KELOMPOK 5 :
1. Aliva Ikma Yuhastari (P2. 31.33.1.12.003)
2. Arif Ridwan (P2. 31.33.1.12.007)
3. Devi Handika Hargiyanti (P2. 31.33.1.12.008)
4. Ghina Akmaliah (P2. 31.33.1.12.018)
5. Larasati Wijayanti (P2. 31.33.1.12.027)
6. Rhisma Hilda Prawita (P2. 31.33.1.12.034)
7. Rifka Rosiyani (P2. 31.33.1.12.035)
8. Widhy Reza Putra (P2. 31.33.1.12.042)
Tingkat 3 D-IV
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
JL. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120
Tahun 2015
A. Latar belakang
Masalah sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas
manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan sampah, Jumlah
atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap
barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan
jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi.
Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari
pengelolaan gaya hidup masyrakat. Masalah sampah sudah menjadi
topik utama yang ada pada bangsa kita. Mulai dari lingkungan terkecil
sampai kepada lingkup yang besar. Banyak hal yang menyebabkan
terjadinya penumpukan sampah ini. Namun yang pasti faktor individu
sangatlah berpengaruh dalam hal ini. Indonesia merupakan contoh nyata
dalam hal persoalan sampah.
Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya
limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai
pembuangan sampah, sampah sebagai tempat berkembang dan sarang
dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah,
air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang
membahayakan kesehatan.
Sampai
sekarang,
pengelolaan
sampah
di
Indonesia
masih
dirasakan oleh panca indera kita dari pada efek jangka panjangnya.
Dengan bantuan mikroba maupun biota tanah.
Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik.
Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai 80%, sehingga
pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos
sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya
jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan
menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara.
Jepara menghasilkan hampir 2500 ton sampah setiap harinya, di mana
sekitar 65%-nya adalah sampah organik. Dan dari jumlah tersebut, 1400
ton dihasilkan oleh seluruh pasar yang ada di Jepara, di mana 95%-nya
adalah sampah organik. Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan
oleh masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah organik menjadi
pupuk organik demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat
(Rohendi, 2005).
Untuk sampah- sampah plastik ( anorganik ) sebaiknya dilakukan
pengelolaan sampah dengan cara 3R yaitu Reduce, Reuce, Recycle.
Karena dengan cara 3R tersebut kita dapat mengoptimalkan sampah agar
bisa digunakan kembali dan dapat mengurangi timbunan sampah di TPS
ataupun TPA.
Lalu Pengomposan adalah cara yang paling tepat untuk mengatasi
masalah sampah organik. Dengan pengomposan sampah organik akan di
ubah menjadi pupuk yang dapat di gunakan untuk menunjang kesuburan
tanah ataupun tanaman. Secara alami bahan-bahan organik akan
mengalami penguraian di alaminnya. Untuk mempercepat proses
pengomposan
ini
telah
banyak
dikembangkan
teknologi-teknologi
4)
dengan jenisnya.
5)
Agar masyarakat mengerti tentang pemanfaatan sampah6)
7)
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
1) Mendapatkan pengalaman dan mengembangkan kemampuan
akademik yang didapat pada ruang lingkup masyarakat.
2) Membentuk keterampilan profesional dan menerapkan pendekatan
spesifik atas masalah kesehatan lingkungandi masyarakat.
3) Mendapatkan pengalaman kerja dalam bidang penelitian terutama
kegiatan promosi kesehatan dan penyuluhan.
bagi
peserta
didik
untuk
3. Waktu Pelaksanaan
Hari
: 30 Maret 2015
Nama Alat
LCD Proyektor
Laptop
Layar
Mikrofon
Sound system
Hand out
Spanduk
Poster
Drum untuk pembuatan kompos
Sampah Organik
Pengaduk / Sekop kebun
Kuantitas
1 buah
1 buah
1 buah
3 buah
1 set
150 buah
2 buah
10 buah
1 buah
Secukupnya
2 buah
2. Bahan:
1) Sampah organik
2) Sampah anorganik seperti kertas
G. Metode dan Media
1. Metode penyampaian materi
Kegiatan
Pembukaan oleh moderator
Metoda
Dalam kegiatan ini moderator melakukan
kegiatan penyuluhan
Sambutan dari ketua RW dan RT
Penyampaian isi materi oleh
penyuluh
Pemberian doorprize
Penutup
perangkat desa, ketua RW, RT serta warga masyarakat sekitar yang telah
ikut serta dalam acara workshop ini. Selain itu, atas terselenggaranya
acara ini kami sebagai penyelenggara berharap agar masyarakat dapat
tumbuh sebagai masyarakat yang mandiri di bidang pengelolaan sampah.
Demikian proposal ini kami buat sebagaimana mestinya.
I. Lampiran
Lampiran Materi Penyuluhan Tentang Pengelolaan Sampah
A. Pengertian Sampah
Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan,
tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal
2007).
Banyak
sampah
organik
masih
mungkin
buku
Pembuangan
Sampah
Akademi
Penilik
RI (APK-TS), sampah
tempat
tumbuh-tumbuhan
yang
berfungsi
untuk
botol
dan
gelas
minuman,
kaleng,
kayu,
dan
dari
sampah
yang
memerlukan
sampah
dimaksudkan
adalah
kegiatan
yang
Tahap Pewadahan
Sampah yang di hasilkan dari setiap rumah biasanya antara
sampah organik dan sampah anorganik, kemudian sampah
tersebut di kumpulkan di tempat sampah yang ada di dalam
rumah dan ada juga yang langsung di buang ke tempat
sampah di luar rumah. Sampah sampah yang di kumpulkan
di tempat sampah, baik diluar maupun di dalam rumah belum
di
pisahkan
antara
sampah
organik
maupun
sampah
anorganiknya.
Tahap Pengangkutan
Dari tempat pewadahan kemudian sampah di angkut
menggunakan tong besar yang kemudian ditarik oleh petugas
pengangkut sampah. Sampah yang sudah di angkut dari setiap
rumah warga kemudian di kumpulkan di setiap ujung gang.
2)
Air
3)
Lem kayu
4)
Zat pewarna
Guntinglah koran bekas atau kertas bekas menjadi kecilkecil, lalu rendam dalam air di ember selama 1 hari
2)
ke
dalam
blender
bersama
air
dengan
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
Jika
sudah
benar-benar
kering,
buka
kain
yang
Kegiatan
Pembukaan oleh moderator
PJ
Aliva dan Devi
09.15 09.30
kegiatan penyuluhan
Sambutan dari ketua RW dan
Ketua RW dan RT
09.30 10.00
10.00 11.00
11.00 11.15
11.15 12.15
12.15 12.30
RT
Penjelasan mengenai kegiatan
Proses pembuatan kompos
Pemberian doorprize
Proses daur ulang kertas
Penutup