Anda di halaman 1dari 15

J. MANUSIA DAN LINGKLINGAN, Vol. 20, No.l, Maret.

2013:68-83

PENGARUH AKTIVITAS ANTROPOGENIK DI SUNGAI CILIWUNG


TBRIIADAP KOMUNITAS LARVA TRICHOPTERA
(Elfect of Anthropogenic Activities on Trichoptera Larvae Community in
Ciliwung River)

Jojok Sudarso*, Yusli Wardiatno**, Daniel Djoko Setiyanto***, dan Woro


Anggraitoningsih***
*Program
Studi Sumber Daya Perairan, Departemen Menejemen Sumber Daya Perairan
(MSP), Fakultas Perikanan dan ilmu kelautan (FPIK), Institut Pertanian Bogor, Bogor
*Puslit
Limnologi-LPl, Jl. Jakarta-Bogor Km 46, Cibinong, Bogor,
*.Departemen.mail:denmaskoyoy@hotmail.com
MSP, FPIK, Institut Pertanian Bogor, Bogor
***_
"'Jurusan Budidaya Perairan, FPIK, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Puslit Biologi-LIPI, Jl. Jakarta-bogor krn46, 16911, Cibinong, Bogor

Diterima: 21 Desember 2012 Disetujui: 4 Februari 2013

Abstrak

Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai besar di Provinsi Jawa Barat yang sekararrg telah
mengalami pencemaran organik dan kontaminasi oleh logam merkuri. Adanya pencemaran di Sungai
Ciliwung dikhawatirkan dapat mengganggu keseimbangan ekologi dari larva serangga Trichoptera. OIeh
sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap pengaruh aktivitas antropogenik pada Sungai
Ciliwung terhadap komunitas larva Trichoptera. Pengambilan larva dilakukan dengan menggunakan jala
surber dengan lima kali ulangan setiap lokasi. Analisis korelasi pearson-product moment menunjukkan
adanya korelasi yang kuat (r > 0,5) antara metrik biologi jumlah taksa, jumlah skor S/rea m Invertebrqte
Grade Number-Average level SIGNAL, % kelimpahan dominansi 3, dan indeks SIGNAL dengan
variabel lingkungan: suhu air, coarse paiticulate organic matter (CPOM), kandungan oksigen terlirut
(DO), konduktivitas, total padatan tersuspensi (TDS), C dan N dalam partikulat, nitrat, amonium,
ortofosfat, COD, logam merkuri di air dan sedimen, indeks habitat, distribusi partikel, turbiditas, indeks
kimia Kirchoff, dan indeks pencemaran logam merkuri di sedimen. Larva Trichoptera Helicopsyche,
Apsilochoreme, Caenota, Ulmerochoreme, Chimarra, Antipodoecia, Diplectrona, Anisocentropus,
Lepidostoma, Genus Hel.C cenderung dicirikan oleh tingkat pencemaran organik yang rendah, tingginya
komposisi % kerikil dan CPOM, dan kondisi habitat yang minim mengalami gangguan. Sebaliknya
Glososomatidae genus I, Cheumatopsyche, Setodes, dan Tinodes cenderung lebih toleran terhadap
polutan organik, rendahnya CPOM, tingginya variabel turbiditas, konsentrasi merkuri di sedimen, TDS,
danYo clay.

Kata Kunci: larva Trichoptera, Sungai Ciliwung, pencemaran organik, merkuri

Abstract

Ciliwung River is one of the major rivers in the area of West Java which is inJluenced by organic
pollution and mercury contamination. The contamination may disrupt the ecological balance oJ
Trichoptera insect larvae. Therefore, the aim of this study is to reveal the influence of anthropogenic
activities occurring in the Ciliwung River on Trichoptera larvae community. Larvae collection was
conducted using surber with five replications per location. Pearson-product moment correlation analysis
showed a strong correlation (r> 0.5) between the number of taxa biological metrics, the number of scores
Stream Invertebrate Grade Number-Average ( SIGNAL), and '% abundance of three dominance
Trichoptera larvae with environmental variables, i.e.water temperature, coarse particulate organic
matter (CPOM) dissolved oxygen (DO), conductivity, total suspended solids (TDS), C and N in the
seston, nitrate, ammoniunt, orthophosphoric, chemical oxygen demand (COD), metallic mercury in
Maret 2013 SUDARSO, J., DKK..: PENGARUH AKTIVITAS 69

weter, sediment, habitat index, distribution of particles, turbidity, chemical Kircho/f index, and index
mercury pollution in sediments. Lanae of Trichoptera Helicopsyche, Apsilochorema, Caenota,
Ulmerochorema, Chimarra, Antipodoecia, Diplectrona, Anisacentropus, Lepidostoma, and Genus
Hel.C tend to be characterized by low organic pollution,%, gravel, CPOM, and minimum disruption
habitat conditions. Il/hile Glososontatidae Genus I, Cheumatopsyche, Setodes, and Tinodes ere
relatively more tolerant to organic pollutant, low CPOM, high turbidity, the concentration of mercury in
sediment, TDS, and okclay.

Key words: Trichoptera lantae, Ciliwung River, organic pollution, mercury.

PENDAHULUAN telah diketahui dapat mengubah stabilitas


komunitas larva Trichoptera (Winner et al.
Pengaruh aktivitas antropogenik terhadap 1980). Pengaruh polutan tersebut dapat
ekosistem sungai telah mendorong menurunkan keanekaragaman spesies,
berkembangnya konsep indikator biologi kepadatan, menghilangkan spesies yang
guna mengetahui status kesehatan dari sebuah tergolong sensitif (Timm et al.200l;
ekosistem perairan (Nonis & Thoms 1999). Chakrabarty & Das 2006), mengubah
Salah satu biota yang sering drjumpai di produktivitas sekunder, dan biomassanya
Sungai Ciliwung dan memiliki potensi untuk (Carlisle & Clements 2003). Sedangkan efek
dikembangkan sebagai indikator biologi tidak langsung mungkin berupa modifikasi
adalah larva Trichoptera. Penggunaan hewan interaksi spesies dan penurunan kualitas
tersebut sebagai indikator biologi didasarkan makanan (Courtney & Clements 2002). Pada
pada beberapa pertimbangan yaitu: l) skala luas dapat mempengaruhi siklus
Distribusinya yang luas (Mackay & Wiggins perombakan materi organik (CPOM), rantai
1979), 2). Kepadatannya relatif tinggi, 3) makanan, maupun integritas ekologi
Sensitifitas yang relatif tinggi terhadap perairan (Dahl et a|.2004).
pencernaran melalui perubahan morfologi, Sungai Ciliwung merupakan salah satu
kemampuan akumulasi, maupun perilakunya sungai besar di daerah Jawa Barat yang
(Sola & Prat 2006), 4) Keanekaragaman memiliki aspek penting bagi sektor pertanian
spesies yang tinggi hingga + 13.000 spesies (irigasi), industri, maupun bahan baku air
(Holzenthal 2009) 5). Siklus hidup relatif minum untuk daerah Bogor dan Jakarta
panjang dengan lima tahap perkembangan (Kido et al. 2009). Berdasarkan kajian
instar (Wiggins 1996), 6). Peran penting ekologis yang dilakukan oleh BPLHD Jawa
dalam rantai makanan sebagai dekomposer Barat tahun 2006 menunjukkan kualitas
dan mangsa bagi burung maupun ikan, 7) Sungai Ciliwung di bagian hulu (Cisarua)
Ukurannya relatif besar yaitu l-3 cm dengan hingga hilir (Ancol) telah menurun
berat dapat mencapai 30-100 mg (Vuori & kualitasnya akibat pencemaran organik
Kukkonen 1996:. Berra et al. 2006),8) Tubuh (konsentrasi oksigen terlarut /DO dari 8 m/l
relatif keras sehingga memudahkan dalam - 0,2 mgl, TOM dari 0,02 mg/l - 0,1 mgll,
melihat abnormalitas/kecacatan (Vuori & TSS dari 0,01 - 0,6 mg/l). Di samping itu
Kukkonen 1996), dan 9). Waktu identifikasi Sungai Ciliwung juga tercemar oleh logam
larva lebih singkat karena tidak memerlukan merkuri (0,23-0,30 ppb), bisphenol A (0,46-
prosedur mounting. 0,83 pgll) dan alkil fenol (33,2-191,4 1tg/l)
Aktivitas antropogenik dapat mem- yang tergolong cukup tinggi (Kido et al.
pengaruhi input dari bahan organik, nutrien, 2009). Adanya kontaminasi logam merkuri
maupun logam berat ke ekosistem sungai dapat menjadi isu utama dari sisi lingkungan
melalui perubahan penggunaan lahan maupun kesehatan, karena logam tersebut
maupun urbanisasi (Singer & Battin 2007). memiliki daya toksisitas akut dan kronis
Adanya pencemaran organik dan yang tinggi bagi makhluk hidup (Bank et al.
kontaminasi logam berat di ekosistem sungai 2007). Konsentrasi merkuri di air yang
70 J. MANUSIA DAN LINGKLTNGAN Vol. 20, No. I

mencapai 0,26 ppb dapat menimbulkan diprediksi telah mengalarni gangguan dan
toksisitas kronis bagi ikan Pimephales masih terrnasuk dalam gradien tinggi. Lokasi
promelas (US-EPA 1986). Adanva yang digunakan selama penelitian dapat
pencemaran yang terjadi di Sungai Ciliwung dilihat pada Tabel I dan Gambar l.
dikhawatirkan dapat mengganggu Sampel air untuk tujuan analisis kimia
keseimbangan ekologi larva Trichoptera dan (selain merkuri) dimasukkan dalam botol
menurunkan integritas ekologi secara sampel bervolume 500 ml. Untuk tujuan
keseluruhan. Oleh sebab itu penelitian ini analisis logam merkuri, cuplikan air diambil
yang bertujuan untuk mengungkap pengaruh sebanyak 250 rnl dan dimasukkan dalam
aktivitas antropogenik pada Sungai Ciliwung botol sampel 250 ml yang sebelumnya sudah
terhadap komunitas larva Trichoptera dan dibilas dengan larutan asam nitrat S%.
mengkaji faktor lingkungan penting yang Pengambilan sampel sedimen untuk analisis
berkontribusi dalam mengatur struktur logam dilakukan dengan menggunakan skop
komunitas tersebut. kecil dari bahan plastik sebanyak 0,5 liter
yang dimasukkan dalam botol kaca Scott 500
METODE PENELITIAN ml. Untuk analisis distribusi partikel, sedimen
yang diperlukan sebanyak + 0,5 kg dalam
Desain penelitian ini menggunakan kantung plastik. Sampel atr dan sedimen
pendekatan survei post facto dan dilakukan dimasukkan dalam cooling box.
selama delapan bulan (Oktober - Mei 201l) Analisis fisik yang diukur secara langsung
di beberapa ruas Sungai Ciliwung. Lokasi di lapangan meliputi parameter kecepatan
penelitian ditetapkan secara purposive yang arus, turbiditas, konduktivitas, dan suhu air.
didasarkan paco. pertimbangan besarnya Parameter fisik dan kimia air semuanya
beban dan sumber pencemar yang masuk ke dianalisis di laboratoriun ekotoksikologi dan
Sungai Ciliwung. Pemilihan sife/situs mulai hidrokimia Puslit Limnologi-LlPl. Macam
dari sedikit mengalami gangguan (reJbrence analisis fisik dan kimia perairan yang diukur
sitel situs rujukan) hingga situs yang selama penelitian disajikan dalam Tabel 2.

Tabel l. Titik koordinat lokasi penelitian di Sungai Ciliwung.


No Nama Lokasi Titik koordinat Macam gangguan aktivitas antropogenik

Gunung Mas I 6042'4,39" LS, Situs rujukan (Minim gangguan)

10605g'12,4g"BT

Gunung Mas 2 604l'57,62" L5, Situs rujukan (Minim Gangguan)


106059'16,22"87

Kampung Pensiunan 6042'05,11" LS, Perkebunan teh


10605g'26,75"87

Kampung Jog-jogan 6040'41,47" LS, Pertanian, pemukinan penduduk, dan


106055'5g,17"BT perkebunan.

Katulampa 6038'02,03" LS, Pemukiman penduduk, perkotaan, penambangan


106050',2J,29"87 pasiqdan batu.

Cibinong (PDAM) 6028'58,55" LS, Limbah domestik, perkotaan dan industri.


10604g'53,05"87
Maret 2013 SUDARSO, J., DKK..: PENGARUH AKTIVITAS 7t

PETA LOKAAI AAMPEL


'TII{CAMSILAN

t'-..

6.30'O-S ii'xi
:

{
li

to€.go'o"I
u

"4>' s

Lcg.nd.:
iD Lokasi sarrpling
Sungai uiama
---* Sungar musiman
-

Gambar l. Lokasi pengambilan sampel di Sungai Ciliwung

Pengambilan sampel biologi (larva Identifikasi larva Trichoptera diusahakan


Trichoptera) dengan menggunakan jala hingga level genus dengan menggunakan
surber (ukuran 30 cm x 30 cm dengan lebar buku identifikasi dari Gooderham & Tsyrlin
mata jaring 0,2 mm). JaIa surber dipasang di (2003) dan Dean et al. (2010).
atas permukaan batu dan disikat dengan
sikat gigi halus, sehingga hewan yang Analisis Dota
menempel di batu akan terbawa hanyut Prediksi gangguan yang terjadi pada
masuk ke jala surber. Pengambilan sampel habitat di sekitar lokasi penelitian dilakukan
dilakukan pengulangan sebanyak lima kali dengan menggunakan sistem scoring dari
dan dilakukan komposit menjadi satu sampel US-EPA (1999). Masing-masing skor dari
(Carter & Resh 2001). Serasah yang tertahan setiap metrik dilakukan penjumlahan,
dalam saringan dimasukkan dalam wadah sehingga diperoleh nilai skor total dari
toples plastik dan diberi pengawet larutan indeks habitat.
formalin l0 % (Jin & Ward 2007). Sortir Status pencemaran organik di Sungai
larva Trichoptera dilakukan di bawah Ciliwung diprediksi dengan menggunakan
mikroskop stereo dengan pembesaran 1045 indeks kimia (Kirchoff l99l), sedangkan
kali. Hewan dimasukkan dalam botol flakon status kontaminasi logam merkuri di
yang sudah ditambah dengan larutan sedimen dengan modifikasi indeks
pengawet alkohol 70%. Di samping itu juga pencemaran logam (Chen et al. 2005).
dilakukan pengukuran panjang dan lebar Komponen parameter kimia dan fisik yang
jaring dari sarang larva Trichoptera dengan digunakan untuk menghitung indeks kimia
menggunakan mikrometer. meliputi: DO, pH, suhu, amonium, nitrat,
ortofosfat, dan konduktivitas.
Maret 2013 73

Tabel 3. Nilai rerata variabel kualitas fisik dan kimia Sungai Ciliwung. Nilai dalam kurung
merupakan nilai kisaran tertinggi dan terendah.
Stasiun Pengamatan

st. I st.2 st. 3 st.4 st.5


Suhu air (" C) 18,10 t9 19,69 20,49 25,38 27,10
(t 8,3-t 8) (19,5-18,7) (20,6-19,6) (21,3-19,7\ (26,4-23,9) (28,9-25,6\
Kecepatan arus (m/det) 0,63 0,35 0,77 0,46 1,66 1,72
(0,8-0,4) (0,44,2) (l,l-0,57) (0,5{,4) ( I,9-1,5) (195-1,36)
Distribusi partikel
- % Kerikil 82,740 55, I 53,34 6,44 9,88 2,23
(86,7-79,3) (60,6-49,5) (56,5-50,7) (7,5-5,03) (l1,9-8,42) (3,7-1,071
- % Pasir 16,84 43,32 45,95 91,7 5 89,41 93,42
(20,8-12,5) (49,27-8,58) (49,29-3,38) (93,lg-99,27) (90,83-86,98) (95,28-93,29)
- Yo Clay dan tanah liat 0,421 1,58 0,716 l,8l 0,72 4,35
(0,85-0,09) (3,05-0,84) ( I,83-0,04) (3,50-0,71) (1,46-0,04) (7,24-l,gl)

Turbiditas (NTU) 4,44 5,83 13,97 25,86 29,77 32,30


(6,05-3,87) (6,374,9) ( l6-12,3) (27,8-24,32',) (31-28,32) (34,71-29,6)
Konduktivitas (pS/cm2) 61,63 91,00 100,20 195,54 226,13 252,39
(63,3-6 t ) (92,5-85,8) (l0l -99,4) (196,7-193,I ) (24t-22t) (25s-250)
pH air 6,83 6,80 6,29 6,09 6,26 6,95
(7-6,5\ (7-6,5) (6,5-6) (6,5-6) (6,8.6) (7,6-6',)
Oksigen terlarut (m/l) 8,10 8,01 7,59 7,59 6,39 6,49
(8,7-7,7',) (8,5-7,5) (8,5-7,1) (7,8-7,2) (6,56-6,27\ (6,83-6,25)
COD (mg/l) 5,1 5,88 15,32 t7,902 27,91 36,22
(5,8.4,04) (7,8-5,01) (16,3-14,08) (20,32-15,9) (29,58-2t,57\ (5 t,49-23,55)
Amonium (me/l) 0,009 0,012 0,064 0,277 0,978 0,920
(0,03-0,00 t ) (0,02-0,001) (0,12-0,022\ (0,779-0,216\ ( I,337-0,586) (t,0214,967)
Nilrat (N-NOr) 0,42 0,60 l,l7 I,69 4,17 8,57
(0,59-0,13) (0,72-0,32) ( I,72-0,65) (3,57 -0,7 5) (5,57-t,56) (20,58-3,78)
Ortofosfat (O-PO4) 0,06 0,04 0,10 0,33 0,41 0,50
(0,1l-0,02) (0,13-0,00t) (0,l3-0,03) (0,5-0,1l) (0,8-0,27) (0,66-0,37)
Kesadahan (mg/l setara 17,84 19,58 26,12 28,60 36,80 31,67
CaCOr) (23,8-6,19) (32,23-7,88) (40;3-13,43) (51A7-tt,28\ (s935-12,66) (61,47-10,3)
Seston
'c (mdl) 0,25 0,24 0,31 0,35 0,46 0,59
(0,28-0,22) (0.26-0,2t) (0,31-0,0,29) (0,405-0,33) (0,49-0,0,43) (0,624,52)
-N (mg/l) 0,03 0,03 0,05 0,06 0,07 0,08
(0,04-0,03) (0,044,02) (0,05-0,04) (0,07-0,06) (0,07-0,06) (0,09-0,07)

Hg di air (ppb) 4,074 0,250 0,649 0,922 l,l 50 2,34


(o;15-0,03) (0,4-0,21) (0,7'l-o,57) (l,01-0,9) (1,274,92',) (3,55-l,5)
Hg di sedimen (ppb) 7,215 10,481 50, I 30 u,337 69,928 90,59
(I I,9-4,56) ( 15,63-5,98) (71,4-65,28) (89,47-51,22\ (97341,59) (125,3-56,46)
Hg di trichoptera (ppm) 0,13 I 0,19 0,245 0,276 0,323 0.36
(0,14-0,1 l) (0,204,17) (0,28-0,21) (0,264,29\ (0,354,3) (0,40-0,32)
CPOM (gr berat kering) 101,63 93,19 54,88 20 13,77 9,77
ToM (mdl) (148.9-65,8) (132,143,2') (68,241,81) (30,92-t2,63) (25,65-10,82) (10,94-6,93)
4,16 4,61 5,12 7,46 9,75 ll,77
Lebar jaring (p meter) (5,74-3,28) (5,71-3,75) (6,28-3,30) (9,71-5,30) (12,56-7,92\ (14,27-9,42\
465,3 302 234,8 224,6 223,8 220,3
Panjangjaring (337-600) (562-187,5\ (262-22s) (232-2t7) (229-22t\ (225-t87,s'.)
(p meter) 625 522 405 392 310 23tA
(787487) (712413\ (450-37s) (413-3721 $7s-22s1 Q32-2251

konduktivitas (61,63-252 pS/cm2), COD N:0,03-0,08 mg/l), TOM (416-1 1,77'),


(5,1-36,22m911), amonium (0,009-0,920 merkuri di air (0,074-2,34 ppb), sedimen
mg/l), nitrat (0,42-8,57 mg/l), ortofosfat (7,22-8A,58 ppb), maupun yang
(0,06-0,50 mgll), kesadahan (17,84-31,67 terakumulasi di tubuh Trichoptera (0, I 3 l -
mEI CaCOr), seston (C:0,25-0,59 mgll, 0,36 ppm). Sedangkan variabel CPOM
74 J. MANUSIA DAN LINGKLINGAN Vol. 20, No. I

't8

gr
CD 16 180 E
*f Ft4
Et
.3
160

Eso
a(, g
12
E
.ct
140
F
*rs *10 cF
x E
E8 fr- :E.;:o
o
€zo
g
g 6 E
t6 1oo

65
FF
To
!4
+
-Tetr
60
g

55
2 +T
1 2 3 4 5 6 rMeaian 0
f!zsx.rsx 12 3456 12 3456 r
Stasiun Pengamalan -LMn'Mar di,*i_ Med

Stasiun Pengamatan r Mh-Max Stasiun Pengamatan fln:r

Gambar 2. Status gangguan yang terjadi pada sungai Ciliwung berdasarkan indeks
kimiaKirchoff (a), indeks pencemaran logam merkuri (b), dan indeks habitat (c).

cenderung menurun (10l,63-9,77 gr berat habitat disajikan dalam Gambar 2c. Dari
kering). gambar tersebut tampak Stasiun Gunung
Tingkat gangguan akibat pencemaran Mas I dalam kategori optimaV gangguan
organik dengan menggunakan indeks kimia sangat minim ( I 84- I 75). Stasiun Gunung
pada setiap lokasi pengamatan disajikan Mas 2 dalam kategori optimal hingga sub
dalam Gambar 2a. Dari grafik whisker & optimal ( I 53- 135). Stasiun Kampung
plotdapat diketahui bahwa stasiun I dan 2 Pensiunan, Jog-jogan, dan Cibinong dalam
(Gunung Mas) nilai indeksnya berkisar dari kategori marginal (95-65). Sedangkan
91,745-90,017 yang mengindikasikan status Stasiun Katulampa dalam status marginal
perairan belum mengalami pencemaran, hingga gangguan berat (67-55).
stasiun 3 (Kampung Pensiunan) dan 4 Hasil ordinasi antara komunitas
(Kampung Jog-jogan) mimiliki nilai 89,251- Trichoptera dengan variabel lingkungan
74,285 dengan status perairan tercemar dengan CCA disajikan dalam grafik triplot
ringan, dan stasiun 5 (Bendung Katulampa) (Gambar 3). Dari dua sumbu utama grafik
dan 6 (Cibinong) memiliki nilai 68,75-58,39 tersebut didapatkan nilai eigenvalue sebesar
dengan kondisi status perairamya tercemar 0,533 dan 0,177 dengan informasi kumulatif
sedang. constrain yang terjelaskan sebesar 77 %.
Tingkat kontaminasi logam merkuri di Adanya korelasi yang kuat antara spesies
sedimen yang didasarkan pada rasio dengan variabel lingkungan terjadi pada
terhadap situs rujukan (G. Mas) disajikan sumbu I sebesar A,977 dan pada sumbu 2
dalam Gambar 2b. Dari gambar tersebut sebesar 0,941. Dari hasil uji
tampak daerah situs rujukan (G. Mas I ) multikolinearitas didapatkan variabel yang
masuk dalam kategori tercemar ringan (l- saling berautokorelasi (r>0,8) yaitu: suhu
0.7). Stasiun Gunung Mas 2 dalam kategori ait, DO, konsentrasi C dan N pada
tercemar ringan hingga sedang (1,1-0,7). partikulat, amonium, COD, TOM, indeks
Stasiun Kampung Pensiunan hingga pencemaran logam di sedimen, Hg air, %
Katulampa dalam kategori tercemar sedang clay, ortofosfat dan indeks kimia (Kirchoff
hingga berat (2,8-1,8). Sedangkan Stasiun l99l). Guna mewakili variabel yang saling
Cibinong dalam kategori tercemar berat berautokorelasi tersebut, maka dipilih salah
(3,2-2,2). satu variabel yaitu indeks kimia. Dipilihnya
Tingkat gangguan habitat di lokasi indeks tersebut karena indeks tersebut
penelitian dengan menggunakan indeks tersusun dari beberapa variabel yaitu: suhu,
Maret 2013 SUDARSO, J., DKK..: PENGARUH AKTIVITAS 7S

1
$ 3
A
I
3
A
at il kitchoff
z -- ^% kenkil
E 0
6 ***,,-----'> CPOM
-0 5ll .-
L.Pnrs I
l
.1

.3

-39 -34 t9 -24 -19 -15 -10 -t)1 (lr.i 05 l0 15 19 :4 29 J4 2.9

Sumbu 1

Vc+tor scalinq: 3.2E

Gambar 3. Grafik triplot hasil ordinasi komunitas Trichoptera dengan variabel lingkungan di
Sungai Ciliwung

DO, pH, nitrat, amonium, dan konduktivitas. dengan karakteristik rendahnya turbiditas
Di samping itu indeks
tersebut (6,37-3,83 NTU), konsentrasi Hg di sedimen
mencerminkan gangguan akibat pencemaran (15,7-4,6), dan TDS (47 ,6- 19,1 ppm).
organik di perairan. Sebaliknya untuk larva Trichoptera Genus
Pada Gambar 3 secara umum Glososomatidae genus I, Cheumatopsyche,
menunjukkan ada tiga pengelompokan Setodes, dan Tinodes relatif lebih toleran
stasiun pengamatan yaitu kelompok I terdiri terhadap polutan yang cenderung menyukai
atas stasiun Gunung Mas (l dan 2), hidup pada kondisi perairan dengan
kelompok dua merupakan stasiun Kampung tingginya variabel turbiditas (34,20-24,32
Pensiunan (3), dan kelompok III adalah NTU), konsentrasi merkuri di sedimen
Kampung Jog-jogan, Katulalnpa, dan (0,13-0,43 ppb), TDS (l2l-95,5 ppm), %
Cibinong. Semakin panjang panah yang clay (7,2 0,04), pencemaran organik
mengarah pada spesies dan stasiun (Kirchoff : 84,3 -60,1), kecepatan arus
pengamatan, maka kontribusi variabel (1,95-1,36 m/det), dan rendahnya CPOM
tersebut pada spesies dan stasiun (30,9-6,93 gr berat kering).
pengamatan akan semakin besar. Gangguan pada komunitas Trichoptera
Trichopteru yang hidup di Stasiun Gunung akibat aktivitas antropogenik di Sungai
Mas Helicopsyche,
misalnya: Ciliwung dapat dilihat dalam Gambar 4.
Apstlochoreme, Caenota, Ulmerochorema, Dari 4 metrik biologi yang digunakan dalam
Chimarra, Antipodoecia, Diplectrona, menceminkan gangguan, maka terlihat
Anisocentropus, Lepidostoma, dan Genus metrik kekayaan taksa (10-l), jumlah nilai
Hel.C cenderung dicirikan oleh kondisi toleransi SIGNAL (7G-6), dan indeks
pencemaran organik yang rendalr (Kirchoff SIGNAL (8,5-6) cenderung mengalami
: 91,675-90,02), % kerikil (86,67-49,5), penurunan oleh aktivitas antropogenik
CPOM (148,99-63,21 grarn berat kering), (pencemaran maupun perubahan habitat).
dan kondisi habitat yang minim mengalami Sedangkan metrik % kelimpahan dominansi
gangguan (184-135). Di samping itu hewan 3 adanya aktivitas antropogenik
tersebut juga memiliki kecenderungan hidup menunjukkan trend semakin meningkat (54-
76 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 20, No. I

10

38
t
F
o ?fi l!R
ar-
x
G ?fi,
S6
g A- .go
! n_
E
;4
*tp E
;4
*tp
123456 123456 I Medlan
fll- zsx.rsx
Staslun Pengamatan Stasiun Pengamatan MifrMat

a) b)
8.8
1't0 8.6
8.4
n 100 8.2
tt
g
.E
8.0
7.8 il+?n
-L]Fil
E
o
eo
F?!p+ J
z
7.6
7.4
:80
G
.c
Io 7.2
7.O

gTo 6.8
6.6
o

fF
J 6.4
s60 6.2
6.0
50 5.8
123456 r lrrledian 123456 r Median
gi"'3;',"'
Stasiun Pengamatan Stasiun Pengamatan Ei'?ffi""^

c) d)

Gambar 4. Grafik Whisker & Plot metrik biologi dalam mencerminkan gangguan di Sungai
Ciliwung.

100). Pada indeks SIGNAL pada grafik merkuri di air, sedimen, indeks habitat,
Whisker & Plot masih terlihat adanya distribusi partikel (% kerikil dan % pasir),
overlapping antara daerah yang diprediksi turbiditas, indeks kimia, dan indeks
belum mengalami gangguan (Gunung Mas) pencemaran logam merkuri di sedimen
dengan Stasiun Kampung Pensiunan (3) dengan metrik biologi: jumlah taksa, jumlah
yang diprediksi telah mangalami gangguan skor SIGNAL, % kelimpahan dominansi 3,
ringan. Dari indeks SIGNAL terlihat bahwa dan indeks SIGNAL. Sedangkan variabel
indeks tersebut relatif kurang sensitif dalam lainnya ph air, kesadahan, kecepatan ams
memisahkan daerah yang belum dengan dan distribusi patikel (% clay) tidak
yang sudah mengalami gangguan oleh berkorelasi kuat dengan indeks biologi di
aktivitas antropogenik. atas.
Hasil korelasi sederhan a piears on-product Adanya aktivitas antropogenikyang
moment antara variabel lingkungan dengan terjadi di Sungai Ciliwung dapat
indeks biologi dapat dilihat dalam Tabel 4. berpengaruh pada kondisi kualitas airnya,
Dari tabel tersebut tampak adanya korelasi habitat, maupun komunitas larva
yang cukup kuat (r : 0,5 < 0,75) hingga Trichoptera. Menurunnya kualitas air Sungai
sangat kuat (r : 0,9 < I ) antara variabel suhu Ciliwung dari penelitian ini lebih banyak
air, CPOM, DO, konduktivitas, TDS, disebabkan oleh masuknya bahan organik
konsentrasi C dan N dalam partikulat, nitrat, yang biodegradable dan kontaminasi logam
amonium, ortofosfat, COD, TOM, logam merkuri di perairan. Pengkayaan bahan
Maret 2013 SUDARSO, J., DKK..: PENGARUH AKTIVITAS 77

Tabel 4. Korelasi antara variabel lingkungan dengan indeks biologi. Huruf yang dicetak tebal
menunjukkan tingkat signifikan pada level u: 95Yo

% kelim-Pahan
Variabel Jml taksa Jrnl skor signal dom.3 Indeks Signal

Suhu air -0,817 -0,815 0,719 -0,65


pH 0,251 0,252 -0,297 0,009
Sadah -a,42 -0,47 0,322 -0,41
CPOM 0,862 0,88 -0,83 0,61
DO 0,81 0,79 -0,70 0,57
Konduktivitas -0,91 -0,92 0,83 -0,74
TDS -0,92 -0,92 0,94 -0,55
Kec. Arus -0,38 -0,39 0,47 -0,38
C -0,85 -0,97 0,75 -0,75
N -0,91 -0,91 0,82 -0,72
Nitrat -0,62 -0,63 0,52 -0,59
Amonium -0,78 -0,78 0,68 -0,67
Ortho-fosfat -0,78 -0,81 0,71 -0,71
COD -0,86 -0,86 0,77 -0,63
Hg air -0,81 -0,82 0,72 -0,67
Hg Sedimen -0,81 -0,79 0,81 -0,41
Indeks Habitat 0,89 0,88 -0,93 0,49
% Kerikil 0,9 0,89 -0,96 0,67
o/o Pasir -0,90 -0,89 0,86 -0,67
o/o clay -0,47 -0,45 0,412 -0,40
Turbiditas -0,94 -0,93 0,88 -0,69
TOM -0,82 -0,83 -0,71 -0,82
Indeks kimia kirchoff 0,85 0,86 -0,75 0,70
Indeks pencemaran logam -0,89 -0,87 0,85 -0,67

organik di perairan diindikasikan dengan Meningkatnya perubahan tutupan lahan


meningkatnya bebe-rapa variabel penting yang terjadi di DAS Ciliwung juga
antara lain: TOM (3,28-14,27 mgll), COD mendorong meningkatnya masukan beban
(5,1-36,22 mg/l), ammonium (0,009-0,92 organik ke sungai tersebut. Dari data
mg/l), nitrat (0,42-8,57 mg/l), ortofosfat Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2009
(0,06-0,5 mg/l), dan sebagainya. Dari indeks tentang perubahan tutupan lahan DAS
kimia dapat dike-tahui status mutu air Ciliwung tahun 2000-2008 menunjukkan
Sungai Ciliwung akibat pencemaran organik luas hutan dari 4918 ha menurun menjadi
yang masuk dalam kategori dari belum 1256 ha, kebun campuran meningkat dari
tercemar (G. Mas) hingga tercemar sedang 6502 ha menjadi 8994 ha, dan pemukiman
(Katulampa-Cibinong). Meningkatnya bahan meningkat dari 24.833 ha menjadi 35.790
organik di Sungai Ciliwung secara umum ha (Anonim 201l). Adanya runoff dari area
disebabkan oleh aktivitas antropogenik yang persawahan dan perkebunan akan mening-
bersumber dari pertanian, perkebunan, katkan bahan organik ke sungai. Hasil
limbah rumah tangga, pasar tradisional, pemantauan Sungai Ciliwung yang
pelindihan tumpukan sampah, maupun dilakukan oleh Pusat Sarana Pengendalian
industri yang berada di sekitar bantaran Dampak Lingkungan (Pusarpedal) tahun
sungai tersebut. 201I menunjukkan kualitas air dari Gunung
78 J. MANUSIA DAN LINGKLINGAN Vol. 20, No. I

Putri (puncak) hingga Mangga Dua al. (2004) yang me-


pendapat Gerhardt et
(Jakarta) dibandingkan dengan kelas mutu nyebutkan peningkatan aktivitas antro-
air I, II, III (PP no 82 tahun 2001 dalam pogenik di ekosistem air tawar pada
kondisi status tercemar sedang hingga umumnya akan meningkatkan konsentrasi
berat. Pada peneiitian ini status pellcemaran logam beberapa kali lipat di atas
di Sungai Ciliwung lebih bervariasi (belum konsentrasi latar belakangnya.
tercemar hingga tercemar sedang). Kondisi Meningkatnya kontaminasi logam di
ini terjadi karena adanya perbedaan lokasi sedimen umumnya berasal dari buangan
pengambilan sampel dan metode yang limbah industri dan perkotaan, emisi
digunakan dalam menilai status mutu air. atmosfer, dan pelindihan bahan kimia dari
Lokasi situs rujukan (Gunung Mas) pada lahan pertanian (Mwamburi 2003).
penelitian ini berada di dalam hutan dan Kandungan merkuri di sedimen (80,58 ppb)
minimal mengalami gangguan dari aktivitas yang masih dibawah baku mutu threshold
antropogenik, sedangkan di Gunung Putri effect level (TEL) dari Negara Canada (0,17
merupakan area wisata dan sumber airnya ppm) menunjukkan potensi logam merkuri
relatiftergenang yang kernungkinan di sedimen untuk menimbulkan toksisitas
mendapat kontaminasi dari kotoran hewan, bagi biota akuatik relatif kecil (Burton
jatuhan ranting daun, aliran runoff, 2002). Penggunaan indeks pencemaran
maupun limbah dari pengunjung wisata. logam yang didasarkan pada rasio
Indeks yang digunakan dalam menilai konsentrasi terhadap situs rujukan belum
status mutu air pada penelitian ini tentu mencerminkan tingkat gangguan pada
menggunakan indeks kimia yang hanya biota yang sebenarnya. Penggunaan indeks
menunjukkan tingkat pencemaran organik tersebut hanya menunjukkan seberapa besar
saja, sedangkan pada Pusarpedal menggu- tingkat pengkayaan logam tersebut pada
nakan indeks pencemaran dan storet masing-masing stasiun pengamatan.
(KEPMENLH no I 15 tahun 2001) yang Hasil analisis logam merkuri yang
didasarkan pada perbandingan dengan baku terakumulasi di larva Hydropsychid sudah
mutu yang cukup ketat dan banyak variabel menunjukkan adanya bioavailability logam
selain pencemar organik. tersebut. Pemaparan logam merkuri ke
Kontaminasi logam merkuri di Sungai larva Trichoptera mungkin berasal dari
Ciliwung secara umuln relatif tinggi dan kolom air maupun dilepaskannya logam
patut diwaspadai (Hg atr: 0,074-2,34 ppb). tersebut dari sedimen. Oleh sebab itu jalur
Dari baku mutu US-EPA tentang kriteria pemaparan logam tersebut ke hewan
kualitas air untuk melindungi kehidupan tersebut perlu dikaji lebih mendalam.
biota akuatik sebesar 2,4 ppb untuk Diduga aktivitas antropogenik yang mampu
pengaruh akut dan 0,0012 ppb untuk kronis meningkatkan kandungan merkuri di
(Novotny & Olem 1994), maka keberadaan Sungai Ciliwung berasal dari difusi hasil
merkuri di Sungai Ciliwung berpotensi pembakaran bahan bakar fosil, industri
menimbulkan gangguan bagi biota yang logam dan industri farmasi yang berada di
hidup di dalamnya. Berdasarkan PP No 82 bantaran Sungai Ciliwung. Pengaruh
tahun 2001 tentang pengeloaan kualitas air atmosferik juga mampu menyumbang
dan pengendalian pencemaran air, maka di kontaminasi logam tersebut ke perairan.
Stasiun Katulampa dan Cibinong telah Dari hasil analisis air hujan yang telah
melampaui kelayakan kelas mutu air untuk dilakukan selama penelitian menunjukkan
golongan I dan II (0,001 ppm). konsentrasi logam tersebut mencapai 0,07
Penilaian status pellcemaran logam ppb. Scroeder dan Munthe (1998) menye-
merkuri di sedimen dengan menggunakan butkan flux emisi merkuri ke udara secara
indeks pencemaran logam menunjukkan global pada kondisi alami dapat mencapai 6
adanya peningkatan beberapa tingkat di glknf /tahun (= 0,7 nglmzljaml.
atas situs rujukan (Gunung Mas) sebagai Aktivitas antropogenik dapat mengubah
konsentrasi latar belakangnya (background struktur maupun fungsi dari organisme
concentration). Hal ini sesuai dengan makrozoobentos yang hidup di ekosistem
Maret 2013 SUDARSO, J., DKK..: PENGARUH AKTIVITAS 79

sungai. Biasanya respon ekologi yang minkan gangguan pada penelitian ini
ditimbulkan akibat pencemaran maupun disebabkan oleh adanya faktor pembagi
gangguan lainnya berupa menurunnya dengan jumlah taksa yang ditemukan.
jumlah kekayaan taksa, kelimpahan, dan Walaupun semakin banyak taksa yang
bergesernya komposisi taksa dari yang ditemukan dengan nilai toleransi yang
sensitif menjadi taksa yang tolefan (Luoma relatif kecil, maka dengan adanya faktor
& Carter l99l ). Dari penelitian ini pembagi jumlah taksa yang ditemukan akan
menunjukkan aktivitas antropogenik di berpengaruh besar pada hasil nilai
sekitar Sungai Ciliwung mampu akhirnya. Namun jika tidak menggunakan
berkontribusi dalam mengubah kualitas air faktor pembagi jumlah taksa yang
dan habitat yang berpengaruh bagi ditemukan, nampaknya metrik penjum-
kehidupan larva Trichoptera. Blinn dan lahan skor toleransi dari SIGNAL cukup
Ruiter (2009) menyebutkan berkurangnya sensitif dalam memisahkan daerah yang
tutupan kanopi dan modifikasi aliran akibat belum dan sudah mengalami gangguan.
pertanian, pengalihan air, kanalisasi, dan Fenomena ini juga mirip dengan
invasi oleh vegetasi riparian eksotik mampu penggunaan indeks biological monitoring
mengakibatkan hilangnya beberapa spesies working party (BMWP) yang menggu-
Trichoptera. Aktivitas antropogenik di nakan penjumlahan skor lebih sensitif
bantaran Sungai Ciliwung juga berpengaruh dalam mendeteksi pencemaran organik
pada kontribusi banyaknya material dibandingkan dengan averoge score per
allochtonorzs CPOM yang masuk ke sungai. taxon /ASPT yang menggunakan pemba-
Dengan semakin banyak konversi hutan gian dengan jumlah taksa yang ditemukan
atau vegetasi alami ke pertanian dan (Armitage et al., 1983).
pemukiman penduduk, maka dapat Hasil analisis CCA dapat diketahui
menurunkan ketersediaan CPOM di preferensi masing-masing larva Trichop-
perairan dan makanan berupa nektar yang tera dalam penelitian ini. Larva
dibutuhkan oleh Trichoptera dewasa, yang Helicopsyche, Apsilochoreme, Caenota,
pada akhirnya akan mempengaruhi tipe Ulmerochorema, Chimarra, Antipodoecia,
fungsional feeding bagi larva Trichoptera Diplectrona, Anisocentropus, Lepidostoma,
yang mampu hidup disitu. dan Genus Hel.C umumnya lebih menyukai
Dari Gambar 4 dapat diketahui hidup pada kondisi sungai yang relatif
sensitifitas dari masing-masing metrik larva bersih (belum tercemar) dan kondisi habitat
Trichoptera (Jumlah taksa Trichoptera, yang masih baik (dalam hutan yang
jumlah skor SIGNAL, o kelimpahan tersusun oleh vegetasi alami). Kondisi
dominansi 3, Indeks SIGNAL) dalam habitat di situs rujukan (Gunung Mas) tipe
mencerminkan perubahan kualitas vegetasinya masih alami dan relatif rapat,
lingkungan perairan. Metrik jurnlah taksa sehingga jatuhan daun dan ranting kayu ke
merupakan salah satu metrik yang paling sungai dapat berfungsi sebagai sumber
kuat dalam mencerminkan gangguan makanan dan sarang bagi larva Trichoptera.
ekosistem akuatik karena adanya korelasi Dari data CPOM diketahui semakin ke arah
positif antara jumlah taksa dengan hilir (Cibinong) jumlah material CPOM
tingginya kualitas lingkungan (Lydy et al., banyak mengalami pengurangan, kondisi
2000). Metrik toleransi terhadap polutan ini dapat mengubah fungsional feeding dan
(misalnya SIGNAL, indeks biotik dan jenis dari larva Trichoptera yang hidup di
sebagainya) sering digunakan dalam perairan. Larva Trichoptera yang bertipe
penyusunan indeks multimetrik/ integritas pencabik/ shredder (pemakan CPOM)
biotik karena organisme yang tergolong masih banyak dijumpai di daerah situs
sensitif seringkali hilang/ rnenurun dengan rujukan antara lain Alloecella, Caenota,
menurunnya kualitas lingkungan. Ketidak- Lepidostoma, dan Anisocentropzs. Semakin
sensitifan indeks SIGNAL dalam mencer- ke arah hilir, maka organisme tersebut
80 J. MANUSIA DAN LINGKTINGAN Vol. 20, No. I

sudah tidak dijumpai lagi karena rendahnya liknya Chakona et al. (2009) menyebutkan
CPOM. Blinn dan Ruiters (2009) larva Chewnatopsyche relatif sensitif pada
menyebutkan Genus Lepidostoma lebih air yang sudah tercemar dan keberadaan
menyukai hidup pada daerah dataratt tinggi hewan tersebut akan meningkat kembali di
1000-2200 m dpl dan belttm mengalami bagian hilir ketika ku:ilitas ainryu rncnga-
pencemaran dan gangguan Pada lami peningkatan.
embeddednes saluran (banyaknya batu yang
tertanam di dasar Perairan)
Sedangkan di daerah hilir yang kanopi KESIMPULAN
vegetasinya jauh banyak berkurang lebih
banyak dijumpai Trichop-tera yang bertipe Aktivitas antropogenik yang terjadi di
filtering collector seperti Chettmatopsyche. sekitar Sungai Ciliwung dapat mengubah
Larva Cheumatopsl;che termasuk struktur komunitas dari larva Trichoptera.
dalam tipe penyaringlfilter feeding yang Tiga rnetrik biologi dari komunitas larva
lebih ntengandalkan partikel makanan yang Trichoptera yang dapat digunakan dalam
hanyut oleh arus air (seston), maka hewan mendeteksi gangguan ekologi pada Sungai
tersebut memodifikasi luas mata jaringnya. Ciliwung antara lain: jumlah taksa, %
Alexander & Smock (2005) menyebutkan kelimpahan 3 taksa yang paling dominan,
larva Hydropsychid mampu memodifikasi dan jumlah skor toleransi dari indeks
ukuran mata jaring guna efesiensi dalam SIGNAL.
menyaring makanan (seston) yang hanyut
dalam kolom air. Secara umum Hydro-
psyche mempunyai ukuran mata jaring UCAPAN TERIMA KASIH
yang lebih besar dibandingkan dengan
Cheumatopsyche karena ukuran partikel Terima kasih saya haturkan pada Sdr.
seston di daerah hilir biasanya berukuran Gunawan P. Yoga dan Tri Suryono yang
lebih kecil. Ditinjau dari luas jaring telah meluangkan waktunya dalam
Cheumatopsyche menunjukkan adanya membantu penulis selama penelitian. Tak
trend penurunan dari daerah hulu (Gunung lupa penulis juga mengucapkan terima kasih
Mas) menuju ke arah hilir (Cibinong). Di pada semua pihak yang turut berkontribusi
bagian hulu yang masih didominasi oleh dalam mengkoreksi naskah ini.
CPOM, maka ukuran dari jaring relatif
lebih besar yaitu (0,29 mm'; dan cenderung
mengecil di bagian hilir/ Stasiun Cibinong DAFTAR PUSTAKA
(0,05 mm2). Hal ini akan memudahkan bagi
larva Cheuma-topsyche untuk rnenangkap Akagi H., and H. Nishimura, l99l .

partikel makanan yang lebih halus dan Speciation of Mercury in The Soils and
terbawa oleh arus air. Di samping itu Sediments Environment, dalam T.
hewan tersebut relatif toleran terhadap Suzuki(ed): Advances in Mercury
pencemaran organik dan kontaminasi Toxicology, Plenum Press New York,
logam merkuri, sehingga mampu hlm 53-76.
mendominasi di bagian hilir (Katulampa Alexander S. and L.A. Smock, 2005. Life
dan Cibinong). Canfield et al.
(1994) Histories and Production of
menyebutkan dominansi famili Cheumatopsyche analis and
Hydropsychidae merupakan sinyal awal Hydropsyche betteni (Trichoptera:
dari meningkatnya kontaminasi logam berat Hydropsychidae) in an Urban Virginia
di perairan. Larva Cheumatopsyche spp. Stream, Northeastern Naturalist 12 (4):
dan Hydropsyche betteni termasuk 433-446
Trichoptera yang paling toleran terhadap Anonim, 2011. Peran dan Tanggung Jawab
pencemaran yang biasanya hidup di daerah Stakeholder dalam Pengelolaan Sungai
dengan tingkat urbanisasi yang tinggi Ciliwung (Masterplan Pengelolaan
(Alexander & Smock 2005). Namun seba- Sungai Ciliwung dan Kemajuan
Maret 2013 SUDARSO, J., DKK..: PENGARUH AKTIVITAS 8l

Penerapannya), Rakernis, Pusarpedal, Carlisle DM, and W.H. Clements, 2003.


Jakarta Growth and Secondary Production of
APPHA, 1995. Standard Methods for the Aquatic Insects along a Gradient of Zn
Examination of Water and Waste Water, Contamination in Rocky Mountain
lgth edition, American Public Streams. Journal of the North American
Association/American Water Work Benthol ogi cal Soci ety 22(4):582-597 .
Association/Water Environment Carter J.L., V.H.Resh, 2001. After Site
Federatioh Washington DC, USA. Selection and Before Data Analysis:
Armitage P.D., D. Moss, J.F. Wright, M.T. Sampling, Sorting, and Laboratory
Furse, 1983. The Performance of a New Procedurs Used in Stream Bnethic
Biological Water Quality Score System Macroinvertebrate Monitoring Program
Based on Macro-invertebrates Over a by USA State Agencies, Journal of the
Wide Range of Polluted Running-Water North American Benthological Society
sites, Water Research 17 : 333-347pp. 20@):6s8-682.
Bank M.S, Burgess J.R, Evers D.C, Loftin of
Chakrabarty D, S.K.Das 2006. Alteration
C.S, 2007. Mercury Contami-nation of Macroinvertebrate Community in
Biota from Acadia National Park, Tropical Lentic Systems in Context of
Maine: A Review. Environmental Sediment Redox Potential and Organic
Monitoring and Assessment 126:105- Pollution. Biological Rhythm Research.
I 1s. 37(3): 213 - 222.
Barlocher F., 1983. Seasonal Variation of Chakona, A., C. Phiri, J.A.Day 2009,
Standing Crop and Digestibility of Potensial for Trichoptera commu-nities
CPOM in a Swiss Jura Stream. Ecology as biological indicators of
6a(5):1266-t272. morphological degradation in riverine
Berra E, M. Forcella, R. Giacchini, B. system, Hydrobiologia 621 :155-1 67 .
Rossaro, P. Parenti,2006. Biomarkers in Chen T.B., Y.M Zheng, M. Lei, Z.C
Caddisfly Larvae of The Species Huang, H.T Wu, H. Chen, K.K. Fan, K.
Hydropsyche Pellucidula (Curtis,l834) Yu, X. Wu, Q.Z Tian, 2005. Assessment
(Tri-choptera: Hydropsychidae) Me- of Heavy Metal Pollution in Surface
asured in Natural Populations and after Soils of Urban Parks in Beijing, China.
Short Term Exposure to Fenitrothion. Chemosphere 60:542 - 551.
Bulletin Environ-mental Contamination Courtney L.A, and W.H.Clements, 2002.
and Toxi-cologt 7 6: 863-870. Assessing The Influence of Water and
Blinn D.W., and D.E. Ruiter, 2009. Substratum Quality on Benthic
Caddisfly (Trichoptera) Assemblages Macroinvertebrate Com-munities in A
Along Major River Drainages In Metal-Polluted Stream: an Experimental
Arizona, Western North American Appro-ach, Freshwatgr Biology 47:
Natura lis t 69(3) : 299 -308 1766-t778.
Burton, J. A., 2002. Sediment Quality Dahl J., R.K. Johnson, L. Sandin, 2004.
Criteria in Use Around The World, Detection of Organic Pollution of
Limnology 3:65-75. Streams in Southern Sweden Using
Canfield, T. J., N. E. Kirnble, W. G. Benthic Macroinverte-brates.
Grumbaugh, F. J. Dwyer, C. G. Hydrobiologia 516: I 6l-172.
Ingersoll, J. F. Fairchild, 1994. Use of Dean J.C, St. R.M. Clair, D.I. Cartwright,
benthic macroinvertebrate community 2010. Identification Keys to Australian
structure and sediment quality triad to Families and Genera of Caddis-Fly
evaluate metal contaminated sediment in Larvae (Trichoptera). Identification &
the upper Clark Fork River, Montana, Ecology Guide No. 50, Thurgoona,
Environ Toxic. Chem. 13: 1999-2012 NSW.
82 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 20, No. I

Gerhardt, A., L.J. De Bisthoven, A.M.V.M. Novotny V. and H. Olem, 1994, Water
Soares, 2004. Macroinvertebrtae Quality Prevention, Identification, and
Response to Acid Maine Drainage: Management of Diffuse Pollution, Van
Community Structure and On-line Nostrand Rein-hold, USA, 1054
behavioral taoxicity bioassay. Pennuto C.M, O.P. Lane, D.C. Evers, R.J.
Environmental Pollution 130: 263 -27 4 Taylor, J. Loukmas, 2005. Mercu-ry in
Gooderham J.o E.Tsyrlin, 2002. The the Northern Crayfish, Orconectes virilis
Waterbug Book. Collingwood. Victoria. (Hagen), in New England, USA. Ecoto-
Australia. CSIRO Publishing. xicology, 14:149-162.
Holzenthal R.W. 2009. Trichoptera. Di Sola C., and N. Prat, 2006. Monitoring
dalam: Encyclopedia of Limnology, Metal and Metalloid Bioaccu-mulation
Netherland, Elsevier Inc. hlm 56-467. in Hydropsyche (Tricho-ptera,
Jin H.S, and G.M. Ward, 2007. Life History Hydropsychidae) to Evalu-ate Metal
and Secondary Production of Pollution in a Mining River. Whole
Glossosoma nigrior Banks (Trichoptera: Body Versus Tissue Content. Science of
Glossosomatidae) in Two Alabama the Total Environment 359: 221- 231.
Streams with Different Geology, Scroeder W.H. and J. Munthe, 1998.
Hydro biolo gia 57 5 :245 -25 8. Atmospheric Mercury An Overview,
Kido M, Yustiawati, M.S. Syawal, Sulastri, Afmospheric Environ-ment 32 (5):809-
T. Hosokawa, S. Tanaka, T. Saito, T. 822
Iwakuma, M. Kurasaki , 2009. Singer G.A.and T. J Battin, 2007.
Comparison of General Water Quality Anthropogenic Subsidies Alter Stream
of Rivers in Indonesia and Japan, Consumer-Resource Sto-chiometry,
Environmental Monitoring and Biodiversity, and Food Chains,
Ass essmept I 5 6:3 17 -329. Ecological Applications 17 (2): 37 6-389.
Kirchoff W., lggl.Water Quality Assess- Smoley C.K., 1992. Methods for The
ment Based on Physical, Chemi-cal, and Determination of Metals in
Biological Parameters for Citarum River Environmental Samples, 200.2. US-
Basin, Bandung. EPA, Cincinnati, Ohio.
Lydy M. J., A. J. Strong, T. P. Simon, Sola C., N. Prat, 2006. Monitoring Metal
2000, Development of an Index of and Metalloid Bioaccumulation in
Biotic Integrity for the Little Arkansas Hydropsyche (Trichoptera, Hy-
River Basin, Kansas, Arch. Environ. dropsychidae) to Evaluate Metal
Contam. Toxicol. 39: 523-530 Pollution in a Mining River. Whole
Luoma, S. N. , and J. L. Carter, 1991. Body Versus Tissue Conten, Science of
Effect of trace metal on aquatic benthos, the Total Environment 359: 221- 231.
in M.C. Newman and A.W. Mclntosh Ter Braak C.J.F. and P.F.M. Verdonschot
(eds): Metal ecoto-xicology: concepts 1995. Canonical Correspondence
and appli-cations. Lewis Publishers. Analysis and Related Multivariate
Chel-sea. Michigan. 261 -300 Methods in Aquatic Ecology, Aquatic
Mackay R.J, Wiggins G.B. 1979. Science 57 (3): 255-288.
Ecological diversity in Trichoptera. Timm H., M. Ivask, T. Mols,200l.
Annual Review of Entomology 24:185- Response of Macroinvertebrates and
208. Water Quality to Long-Term Decrease
Mwamburi, J., 2003. Variations in Trace in Organic Pollution in Some Estonian
Elements in Bottom Sediments of Major Streams During 1990-1998.
Rivers in Lake Victoria's Basin, Kenya, Hydrobiologia 464: I 53-l 64.
Lakes & Reser-voirs: Research and USEPA, 1986, Quality Criteria for Water,
Management 8:5-13. EP N 4401 5-861001, Washington DC.
Norris R.H, and M.C.Thoms, 1999. What Is Vuori K. and Kukkonen J.V., 1996. Metal
River Health ?. Freshwater Biology 4l: Concentrations in Hydropsyche
tg7 -209. pellucidula Larvae (Trichoptera,
Maret 2013 SUDARSO, J., DKK,.: PENGARUH AKTIVITAS 83

Hydropsychidae) in Relation to The Insects of North America. Ed ke-3.


Anal Papillae Abnormalities and Age of Kendall Hunt Publishing Company.
Exocuticle, Water Research 30 (10): Winner R.W, M.W Bossel, M.P. Farrell,
2265-227 1980. Insect Community Structure as an
Wiggins G.8., 1996. Trichoptera Families, Index of Heavy Metal Pollution in Lotic
Di dalam: Merrit RW, Cummins KW , Ecosystems, Canadian Jounal Fish and
editor. An Introduction to the Aquatic Aquatic Science 37 : 647 -655

Anda mungkin juga menyukai