Anda di halaman 1dari 12

Mini Hand Plastic /Shredder

(MIHPLASH)

Disusun Oleh :

Abdul Rofiq Wicaksono (F33120006)


Renaldy A Leonard (F33120025)
Rafli Ibrahim (F33120053)
Mualimin (F33120065)
Khoirul Rizki Launa (F33120107)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Plastik merupakan bahan yang paling banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, mulai dari kemasan makanan, botol minuman,
hingga peralatan rumah tangga. Namun, penggunaan plastik yang tidak
terkendali dan pembuangan yang tidak sesuai dapat menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan, terutama dalam hal polusi dan kerusakan
ekosistem alam baik itu dilautan maupun didaratan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak


negatif ini adalah dengan mendaur ulang plastik. Namun, sebelum dapat
didaur ulang, plastik harus dicacah terlebih dahulu agar mudah diolah.
Salah satu cara untuk mengolah sampah plastik agar dapat diolah kembali
adalah dengan menggunakan alat pencacah plastik.

Alat pencacah plastik mini memiliki ukuran yang lebih kecil dan
lebih mudah dioperasikan daripada mesin pencacah plastik yang biasa
digunakan di industri besar. Alat ini dapat mencacah berbagai jenis plastik,
seperti botol, kantong, dan wadah plastik lainnya menjadi ukuran kecil
yang mudah diolah.

Dengan menggunakan alat pencacah plastik mini, diharapkan dapat


meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendaur ulang
plastik. Selain itu, mesin ini juga dapat menjadi sumber penghasilan
tambahan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin membuka
usaha kecil di bidang daur ulang plastik.

1.2 RUMUSSAN MASALAH

a. Apa dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan plastik yang


tidak terkendali terhadap lingkungan dan ekosistem?
b. Bagaimana alat pencacah plastik mini dapat membantu dalam
mengurangi dampak negatif tersebut?
c. Jenis plastikapa saja yang dapat dicacah dengan menggunakan alat
pencacah plastik mini, dan bagaimana proses pengoperasiannya?
d. Apa saja manfaat ekonomi yang dapat diperoleh oleh masyarakat
melalui penggunaan mesin pencacah plastik mini?

1.3 TUJUAN

a. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak


negatif penggunaan plastik yang berlebih dan tidak terkendali
terhadap lingkungan dan ekosistem.
b. Memperkenalkan pada mastyarakat alat pencacah plastik mini
sebagai solusi praktis dan efektif dalam mengurangi dampak
negatif tersebut.
c. Menjelaskan jenis-jenis plastik yang dapat dicacah menggunakan
alat pencacah plastik mini, serta memberikan informasi tentang
cara pengoperasiannya.
d. Memberikan pemahaman tentang manfaat ekonomi yang dapat
diperoleh oleh masyarakat melalui penggunaan mesin pencacah
plastik mini sebagai alat penghasilan tambahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SAMPAH

Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau


proses alam yang berbentuk padat (UU Nomor 81, 2012). Besarnya
sampah yang dihasilkan dalam suatu daerah tertentu sebanding dengan
jumlah penduduk, jenis aktivitas, dan tingkat konsumsi penduduk tersebut
terhadap barang atau material. Semakin besar jumlah penduduk atau
tingkat konsumsi terhadap barang maka semakin besar pula volume
sampah yang dihasilkan (Sucipto, 2012).
Sampah biasanya dibuang ke tempat yang jauh dari permukiman
atau tempat tinggal manusia. Jika Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
berada dekat dengan tempat tinggal manusia, risikonya sangat besar.
Tempat pembuangan sampah yang tidak dikelola secara baik dapat
menjadi tempat sarang tikus dan serangga seperti nyamuk, lalat, kecoa
dan lain-lain (Suharjo, 2002). Selain itu, sampah yang dibiarkan
menggunung dan tidak diproses bisa menjadi sumber penyakit. Terdapat
banyak penyakit yang ditularkan secara tidak langsung dari TPS. Lebih
dari 25 jenis penyakit yang disebabkan oleh buruknya pengelolaan
sampah, salah satunya diare. Pengelolaan sampah yang buruk juga
menimbulkan pencemaran terhadap air, udara dan tanah (Sucipto, 2012).

Pemilahan sampah merupakan hal pertama dalam penanganan


sampah yang berarti menjadi hal pokok yang perlu diperhatikan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga menyebutkan bahwa pemilahan sampah dilakukan melalui
kegiatan pengelompokan sampah menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis
sampah yang terdiri dari sampah yang mengandung Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3), sampah yang mudah terurai, sampah yang dapat digunakan
kembali, sampah yang dapat didaur ulang, dan sampah lainnya.
Sedangkan menurut Sucipto (2012), dalam pemilahan sampah dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah
B3.

Upaya untuk mengajak dan mengajarkan untuk melakukan


pegelolaan sampah perlu dilakukan kepada masyarakat, khususnya
kepada remaja karena merupakan fase perkembangan yang sangat
potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi, maupun fisik (Ali &
Mohammad, 2005). Selain itu, remaja merupakan generasi yang akan
memegang kendali kehidupan dalam bermasyarakat di masa yang akan
datang, sehingga harus bijak dalam berbagai aspek kehidupan termasuk
dalam mempertahankan kelestarian lingkungan.
2.2 PERMASALAHAN SAMPAH

Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik, akan


mengakibatkan masalah besar. Karena penumpukan sampah atau
membuangnya sembarangan ke kawasan terbuka akan mengakibatkan
pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah.
Demikian juga pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran
udara, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran
air, tersumbatnya saluran air dan banjir (Sicular 1989).

Selain itu, Eksploitasi lingkungan adalah menjadi isu yang berkaitan


dengan pengurusan terutama sekitar kota Oleh sebab itu, banyak negara
besar melakukan incineration atau pembakaran, yang menjadi alternatif
dalam pembuangan sampah. Sementara itu, permasalahan yang dihadapi
untuk proses ini adalah biaya pembakaran lebih mahal dibandingkan
dengan sistem pembuangan akhir (sanitary landfill). Apabila sampah ini
digunakan untuk pertanian dalam jumlah yang besar, maka akan
menimbulkan masalah karena mengandung logam berat (Ross 1994).

Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya


limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai
pembuangan sampah, sampah sebagai tempat berkembang dan sarang
dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah,
air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang
membahayakan kesehatan.

2.3 JENIS-JENIS SAMPAH

Sampah atau limbah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di


antaranya:
1. Sampah Organik:
Merupakan jenis sampah yang berasal dari sisa sisa makanan dan
bahan organic lainnya. Sampah organik dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dan menjadi pupuk alami.
Contohnya: Kulit buah, sayuran dan daging.
2. Sampah Anorganik:
Merupakan jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan yang tidak
dapat diurai oleh ayam.
Contohnya: Kertas, plastic, logam dan kaca.
3. Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun):
Merupakan jenis sampah yang mengandung bahan kimia
berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan Kesehatan manusia
dan lingkungan.
Contohnya: Baterai, lampu neon, pestisida dan obat-obatan.
4. Sampah Medis:
Merupakan jenis sampah yang berasal dari rumaha sakit, klinik dan
laboratorium medis.
Contohnya: Jarum suntik, alat medis, dan bahan kimia berbahaya.
5. Sampah elektronik atau e-waste:
Merupakan jenis sampah yang berasal dari barang elektronik yang
sudah tidak digunakan lagi. Sampah elektronik mengandung bahan
kimia berbahaya dan sulit untuk di daur ulang.
Contohnya: Handphone, computer, dan televisi.
6. Sampah Konstruksi:
Merupakan jenis sampah yang berasal dari bangunan dan
pekerjaan konstruksi.
Contohnya: Batu, bata, kayu dan besi.
7. Sampah Domestik:
Merupakan jenis sampah yang berasal dari rumah tangga.
Contohnya: Kertas bekas, botol plastic, dan kemasan makanan.

Mengetahui jenis-jenis sampah ini penting dalam pengelolaan


sampah yang baik karena jenis sampah yang berbeda memerlukan
perlakuan yang berbeda pula agar dapat diurai atau di daur ulang dengan
efektif.

2.4 SAMPAH PLASTIK

2.4.1 Apa itu Sampah Plastik?


Sampah plastik adalah semua barang bekas atau tidak terpakai
yang materialnya diproduksi dari bahan kimia tak terbarukan. Sebagian
besar sampah plastik yang digunakan sehari-hari biasanya dipakai untuk
pengemasan. Jadi, kantong plastik juga masih sering dipakai sebagai
tempat sampah organik yang akan dibuang ke tempat pembuangan
sampah. Melansir Daihatsu.co.id dari situs UN Environment, bahan kimia
yang digunakan untuk membuat plastik biasanya berasal dari minyak,
gas alam, dan batu bara. Sejak 1950, sampah plastik yang diproduksi
mencapai 8,3 miliar ton dan sekitar 60% plastik berakhir di tempat
pembuangan sampah atau tercecer di lingkungan alam. Secara tidak
sadar, penggunaan plastik mungkin sudah menjadi comfort zone bagi
banyak orang. Saat berbelanja, kemasan dan kantong plastik juga
menjadi alternatif yang praktis, mudah didapatkan. Bagi para pelaku
industri, bahan plastik juga relatif murah dibandingkan material lainnya.
2.4.2 Kebutuhan Plastik dan Produksi Sampah Plastik
Kantong plastik masih menjadi isu pembicaraan penting di dunia
pengelolaan sampah. Harganya yang relatif murah, mudah digunakan
dan gampang diperoleh, membuat kantong plastik telah menjadi bagian
dari hidup manusia. Hampir semua kemasan makanan dan pembungkus
barang dan makanan menggunakan plastik dan kantong plastik. Belum
lagi plastik untuk kebutuhan lain seperti peralatan dan perabotan rumah
tangga, alat olahraga, mainan anak-anak, peralatan elektronik maupun
medis, dan sebagainya. Melansir dari inswa.or.id
Fenomena booming sampah plastik telah menjadi momok yang
menakutkan di setiap belahan bumi. Tidak saja di negara-negara
berkembang tetapi juga di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris,
dan Jepang. Penggunaan material plastik saat ini di negara-negara Eropa
Barat mencapai 60kg/orang/tahun, dan di Amerika Serikat mencapai
80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.
 
Masih dari inswa.or.id, menurut data statistik persampahan
domestik Indonesia, yang menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta
ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah adalah jenis
sampah plastik dan mampu menggeser sampah jenis kertas yang tadinya
di peringkat kedua menjadi peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 juta ton
per tahun atau 9 persen dari jumlah total produksi sampah. Menurut
laporan Environmental Protection Agency (EPA) US, di Amerika saja,
produksi sampah plastik meningkat dari kurang dari satu persen pada
tahun 1960 menjadi 12 persen atau sekitar 30 juta ton pada 2008 dari
jumlah total produksi sampah domestik negara ini. Kategori sampah
plastik yang terbesar berasal dari kemasan dan wadah seperti; botol
minuman, tutup botol, botol sampo dan lainnya. Jenis sampah plastik
juga ditemukan pada jenis barang plastik yang penggunaanya bertahan
lama seperti pada peralatan perlengkapan dan perabotan, dan barang
plastik yang penggunaannya tidak bertahan lama seperti, diaper,
kantong plastik, cangkir sekali pakai, perkakas, dan perlengkapan medis.
(inswa.or.id)
 
Melansir Daihatsu.co.id Selama masa pandemi Covid-19, sampah
menjadi permasalahan baru yang muncul di lingkungan. Dilansir dari BBC
Indonesia, jumlah layanan GoFood meningkat hingga 20%, sementara
GrabFood juga mengalami peningkatan sebesar 4%. Frekuensi belanja
online di Jabodetabek diperkirakan naik dari 1 – 5 kali sebulan menjadi 1
– 10 kali. Sementara berdasarkan survei LIPI pada 20 April – 5 Mei 2020,
disebutkan bahwa aktivitas belanja online juga meningkat hingga 62%
dengan 96% dari total jumlah paket menggunakan selotip, pembungkus
plastik, dan bubble wrap. Pembelian alat pelindung diri seperti masker,
sarung tangan, dan face shield juga meningkat dari 4% menjadi 36%.

2.4.3 Masalah Yang ditimbulkan Sampah Plastik


Sampah plastik membawa dampak negatif yang luar biasa bagi
kehidupan manusia dan lingkungan. Dampak atau bahaya dari sampah
jenis plastik ini antara lain; pencemaran air laut yang dapat mengganggu
rantai makanan dan membunuh hewan laut, pencemaran air tanah
karena sampah plastik tidak mudah terurai, penyebab polusi udara yang
dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia, menimbulkan
racun karena memproduksi plastik menggunakan bahan kimia beracun,
biaya penanggulangan dan pengelolaan sampah plastik sangat mahal
dan dapat menurunkan pendapatan negara dari sektor pariwisata. 

2.4.4 Solusi Terbaik Untuk Mengurangi Sampah Plastik


Langkah terbaik dalam mengurangi sampah plastik adalah
menggunakan bahan organik yang lebih mudah terurai. Yang perlu
dibiasakan di masa pandemi ini adalah membawa peralatan makan yang
terbuat dari Stainless steel dan kayu untuk mengurangi penggunaan
sampah plastik, misal sendok plastik yang merupakan salah satu sampah
dari alat makan plastik sekali pakai. Beberapa kebiasaan kecil yang dapat
mengurangi potensi sampah plastik antara lain membiasakan masak di
rumah. Dengan membiasakan masak di rumah, bisa mengurangi potensi
penggunaan sampah plastik. Apalagi di era digital seperti saat ini,
dengan anggapan lebih praktis dan lebih hemat waktu, banyak yang
memesan makanan siap saji dan pasti dikemas dengan bahan plastik.
Sadarkah anda bahwa dengan memesan makanan siap saji justru akan
menambah sampah plastik. Selalu membawa tas belanja atau goodie
bag saat bepergian. Saat ini sudah banyak minimarket atau supermarket
yang tidak menyediakan kantong plastik untuk wadah belanjaan. Selalu
bawa tas belanja atau goodie bag meski tidak niat untuk berbelanja,
setidaknya hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu
punya niat untuk belanja. Belanja dengan ukuran yang lebih besar misal
membeli kecap kemasan yang biasanya 500 ml diganti menjadi 1 liter,
membeli minyak goreng kemasan 1 liter diganti yang kemasan 2 liter dan
seterusnya. Gunakan lap kain basah untuk mengganti penggunaan tisu
basah. Penggunaan tisu basah memang lebih praktis untuk
membersihkan beberapa peralatan rumah tangga, tapi tanpa disadari
ternyata tisu basah mengandung resin plastik yang sangat sulit larut
dalam air. Alangkah lebih bijaksana apabila penggunaan tisu basah
diganti dengan lap basah saja. Masalah sampah plastik mungkin terkesan
sepele, tapi dampaknya bagi lingkungan sangat luar bisa. Bukan untuk
masa yang akan datang tapi juga di masa sekarang. Mulailah lebih
bijaksana dari sekarang untuk mengurangi penggunaan bahan keperluan
rumah tangga yang berbahan plastik. Selamatkan pencemaran
lingkungan dari sampah plastik ya!

2.5 BENTUK BENTUK SAMPAH PLASTIK

1. Botol plastik:
Seperti botol air mineral, botol minuman ringan, botol shampo, dan
botol sabun.
2. Kemasan plastik:
Seperti bungkus makanan ringan, bungkus permen, bungkus keripik,
dan kantong plastik.
3. Wadah plastik:
Seperti wadah makanan take-away, wadah plastik untuk menyimpan
makanan, dan wadah plastik untuk menyimpan barang-barang kecil.
4. Tas plastik:
Seperti tas belanja, tas sampah, dan tas bungkus makanan.
5. Sedotan plastik:
Seperti sedotan minuman, sedotan jus, dan sedotan bubble tea.
6. Tutup botol plastik:
Seperti tutup botol air mineral, tutup botol minuman ringan, dan tutup
botol shampo.
7. Film plastik:
Seperti bungkus kemasan makanan, bungkus rokok, dan bungkus
plastik untuk produk-produk elektronik.
8. Mainan plastik:
Seperti mainan anak-anak, mainan anjing, dan mainan untuk di pantai.
9. Bahan plastik lainnya:
Seperti tali plastik, kabel plastik, dan selotip plastik.

Perlu diingat bahwa ini hanya sebagian kecil dari berbagai bentuk
sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar kita. Penting bagi kita
untuk mengurangi penggunaan dan membuang sampah plastik dengan
bijak untuk menjaga kelestarian lingkungan.

2.6 DATA PENGGUNAAN PLASTIK

Gambar 2.1 Grafik Jenis Sampah


(Sumber: https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/)
Gambar 2.2 Grafik Sumber Sampah
(Sumber: https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/)

2.7 ALAT-ALAT PENGOLAH SAMPAH PLASTIK

Berikut adalah beberapa contoh alat pengolahan plastik:


1. Mesin daur ulang plastik:
Alat ini dapat digunakan untuk menghancurkan plastik menjadi bentuk
yang lebih kecil dan kemudian melelehkannya menjadi biji plastik yang
dapat digunakan kembali dalam produksi.
2. Mesin penghancur plastik:
Alat ini digunakan untuk menghancurkan plastik menjadi ukuran yang
lebih kecil sehingga dapat dengan mudah didaur ulang atau didaur
ulang menjadi produk baru.
3. Mesin pemotong plastik:
Alat ini dapat digunakan untuk memotong dan membentuk plastik
menjadi bentuk yang diinginkan untuk digunakan dalam pembuatan
produk baru.
4. Mesin pembuat biji plastik:
Alat ini menghasilkan biji plastik dengan mencairkan plastik dan
kemudian menghasilkan biji plastik dalam berbagai ukuran dan bentuk
untuk digunakan dalam produksi produk plastik baru.
5. Mesin pencuci plastik:
Alat ini digunakan untuk mencuci dan membersihkan plastik dari
kotoran dan zat-zat lain sebelum didaur ulang.
6. Mesin pengering plastik:
Alat ini digunakan untuk mengeringkan plastik setelah dicuci dan
membersihkannya dari kotoran dan zat-zat lain sebelum didaur ulang.
7. Mesin injeksi plastik:
Alat ini digunakan untuk memasukkan plastik cair ke dalam cetakan dan
membentuknya menjadi produk plastik dengan bentuk yang diinginkan.
8. Mesin ekstrusi plastik:
Alat ini digunakan untuk membentuk plastik menjadi berbagai bentuk
dan ukuran dengan cara mengekstrusi plastik cair melalui cetakan.

Semua alat pengolahan plastik di atas memiliki tujuan untuk


memperpanjang masa pakai plastik dan mengurangi limbah plastik di
lingkungan kita
2.8 MESIN SHREDDER
Mesin shredder adalah suatu alat yang digunakan untuk
2.9 PENEMU MESIN SHREDDER

Mesin shredder atau mesin penghancur kertas, plastik, dan bahan


lainnya umumnya dibuat oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur mesin. Beberapa perusahaan yang terkenal sebagai
pembuat mesin shredder antara lain:
1. Fellowes: Perusahaan ini berbasis di Amerika Serikat dan memproduksi
berbagai jenis shredder, termasuk shredder pribadi dan shredder
komersial.
2. Dahle: Perusahaan asal Jerman yang memproduksi shredder untuk
digunakan di kantor dan lingkungan industri.
3. HSM: Perusahaan Jerman yang mengkhususkan diri dalam pembuatan
mesin penghancur dokumen dan kertas dengan berbagai ukuran dan
kapasitas.
4. Vecoplan: Perusahaan asal Jerman yang memproduksi shredder untuk
berbagai jenis bahan, termasuk kayu, kertas, dan plastik.
5. SSI Shredding Systems: Perusahaan Amerika yang memproduksi
shredder untuk digunakan dalam pengolahan limbah industri, termasuk
limbah plastik dan bahan kimia.
6. Komar Industries: Perusahaan Amerika yang memproduksi shredder
dan mesin penghancur industri untuk berbagai jenis bahan, termasuk
kertas, plastik, dan logam.
7. Weima: Perusahaan Jerman yang memproduksi shredder dan mesin
penghancur industri untuk berbagai jenis bahan, termasuk kertas,
plastik, dan kayu.
8. Allegheny Shredders: Perusahaan Amerika yang memproduksi shredder
untuk berbagai keperluan, termasuk penghancuran dokumen dan
penghancuran limbah plastik.

Perusahaan-perusahaan tersebut adalah contoh dari pembuat mesin


shredder yang terkenal di dunia. Namun, ada banyak perusahaan lainnya
di seluruh dunia yang memproduksi mesin shredder dengan berbagai jenis
dan kapasitas yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai