Anda di halaman 1dari 40

BUDIDAYA KOPI ARABIKA

( Coffea arabika )
Di
Kabupaten Tana Toraja

Oleh :
Hariadi
PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI
DI INDONESIA

Jenis Kopi di Indonesia :


1. Kopi Arabika
tahun 1696
2. Kopi Liberika
tahun 1875
3. Kopi Robusta / Canephora
tahun 1900
ZONASI PENGEMBANGAN KOPI DI INDONESIA
Ketinggian Tempat Kesesuaian Varietas
( meter diatas permukaan laut ) Kopi
1.000 ke atas Arabika Typica - Lini S
800 - 1000 Arabiika Lini S
700 – 800 Arabika Lini S - Robusta
500 - 700 Arabika Lini S - Robusta
0 - 500 Robusta

CATATAN

1. Batas Ketinggian 1.500 – 2.000 m dpl adalah terjadinya gangguan


embus upas ( frost ) pada tanaman kopi.
2. Batas Terendah kesesuaian kopi Arabika adalah serangan Karat
Daun Kopi / KDK ( Hemelia vastatrik ) dan Bubuk Buah
(Stephanoderes hampei )
3. Semakin tinggi lahan pertanaman kopi Arabika maka :
Rasa semakin spesialty, biji makin besar tetapi pertumbuhan kopi
semakin lambat.
KOPI ARABIKA ( Coffea arabika )

Dalam sejarah perkebunan


Indonesia, kopi Arabika sebagai salah
satu tanaman eksotik yang paling tua
yang berhasil dikembangkan di
Indonesia, yaitu sejak tahun 1696. Kopi
Arabika berasal dari Afrika yaitu dari
tanah pegunungan di Ethiopia. Namun
demikian kopi baru dikenal oleh
masyarakat dunia setelah tanaman
tersebut dikembangkan diluar daerah
asalnya yaitu di Yaman, di bagian
Selatan Jazirah Arab. Melalui para
saudagar Arab, minuman yang berasal
dari biji kopi ini diberi nama qahwah dan
mulai dikenal di masyarakat Timur
Tengah dan kemudian di Eropa. Ahli
tumbuh-tumbuhan (botanist) Linnaeus
menamakan tanaman tersebut Coffea
arabika, karena mengira bahwa kopi
Arabika berasal dari negeri Arab
(Yahmadi, 1999).
BOTANI KOPI ARABIKA
( Ciri Alami Kopi Arabika)
AKAR DAUN
Relatif dangkal ( 30 cm ) sehingga mudah Daun menjadi tolak ukur perlakuan :
dipengaruhi oleh : • Pemupukan
- Kandungan bahan organik dan • Pemangkasan pada kopi
ketersediaan bahan organik melalui • Pemangkasan pada pohon penaung
pemupukan
- Pengolahan tanah
- Persaingan gulma BUAH
Bagian dari Buah :
BATANG dan CABANG Kulit buah : exocarp ( merah jika
Kopi tumbuh : masak
• Ortotropik ( tumbuh ke atas / vertikal ) Daging Buah : mesacarp ( manis licin )
menghasilkan batang Kulit tanduk : endocarp ( hoornschill )
• Plagiotropik ( tumbuh ke samping Biji kopi : green beans ( ose )
/horisontal ) menghasilkan cabang Macam-macam buah kopi :
Cabang terbagia atas 3 macam : Kopi Laki : kopi biji satu
1. Cabang Primer hanya tumbuh satu kali Kopi Normal : kopi biji normal
2. Cabang Sekunder dapat tumbuh Kopi Gabuk : kopi biji kosong
beberapa kali perlu perlakuan Kopi Gajah : kopi biji lebih dari 2
pemangkasan yang benar
3. Cabang Tersier dapat tumbuh beberapa Bunga kopi menjadi Buah masak 9-10 bl
kali perlu perlakuan pemangkasan yang
benar
0p
VARIETAS KOPI ARABIKA
Varietas unggul kopi Arabika meliputi :
Dari hasil pengembangan secara vegetatif dan generatif dari beberapa
tempat yang menjadi pusat-pusat pengembangan kopi Arabika dunia,
varietas-varietas unggul muncul sebagai alternatif dibidang budidaya
terutama mutu dan produktifitas tanaman (Sobari et al., 1991). Varietas-
varietas unggul tersebut, antara lain :

Varietas Typica ( Kopi To Dolo Toraya )


Habitus ; tumbuh meninggi melebar, diameter tajuk
1,7 m, buah tidak terlalu nampak dari luar.
Ukuran biji berkulit tanduk; panjang = 11,46 mm,
lebar = 9,26 mm, tebal = 5,21 mm.
Potensi produksi ; 5 – 10 kw / ha (kopi pasar).
Kelemahan sangat rentan pada serangan Hemelia
vastatrik ( karat daun kopi ), bineal bearing cenderung
terjadi 2-3 tahun setelah panen .
•Varietas USDA – 230762

USDA - United States Department of Agriculture, asal Ethyopia dan


diintroduksi ke Amerika Serikat .
Habitus ; tumbuh meninggi agak melebar, diameter tajuk 1,75 m, buah
nampak dari luar.
Ukuran biji berkulit tanduk ; panjang = 11,5 – 13,0 mm, lebar = 7,0 – 8,5
mm, tebal = 5,5 mm.
Potensi produksi ; 8 – 15 kw / ha ( kopi pasar ).
Varietas Lini S – 795

Introduksi dari India 1955, hasil seleksi Coffee Research Station (India).
Habitus ; tumbuh meninggi melebar, diameter tajuk 2,01 m, buah tidak terlalu
nampak dari luar.
Ukuran biji berkulit tanduk; panjang = 12,46 mm, lebar = 9,26 mm, tebal = 5,21 mm.
Potensi produksi ; 10 – 15 kw / ha (kopi pasar).
Varietas Kartika / CIFC / Kate

Kartika atau CIFC (Centro de Investagacao das Ferrugans do Coffeeiro) asal portugal.
Habitus ; perdu pendek melebar, tajuk sekitar 1,75 m, buah tidak terlalu nampak dari luar.
Ukuran biji berkulit tanduk; panjang = 12,0 mm, lebar = 10,2 mm, tebal = 5,0 mm.
Potensi produksi ; 20 – 25 kw / ha (kopi pasar).
SIGARAR UTANG

Sigarar utang
• Arabika tipe semi katai
• Protas > 2,5 ton/ha untuk populasi
2000 pohon/ha
• Agak rentan karat daun kopi
• Rentan nematoda : Pratylenchus sp. &
Radopholus similis
• Menghendaki tanah subur, iklim basah
• Saran penanaman : > 1000 m dpl./B
ANDUNGSARI I

Andungsari 1
•Arabika semi katai
•Protas > 2,5 ton/ha untuk
populasi 2500 pohon/ha
•Mutu fisik biji & citarasa lebih baik
•Agak rentan karat daun kopi
•Rentan nematoda Pratylenchus
sp. dan Radopholus similis.
•Rentan PBKo.
•Saran penanaman : > 1000 m dpl.
BUDIDAYA KOPI ARABIKA
PEMBIBITAN – Pengadaan Benih
A. PENGADAAN BENIH
Benih diambil dari pohon induk yang sudah berumur
8 – 25 tahun. Diambil dari buah yang baik, tidak
berasal dari dompolan di ujung cabang dan pangkal
cabang dengan ukuran normal. Buah dalam
keadaan masak (merah optimun), waktu
pengambilan benih pada bulan puncak panen.
Pengadaan benih dilakukan dengan urutan sebagai
berikut :
• Biji kopi dipisahkan dari kulit dan daging buahnya
dengan memakai tangan atau diinjak-injak.
• Lendir yang melekat pada biji-biji dibersihkan
dengan abu dapur kemudian dicuci.
• Setelah bersih biji dikering anginkan selama satu
minggu.
• Diadakan seleksi terhadap biji-biji yang terserang
hama dan penyakit, cacad, terlalu besar, kecil dan
kopi laki.Semua pekerjaan dilakukan pada tempat
yang teduh tidak langsung di tempat terik matahari.
Penyimpanan benih.
• Benih yang akan disimpan harus diseleksi terlebih
dulu.
• Benih dicampur dengan serbuk arang yang sudah
dibersihkan dan diberi air dengan ukuran setiap 3
kilogram benih diperlukan 1 kilogram arang dan
150 cc air.
• Benih dimasukkan ke dalam karung goni dan
disimpan di tempat yang sejuk dan lembab
terlindung dari sinar matahari.
PEMBIBITAN – Persemaian
 Pembuatan dederan.
Tanah harus memenuhi syarat tumbuh, gembur, POSISI
bebas dari hama / penyakit, dekat dengan sumber SEMAI BENIH
air dan mudah diawasi serta dekat dengan
pembibitan. Ukuran bedengan 1,2 m  5 m dengan YANG BENAR
arah utara selatan. Dan tinggi pondok 1, 5 m
Tanah dicangkul sedalam 30 cm dan dihaluskan,
kemudian diratakan dan
 Tanam benih.
• Sebelum benih di deder, bedengan disiram terlebih
dahulu.
• Benih direndam selama 1 (satu) malam kemudian
dideder dengan bagian yang rata berada di bawah
dan di benam setebal biji. Jarak tanam benih 2,5
cm  5 cm. Diberi mulsa secara merata setebal 0,5
cm.
 Pemeliharaan persemaian.
• Penyiraman dilakukan dua kali sehari (pagi
dan sore).
POSISI BENIH
• Gulma yang tumbuh di dederan disiangi
sampai bersih. YANG SALAH
• Pengendalian hama dan penyakit secara
mekanis dan organik.
PEMBIBITAN – Tanam Kepelan

 Persiapan polybag.
• Ukuran polybag 15 cm  25 cm dan
dilubangi 2/3 bagian bawah untuk
penuntasan air.
• Di isi dengan campuran yang baik yaitu
perbandingan antara tanah dengan pupuk
organik dengan perbandingan 1 ; 1 .
 Persiapan tempat Pembibitan
0 har i 30 – 40 har i 30 – 40 hari
• Tempat pembibitan harus diberi naungan ( benih di semai) ( stadium serdadu ) ( stadium Kepelan )
yang berupa naungan buatan setinggi dua
meter rata.
• Polybag diatur dengan ukuran lebar 1m &
panjang 3m. Kepelan Layak di tanam
 Tanam kepelan.
• Kepelan dapat dipindahkan ke polybag
setelah berumur 80 – 100 hari, benih yang
tumbuh lebih dari 100 hari tidak digunakan
lagi.
• Sebelum kepelan ditanam, polybag disiram
terlebih dahulu, kemudian dibuat lubang Kepelan tidak layak
dipermukaan bagian tengah dari polybag tanam
dengan memakai tugal yang bergaris tengah
4 cm dengan kedalaman 15 cm.
PEMBIBITAN – Tanam Kepelan
Lahan Pembibitan Media Tumbuh / polybag Persiapan bahan & alat

Kepelan & Lubang Teknik Tanam Kepelan Kepelan Tumbuh /


tanam Calon bibit
PERSIAPAN BIBIT – BIBIT SIAP TANAM
0 hari

80 -100
hari

6 – 8 bln
Siap tanam TBM I
PERSIAPAN LAHAN
Pembuatan Lubang Tanam ( 60 x 60 cm )

Timbun Lubang Tanam setelah sterilisasi alami 3 – 4 bulan

Tanam Pohon Penaung Tanam Pohon Penaung


Giresedia / Gamal Lantoro Merah
PENANAMAN dan PEMELIHARAAN
Tanaman Belum Menghasilkan ( TBM ) 1 tahun

PENGAMATAN
DINI ( EWS )
TERHADAP
SERANGANG
KARAT DAUN
KOPI
PEMELIHARAAN TBM I
• PEMUPUKAN
ORGANIK 2 KALI
SETAHUN ( AWAL &
AKHIR MUSIM HUJAN )
• PEMBERSIHAN LAHAN
SECARA MANUAL /
ORGANIK
• PENGATURAN POHON
PENAUNG

• MENJAGA KEBERSIHAN LAHAN


• MENJAGA KESEHATAN TANAMAN
• PENGENDALIAN SECARA MEKANIK
DAN ORGANIK
PEMELIHARAAN
Tanaman Belum Menghasilkan ( TBM ) 2 tahun
Pemeliharaan pada TBM II :
• PEMUPUKAN ORGANIK 2 KALI SETAHUN ( AWAL & AKHIR MUSIM HUJAN )
• PEMBERSIHAN LAHAN SECARA MANUAL / ORGANIK
• PENGATURAN POHON PENAUNG
• PEMANGKASAN BENTUK ( SPASING )

Sebelum di Lakukan Teknis Setelah di Lakukan


Pemangkasan Bentuk Pemangkasan Bentuk Pemangkasan Bentuk
( spasing ) ( spasing ) ( spasing )
PEMELIHARAAN
TBM 3 tahun & TM ( Tanaman Menghasilkan )
Pemeliharaan pada TBM II :
• PEMUPUKAN ORGANIK 2 KALI SETAHUN ( AWAL & AKHIR MUSIM HUJAN )
• PEMBERSIHAN LAHAN SECARA MANUAL / ORGANIK
• PENGATURAN POHON PENAUNG
• PEMANGKASAN BENTUK ( SPASING )

POSTUR TANAMAN KOPI YANG SEHAT , POSTUR TANAMAN KOPI YANG


karena : KURANG SEHAT , karena :
• PEMUPUKAN ORGANIK YANG BAIK • TANPA PEMUPUKAN ORGANIK
• PEMANGKASAN BENTUK ( SPASING ) YANG BAIK • TANPA PEMANGKASAN BENTUK ( SPASING )
MANFAAT PEMANGKASAN PRODUKSI

Postur Kopi tanpa


PEMANGKASAN
Produktifitas ( cherry )
0,5 kg/pohon &
Bobot buah 750 / kg

Postur Kopi dengan


PEMANGKASAN
Produktifitas ( cherry )
2,5 kg/pohon &
Bobot buah 600/kg
Pemangkasan Poker / Botak
PEMANGKASAN BATANG TUNGGAL 2 TAHAP
REJUVENASI / PEREMAJAAN
pada tanaman kopi yang sudah tua / kurang produktif

Model Toraja yaitu merebahkan pohon induk


Dengan memelihara wiwilan / tunas baru sampai produktif
Metode Banyuwangi yaitu memotong pohon induk
Dengan memelihara wiwilan / tunas baru 2 – 3 sampai produktif
PENAUNG KOPI YANG BAIK
AGROFORESTRY
PENGGEREK BUAH KOPI (PBKo).

•Menyerang buah kopi yang


masih hijau, merah, dan yang
sudah kering hitam
•Akibat gerekan PBKo betina
buah gugur, berlubang,
sehingga menurunkan produksi
dan mutu.
Pengendalian hama PBKo
Serangan Karat Daun Kopi ( Hemelia vastatrik )

Terserang
KDK
Tidak
Terserang
KDK
Produktifitas kopi yang baik
PANEN DAN PASCA PANEN
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI

PUPUK PADAT / BOKASI PUPUK NPK CAIR ORGANIK

• Pupuk kandang • Daun Laruna = 6 kg


ayam/babi/kambing = 10 kg • Bongkol pisang = 2 kg
• Kulit kopi basah = 5 kg
• Kulit kopi basah = 2 kg
• Dedak kasar = 2 kg
• Biodek = 2 sendok
• Gula = 2 sendok
• EM 4 / Biodek = 2 sendok Fermentasi 14 hari
Fermentasi 7-14 hari Hasil Ekstrak NPK organik cair
Hasil pupuk padatan 1 liter : 10 liter air
PAKAN TERNAK ORGANIK
BERBASIS KEARIFAN LOKAL
• Kulit kopi kering = 6 kg
• Dedak = 1 kg
• Jagung giling = 1 kg
• Ampas Tahu = 2 kg
• Probiotik = 4 sendok
Fermentasi 14 hr
Hasil berupa konsentrat pakan Itik, Kambing
Dan Babi
INTEGRASI TANAMAN PERKEBUNAN, HOLTIKULTURA DAN TERNAK KAMBING
BERBASIS ORGANIK BERKEARIFAN LOKAL

Kandang Ternak Kambing


Sebagai
Produsen Pupuk Organik

Tanaman Holtikultura Tanaman Perkebunan


memanfaatkan Pupuk
Organik hasil
memanfaatkan Pupuk Organik
Ternak Kambing hasil Ternak Kambing

Kebun Percontohan Pertanian Organik


KWT.Pedallean-Lembang Gandangbatu
Kec.Gandangbatu Sillanan
BANGKIT

Anda mungkin juga menyukai