Pemeliharaan, Pemrosesan,

Pemangkasan, dan Hama Penyakit

Tanaman Kopi
 Kelompok 2:

BIMO HENDRIK P. 1610211001

WIDYA FITRI 1610211078
KHAIRUN NISAK 1610212045
HANIFATUL KHAIRIYAH 1610213006
Pemeliharaan Tanaman Kopi

Penyiangan

Pemupukan

Pemangkasan
 Penyiangan

Kegiatan pemeliharaan menyingkirkan ataupun

mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan
gulma2 yang berada disekitar tanaman kopi

Memudahkan tindakan pemeliharaan (pemupukan,

Tujuan
pemangkasan, dan pemanenan)
 Penyiangan
Alat dan bahan:
• Cangkul
• Parang
Cara kerja:
1. Bersihkan gulma yang terdapat disekitar kanopi daun kopi
dengan cangkul
2. Tanah yang terbawa dikembalikan disekitar batang pokok,
dengan tujuan untuk menghindari cekungan disekitar batang
pokok dan mencegah tertampungnya air hujan
3. Gulma yang terbuang dikumpulkan dan diletakkan dibarisan
tanaman karena merupakaa sumber unsur hara
 Pemupukan
• Tujuan: untuk memenuhi kebutuhan hara yang diperlukan oleh
tanaman kopi dan memperbaiki struktur kondisi media tanam
• Frekuensi pemupukan: dua kali dalam setahun yakni pada awal dan
akhir musim hujan
– Pemupukan mulai tanaman kopi berumur 1 tahun sampai 6
bulan (pada kebin masih muda)
– Kebun yang tlh menghasilkan sipupuk dua kali setahun, yakni 3-
4 minggu setelah masa pembuahan dan setelah panen selesai,
 Pemupukan
• Jadwal pemupukan untuk tanaman kopi:
– Tahun I: setiap tanaman diberikan pupuk sebanyak dua kali dalam setahun
menggunakan urea 25 g, SP-36 35 g, dan KCl 20 g
– Tahun II: urea 150 g, SP-36 50 g, dan KCl 40 g per tanaman dengan siklus dua
kali setahun
– Tahun III: urea 75 g, SP-36 70 g, dan KCl 40 g per tanaman yang diberikan
sebanyak dua kali per tahun
– Tahun IV: urea 100 g, SP-36 90 g, dan KCl 40 g, per tanaman setahun dua kali
– Tahun V-X: urea 150 g, SP-36 10 g, dan KCl 60 g, per tanaman setahun dua
kali
– Tahun V- selesai: urea 200 g, SP-36 175 g, dan KCl 80 g, per tanaman dua kali
setahun
 Pemupukan
• Pembuatan lubang pupuk/ rorak
– Dibuat dengan jarak ±50 cm ukuran rorak 40
cm X 40 cm dan kedalaman 50 cm
– Buat lubang disekitar pohon dan masukkan
pupuk sesuai dengan dosisinya
– Pemberian pupuk urea harus ditutupi dengan
tanah

Tujuan : untuk mempelancar aliran udara akar

dan memberikan nutrisi pada akar dengan
memasukkan bahan organik ke dalam rorak.
 Pemangkasan
• Menghilangkan bagian tanaman kopi yang
berpenyakit, cacat dan tidak produktif
• Tujuan:
– Memperoleh cabang buah yang baru
– Mempermudah masuknya cahaya kedalam
tubuh tanaman, guna merangsang
pembentukan bunga
– Memeperlancar peredaran udara
– Mebuang cabang2 tua yang tidak produktif lagi
– Mebuang cabang2 yang terserang hama dan
penyakit.
• Dilakukan dua kali setahun
 Macam- Macam Pemangkasan
1. Pemangkasan Bentuk
tinggi pangkasan bentuk barkisar antar 1,5—1,8 m
dengan melakukan pemangkasan cabang primer
teratas sebanyak 1 ruas pada musim penghujan
2. Pemangkasan produksi
Membuang wiwilan yang tumbuh keatas, cabang
cacind, dan cabang balik dan cabang yang terserang
hama penyakit , selama 3-4 kali setahun awal musim
penghujan
3. Pemangkasan pemudaan
dikhususkan pada tanaman tua dengan tingkat
produksinya yang rendah. Pelihara hnya 1-2 tunas
yang pertumbuhannya bagus , lalu di sambung dengan
jenis kopi yang bernutu lainnya Contoh pohon kopi yang siap dipangkas
Macam- Macam Pemangkasan
Macam- Macam Pemangkasan
Contoh
pemangkasan
bentuk

Contoh pemangkasan
pemudaan
 Panen
1. Pemetikan
memetik buah yang telah
masak berusia mulai 2,5-3
tahun.
Terdapat pemanenan secara
alami yaitu kopi luak
 Pengolahan
Pengolahan cara basah Pengolahan cara semi basah
• Panen pilih
• Panen pilih • Sortir buah
• pengupasan kulit kopi HS • Pengupasan kulit buah merah
• Sortasi biji kering • Fermentasi + pencucian lendir
• Pengeringan • Penjemuran 1-2 hari (KA ±40%)
• Pencucian • Pegupasan kulit cangkang
• Penjemuran biji (KA 11-13%)
• Fermentasi • Sortasi dan pengemasan
• Pengupasan kulit buah • Penyimpanan dan penggunaan
merah
• Sotasi buah
• Pemgemasan dan
penyimpanan
Pengolahan
Pengolahan
 Pengendalian hama
• Penggerek buah kopi • Ulat api (Setora nites dan
Yaitu: Hypothenemus hampei Darna sp)
Pengendalian: pengaturan Pemakan daun kopi
naungan, penggunaan
parasitoid Cephalonomia
stephanoderis, menggunakn
varietas USDA 762 untuk
arabika dan BP 234 dan
BP409
 Pengendalian hama
• Kutu dompolan (Pseudococcus sp)
Akibat seragan hama ini, pertumbuhan
tanaman terhenti, daun-daun
menguning, calon bunga gagal
menjadi bunga dan buah rontok. Bila
buah yang diserang tidak rontok
maka perkembangan akan terhambat
dan kulit keriput sehingga kualitas
buah rendah.
• Nematoda parasit
• Berupa cacing yang menyerang akar,
• tidak tampak mata.
• Nematoda parasit: Pratylenchus
coffeae dan Radopholus similis
GEJALA:
1. Daun menguning.
2. Akar membusuk dan tidak berfungsi
lagi.
3. Pohon layu dan mati.
 Pengendalian hama
• Kutu dompolan (Pseudococcus sp)
Akibat seragan hama ini, pertumbuhan
tanaman terhenti, daun-daun
menguning, calon bunga gagal
menjadi bunga dan buah rontok. Bila
buah yang diserang tidak rontok
maka perkembangan akan terhambat
dan kulit keriput sehingga kualitas
buah rendah.
• Nematoda parasit
• Berupa cacing yang menyerang akar,
• tidak tampak mata.
• Nematoda parasit: Pratylenchus
coffeae dan Radopholus similis
GEJALA:
1. Daun menguning.
2. Akar membusuk dan tidak berfungsi
lagi.
3. Pohon layu dan mati.
 Pengendalian penyakit
Penyakit karat daun (Hemileia vastatrix)
• Gejala tanaman terserang, daun yang sakit
timbul bercak kuning kemudian berubah
menjadi coklat.
• Pengendalian yang dilakukan oleh petani
ialah melakukan peremajaan seperti
pemupukan, dan pemangkasan
Cercospora coffeicola
• Penyakit bercak daun kopi disebabkan oleh
jamur C. coffeicola yang dapat muncul di
pembibitan sampai tanaman dewasa serta
menyerang buah kopi
• Pengendalian penyakit dengan sanitasi kebun
dan pemeliharaan yang intensif, seperti
membuang bagian – bagian yang sakit dan
selanjutnya dibenamkan di dalam tanah
Capnodium sp.
Pengendaliannya cendawan jelaga tumbuh
dengan memanfatkan embun madu yang
dikeluarkan oleh kutu tempurung hijau yang
biasanya menempel pada permukaan atas
daun atau ranting yang ada dibawah koloni
kutu