DISUSUN OLEH:
SHERILL SAPRILIA
FASE E-WINDRAYA
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang.……………………………….………………………………………….2
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..3
C Tujuan Penelitian…………………………………………………………………………4
D Manfaat Penelitian.……………………………………………………………………….5
1. Pengertian Sampah……………………………………………………………………….7
2. Pengertian Etika………………………………………………………………………….8
1) Pengaruh Etika………………………………………………………………………..9
2) Faktor Etika…………………………………………………………………………..10
3) Manfaat Etika…………………………………………………………………………11
3. Sampah…………………………………………
4. Upaya Menanggulangi Siswa Yang Kurang Beretika Dengan Sampah Di Sman 20…
BAB 5 PENUTUP…
A. Kesimpulan…
B. Saran….
DAFTAR PUSTAKA…..
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah merupakan permasalahan komplek yang dihadapi Indonesia, terutama
di SMA N 20 Batam. Masalah sampah tidak akan ada habisnya, permasalahan sampah
sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besartidak hanya diIndonesia
tetapi diseluruh dunia. Produksi sampah yang terus menerus meningkat seiring
dengan DID pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya
hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis dan
karakteristik sampah (Fitri, Ati, & Suyeno, 2019).
Lingkungan merupakan bagian dari sumber daya alam yang terpenting dari
sebuah kehidupan. Manusia memanfaatkan lingkungan tersebut sebagai tempat saja
bagi mereka tinggal dan keberlangsungan hidup. Adanya lingkungan hidup mampu
menopang segala kebutuhan manusia dalam mempertahankan kehidupan. Adanya
lingkungan yang baik, menjadikan kehidupan bagi manusia, hewan, dan tumbuhan
yang hidup memiliki kehidupan yang baik pula. Untuk itu, lingkungan akan menjadi
lebih baik jika dilestarikan oleh manusia, yang merupakan makhluk hidup dengan
kasta tertinggi, sebagai bentuk tanggung jawab dalam mempertahankan roda
kehidupan.
2
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, kami merumuskan masalah tersebut sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitan
Manfaat dari penelitian ini adalah ingin menyadarkan kepada pembaca akan
dampak dari project p5 sampah. Pasalnya saat ini dampak nyata dari sampah telah
terasa dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penulisan makalah ini juga diharapkan
dapat membuat masyarakat melakukan aksi nyata untuk mencintai lingkungan nya
agar keseimbangan alam tetap terjaga di bumi yang kita cintai ini.
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
1. Sampah
Sampah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktifitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi.
Menurut kamus istilah lingkungan hidup, sampah mempunyai definisi
sebagai bahan yang tidak mempunyai nilai, bahan yang tidak berharga
untuk maksud biasa, pemakaian bahan rusak, barang yang cacat dalam
pembikinan manufaktur, materi berkelebihan, atau bahan yang ditolak.
Sampah adalah limbah yang berbentuk padat dan juga setengah padat,
dari bahan organik atau anorganik, baik benda logam maupun benda
bukan logam, yang dapat terbakar dan yang tidak dapat terbakar. Bentuk
fisik benda-benda tersebut dapat berubah menurut cara pengangkutannya
atau cara pengolahannya.
Sampah padat adalah semua barang sisa yang ditimbulkan dari aktivitas
manusia dan binatang yang secara normal padat dan dibuang ketika tidak
dikehendaki atau sia-sia. Sedangkan yang dimaksud dengan sampah
perkotaan adalah sampah yang timbul di kota (tidak termasuk sampah
yang berbahaya dan beracun).
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian
barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi
berkelebihan atau ditolak atau buangan. Sampah merupakan bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses
alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Sampah adalah bahan atau material yang tidak lagi memiliki nilai atau
kegunaan bagi pemiliknya dan biasanya dibuang atau ditinggalkan karena
dianggap tidak berguna atau tidak diinginkan. Sampah dapat berupa
bahan organik maupun anorganik yang dihasilkan dari berbagai aktivitas
manusia, seperti rumah tangga, industri, komersial, dan institusi.
Sampah organik umumnya terdiri dari sisa makanan, daun, ranting, dan
bahan-bahan organik lainnya yang dapat terurai secara alami oleh
mikroorganisme. Sampah organik ini dapat diolah menjadi kompos
melalui proses pengomposan.
Sampah anorganik, di sisi lain, terdiri dari bahan-bahan seperti plastik,
kertas, logam, kaca, dan bahan kimia. Sampah anorganik ini sulit terurai
secara alami dan membutuhkan proses pengolahan khusus, seperti daur
ulang atau pembakaran.
2. Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos (kata tunggal) yang berarti: tempat
tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, sikap, cara
berpikir. Bentuk jamaknya adalah ta, etha, yang berarti adat istiadat.
Dalam hal ini, kata etika sama pengertianya dengan moral. Moral berasal
dari kata latin: Mos (bentuk tunggal), atau mores (bentuk jamak) yang
berarti adat istiadat, kebiasaan, kelakuan, watak, tabiat, akhlak, cara
hidup.1
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi etika siswa di SMA 20 Batam
terhadap pengelolaan sampah. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mungkin
mempengaruhi etika siswa terkait sampah:
3. Peran Model: Peran model yang baik dari guru dan staf sekolah juga
dapat mempengaruhi etika siswa terkait sampah. Jika siswa melihat guru
dan staf sekolah dengan konsisten mempraktikkan pengelolaan sampah
yang baik, mereka akan cenderung meniru perilaku tersebut dan
mengembangkan etika yang positif terhadap sampah.
3. Sampah
Sampah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktifitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi.
Menurut kamus istilah lingkungan hidup, sampah mempunyai definisi
sebagai bahan yang tidak mempunyai nilai, bahan yang tidak berharga
untuk maksud biasa, pemakaian bahan rusak, barang yang cacat dalam
pembikinan manufaktur, materi berkelebihan, atau bahan yang ditolak.
Sampah adalah limbah yang berbentuk padat dan juga setengah padat,
dari bahan organik atau anorganik, baik benda logam maupun benda
bukan logam, yang dapat terbakar dan yang tidak dapat terbakar. Bentuk
fisik benda-benda tersebut dapat berubah menurut cara pengangkutannya
atau cara pengolahannya.
Sampah padat adalah semua barang sisa yang ditimbulkan dari aktivitas
manusia dan binatang yang secara normal padat dan dibuang ketika tidak
dikehendaki atau sia-sia. Sedangkan yang dimaksud dengan sampah
perkotaan adalah sampah yang timbul di kota (tidak termasuk sampah
yang berbahaya dan beracun).
Definisi mengenai sampah, hal ini perlu diketahui terlebih dahulu
sebelum mengenal sampah lebih dekat.
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian
barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi
berkelebihan atau ditolak atau buangan. Sampah merupakan bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses
alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Sampah adalah bahan atau material yang tidak lagi memiliki nilai atau
kegunaan bagi pemiliknya dan biasanya dibuang atau ditinggalkan karena
dianggap tidak berguna atau tidak diinginkan. Sampah dapat berupa
bahan organik maupun anorganik yang dihasilkan dari berbagai aktivitas
manusia, seperti rumah tangga, industri, komersial, dan institusi.
Sampah organik umumnya terdiri dari sisa makanan, daun, ranting, dan
bahan-bahan organik lainnya yang dapat terurai secara alami oleh
mikroorganisme. Sampah organik ini dapat diolah menjadi kompos
melalui proses pengomposan.
BAB 3
METODE PENULISAN
Pada metode ini kami penulis membuka berbagai macam situs yang berkaitan dengan
pengaruh pengaruh etika terhadap penanganan sampah, mulai dari yang menyediakan
artikel-artikel bertema demikian hingga karya tulis sejenis untuk dijadikan inspirasi
Situs-situs yang dimaksud mulai dari blog. Wikipediasitus-situs lembaga pecinta
lingkungan dan situs-situs berita online. Bahkan berkat menggunakan metode ini,
penulis jadi lebih banyak mendapat referensi-referensi lain sebagai pelengkap
informasi dalam penyusunan karya tulis ini.
BAB 4
ANALISIS DATA
Etika adalah studi tentang apa yang dianggap baik dan benar, serta prinsip-prinsip
moral yang mengatur perilaku manusia. Etika mencakup pertimbangan tentang apa
yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan, serta bagaimana kita seharusnya
berperilaku terhadap orang lain dan dunia di sekitar kita.
Etika melibatkan pemikiran kritis dan refleksi tentang nilai-nilai, norma, dan prinsip-
prinsip moral yang membentuk tindakan dan keputusan kita. Hal ini melibatkan
pertimbangan tentang konsekuensi dari tindakan kita, prinsip-prinsip yang mendasari
tindakan tersebut, serta bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain dan
mempertimbangkan kepentingan mereka.
Etika juga melibatkan pertimbangan tentang hak dan kewajiban, keadilan, kebenaran,
kebajikan, dan tanggung jawab sosial. Etika tidak hanya berlaku dalam konteks
individu, tetapi juga dalam konteks kelompok, organisasi, dan masyarakat secara
keseluruhan.
Sementara Sampah, Sampah adalah benda-benda yang tidak lagi memiliki nilai atau
kegunaan dan biasanya dibuang oleh manusia. Sampah dapat berupa sisa makanan,
kertas, plastik, logam, kaca, dan bahan-bahan lainnya yang tidak lagi dibutuhkan.
Sampah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti sampah organik (sisa
makanan, daun, dan lain-lain), sampah anorganik (plastik, kertas, logam, dan lain-
lain), serta sampah berbahaya (baterai, obat-obatan, bahan kimia, dan lain-lain).
Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan
dan masalah kesehatan. Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang baik sangat
penting untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya siswa SMA 20 yang
kurang beretika terhadap sampah, antara lain:
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan proposal ini juga saya menyimpulkan bahwa proposal ini dibuat untuk
masa depan yang lebih baik untuk anak cucu kita semua. Hasil penelitian ini akan
dipublikasikan kepada para peneliti untuk meniti lebih lanjut untuk penelitian
selanjutnya untuk menanggulangi segala macam faktor faktor sampah di SMA N
20 yang dapat merugikan warga sekolah yang mungkin juga akan menghancurkan
masa depan kami semua. Maka dari itu jika ada kesalahan, saya mohon maaf atas
segala yang sudah saya nyatakan dalam proposal ini. Saya harap kemakluman
bapak/ibu sekalian. Terima Kasih.
B. Saran
5. Kolaborasi dengan pihak terkait: Sekolah dapat bekerja sama dengan pihak
terkait, seperti pemerintah daerah atau organisasi lingkungan, untuk meningkatkan
kesadaran dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan sampah. Misalnya, mengadakan seminar atau workshop tentang
pengelolaan sampah, mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam program daur
ulang, atau mengadakan kegiatan pembersihan lingkungan bersama.
6. Contoh yang baik dari guru dan staf sekolah: Guru dan staf sekolah harus
menjadi contoh yang baik dalam hal pengelolaan sampah. Mereka harus
membuang sampah dengan benar dan mempraktikkan pengelolaan sampah yang
baik. Dengan melihat contoh yang baik dari guru dan staf sekolah, siswa akan
terinspirasi untuk mengikuti dan berperilaku dengan etika terhadap sampah.
DAFTAR PUSAKA
https://www.menlhk.go.id/assets/news/2018/12/20181219-Pedoman-Pengelolaan-Sampah-
Berbasis-Masyarakat.pdf
https://repo.undiksha.ac.id/12658/3/1714031008-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
https://id.scribd.com/document/374348352/Karya-Ilmiah-Etika-Siswa
https://www.unenvironment.org/resources/report/waste-management-outlook-mountain-regions-
sources-and-solutions
https://www.unenvironment.org/resources/report/waste-management-outlook-latin-america-and-
caribbean
https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/30317
https://www.who.int/quantifying_ehimpacts/publications/preventing-disease/en/