Oleh:
i
Manajemen Bank Sampah
Tim KKN Alternatif 1 Desa Duren 2020
Penulis
Tim KKN Alternatif 1 Desa Duren 2020
Editor
Epafraditus Memoriano
Rozak Ilham Aditya
ISBN: 978-623-7618-72-0
Hak Cipta © pada penulis dan dilindungi Undang-Undang Penerbitan Hak Penerbitan
pada LPPM UNNES. Gedung Prof. Retno Sriningsih Satmoko, Kampus Unnes Sekaran,
Gunungpati, Semarang 50229
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin dari
penerbit.
Manajemen Bank Sampah/ Tim KKN Alternatif 1 Desa Duren 2020; -Cet. 1-illus-
Semarang: Lppm Unnes, 2020;
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT
karena buku ini telah selesai disusun. Buku manajemen bank sampah ini
disusun untuk panduan bagi masyarakat dalam pengelolaan bank
sampah, khususnya di Dusun Mejing, Desa Duren.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
PENDAHULUAN ...................................................................................... v
PENGERTIAN SAMPAH ......................................................................... 2
PENGERTIAN BANK SAMPAH .............................................................. 2
KLASIFIKASI SAMPAH........................................................................... 3
SOSIALISASI AWAL ............................................................................... 6
PELATIHAN TEKNIS .............................................................................. 7
KEUNTUNGAN SISTEM BANK SAMPAH .............................................10
TUJUAN PELATIHAN PENGELOLAAN BANK SAMPAH ......................12
MANFAAT PELATIHAN PENGELOLAAN BANK SAMPAH ...................13
PELAKSANAAN SISTEM BANK SAMPAH ............................................15
PEMANTAUAN DAN EVALUASI ...........................................................16
PENGEMBANGAN.................................................................................16
CARA PENGUMPULAN SAMPAH DAUR ULANG BANK SAMPAH .....21
METODE PEMBAYARAN NASABAH ....................................................24
TANTANGAN PENGELOLAAN BANK SAMPAH ...................................25
MODEL BANK SAMPAH........................................................................25
MODEL 1: BANK SAMPAH DENGAN AKUN INDIVIDU ........................26
MODEL 2: BANK SAMPAH TANPA AKUN ............................................27
MANAJEMEN BANK SAMPAH ..............................................................27
LAMPIRAN .............................................................................................29
iv
PENDAHULUAN
v
BAB
1
Mengenal
Bank Sampah
1
PENGERTIAN SAMPAH
2
masyarakat yang keseluruhannya dilakukan dari masyarakat, untuk
masyarakat, serta oleh masyarakat.
KLASIFIKASI SAMPAH
• Sampah Organik
Sampah yang berasal dari makhluk hidup serta dapat terurai oleh
alam. Pengolahan sampah melalui pembusukan dapat
menghasilkan pupuk kompos.
Contoh : sisa makanan, sisa organisme
3
• Sampah non organik
Sampah yang berasal dari bahan
hasil olahan manusia yang tidak
dapat terurai oleh alam. Sampah
non organic ini dapat masuk ke
bank sampah, akan dipilah untuk
selanjutnya dapat ditimbang serta
menentukan harga jual yang
selanjutnya oleh para pengelola Botol plasik, sedotan, dan plastik
bank sampah akan emmbawa kemasan merupakan contoh sampah
anorganik
sampah tersebut kepada
pengepul
Contoh :
- Sampah Kaca : botol kaca, gelas kaca, toples
- Sampah metal : kaleng, besi
- Sampah kertas : Koran, majalah, kardus
- Sampah plastic : kemasan plastic, botol plastic
4
BAB BAGAIMANA
2 MENGEMBANGKAN
BANK SAMPAH5
Bank sampah memerlukan pengelolaan yang sesuai dengan prosedur
yang ada serta berkelanjutan untuk dapat memaksimalkan
pemanfaatannya dalam masyarakat. Berikut langkah – langkah dalam
proses pengembangan bank sampah untuk memaksimalkan manfaat
bagi masyarakat.
SOSIALISASI AWAL
6
dikumpulkan, selanjutnya sampah tersewbut ditimbang dan kemudian
dicatat dan dilakukan pengangkutan.
4. Hasil Pengelolaan Sampah
Hasil dari penjualan sampah tidak seluruhnya dapat dimiliki oleh
nasabah . sebagian menjadi pemasukan untuk operasional bank
sampah serta pengembangan kelompok yang menjadi pengurus
bank sampah. Persentase bagi hasil ditentukan melalui kesepakatan
antara nasabah dan pengelola bank sampah, untuk pengelola bank
sampah berkisar 10% - 30% dari nilai penjualan sampah.
5. Musyawarah Persetujuan
Musyawarah untuk mendapat persetujuan warga setempat untuk
pelaksanaan sistem bank sampah dan pennetuan nama bank
sampah. Bila musyawarah tidak mencapai mufakat, hal ini bisa
diputuskan dengan voting.
6. Pembentukan Pengurus Bank Sampah
pengurus bank sampah yang diperlukan terdiri dari :
• manajer bank sampah
• bendahara
• divisi administrasi
• divisi penimbangan
• divisi pencatatan
• divisi pengepakan
PELATIHAN TEKNIS
7
pengambil keputusan yang telah mengikuti sosialisasi awal dan
pelatihan terlebih dahulu juga bisa ikut menambah penjelasan saat
pelatihan. Pertemuan dilakukan dalam lingkup yang kecil yaitu ditingkat
RT/RW. Pelatihan teknis diikuti oleh setidaknya 50% warga RT/RW
setempat. Hal yang dilakukan dalam pelatihan teknis adalah :
8
organik atau anorganik. Biasanya sampah anorganik kemudian
dipisahkan lagi berdasarkan jenis bahan : plastik, kertas, kaca,
dan lain-lain. Pengelompokan sampah akan memudahkan
penyaluran sampah, apakah akan di salurkan ke tempat
pembuatan kompos, pabrik plastik atau industri rumah tangga.
3. Penimbangan
4. Pencatatan
9
memilah sampah, masyarakat akan mendapat keuntungan
berupa uang tabungan.
5. Pengangkutan
Omset bank sampah pada bulan pertama adalah hasil perkalian antara
jumlah nasabah dengan hasil dari penjualan minimal dalam sebulan.
Misal, jumlah nasabah suatu bank sampah sebanyak 50 orang. Rata-
rata hasil penjualan sampah tiap nasabah dalam sebulan sebesar Rp.
5.000. Maka, omset bulan pertama adalah Rp. 250.000.
10
Pengelola bank sampah kemudian menentukan target omset untuk
bulan berikutnya. Mekanisme penetapan target omset bulan kedua dan
seterusnya sesuai kesepakatan pada saat pembentukan bank sampah.
Bila berdasarkan parameter yang dibuat sebelumnya atau hasil evalasi
bulan pertama.
A. Musyawarah persetujuan
Musyawarah untuk mendapat persetujuan warga setempat untuk
pelaksanaan sistem bank sampah dan penentuan nama bank
sampah. Bila musyawarah tidak mencapai mufakat, bisa
diputuskan dengan voting.
B. Pembentukan pengurus Bank Sampah
Pengurus Bank Sampah yang diperlukan terdiri dari :
Manajer bank sampah
Bendahara
Divisi administrasi
Divisi penimbangan
Divisi pencatatan
Divisi pengepakan
C. Musyawarah operasional
Lokais bank sampah
Pengepul yang ditunjuk
Pengelompokan sampah yang bisa disetorkan berdasarkan
kategori, jenis dan lain sebagaianya
Berat minimum sampah yang bisa disetorkan
Jadwal penyetoran dan pengangkutan sampah
Jangka waktu penarikan tabungan
D. Penetapan target
11
Penetapan target omset bank sampah bulan pertama dan
proyeksi untuk pencapaian bulan berikutnya sesuai dengan
kondisi yang telah disepakati.
E. Membuat tolak ukur
Membuat tolak ukur keberhasilan dan ketidakberhasilan bank
sampah. Parameter ukuran bisa berdasarkan data nasabah,
reduksi sampah dan omset.
12
MANFAAT PELATIHAN PENGELOLAAN BANK
SAMPAH
Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan
hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan
masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi
barang ekonomis. Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat
menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan
sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang yang
dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki. Masyarakat dapat
sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya
sudah terkumpul banyak. Imbalan yang diberikan kepada penabung
tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula yang berupa bahan makanan
pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras. Bank sampah juga
bermanfaat bagi siswa yang kurang beruntung dalam hal finansial,
beberapa sekolah telah menerapkan pembayaran uang sekolah
menggunakan sampah. Seorang dokter bernama Gamal Albinsaid
menggagas sebuah asuransi kesehatan yang membayarnya dengan
sampah. Asuransai kesehatan “sampah” ini dapat membantu
masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus
membayar dengan uang melainkan dengan sampah. Dokter Gamal
bersama dengan rekannya juga membuat sebuah klinik kesehatan.
Masyarakat akan mendapatkan layanan kesehatan di klinik yang sudah
tersedia dengan biaya dari asuransi ksehatan “sampah” yang mereka
miliki. Setiap satu bulan sekali masyarakat akan menyetorkan sampah
berupa botol plastik, kardus,dan sampah organik senilai sepuluh ribu
rupiah sebagai premi asuransi. Layanan kesehatan yang di peroleh oleh
masyarakat adalah layanan kesehatan dasar termasuk cek gula darah
dan cek kolesterol.
13
BAB
3
MENGELOLA
BANK SAMPAH
14
PELAKSANAAN SISTEM BANK SAMPAH
A. Pengurus
Buku untuk registrasi nasabah.
Memuat daftar data nasabah beserta keterangan lengkapnya.
Tgl Jumlah
No No Tanggal lahir Kelamin No
No Nama Alamat Pekerjaan Registrasi anggota
Reg Rek HP
Tgl Bln Thn L P Bln Thn keluarga
15
B. Nasabah
Buku tabungan nasabah
Pada buku tabungan tercantum kolom-kolong untuk mencatat
transaksi yang dilakukan nasabah diantaranya yaitu kolom untuk
jumlah botol plastik yang disetorkan, kolom untuk saldo dan lain
sebagianya.
Botol Plastik Saldo Total
No Tgl Keterangan Paraf
Kg Harga Kg Harga
1
2
3
4
5
PENGEMBANGAN
Pada saat sistem bank sampah telah berjalan dalam waktu yang
signifikan, kemudian potensi yang dimiliki bank sampah teramat besar,
dengan pengelolaan keuangan yang baik oleh pengurus, bdimasa yang
16
akan datang, bank sampah memiliki potensi pengembahan sebagai
berikut:
17
• Simpanan wajib adalah iuran yang wajib dibayarkan oleh
anggota koperasi bank sampah setiap bulan.
• Pembayaran simpanan wajib dan simpanan pokok
menggunakan uang hasil penjualan sampah oleh masing-
masing nasabah.
PINJAMAN MODAL USAHA
• Fasilitas khusus dari bank sampah kepada nasabah.
• Nasabah memberikan proposal rancangan usaha yang
akan dijalankan nasabah. Pengelola bank sampah akan
menentukan layak atau tidaknya usaha dan besaran sana
yang bisa dipinjamkan.
• Uang yang dipinjamkan kepada nasabah dikenakan
bungan. Tetapi bunga yang dibebankan kepada nasabah
tidak terlalu besar.
• Pengembalian pinjaman bisa dilakukan dengan bagi hasil
usaha. Persentase bagi hasil bisa dilakukan melalu
kesepakatan bersama saat akad peminjaman modal.
• Pengembalian pinjaman juga bisa dilakukan dengan dana
yang tersimpan di tabungan bank sampah atau dengan
menabung sampah.
BUMDES
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa
• Membantu menyalurkan berbagai subsidi kepada
masyarakat, mualai dari subsidi berupa pupuk, benih,
sembako dan lainnya.
• Menyalurkan kredit usaha rakyat dengan bekerjasama
dengan perbankan .
18
CARA MENGELOLA BANK SAMPAH
1. Buku administrasi
Pengelola bank sampah harus memiliki buku administrasi
yang lengkap. Buku yang harus dimiliki tersebut adalah buku
tabungan khusus untuk anggota, daftar anggota, buku induk
besar keungan bank sampah, buku rekapan penyetoran anggota
dan yang terakhir adalah buku yang berisi daftar hadir anggota
yang menyetorkan sampah.
2. Pemilihan petugas
Dalam bank smapah terdapat petugas yang bekerja
menimbang sampah, petugas yang mencatat berat sampah yang
disetorkan anggota, pengelola tabungan yang mencatat hasil
setoran, dan yang terakhir adalah petugas yang melakukan
negosiasi terhadap pengepul sampah kemudian menerima uang
dari pengepul.
3. Mengumpulkan sampah dengan prosedur yang benar
Cara mengelola bank sampah dengan benar yang paling
penting adalah proses pengumpulan sampah. Jika pengumpulan
sampah tidak terjadwal dengan baik maka bank sampah tersebut
tidak akan berjalan dengan baik. Proses penyetoran sampah ini
bisa dijadwalkan seminggu sekali atau seminggu dua kali.
4. Daftar hadir
19
Setiap anggota yang akan menyetorkan sampah wajib
mengisi daftar hadir yang menjadi tanda bahwa anggota tersebut
telah menyetorkan sampahnya, setelah itu anggota tersebut harus
memperlihatkan sampah yang disetorkannya kepada petugas
bank sampah tersebut.
5. Memilah sampah
Jika anggota yang menyetorkan sampahnya belum
memilah sampah tersebut petugas harus memilah sampahnya
sesuai dengan jenis sampah tersebut. Misalnya saja
mencampurkan sampah plastik dengan plastik lainnya.
Sebaiknnya petugas juga memberikan instruksi kepada anggota
sebelum disetorkan ke bank sampah harus dipilah terlebih dahulu.
6. Penimbangan
Sampah yang disetorkan ditimbang oleh petugas sesuai
dengan jenisnya. Hal ini berguna untuk menghitung berat sampah
berdasarkan jenisnya dengan nakurat sebab harganya pun
berbeda. Setelah ditimbang hasilnya akan dicatat oleh petugas di
dalam catatan kecil kemudian diserahkan kepada anggota.
7. Tabungan
Anggota yang sudah mendapatkan catatan harus
menyetorkannya pada petugas khusus tabungan. Pencatatannya
di dalam buku induk bank sampah.
8. Dijual ke pengepul
Sampah yang sudah disetorkan oleh anggota akan
dimasukan ke dalam wadah besar barulah kemudian jika sudah
banyak akan diambil oleh pengepul untuk dijadikan sebagai
berbagai macam barang daur ulang sampah yang menarik dan
unik.
20
CARA PENGUMPULAN SAMPAH DAUR ULANG
BANK SAMPAH
Sejak munculnya bank sampah, ada beberapa tipe pengumpulan
sampah ke bank sampah. Pengumpulan dalam hal ini adalah
mengumpulkan sampah daur ulang ke bank sampah sehingga bank
sampah dalam mengolah lebih berlanjut (misal memilah,
membersihkan). Dalam memilah terdapat 3 cara pengumpulan sampah,
diantaranya adalah diantara secara individu (setor sendiri), kombinasi
setor sendiri dan jemput sampah, dan integrasi ke pengangkutan
sampah.
1. Setor Sendiri
Dalam cara pengumpulan sampah setor sendiri, nasabah akan
membawa sendiri sampah yang sudah dipilah ke bank sampah
Bank Individually. Setor Sendiri cocok digunakan untuk bank
sampah dengan luas layanan yang kecil (misal level RT) dan
cocok digunakan untuk Bank Sampah yang beroperasi di
masyarakat berpendapatan rendah sampai menengah yang
bertujuan mendapatkan tambahan pendapatan.
Kelebihan :
a. Meringankan pekerjaan pengurus Bank Sampah
b. Operasional Bank Sampah lebih hemat biaya maupun waktu
Kekurangan :
21
c. Terkendala dalam packaging pengangkutan sampah sehingga
berpotensi membatasi jumlah dan jenis sampah yang disetor
d. Memberatkan nasabah bank sampah
Kelebihan :
a. Meringankan pekerjaan nasabah
b. Lebih fleksibel untuk masyarakat yang majemuk ( tingkat
ekonomi, motivasi memilah dan mengumpulkan)
Kekurangan :
22
meletakkan samoah di tempat yang sudah ditentukan.
Pengangkut sampah mengambil sesuai jadwal yang sudah
disepakati. System ini cocok digunakan untuk bank sampah
dengan area layanan yang luas. Dan cocok digunakan untuk
masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke atas.
Kelebihan :
a. Meringankan beban nasabah dan pengurus Bank Nasabah
b. Cakupan layanan lebih luas sesuai luas pelayanan
pengumpulan sampah
c. Pengumpulan sampah lebih efektif
Kekurangan :
23
mencari tambahan tidak untuk mencari
pendapatan tambahan
pendapatan
a. Wilayah
cakupan a. Wilayah cakupan
sempit dengan luas
Wilayah
geografis sulit b. Sudah ada
Pelayanan
b. Belum ada pengangkutan
pengangkutan sampah
sampah
24
modal kerja untuk harus
transaksi awal menyediakan buku
2. Transaksi tidak tabungan
efisien. 2. Pencatatan oleh
Pengelolaan Bank Sampah
transaksi lebih lebih ribet
rumit dengan nilai 3. Nasabah tidak bisa
ekonomi kecil (nilai langsung
penjualan menikmati hasil
pernasabah kecil – penjualan sampah
kecil dan berkali- 4. Resiko terjadi
kali) konflik
25
3. Pembayaran bisa tunai bisa tabungan
• Bank Sampah Tanpa Akun
1. Pemilahan dan pengumpulan di lakukan oleh bank sampah
tanpa mengetahui sampah siapa itu
2. Keuntungan digunakan untuk kegiatan social
3. Rumah tangga yang melakukan pemilahan dan tidak
melakukan pemilahan akan mendapatkan keuntungan yang
sama
Potensi Peningkatan
1. Menggunakan mobile application untuk mencatat sampah dan
aspek administrasi
26
2. Mengintegrasikan bank sampah dengan bisnis lain untuk
meningkatkan loyalitas nasabah, misalnya mini market,
asuransi dan tabungan bank
• Kelebihan
1. Sistem pencatatan lebih sederhana
2. Efisiensi dan hemat waktu dan SDM
3. Tidak ada risiko kerugian akibat perbedaan penimbangan
sampah
• Kekurangan
1. Detail informasi tentang nasabah tidak diketahui atau tidak
terdokumentasi
2. Karena tidak ada keuntungan atau kerugian pribadi,
masyarakat yang memilah dan tidak memilah tidak ada
bedanya sehingga dapat memicu dan menularkan rasa malas
memilah sampah daur ulang
1. Pengepul
• Beli di pangkalan individu, dan jual lebih lanjut kelapak atau
perusahaan
• Secara aktif mencari bank sampah, tidak ada lokasi atau tempat
bisnis
• Tawarkan harga yang lebih rendah
27
• Hanya menerima limbah daur ulang spesifik tetapi lebih dari
pengrajin
2. Pelapak
• Ada yang spesifik dan umum ‘pelapak’
• Pelapak spesifik hanya menerima satu atau dua jenis limbah
sedangkan pelapak umum menerima semua jenis limbah
• Menawarkan harga yang lebih baik daripada pengepul pelapak
penawaran khusus harga sangat tinggi tetapi dengan persyaratan
khusus.
• Potensi untuk kerjasama yang lebih lama
3. Perusahaan pencacah plastic
• Hanya menerima plastic, beberapa kali sangat spesifik
• Permintaan plsatik yang tinggi dengan kapasitasdua sampai lima
ton per hari danberpotensi untuk pembeli yang terus menerus
• Menawarkan harga sangat tinggidibandingkan dengan pembeli
lain
4. Pengrajin
• Industri skala kecil atau rumahan dan industry menengah
• Permintaan limbah daur ulang sangat spesifik
• Volume permintaan berfluktuasi, tergantung pada musim
• Kesediaan membayar relative tinggi
• Jumlah pengrajin terbatas
28
LAMPIRAN
29
dengan air bersih secukupnya. Semua bahan tesebut mulai dari awal
pencampuran langsung diletakkan dalam keranjang takakura yang
didalamnya telah diberi lapisan karpet dengan tujuan tetap menjaga
suhu udara di dalam keranjang sehingga tidak menimbulkan belatung
atau kerusakan yang menyebabkan kompos gagal. Keranjang yang telah
dilapisi karpet tersebut ditutup rapat dan didiamkan selama 2 hari.
30