = Satuan Dampak Lingkungan dengan proyeksi,
SDLtp = Satuan Dampak Lingkungan tanpa proyek.
Metode amalgamasi lain yang terkenal ialah metode tumpang
tindih, McHarg(1969). Teknik ini pertama kali digunakan oleh
McHarg (1969), antara lain, untuk menentukan rute jalan raya.
McHarg mengidentifikasi faktor-faktor yang penting dalam
konstruksi jalan raya, baik faktor fisik secara tradisional
diperhitungkan oleh insinyur jalan raya, maupun faktor biologi
dan sosial ekonomi, misalnya: kemiringan lereng, drainase
permukaan, drainase tanah, kepekaan terhadap erosi, nilai tanah,
nilai sejarah, nilai rekreasi dan nilai permukiman.
lanjutan
lanjutan
lanjutan