Anda di halaman 1dari 5

TABULAMPOT

Membuat tabulampot cukup mudah, seperti menanam tanaman pada umumnya, hanya ada
sedikit berbeda saja. Ikuti beberapa langkah berikut untuk keberhasilan dalam menanam buah
di dalam pot.

1. MENYIAPKAN BIBIT

Salah satu bagian paling penting dalam membudidayakan sebuah tanaman adalah pemilihan
bibit. Nah, terdapat dua jenis bibit tanaman, pertama adalah bibit yang dihasilkan dari
perbanyakan dari biji, kedua adalah bibit dari hasil cangkok atau okulasi.

Jika kamu akan membuat tabulampot, sebaiknya gunakan bibit dari hasil perbanyakan
vegetatif, seperti cangkok. Karena, bibit dari hasil vegetatif akan memiliki sifat yang sama
dengan induknya.

Sehingga, nantinya kita bisa memprediksi hasil buahnya seperti apa. Selain itu, bibit yang
didapatkan hari hasil cangkok akan lebih cepat berbuah. Tapi, ada satu kekurangan
menggunakan bibit hasil cangkok, akar dari tanamannya kurang kuat, sehingga tanaman
gampang roboh.

2. MENYIAPKAN MEDIA TANAM

Media tanam itu ada bermacam-macam, fungsinya untuk tempat tumbuh dan menopan
tanaman. Selain memberikan nutrisi untuk tanaman, media ini juga harus bisa menyimpan air
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Untuk tabulampot, media yang biasa digunakan adalah campuran tanah, arang sekam, dan
kompos, perbandingannya 1:1:1. Atau, kamu juga bisa mengombinasikan tanah, pupuk
kandang, dan sekam padi, perbandingannya sama, 1:1:1.

Ada sedikit perlakukan khusus terhadap media yang kita siapkan. Di daerah tropis seperti
Indonesia, tanah atau material organik lainnya cenderung memiliki tingkat keasaman yang
cukup tinggi. Nah, kamu bisa menambahkan kapur pertanian atau dolomit ke dalam campuran
media.

3. MENYIAPKAN POT

Seperti namanya, tentu kita membutuhkan pot sebagai tempat menanam. Berbagai jenis pot
bisa kamu gunakan, mulai dari pot berbahan tanah liat, plastik, logam, kayu, atau semen. Tapi,
pot dengan bahan tanah liat dan kayu merupakan jenis yang paling cocok untuk tabulampot.

Alasan tanah liat dan kayu baik karena kedua jenis pot ini memiliki pori-pori, sehingga
kelembaban dan suhu media tanam lebih stabil. Tapi, ada juga kelemahan dari kedua bahan
pot ini, keduanya tidak bertahan lama.

Selain bahan yang bagus, pot yang digunakan juga harus memiliki kaki atau alas. Gunanya,
agar pot tidak langsung menyentuh tanah. Hal ini penting, karena untuk aliran drainase dan
memudahkan pengawasan terhadap akar tanaman, agar tidak menembus sampai ke bawah.
4. PENANAMAN BIBIT

Untuk menanam bibit ke dalam pot, kamu perlu mengikuti langkah-langkah berikut.

1. Siapkan media tanam, lalu ayak dan buang kerikil yang ada. Kamu bisa mencampur dulu
semua bahan media baru di ayak, atau mengayak dulu baru dicampur.

2. Setelah itu, siapkan pot yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran tanaman. Kamu bisa
menggunakan pot ukuran kecil terlebih dahulu. Ketika tanaman bertambah besar, kamu bisa
mengganti ukuran pot mengikuti pertumbuhan tanaman, sekaligus untuk mengganti media
tanam.

3. Letakkan pecahan genteng di dasar pot, cukup satu lapis saja. Lalu, di atasnya tambahkan
lapisan ijuk atau sabut kelapa, kemudian, isi pot dengan media tanam sampai kira-kira
setengahnya.

4. Sebelum tanaman di tanam, pangkas dulu sebagian daun atau batang pohon untuk
mengurangi penguapan. Buka polybag bibit tanaman, lalu letakkan pohon buah di tengah-
tengah pot. Setelah itu, tambahkan media tanam sampai pangkal batang.

5. Padatkan media tanam dengan ditekan-tekan yang dekat dengan batang, dan pastikan kalau
pohon dapat berdiri dengan baik. Siram tanaman agar kelembaban media dan tanaman terjaga.

6. Simpan tanaman buah yang sudah ada dalam pot di tempat yang teduh. Jangan lupa siram
setiap pagi dan sore. Setelah satu minggu, baru deh tabulampot bisa kamu letakkan di tempat
terbuka maka penanaman pohon selesai, selanjutnya kita perlu merawat tanamannya agar
tumbuh dengan baik.

5. PENYIRAMAN

Tabulampot yang sudah kamu buat haruslah diletakkan di tempat terbuka dan terkena sinar
matahari langsung.

Ketika musim kemarau, lakukanlah penyiraman setiap hari, kamu bisa melakukannya siang
atau sore. Saat musim hujan, penyiraman cukup ketika media tanamannya kering saja.
Penyiraman tanaman ini bisa kamu lakukan menggunakan gembor atau selang air.

Kalau kamu memiliki tabulampot dalam jumlah yang banyak, bisa dibuat sistem irigasi untuk
penyiramannya. Kamu bisa menggunakan sistem irigasi tetes, selain irit tenaga kerja, cara ini
juga akan menghemat air dan akan mudah dikontrol.

Tapi, irigasi tetes ini memerlukan investasi yang bisa dibilang nggak murah. Kamu bisa cari-cari
tentang cara penyiraman dengan irigasi tetes ini di internet.

6. PEMANGKASAN

Pemangkasan tanaman tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, kamu bisa melakukan
pemangkasan ini untuk pembentukan, dengan teori 1-3-9. Artinya, setiap 1 batang primer,
terdapat maksimal 3 batang sekunder, dan dalam 1 batang sekunder, maksimal ada 3 batang
tersier.
Ada juga pemangkasan untuk produksi, pemangkasan ini kaitannya dengan fungsi produksi
tanaman. Pemangkasan dilakuakn pada tunas air untuk merangsang terjadinya pembungaan.
Selain itu, pemangkasan ini juga bisa dilakukan terhadap batang yang terkena penyakit.

Nah yang terakhir adalah pemangkasan untuk peremajaan, dilakukan pada tanaman yang
sudah tua. Jika tabulampot sudah tua, kamu bisa melakukan penggantian pot dan media
tanam. Pada tahap ini, beberapa cabang perlu dipangkas, bahkan pada kasus tertentu, kita
hanya menyisakan batang primernya saja.

7. PEMUPUKAN

Ketika kita melakukan budidaya tanaman dengan cara tabulampot, ada satu hal yang pasti,
yaitu cadangan nutrisi yang terbatas. Oleh karena itu, kita perlu melakukan pemupukan pada
tabulampot yang sudah kita buat.

Pemupukan dilakukan pertama kali setelah satu bulan tanaman di tanam. Setelah itu, kamu
bisa melakukannya setiap 3-4 bulan sekali.

Pupuk yang digunakan, sebaiknya adalah pupuk organik, bisa kompos, pupuk kandang, atau
pupuk organik cair. Walaupun kandungan di dalam pupuk-pupuk tersebut tidak seakurat pupuk
kimia, tapi pupuk organik ini memiliki unsur hara yang lebih lengkap.

Kamu juga bisa menggunakan pupuk kimia, tapi hanya pada saat-saat tertentu saja. Misal,
ketika pembungaan dan pembuahan, saat tanaman memerlukan unsur hara makro seperti K
dan P dalam jumlah yang banyak.

Bukan cuma unsur hara makro saja, tetapi juga unsur hara mikro seperti Mn, Ca, Fe, dan unsur
lainnya. Nah, di dalam pupuk kimia, kita bisa memastikan takaran yang tepat.

8. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Pengendalian atau pencegahan hama dan penyakit, sebaiknya kamu lakukan sejak awal, ketika
memilih bibit. Perhatikan bibit yang kamu pilih, biasanya bibit unggul akan memiliki ketahanan
terhadap hama dan juga penyakit tertentu.

Selain itu, kamu bisa melakukan pencegahan serangan hama dan penyakit dengan menjaga
kebersihan media tanam. Bersihkan gulma dan semak atau daun yang jatuh di sekitar
tabulampot, karena bisa jadi beberapa hal itu menjadi penyebab datangnya hama dan penyakit.

Tapi, ketika tabulampot yang kamu buat sudah terkena hama atau penyakit, pertama yang
harus dilaukan adalah pemberantasan secara manual. Misalnya saja ketika yang menyerang
adalah ulat, kamu bisa langsung membuangnya atau memangkas ranting yang terkena
penyakit.

Pencegahan saat tanaman berbuah, kamu bisa melindungi buah dengan plastik atau jaring
pelindung. Atau, kamu juga bisa memasang perangkap hama, seperti menggunakan hormon
feromon untuk menarik perhatian lalat buah.
Kalau tanaman yang terkena hama disemprot dengan pestisida, untuk tabulampot, hal ini
menjadi dilema. Karena, biasanya tabulampot akan ditanam di sekitar pekarangan yang tentu
dekat dengan pemukiman warga.

Pestisida bisa menjadi hal yang sangat berbahaya dan akan mencemari lingkungan sekitar.
Sebaiknya, kamu gunakan pestisida organik jika ingin. Tapi, jika sangat terpaksa, pestisida
kimia bisa digunakan tapi dengan sangat hati-hati dan jangan melebihi dosis yang ada di aturan
pakai.

9. PENGGANTIAN MEDIA TANAM DAN POT

Ketika tabulampot sudah mencapai ukuran tertentu, maka perlu dipindahkan ke pot yang lebih
besar. Ruang dalam pot haruslah cukup luas untuk ruang gerak tanaman.

Pemindahan dilakukan sekaligus dengan penggantian media tanam. Selain itu, perlu juga
dilakukan peremajaan tanaman seperti pemangkasan akar.

Kamu bisa memangkas akar yang panjangnya lebih dari 25 cm, karena akar yang terus tumbuh
pasti akan membuat media tanam padat dan pot menjadi penuh sesak. Selain akar, kamu juga
bisa memangkas beberapa daun dan batang untuk mengurangi terjadinya penguapan.

LANGKAH PRAKTIS SUPAYA TANAMAN DI POT BERBUAH LEBAT!!!

Stres air untuk merangsang supaya tanaman pot cepat berbuah lebat langkah begitu mudah.
yang butuh kita kerjakan yaitu dengan langkah janganlah lakukan penyiraman dengan saat
tertentu. sebagai contoh, Kerjakan penyiraman pada tanaman pot itu agar tanaman itu tak m4ti
saja. dapat 10 hari sekali atau bahkan juga kita siram 1 bulan sekali saja.

Langkah cepat Bikin tanaman pot berbuah lebat, kerjakan stes air ini sepanjang 3 bln. saja,
setelah itu, sesudah 3 bulan, kerjakan penyiraman normal seperti awal mulanya, yakni setiap
pagi serta sore hari. tidak bakalan lama, tanaman buah itu bakal berbunga dengan lebat. lantas
setelah itu berbuah.

Selain itu, kerjakan pemupukan dengan memakai Pupuk NPk dengan ukuran satu sendok
makan di tabur dengan cara rata untuk menyub*urkan daun serta membesarkan batang.

Umumnya tidak lama sesudah kita lakukan stres air pada tanaman buag dalam pot ini, cuma di
perlukan waktu 1 hingga 2 bulan saja, bibit tanaman itu bakal segera berbunga lebat.

cara ini lah yang banyak di pakai beberapa penjual bibit tanaman buah dalam pot di market
ataupun yang lewat keliling. biasanya orang bakal segera tertarik untuk beli bibit tanaman buah
itu terlebih bila telah membuahkan buah. harga yang di menawarkan pasti bakal makin mahal.

Ada pula, beberapa penjual tanaman buah yang bibitnya datang dari sambungan mata tempel
atau yang umum di sebut Okul4si. langkah okul4si bibit dalam pot di kerjakan pada induk
tanaman yang sehat serta unggul supaya bibit yang di hasilkan juga berkualitas. ini semuanya
untuk mendongkrak daya jual tanaman itu.
Tetapi ada pula yang memakai bibit cabutan yang segaja di benih oleh beberapa petani. untuk
nilai jual bibit cabutan yang di tanaman dalam satu polybag, ukuran 3 hingga 40 Cm dijual
dengan harga 10 hingga 50 ribu rupiah.

Kita sendiri dapat juga membuahkan bibit tanaman dalam pot yang unggul dengan cara lakukan
penyetekan atau okul4si serta lewat sistem cangkok supaya tanaman itu cepat berbuah lebat. =

Dasarnya kerjakan perawatan dengan cara teratur, janganlah lupa untuk menyiram serta
lakukan pemupukan dengan teratur supaya tanaman buah dalam pot itu cepat berbuah. bila
butuh kerjakan stres air seperti yang telah saya terangkan diatas untuk mer4ngs4ng daya
tumbuh bunganya.. semoga bermanfaat.

Terdapat beberapa jenis tanaman buah yang lazim dijadikan tabulampot. Tingkat keberhasilan
berbuahnya dikategorikan mudah, sulit dan belum berhasil.

Beberapa tanaman buah dengan kategori mudah berbuah : diantaranya jeruk, belimbing, sawo,
mangga, jambu biji dan jambu air.

Tanaman yang sulit berbuah antara lain rambutan, lengkeng, manggis, duku dan jambu bol.

Sedangkan tanaman alpukat dan durian masih belum berhasil berbuah optimal dalam
lingkungan tabulampot.

Berikut ini langkah-langkah untuk menanam bibit tanaman ke dalam wadah tabulampot:

o Siapkan bahan-bahan media tanam, kemudian ayak dan buang kerikil-kerikil yang ada
didalamnya. Campurkan bahan-bahan itu hingga merata.
o Siapkan pot dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran tanaman. Sebaiknya
dimulai dari ukuran pot yang kecil. Sehingga apabila tanaman semakin besar pot bisa
diganti, sekaligus sebagai penanda untuk meremajakan media tanam.
o Letakkan pecahan genteng pada dasar pot, satu lapis saja. Kemudian letakkan juga
satu lapis ijuk atau sabut kelapa.
o Kemudian isi dengan media tanam yang sudah disiapkan hingga setengah tinggi pot.
Untuk mengurangi penguapan, pangkas sebagian daun atau batang bibit tanaman.
Kemudian buka polybag bibit tanaman, letakkan tepat ditengah-tengah pot. Timbun
dengan media tanam hingga pangkal batang.
o Padatkan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat
tertopang. Siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
o Simpan tabulampot di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi. Siram setiap pagi
atau sore hari. Setelah satu minggu, letakkan tabulampot di tempat terbuka.

Anda mungkin juga menyukai