Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH

MTs AL-FATAH SURADADI TEGAL


TAHUN PELAJARAN 2020-2021

BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Permasalahan sampah merupakan masalah nasional, oleh karena itu pengelolaan
sampah harus dilakukan secara terpadu dari hulu hingga ke hilir, agar memberikan manfaat
nilai ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan. Pola pengelolaan sampah
dapat dilakukan dari sisi pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Pengelolaan sampah di tinjau
dari sisi pengetahuan adalah pola pengelolaan sampah dengan memberikan fondasi
pengetahuan pada anak sejak dini. Pengetahuan-pengetahuan tentang jenis sampah dan
bahaya dari sampah merupakan pengetahuan awal yang harus dimiliki oleh anak sejak dini.
Pengetahuan awal ini merupakan bagian pendidikan lingkungan hidup.
Pengalaman belajar anak pada pembelajaran saat ini sangat penting. Siswa mempunyai
pengalaman melalui pendidikan lingkungan yang kontektual.Pengalaman pembelajaran yang
menyenangkan juga menjadi daya dukung dalam pembelajaran siswa. Pengalaman
pembelajaran pada pendidikan formal amat penting dengan berbagai factor lingkungan,
dinamika social dan struktur institusi (Chu, Angello, Saenz, & Quek, 2017).

b. Pengertian
Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan [manusia] yang berwujud padat [baik
berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai] dan
dianggap sudah tidak berguna lagi [sehingga dibuang ke lingkungan]. Alam tidak mengenal
sampah, yang ada hanyalah daur materi dan energi. Hanya manusia yang menyampah
[mengakibatkan munculnya sampah].
Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan bahan buangan,
karena tidak ada proses konversi yang memiliki efisiensi 100%. Sebagian besar bahan
buangan yang dihasilkan oleh organisme yang ada di alam ini bersifat organik [memiliki
ikatan CHO, bagian tubuh makhluk hidup]. Sampah yang berasal dari aktivitas manusia
yang dapat bersifat organik maupun anorganik. Contoh sampah organik adalah: sisa-sisa
bahan makanan, kertas, kayu dan bambu. Sedangkan sampah anorganik [hasil dari proses
pabrik] misalnya: plastik, logam, gelas, dan karet.
Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah yang bersifat organik tidak
begitu bermasalah karena dengan mudah dapat dirombak oleh mikrobia menjadi bahan yang
mudah menyatu kembali dengan alam. Sebaliknya sampah anorganik sukar terombak dan
menjadi bahan pencemar.
Pencemaran lingkungan umumnya berasal dari sampah yang melonggok pada suatu
tempat penampungan atau pembuangan. Perombakan sampah organik dalam suasana
anaerob [miskin oksigen] akan menimbulkan bau tak sedap. Makin tinggi kandungan protein
dalam sampah, makin tak sedap bau yang ditimbulkan. Dampak lain karena timbunan
sampah dalam jumlah besar adalah lingkungan yang kotor dan pemandangan yang kumuh.
Timbunan sampah menjadi sarang bagi vektor dan penyakit. Tikus, lalat, nyamuk akan
berkembang biak dengan pesat. Ruang yang ada dicelah-celah sampah dapat berupa ban,
kaleng bekas, kardus, dan lain-lain merupakan hunian yang ideal bagi tikus. Lalat pada
umumnya berkembangbiak pada sampah organik, terutama pada sampah yang banyak
mengandung protein, seperti sisa makanan. Suasana yang lembab dan hangat sangat cocok
untuk habitat nyamuk. Sampah organik menyediakan sumber makanan yang melimpah bagi
mereka.
Karakteristik sampah di Sekolah
Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang dapat menjadi penghasil sampah
terbesar selain pasar, rumah tangga, industri dan perkantoran. Secara umum sampah dapat
dipisahkan menjadi :
 Sampah organik/mudah busuk  berasal dari: sisa makanan, sisa sayuran dan kulit buah-
buahan, sisa ikan dan daging, sampah kebun (rumput, daun dan ranting).
 Sampah anorganik/tidak mudah busuk berupa : kertas, kayu, kain, kaca, logam, plastik ,
karet dan tanah.
Sampah yang dihasilkan sekolah kebanyakan adalah jenis sampah kering dan hanya
sedikit sampah basah. Sampah kering yang dihasilkan kebanyakan berupa kertas, plastik dan
sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari guguran daun pohon, sisa makanan dan
daun pisang pembungkus makanan.
Pengelolaan sampah
Pemilahan yaitu memisahkan menjadi kelompok sampah organik dan non organik dan
ditempatkan dalam wadah yang berbeda.
Pengolahan dengan menerapkan konsep 3R yaitu:
 Reuse (penggunaan kembali) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang masih
memungkinkan untuk dipakai [penggunaan kembali botol-botol bekas].
 Reduce (pengurangan) yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat
menimbulkan sampah serta mengurangi sampah-sampah yang sudah ada.
 Recycle (daur ulang) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah menjadi
barang yang lebih berguna [daur ulang sampah organik menjadi kompos].
Untuk sampah yang tidak dapat ditangani dalam lingkup sekolah, dikumpulkan ke
Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang telah disediakan untuk selanjutnya diangkut
oleh petugas kebersihan ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA).
Sampah yang dibuang ke TPS ditempatkan berdasarkan pemilahan sampah yang telah
dilakukan. Hal ini dilakukan karena sampah organik cepat membusuk sementara sampah
non organik membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membusuk sehingga memerlukan
perlakuan khusus. Untuk TPS yang sengaja disediakan oleh pihak sekolah sebaiknya TPS
tersebut berupa lubang yang dilengkapi dengan sistem penutup sehingga tikus, serangga, dan
hewan-hewan tertentu tidak masuk ke dalamnya dan juga untuk menghindari bau dari
sampah yang bisa mengganggu.
Untuk memudahkan jangkauan biasanya juga disediakan bak-bak sampah kecil yang
ditempatkan di tempat-tempat yang mudah dijangkau sebagai tempat penampungan sampah
sementara sebelum dibuang ke TPS. Penampungan sampah dalam bak sampah ini juga
sebaiknya dipisahkan menjadi tempat sampah organik dan anorganik dan kalau sudah penuh
harus segera dibuang ke TPS atau langsung diambil oleh petugas kebersihan untuk dibuang
ke TPA.

c. Tujuan
Adapun tujuan dalam kegiatan pengelolaan sampah di MTs AL-FATAH, sebagai berikut :
 Mengurangi jumlah sampah yang tertimbun di tempat sampah area MTs AL-FATAH
 Mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah anorganik di wilayah
MTs AL-FATAH
 Merubah sampah menjadi bentuk yang lebih stabil
 Memanfaatkan limbah sambah di lingkungan MTs AL-FATAH
 Menambah kreatifitas siswa MTs AL-FATAH

d. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dengan diselenggarakannya kegiatan pengelolaan sampah di
MTs AL-FATAH adalah sebagai berikut :
 Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan
hidup;
 Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan
tindak melindungi dan membina lingkungan hidup;
 Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan;
 Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
 Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana;
BAB II
PROGRAM KERJA

a. Sosialisasi Pengelolaan Sampah


Sosialisasi pelaksanaan program pengelolaan sampah di lingkungan madrasah
disampaikan oleh guru Seni Budaya kepada siswa/i kelas IX MTs AL-FATAH dalam rangka
penilaian ujian praktek kelas IX. Dalam sosialisasi ini, ditetapkan kapan akan dilaksanakan
pengelolaan sampah, sampah yang akan dikelola dan produk yang akan dihasilkan dari
pengelolaan sampah.

b. Pelaksanaan Pengelolaan Sampah

Program pelaksanaan pengelolaan sampah memiliki susunan-susunan atau tahapan


dalam mengelola sampah hingga menjadi benda kreasi yang inovatif dan dapat
dimanfaatkan di kehidupan sehari-hari.

Sebelum menjalankan program atau kegiatan yang dilakukan, tahapan pengelolaan


persampahan terdiri atas: pengurangan, pewadahan, pengumpulan, dan lain-lain yang
masing-masing sistem sangat mempengaruhi keberhasilan pengelolaan sampah.
Permasalahan pengelolaan sampah juga tidak terlepas dari ketiga tahapan tersebut, antara
lain yaitu:

 Pengurangan Sampah
Pengurangan sampah di sumber meliputi penggunaan produk serta kemasan yang
dapat digunakan kembali. Di MTs AL-FATAH sebagian besar siswa/i melakukan upaya
guna ulang dengan memanfaatkan barang bekas dan ada juga siswa/i yang melakukan
daur ulang. Adapun tahapan dalam mengurangi sampah yang dilakukan di MTs AL-
FATAH yaitu:
Meminimalisasi penggunaan sampah plastik. Sampah plastik salah satu penyebab
masalah pencemaran lingkungan yang paling berpengaruh. Hampir dari segala
permasalahan sebabakan karena banyaknya sampah plastik yang terbuang begitu saja.
Sampah plastik dapat menyebabkan bencana-bencana kecil seperti air yang tersumbat
oleh sampah plastik, pembakaran sampah yang ternyata mengandung B3, dan
sebagainya.
Daur ulang dari sampah. Dengan diadakannya proses daur ulang sampah, maka sampah-
sampah yang ada di MTs AL-FATAH akan dijadikan sebagai bahan kreasi. Salah satu
program pengelolaan sampah pada tahun ini adalah membuat jam menggunakan sampah
stik es krim. Hal ini didasari bahwa banyak ditemukannya sampah stik es krim di
lingkungan MTs AL-FATAH.
 Pewadahan Sampah
Jenis pewadahan sampah di lingkungan MTs AL-FATAH terbagi menjadi dua,
yaitu sampah organik dan anorganik. Penempatan wadah sampah ini berada di
beberapa wilayah, yaitu depan ruang guru, depan ruang kelas 9, depan ruang kelas 8,
depan ruang kelas 7, depan ruang laboratorium IPA, kantin, dll.

 Pemusnahan Sampah
Sampah yang sudah dipilah menjadi dua bagian, pertama bagian sampah organik
dan bagian sampah anorganik.
a. Untuk bagian sampah organik akan dikumpulkan dan dikreasikan menjadi barang
yang lebih bermanfaat.
b. Sedangkan untuk sampah anorganik akan dipindahkan ke Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) dengan sistem pembakaraan.

 Aspek Peran Serta Warga Madrasah


Perlunya peran serta warga madrasah dalam kegiatan membuang sampah, mengelola
sampah yang dijalani dengan program-program pengelolaan sampah;
a. Memilah sampah, masyarakat ikut serta memilah sampah yang mana harus di daur
ulang dan yang mana harus dihancurkan,
b. Menjaga kebersihan lingkungan MTs AL-FATAH,
c. Berpartisipasi dalam segala bentuk sosialisasi pengelolaan sampah yang dijalankan
di MTs AL-FATAH.

c. Tahapan Pengelolaan Sampah


Pada tahun pelajaran 2020/2021 ini, MTs AL-FATAH memiliki program untuk mengolah
sampah stik es krim menjadi jam dinding. Hal ini didasari bahwa banyak ditemukannya
sampah stik es krim di lingkungan MTs AL-FATAH. Tahapan dalam pembuatan jam dinding
menggunakan stik es krim adalah sebagai berikut;
Bahan yang diperlukan :
 Kertas duplek,
 Gunting,
 penggaris,
 pensil,
 mesin jam,
 kertas karton,
 foto,
 lem, dan stick ice cream
Tahapan yang dilakukan :
1. Buat pola lingkaran pada duplek dengan menggunakan pensil dan penggaris lalu gunting,
selanjutnya tempel karton pada duplek berwarna hitam yg telah digunting mengikuti pola
duplek,
2. Gunting juga karton biru yg telah digunting berpola seperti karton hitam, lalu tempel pada
duplek,
3. Gunting karton biru dan hitam membentuk lingkaran , gunting juga foto yg telah
disediakan kemudian tempelkan keduanya di atas duplek tadi dan hias duplek tadi
(terserah kreatifitas masing-masing),
4. Rangkai stick ice cream seperti pada foto di atas,
5. Bolongkan tengah duplek dan pasangkan mesin jam,
6. Tempelkan rangkaian stick ice cream tadi di belakang duplek, talikan pita pada stick ice
cream (untuk menggantungkan jam pada paku).
BAB III
PENUTUP

Akhir kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang  telah
memberikan kepercayaan pada kami, sehingga kami dapat membantu dalam sesuai dengan
kemampuan yang kami miliki saat ini. Selanjutnya, kami mohon maaf sebesar-
besarnya jikalau dalam kegiatan di lapangan maupun pengadaan administrasi
yang kami buat jauh dari sempurna, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi terwujudnya kegiatan dan program yang lebih baik di masa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai