Anda di halaman 1dari 61

KOP

I
Arti Ekonomi Kopi bagi Indonesia

 Sumber pendapatan petani


 Penciptaan lapangan kerja
 Penghasil devisa → ekspor → Indonesia
berada di posisi ke empat sebagai negara
penghasil kopi terbesar di dunia.
Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Kopi
2010 - 2017
Perkembangan Volume dan Nilai Impor Kopi
2010 - 2017
Manfaat Tanaman Kopi

 Kopi merupakan bahan minuman yang tidak


mengandung alkohol, tapi mengandung kafein

 Dari segi medis dapat merangsang pernapasan,


membantu asimilasi dan pencernaan makanan,
menenangkan perasaan, mengurangi rasa letih dan
melapangkan dada, obat diare, mencegah muntah
setelah operasi.
Klasifikasi
Kingdom : Plantea
Divisi      : Magnoliophyta
Kelas       : Magnoliopsida
Ordo        : Gentianacea
Famili      : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies     :  Coffea arabica
Coffea robusta
Coffea liberica
Morfologi Kopi
1. Akar
 Umumnya punya perakaran dangkal, mudah
mengalami kekeringan pada musim kemarau
→ mulsa
 Akar tunggang → pada tanaman yang
diperbanyak dengan cara generatif, okulasi dan
penyambungan
 Akar adventif → pada tanaman yang
diperbanyak dengan cara setek dan cangkok
2. Batang
 Berbentuk pohon, bercabang, dan tinggi dapat mencapai 12 m.
 Sistem percabangan pada tanaman kopi adalah:
1. Batang utama → batang yang muncul dari permukaan tanah
2. Cabang Primer
• Cabang yang tumbuh pada batang utama dan berasal dari
tunas primer
• Tunas primer terdapat pada ketiak daun dan hanya 1
sehingga bila cabang ini mati tidak akan tumbuh cabang
primer baru ditempat itu
• Cabang primer pertumbuhannya mendatar, di setiap
ketiak daun terdapat tunas reproduksi dan
tunas sekunder, terkadang tunas sekunder
berubah menjadi kuncup bunga
3. Cabang sekunder
• Cabang yang tumbuh dari cabang primer dan berasal dari
tunas sekunder
• Mempunyai sifat seperti cabang primer dan dapat
menghasilkan bunga
4. Cabang Reproduksi
• Tumbuh tegak ke atas dan lurus
• Berasal dari tunas reproduksi pada batang utama atau
cabang primer
• Tunas reproduksi terletak pada setiap ketiak daun,
berjumlah 4 – 5 tunas, sehingga bila cabang
reproduksi mati maka bisa diperbaharui
sebanyak 4 – 5 kali
5. Cabang balik
Cabang balik adalah cabang reproduksi yang
tumbuh pada cabang primer, berkembang tidak
normal, dan arah pertumbuhannya menuju ke
dalam

6. Cabang air
Cabang reproduksi yang tumbuh pesat, ruas daun
relatif panjang dan lunak serta banyak
mengandung air
Sistem percabangan pada tanaman kopi
3. Daun
 Berbentuk bulat telur dengan bagian ujung agak
meruncing
 Daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan
ranting
4. Bunga
 Kopi berbunga setelah berumur 2 tahun
 Bunga berasal dari tunas reproduksi, dan tunas skunder
pada cabang primer yang berubah menjadi kuncup
bunga
 Bunga tersusun dalam kelompok, setiap ketiak daun
terdapat 2 – 3 kelompok bunga, dan tiap kelompok
terdapat 4 – 6 kuntum bunga
 Bunga berukuran kecil, hermaprodit, berwarna
putih, dan berbau harum
Bunga kopi
 Berdasarkan cara penyerbukannya kopi dibedakan
menjadi:
1. Kopi self fertil yaitu kopi yang mampu
menghasilkan buah bila melakukan
penyerbukan sendiri → Kopi Arabika
2. Kopi self steril yaitu kopi yang akan
menghasilkan buah jika bunga menyerbuk
silang → Kopi Liberika & Robusta
5. Buah
 Waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga
sampai buah matang sekitar 6 – 11 bulan
 Arabika 6 – 8 bulan, robusta 8 – 11 bulan
 Buah terdiri dari daging buah dan biji
 Gambar susunan buah kopi :
 Pada umumnya buah kopi mengandung 2 butir
biji, tapi terkadang ada buah yang
pertumbuhannya tidak normal, yaitu :

• Kopi Lanang (rondboon/pea berry)


→ hanya satu bakal buah yang berkembang
(buah hanya mempunyai 1 biji)
• Kopi gabuk (voosboon/empty bean)
→ bakal buah tidak berkembang
(buah tidak mengandung biji)
Buah dan biji kopi
Jenis Kopi di Indonesia
1. Kopi Arabika (Coffea arabica)
 Masuk ke Indonesia th 1696 (mati semua akibat
banjir) → didatangkan lagi th 1699, peka
penyakit karat daun (HV)
 Tumbuh baik pada ketinggian 1000 - 2000 m dpl,
suhu 15 – 24 oC, curah hujan 1200 – 2000 mm/th
dengan bulan kering 4 – 5 bln/th, pH 5,5 –
6
 Berbunga di akhir musim hujan, berbuah 1 x
dalam setahun, penyerbukan sendiri,
 Jangka waktu bunga menjadi buah yang siap
dipanen berlangsung selama 8 – 11 bulan.
 Produksi sedang → 4,4 – 5,0 kw kopi beras per ha/th,
bila pemeliharaan intensif produksi dapat mencapai
15 – 20 kw/ha/th dengan rendemen ± 18%.
 Kopi arabika memiliki aroma yang kuat, sifat kekentalan
ringan hingga sedang, dan tingkat keasaman tinggi.
 Kandungan kafeinnya lebih rendah dibanding robusta
yaitu sekitar 0,8 -1,5 %.
Kopi Arabika
2. Kopi Liberika (Coffea liberica)
 Masuk ke Indonesia th 1875 → mengatasi penyakit
karat daun → akhirnya kopi jenis ini mudah juga
terserang karat daun → peka penyakit karat daun
 Kurang disukai karena rasanya asam.
 Tumbuh baik di dataran rendah
 Ukuran daun, bunga, cabang, buah dan pohon lebih
besar dari Arabika dan Robusta, buahnya besar tapi
bijinya kecil.
 Kualitas buah relatif rendah, produksi sedang 4 - 5
kw/ha/th, rendemen ± 12%.
Kopi Liberika
3. Kopi Robusta (Coffea robusta)
 Masuk ke Indonesia th 1900, resisten terhadap penyakit
karat daun (HV).
 Tumbuh baik pada ketinggian 400 - 700 m dpl, toleran
pada ketinggian < 400 m dpl, suhu 24 - 30 oC, curah
hujan 2000 – 3000 mm/th dengan bulan kering 3 - 4
bulan dalam setahun, pH 5,5 – 6,5.
 Mulai berbunga pada umur 2 tahun, penyerbukan
silang.
 Jangka waktu dari mulai berbunga hingga buah siap panen
berkisar 10 -11 bulan.
 Produksi lebih tinggi dari kopi Arabika & Liberika →
9 - 13 kw/ha/th, bila pemeliharaan intensif produksi
20 kw/ha/th, dengan rendemen ± 22%.
 Kualitas buah lebih rendah dari Arabika tapi lebih tinggi
dari Liberika.
 Aroma robusta tidak sekuat arabika, dengan tingkat
kekentalan sedang hingga berat dan cita rasa pahit.
 Kandungan kafein robusta lebih dari dua kali lipat arabika,
yaitu berkisar 1,7 – 4 %.
Kopi Robusta
Kopi Luwak
Tanaman Pelindung
Perbanyakan Tanaman Kopi
Setek
 Keuntungannya → dapat dilakukan secara massal, tidak
memerlukan tenaga terlatih, tidak ada pengaruh buruk
dari batang bawah, berbuah 1 tahun lebih cepat, akar
serabut lebih banyak, dan wiwilan hanya sedikit pada
waktu masih muda.
 Kekurangannya → untuk pembentukan akar diperlukan
kondisi yang baik, memerlukan pengawasan selama di
pembibitan (± 3 bln), dan tidak memiliki akar tunggang
sehingga tidak tahan goncangan angin.
 Bahan setek berasal dari tunas air (wiwilan), terdiri dari 2
ruas (ruas ke2 dan 3 dari ujung), daunnya dipotong ± 3/4
bagian
 Media yang digunakan campuran tanah dan pasir dengan
perbandingan 1:1 atau 1: 2, tebal media ± 20 cm dan
diberi lapisan kerikil di bawahnya. Setek ditanam dengan
kemiringan 10 – 20 ° hingga daunnya hampir
menyentuh media, dengan jarak antar setek 15 cm x 15
cm.
 Setek berakar ± 10 - 12 mg → pindahkan bibit ke polibek,
dengan jarak antar polibek 20 x 20 cm atau 20 x 25 cm
 Setelah bibit berumur 8 -10 bln (belum membentuk
cabang) maka bibit siap dipindahkan ke lapangan.
Sambung

 Batang bawah berasal dari biji yang berasal dari benih


klonal yang mempunyai sistem perakaran baik, ditanam di
pembibitan (bedengan) dengan jarak tanam 20 x 25 cm
atau 20 x 30 cm, umur 10 – 12 bulan, batang kurang
lebih setebal pensil.
Benih harus masak fisiologis, berasal dari klon yang
dikehendaki, tidak terserang hama dan penyakit
(berlubang), berukuran normal.
Kulit daging buah dipisahkan (digosok dengan abu untuk
membuang lendir), diangin2kan 2 - 3 hari, selanjutnya
biji siap disemai.
 Entres → berupa pucuk yang berasal dari tunas air
yang sehat dan berdiameter ± 0,75 cm, tidak keras
tapi lentur. Umur tunas ± 3 bulan, ruas yang baik
adalah ruas no 2 s/d no 4 dari ujung. Bahan entres
yang sudah dipotong harus segera digunakan dan
tidak boleh disimpan lebih dari 3 hari.

 Waktu menyambung → pada awal musim hujan


ketika batang bawah dalam pertumbuhan aktif.
Ada 2 cara penyambungan yang biasa dikerjakan pada
tanaman kopi yaitu:

1. Sambungan Celah
Entres dipotong sepanjang 7 cm, daun dipotong ± 1,5 cm
dari sumbu entres, tinggi penyambungan 20 – 25 cm
dari permukaan tanah.
2. Sambung Miring
Batang bawah dan entres dipotong miring, panjang
irisan batang bawah maupun entres ± 3-4 cm. Lapisan
kambium dari entres dan batang bawah tidak boleh
terlalu lama terbuka.
Penanaman Tanaman Kopi
 Kopi robusta memerlukan jarak tanam lebih lebar dari
kopi arabika.
• Robusta 2,75 x 2,75 m.
• Arabika 2,5 x 2,5 m.
 Pada tanah subur dan iklim lebih basah diperlukan jarak
tanam lebih lebar dari pada tanah yang kurang subur dan
tipe iklim kering.
 Cara pemindahan bibit bisa dengan cara cabutan, putaran,
atau stum
Denah jarak tanam pada tanaman kopi
Pemeliharaan Tanaman Kopi
 Pemupukan pada tanaman kopi di lapangan → 4T
 Pemangkasan pada tanaman kopi bertujuan untuk:
• Memperoleh cabang-cabang buah dalam jumlah optimal
• Merpemudah cahaya masuk untuk merangsang
pembentukan bunga
• Memperlancar peredaran udara untuk meningkatkan
penyerbukan
• Membuang cabang yang tua dan cabang yang terserang
hama penyakit.
 Pemangkasan pada tanaman kopi terdiri dari:
1. Pemangkasan untuk pembentukan tajuk
2. Pemangkasan produksi/pemeliharaan
3. Pemangkasan cabang primer
4. Peremajaan
1. Pemangkasan pembentukan tajuk
 Tujuannya untuk membentuk kerangka pohon sehingga
tanaman tidak terlalu tinggi, menghasilkan tanaman
yang kuat, letaknya teratur, arahnya menyebar sehingga
lebih produktif
 Pemangkasan Tajuk Berbatang Tunggal → hanya 1
batang saja dibiarkan tumbuh dan membentuk cabang
primer
 Untuk tanaman berbatang kuat, pemangkasan
dilakukan 1x tanpa bayonet (cabang reproduktif atau
wiwilan)
 Untuk tanaman berbatang lemah, pemangkasan
dilakukan 2 – 3 kali dengan memelihara 1 - 2
bayonet
Pemangkasan berbatang tunggal tanpa bayonet
Pemangkasan berbatang tunggal dengan 1 bayonet
Pemangkasan berbatang tunggal dengan 2 bayonet
 Pemangkasan tajuk berbatang ganda

 Dilakukan oleh rakyat pada tanaman kopi robusta


yang diusahakan secara intensif, terutama yang
terletak di dataran rendah.
 Terbentuk 1 tunggul (batang utama) yang menyangga
beberapa cabang reproduksi.
 Ada 2 cara yang sering dilakukan yaitu:

• Pemangkasan dengan tunggul tegak

• Pemangkasan dengan tunggul miring.


Pemangkasan tajuk berbatang ganda dengan tunggul tegak:
Pemangkasan tajuk berbatang ganda dengan tunggul
miring:
2. Pemangkasan Pemeliharaan/Produksi

 Tujuannya untuk membuang cabang cabang yang


tidak dikehendaki, sakit, dan yang sudah tidak
produktif.
 Pemangkasan berat dilakukan setelah panen dengan
membuang wiwilan cabang primer yang sudah tua
dan tidak produktif, cabang yang kena
hama/penyakit, cabang balik, daun serta cabang yang
mengering.
 Pemangkasan ringan dilakukan 1x1 bulan (kemarau)
& 2x1 bulan (hujan) → membuang wiwilan2 yang
tumbuhnya tidak dikehendaki.
3. Pemangkasan cabang primer

 Dilakukan untuk merangsang terbentuknya cabang


skunder, dan mencegah pertumbuhan cabang primer
yang terlalu panjang, sehingga diharapkan tanaman
dapat menghasilkan buah yang banyak dan kontinyu.

 Pemangkasan cabang primer dilakukan dengan 2 cara


yaitu:
 Sistem kapstok untuk tanaman berbatang tunggal
 Sistem seleksi untuk tanaman berbatang tunggal
maupun ganda
Kapstok
4. Pemangkasan Peremajaan

 Dilakukan terhadap tanaman yang sudah tua dan


tidak produktif di mana produksi kurang dari 400
kg/ha/th, dan bentuk tajuknya sudah tidak teratur.
 Dilakukan setelah panen besar (akhir musim kemarau
menjelang musim hujan).
 ± 2 minggu sebelum pemangkasan dilakukan
pemupukan agar batang baru tumbuh sempurna
 Dilakukan terhadap seluruh tanaman di kebun
(minimal 50 % tanaman di kebun sudah rusak/tua)
 Peremajaan bisa dilakukan secara serentak atau
bertahap.
• Tahap 1, 50 % tanaman yang terletak pada baris
yang sama.
• Tahun berikutnya diremajakan lagi 50 %
sisanya
Peremajaan secara bertahap
Metode Pemangkasan Peremajaan
Panen Kopi

 Panen pertama sedikit, meningkat dari tahun ke


tahun, puncaknya umur 7-9 th (5-15kw/ha/th)
tergantung jenisnya → robusta (9-15 kw/ha/th),
dan arabika (5-7 kw/ha/th).

 Buah yang dipanen sudah berwarna merah


seluruhnya
 Ada 3 periode pemetikan buah kopi :

• Pemetikan Pendahuluan → Pebruari sampai Maret


→ untuk buah yang terserang bubuk (kopi yang
terserang bubuk berwarna kuning sebelum
berumur 8 bulan → kopi dipetik, direbus, dijemur,
dan diolah secara kering.
• Petik Merah (Panen Raya) → Mei sampai September
dengan rotasi 10 - 14 hari sekali.
• Petik Hijau (Petik Racutan) → sisa buah dipohon
tinggal ± 10 % → petik semua buah yang masih
tertinggal baik merah atau hijau.
Pasca Panen Tanaman Kopi

 Kopi tidak boleh dibiarkan terlalu lama setelah


dipetik (12 – 20 jam) → harus segera diolah agar
kualitas tidak menurun.
 Bila terpaksa belum diolah sebaiknya kopi direndam
dalam air bersih yang mengalir.
 Buah kopi yang diperdagangkan dalam bentuk kopi
beras → kopi kering yang sudah terlepas dari daging
buah dan kulit arinya dengan kadar air optimal 10 –
13 %

Anda mungkin juga menyukai