DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memilki keanekaragaman
plasmanutfah yang banyak, sehingga disebut megabiodiversiti. Tetapi hal tersebut
tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah dan masyarakat, sehingga vatietas-
varietas unggul tidak di ketahui dan dimanfaatkan dengan baik. Contohnya pada
tanaman buah-buahan yang masih banyak terdapat varietas-varietas lain yang
memilki nilai ekonomi yang tinggi, seperti buah markisah yang memiliki varietas
yang beranekaragam.
Oleh karena itu kita harus mempelajari keanekaragaman hayati dan
mengeksplorasi dan mengkarakterisasi tanaman-tanaman terkhususnya pada
tanaman buah-buhan.
B. Rumusan Masalah
1. Berapa banyak varietas tanaman markisah dan durian.
2. Apa saja ciri-ciri dari setiap varietas tanaman markisah dan durian.
3. Dimana saja di temukan tanaman markisah dan durian.
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan agar masyarakat atau pembaca
mengetahui berbagai varietas tanaman markisah dan durian serta cirri-ciri setiap
varietasnya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tidak kurang dari 329 jenis buah-buahan (terdiri dari 61 suku dan 148
marga) baik yang merupakan jenis asli Indonesia maupun pendatang (introduksi)
dapat ditemukan di Indonesia. Di kawasan Asia Tenggara dilaporkan terdapat
sekitar 400 jenis buah-buahan yang dapat dimakan. Dengan demikian lebih dari
tiga perempatnya jenis-jenis buah-buahan yang dilaporkan terdapat di kawasan
Asia Tenggara tersebut telah ditemukan di Indonesia. Berdasarkan hasil
pengumpulan data yang dilakukan tercatat 266 jenis (termasuk 4 anak jenis dan 2
varietas) buah-buahan asli Indonesia telah ditemukan yang sebagian besar masih
tumbuh liar di hutan-hutan dan hanya sebagian kecil yang telah dibudidayakan.
Dari 226 jenis buah-buahan tersebut sebagian besar berupa pohon (203 jenis),
liana (26 jenis), perdu (17 jenis), herba (14 jenis) dan semak (4 jenis). Dengan
adanya persentase jumlah jenis pohon yang paling besar (76%) hal ini
menunjukkan bahwa untuk usaha pemuliaan tanaman buah-buahan diperlukan
waktu yang cukup lama karena jenis pohon daur hidupnya panjang. Disamping itu
juga tercatat 62 jenis telah dibudidayakan, 18 jenis merupakan jenis endemik dan
4 jenis termasuk tumbuhan langka. Keempat jenis tumbuhan langka adalah
kerantungan (Durio oxleyanus), lahong (Durio dulcis), lai (Durio kutejensis) dan
burahol (Stelechocarpus burahol) (Mogea, dkk., 2001).
Indonesia merupakan suatu negara yang beruntung karena terletak di
daerah katulistiwa yang mempunyai tipe hutan hujan tropik cukup unik dengan
keanekaragaman jenis tertinggi di dunia . Kekayaan jenis tumbuhan di hutan
Indonesia sampai sekarang belum didapat angka yang pasti. Sampai sekarang
paling tidak terdapat 30.000 jenis tumbuhan berbunga yang sebagian besar masih
tumbuh liar di hutan-hutan di berbagai kawasan di Indonesia. Saat ini baru sekitar
4.000 jenis saja yang diketahui telah dimanfaatkan langsung oleh penduduk dan
hanya sekitar seperempatnya yang telah dibudidayakan bahkan mungkin kurang
dari 10 persennya . Dengan demikian masih banyak jenis-jenis tumbuhan yang
belum diketahui pemanfaatannya dan jenis-jenis tersebut masih tumbuh liar
diberbagai kawasan hutan di Indonesia. Kekayaan keanekaragaman jenis buah-
buahan asli Indonesia juga cukup tinggi dan masih banyak yang belum
dimanfaatkan secara baik. Hal ini terlihat antara lain dengan masih banyaknya
buah-buahan import yang dijual di pasar-pasar ataupun di toko-toko swalayan
di berbagai kota di seluruh Indonesia. Sebagai contoh misalnya buah durian Mon
Thong yang didatangkan dari Thailand dan telah banyak dijual diberbagai daerah
di Indonesia. Pada hal Indonesia merupakan pusat keanekaragaman jenis dan
plasma nutfah durian (Uji, 2007).
Empat aksesi markisa asam yang berasal dari Sumatera Utara tersebut
adalah MA-01 yaitu markisa asam merah dengan bentuk buah bulat agak lonjong,
MA-02 yaitu markisa asam merah dengan bentuk buah bulat, MA-03 yaitu
markisa asam kuning dengan bentuk buah bulat agak lonjong. Ketiga aksesi
markisa asam tersebut berasal dari Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun
dengan ketinggian tempat 450 m dpl. Ketiga aksesi markisa asam tersebut
berpotensi untuk dikembangkan di dataran rendah. Sedangkan MA-04 adalah
markisa asam ungu dengan bentuk buah bulat yang berasal dari seleksi populasi
markisa asam ungu di Kebun Percobaan Tanaman Buah, Berastagi dengan
ketinggian tempat 1.340 m dpl. Markisa asam ungu lebih sesuai dibudidayakan di
dataran tinggi. Hasil inventarisasi terhadap tanaman markisa yang dibudidayakan
oleh petani di dataran tinggi Kabupaten Karo, Dairi, dan Simalungun
menunjukkan bahwa tanaman markisa yang dibudidayakan oleh petani adalah
jenis markisa asam ungu yang pada umumnya ditanam di pekarangan atau di
ladang dengan sistem lanjaran pucuk bambu, oleh karena itu pada penelitian ini
contoh tanaman markisa asam ungu diambil dari seleksi populasi markisa di
Kebun Percobaan Tanaman Buah, Berastagi yang mempunyai rerata bobot buah
>50 g/buah. Sedangkan markisa asam merah, sampai saat ini telah mulai
dibudidayakan oleh masyarakat di daerah Pematang Siantar (Kabupaten
Simalungun) dan di daerah Mandailing Natal (Madina) sebagai tanaman
pekarangan (Karsinah dkk, 2007).
Tabel 1. Karakter tanaman, daun, bunga, buah, dan biji dari 4 aksesi markisa asam (Plant,
leaf, flower, fruit, and seed characters of 4 accesions of P. edulis Sims)
Sumber: J. Hort. 17(4):297-306, 2007; (Karsinah dkk, 2007)
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Indonesia kaya dengan keanekaragaman jenis
dan sumber plasma nutfah buah-buahannya. Oleh karena itu merupakan peluang
besar untuk dapat meningkatkan kualitas dan produksi buah-buahan asli Indonesia
melalui usaha pemuliaan tanaman buah-buahan. Usaha pemuliaan ini perlu waktu
yang cukup lama karena sekitar 76% buah-buahan asli Indonesia tergolong jenis
pepohonan yang mempunyai daur hidup panjang. Buah-bauh asli Indonesia
seperti buah durian dan markisan juga bernilai ekonomi dan berpotensi untuk
mendapatkan prioritas pengembangannya di Indonesia.
B. Saran
Dari berbagai varietas-varietas buah asli Indonesia, diaharapkan
pemerintah dan badan penelitian lebih mengeksplorasi tanaman yang memliki
potensi ekonomi yang tinggi dan untuk melestarikan plasmanutfah.
Daftar Pustaka