Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH

Sampah adalah material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan
yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair
ataupun gas. Sampah merupakan salah satu dari masalah utama di dunia
terutamannya di negara kita Indonesia. Perlu adanya manajemen pengelolaan
sampah agar dapat mengatasi sampah dengan bijak.
Sampah (UU-18/2008):
Definisi sampah menurut UU-18/2008 tentang Pengelolaan Sampah [68] adalah
sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Pengelolaan sampah (UU-18/2008):
Adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Catatan: pengertian pengelolaan bukan hanya menyangkut aspek teknis, tetapi
mencakup juga aspek non teknis, seperti bagaimana mengorganisir, bagaimana
membiayai dan bagaimana melibatkan masyarakat penghasil limbah agar ikut
berpartisipasi secara aktif atau pasif dalam aktivitas penanganan tersebut.

Menurut Hasibuan (2007 : 2) “Manajeman adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Dan menurut Hasibuan (2007 : 37),
dalam pencapaian tujuan yang sesuai dengan peraturan dan keinginan masyarakat
tidaklah lepas dari proses manajemen yaitu perencanaan (planning), mengorgani-
sasikan (organizing), mengarahkan (actuating) dan pengawasan (controlling)
atau bisa disingkat POAC.

Menurut Hadiwiyoto dalam buku Pengolahan Sampah Terpadu


(Kuncoro,2009), ada beberapa macam penggolongan sampah. Penggolongan ini
dapat didasarkan atas beberapa kriteria, yaitu : asal, komposisi, bentuk, lokasi,
proses terjadinya, sifat dan jenisnya.

a. Penggolongan sampah berdasarkan asalnya


Sampah berdasarkan asalnya terbagi menjadi sampah hasil kegiatan rumah tangga
(termasuk di dalamnya sampah rumah sakit, hotel dan kantor), sampah hasil
kegiatan industri/pabrik, sampah hasil kegiatan pertanian (meliputi perkebunan,
kehutanan, perikanan dan peternakan), sampah hasil kegiatan perdagangan
(misalnya sampah pasar dan toko), sampah hasil kegiatan pembangunan, serta
sampah jalan raya.
Dari paparan tersebut penulis menyimpulkan bahwa penggolongan sampah
merupakan hal yang penting, karena mengingat bahwa banyaknya jenis sampah
dilingkungan.

b. Penggolongan sampah berdasarkan komposisinya


Sampah berdasarkan komposisinya terbagi dua, yaitu sampah seragam dan sampah
campuran. Sampah seragam merupakan sampah hasil kegiatan industri umumnya
termasuk dalam golongan ini. Sampah dari kantor sering hanya terdiri atas kertas,
karton, kertas karbon dan semacamnya yang masih tergolong seragam atau sejenis.
Sedangkan sampah campuran misalnya, sampah yang bersal dari pasar atau
sampah dari tempat-tempat umum yang sangat beraneka ragam dan bercampur
menjadi satu.

c. Penggolongan sampah berdasarkan bentuknya


Sampah berdasarkan bentuknya terbagi atas sampah padatan (solid), misalnya
daun, kertas, karton, kaleng, plastik dan logam. Sampah cairan (termasuk bubur),
misalnya bekas air pencuci, bekas cairan yang tumpah, tetes tebu, dan limbah
industri yang cair. Sampah berbentuk gas, misalnya karbon dioksida, amonia, H2S
dan lainnya.

d. Penggolongan sampah berdasarkan lokasinya


Sampah berdasarkan lokasinya dibagi menjadi dua, yaitu sampah kota dan sampah
daerah. Sampah kota (urban) yang terkumpul di kota-kota besar. Sampah daerah
yang terkumpul di daerah-daerah luar perkotaan.

e. Penggolongan sampah berdasarkan proses terjadinya


Sampah alami, ialah sampah yang terjadinya karena proses alami. Misalnya
rontokan dedaunan. Sampah non-alami, ialah sampah yang terjadinya karena
kegiatan manusia. Misalnya plastik dan kertas.

f. Penggolongan sampah berdasarkan sifatnya


Berdasarkan sifatnya, dikenal sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik, terdiri atas dedaunan, kayu, tulang, sisa makanan ternak, sayur dan
buah. Sampah organik adalah sampah yang mengandung senyawa organik dan
tersusun oleh unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Sampah ini mudah didegradasi
oleh mikroba. Sedangkan sampah anorganik, terdiri atas kaleng, plastik, besi,
logam, kaca dan bahan-bahan lainnya yang tidak tersusun oleh senyawa anorganik.
Sampah ini tidak dapat didegradasi oleh mikroba sehingga sulit untuk diuraikan.
g. Penggolongan sampah berdasarkan jenisnya
Sampah berdasarkan jenis terbagi menjadi sampah makanan; sampah
kebun/pekarangan; sampah kertas, sampah plastik, karet dan kulit; sampah kain;
sampah kayu; sampah logam; sampah gelas dan keramik; serta sampah
abu dan debu.

h. Penggolongan sampah berdasarkan cara penanganan dan pengolahannya


Komponen mudah membusuk (putrescible): sampah rumah tangga, sayuran, buah-
buahan, kotoran binatang, bangkai, dan lain-lain. Komponen bervolume besar dan
mudah terbakar (bulky combustible): kayu, kertas, kain plastik, karet, kulit dan
lain-lain. Komponen bervolume besar dan sulit terbakar (bulky noncombustible):
logam, mineral, dan lain-lain. Komponen bervolume kecil dan mudah terbakar
(small combustible). Komponen bervolume kecil dan sulit terbakar (small
noncombustible). Wadah bekas: botol, drum dan lain-lain. Tabung
bertekanan/gas. Serbuk dan abu: organik (misal pestisida), logam metalik, non
metalik, bahan amunisi dsb. Lumpur, baik organik maupun non organik. Puing
bangunan. Kendaraan tak terpakai. Sampah radioaktif.
Sistem Pengelolaan Sampah yang Baik

Apabila kita melakukan pengelolaan kembali sampah, maka manfaat yang


didapatkan antara lain berupa: sumber pendapatan; penghematan sumber daya
alam; penghematan energy; penghematan lahan TPA; dan lingkungan yang
bersih, sehat, serta nyaman.

Dari uraian tersebut penulis menyimpulkan bahwa dalam manajemen


pengelolaan sampah perlu adanya penggolongan sampah untuk nanti dapat dibuang
atau dimanfaatkan kembali sesuai jenisnya serta perlu menerapakan sikap 3R yaitu
reduce, reuse,recycle, selain itu kesadaran masyarakat juga sangat penting untuk
dikembangkan dan kebijakn dari pemerintah juga tidak kalah penting yakni dengan
adanya kebijakan-kebijakan mengenai pengelolaan sampah agar tidak mencemari
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai