“TANAMAN KOPI”
(Coffea SPP.)
Pendahuluan
MetodologiPenelitian
1. Bagaimana Sejarah Kopi?
2. Bagaimana Syarat Tumbuh Tanaman Kopi?
3. Bagaimana Cara Budidaya Kopi?
1.3.Tujuan
1. Mengetahui Bagaimana Sejarah Kopi
2. Mengetahui Bagaimana Syarat Tumbuh Tanaman Kopi
3. Mengetahui Bagaimana Cara Budidaya Kopi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Klasifikasi Tanaman Kopi
2.1.1. Botani dan Morfologi Tanaman Kopi
Tanaman kopi merupakan tanaman tahunan maka susunan botaninya sangat berbeda
dengan tanaman musiman, dan dalam tata nama secara taksonomi ini terdapat klasifikasi-
klasifikasi dari tanaman kopi adalah sebagai berikut:
Kindom : Plantae
Divisio : Spermatophita
Sub-divisio : Angeospermae
Kelas : Dicotiledónea
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea
Species : Coffea Sp
Morfologi tanaman kopi yaitu memilki akar tunggal, berbatang tegak lurus dan beruas-ruas,
daun bulat telur dan ujungnya agak meruncing hingga bulat yang tumbuh pada batang.
bungatanaman kopi tumbuh di ketiak-ketiak cabang primer yang tersusun berkelompok, yang
terdiri atas 4-6 bunga. Sedangkan buah tanaman kopi yang masih muda berwarna hijau, dan buah
yang telah masak berwarna merah.
2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kopi
2.2.1. Tanah
ü pH tanah : 5,5 – 6,5
ü Top soil : Minimal 2%
ü Stuktur tanah : Subur, gembur ke dalaman relative > 100 cm.
2.2.2. Iklim
ü Tinggi tempat : 700 – 2000 m dpl
ü Suhu : 15º C – 25º C
ü Curah hujan : 1.500 – 2500 mm/thn
2.3. Tahapan Budidaya Tanaman Kopi
2.3.1. Pemilihan Bibit
Memilih bibit merupakan langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan budidaya
tanaman kopi. Pemilihan bibit tanaman kopi mencakup -berbagai aspek yakni, pemilihan varitas
unggul yang sesuai, macam bibit, serta sumber bibit dan benih. Tanaman kopi sangat banyak
jenisnya, bisa mencapai ribuan. Namun yang banyak dibudidayakan hanya empat jenis saja yakni
arabika, robusta, liberika dan excelsa.
Bibit yang akan ditanam dapat berasal dari :
· Biji (zaaling), pembiakan secara genertaif.
· Sambungan atau stek, pembiakan secara vegetatif. Pembiakan Bibit Tanaman Kopi dari Biji
Cara pembibitan
1. Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari
penangkar benih terpercaya.
2. Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
3. Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah
tumbuh
4. Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah
5. Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan
ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan
6. Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan
7. Siramkan SUPERNASA dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari
larutan tersebut
8. Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POC NASA per tangki sebulan sekali hingga
umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam
2.3.2. Mempersiapkan Lahan
Tanaman kopi yang baru saja ditanam biasanya tidak tahan kekeringan. Penanaman
sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau pertengahan bulan November-Desember,
Sehingga pada musim kemarau berikutnya tanaman kopi sudah cukup kuat menahan
kekeringan.
Lahan yang akan ditanami kopi bisa dibedakan menjadi 3.
1. Lahan bukaan baru yang belum pernah ditanami tanaman kopi ataupun tanaman
perkebunan lainnya, persiapan lahannya dilakukan berikut:
Ø Sekitar 2-3,5 tahun sebelum kopi ditanam, diadakan penebangan pohon-pohon serta tunggul-
tunggulnya,
Ø Pengolahan tanah dilakukan secara hati-hati agar lapisan humus tidak hilang dan rusak,kurang
lebih 2-3 tahun sebelum tanam, lahan ditanami dengan tanaman pelindung (Najiati dan Danarti,
1990:88).
2. Lahan bekas tanaman perkebunan atau tanaman usaha lainnya selain tanaman kopi,
persiapan lahannya dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
Ø 1,5-3 tahun sebelum kopi ditanam, dilakukan penebangan pohon-pohon dan sisa-sisanya,
Ø mengolah tanah dan memperbaiki teras-teras, jalan dan aluran drainase yang rusak.
Ø Lahan ditanami dengan tanaman penutup tanah dan tanaman pelindung (Najiati dan Danarti,
1990:88).
3. Lahan yang ditanami kopi tetapi tidak produktif, persiapan lahannya dilakukan dengan
tahap-tahap sebagai berikut:
Ø Seluruh tanaman kopi ditebangi,
Ø Memperbaiki teras, jalan-jalan, dan saluran drainase yang rusak,
Ø Bila tanaman pelindungnya masih baik, maka tidak perlu dibongkar, cukup dipangkas saja,
tetapi apabila tanaman pelindung sudah rusak maka perlu diganti.
Ø Penanaman kopi bisa dimulai jika tanaman pelindung sudah rindang (Najiati dan Danarti,
1990:89).
2.3.3. Penanaman Tanaman Pelindung/Penaung Tanaman Kopi
Ø Keuntungan pemakaian pohon penaung pada tanaman kopi :
Mengurangi penyinaran segera hingga humus tidak gampang hilang.
Mengurangi berlangsungnya erosi terlebih pada tempat miring.
Menghindari embun upas ( frost ) pada daerah-daerah tinggi.
Sebagai sumber bahan organik.
Bisa menghimpit perkembangan gulma.
Ø Sedangkan kekurangan dari pohon pelindung adalah :
Menimbulkan persaingan air dan hara tanaman
Sangat mungkin jadi inang hama/penyakit untuk tanaman kopi.
Perlu inventasi modal tambahan untuk pengadaan,pemeliharaan,dan pengaturannya.
Oleh karena itulah maka pohon pelindung atau naungan ini harus memenuhi beberapa syarat,
antara lain adalah:
Memiliki percabangan yang mudah diatur.
Pohon penaung memiliki perakaran yang dalam agar dapat menyerap unsur hara dari tanah
sisi di dalam.
Daun-daun pohon penaung yang gugur dapat terurai menjadi pupuk organik yang bisa
menyuburkan tanah sisi atas sehingga bisa diserap oleh tanaman kopi.
Gampang diatur secara periodik sehingga tidak menghalangi pembungaan tanaman kopi.
Tidak menjadi tanaman inang hama serta penyakit untuk tanaman kopi.
Tergolong sebagai type tanaman leguminosa berumur panjang yang menghasilkan banyak
bahan organik.
Pohon penaung ditanam 1 – 2 tahun sebelum penaman kopi, atau memanfaatkan tanaman
penaung yang ada.
Jenis tanaman untuk pohon penaung antara lain lamtoro, dadap, sengon, dll.
Tinggi pencabangan pohon penaung diusahakan 2 x tinggi pohon kopi
Pemangkasan pohon penaung dilakukan pada musim hujan
2.3.4. Pembuatan Lubang Tanam.
Lubang tanam dibuat 3-6 bulan sebulum tanam. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki
struktur tanah dan untuk membunuh bibit penyakit (Najiati dan Danarti, 1990:89).
Sebelum pembuatan lubang tanam dimulai, kita harus menentukan letak lubang-lubang
yang akan digali. Letak lubang harus berurutan dengan jarak tertentu, supaya memudahkan
pemeliharaan tanaman. Jarak tanam kopi yang dianjurkan Dirjen Perkebunann adalah 2,5 m x 2,5
m x 2,5 m (Najiati dan Danarti, 1990:89).
Jarak tanam tersebut bisa sedikit berubah, dengan ketentuan semakin tinggi suatu tempat
dari permukaan air laut, jarak tanam semakin renggang. Semakain rendah dari permukaan air
laut, jaraknya semakin rapat (Najiati dan Danarti, 1990:89).
Menurut Najiati dan Danarti (1990:90-91) lubang tanam dibuat dengan tahap-tahap
sebagai berikut:
1. Kurang lebih 3-6 bulan sebelum tanam, lubang tanam digali dengan ukuran 60 cm x 60 cm
x 60 cm atau 75 cm x 75 cm x 75 cm. semakin liat tanahnya, ukuran lubang semakin besar.
2. Tanah galian dipisahkan, yaitu tanah bagian atas diletakkan dibagian kanan sedangkan
tanah bagian bawah diletakkan dibagian kiri.
3. Kurang lebih dua bulan sebelum tanam masing-masing bagian tanah galian dicampur
dengan 200 gram belerang dan 200 gram kapur.
4. Sekitar 0,5-1 bulan sebelum tanam, tanah bagian bawah dimasukkan kelubang. Tanah
bagian atas dicampur dulu dengan kurang lebih 20 liter pupuk kandang atau kompos, lalu
dimasukkan kedalam lubang.
5. Ditengah-tengah lubang yang telah ditutup ditandai dengan ajir supaya memudahkan
mencari lubang sewaktu akan menanam nanti.
2.3.5. Menanam
Setelah pohon pelindung dan lubang tanamnya dipersiapkan, maka tahap selanjutnya
adalah penanaman. Penanaman dilakukan dengan tahap-tahap berikut:
1. Lubang tanam yang semula sudah ditutup digali lagi, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil.
Kira-kira sedikit lebih besar daripada gumpalan tanah yang membungkus akar bibit
2. Pembungkus gumpalan tanah pada bibit seperti plastik dan pelepah batang pisang dilepas
pelan-pelan. Tanahnya sedikit dikorek-korek agar akar yang ruet bisa lurus. Akar tunggang yang
belum dipotong, dipotong hingga tinggal 25-30 cm. Daun-daun yang masih utuh dipotong hingga
1/4-1/3 bagian untuk mengurangi pnguapan
3. Bibit berikut gumpalan tanahnya dimasukkan kedalam lubang sampai batas leher akar
4. Lubang ditutup dengan tanah sampai agak menggunung agar bila tanah agak memadat, bibit
tidak tergenang air kalau hujan, selanjutnya disiram dengan air (Najiati dan Danarti, 1990:91-
93).
2.4. Pemeliharaan
2.4.1. Penyulaman
Tanaman yang tidak tumbuh subur atau mati harus segera disulam dengan bibit yang baru.
Pemeriksaan terhadap tanaman kopi yang sudah ditanam bisa dilakukan dengan jadwal sebagai
berikut:
a) Selama dua minggu setelah tanam, kebun diperiksa dua kali per minggu
b) Tanaman berumur 2-4 minggu, diperiksa satu kali per minggu
c) Setelah enam bulan berikutnya, kebun diperiksa satu kali per bulan
Apabila dalam pemeriksaan ditemukan bibit yang perlu disulam, maka penyulaman harus
segera dilakukan. Bibit yang digunakan untuk menyulam adalah bibbit cadangan yang sudah
disiapkan sebelumnya (Najiati dan Danarti, 1990:93)
2.4.2. Penyiangan
Dalam pemeliharaan tanaman kopi di kebun tentunya harus dilakukan perawatan yang
intensif, seperti halnya kegiatan penyiangan yang merupakan kegiatan pemeliharaan
menyingkirkan ataupun mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan gulma-gulma yang
terdapat disekitar tanaman kopi. Gulma tersebut disingkirkan karena dianggap sebagai
pengganggu tanaman kopi dalam menyerap unsur hara, dengan kata lain gulma merupakan
tumbuhan yang pertumbuhannya tidak inginkan untuk itu gulma harus diberantas khususnya di
sekitar kanopi tanaman kopi. Selain itu penyiangan bertujuan dalam memudahkan tindakan
pemeliharaan seperti pemupukan, pemangkasan dan pemanenan.
Kegiatan penyiangan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode yang meliputi metode
manual,teknis dan kimia. Metode metode yang akan digunakan haruslah diiringi dengan kondisi
kebun, jika pertumbuhan gulma sudah banyak di kebun bisa digunakan metode dengan cara
kimia, tetapi jika pertumbuhan gulma hanya sedikit maka dapat digunakan metode manual dan
teknis. Rotasi penyianganpun dilakukan berdasarkan kondisi pertumbuhan gulma yang terdapat
di dalam kebun, jika perkembangannya pesat maka penyiangan harus dilakukan secara rutin.
2.4.3. Pemupukan
1. Pemupukan pada tanaman belum menghasilkan (TBM)
Pada stadia TBM yaitu pada umur 1 sampai dengan 2 tahun, kopi sudah memer-lukan
seluruh unsur hara untuk pertumbuhan vegetatifnya meliputi N, P, K dan Mg, seperti tertera pada
Tabel 1 dengan penggunaan dua opsi jenis pupuk yaitu pupuk-pupuk tunggal atau pupuk
majemuk.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ø Tanaman kopi (Coffea spp.) bukan tanaman asli Indonesia, melainkan jenis tanaman berasal dari
benua Afrika. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan
berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000
SM) yang lalu.Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696, tetapi pada waktu itu
masih dalam taraf percobaan.
Ø Tahapan Budidaya Tanaman Kopi:
1. Pemilihan bibit
2. Persiapan lahan
3. Penanaman pohon penaung
4. Pembuatan lubang tanam
5. Penanaman
Ø Pemeliharaan tanaman kopi:
1. Penyulaman
2. Penyiangan
3. Pemupukan
4. Penyiraman
5. Pemangkasan
6. Pengendalian hama dan penyakit
7. pemanenan
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca terutama pada dosen mata kuiah ini, agar dapat pembuatan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik. Atas kritik dan saranya, penulis ucapkan terima kasih.
Daftar Pustaka
AAK.1991.Budidaya Tanaman Kopi. penerbit kanisius :jogjakarta
Notodimejo,soewarno, dr.ir. 1985. Budidaya Tanaman Kopi Dan Karet. fakultas pertanian
universitas brawijaya : malang
Aak.1980. Budidaya Tanaman Kopi. Yayasan Kanisius, Yogyakarta.
Pusat Data dan Statistik Pertanian. 2006. Statistik Perkebunan. Departemen Pertanian.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2003. Klon-Klon Unggul Kopi Robusta dan
Beberapa
Pilihan Komposisi Klon Berdasarkan Kondisi Lingkungan. No Seri 02.022.2-303.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2008.Kopi Arabika Klon BP 416 A Tahan Penyakit
Karat Daun. No Seri 02.006.08.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2008. Varietas- Varietas Kopi Arabika Yang Telah
Dilepas Oleh Menteri Pertanian. No Seri 02.009.08.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2008. Perbanyakan Klonal Kopi. No Seri 02.004.05.
Puslitkoka. 2006. Pedoman Teknis Tanaman Kopi. 96 hal. Jember.
Internet. Botani dan syarat Tumbuh.http:// WWW. Google.com.2008
Anonim, 2012. Laporan Serangan OPT Penting Tanaman Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan.
Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar.
Najiati, S. & Danarti. 1990. Kopi: Budidaya dan Penanganan Lepas Panen.Jakarta: PT Penebar
Swadaya.
Semangun Haryono, PENYAKIT TANAMAN PERTANIAN di Indonesia, Fak Pertanian Univ.
Gajah Mada, Yogya
Direktorat Jenderal Perkebunan Direktorat Bin. Produksi, Buku Kegiatan Teknis Operasional
Budidaya 1 (Jakarta : Direktorat Bina Produksi Ditjen Perkebunan, 1986).