(Teknik Mudah)
Seiring berjalannya waktu permintaan pasar akan biji kopi terus meningkat. Hal ini karena di
era modern kopi bisa diolah menjadi berbagai macam olahan seperti permen, kue rasa kopi,
kopi instan, perasa roti dll. Hal ini menjadikan harga biji kopi meningkat. Peluang inilah yang
dijadikan para petani untuk mencoba membudidayakan tanaman kopi agar bisa mendapatkan
keuntungan.
Ada dua varietas kopi yang umum dikenal masyarakat luas yakni kopi arabica dan kopi
robusta. Untuk membudidayakan kopi tentu kita harus memahami daulu cara menanam kopi
yang benar. Dengan mengetahui cara menanam kopi maka anda tidak akan bingung harus
memulai dari mana dan melakukan perawatan seperti apa selama proses menanam kopi.
Cara menanam kopi ialah serangkaian proses dari mulai awal persiapan lahan hingga panen
buah kopi nanti. Berikut akan kami berikan bagi anda cara menanam kopi yang benar agar
menjadi panduan bagi anda dalam membudidayakan tanaman kopi. Langkah-langkah
menanam kopi terdiri dari :
1. Persiapan Lahan
Sebenarnya tanaman kopi lebih cocok ditanam pada tanah dengan ketinggian minimal 60
meter diatas permukaan laut namun tidak lebih dari 800 meter diatas permukaan laut. Namun
demikian jangan khawatir bagi anda yang memiliki lahan tanam didataran rendah dengan
ketinggian dibawah 60 meter diatas permukaan laut. Sebenarnya tanaman kopi tetap dapat
tumbuh dan berbuah, namun mungkin ukuran dan rasa asli dari biji kopinya kan agak
berbeda. Secara umum kriteria lahan yang cocok untuk ditanami kopi ialah sebagai berikut :
Lokasi agak teduh (tidak terpapar sinar matahari langsung lebih dari 6 jam)
Memiliki iklim tropis
Memiliki kadar keasaman tanah (pH) 5,5-6,5
Memiliki cukup unsur hara
Tanahnya gembur
Jika sudah menemukan lahan yang memiliki kriteria tersebut maka dapat dilanjutkan ke tahap
cara menanam kopi yang selanjutnya.
2. Penanaman Pohon Peneduh (Penghalang Cahaya)
Karena tanaman kopi merupakan tanaman yang membutuhkan keadaan sejuk dan tidak
terpapar cahaya matahari langsung maka dibutuhkan tanaman untk dijadikan peneduhnya.
Untuk memilih pohon peneduh yang baik, sebaiknya dipilih pohon yang cepat tumbuh dengan
intensitas daun yang tidak terlalu rimbun. Varietas tanaman yang cocok untuk dijadikan
peneduh ialah lamtoro dan sengon.
Belilah bibit lamtoro atau sengon kemudian tanam di lahan dengan rapi dan membentuk alur.
Tunggu hingga ukurannya tumbuh tinggi dan mulai membuat suasana teduh pada lahan
tanam. Biasanya ini memerlukan waktu 2 tahun.
Setelah lubang tanam siap maka selanjutnya adalah pemberian pupuk dsar. Ini merupakan
bagian penting dari cara menanam kopi karena pupuk dasar ini nantinya berguna untuk
memberikan suplai nutrisi utama bagi tanaman kopi selama masa hidupnya. Pupuk dasar yang
digunakan ialah pupuk organik yaitu bisa pupuk kandang, pupuk organik atau pupuk butiran
organik yang biasa dijual di toko pertanian. Yang terbaik ialah campuran pupuk kompos
dengan pupuk kandang. Perbangdingan campurannya bisa 1 : 1 atau 1 : 2.
Kopi bisa dibibit secara generatif melalui biji ataupun vegetatif cangkok. Masing-masing
metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah penjelasannya
Pilih biji kopi yang berkualitas dan berasal dari bibit unggul yakni tanaman kopi yang
sehat dan berbuah lebat
Anda bisa membelinya di toko pertanian agar mendapatkan mutu benih yang terjamin
Siapkan tanah humus lalu diayak halus
Tempatkan tanah humus yang sudah diayak pada plastik polybag hitam ukuran sedang
Tanam biji kopi dalam plastik polybag dengan kedalaman sekitar 3-5 cm
Sirami tanahnya kemudian biarkan hingga bibitnya tumbuh.
Bibit yang sudah tumbuh kemudian dietempatkan ditempat teduh terlebih dahulu
kurang lebih 1 minngu dan sering disirami. Pada usia 1 minggu setelah tumbuh sudah
bisa disemprot dengan pupuk organik cair dan dipindah ketempat yang terpapar
cahaya matahari langsung agar memacu pertumbuhannya.
Hingga bibit tumbuh setinggi minimal 30 cm (kurang lebih 2 bulan) maka bibit sudah bisa
dipindahkan ke lubang tanam.
Keunggulan
Kekurangan
Metode Vegetatif Cangkok
Cangkokan sering disirami secara berkala hingga nanti tumbuh akarnya kurang lebih 3-4
minggu maka cangkokan bisa dipotong dan dipindah ke ubang tanam. Atau kamu bisa melihat
panduan jelasnya di Cara Mencangkok Tanaman
Keunggulan
Kekurangan
Nah setelah mengetahui cara membibit kopi maka anda bisa tentukan sendiri cara mana yang
ingin anda gunakan. Setelah bibit siap maka bisa ditanam ke lubang tanam.
Ini juga merupakan bagian penting dari cara menanam kopi karena perawatan tanaman kopi
akan mempengaruhi hasil produksi buahnya juga. Nah, ada beberapa langkah perawatan
tanaman kopi.
9. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan berkala, dapat 2 minggu sekali jika dimusim kemarau. Meski
tanaman kopi tetap dapat bertahan hidup dengan kondisi sedikit air, namun aangkah baiknya
jika disirami karena dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pastikan agar
air tidak menggenang lama disekitar batang tanamankarena dapat menyebabkan akar busuk.
10. Penyiangan
Penyiangan juga dilakukan secara berkala. Dimusim hujan, tanaman peneduh dapat dikurangi
daunnya agar tnah dibawah tidak terlalu lembab.
Pemupukan susulan ini dilakukan agar perkembangan tanaman semakin cepat. Yakni
menggunakan pupuk NPK. Caranya adalah pupuk NPK dilarutkn dalam air dengan
perbandingan 2 gelas NPK untuk 35 liter air. Kemudian dikocorkan merata pada setiap
tanaman. Lakukan setiap 2 minggu sekali yaitu setelah disirami. Pada musim hujan,
pemupukan susulan dengan NPK dapat dikurangi.
Setiap 1 tahun sekali maka tanaman kopi perlu diberikan pupuk dasar ulang. Apalagi ketika
berbuah nanti maka interval pemberian pupuk dasar ulang bisa dipersingkat menjadi setiap 6-
8 bulan sekali saja. Pupuk yang digunakan masih sama yakni pupuk kandang dan kompos.
Caranya ialah dengan menggali tanah disekitar akar pohon kopi dengan jarak 60-100 cm.
Kedalamannya bisa 30 cm lalu lakukan seperti cara pemberian pupuk dasar yang sudah
disebutkan diatas.
13. Panen Kopi
Buah kopi yang sudah matang terlihat dari warnanya yang sudah berubah menjadi merah.
Inilah warna biji kopi terbaik untuk dipanen. Anda bisa memanennya menggunakan tangan
anda. Pada bagian yang tidak terjangkau maka sebaiknya menggunakan tangga. Petiklah
hanya buah yang matang dan jangan yang masih muda atau malah sudah membusuk. Buah
yang sudah dipanen kemudian dimasukkan ke wadah (biasanya karung goni) lalu bisa dijual
atau diolah terlebih dahulu.
Setelah panen maka segera dilakukan perawatan susulan agar tanaman dapat semakin
produktif. Yang harus dilakukan adalah sama dengan langkah-langkah perawatan tanaman
kopi yang sudh disebutkn diatas.
Tips Sukses Budidaya Kopi Agar Hasil Semakin Melimpah
Setelah mengetahui cara menanam kopi, kali ini kami akan menambahkan bagi anda tips
sukses menanam kopi agar nantinya hasil panen anda semakin melimpah dan otomatis anda
untung lebi banyak. Tipsnya adalah :
1. Semprotkan ZPT auksin pada saat tanaman mulai berbunga. Nantinya bunga tanaman
kopi akan semakin banyak dan bnyak pula buahnya
2. Saat buah kopi masih muda dan kecil, maka semprotkan ZPT Gibrelic Acid (GA) agar
natinya ukuran biji dalam buah kopi semakin besar dan akan menambah berat
buahnya.
3. Tambahkan kapur duomit (kalsium) pada pupuk dasar dan pupuk susulan agr batang
tanaman semakin kuat dan bunga tidak mudah rontok. Selain itu biji kopi juga akan
lebih padat sehingga bijinya lebih berat.
Nah, demikianlah informasi dari kami mengenai cara menanam kopi yang benar beserta tips
suksesnya. Kami berharap setelah membaca artikel ini maka anda dapat memahami cara
menanam kopi dengan baik dan bisa meraih hasil optimal saat panen kopi nantinya. Sekian
dari kami dan selamat menanam.
Kopi merupakan tanaman tahunan yang bisa mencapai umur produktif selama 20 tahun.
Untuk memulai usaha budidaya kopi, pilihlah jenis tanaman kopi dengan cermat. Faktor-
faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya kopi diantranya jenis tanaman, teknik
budidaya, penanganan pasca panen dan Pemasaran produk akhir.
Tanaman kopi sangat banyak jenisnya, bisa mencapai ribuan. Namun yang banyak
dibudidayakan hanya empat jenis saja yakni arabika, robusta, liberika dan excelsa. Masing-
masing jenis tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. Untuk lebih detailnya silahkan baca
mengenal jenis-jenis kopi budidaya.
Memilih jenis tanaman untuk budidaya kopi, harus disesuaikan dengan tempat atau lokasi
lahan. Lokasi lahan yang terletak di ketinggian lebih dari 800 meter dpl cocok untuk ditanami
arabika. Sedangkan dari ketinggian 400-800 meter bisa ditanami robusta. Budidaya kopi
didataran rendah bisa mempertimbangkan jenis liberika atau excelsa.
Selain dari sisi teknis budidaya, hal yang patut dipertimbangkan adalah harga jual produk
akhir. Kopi arabika cenderung dihargai lebih tinggi dari jenis lainnya. Namun robusta
memiliki produktivitas yang paling tinggi, rendemennya juga tinggi.
Penyiapan bibit budidaya kopi
Setelah memutuskan budidaya kopi yang cocok, langkah selanjutnya adalah mencari bibit
yang unggul, menyiapkan lahan dan pohon peneduh. Informasi mengenai bibit unggul untuk
budidaya kopi bisa ditanyakan ke Puslit Kopi dan Kakao atau toko bibit terpercaya.
Sementara itu, pohon peneduh harus sudah disiapkan setidaknya 2 tahun sebelum budidaya
kopi dilaksanakan.
Untuk budidaya kopi arabika sumber tanaman yang digunakan adalah varietas. Contohnya
adalah varietas S 795, USDA 762, Kartika-1 dan Kartika-2. Sedangkan untuk budidaya kopi
robusta sumber tanaman yang digunakan dalah klon. Contohnya klon BP 42 atau BP 358.
Perbanyakan bibit pohon kopi bisa didapatkan dengan teknik generatif dan vegetatif.
Perbanyakan generatif dari biji biasanya digunakan untuk budidaya kopi arabika, sedangkan
kopi robusta lebih sering menggunakan perbanyakan vegetatif dengan setek. Masing-masing
metode perbanyakan bibit mempunyai keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri. Lebih
detailnya silahkan baca artikel terdahulu tentang perbanyakan bibit kopi dengan biji dan
perbanyakan bibit kopi dengan setek.
Budidaya kopi bisa dilakukan baik didataran tinggi maupun rendah, tergantung dari jenisnya.
Secara umum kopi menghendaki tanah gembur yang kaya bahan organik. Untuk menambah
kesuburan berikan pupuk organik dan penyubur tanah di sekitar area tanaman. Arabika akan
tumbuh baik pada keasaman tanah 5-6,5 pH, sedangkan robusta pada tingkat keasaman 4,5-
6,5 pH.
Hal yang harus disiapkan sebelum memulai budidaya kopi adalah menanam pohon peneduh.
Guna pohon peneduh untuk mengatur intensitas cahaya matahari yang masuk. Tanaman kopi
termasuk tumbuhan yang menghendaki intensitas cahaya mataheri tidak penuh.
Jenis pohon peneduh yang sering digunakan dalam budidaya kopi adalah dadap, lamtoro dan
sengon. Pilih pohon pelindung yang tidak membutuhkan banyak perawatan dan daunnya bisa
menjadi sumber pupuk hijau.
Pohon pelindung jenis sengon harus ditanam 4 tahun sebelum budidaya kopi. Sedangkan jenis
lamtoro bisa lebih cepat, sekitar 2 tahun sebelumnya. Tindakan yang diperlukan untuk
merawat pohon pelindung adalah pemangkasan daun dan penjarangan.
Apabila lahan, pohon peneduh dan bibit sudah siap, langkah selanjutnya adalah memindahkan
bibit dari polybag ke lubang tanam di areal kebun. Jarak tanam budidaya kopi yang
dianjurkan adalah 2,75×2,75 meter untuk robusta dan 2,5×2,5 meter untuk arabika. Jarak
tanam ini divariasikan dengan ketinggian lahan. Semakin tinggi lahan semakin jarang dan
semakin rendah semakin rapat jarak tanamnya.
Buat lubang tanam dengan ukuran 60x60x60 cm, pembuatan lubang ini dilakukan 3-6 bulan
sebelum penanaman. Saat penggali lubang tanam pisahkan tanah galian bagian atas dan tanah
galian bagian bawah. Biarkan lubang tanam tersebut terbuka. Dua bulan sebelum penanaman
campurkan 200 gram belerang dan 200 gram kapur dengan tanah galian bagian bawah.
Kemudian masukkan kedalam lubang tanam. Sekitar 1 bulan sebelum bibit ditanam
campurkan 20 kg pupuk kompos dengan tanah galian atas, kemudian masukkan ke lubang
tanam.
Kini bibit kopi siap ditanam dalam lubang tanam. Sebelumnya papas daun yang terdapat pada
bibit hingga tersisa ⅓ bagian untuk mengurangi penguapan. Keluarkan bibit kopi dari
polybag, kemudian gali sedikit lubang tanam yang telah dipersiapkan. Kedalaman galian
menyesuaikan dengan panjang akar. Bagi bibit yang memiliki akar tunjang usahakan agar
akar tanaman tegak lurus. Tutup lubang tanam agar tanaman berdiri kokoh, bila diperlukan
beri ajir untuk menopang tanaman agar tidak roboh.
Langkah yang diperlukan untuk pemeliharaan budidaya kopi adalah penyulaman, pemupukan
pemangkasan dan penyiangan. Berikut penjelasannya:
a. Peyulaman
Setelah bibi ditanam di areal kebun, periksa pertumbuhan bibit tersebut setidaknya seminggu
dua kali. Setelah bibit berumur 1-6 bulan periksa sedikitnya satu bulan sekali. Selama periode
pemeriksaan tersebut, bila ada kematian pada pohon kopi segera lakukan penyulaman.
Penyulaman dilakukan dengan bibit yang sama. Lakukan perawatan yang lebih instensif agar
tanaman penyulam bisa menyamai pertumbuhan pohon lainnya.
b. Pemupukan
Pemberian pupuk untuk budidaya kopi bisa menggunakan pupuk organik atau pupuk buatan.
Pupuk organik bisa didapatkan dari bahan-bahan sekitar kebun seperti sisa-sisa hijauan dari
pohon pelindung atau kulit buah kopi sisa pengupasan kemudian dibuat menjadi kompos.
Kebutuhan pupuk untuk setiap tanaman sekitar 20 kg dan diberikan sekitar 1-2 tahun sekali.
Cara memberikan pupuk dengan membuat lubang pupuk yang mengitari tanaman. Kemudian
masukkan kompos kedalam lubang pupuk tersebut. Bisa juga dicampurkan pupuk buatan
kedalam kompos. Untuk tanah yang asam dengan pH dibawah 4,5 pemberian pupuk dicampur
dengan setengah kilogram kapur. Pemerian kapur dilakukan 2-4 tahun sekali.
Untuk memperkaya bahan organik areal perkebunan bisa ditanami dengan tanaman penutup
tanah. Tanaman yang biasa dijadikan penutup tanah dalam budidaya kopi diantaranya bunguk
(Mucuna munanease) dan kakacangan (Arachis pintol). Tanaman penutup tanah berfungsi
sebagai pelindung dan penyubur tanah, selain itu hijauannya bisa dijadikan sumber pupuk
organik.
c. Pemangkasan pohon
Terdapat dua tipe pemangkasan dalam budidaya kopi, yaitu pemangkasan berbatang tunggal
dan pemangkasan berbatang ganda. Pemangkasan berbatang tunggal lebih cocok untuk jenis
tanaman kopi yang mempunyai banyak cabang sekunder semisal arabika. Pemangkasan ganda
lebih banyak diaplikasikan diperkebunan rakyat yang menanam robusta. Pemangkasan ini
lebih sesuai pada perkebunan di daerah dataran rendah dan basah.
Berdasarkan tujuannya, pemangkasan dalam budidaya kopi dibagi menjadi tiga macam yaitu:
Tanaman kopi harus selalu bersih dari gulma, terutama saat tanaman masih muda. Lakukan
penyiangan setiap dua minggu, dan bersihkan gulma yang ada dibawah tajuk pohon kopi.
Apabila tanaman sudah cukup besar, pengendalian gulma yang ada diluar tajuk tanaman kopi
bisa memanfaatkan tanaman penutup tanah. Penyiangan gulma pada tanaman dewasa
dilakukan apabila diperlukan saja.
Lahan budidaya kopi yang terserang hama dan penyakit akan mengalami penurunan
produktivitas, kualitas mutu kopi dan bahkan kematian tanaman. Beberapa hama dan penyakit
yang umum menyerang tanam kopi adalah sebagai berikut:
Hama penggerek buah kopi. Menyerang tanaman muda maupun tua. Akibat serangan buah
akan berguguran atau perkembangan buah tidak normal dan membusuk. Pengendalian bisa
hama ini adalah dengan meningkatkan sanitasi kebun, pemapasan pohon naungan, pemanenan
buah yang terserang, dan penyemprotan kimia.
Penyakit karat daun (HV). Biasanya menyerang tanaman arabika. Gejala serangannya bisa
dilihat dari permukaan daun yang mengalami bercak kuning, semakin lama menjadi kuning
tua. Bisa dihindari dengan menanam kopi arabika diatas ketinggian 1000 meter dpl.
Pengendalian lainnya bisa dilakukan dengan penyemprotan kimia, memilih varietas unggul,
dan kultur teknis.
Penyakit serangan nematoda. Banyak ditemui di sentra-sentra perkebunan kopi robusta.
Serangan ini bisa menurunkan produksi hingga 78%. Pengendalian penyakit ini bisa dilakukan
dengan menyambung tanaman dengan batang bawah yang tahan nematoda.
Untuk lebih detail mengenai hama dan penyakit pada tanaman kopi silahkan baca artikel
pengendalian hama dan penyakit kopi.
Tanaman yang dibudidayakan secara intensif sudah bisa berbuah pada umur 2,5-3 tahun untuk
jenis robusta dan 3-4 tahun untuk arabika. Hasil panen pertama biasanya tidak terlalu banyak,
produktivitas tanaman kopi akan mencapai puncaknya pada umur 7-9 tahun.
Panen budidaya kopi dilakukan secara bertahap, panen raya bisa terjadi dalam 4-5 bulan
dengan interval waktu pemetikan setiap 10-14 hari. Pemanenan dan pengolahan pasca panen
akan menentukan mutu produk akhir. Selanjutnya silahkan baca artikel cara memanen buah
kopi dan proses pengolahan biji kopi.
Panduan Lengkap Cara Budidaya Kopi
Agar Sukses Dan Hasil Panen Melimpah
By Mas AdPosted on October 30, 2016
Panduan Lengkap Cara Budidaya Kopi Agar Sukses Dan Hasil Panen Melimpah
Kopi adalah tanaman tahunan yang dapat mencapai usia poduktif hingga 20 tahun. Kopi
merupakan komonditas tanaman perkebunan yang paling banyak di perdagangkan, jadi tak
heran jika kopi banyak ditanam atau dibudidayakan. Pusat budidaya kopi ini terdapat di
Amerika latin, Asia-Pasifik, Amerika tengah dan juga Afrika. Sedangkan untuk konsumen
kopi terbesar berada di negara-negara di benua Eropa dan juga Amerika utara.
Membudidayakan kopi haruslah memilih jenis tanaman kopi yang baik, karena jenis tanaman
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya. Selain jenis
tanaman kopi, faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya kopi atara lain teknik
budidaya mulai dari penanaman hingga panen dan pasca panen dan masih banyak yang
lainnya.
d. Penanaman
Jika lahan tanam, pohon pelindung serta bibit telah siap, selanjutnya lakukan penanaman. Gali
dahulu lubang tanam yang telah di buat beberapa bulan yang lalu dengan kedalaman
disesuaikan dengan panjang akar tanaman. Setelah lubang tanam siap, sebelum dimasukkan
dalam lubang tanam yang telah dibuat, pangkas daun hingga tersisa skitar 1/3 bagian daun
saja agar mengurangi penguapan. Barulah lepaskan polybag pada bibit kopi, lalu masukan
bibit pada lubang tanam dan untuk bibit yang memiliki akar tunjang usahakan agar akar tetap
tegak lurus. Timbun kembali dengan tanah, lalu beri ajir bila perlu beri ajir agar tanaman tidak
roboh.
e. Perawatan Tanaman
Penyulaman
Setelah penanaman, bibit diperiksa setidaknya setiap 2 kali seminggu dan apabila sudah
berumur sekitar 1 hingga 6 bulan pemeriksaan tanaman dilakukan setidaknya sekali dalam
sebulan. Selama periode pemeriksaan berlangsung apabila ada tanaman bibit kopi yang mati
maka lakukan penyulaman dengan menggantinya dengan tanaman yang baru.
Pemangkasan
Ada 2 tipe pemangkasan pada budidaya kopi yaitu pemangkasan berbatang ganda dan
berbatang tunggal. Pemangkasan berbatang ganda biasanya dilakukan pada tanaman kopi
robusta sedangkan pemangkasan tunggal pada tanaman kopi arabika. Berdasarkan tujuannya
ada 3 macam pemangkasan yaitu:
1. Pemangkasan Pembentukan
Pemangkasan pembentukan ditujukan untuk membentuk kerangka tanaman seperti tinggi,
percabangan serta bentuk tajuk tanaman.
2. Pemangkasan produksi
Pemangkasan ini ditujukan untuk membuang cabang yang sudah tidak produktif dan
memfokuskan agar tanaman fokus menumbuhkan cabang yang produktif, selain itu tujuan
pemangkasan ni juga untuk membuang cabang yang terserang hama penyakit.
3. Pemangkasan peremajaan
Pemangkasan ini dilakukan pada tanaman yang mengalami penurunan produksi atau tajuknya
sudah tidak beraturan. Biasanya pemangkasan ini dilakukan setelah pemupukan agar terjaga
ketersediaan nutrisinya.
Pemupukan
Pemupukan bisa menggunakan pupuk organik atau juga pupuk buatan. Kebutuhan pupuk
pada setiap tanaman kopi adalah 20 kg/tanaman. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara
ditabur secara melingkar pada tanaman dan pemberiannya dilakukan sekali dalam 1 atau 2
tahun.
Penyiangan
Lakukan penyiangan gulma setiap 2 minggu pada saat tanaman masih muda dan apabila
tanaman sudah dewasa lakukan penyiangan gulma seperlunya saja.
Hama & Penyakit
Hama Dan penyakit yang sering menyerang tanaman kopi adalah Hama penggerek buah kopi,
Penyakit karat daun (HV), dan Penyakit serangan nematoda. Semua itu dapat diatasi dengan
penggunaan pestisida yang sesuai dan dosis yang benar.
f. Pemanenan
Apabila budidaya dilakukan secara intensif maka pada umur 2,5 hingga 3 tahun untuk jenis
robusta sudah mulai berbuah, dan untuk jenis arabika pada umur 3 tau 4 tahun. Biasanya saat
pemanenan pertama kopi tidak begitu banyak namun pada umur sekitar 7 hingga 9 tahun
produktifitas kopi akan mencapai puncanya. Pemanenan kopi dilakukan secara bertahap dan
dapat terjadi 4-5 bulan dengan interval waktu pemetikan setiap 10 hingga 14 hari.
Kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan. Kopi memiliki sejarah panjang
dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selain sebagai sumber
penghasilan bagi tidak kurang satu setengah juta jiwa petani Indonesia, kopi juga menjadi komoditas
andalan ekspor dan sumber pendapatan devisa negara. Kopi Indonesia saat ini ditilik dari hasilnya,
menempati peringkat ke empat terbesar di dunia.
Semakin banyak buah kopi yang sanggup diproduksi oleh suatu tanaman, maka akan semakin besar
pula keuntungan yang akan didapatkan. Sehingga petani berlomba-lomba melakukan upaya perawatan
sedemikian rupa agar tanaman kopi miliknya mampu berbuah lebat.
Setidaknya ada 3 tahapan yang harus diperhatikan untuk meningkatkan produktifitas tanaman kopi
yaitu pemupukan berimbang, pemangkasan dan Wiwilan.
1. Pemupukan berimbang
Tujuan pemupukan adalah untuk memenuhi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman kopi dan
memperbaiki struktur kondisi media tanam. Apabila kebutuhan hara tersebut tidak terpenuhi maka
pertumbuhan tanaman akan terhambat , kurus, layu dan tidak produktif. Pemupukan tanaman kopi
harus dilakukaj secara tepat, baik tepat waktu, tepat jenis, tepat dosis maupun tepat cara
pemberiannya. Biasanya frekuensi pemupukan dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu pada awal dan
akhir musim hujan.
a. Tahun pertama ; setiap tanaman dipupuk sebanyak 2 kali dalam setahun menggunakan urea 25 gr,
SP-36 25 gr, dan KCL 20 gr.
b. Tahun kedua : Pemupukan dilakukan memakai urea 150 gr, SP-36 70gr, dan KCL 40 gr pertanaman
c. Tahun ketiga : Pupuk yang digunakan pada tahap ini meliputi urea 75 gr, SP-36 70 gr, dan KCL 40
gr untuk setiap tanaman
d. Tahun keempat : Masing-masing tanaman kopi ditaburi pupuk setahun 2 kali dengan takaran urea
100gr, SP-36 90 gr, dan \kcl 40 gr.
e. Tahun kelima hingga kesepuluh : setiap dua kali setahun setiap tanaman kopi dipupuk
menggunakan urea 150 gr, SP-36 10 gr, dan KCL 60 gr.
f. Tahun kesepuluh dan seterusnya : aplikasi pupuk dikerjakan juga dua kali setahun dengan dosis urea
200gr, SP-36 175 gr, dan KCL 80 gr.
2. Pemangkasan
Pemangkasan dilaksanakan dengan menghilangkan beberapa bagian tanaman kopi yang dianggap
berpenyakit, cacat dan tidak produktif. Hal ini bertujuan untuk menigkatkan produktifitas pohon kopi
serta membersihkan gulma yang tumbuh disekitarnya. Proses pemangkasan dapat dilakukan 2 kali
setahun dan bisa dikerjakan bersamaan dengan penggemburan tanah.
Terdapat tiga jenis pemangkasan tanaman kopi yang perlu dilakukan antara lain pemangkasan bentuk,
pemangkasan produksi dan pemangkasan pemudaan.
a. Pemangkasan bentuk : tinggi pangkasan bentuk berkisar 1,5-1,8 meter dengan melakukan
pemangkasan cabang primer teratas sebanyak 1 ruas pada akhir musim penghujan.
b. Pemangkasan produksi yaitu membuang wiwilan yang tumbuh keatas, cabang cacing, cabang balik
dan cabang yang terserang hama sebanyak 3-4 kali setahun pada awal musim penghujan
c. Pemangkasan pemudaan dikhususkan pada tanaman tua dan tingkat produksi nya rendah dengan
memotong miring batang setinggi 40-50 cm dari leher akar pada awal musim penghujan . Kemudian
bekas potongan tersebut ditutupi aspal dan tanah disekitarnya kemudian dicangkul dan langsung
dipupuk. Pelihara hanya 1-2 tunas yang pertumbuhan nya bagus . kemudian setelah dewasa tunas ini
disambung dengan jenis kopi yang mutunya lebih baik.
3. Wiwilan
Agar kopi dapat menghasilkan buah dengan kapasitas yang banyak perlu dilakukan juga tahap
wiwilan. Pada dasarnya ada dua jenis wiwilan untuk tanaman kopi yaitu wiwil kasar dikerjakan setiap
bulan dan wiwil halus sekitar 3-4 bulan sekali.
Adapun cara wiwilan adalah dengan membuang cabang yang pertumbuhan nya kurang baik seperti
tunas air, cabang kipas dengan harapan melakukan wiwilan maka pertumbuhan tanaman secara
generative tidak terganggu sehingga mampu berbuah lebat, sehat dan bernas.
(Annisa, SP / Penyuluh BPTP Balitbangtan Sumsel)
Strategi Pemupukan Buah Kopi Agar Berbuah
Lebat
Pastinya semua tanaman butuuh dengan perawatan, agar buah yang dihasilkan bisa memuaskan. hai
para petani dunia. kemarin anak tani sudah mngupdate sebuah artikel tentang 7 macam jenis stek
dalam kehidupan, semoga bermanfaat ya. Dan alhamdulilah pada kesempatan kali ini, anak tani
kembali membagi ilmunya untuk teman - teman semuanya, yaitu tentang Strategi Pemupukan Buah
Kopi Agar Berbuah Lebat. perlu kita ketahui bersama, bahwasannya dalam pemupukan sebuah kopi,
itu terdapat takarannya, agar bisa baik dan benar. silahkan dibaca dibawah ini:
A. Pemupukan
Tujuan dari pemupukan adalah untuk memenuhi kebutuhan hara yang diperlukan oleh tanaman kopi
dan memperbaiki struktur kondisi media tanam. Apabila kebutuhan hara tersebut tidak terpenuhi,
maka pertumbuhan tanaman akan terhambat, kurus, layu, dan tidak produktif. Pemupukan tanaman
kopi harus dilakukan secara tepat, baik sesuai waktu, jenis, dosis, maupun cara pemberiannya.
Biasanya frekuensi pemupukan ialah dua kali dalam setahun yakni pada awal dan akhir musim
penghujan.
Tahun pertama : Setiap tanaman diberikan pupuk sebanyak dua kali dalam setahun menggunakan
urea 25 gram, SP-36 25 gram, dan KCI 20 gram.
Tahun kedua : Pemupukan dilakukan memakai urea 150 gram, SP-36 50 gram, dan KCI 40 gram per
tanaman dengan siklus dua kali setahun.
Tahun ketiga : Pupuk yang digunakan pada tahap ini meliputi urea 75 gram, SP-36 70 gram, dan KCI
40 gram untuk setiap tanaman yang diberikan sebanyak dua kali per tahun.
Tahun keempat : Masing-masing pohon kopi ditaburi pupuk setahun dua kali dengan urea 100 gram,
SP-36 90 gram, dan KCI 40 gram.
Tahun kelima hingga kesepuluh : Setiap dua kali dalam setahun setiap tanaman kopi dipupuk
menggunakan urea 150 gram, SP-36 10 gram, dan KCI 60 gram.
Tahun kesepuluh dan seterusnya : Aplikasi pupuk dikerjakan sejumlah dua kali setahun dengan
memakai urea 200 gram, SP-36 175 gram, dan KCI 80 gram.
B. Pemangkasan
Pemangkasan dilaksanakan dengan menghilangkan beberapa bagian tanaman kopi yang dianggap
berpenyakit, cacat, dan tidak produktif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya produktifitas
pohon kopi serta membersihkan gulma yang tumbuh di sekitarnya. Proses pemangkasan dapat
dilakukan sebanyak dua kali setahun dan bisa dikerjakan bersamaan dengan penggemburan tanah.
Terdapat tiga jenis pemangkasan tanaman kopi yang perlu dilakukan antara lain pemangkasan bentuk,
pemangkasan produksi, dan pemangkasan pemudaan. Tinggi pangkasan bentuk pada pemangkasan
bentuk berkisar antara 1,5-1,8 meter dengan melakukan pemangkasan cabang primer teratas sebanyak
1 ruas pada akhir musim penghujan. Sedangkan pelaksanaan pemangkasan produksi yakni membuang
wiwilan yang tumbuh ke atas, cabang cacing, cabang balik, dan cabang yang terserang hama sebanyak
3-4 kali/tahun pada awal musim penghujan.
Sementara itu, pemangkasan pemudaan dikhususkan pada tanaman tua dan tingkat produksinya rendah
dengan memotong miring batang setinggi 40-50 cm dari leher akar pada awal musim penghujan.
Kemudian bekas potongan tersebut ditutupi aspal dan tanah di sekitarnya dicangkul lalu dipupuk.
Pelihara hanya 1-2 tunas yang pertumbuhannya bagus, kemudian setelah dewasa tunas ini disambung
dengan jenis kopi yang mutunya lebih bagus.
C. Wiwilan
Supaya kopi dapat menghasilkan buah dengan kapasitas yang banyak perlu dilakukan juga tahap
wiwilan. Pada dasarnya, ada dua macam wiwilan untuk tumbuhan kopi yaitu wiwil kasar dan wiwil
halus. Wiwil kasar dikerjakan setiap bulan, sedangkan pelaksanaan wiwil halus sekitar 3-4 bulan
sekali.
Caranya yaitu dengan membuang cabang yang pertumbuhannya kurang baik seperti tunas air, cabang
kipas, dan kuping lowo. Perlu diketahui bahwa cabang-cabang ini membutuhkan suplai makanan yang
sangat besar. Harapannya dengan melakukan wiwilan maka pertumbuhan tanaman secara generatif
tidak terganggu sehingga mampu berbuah lebat, sehat, dan bernas.
Home › pupuk buah kopi › Pupuk kopi › pupuk kopi agar berbuah lebat › pupuk kopi organik ›
Pupuk kopi terbaik › pupuk NASA untuk kopi › pupuk perangsang buah kopi
3 Pupuk Kopi Organik Supaya Berbuah
Lebat
By MUHAMAD JAMAL Rabu, 11 April 2018
Pupuk kopi organik supaya berbuah lebat adalah pupuk yang mengandung unsur hara yang komplit
dan di proses dengan mekanisme teknologi gradasi dan degradasi unsur melewati proses ruvalitas
tinggkat 3 sehingga langsung dapat di manfaatkan oleh jaringan tanaman.
Inilah jenis-jenis pyppu kopi terbaik yaitu POWER NUTRISION, SUPERNASA dan POC NASA.
Tiga pupuk organik ini sangat baik untuk menyuburkan tanaman kopi agar tanaman kopi berbuah
lebat.
Baca Juga
Power Nutrition pupuk khusus buah yang dia buat dari bahan alami pilihan yang di jamin
ketersediaanya dan di proses dengan mekanisme teknologi gradasi dan degradasi unsur melewati
proses ruvalitas tinggkat 3 sehingga langsung dapat di manfaatkan oleh jaringan tanaman. Manfaat
Power Nutrition antaranya: Power Nutrition merupakan pupuk khusus buah yang mamapu
memperbanyak buah kakao, mengurangi kerontkan bunga dan bakal buah, meningkatkan prodktifitas
buah dan mampu mengurangi kebutuhan NPK. Power Nutrision adalah pupuk perangsang buah kopi
terbaik agar kopi berbuah lebat.
Kandungan Unsur
N 2,04%; P2O5 1,28%; K2O 0,39%; Ca 0,55%; S 0,81%; Cl 8,30%; Mg 0,40%; Mn 0,06 ppm; Fe
0,72%;Cu 0,02 ppm; Zn 0,01 ppm; Na 1,01%; B 8,59%; Si 9,94%; Al 0,40 ppm; NaCl 0,61%; SO4
2,44%; C/N ratio 5,23%; pH 8,81; Lemak 0,28%; Protein 12,75%;Karbohidrat 1,52%; Asam Humat
3,45%.
Supernasa merupakan pengembangan dari Pupuk Organik Cair NASA. Formula khusus murni dari
bahan - bahan organik untuk pupuk dasar / penyiraman tanaman yang berfungsi di antaranya:
Mengurangi penggunaan pupuk kimiahingga 50%, memperbaiki lahan lahan kopi yang rusak akibat
residu pupuk kimia, dapat digunakan pada tanaman pangan seperti padi, jagung, palawija, dll juga
untuk tanaman tahunan kopi.
Kandungan Unsur:
Total (N+P2O5+K2O) 8.60%, C Organik 30.27%, Zn 41.04 ppm, Cu 8.43 ppm, Mn 80.12 ppm, Co
12.77 ppm, Fe 0.45 ppm, Ca 1.46%, S 1.43%, Mg 0.4%, Cl 1.27%, Na 0.11% Si 0.3%, Al 0.11%,
NaCl 2.09%, So4 4.31%, pH 7.84, C/N ratio 12.36%, Lemak 0.07%, Protein 16.69, Karbohidrat
1.01%
Asam Humat 1.29%, Kadar Air 28.23%
Bebas Logam Berat (Pb, Cd, Hg, As)
Bebas Mikroba (E.Coli, Salmonella)
Kandungan Unsur:
N 0,12%, K 0,31%, P205 0,03%, S 0,12%, Ca 60,40 ppm, CI 0,29%, Mg 16,88 ppm, Mn 2.46 ppm, Fe
12.89 ppm, Cu < 0.03 ppm, Zn 4.71 ppm, Na 0.15 %, B 60.84 ppm, Si 0.01 %, Co < 0.05 ppm, Al
6.38 ppm, NaCl 0.98 %, Se 0.11 ppm, As 0.11 ppm, Cr < 0.06 ppm, Mo < 0.2 ppm, V < 0.04 ppm,
SO4 0.35 %, C/N ratio 0.86 %, ph 7.5, Lemak 0.44 %, Protein 0.72
Kandungan lain
Itulah beberapa macam pupuk NASA yang bisa duaplukdiapli pada tanaman kopi anda agar berbuah
lebat. Salam sejahtera petani kopi Indonesia.
1. Pemupukan pertama
Komposisi untuk 1.000 batang pohon kopi dibutuhkan 3 kwintal pupul urea (300kg). Lebih detail lagi
gunakan takaran kaleng susu cap bendera atau merek yang lain, dibuat canting / takaran yang
dibolongi atasnya. 1 kwintal urea (100kg) : 400 kaleng susu. Jadi 3kwintal urea : 1200 kaleng susu.
Oleh karena itu, setiap pohon kopi diberi pupuk 1 kaleng susu dilebihkan dikit supaya rata.
2. Pemupukan ke dua
3. Pemupukan ke tiga
Dilakukan setelah pemupuknan kedua. Yaitu setelah 4 bulan dari pemupukan ke dua. Pupuknya
harus dikombinasi urea dan poska/NPK, urea 2 kwintal poska 1 kwintal. Caranya diaduk sampai rata
kedua pupuk tersebut agar kombinasinya tercampur dengan baik soalnya pupuk poska untuk pupuk
buah. Setelah pemupukan selesai semua tinggal nyantai deh dan kerjakan tugas-tugas yang lain seperti
tunasan, ngoret dll.
Kalau sobat nggak eman sama pupuk pasti buah juga nggak eman berbuah banyak. Jangan lupa berdoa
agar buahnya bagus dan melimpah. Sobat pembaca aku yakin sobat bisa dan sukses!!
TETAPI, semua hal tersebut ternyata tidak cukup jika tidak diimbangi dengan perawatan dan
pemupukan yang memadai.Karena jika pohon kopi hanya dijadikan bahan percobaan tanpa
adanya pemupukan dan perawatan, hasil yang didapat juga tidak akan memuaskan.
Namun, percobaan yang dilakukan Ranoto ini terlihat sukses, yakni dengan mengoplos pupuk
urea dengan racun nufaris. Terlebih, hal ini adalah suatu yang memang masuk dalam
pemikiran. Pupuk untuk tanaman kopi dan racun untuk membunuh rumput liar.Tetapi, jika
pupuk urea diberikan berlebihan juga dikhawatirkan hasil tidak maksimal karena pohon kopi
lebat akan daun sementara buahnya tidak ada. “Ureanya sedikit saja, cukup satu cangkir
plastik dalam satu tangki. Sementara, racun rumput sesuai aturan pakai.Jika pupuk urea
diberikanterlalubanyak,pohonkopi tidak berbuah karena banyak daun dan terlalu
subur,”ungkap Ranoto.
Berdasarkan penelitian terhadap apa yang dilakukan Ranoto, yakni sedikit saja menggunakan
pupuk urea adalah benar. Jika di tanah terdapat unsur N yang berlebih yang terkandung dalam
pupuk urea dan unsur lainnya kurang atau tidak ada, tanaman tersebut hanya akan memiliki
daun yang tebal dan tidak mampu berbuah. Jadi, bila dilihat pada tanaman daun sangat hijau
gelap,tetapi buah atau batangnya kurus, itu artinya di tanah tersebut hanya tersedia N sedang
unsur hara yang lain kurang. “Bisa kita lihat banyak orang yang memupuk kebun kopi secara
langsung dengan intensitas yang banyak tetapi hasil tidak memuaskan.
Dengan banyak pemupukan, daun juga banyak dan hijau gelap. Sementara, buah tidak ada
dan batang kurus.Akan tetapi,jika memupuk sedikit dibarengi dengan menyemprotkan racun
hasil cukup maksimal bisa berlipat hingga tiga kali lipat,” ungkap saudara laki-laki dari Adir
ini. Ranoto mengatakan, untuk setiap kali panen kopi dengan memakai pola pencampuran
antara pupuk urea dan racun nufaris, hasil panen kopi bisa meningkat serta lebih baik.
Sementara, kondisi tanaman tetap terjaga dan sehat meskipun dicampur dengan racun.
“Alhamdulillah, pada musim panen kali ini cukup menggembirakan. Setiap gugus buah kopi
penuh dengan bunga dan buah. Kemungkinan panen akan meningkat 2–3 ton,”ungkap dia.
Meskipun demikian, ada hal sulit yang dialami Ranoto, yakni hal tersebut terjadi jika kondisi
pupuk yang ada di daerah mengalami kelangkaan. Padahal, untuk pemeliharaan yakni dengan
pemupukan dan penyemprotan perlu dilakukan minimal tiga kali dalam setahun. Akibatnya,
dengan kondisi tersebut akan sedikit berpengaruh terhadap tanaman sehingga membuat petani
terpaksa memanfaatkan limbah kulit kopi sebagai pupuk organik. “Kitapernahmengalamike-
langkaan pupuk selama dua musim ini. Petani kopi rakyat yang bercocok tanam di wilayah
hutan tidak menggunakan pupuk urea. Akibatnya, jumlah produksi kopi menurun sekitar
70%.
Oleh karena itu,mereka meminta agar pemerintah dapat memperhatikan kondisi penyaluran
pupuk urea ke daerah,”ungkap dia. Ditambahkannya, tanaman kopi digarap selama delapan
bulan. Lazimnya, dalam satu musim ada dua kali pemupukan, yakni awal dan akhir musim
hujan. Setiap hektare dibutuhkan sekitar empat kuintal pupuk urea. ”Untuk musim ini, tinggal
3–4 bulan lagi panen. Untuk itu,kami minta agar ketersediaan pupuk dijamin agar petani tidak
kesulitan sehingga hasil produksi kopi dapat lebih maksimal,”ungkap dia.
Sementara itu, Mulyadi, 32, salah seorang petani yang juga telah mengikuti cara penyem-
protan racun dengan menambah pupuk urea mengungkapkan, sekarang ini dengan telah
mengikuti langkah yang dilakukan Ranoto, kebun miliknya telah banyak berbuah.
Padahal,sebelumnya pohon kopi miliknya banyak daun daripada buah. Hal tersebut karena
Mulyadi melakukan pemupukan langsung dan berlebihan. Akan tetapi, karena telah diajari
Ranoto, saat ini tanaman kopinya telah mengalami sedikit perubahan yakni peningkatan buah
kopi.
“Selama ini saya memang kerap mengejek dia karena mencampur antara pupuk urea dengan
nufaris.Akan tetapi, karena saya lihat hasil kebun Ranoto sangat banyak akhirnya saya juga
ikut,”ungkapnya. (yayan darwansah)