setelah semai (hss) ketika bibit masih berdaun 2 helai. Bibit ditanam satu bibit perlubang dengan jarak 30 x 30, atau 35 x 35 atau lebih jarang. Memindahkan tanaman bibit harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati‐hati agar akar tidak putus dan ditanam dangkal. Pemberian air maksimal 2 cm (macak‐macak) dan periode tertentu dikeringkan sampai tanah pecah (Irigasi berselang/terputus) Prinsip‐prinsip budidaya padi organik dengan menggunakan metode SRI …
Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan
diulang 2‐3 kali dengan interval 10 hari Dianjurkanmenggunakan Pupuk Organik, Kompos, pupuk hijau lainnya yang dapat mengembalikan dengan cepat unsur hara dan mikro organisme tanah sehingga akan cepat mengembalikan kesuburan tanah serta dapat menghilangkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Keunggulan Metode SRI
Tanaman Hemat Air , Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen cukup memberikan air max 2 cm, paling baik macak‐macak sekitar 5 mm dan ada periode pengeringan sampai tanah retak (Irigasi terputus).
SRI hanya membutuhkan benih yang jauh lebih sedikit,
yaitu 5 sampai 10 kg per-hektar yang berbanding 40 – 60 kg pada sistem konvensional.
Keunggulan Metode SRI … Produktifitas dengan sistem SRI telah terbukti secara signifikan meningkat dengan tingkat B/C ratio (perbandingan nilai hasil terhadap biaya) yang lebih baik dibanding sistem konvensional. Ramah Lingkungan , Tidak menggunakan bahan kimia ataupun pestisida karena digantikan dengan menggunakan Pupuk Organik, kompos, dll karena jika menggunakan POP 135 (Pupuk Organik Powder 135 yang terbuat dari rempah‐ rempah dan bahan‐ bahan lainnya akan sekaligus berfungsi sebagai pestisida organik sehingga dapat mencegah timbulnya gulma dan hama. Kelemahan Metode SRI … • Metoda penanaman dengan bibit muda dan hanya satu bibit pertitik tanam dianggap masih merepotkan bagi petani. Hal ini tentunya membutuhkan pembinaan yang lebih cermat.
• Petani yang baru pertama kali melaksanakan SRI
banyak yang mengeluhkan pertumbuhan gulma yang jauh lebih banyak dibanding dengan sistem konvensional. Hal ini dapat dimengerti karena pengeringan akan mendorong benih gulma tumbuh dengan leluasa (pada jenis gulma yang berkembang melalui biji atau umbi). Kelemahan Metode SRI … • SRI masih menyebabkan kebingunan dalam sistem pembagian air karena belum adanya panduan yang pasti mengenai hal ini.
• Selain SRI, sistem Jajar Legowo yang dikombinasikan
dengan pupuk organik dan juga padi Hibrida yang menggunakan sistem pengairan konvensional yang juga memberikan hasil produksi yang relatif sama, menjadi pesaing utama bagi pengembangan SRI.