Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH TENTANG MESIN PENYEMPROT

HAMA DAN PENYAKIT


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Alsintan

Dosen Pengampu

Dr.Ir.Soesilo Wibowo, MS

Disusun Oleh :

Nama : Fitri Ristiyani


Kelas : 1C
NIRM : 04.1.17.0989

KEMENTRIAN PERTANIAN
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN
( STPP)
BOGOR 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Paper Tentang Mesin Penyemprot Hama dan Penyakit, tak lupa shalawat beserta
salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi kita, yakni Nabi
Muhammad SAW.

Pembuatan Paper Tentang Mesin Penyemprot Hama dan Penyakit ini


diharapkan agar para pembaca dapat mengetahui komponen-komponen dan cara
pengoprasian dari mesin penyemprot ini, yang nantinya akan sangat berguna
ketika terjadi permasalahan terserangnya hama tanaman yang kita budidayakan.

Pembuatan Paper Tentang Mesin Penyemprot Hama dan Penyakit ini telah
diselesaikan dengan sebaik baiknya, namun di harapkan kritik yang bersifat
membangun untuk kemajuan, perubahan yang lebih baik dan bermanfaat di masa
yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan terimaksih kepada semua
pihak.

Bogor, 25 Maret 2018

Fitri Ristiyani

NIRM 04.1.17.0989

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak awal manusia melakukan kegiatan bercocok tanam hingga


saat ini, pertanian sangat memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia. Produk pertanian dapat memenuhi segala kebutuhan manusia
seperti pangan, sayuran, buah-buahan dan lain lain. Apalagi kini terjadi
peningkatan jumlah penduduk yang begitu drastis membuat pertanian
harus terus meningkatkan kualitas produknya. Maka dari itu kini banyak
sekali ditemukan tekhnologi-tekhnologi yang bisa membantu para petani
untuk lebih meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, banyak sekali permasalahan-


permasalahan yang timbul di berbagai daerah, banyak sekali terjadi
permasalahan penurunan kualitas produk bahkan sampai terjadi gagal
panen. Hal ini disebabkan oleh hama dan penyakit yang sering menyerang
tanaman, sehingga tanaman tidak dapat berkembang dengan baik bahkan
bisa sampai mati.

Oleh karena itu, pengendalian hama dan penyakit harus benar


benar mendapatkan perhatian yang khusus oleh para petani, karena hama
dan penyakit ini menjadi permasalahan yang cukup krusial dalam kegiatan
pertanian. Salah satu bentuk pengendalian hama dan penyakit bisa dengan
melakukan sosialisasi tentang hama dan penyakit kepada para petani, bisa
juga melakukan pengendalian hama dan penyakit secara langung dengan
cara fisik, kimia maupun biologi.

Namun agar pengendalian hama dan penyakit berjalan dengan


efektif, sangat diperlukan tekhnologi yang dapat membantu para petani
untuk membasmi hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Salah
satunya yaitu dengan menggunakan mesin penyemprot hama dan penyakit.
Mesin penyemprot hama dan penyakit merupakan suatu tekhnologi yang

3
penggunaanya itu untuk menyemprotkan pestisida pengendali hama dan
penyakit kepada tanaman. Penggunaan mesin ini sangat efektif karena
pemberian pestisida nya dapat diatur sesuai kebutuhan petani. Selain itu,
penggunaan mesin ini bisa mempermudah pekerjaan petani.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui permasalahan pertanian yang terjadi di Indonesia
2. Mengenal lebih jauh tentang mesin penyemprot hama dan penyakit
3. Sebagai salah satu syarat memenuhi tugas mata kuliah Alat dan Mesin
Pertanian
C. Manfaat
Dalam pembuatan paper ini ada beberapa manfaat yang bisa pembaca
ambil diantaranya:
1. Dapat mengetahui komponen-komponen yang ada di dalam mesin
penyemprot hama dan penyakit
2. Dapat mengetahui cara penggunaan mesin penyemprot hama dan
penyakit
3. Ilmu yang didapat bisa di aplikasikan di lapangan ketika mengalami
masalah penyerangan hama dan penyakit

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sprayer adalah salah satu dari penggunaan mesin secara umum


untuk bahan kimia cair untuk pengendalian gulma dan serangga. Pupuk cair juga
dapat menggunakan sprayer. Tipe dari penyemprotan pertanian
digolongkanberdasarkan tujuan pemakaian, penggunaan bahan kimia, dan tekanan
darisprayer (Jacobs,1983).
Mesin penyemprot (Sprayer ) digunakan untuk mengaplikasikan
sejumlah tertentu bahan kimia aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut
dalam air keobjek semprot (daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-
penyakit).Efesiensi dan efektivitas alat semprot ini ditentukan oleh kualitas dan
kuantitasbahan aktif tersebut yang terkandung di dalam setiap butiran larutan
tersemprot(droplet) yang melekat pada objek dan sasaran semprot (Kastaman,
dkk, 2002)
Semua mesin yang digunakan untuk mengaplikasikan pestisida dengan
cara penyemproan disebut mesin semprot atau sprayer. Apapun bentuk dan
mekanisme kerjanya, sprayer berfungsi untuk mengubah atau memecah larutan
semprot yang dilakukan oleh nozzle, menjadi bagian-bagian atau butiran-butiran
yang sangat halus (droplet). Pada alat pengkabut (miss blower) dimasukkan
kedalam pengertian sprayer. Fogging machine dan cold aerosol generator
sebenarnya juga dapat dianggap sebagai sprayer. Banyak jenis alat penyemprot
yang bisa digunakan, yaitu penyemprot gendong, pengabut bermotor tipe
gendong (Power Mist Blower and Dust), mesin penyemprot tekanan tinggi (High
Pressure Power Sprayer), dan jenis penyemprot lainnya. Penggunaan alat
penyemprot ini disesuaikan dengan kebutuhan terutama yang berkaitan dengan
luas areal pertanaman sehingga pemakaian pestisida menjadi efektif dan efisien
(Sukma, Y. dan Yakup, 1991).
Mesin Penyemprot digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu
bahan kimia aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air ke objek
semprot (daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit). Efisiensi dan
efektivitas mesin semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif

5
tersebut yang terkandung di dalam setiap butiran larutan tersemprot(droplet) yang
melekat pada objek dan sasaran semprot (kastaman,dkk ,2002)
Mesin yang digunakan dalam aplikasi pestisida tergantung formulasi yang
digunakan. Pestisida yang berbentuk butiran untuk menyebarkannya tidak
membutuhkan alat khusus, cukup dengan ember atau alat lainnya yang bisa
dugunakan untuk menampung pestisida tersebut dan sarungtangan agar tangan
tidak berhubungan langsung dengan pestisida. Pestisida berwujud cairan (EC)
atau bentuk tepung yang dilarutkan (WP atau SP) memerlukan alat penyemprot
untuk menyebarkannya. Sedangkan pestisida yang berbentuk tepung hembus
bisa digunakan alat penghembus. Pestisida berbentuk fumigant dapat
diaplikasikan dengan alat penyuntik, misalnya alat penyuntik tanah untuk
nematisida atau penyuntik pohon kelapa untuk jenis insektisida yang digunakan
memberantas penggerek batang (Djojosumarto, 2000).
Pada dasarnya semua alat yang digunakan untuk mengaplikasikan
pestisida dengan cara penyemprotan disebut alat semprot atau sprayer. Apapun
bentuk dan mekanisme kerjanya, sprayer berfungsi untuk mengubah atau
memecah larutan semprot, yang dilakukan nozzle, menjadi bagian-bagian atau
butiran-butiran yang sangat halus.
Berdasarkan tenaga yang digunakannya alat penyemprot dibedakan menjadi alat
penyemprot dengan tenaga tangan (hand sprayer), dan alat penyemprot dengan
pompa tekanan tinggi. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran
droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga
sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan
(Hidayat, 2001). Dari hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis sprayer
yang banyak digunakan petani di lapangan adalah jenis hand sprayer (tipe
pompa), namun hasilnya kurang efektif, tidak efisien dan mudah rusak. Hasil studi
yang dilakukan oleh Departemen Pertanian pada tahun 1977 di beberapa tempat di
Indonesia menunjukkan bahwa sprayer tipe gendong sering mengalami kerusakan.
Komponen-komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan tersebut antara
lain : tabung pompa bocor, batang torak mudah patah, katup bocor, paking karet
sering sobek, ulir aus, selang penyalur pecah, nozzle dan kran sprayer mudah

6
rusak, tali gendong putus, sambungan las korosi, dsb. Di samping masalah pada
perangkat alatnya, masalah lain adalah kebanyakan pestyang direkomendasikan
dan ini salah satunya disebabkan oleh disain sprayer yang kurang menunjang
aplikasi.
Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang
disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata
pada objek yang dilindungi.
Kegunaan khusus sprayer sebagai berikut:

 Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama.


 Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.
 Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma.
 Menyemprotkan pupuk cairan.
 Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan nozzle : Tipe


pekerjaanpenyemprotan, yaitu padang penggembalaan penyemprotan gulma,
insektisida,dan lain-lain, jumlah larutan semprotan total yang harus diberikan per
akre untuk tiap penyemprotan, jarak antar larikan dan jumlah nozzle yang
digunakan perlarik, jika penyemprotan harus dilakukan terhadap tanaman larikan,
jarak antarnozzle semprot jika keseluruhan areal, seperti dalam pekerjaan di
lahanpenggembalaan harus disemprot, tipe pola semprotan yang diinginkan,
sepertitipe kipas atau kerucut, perkiraan kecepatan yang harus ditempuh, dan
perkiraantekanan yang harus digunakan. (Smith, 1955):
Kaliberasi adalah usaha untuk menentukan atau memperbaiki pada
ukuranyang sesuai. Dalam hal ini kalibrasi berhubungan dengan penggunaan
volumebahan kimia yang akan disemprotkan persatuan luas, sesuai yang
diinginkan.Kalibrasi ini bisa dilakukan dengan cara laboratorium atau dengan
efektif dilapangan (Purwadi, 1999).
Kalibrasi adalah menghitung/mengukur kebutuhan air suatu alat
semprotuntuk luasan areal tertentu. Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa
suatuakurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya.Kalibrasi biasa dilakukan
denganmembandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional

7
maupuninternasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Kalibrasi harus
dilakukanpada setiap kali akan melakukan penyemprotan yang gunanya
adalahmenghindari pemborosan herbisida, memperkecil terjadinya keracunan
padatanman akibat pemupukan herbisida dan memperkecil pencemaran
lingkungan(Anonim 3, 2010).
Sprayer dikelompokan berdasarkan tenaga penggerak dan jenis pompa
sprayer :
1. Berdasarkan tenaga penggerak
a. Sprayer dengan Penggerak Tangan (Hand Operated Sprayer)
o Atomizer (Hand sprayer)
o Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)
o Sprayer semi otomatis (Knapsack sprayer)
o Bucket sprayer
o Barrel sprayer
o Wheel barrow sprayer
o Slide pump sprayer
b. Sprayer Bermotor (Power Sprayer)
o Hydraulic sprayer
o Blower sprayer
o Hydro pneumatic sprayer
o Aerosol generator
2. Berdasarkan pompa sprayer
a. Pompa tekanan udara yaitu memompa udara ke dalam tangki cairan dan
menekan cairan ke nozzle.
o Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)
o Hydro pneumatic sprayer
b. Pompa cairan yaitu memompa cairan langsung ke nozzle.
o Sprayer semi otomatis
o Bucket sprayer
o Barrel sprayer
o Wheel barrow sprayer
o Slide pump sprayer

8
o Power hydraulic sprayer
c. Pompa penghembus udara
o Atomizer (Hand sprayer)
o Power blower sprayer
Adapun jenis-jenis sprayer yang digunakan di lapangan yaitu :
a) Home hold sprayer (untuk kebutuhan rumah tangga)
b) Knapsack-sprayer dengan pompa udara tekan
c) Knapsack-sprayer bertekanan konstan dengan pompa plunyer
d) Bucket sprayer (sprayer ember)
e) Barrel sprayer (sprayer tong), dan Wheel barrow sprayer (sprayer
beroda)
Spesifikasi Handsprayer
Secara umum spesifikasi alat penyemprot meliputi data teknis mengenai :
ü Volume tangki : 10 – 20 L
ü Kapasitas tangki : 8 – 16 L
ü Kekuatan tangki : 10 – 15 kg / cm2 ( 140 – 200 psi)
ü Bahan konstruksi : plat logam anti karat
Bagian-bagian Bagian-bagian utama sprayer secara umum meliputi
nozzle, pompa, pipa penyalur, saringan, tangki cairan dan sebagian dilengkapi
dengan alat pengukur tekanan serta klep pengatur semprotan. Dari bagian-
bagian di atas, nozzle meruapakan bagian yang terpenting.
Nozzle adalah bagian sprayer yang menentukan karakteristik
semprotan ; yaitu pengeluaran, sudut penyemprotan, lebar penutupan, pola
semprotan, dan pola penyebaran yang dihasilkan. Nozzle dibuat dalam
bermacam-macam disain. Setiap tipe butiran cairan yang khas dihasilkan oleh
nozzle yang khas sesuai dengan kebutuhan.
1) Tipe-tipe nozzle :
o Centrifugal nozzle yaitu bentuk nozzle yang paling banyak dijumpai,
dibuat dengan sudut penyemprotan yang lebar dan dengan berbagai
model pola penyemprotan dan kapasitas.
o Flooding nozzle yaitu menghasil semprotan dengan model semburan.
Nozzle ini disebut juga fan spray nozzle.

9
o Two-fluid atomizer yaitu menghasilkan droplet yang sangat halus
dan menghindarkan pemborosan cairan, tetapi membuthkan tenaga
yang lebih besar daripada tipe-tipe yang lain.
o Rotary atomizer yaitu digunakan untuk pekerjaan besar,
menyemprotkan cairan dalam jumlah besar dengan gaya sentrifugal
dan mempunyai pola penyebaran 360o.
2) Komponen-komponen nozzle :
o Body
o Penyaring
o spuyer (nozzle tips), dan nozzle cap
3) Ada beberapa macam nozzle pada sprayer yaitu :
o Hallow cone nozzle
Cara yang menarik ke dalam nozzle mengalami pemusingan
hingga penyebaran butiran cairannya akan berbentuk cincin. Besar
kecilnya ukuran sprayer kecuali ditentukan oleh tekanan yang diberikan
juga ditentukan oleh tekanan yang diberikan juga ditentukan oleh jarak
pemusingan cairannya. Makin panjang lintasan pemusingan yang
ditempuh, makin besar ukuran spray, tetapi makin kecil diameter
penyebaran butiran sprayernya. Keuntungan penggunaan nozzle ini
karena dapat diperoleh penyebaran ukuran butiran spray yang seragam.
o Solid-cone nozzle
Nozzle ini merupakan hasil modifikasi dari hallo cone nozzle.
Prinsip pembentukan spray hampir sama dengan hollo cone nozzle
tetapi pada solid cone nozzle diberikan tambahan internal axiat jet yang
tepat ukurannya yang akan memukul cairan di dalam nozzle yang
sedang berputar. Dengan pemukulan tersebut cairannya akan menjadi
makin turbulance dan aliran cairannya menjadi hancur, meninggalkan
nozzle dalam bentuk butiran spray, dengan penyebarannya akan
berbentuk lingkaran penuh.
o Fan type nozzle
Type ini dibuat dengan jalan membuat potongan halus atau
saluran yang menyilang permukaan luar dari arifice plate (plat tarikan).

10
Bentuk tersebut menyebabkan cairan yang meninggalkan nozzle akan
berupa lembaran tipis seperti kipas, yang kemudian akan pecah menjadi
butiran-butiran spray, dengan penyebarannya akan berbentuk elips
penuh. Kelemahan nozzle ini mempunyai ukuran butiran cairan yang
tidak merata. Terutama pada bagian ujung tepi penyemprotan, terdapat
pengumpulan ukuran butiran yang besar-besar. Nozzle tipe ini
kebanyakan dipakai pada sprayer bertekanan rendah (20-100 psi) untuk
pengendalian herba.
4) Cara Pakai
1. Perhatikan dengan teliti bagian-bagian dari sprayer sebelum
penggunaan. Jika terdapat kerusakan pada satu bagian sprayer maka
diharuskan dengan secepatnya untuk memperbaikinya atau gantilah
dengan spart part baru supaya kerusakan tersebut tidak mengakibatkan
kerusakan pada bagian lainnya. Jangan biarkan kerusakan kecil menjadi
besar.
2. Hal-hal yang harus sering diperhatikan, yaitu kurangnya pemberian
pelumas yang membuat katup sering macet, seringnya penggunaan
yang membuat spuyer membesar sendiri, sering terjadi aus serta kotor
pada kran atau pengatur, sering terjadi aus pada packing atau segel,
waspada akan terjadinya kebocoran, telitilah pada semua bagian sprayer
yang rentan akan terjadinya kerusakan.

3. Bijaklah dalam pemakaian sprayer yaitu sesuai kegunaannya saja.


Jangan gunakan sprayer untuk keperluan lain, seperti tangki sprayer
digoyang dengan keras agar pelarut tercampur atau memakai stik
sprayer untuk mengaduk.

4. Sebaiknya ketika menyemprot pakailah air bersih sebagai pelarutnya.

5. Setelah selesai digunakan cucilah sprayer beberapa kali, pertama cuci


dengan cara mengocok dengan air bersih kemudian buang air tersebut,
pencucian selanjutnya dengan membuang airnya melalui spuyer,
pencucian terakhir dengan memberi setengah tutup AERO 810 disertai
dengan air bersih, kocok sedikit dan keluarkan melalui spuyer, buang
air sisa yang ada di dalam tangki. Setelah sprayer sudah cukup kering

11
berilah minyak kelapa sebagai pelumasnya, bagian yang perlu dilumasi
adalah bagian yang melakukan gerakan misalnya piston. Sprayer sudah
siap disimpan dengan posisi terbalik ataupun miring.

6. Selalu lakukan perawatan karena tanpa perawatan sprayer akan lebih


mudah rusak.

12
BAB III

PEMBAHASAN

Mesin penyemprot hama dan penyakit berlaku untuk penyemprot yang


dioprasikan dengan motor bakar internal atau motor listrik. Mesin-mesin dapat
dioprasikan dengan mesin bensin dengan ukuran yang sesuai atau penyemprot
tersebut dapat dioprasikan oleh tenaga traktor. Mesin penyemprot dibagi kedalam
beberapa tipe diantaranya:

a. Penyemprot hidraulik
 Penyemprot serbaguna
 Penyemprot kecil untuk keperluan umum
 Penyemprot tekanan tinggi,volume rendah
 Penyemprot swa-gerak, jarak ruang tinggi
b. Penyemprot Hidro pematik
c. Penyemprot hembus
d. Pembangkit aerosol

Berikut merupakan pemaparan dari berbagai tipe mein penyemprot hama dan
penyakit diantaranya :

1. Penyemprot Hidraulik
Kebanyakan mesin penyemprot yang digunakan kini adalah tipe
hidraulik yang tekanan di dalam nya berasal dari kerja pompa pada bahan
semprotan yang cair. Jadi tekanan yang terjadi mendesak cairan melalui
nozel penyemprot yang memecah semprotan ke dalam tetes-tetes kecil
dengan ukuran yang tepat dan memancarkannya dalam pola semprotan
yang di inginkan tenaga yang cukup besar juga diberikan pada tetes-tetes
semprotan untuk mebawa tetes-tetes itu dari nozel ke permukaan yang
diberi perlakuan.
Bagian-bagian esensial penyemprot tipe hidraulik adalah pompa
(dengan ruang udara, jika perlu) tangki yang berisi pengaduk, rangka
untuk pemasangan penyemprot, kombinasi pengatur dan pembebas
tekanan atau katup pembebas, pengukur tekanan, tapisan dan tabir, katup

13
Kendali, pipa-pipa dan sambungan, sistem distribusi,serta sumberdayanya.
Kebanyakan penyemprot hidraulik dilengkapi dengan pompa
pendorong positif yang mampu mengembangkan tekanan dengan kisaran
yang dibutuhkan untuk tugas-tugas penyemprotan. Kapasitas penyaluran
pompa ini kira-kira sebanding dengan kecepatannya. Pembebas tekanan
atau katup teobosan diperlukan untuk melindungipompa yang bekerja
positif ini dari kerusakan bilamana saluran penyaluran ditutup dan untuk
memudahkan pekerjaan operator.
Harus ditekankan di sini bahwa pompa-pompa ini, yang mampu
mengembangkan tekanan-tekanan yang lebih tinggi, juga telah digunakan
dengan memuaskan pada kisaran tekanan yang lebih rendah dari 20
sampai 50 pon per inci persegi
Dan berikut merupakan beberapa contoh tipe-tipe pompa
diantaranya:

Gambar 3.1. gambar 3.2. Gambar 3. 3.


Pompa roda gigi Pompa tipe sudu Pipa tipe rotor
internal
(Harris Pearson Smith, (Harris Pearson Smith, Harris Pearson Smith,
1996) 1996) 1996)

Tangki. Tangki-tangki logam disediakan untuk banyak model


mesin penyemprot sebab tangki-tangki itu lebih mudah dibersihkan dari
sisa-sisa semprotan pada waktu penggantian bahan semprotan. Biarpun
demikian, tangki kayu yang biasanya dibuat dari kayu sipres juga tersedia.
Ukurang tangki berbeda mernurut modelnya, dan mempunyai kapasitas

14
yang berkisar dari kira-kira 5 galon sampai 500 galon atau lebih sesuai
dengan kebutuhan penyemprotan yang mempunyai kisaran yang luas.
Sebuah lubang terbuka yang cukup besar, dipasangi tapisan yang dapat
dilepas, disediakan di bagian atas untuk memudahkan pengisian.

Pengaduk. Pengadukan positif bahan semprotan di dalam tangki


sangat perlu untuk memungkinkan penggunaan . Kisaran penuh bahan
semprotan, termasuk serbuk yang dibasahi, emulsi, fungisida, cat dalam air
dingin, atau setiap bahan lain yang dapat disemprotkan. Pengaduk
mekanik tipe kayuh atau baling-baling biasanya disediakan dalam
penyemprot yang dilengkapi dengn pompa tipe torak. Pengaduk hidraulik
digunakan di dalam penyemprot yang disediakan dengan pompa-pompa
yang dipasang pada pengambilan daya. Biasanya pengadukan poros
hidraulik tidak sempurna seperti pengadukan mekanik

Ruang udara. Dengan pompa tipe torak, sebuah ruang udara


disediakan pada saluran pengeluaran pompa untuk meratakan denyutan
pompa, sehingga dengan demikian dihasilkan tekanan nosel penyemprot
yang konstan.

Pengukur tekanan. Sebuah pengukur tekanan yang telah


terkalibrasi dengan cermat dalam kisaran tekanan pompa, disediakan pada
saluran pengeluaran untuk memandu operator dalam pengaturan
tekananuntuk tiap pekerjaan penyemprotan

Pengatur tekanan. Pengatur tekanan bertugas untuk melaksanakan


beberapa fungsi penting. Alat ini digunakan sebagai sarana pengtur
tekanan seperti yang dituntut untuk tiap pekerjaan. Penyemprotan dalam
kisaran tekanan pomp. Dengan tipe pompa pemindah positif, alat ini juga
berfungsi sebagai alat pengamandengan pembebasan kelebihan tekanan
secara automatik, mengarahkan aliran pengeluaran yang tak digunakan
dari pompa kembali ke tangki. Bilamana dilengkapi dengan suatu
pembebas tekanan , alat ini memungkinkan pompa bekerja dengan beban
yang telah sangat dikurangi pada waktu saluran pengeluaran ditutup.

15
Lain-lain katup. Satu ktup atau lebih dapat ditambahkan dalam
sistem pipa untuk digunakan dalam sambungan dengan sebuah pengisi
tangki, juga sebuah katup pemutus, tipe roda pasak yang bekerja cepat
biasanya disediakan untuk mengendali aliran ke palang penyemprot.
Beberapa jenis penyemprot yang dilengkapi dengan palang penyalur
semprotan mempunyai katup pengendali tipe serbaguna khusus untuk
pengendalian dengan cepat aliran dari setiap bagian atau kombinasi
bagian-bagian palang penyalur semprotan.

Tapisan. Suatu tapisan di tambahkan dalam saluran penghisapan


antara tangki dan pompa untuk menghilangkan benda-benda asing yang
mungkin mempengaruhi operasi katup-katup,pengontrol,pompa,serta
nozel. Tapisan-Tapisan ini, yang sering kali diganti dengan mangkuk
sedimen dengan mudah dapat dilepas untuk dibersihkan dan dapat diganti.

Sistem distribusi. Beberapa tipe sistem distribusi digunakan pada


penyemprot tipe hidraulik, sebuah pistol penyemprot yang dipegang
ditangan, ujung penyemprot dan palang penyemprot lapangan automatik,
untuk melaksanakan bermacam-macam tipe pekerjaan penyemprotan.
Piston tangan bermacam-macam tipe pekerjaan penyemprotan. Piston
tangan yang konvensional mempunyai suatu nozel penyemprot atau lebih
yang terpasang sesuai dengan keperluan dari katup kendali kerja cepat
yang berfungsi sebagai pemutus aliran dan sarana pengatur pola
semprotan.

Nozel Penyemprot. Nozel penyemprot merupakan mekanis


terpenting yang memecah cairan semprotan menjadi tetes-tetes dengan
ukuran yang di inginkan untuk dipancarkan ke permukaan yang harus
disemprot. Karena tidak mungkin satu nozel penyemprot mampu
memenuhi seluruh persyaratan berbagai penyemprotan, sekarang
umumnya nozel itu dibuat dengan mulut nozel atau piringan semprot yang
dapat diganti dan berharga murah yang dapat dipilih untuk memberikan
sifat-sifat semprotan yang khas dan volume yang di inginkan untuk tugas-
tugas spesifik. Nozel berbeda-beda dalam hal laju semprotan yang

16
dikeluarkan galon per menit atau per akre sudut penyemprotan dan tipe
pola semprotan, yaitu kerucut berongga,kerucut pejal, atau kipas datar

Pemilihan nozel. Lembaran data pembuat nozel memberikan


keluaran dari berbagai macam nozel pada tekanan yang berbeda-beda.
Informasi tadi dapat digunakan untuk memilih ukuran yang tepat untuk
pekerjaan penyemprotanyang harus dilaksanakan. Jika tidak tersedia,
pabrik harus diberi informasi berikut, sehingga pabrik dapat menyediakan
nozel yang sesuai:

1. Tipe pekerjaan penyemprotn, yaitu padang penggembalaan


penyemprotan gulma,insektisida, dan seterusnya.
2. Jumlah larutan semprotan total yang harus diberikan per akre untuk tiap
penyemprotan.
3. Jarak antar larikan dan jumlah nozel yang digunakan perlarik, jika
penyemprotan harus dilakukan terhadap tanaman larikan
4. Jarak antar nozel semprot jika keseluruhan areal, seperti dalam
pekerjaan di lahan penggembalan harus disemprot
5. Tipe pola semprotan yang di inginkan, seperti tipe kipas atau kerucut
6. Perkiraan kecepatan yang harus ditempuh. Untuk peralatan tanah yang
digerakan traktor kecepatan ini biasanya 3 sampai 5 mil per jam (4,8
sampai 8,0 km/jam)
7. Perkiraan tekanan yang harus digunakan dalam penyemprotan.
Contohnya dalam kebanyakan pekerjaan,penyemprot gulma,yang
tekanan harus sebesar 25-40 poin per inci sedang untuk perontokan
daun, kisaran tekanan antara 40-60 pon per inci.

Jika perlengkapan penyemprot, lengkap dengan harus dibeli dari


pabrik atau agen penjualan, informasi-informasi di atas akan membantu
dalam memperlengkapi penyemprotan saudara dengan nozel yang
berukuran tepat

Penyemprot Tekanan Tinggi, Volume Tinggi. Penyemprotan ini


yang digunakan oleh petani buah-buahan dan tanaman sayuran untuk

17
diperdagangkan, merupakan produk pengembangan selama bertahun-tahun
yang berhasil oleh pabrik bekerjasama dengan para petani. Mesin-mesin
tersebut penyemprot ini menggabungkan penghantaran tekanan, dan volume
tinggi seperti yang di inginkan untuk sepenuhnya dapat menyemprot pohon
buah-buahan dan pohon peneduh yang tinggi dalam keadaan berdaun penuh

Bagian-bagian utama penyemprot ini pada dasarnya mempunyai


desain sama dengan penyemprot yang diperuntkan sebagai penyemprot
serbaguna dalam usaha tani dengan beban perkecualian sebagai berikut

Pompa torak silindir ganda, tipe plunyer, lampu secara eksklusif


digunakan pada penyemprot-penyemprot besar ini.yanng menghasilkan
kira-kira 8-60 galon per menit pada tekanan maksimum yang berkisar dari
400-1000 pon per inci persegi. Sesuai dengan itu ukuran-ukuran tangki juga
lebih besar.Penyemprot yang dengan pompa mengeluarkan sampai 50 atau
60 galon per menit dapat dilengkapi dengan tangki yang berkapasitas
sampai 600 galon.

Penyemprot Tekanan Rendah, Volume Rendah. Penyemprotan ini


dirancang terutama untuk memenuhi kebutuhan khusus penyemprot
lapangan dengan volume rendah oleh seluruh biayanya yang relatif rendah.
Penyemprot ini sangat dikenal untuk penggunaan dalam pengendalian
gulma dan serangga pada tanaman budidayanya di lapangan serta pekerjaan
penyemprotan lainnya yang dengan tekanan di bawah 100 pon telah
memberi hasil yang memuaskan

2. Penyemprot Hidro Pnematik


Penyemprot tipe ini mempunyai kisaran penggunaan yang kira-kira
sama dengan penyemprotan tekanan rendah volume yang telah dipertelakan
sebelumnya. Cairan semprotan dibawa di dalam tangki bertekanan dan
tekanan penyemprotan diberikan oleh kompresor udara dengan yang
digerakan mesin oleh sebab itu bahan semprotan tidak melalui pompa atau
menyentuh bagian-bagian yang bergerak lainnya.

18
Penyemprot-penyemprot ini tersedia dengan penopang gelincir atau
terpasang di atas roda-roda. Oleh sebab ongkos dan berat tangki tekanan,
ukuran tangki biasanya terbatas sampai kurang dari 300 galon dari tekanan
kerja maksimum sebesar 75 sampai 100 pon. Kompresor biasanya diukur
dalam volume kaki kubik per menit pada tekanan atmosfer. Oleh sebab itu
satu kaki kubik per menit pada tekanan yang diinginkan akan sama dengan
7 setengah galon per menit. Pengadukan dilakukan atau dengan pengaduk
mekanik atau dengan pipa udara yang mengeluarkan udara di bawah
permukaan cairan di dalam tangki. Unit-unit ini hampir selalu digerakan
oleh mesin tersendiri pada unit tersebut.

Gambar 3.4
Penyemprot Hidro Pnematik
Sumber www.pinterest.com

3. Penyemprot Tiup
Penyemprot-penyemprot yang relatif baru ini juga dikenal sebagai
penyemprot konsentrat atau penyemprot kabut, dikembangkan untuk
pemberian pestisida dalam bentuk yang pekat. Dengan ini dapat dilakukan
penghematan biaya tenaga yang cukup besar, karena jumlah air yang
dilukan sebagi pengencer dapat diturunkan dari 20 sampai 80 % atau lebih
dibandingkan penyemprotan dengan metode pengenceran konvensional.
Juga dilaporkan adanya penghematan lebih lanjut dalam jumlah bahan
kimia yang digunakan, mengingat limpasan dari daun dapat dikurangi
bilamana peralatan dioprasikan dengan tepat.Penyemprot ini digunakan

19
untuk penyemprotan kebun pohon, buah-buahan yang luas, pohon peneduh
yang besar, sayuran serta tanaman budidaya tertentu lainnya.
Mesin-mesin ini pada dasarnya adalah sama dengan mesin pendebu
yaitu digunakannya penghembusan atau tiupan udara untuk
menghantarkan bahan kimia dan mesin ke daun yang dituju, daun harus
mendapatkan perlakuan, kecuali tentu saja bila zat kimia tadi paket yang
khas tipe tiup menggunakan pa tekanan rendah, volume rendah, yang
mendesak bahan semprotan dengan tekanan rendah ke kipas di mana
bahan ini dikeluarkan ke arus udara dalam bentuk tetes-tetes semprotan
kecil oleh sekelompok nozel atau lempeng geser.

Gambar 3.5
Mesin Penyemprot Tiup
Sumber www.terapeak.com
4. Generator Aerosol Mesin-Mesin Kabut
Mesin-mesin ini menyebarkan bahan semprotan dalam bentuk tetes-
tetes yang amat sangat halus yang bertahan di dalam udara dalam waktu
yang cukup lama. Pembunuhan serangga dengan alat ini bergantung pada
tersentuhnya oleh insektisida di udara karena lazimnya tidak ada atau
sangat kecilnya pengaruh aksi-sisa bahan kimia. Alat ini digunakan untuk
pengendalian sementara nyamukdewasa, lalat dan serangga lain sejenisnya
dalam gedung-gedung dan ditempat-tempat luas seperti lapangan.

20
Pentingnya kecepatan maju mudah dimengerti, jika kecepatan maju
tiba-tiba diubah dari 5 sampai 10 mil per jam atau dua kali lipat, maka
nozel hanya akan mempunyai waktu setengahnya untuk menyampaikan
semprotannya dalam menempuh jarak tertentu, dan oleh sebab itu jumlah
galon yang diberikan akan turun menjadi separuhnya kecepatan konstan
khusus penting dalam pemberian semprotan pada konsentrasi yang tinggi,

Tabel 3.1. Waktu penyemprotan per akre dengan penyemprot yang


dioprasikan traktor (sumber: Buku adan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Departemen Pertanian,1991)
Lebar Tiang Penyemprot
10 n 15 n 20 n 25 n 30 n 40 n 50 n
Kecepatan 3,0 m 4,6 m 6,1 m 7,6 m 9,1 m 12,2 m 15,2 m
ml/jam km/jam waktu menit yang diperlukan untuk menyemprot 1 A
2 3,2 24,8 16,5 12,4 10,0 8,3 6,2 5,0
3 4,8 16,5 11,0 8,3 7,0 5,5 4,1 3,3
4 6,4 12,4 8,2 6,2 5,0 4,1 3,1 2,5
5 8,0 9,9 7,0 5,0 4,0 3,3 2,5 2,0
6 9,6 8,3 5,5 4,2 3,3 2,8 2,1 1,5
7 11,2 7,1 4,7 3,5 2,8 2,6 1,8 1,4
8 12,8 6,2 4,1 3,1 2,5 2,1 1,6 1,2
9 14,4 5,5 3,7 2,8 2,2 1,8 1,4 1,1
10 16,0 5,0 3,3 2,5 2,0 1,7 1,2 1,0
Pengukur kecepatan angin yang sederhana harus digunakan untuk
menentukan kecepatan angin.

Dengan beranggapan adanya jumlah nozel yang tetap pada


penyemprot, laju pengeluaran dapat diubah dengan menaikan dan
menurunkan tekanan penyemprot dalam batas-batas tertentu atau dengan
mengganti nozel, mulut nozel, atau piringan-piringan dengan unit-unit
yang lebih tinggi atau lebih rendah kapasitasnya

21
Ada keterbatasan tertentu dalam meningkatkan laju pengeluaran
nozel dengan menaikan tekanan. Kenaikan tekanan tidaklah menaikan laju
pengeluaran secara proposional. Untuk kebanyakan nozel, tekanan harus
dinaikan kira-kira empat kali untuk melipat duakan keluaran yang
disampaikan. Menaikan tekanan juga cenderung menurunkan ukuran tetes
semprotan tekanan juga cenderung menurunkan ukuran tetes semprotan
tekanan juga cenderung menurunkan ukuran tetes semprotan yang
disampaikan dan dengan demikian menaikan terjadinya penyimpangan
arah semprotan. Pola semprotan juga dapat terpengaruh. Pada umumnya,
tekanan tidak boleh diubah melebihi 25% di atas atau dibawah tekanan
optimum untuk nozel. Sebagai gantinya mengubah piringan nozel dengan
yang di inginkan.

Dalam beberapa operasi penyemprotan lebih baik mengubah laju


pemberian semprotan dengan mengubah jumlah nozel pada tiang
penyemprot. Jadi dalam hal beberapa jenis larikan, jumlah nozel semprot
yang mencakup tiap larik ditarikan dari satu sampai 3 atau lebih sesuai
dengan kenaikan ukuran tanaman serta luas permukaan dedaunan yang
harus mendapat semprotan

Tabel 3.2 Kecepatan Jalan (sumber: Buku adan Penelitian dan


Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian,1991)

Waktu Tempuh yang Diperlukan


600 fit 80 rd 160nmi
100 h 500 H (40 rd) (1/4 mi) (1/2 mi)
Min ft min S min S min S min S min S
1 88 1 8 5 39 7 30 15 0 30 0
2 176 0 34 2 50 3 45 7 30 15 1
3 264 0 23 1 55 2 30 5 0 10 1
4 352 0 17 1 25 1 53 3 45 7 30
5 440 0 14 1 8 1 30 3 0 0 0

22
6 880 0 7 0 34 0 45 1 30 3 0

Keterkaitan praktis antara berbagai faktor ini, kecepatan jalan,


kapasitas pompa, ukuran nozel serta panjang tiang penyemprot ditunjukan
dalam beberapa perhitungkan berikut yang dilakukan untuk penentuan
panjang tiang penyemprot ukuran pompa, dan ukuran nozel yang diperlukan
untuk pekerja an pekerjaan tertentu.

5. Penyemprot Pesawat Terbang Sayap Tetap


Pemakaian pesawat terbang untuk memberi dan menyebarkan bahan
semprotan telah menjadi salah satu metode yang paling populer dan ekonomis
dalam pemberian insektisida serta fungisida pada tanaman budidaya
pertanian.
Studi yang ekstensif telah dilakukan terhadap pengaruh jarak
penempatan nozel terhadap pola semprotan, Lokasi nozel pada tiang
penyemprot di bawah pesawat terbang diteliti. Didapatkan, bahwa pusat
timbunan untuk tiap nozel tidaklah langsung mengikuti susunan nozel.
Seperti ditunjukan dalam, pusat timbunan untuk tiap-tiap nozel 16 kaki (4,9
m) dari pusat pesawat terbang (garis-garis putus) lebih jauh keluar dari pada
untuk suatu nozel yang ditempatkan 17 kaki (5,2 m) dari pusat pesawat. Perlu
dicatat, bahwa dalam pengujian ini tidak ada angin yang melintas.

23
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi diatas tentang Makalah Mesin
Penyemprot Hama dan Penyakit bahwa mesin penyemprot adalah mesin
yang digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu bahan kimia
aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air keobjek semprot
(daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit).Efesiensi dan
efektivitas alat semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitasbahan
aktif tersebut yang terkandung di dalam setiap butiran larutan
tersemprot(droplet) yang melekat pada objek dan sasaran semprot
(Kastaman, dkk, 2002), Mesin ini begitu bermanfaat seiring bermunculan
nya hama dan penyakit yang kini menjadi permasalahan yang sangat
krusial bagi para petani, sehingga sangat penting untuk mengetahui
bagaimana cara mempergunakan mesin penyemprot ini dan mengetahui
juga bagian bagian dari mesin peyemprot ini.
Banyak jenis dari mesin penyemprot yang ada tinggal disesuaikan
dengan luasan lahan yang kita miliki diantaranya adalah :
a. Penyemprot hidraulik
 Penyemprot serbaguna
 Penyemprot kecil untuk keperluan umum
 Penyemprot tekanan tinggi,volume rendah
 Penyemprot swa-gerak, jarak ruang tinggi
b. Penyemprot Hidro pematik
c. Penyemprot hembus
d. Pembangkit aerosol
Semua jenis mesin penyemprot ini memiliki kekurangan dan kelebihan
masing masing, tinggal kita yang harus pandai-pandai memilih jenis mesin
penyemprot mana yang cocok digunakan atau diterapkan dilahan yang kita
miliki.

24
B. Saran
Banyak para petani yang sudah mengetahui bahakan menggunakan
mesin penyemprot sebagai upaya pengendalian hama dan penyakit, namun
agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh mesin
penyemprot hama dan penyakit, para petani harus mengetahui takaran
yang pas untuk digunakan di lapangan. Penggunaan semprotan inilah yang
bisa menakar kebutuhan dari pestisida itu sendiri untuk diberikan kepada
tanaman- tanaman yang diserang oleh hama dan penyakit.
Sebaiknya penggunaan mesin penyemprot hama dan penyakit ini
harus sering sekali di sosialisasikan kepada para petani,terutama kepada
para petani yang memang belum paham tentang penggunaan dari mesin
penyemprot hama dan penyakit ini.

25
DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.


Pengembangan Alat dan Mesin dalam Menunjang Industri Pertanian. Bogor,1991

Direktorat Bina Produksi Hortikultura Sub Direktorat Alat Dan Mesin. Buku
Penggunaan Alat Mesin Hortikultura. Jakarta ,19997

Purnika,Dewi. Makalah Walang Sangit. Banjarbaru,2013

Pearson Smith, Harris. Mesin dan Peralatan Usaha Tani.Yogyakarta,1996

Reliando, Rifan. Makalah Pengendalian Hama dan Penyakit. Bandung,2012

26

Anda mungkin juga menyukai