Pupuk kompos adalah salah satu pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari proses
pembusukan sisa-sisa bahan organik seperti pada tanaman maupun hewan. Proses
pengomposan bisa berlangsung secara aerobik yaitu melibatkan oksigen dan anaerobik atau
tanpa menggunakan osigen di dalam prosesnya.
Proses dekomposisi atau penguraian inilah yang dapat menjadikannya disebut sebagai pupuk
kompos. Sedangkan arti dari proses pengomposan ialah proses dimana bahan organik
mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang
memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Membuat kompos berarti mengatur serta mengontrol proses alami tersebut agar kompos
dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini juga meliputi membuat campuran bahan yang
seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator
pengomposan. Sebagai pupuk alami, keberadaan kompos terutama sangat dapat dibutuhkan
untuk memperbaiki kondisi fisik tanah, di samping untuk menyuplai unsur hara.
Adapun definisi kompos menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;
Dalzell (1991)
Kompos adalah hasil penguraian bahan organik yaitu oleh sejumlah mikroorganisme dalam
lingkungan yang hangat, basah serta berudara dengan hasil akhir sebagai humus.
Indriani (2005)
Kompos adalah semua bahan organik yang telah mengalami penguraian sehingga bentuk dan
sudah tidak dikenali bentuk aslinya, berwarna kehitam-hitaman serta tidak berbau.
Murbandono (2006)
Kompos ialah bahan organik yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi
antara mikroorganisme yang bekerja di dalamnya, bahan-bahan organik tersebut seperti yaitu
dedaunan, rumput jerami, sisa-sisa ranting serta dahan.
Hadiwiyoto (2000)
Kadar unsur hara yaitu kompleks sangat rendah, sehingga penggunaannya lebih bersifat
sebagai pengubah sifat tanah. Kompos juga mengandung unsure N sebanyak 2%, unsure P
sebanyak 0,1 sampai 1% dan unsure K sebanyak 1 hinngga 2%.
Murbandono (2006)
Kompos dikatakan sudah matang apabila bahan berwarna coklat kehitam-hitaman serta tidak
berbau busuk, berstruktur remah dan gembur (bahan dapat menjadi rapuh dan lapuk,
menyusut dan tidak menggumpal), memiliki kandungan C/N rasio rendah. Dibawah 20, tidak
berbau (apabila berbau, baunya seperti tanah ), suhu ruangan kurang lebih 30ºC, dengan
kelembapan dibawah 40 %.
Jenis Kompos
Seperti sudah dijelaskan di awal, pupuk kompos ialah pupuk yang dibuat dengan bahan
utama sampah. Ada dua jenis sampah adalah organik dan anorganik. Kita harus dapat
memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Yang dapat dijadikan bahan kompos adalah jenis
sampah organik. Ada 2 yaitu tipe sampah organik, antara lain;
Sampah Coklat
Sampah coklat terdiri dari daun kering, rumput kering, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam,
jerami, kulit jagung, kertas yang tidak mengkilat, serta tangkai sayuran.
Sampah Hijau
Sampah hijau terdiri dari sayuran, buah-buahan, potongan rumput segar, daun segar, sampah
dapur, ampas teh atau kopi, kulit telur, serta pupuk kandang. Sampah coklat kaya kandungan
karbon (C) yang adalah sumber energi makanan untuk mikroba. Sampah hijau juga
mengandung nitrogen (N) yang diperlukan oleh mikroba untuk tumbuh dan berkembang biak.
Sedangkan yang masuk kelompok sampah anorganik ialah plastik, stereoform, kertas
(mengkilat), logam, serta kaca. Selain itu ada bahan-bahan yang sebaiknya tidak dibuat
kompos ialah Daging, ikan, kulit udang, tulang, susu, keju, lemak atau minyak, ampas kelapa,
sisa sayuran yang bersantan (menyebabkan munculnya belatung), Kotoran anjing dan
kucing (kemungkinan membawa penyakit), Tanaman yang berhama (hama serta bijinya
masih terkandung dalam kompos jadi), Ranting, dahan, serta batang kayu yang tidak mudah
hancur dalam kompos (mengundang rayap).
Manfaat Kompos
Manfaat kompos yang utama pada tanah ialah untuk memperbaiki kondisi fisik tanah
dibandingkan untuk menyediakan unsur hara, walaupun dalam kompos unsur hara sudah ada
tetapi jumlahnya sedikit. Pupuk kompos dapat berperan dalam menjaga fungsi tanah agar
unsur hara dalam tanah mudah dimanfaatkan oleh tanaman.
Cara terbaik memanfaatkan kompos ialah mengembalikan kompos tersebut pada tanaman
yang bersangkutan. Sebagai contoh yaitu, daun-daunan dan ranting pohon mangga yang
gugut di tanah dikembalikan lagi ke pohon mangga dengan cara ditimbun dalam tanah dekat
pohon mangga agar dapat menjadi kompos dan dapat dimanfaatkan.
Dengan cara ini saja tidaklah cukup untuk dapat menyediakan unsur hara bagi pohon
mangga. Untuk itu perlu masukkan lain yang lebih banyak yaitu dengan cara memanfaatkan
kotoran hewan, sampah dapur maupun bahan-bahan organik lainnya dari luar yang diproses
menjadi kompos.
Kompos sangat bermanfaat yaitu bagi proses pertumbuhan tanaman. Kompos tidak hanya
mensuplai unsur hara bagi tanaman, selain itu kompos juga dapat memperbaiki struktur tanah
kering dan ladang serta menjaga fungsi tanah, sehingga suatu tanaman dapat tumbuh dengan
baik.
Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dapat dibagi menjadi tiga golongan. Unsur hara
makro primer ialah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak seperti Nitrogen (N),
Pospo (P) serta Kalium (K). Unsur hara makro sekunder ialah unsur hara yang dibutuhkan
dalam jumlah kecil, seperti belerang (S), kalsium (Ca) serta magnesium (Mg).
Unsur hara mikro ialah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, seperti besi (Fe),
tembaga (Cu), seng (Zn), klor (Cl), boron (B), mangan (Mn) serta molibdenum (Mo).
Kompos yang sudah jadi bisa digunakan untuk memupuk tanaman, dimana mengandung
sebagian besar unsur hara makro primer, makro sekunder serta unsur hara mikro yang sangat
dibutuhkan tanaman.
Tanah yang baik ialah tanah yang remah atau granuler yang mempunyai tata ruang udara
yang baik sehingga aliran udara serta air dapat masuk dengan baik. Tanah yang buruk adalah
apabila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (tanah pasir) atau saling melekat (tanah
liat).
Kompos adalah perekat pada butir-butir tanah serta mampu menjadi penyeimbang tingkat
kerekatan pada tanah. Kehadiran kompos pada tanah juga dapat menjadi daya tarik bagi
mikroorganisme untuk dapat melakukan aktivitas pada tanah. Dengan demikian tanah yang
pada mulanya keras serta sulit ditembus air maupun udara, kini bisa menjadi gembur kembali
akibat aktivitas mikroorganisme.
Kapasitas tukar kation (KTK) ialah sifat kimia yang berkaitan erat dengan kesuburan tanah.
Tanah dengan KTK tinggi jauh lebih dapat menyediakan unsur hara daripada tanah KTK
rendah. Pupuk kompos mampu menyediakan KTK dalam jumlah yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pupuk organik.
Tanah yang bercampur dengan bahan organik seperti kompos memiliki pori-pori dengan daya
rekat yang lebih baik, sehingga kompos dapat mengikat serta menahan ketersediaan air di
dalam tanah. Erosi air secara langsung bisa ditahan dengan adanya kompos pada tanah.
Pada kompos terdapat mikroorganisme yang dapat menguntungkan tanaman. Dalam tanah,
Kompos akan bisa membantu kehidupan mikroorganisme. Selain berisi bakteri serta jamur
pengurai, keberadaan kompos akan membuat tanah menjadi sejuk tidak terlalu lembab serta
tidak terlalu kering. Keadaan seperti itu sangat disenangi yaitu oleh mikroorganisme.
Dalam hal ini misalnya, cacing tanah lebih senang tinggal di tanah dengan kadar organik
tinggi daripada tanah yang keras maupun berpasir. Cacing tanah bisa menyediakan pupuk
alami berupa kascing yang bermanfaat bagi tanaman.
Unsur hara dalam tanah lebih mudah diserap yaitu oleh tanaman pada kondisi pH tanah yang
netral, ialah 7. Pada nilai pH ini, unsur hara juga menjadi mudah larut di dalam air. Semakin
asam kondisi tanah (maka semakin rendah pH) serta jumlah ion Al (alumunium) dan Mn
(Mangan) dalam tanah juga semakin meningkat.
Jumlah Al dan Mn yang terlalu banyak akan dapat bersifat racun bagi tanaman. Kondisi tanah
yang asam bisa dinetralkan kembali dengan pengapuran. Pemberian kompos ternyata dapat
membantu peningkatan pH tanah.
Tidak hanya unsur makro saja yang disediakan yaitu oleh kompos untuk tanaman, tetapi juga
unsur mikro. Unsur-unsur itu antara lain ialah Zn, Mn, Cu, Fe dan Mo.
https://dosenpertanian.com/pengertian-kompos/
1. Pengertian Kompos
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi kompos
adalah pupuk campuran yang terdiri atas bahan organik (seperti
daun dan jerami yang membusuk) dan kotoran hewan.
2. Jenis-Jenis Kompos
Kompos dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berbagai jenis
kompos yaitu di antaranya kompos cacing, bagase, dan bokashi.
3. Manfaat Kompos
Kompos sebagai salah satu pupuk organik sangat baik dan
bermanfaat untuk segala jenis tanaman. Pupuk ini digunakan untuk
tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman pertanian, dan
bahkan tanaman hias.
https://foresteract.com/kompos/