Anda di halaman 1dari 10

PERMASALAHAN SAMPAH MENJADI

DAMPAK LINGKUNGAN TIDAK SEHAT

M. Aditya Ramadhan
Email: 2110128210024@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak

Saat ini sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat serius yang dihadapi
masyarakat pada umumnya. Saat ini sebagian besar masyarakat telah mengetahui dampak
buruk sampah, antara lain menyebabkan banjir, penyakit dan bau yang dapat mengganggu
kehidupan, tapi hal ini tidak diimbangi oleh perilaku masyarakatnya sendiri. Permasalahan
sampah bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan saja, akan tetapi sudah
menjadi masalah sosial yang berpotensi menimbulkan dampak negatif. Pencemaran
lingkungan dipahami sebagai suatu kejadian lingkungan yang tidak diinginkan,
menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan bahkan dapat menimbulkan gangguan
kesehatan sampai kematian. Hal-hal yang tidak diinginkan itu misalnya udara berbau tidak
sedap yang diakibatkan udara yang terhirup, air berwarna keruh, tanah tertimbun sampah.
Pengelolaan sampah yang baik akan berdampak ke lingkungan, maka dari itu kita sebagai
warga negara yang baik sudah harusnya kita menjaga lingkungan sekitar ini dengan baik.
Kata kunci : Sampah, Lingkungan, Dampak

1
PENDAHULUAN
Permasalahan sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang selalu
menjadi isu hangat untuk diperbincangkan pada hampir seluruh wilayah perkotaan di
Indonesia. Pengelolaan sampah merupakan tantangan terbesar bagi Indonesia.
Saat ini sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat serius yang dihadapi
masyaraka pada umumnya. Bisa dikatakan sampah setiap hari dihasilkan oleh ibu-ibu
rumah tangga, baik itu sampah organik maupun sampah anorganik. Namun yang
memperhatinkan, sampah-sampah yang dihasilkan tersebut malah dibuang sembarangan
diberbagai tempat, dan efeknya akan merusak lingkungan yang ada disekitarnya. Sampah
akan terus diproduksi dan tidak pernah berhenti selama manusia tetap ada. Jumlah sampah
yang dihasilkan oleh penghuni bumi ini akan semakin meningkat. Sampah sendiri
merupakan salah satu bentuk konsekuensi dari adanya aktivitas manusia dan volumenya
akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk. Apabila tidak ditangani secara efektif dan
efesien, eksistensi sampah di alam tentu akan berbalik menghancurkan kehidupan
disekitarnya.
Pencemaran lingkungan dipahami sebagai suatu kejadian lingkungan yang tidak
diinginkan, menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan bahkan dapat menimbulkan
gangguan kesehatan sampai kematian. Hal-hal yang tidak diinginkan itu misalnya udara
berbau tidak sedap yang diakibatkan udara yang terhirup, air berwarna keruh, tanah
tertimbun sampah. Hal tersebut dapat berkembang dari sekedar tidak diinginkan menjadi
gangguan. Udara yang tercemar baik oleh debu, gas maupun unsur kimia lainnya dapat
menyakitkan saluran pernafasan, mata menjadi pedas atau merah dan berair. Bila zat
tercemar tersebut mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), kemungkinan dapat
berakibat fatal. Air yang tercemar dapat menimbulkan gangguan gatal pada kulit, atau sakit
saluran pencernaan bila terminum dan dapat berakibat lebih jauh bila mengandung B3.
Demikian juga halnya dengan tanah yang tercemar, yang pada gilirannya dapat mengotori
sumber air didekatnya.

2
PERMASALAHAN SAMPAH
Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi oleh negara-
negara berkembang maupun negara-negara maju di dunia, termasuk Indonesia.
Permasalahan sampah bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan saja, akan
tetapi sudah menjadi masalah sosial yang berpotensi menimbulkan konflik (Damanhuri,
2010).
Sampah, dapat didefinisikan sebagai beban atau sumberdaya yang bernilai tergantung
dari cara bagaimana sampah dikelola (Zaman, 2009: 1). Menurut UU No. 18 Tahun 2008
Bab 1 Pasal 1 sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. McDougall et al. (2001:1) mendefinisikan sampah sebagai sesuatu yang
kurang berguna dan bernilai, atau sisa-sisa yang tidak berguna. Sampah adalah produk dari
aktivitas manusia. Secara fisik terdiri atas material yang sama dengan barang yang berguna,
hanya dibedakan dari kurangnya nilai. Sebab kurangnya nilai atau kegunaan dapat
dihubungkan dengan tercampurnya

Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak
hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di negara negara maju, sampah selalu
menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan
puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau
ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa apa-apakan lagi. Dari hari ke
hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat.
Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain
baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan
wabah penyakit.

3
SUMBER SAMPAH

Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar,
dsb. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi:

1. Sampah dari rumah tangga

Sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga antara lain berupa sisa hasil
pengolahan makanan, barang bekas dari perlengkapan rumah tangga, kertas, kardus, gelas,
kain, tas bekas, sampah dari kebun dan halaman, batu baterai, dan lain – lain. Terdapat
jenis samapah rumah tangga yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), yang
perlu penanganan khusus, agar tidak berdampak pada llingkungan, seperti batu baterai,
bekas kosmetik, pecahan lampu, bekas semir sepatu dan lain – lain.

2. Sampah dari pertanian

Sampah yang berasal dari kegiatan pertanian pada umumnya berupa sampah yang
mudah membusuk seperti rerumputan dan jerami. Penanganan sampah dari kegiatan
pertanian pada umumnya dilakukan pembakaran, yang dilakukan setelah panen. Jerami
dikumpulkan dipojok sawah, kemudian dibakar. Masih sedikit petani yang memanfaatkan
jerami untuk pupuk. Selain sampah yang mudah membusuk, kegiatan pertanian
menghasikan sampah yang masuk kategori B3 seperti pestisida, dan pupuk buatan,
sehingga perlu dilakukan penanganan khusus agar tidak mencemari lingkungan. Sampah
pertanian lainnya yaitu plastik yang digunakan sebagai penutup tempat tumbuh – tumbuhan
yang berfungsi untuk mengurangi penguapan dan penghambat pertumbuhan gulma, seperti
pada penanaman cabai.

3. Sampah sisa bangunan

Pembangunan gedung – gedung yang dilakukan selama ini, akan menghasilkan


sampah, seperti potongan kayu, triplek, dan bambu. Kegiatan pembanguanan juga
menghasilkan sampah seperti semen bekas, pasir, spesi, batu bata, pecahan ubin/ keramik,

4
potongan besi, pecahan kaca, dan kaleng bekas. Semakin banyak pembangunan gedung
atau bangunan, maka akan semakin banyak jumlah sampah yang dihasilkan.

4. Sampah dari perdagangan dan perkantoran

Kegiatan pasar tradisional, warung, supermarket, toko, pasar swalayan, mall,


menghasilkan jenis sampah yang beragam. Sampah dari perdagangan banyak menghasilkan
sampah yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, dedaunan, dan menghasilkan
sampah tidak membusuk, seperti kertas, kardus, plastik, kaleng dan lain – lain. Kegiatan
perkantoran termasuk fasilitas pendidikan menghasilkan sampah seperti kertas bekas, alat
tulis – menulis, toner foto copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari
laboratorium, pita mesin ketik, klise film, komputer rusak, dll.

5. Sampah dari industri

Kegiatan industri menghasilkan jenis sampah yang beragam tergantung dari bahan
baku yang digunakan, proses produksi, dan out produk yang dihasilkan. Penerapan
produksi bersih (cleaner production) di industri perlu dilakukan untuk meminimasi jumlah
sampah yang dihasilkan (Suwerda, 2012).

6. Sampah dari kegiatan rumah sakit

Sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit selain sampah umum yang
dihasilkan oleh para pengunjung rumah sakit maupun pegawai dapat berupa sampah botol
infus, cairan tubuh, potongan tubuh, tajam,radioaktif, gas, dimana sampah rumah sakit
digolongkan sampah infeksius.

5
CARA MENGATASI SAMPAH
Namun, meskipun terbukti sampah itu dapat merugikan, sampah juga dapat diubah
menjadi barang yang bermanfaat dengan cara di daur ulang. Untuk meminimalisasikan
dampak dari sampah, sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat
dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan
limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Selain itu industri-industri juga dihimbau
untuk mendesain ulang produk-produk, untuk memudahkan proses daur ulang produk
tersebut.
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-
prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:
1. Mengurangi Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita
pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah
yang dihasilkan
2. Menggunakan kembali, Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai
kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang.
3. Mengganti, Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang
hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
4. Mendaur ulang Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur
ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak
industri tidak resmi dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi
barang lain.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang


Pengelolaan Sampah, Sampah yang dikelola terdiri dari:

1. Sampah Rumah Tangga

Sampah rumah tangga yakni sampah yang berbentuk padat yang berasal dari sisa
kegiatan sehari-hari manusia, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah berasal
dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga.

6
2. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yakni sampah rumah tangga yang bukan
berasal dari rumah tangga melainkan berasal dari kawasan komersial, kawasan industry,
kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum dan atau fasilitas lainnya.

3. Sampah Spesifik
Sampah spesifik yakni sampah rumah tangga atau sampah sejenis rumah tangga yang
meliputi sampah yang mengandung bahan berbahaya atau beracun, sampah yang
mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun

7
SIMPULAN

Permasalahan sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang selalu


menjadi isu hangat untuk diperbincangkan pada hampir seluruh wilayah perkotaan di
Indonesia. Pengelolaan sampah merupakan tantangan terbesar bagi Indonesia. 61% sampah
tersebut berasal dari sektor rumah tangga, 26% dari industri makanan dan 13% dari retail
(Data UNEP Food Waste Index Report 2021). Di Indonesia juga didominasi oleh sampah
sisa makanan yang produksinya mencapai 23-48 juta ton tiap tahunnya
Selain mencemari sungai dan menghambat proses air tanah, sampah juga dapat
mencemari tanah dan menjadikannya tidak sehat. Sama halnya dengan sampah yang
dibakar di pekarangan rumah mengingat pembakaran sampah, apalagi sampah anorganik,
dapat merusak lingkungan jika dilakukan secara terus menerus.
Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab setiap orang. Lingkungan yang
bersih mencerminkan kualitas hidup masyarakat dan menjamin kesehatan setiap individu.
Hidup di lingkungan yang kotor dan miskin tentu membuat seseorang rentan terhadap
berbagai penyakit.

8
REFERENSI

Abbas, E. W., Jumriani, J., Syaharuddin, S., Subiyakto, B., & Rusmaniah, R. (2021). Portrait
of Tourism Based on River Tourism in Banjarmasin. The Kalimantan Social Studies Journal, 3(1),
18-26.
Abbas, E. W., Rusmaniah, R., Rival, M., Yusup, Y., & Maulana, M. (2021). Training in Making
Learning Media in The Form of Attractive Photos for Teachers to Increase Student Learning
Motivation At SMPN 7 Banjarmasin. The Kalimantan Social Studies Journal, 3(1), 27-35.
Damanhuri, E., & Padmi, T. (2010). Pengelolaan sampah. Diktat kuliah TL, 3104, 5-10.

Hasibuan, R. (2016). Analisis dampak limbah/sampah rumah tangga terhadap pencemaran


lingkungan hidup. Jurnal Ilmiah Advokasi, 4(1), 42-52.

Istika, M., Subiyakto, B., Rusmaniah, R., Handy, M. R. N., & Ilhami, M. R. (2022). Economic
Activities of Tanggui Craftsmen on the Riverbanks of South Alalak Village. The Kalimantan Social
Studies Journal, 3(2), 101-109.
Lasdya, D., Pebriana, P. H., Rizal, M. S., Abbas, E. W., & Rusmaniah, R. (2022). Improving
Beginning Reading Skills Using Word Card Media for Grade 1 Students at SDN 004 SALO. The
Innovation of Social Studies Journal, 3(2), 83-91.
Lestari, M. A., Santoso, M. B., & Mulyana, N. (2020). Penerapan teknik participatory rural
appraisal (PRA) dalam menangani permasalahan sampah. Jurnal Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (JPPM), 1(1), 55-61.

Nadia, N., Syaharuddin, S., Jumriani, J., Putra, M. A. H., & Rusmaniah, R. (2022).
Identification of The Process for Establishing Tourism Awareness Group (Pokdarwis) Kampung
Banjar. The Kalimantan Social Studies Journal, 3(2), 116-125.
Niliyani, N., Subiyakto, B., Mutiani, M., Rusmaniah, R., & Ilhami, M. R. (2022). River
Utilization for Communities in Kampung Hijau in Fulfilling Primary Needs. The Kalimantan Social
Studies Journal, 3(2), 126-133.
Putro, H. P. N., Rusmaniah, E. W. A., Subiyakto, B., & Putra, M. A. H. (2022). PERAN
MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN UMKM KERAJINAN DI KAMPUNG PURUN.
In PROSIDING SEMINAR NASIONAL LINGKUNGAN LAHAN BASAH (Vol. 7, No. 3).
Putro, H. P. N., Rusmaniah, R., & Mutiani, M. (2022). The Relevance of Social Capital in
Efforts to Develop Entrepreneurship Education. Journal of Education and Learning
(EduLearn), 16(2).
Putro, H. P. N., Rusmaniah, R., Jumriani, J., Handy, M. R. N., & Mutiani, M. (2021). Business
Development Strategies for Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) in Kampung Purun. The
Innovation of Social Studies Journal, 3(1), 23-32.
Putro, H. P. N., Rusmaniah, R., Mutiani, M., Abbas, E. W., Jumriani, J., & Ilhami, M. R.
(2022). Social Capital of Micro, Small and Medium Enterprises in Kampung Purun for Improving
Entrepreneurship Education. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 14(2), 1669-1680.
Riswan, R., Rajiani, I., Handy, M. R. N., Abbas, E. W., & Rusmaniah, R. (2022). The Role of
Economic in Social Studies Education. The Kalimantan Social Studies Journal, 3(2), 144-151.
Rusmaniah, R. (2017). PEMBINAAN MORAL REMAJA PUTUS SEKOLAH PADA PSBR
BUDI SATRIA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Jurnal Socius, 6(02).
Rusmaniah, R. SOCIAL CAPITAL CONTRIBUTION IN THE CONTINUOUS STRATEGY OF
JENGKOL MANUFACTURERS IN THE COVID-19 PANDEMIC. JURNAL SOCIUS, 11(1), 1-11.

9
Rusmaniah, R., Herman, H., Indriyani, P. D., Sari, R. M., & Nugroho, D. A. (2022).
PELESTARIAN KULINER LOKAL JENGKOL TAHILALA SEBAGAI WARISAN DAN
PERWUJUDAN NILAI BUDAYA BANJAR DI DESA PINGARAN. Anterior Jurnal, 21(3), 57-61.

Rusmaniah, R., Mardiani, F., Handy, M. R. N., Putra, M. A. H., & Jumriani, J. (2021). Social
Services Based on Institutional for Youth Discontinued School. The Innovation of Social Studies
Journal, 2(2), 151-158.
Sari, L., Putro, H. P. N., Putra, M. A. H., Syaharuddin, S., & Rusmaniah, R. (2022). Culinary
Distribution in Minggu Raya Banjarbaru as a Learning Resource on Social Studies. The Innovation
of Social Studies Journal, 3(2), 128-134.
Susanti, R., & Evanita, S. (2022). Strategi Komunikasi Lingkungan pada Pengelolaan
Sampah di Jorong Galuang Kecamatan Sungai Pua. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(3), 1806-
1815.

Syaharuddin, S., Mutiani, M., Handy, M. R. N., Abbas, E. W., & Rusmaniah, R. (2022).
Building Linking Capital Through Religious Activity to Improve Educational Character. AL-ISHLAH:
Jurnal Pendidikan, 14(1), 367-374.
Yusuf, M. (2021). Sinergisitas mengatasi permasalahan sampah. Arsip Publikasi Ilmiah Biro
Administrasi Akademik.

10

Anda mungkin juga menyukai