DI SAMPAIKAN PADA
BIMBINGAN TEKNIS PENGOLAHAN KOPI
(PT. Mitrabara Adiperdana TBK –
Puslitbang TIKI
Kementerian
Kementerian Perindustrian RI)
MALINAU, 6 – 9 Agustus 2018
PENDAHULUAN
Kopi (Coffea
(Coffea sp.) adalah
sp.) adalah tanaman asli
Ethiopia Afrika yang terdiri dari
empat spesies utama yaitu kopi
Arabika (Coffea
(Coffea arrabica Linn),
arrabica Linn), kopi
Robusta (Coffea
(Coffea canehora Pierre
canehora Pierre ex
Frohen), kopi Liberika (Coffea
( Coffea
liberika),
liberika), dan kopi Ekselsa (Coffea
Ekselsa (Coffea
excelsa).
excelsa).
Arabica Robusta
Kopi Liberika daging buahnya tebal dan pupus daunnya
berwarna hijau atau hijau sedikit kecokelatan,
sedangkan kopi Ekselsa daging buahnya tipis mirip kopi
Arabika dan pupus daun bagian permukaan bawah daun
berwarna merah kecokelatan
TEKNOLOGI BUDIDAYA
Tanaman kopi dapat diperbanyak dengan
cara vegetatif menggunakan bagian dari
tanaman dan generatif menggunakan
benih atau biji.
Kopi robusta diperbanyak secara
vegetatif, sehingga bahan tanaman yang
1 digunakan berupa klon. Sedangkan kopi
arabika biasanya diperbanyak dengan
Bahan benih sehingga bahan tanam anjurannya
Tanam berupa varietas
Perbanyakan secara generatif lebih umum
digunakan karena mudah dalam
pelaksanaanya, lebih singkat untuk
menghasilkan bibit siap tanam
dibandingkan dengan perbanyakan bibit
secara vegetatif (klonal)
Perbanyakan Generatif (Biji)
Persiapan Biji dari tanaman umur > 5 tahun, produksinya tinggi, ukuran biji
Biji normal dan masak (warna merah hitam), bebas dari hama dan
penyakit, berkulit licin dan tidak cacat
Pengupasan Dikupas dengan di injak-injak, lendir yang masih dapat digosok
Kulit Biji dengan abu dapur/diremas-remas dengan tangan, dibersihkan dengan
air bersih
Persemaian Tempat datar dan tidak tergenang, dekat sumber air, bebas
gangguan hewan, dekat dengan pembibitan, mudah diawasi
Penyiapan Persemaian; tanah di cangkul sedalam 30 cm, dibersihkan
dari bebatuan, kerikil dan rumput. Buat bedengan PLT : (10x120x30)
cm. Bedengan di taburi pasir setebal ± 5 cm. Beri naungan . Biji
disemaikan sedalam 0,5 cm, jarak 3 cm dengan posisi biji
tertelungkup. Tutup persemaian dengan potongan-potongan jerami.
Lakukan penyiraman pagi dan sore sampai kecambah berumur 2,5
bulan
Pembibitan Langsung di tanah; tanah diolah sedalam 60 cm dan dicampur pupuk
kandang. Buat bedengan seperti pada saat membuat persemaian.
Pindahkan tanaman muda dari persemaian secara hati-hati dengan
menggunakan solet dari bambu. Tanam dengan jarak 20 x 20 cm.
Kantong plastik (polybag); bibit dari persemaian dipindahkan
dengan hati-hati ke dalam kantong plastik yang telah diisi tanah +
pupuk kandang. Letakkan teratur di atas tempat yang telah
disiapkan, serta diberi naungan
Perbanyakan Secara Generatif
Kelebihan Kelemahan
Tanaman yang dihasilkan Tanaman baru yang dihasilkan
memiliki perakaran yang kuat. belum tentu memiliki sifat yang
sama dengan induknya.
Kelebihan Kelemahan
Masa muda tanaman relatif Sistem perakaran kurang kuat,
pendek. tidak memiliki akar tunggang.
Dosis
Pemupuka
n
Buatlah lubang di sekeliling pohonnya
dan masukkan pupuk pada lubang
Cara tersebut sesuai dengan dosisnya.
Pemupuka
n Setelah pemberian pupuk harus
ditutup dengan tanah
3 Pengaturan Pohon Pelindung
Membuang tunas
wiwilan (tunas air) yang
tumbuh keatas
Memangkas cabang
balik yang tidak
Pemangkasa menghasilkan buah
n Produksi Memangkas cabang-
cabang tua yang tidak
produktif lagi
Memangkas cabang-
cabang yang terserang
oleh hama dan penyakit
Memangkas cabang
sekunder yang telah tua.
Pemangkasan
Dilakukan terhadap
tanaman yg tidak
produktif, setelah panen
pada awal musim hujan
Batang dipotong miring
Utara-Selatan setinggi
30-50 cm, bekas potongan
Pemangkasa ditutup untuk mencegah
n serangan hama dan
Peremajaan penyakit.
Tanah sekeliling
tanaman dicangkul dan
diberi pupuk.
Pilih 1-2 tunas yang
pertumbuhannya baik
dan dipelihara sebagai
batang utama atau bahan
sambungan.
5 Pengendalian Hama dan Penyakit 1