Anda di halaman 1dari 27

Teknik Budidaya Tanaman

Agronomi
Kelompok VI:
Harmaiza Dewi (1610212041)
Khairun Nisak (1610212045)
Nurhamidiyah (1610212050)
Raka Fajar Kurnia (1610212054)
Miftahur Rahmawati (1610212061)
PEMELIHARAAN
TANAMAN

Penyiangan atau Pembumbunan

Pemupukan

Penyiraman
Pengendalian Hama Dan Penyakit

Pemangkasan
Penyiangan atau
Pembumbunan

Penyiangan harus dilakukan manakala tampak


bahwa telah tumbuh gulma yang mengganggu
pertumbuhan tanaman. Biasanya pelaksanaan
penyiangan dibarengi dengan pembumbunan
tanah di sekitar tanaman. Penyiangan dapat
dilakukan 2 atau 3 kali atau sesuai dengan kondisi
lapang.
Pembumbunan adalah penimbunan tanah di
pangkal rumpun tanaman sehingga menutup
rimpang yang mungkin muncul dipermukaan
tanah.
Pemupukan
Pupuk biasanya diberikan sebagai pupuk dasar
atau pupuk susulan. Dapat diberikan pada
tanah atau lewat daun atau bagian tanaman
lain. Sebagai pupuk dasar bisa digunakan
pupuk kandang atau kompos. Pupuk susulan
berupa pupuk NPK yang diberikan 2 - 3 kali
selama pertumbuhannya.
Biasanya Tanaman diberikan pemupukan,
jika :
1.Tanah miskin hara
2.Pertumbuhan tanaman perlu dipercepat
untuk mengurangi resiko akibat
persaingan dengan gulma.
3.Ingin meningkatkan hasil pertambahan
pertumbuhan
Pupuk dapat digolongkan pada bahan organik
alam dan bahan kimia (anorganik). kebanyakan
pupuk merupakan bahan organik buangan, seperti
pupuk kandang, sisa-sisa tanaman, darah dan
sisa-sisa ikan. Pupuk kimia, seperti amonium nitrat
dan superfosfat disintesa dari mineral-mineral
anorganik. Pupuk N dapat disintesa dengan
menggunakan nitrogen langsung dari udara.

Tingkatan tanggapan tanaman terhadap pupuk


sebagian berhubungan dengan kapasitas
produktif, (productive capacity) dari tanah.

Untuk memperkecil biaya pemupukan, praktek


pertanian dilaksanakan untuk memberikan pupuk
sekedar cukup untuk tambahan hara tanah yang
tersedia dan menaikkan tingkat hara yang
sesungguhnya diperlukan tanaman.
Pupuk dapat berwujud padat, cair atau gas.
Kebanyakan berwujud padat dan diberikan pada
tanah. Pupuk dapat dilarutkan dalam air irigasi,
atau diberikan pada dedaunan.
Untuk memperkecil biaya pemupukan, praktek
pertanian dilaksanakan untuk memberikan pupuk
sekedar cukup untuk tambahan hara tanah yang
tersedia dan menaikkan tingkat hara yang
sesungguhnya diperlukan tanaman.
Penempatan pupuk
Penempatan yang tepat dan saat pemberian
merupakan faktor sangat penting dalam
pemupukan. Tanggapan tanaman, penghindaran
kerusakan, dan ketidak repotan dan pemberiaan
yang ekonomik harus diperhatikan. Agar efektif,
pupuk harus diberikan ditempat dan disaat
tanaman memerlukannya. Pupuk dapat diberikan
bersamaan saat pemindahan tanaman, baik
sebagai jalur dibawah tanaman atau dilarutkan
dalam air tambahan untuk pemindahan, sebagai
larutan pemulai (starter solution).
Terdapat berbagai cara penempatan pupuk :
Pemberian secara broadcast

Pemberian secara topdressing Pemberian secara side dressing


Pada tanaman tahunan, atau pada tanaman
setahun berumur panjang ketersediaan hara
lebih efisien diatur dengan pemberiaan
berulang selama masa tanam.
Pupuk dapat diberikan bersamaan saat
pemindahan tanaman, baik sebagai jalur
dibawah tanaman atau dilarutkan dalam air
Penyiraman

Dilakukan sesuai dengan


kebutuhan tanaman dan
banyaknya curah hujan yang
turun. Yang terpenting perlu dijaga
adalah tanaman jangan sampai
layu karena kekurangan air, karena
hal ini akan berakibat fatal bagi
hasilnya. Cara penyiramannya juga
disesuaikan dengan jenis,
umur,dan sifat tanaman tersebut.

Golongan hidrofit

Berdasarkan Kebutuhan Air Tanaman Golongan mesofit

Golongan xerofit
Dalam pemberian air, perlu diperhatikan
kebutuhan air dari setiap tanaman
(Misal tanaman padi pun, tidak selalu harus
digenangi air terus menerus ; pada saat
tertentu, menjelang pembungaan, sawah
perlu dikeringkan. Penggenangan harus
teratur dan diawasi, sehingga tidak akan
terjadi suatu perioda kekeringan yang cukup
lama hingga terjadi merajalelanya gulma).
Pengelolaan air

Dalam hubungan dengan produksi tanaman,


air harus dikelola secara baik dan ekonomi
dengan cara :
1.irigasi, yaitu penambahan suplemen air 1. Irigasi permukaan

2. irigasi penyiraman

3. subirigasi

2. drainase, yaitu pembuangan kelebihan air

3. konservasi, yaitu perlindungan sumber-sumber air.


Pengendalian Hama Dan Penyakit
(Pengganggu Tanaman)
Sebelum menanam suatu jenis tanamnya,
sebaiknya dikenali terlebih dahulu jenis-jenis
hama dan penyakit yang biasa menyerang
tanaman tersebut. Hal ini untuk mempermudah
penyiapan penanggulangan apabila betul terjadi
serangan hama/penyakit pada tanaman tersebut,
sehingga bisa cepat tertangani.
Pengganggu tanaman (pest) mencakup semua
bentuk hidup yang merusak tanaman-merupakan
spektrum biologi yang sangat luas, dari virus yang
sukar dilihat sampai tikus dan babi hutan.
Pengganggu dapat dikelompokan dalam istilah-
istilah yang lebih luas dari patogen, predator, dan
gulma;
Pengendalian
OPT
Kelompok hama: insekta
Kelompok penyakit: jamur, bakteri, dan virus
Kelompok gulma: ganggang, lumut, dan
sedikit rumputan
Kelompok hama
Dua tipe serangga: serangga penggigit
(pemakan daun/buah/organ tanaman
lainnya) dan serangga pencucup/penghisap
Serangga penggigit: mengurangi kuantitas
produksi (contoh ulat Plutella)
Serangga pencucup/penghisap:
mengurangi kualitas produksi, menghisap
cairan jaringan, jaringan mati, pada organ
akan tampak bercak-bercak coklat (seperti
nekrosis). Contoh: kutu daun
Pencegahan serangan: dengan sanitasi di
dalam ruangan produksi, penggunaan
net/kasa pada dinding rumah kaca,
serangga tidak bisa masuk
Kalau sudah masuk: diutamakan
pengendalian secara mekanik (apabila
intensitas serangan tidak tinggi)
Intensitas serangan tinggi: diperbolehkan
pengendalian dengan insektisida, waktu
pengendalian maksimal 1 minggu sebelum
produk tanaman dipanen, bahan aktif yang
ada pada residu sudah non aktif saat
produk dipanen
Kelompok
penyakit
Yang menjadi inang penyakit: jamur, bakteri,
dan virus
Lingkungan ideal bagi pertumbuhan inang:
kondisi yang terlalu lembab dalam ruangan
produksi
Penyiraman tajuk tanaman jangan dilakukan
pada sore hari
Penyiraman sore hari, pada permukaan daun
sering menempel air dan tidak teratus sampai
malam hari
Air yang melekat di permukaan daun
merupakan media yang baik bagi
perkembangan jamur dan bakteri
Spora jamur akan mudah berkecambah,
membentuk hifa, menyebar keseluruh
jaringan tanaman
Pencegahan serangan: sanitasi ruangan
produksi secara rutin dilakukan
Jamur, bakteri, dan virus dapat menyebar ke
ruangan produksi melalui bibit (seed borne
desease)
Pencegahan seed borne desease: sanitasi
tempat pembibitan dan seleksi bibit secara
ketat
Pencegahan lainnya: mengkondisikan
tanaman selalu kecukupan hara
Tanaman yang kecukupan hara lebih tahan
terhadap serangan penyakit dibandingkan
yang defisiensi
Penyakit juga bisa masuk ke dalam ruangan
produksi karena terbawa oleh manusia
ataupun pintu rumah kaca yang tidak
ditutup
Pengendalian penyakit: dianjurkan mekanik
kalau intensitas serangannya rendah
Pengendalian kimiawi boleh dilakukan kalau
intensitas serangan tinggi. Dianjurkan untuk
memilih pestisida yang bahan aktifnya
biologis atau biotis
Aplikasi pestisida maksimal dilakukan 1
minggu sebelum dipanen, residu bahan aktif
sudah non aktif sehingga tidak berbahaya
Gulma
Dalam sistem hidroponik, intensitas serangan
gulma jauh lebih rendah dari pada pertanian
konvensional, sehingga pengendaliannya
paling cocok dilakukan secara mekanis
Jenis gulma yang merugikan lebih sedikit:
ganggang, lumut, dan sedikit rumputan
Gulma yang paling sering ditemukan dalam
ruangan produksi hidroponik adalah kelompok
ganggang dan lumut
Ganggang: khususnya menjadi gulma pada
sistem hidroponik yang medianya air (NFT,
rakit apung). Ganggang juga sering tumbuh
pada bak penampung larutan hara
Kenapa ganggang merugikan: sering
menyumbat saluran air/larutan hara,
menyumbat nozle, kompetitor penyerapan
nutrisi, dan mengurangi estetika dalam
ruangan produksi
Lumut: sering menjadi gulma pada sistem
hidroponik substrat terutama apabila tingkat
ketebalannya tinggi
Lumut juga sering tumbuh pada papan
penyangga tanaman (misal styrofoam)
Susbtrat padat yang mudah ditumbuhi lumut:
arang sekam, akar pakis, rockwool
Kenapa lumut merugikan: mengurangi
estetika, kompetitor bagi penyerapan nutrisi,
inang beberapa jenis penyakit
Cara-cara pemberantasan Hama
dan Penyakit yang dikenal
1. adalah:
Cara teknik budidaya
Cara kultur tehnik digunakan untuk mengurangi
populasi pengganggu yang efektif, mencakup
pembuangan tanaman-tanaman atau benih sakit
atau terserang (roguing), pemotongan bagian-
bagian tanaman yang terserang (surgery) atau
pembuangan sisa-sisa tanaman yang dapat
merupakan biakan penggganggu (sanitation).
2. Cara fisik
Cara-cara fisik dapat digunakan untuk
melindungi tanaman dalam melawan gangguan
atau menghilangkan pengganggu seluruhnya.
3. Cara kimia
Pestisida merupakan nama golongan dari semua
bahan kimia yang digunakan untuk memberantas
pengganggu,biasanya toksik pada beberapa
tahap kehidupan pengganggu. Termasuk ke dalam
pestisida, juga repellent, suatu persenyawaan
yang barangkali tidak beracun secara aktif, tetapi
membuat tanaman tidak menarik predator karena
baunya, rasa atau sifat-sifat fisik lain.
Banyak pestisida barsifat selektif dalam suatu
kelompok basar organisme.

Untuk kebanyakan penyakit, pemberantasan


kimia harus dilakukan sebelum gejala sakit
nampak. Misal, sangatlah sukar membunuh
cendawan sesudah mereka memasuki tanaman,
tetapi pemberantasan dapat tercapai dengan
bahan-bahan yang mematikan atau mencegah
spora berkecambah ke dalam tanaman.
4. Cara biologi
Pemberantasan biologi dapat tercapai dengan
mengarahkan kompetensi alami antara
organisme.
Misalnya, dengan mengintroduksi parasit atau
pradator alami dari pengganggu atau
menggunakan resistensi alami pada tanaman
inang.

Masih ada cara yang lebih halus yang dapat


mempengaruhi perkembangan pengganggu.
Misalnya dengan melepaskan sejumlah besar
serangga jantan yang telah diradiasi agar mandul.
Pemberantasan secara biologi merupakan cara
yang menarik, sebab sekali digunakan akan
berlangsung tanpa pengaruh manusia, dan
bahaya-bahaya bahan kimia dapat ditiadakan.
Pemangkasan

Tanaman yang berupa perdu atau pohon


umumnya perlu pemangkasan. Pemangkasan
ini dimaksudkan antara lain untuk membentuk
pohon, mengurangi daun, mempercepat
pembuahan, meremajakan tanaman, dan lain-
lain.
Secara umum pemangkasan dilakukan dengan
memotong cabang/ranting yang tumbuhnya
tidak tepat,atau memotong ranting-ranting
yang kena penyakit.

Anda mungkin juga menyukai