Anda di halaman 1dari 10

Proposal

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)


Tema
Berteknologi dan Berekayasa Untuk NKRI
SubTema
Sampah dan Cara Pengolahannya

Nama Kelompok :
Gede Adi Purnawan (3)
Gede Dedy Sastra Wira L.P (6)
Komang Deni Wirawan (19)
Komang Sukramanika (23)
Putu Rediada (32)

Jurusan Teknik Elektronika


SMK Negeri 3 Singaraja
Tahun Ajaran 2023/2024
BAB

I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi oleh negara-negara
berkembang maupun negara-negara maju di dunia, termasuk Indonesia. Permasalahan sampah
bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan saja, akan tetapi sudah menjadi masalah
sosial yang berpotensi menimbulkan konflik bahkan bencana. Sistem pengolahan sampah di
Indonesia umumnya masih terbilang tradisional ini seringkali akhirnya berubah menjadi praktek
pembuangan sampah secara sembarangan tanpa mengikuti ketentuan teknis di lokasi yang sudah
ditentukan. Pengelolaan sampah saat ini berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 dan PP No 81
Tahun 2012 di lakukan dengan dua fokus utama yakni pengurangan dan penanganan sampah.
Pengurangan sampah seperti yang di jelaskan di dalam UU maupun PP yang telah disebutkan
dilakukan mulai dari sumber sampah sampai pada pengelolaan akhir. Pada dasarnya pengolahan
sampah difokuskan pada TPS (Tempat pengolahan sementara) dan TPA (Tempat Pengelolaan
Akhir) yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat, hal ini sebenarnya belum terlalu efektif
dalam hal penanganan sampah.
Sebenarnya kalau kita berpikir secara kreatif begitu banyak cara yang bisa dilakukan
untuk mengurangi dan menangani sampah, yaitu dengan metode 3R (Rouse, Reduce, Recycle).
Yang dimana Rouse adalah menggunakan kembali sampah atau barang secara langsung, Reduce
adalah mengurangi segala sesuatu barang yang menimbulkan sampah, dan recycle adalah
mendaur ulang sampah yang tidak digunakan dalam bentuk lain. Maka dengan cara ini 30%
sampah akan bisa berkurang dalam setiap tahunnya, bisa dipastikan sampah akan terus berkurang
selama ke depannya jika kita terus menerapkan metode 3R. Namun kekurangan lainnya metode
3R ini belum dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia karena kurangnya pusat informasi
yang masih terbatas. Maka sebab itulah tema P5 di sekolah SMK Negeri 3 Singaraja dijurusan
kami adalah berteknologi dan berekayasa untuk NKRI dengan subtema sampah. Di sini kami
disuruh membuat poster yang memiliki judul sampah dan cara pengolahannya.
Sebelumnya Poster merupakan salah satu media yang populer digunakan oleh berbagai
pihak untuk menyampaikan pesan atau informasi. Hal ini dikarenakan poster memiliki tampilan
yang menarik dan mencolok, sehingga jika dipasang di tempat-tempat umum yang mudah
diakses, seperti di pinggir jalan, di bagian depan bangunan, atau di area-area yang mudah
terlihat, maka dapat menarik perhatian orang banyak. Tampilan poster yang singkat, padat, dan
menarik tersebut memungkinkan orang yang melihatnya dapat memahami maksud poster
tersebut dalam waktu yang singkat.

1.2 Rumusan Masalah


1.Bagaimana tanggapan siswa terhadap media poster tentang sampah dan cara pengolahannya di
SMK Negeri 3 Singaraja kelas 11 tahun pelajaran 2023-2024?
2.Apakah dengan membuat poster sampah dan cara pengolahannya ini siswa-siswi dapat
memahami dan mengetahui akan bahaya sampah untuk kehidupan kedepannya?
3.Bagaimana tanggapan siswa-siswi terhadap poster sampah dan cara pengolahannya di sekolah
dengan akhlak mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan?

1.3 Tujuan
1. Untuk membangun kesadaran terhadap siswa-siswi akan pentingnya sampah,cara pengolahan
dan pemanfaatannya dengan baik.
2. Mengetahui akhlak siswa siswi dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dari sampah.
3. Agar siswa-siswi tahu metode 3R (reuse,recycle,reduce) dalam pengolahan sampah.

1.4 Manfaat
Pembuatan poster sampah dan cara pengolahannya ini diharapkan membawa manfaat
untuk siswa-siswi serta para khalayak yang melihat poster ini supaya bisa sadar bahaya sampah
untuk bumi ke depannya. Sampah adalah masalah paling utama yang kita hadapi saat ini.
Dikarenakan sampah ini timbul dari berbagai aktivitas yang kita kerjakan ataupun dari kemasan
makanan atau barang bekas terpakai. Dengan inilah metode 3R sangat penting dilakukan sebab
metode ini dapat mengurangi 25% sampai 30% sampah. Teknik recycle bukan hanya
mengurangi bahkan bisa menghasilkan suatu barang dengan inovasi terbaru dengan
memanfaatkan sampah yang tidak dipakai dengan mengolahnya kembali dalam bentuk yang
berbeda. Kita pun kalau berkeinginan membangun usaha kerajinan dari sampah maka kita bisa
menghasilkan uang yang tidak sedikit. Manfaat pengolahan sampah ini sangat berdampak sekali
untuk kehidupan kedepannya. Poster sampah dan cara pengolahannya ini diharapkan sekali
membawa manfaat dengan memberi kesadaran dan informasi terkait pengolahan sampah baik itu
organik maupun anorganik.
BAB

II
Tinjauan Pustaka

2.1 Teori Sampah


1. Sampah

a. Pengertian Sampah

Menurut Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah, menyatakan


bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau dari proses alam yang berbentuk padat.
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak di senangi atau sesuatu yang dibuang
dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang
atau dibuang, merupakan hasil aktifitas manusia maupun alam yang sudah tidak digunakan lagi karena
sudah diambil unsur atau fungsi utamanya. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau
sampah. Sumber sampah bias berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah
sakit, paar dan sebagainya.

b. Jenis-Jenis Sampah

Jenis sampah disekitar kita sangat banyak mulai dari sampah medis, sampah rumah tangga,
sampah pasar, sampah industri, sampah pertanian, sampah peternakan dan masih banyak lainnya. Ada
10 jenis-jenis sampah berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Sampah Organik Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan,
maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik basah
dan sampah organik kering. Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah
mempunyai kandungan air yang cukup tinggi seperti kulit buah dan sisa sayuran.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain
yang kandungan airnya kecil seperti kertas, kayu atau ranting pohon dan dedaunan
kering.
2) Sampah Anorganik Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini
berasal dari bahan yang bisa diperbaharui dan bahan yang berbahaya serta beracun.
Jenis yang termasuk ke dalam kategori bisa didaur ulang (recycle) ini misalnya bahan
yang terbuat dari plastik atau logam. Sampah kering non logam (gelas kaca, botol
kaca, kain, kayu, dll) dan juga sampah lembut yaitu seperti sebu dan abu

c. Sumber Sampah

Menurut Gilbert dkk, sumber-sumber timbulan sampah adalah :

1) Sampah dari pemukiman penduduk Pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan
oleh suatu kluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang 11
dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat
basah, kering, abu plastik dan lainnya.
2) Sampah dari tempat – tempat umum dan perdagangan Tempat-tempat umum adalah
tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan.
Tempat – tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi
sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang
dihasilkan umumnya berupa sisa – sisa makanan, sampah kering, abu, plastik, kertas,
dan kaleng- kaleng serta sampah lainnya.
3) Sampah dari sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah Sampah yang dimaksud
disini misalnya tempat hiburan umum, pantai, masjid, rumah sakit, bioskop,
perkantoran, dan sarana pemerintah lainnya yang menghasilkan sampah kering dan
sampah basah.
4) Sampah dari industri Dalam pengertian ini termasuk pabrik – pabrik sumber alam
perusahaan kayu dan lain – lain, kegiatan industri, baik yang termasuk distribusi
ataupun proses suatu bahan mentah. Sampah yang dihasilkan dari tempat ini biasanya
sampah basah, sampah kering abu, sisa – sisa makanan, sisa bahan bangunan.
5) Sampah Pertanian Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang daerah pertanian,
misalnya sampah dari kebun, kandang, ladang atau sawah yang 12 dihasilkan berupa
bahan makanan pupuk maupun bahan pembasmi serangga tanaman.

Berbagai macam sampah yang telah disebutkan diatas hanyalah sebagian kecil saja dari sumber-
sumber sampah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa
kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah.

d. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sampah

Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah sampah :

1) Jumlah penduduk Jumlah penduduk bergantung pada aktivitas dan kepadatan penduduk.
Semakin padat penduduk, sampah semakin menumpuk karena tempat atau ruang untuk
menampung sampah kurang. Semakin meningkat aktivitas penduduk, sampah yang
dihasilkan semakin banyak, misalnya pada aktivitas pembangunan, perdagangan,
industri, dan sebagainya.
2) Sistem pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai Pengumpulan sampah
dengan menggunakan gerobak lebih lambat jika dibandingkan dengan truk.
3) Pengambilan bahan-bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali Metode itu
dilakukan karena bahan tersebut masih memiliki nilai ekonomi bagi golongan tertentu.
Frekuensi pengambilan dipengaruhi oleh keadaan, jika harganya tinggi, sampah yang
tertinggal sedikit.
4) Faktor geografis Lokasi tempat pembuangan apakah di daerah pegunungan, pantai, atau
dataran rendah.
5) Faktor waktu Bergantung pada faktor harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Jumlah
sampah per hari bervariasi menurut waktu. Contoh, jumlah sampah pada siang hari lebih
banyak daripada jumlah di pagi hari, sedangkan sampah di daerah perdesaan tidak begitu
bergantung pada faktor waktu.
6) Faktor sosial ekonomi dan budaya Contoh, adat istiadat dan tafar hidup hidup dan
mental masyarakat.
7) Faktor musim Pada musim hujan sampah mungkin akan tersangkut pada selokan pintu
air, atau penyaringan air limbah.
8) Kebiasaan masyarakat Contoh jika seseorang suka mengkonsumsi satu jenis makanan
atau tanaman sampah makanan itu akan meningkat.
9) Kemajuan teknologi Akibat kemajuan teknologi, jumlah sampah dapat meningkat.
Contoh plastik, kardus, rongsokan AC, TV, kulkas, dan sebagainya.
10) Jenis sampah Makin maju tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin kompleks pula
macam dan jenis sampahnya.

e. Dampak Sampah

Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan dampak negative bagi kesehatan dan
lingkungan seperti berikut :

1) Dampak terhadap kesehatan

a) Menjadikan sampah sebagai tempat perkembangbiakan vector penyakit seperti lalat,


kecoa atau tikus.
b) Jumlah penyakit Demam Berdarah (DB) akan meningkat karena vektor. penyakit hidup
dan berkembang biak dalam sampah kaleng ataupun ban bekas yang berisi air hujan.
c) Terjadi kecelakaan akibat pembuangan sampah sembarangan seperti luka akibat benda
tajam seperti besi, kaca, dan sebagainya.
d) Gangguan psikosomatis atau penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh, di mana
pikiran memengaruhi tubuh hingga penyakit muncul atau menjadi bertambah parah
misalnya sesak napas, insomnia, stress, dan lain-lain.

2) Dampak terhadap lingkungan

a) Estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang mata.


b) Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas tertentu
yang menimbulkan bau busuk.
c) Pembakaran sampah dapat menimbulkan pencemaran undara dan bahaya kebakaran
yang lebih luas d) Pembuangan sampah ke dalam saluran pembuangan air akan
menyebabkan aliran air terganggu dan saluran air menjadi dangkal.
d) Apabila musim hujan datang, sampah yang menumpuk dapat menyebabkan banjir dan
mengakibatkan penccemaran pada sumber air permukaan atau sumur dangkal.
e) Air banjir dapat mengakibatkan kerusakan pada fasilitas masyarakat seperti jalan,
jembatan, dan saluran air.

f. Cara Pengolahan Sampah


Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang
ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping
yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan
limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis. Prinsip-prinsip Produksi Bersih
adalah prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan
Prinsip 4R yaitu:
a. Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang
kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah
yang dihasilkan.
b. Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai
kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini
dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
c. Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi,
bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak
industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi
barang lain.
d. Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang
yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar
kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti
kantong kresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam
karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.

2.2 Teori Poster


Poster merupakan salah satu media yang populer digunakan oleh berbagai pihak untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Hal ini dikarenakan poster memiliki tampilan yang menarik dan
mencolok, sehingga jika dipasang di tempattempat umum yang mudah diakses, seperti di pinggir jalan,
di bagian depan bangunan, atau di area-area yang mudah terlihat, maka dapat menarik perhatian orang
banyak. Tampilan poster yang singkat, padat, dan menarik tersebut memungkinkan orang yang
melihatnya dapat memahami maksud poster tersebut dalam waktu yang singkat.
Sesuai dengan yang disampaikan oleh Anitah (2008) bahwa poster adalah media gambar yang
mengombinasikan unsur-unsur visual seperti garis, gambar, dan kata-kata untuk dapat menarik
perhatian dan mengomunikasikan pesan secara singkat. Senada dengan itu, Sudjana dan Rivai (2010)
juga mengatakan bahwa poster merupakan kombinasi visual dari rancangan yang kuat dengan warna
dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama
menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya. Kedua pendapat ini diperkuat oleh pendapat
Kustandi dan Sutjipto (2011) yang menyatakan bahwa poster adalah media komunikasi yang efektif
untuk menyampaikan pesan singkat, padat, dan impresif, karena ukurannya yang relatif besar.

Poster telah digunakan oleh banyak pihak untuk berbagai tujuan saat ini. Poster dapat
digunakan untuk menyampaikan motivasi, peringatan, dan pengalaman yang kreatif . Lebih lengkap,
Hermawan, 2 dkk (2007) juga menyatakan bahwa poster dapat dimanfaatkan sebagai penggerak
perhatian, petunjuk, peringatan, pengalaman kreatif, dan untuk kampanye. Pendapat-pendapat ini
memperlihatkan bahwa walaupun memuat kalimat-kalimat yang tidak terlalu panjang namun poster
bisa dimanfaatkan untuk berbagai maksud.

Bahasa yang digunakan di poster memiliki perbedaan dari bahasa pada media tulis lainnya,
seperti bahasa karangan atau bahasa surat. Dalam pembuatan poster, pemilihan kata-kata harus sangat
dicermati, karena ukurannya yang terbatas digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi yang
sarat. Sebuah poster yang baik harus memperhatikan pemilihan kata yang tepat, yaitu kata-kata yang
bersifat persuasif, sugestif, dan mudah diingat.

Penggunaan bahasa sugestif merupakan karakteristik bahasa hipnosis, yaitu bahasa yang
digunakan untuk memengaruhi lawan tutur secara psikologis. Proses hipnosis memanfaatkan kerja otak
kanan atau pikiran bawah sadar manusia. Penggunaan bahasa hipnosis telah dimanfaatkan oleh
berbagai pihak yang berhubungan dengan dunia komunikasi, media, politik, maupun pihak-pihak yang
bersentuhan langsung dengan urusan mempengaruhi orang banyak.
BAB

III
Metode Proyek
3.1 Rancangan Proyek
Berikut ini adalah rancangan proyek kami :
a. Mencari Ide gagasan proyek sebagai sumber acuan pikiran.
b. Mengumpulkan keseluruhan gagasan ide yang didapat dari berbagai sumber.
c. Memilih dan menyetujui ide gagasan yang akan dibuat.
d. Menentukan tujuan dibuatnya proyek.
e. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam mewujudkan proyek.
f. Mulai membuat proyek dari 0 sampai selesai, sesuai jadwal waktu yang diberikan.
g. Melaporkan dan mempersentasikan proyek.
h. Mengumpulkan proyek ke guru pengajar.

3.2 Jadwal Proyek


No Tanggal Tempat Kegiatan
1 6 Februari 2023 R.Teori 2 Merencanakan gagasan dan ide poster
manual dan digital.
2 7 Februari 2023 R.Teori 2 Membuat poster digital dan manual
3 9 Februari 2023 R.Bengkel 1 Mewarnai poster manual dengan warna
& crayon
4 13 Februari 2023 R.Teori 2 Persentasi Poster Digital dan Manual.

3.3 Alat dan Bahan


No Alat Bahan
1 Laptop Buku gambar A3
2 - Pensil
3 - Penghapus
4 - Penggaris
5 - Cat Warna Acrylic
6 - Kuas
7 - Wadah Cat

3.4 Langkah Kerja Proyek


1. Berikut langkah kerja dalam pembuatan proyek poster berbasis digital :
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Menentukan background poster yang cocok.
c. Membuka aplikasi word sebagai media untuk pembuatan poster digital.
d. Menempelkan background ke page halaman.
e. Menambahkan desain lainnya agar background lebih menarik dilihat.
f. Menambahkan tempelan gambar yang menarik di berbagai sumber contohnya
di Google.
g. Setelah tempelan gambar disimpan lalu tempel di page halaman word.
h. Atur tata letak gambar sesuai keinginan dan kreativitas.
i. Jangan lupa menambahkan foto 3R dan kalimat singkat padat yang mudah
dimengerti.
j. Koreksi poster supaya tidak ada kesalahan dalam penempatan gambar ataupun
di kalimatnya.
k. Jika sudah lalu pilih file dan pilih save as untuk menyimpan posternya.

2. Berikut langkah kerja dalam pembuatan proyek poster berbasis manual :

a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


b. Mencari berbagai informasi contoh poster agar muncul ide atau gagasan poster
yang akan dibuat.
c. Mengasih garis pinggir pada buku gambar A3.
d. Ambil pensil dan mulai menggambar poster sesuai yang ada di pikiran.
e. Jika sudah tambahkan maksud arti kalimat 3R secara singkat, supaya lebih jelas
dan mudah dimengerti.
f. Kalau sudah selesai, koreksi poster jika ada yang kurang ditambahkan dan jika
ada yang salah diperbaiki.
g. Lanjut mewarnai poster dengan pensil warna dibagian ruang yang kecil dan
crayon di ruang yang besar pada gambar.
h. Jika sudah selesai mewarnai silakan dikeringkan beberapa menit.
i. Dan poster manual pun sudah siap digunakan dan dipresentasikan.

3.5 Hasil kerja proyek


1. Poster Manual
2. Poster Digital

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai