Anda di halaman 1dari 31

SISTEM BANK SAMPAH

DIAN INDRIANTO
SAMPAH?

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau


proses alam yang berbentuk padat.

Semoga Allah Melimpahkan Pahala Atas


Hambanya
DASAR HUKUM

1. UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah


2. PP No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
JENIS-JENIS SAMPAH

1. ORGANIK / SAMPAH BASAH


2. AN ORGANIK / SAMPAH KERING
3. SAMPAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PP No. 81 Tahun 2012


1.Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah
bahan berbahaya dan beracun;
2.Sampah yang mudah terurai (Organik);
3.Sampah yang dapat digunakan kembali;
4.Sampah yang dapat didaur ulang; dan
5.Sampah lainnya.
ALUR SAMPAH DI INDONESIA PADA
UMUMNYA

HUTAN, KEBUN, SUNGAI, LAUT


BAHAYA SAMPAH YANG TIDAK
TERTANGANI DENGAN BAIK

• PERISTIWA LEUWIGAJAH CIMAHI (Senin 21 Februari 2005)


• EFEK GAS RUMAH KACA  PERUBAHAN IKLIM
• MERACUNI RANTAI MAKANAN  MIKROPLASTIK DIMAKAN
HEWAN
• PENYEBAB PENYAKIT PADA MANUSIA  DIARE HINGGA
KANKER
Truck

Keterangan
Armroll/du
Gerobak Industri daur
mp truck
Ulang

Sumber Sampah TPS TPST


(Permukimam) Sampah campur

Sampah anorganik
Kompos
Armroll/
Sampah organik
dump truck Armroll/
Bank Sampah   dump truck Sampah residu
 

TPA
Pengepul

Industri daur Ulang


Merubah Sampah
menjadi
BERKAH
APA ITU SISTEM BANK SAMPAH ?
• Merupakan managemen/alur pengelolaan sampah, khususnya anorganik,
sejak dari sumbernya (rumah tangga), dikelola secara kolektif dan
sistematis, hingga manfaat kembali pada sumbernya dan bisa tercatat
hasilnya (Kg dan Rp).

• Di dalamnya terdapat :
1. Pemilahan
2. Administrasi (Pencatatan)
3. Pengurus
4. Nasabah
5. Penjualan
6. Pemanfaatan Hasil Bank Sampah

• Manfaat Sistem Bank Sampah :


1. Sisi lingkungan
2. Sisi Ekonomis
3. Program yang berkelanjutan
ALUR SAMPAH ANORGANIK SEBELUM ADANYA PROGRAM
PENGOLAHAN SAMPAH

Penarik Gerobak

Sampah
rumah tangga

TPS TPA Pemulung

Pengepul

Industri Daur Ulang


ALUR SAMPAH ANORGANIK SESUDAH ADANYA PROGRAM
PENGOLAHAN SAMPAH

Sampah
basah Diolah KOMPOS

Sampah Dijual Pengepul


rumah Sampah
tangga kering Industri Daur Ulang

Di daur kerajinan
ulang warga
STANDARISASI SISTEM BANK SAMPAH

1. Pemilahan sampah sesuai jenis, sudah dilakukan sejak dari sumbernya


(rumah tangga)
2. Tiap rumah memiliki sarana untuk mengumpulkan sampah kering terpilah.
Misal : glangsing atau plastik atau gallon cat
3. Terbentuk pengurus bank sampah
4. Ada kesepakatan jadwal penjualan
5. Ada administrasi pencatatan (Kg, Rp, Nasabah, Omzet) - TERLAMPIR
6. Memiliki pengepul dengan jadwal pengambilan rutin
SIMULASI
SISTEM BANK SAMPAH
SIMULASI SISTEM BANK SAMPAH
PROSES TIGA MEJA
MEJA 1 MEJA 2 MEJA 3
Nasabah membawa SELESAI
Nasabah datang, Nasabah mengisi
Penimbangan buku tabungan ke
membawa buku absensi dan Nasabah
sampah sesuai jenis, meja 3. Data berat
tabungan dan pengurus mencatat
sampah terpilah dari jenis sampah yang
petugas mencatat (Kg) dan Tabungan pulang
berat sampah (Kg) (Rp) direkap di Buku
rumah dibawa
Besar
membawa
buku
tabungan
berisi hasil
penimbangan
(Kg & Rp)
BUKU ADMINISTRASI
SISTEM BANK SAMPAH
• Untuk Pengurus Bank Sampah :
1. Buku Besar
2. Buku Register

• Untuk Nasabah :
1. Buku Tabungan Nasabah
2. Lembar Bantu
1. BUKU BESAR PENGURUS
Buku yang berisi catatan data bank sampah,
antara lain : CONTOH BUKU BESAR BANK SAMPAH
• Berat Sampah (kg) sesuai jenis
• Rekap nilai penjualan sampah (Rp)
• Total Berat Sampah (kg) dan Nilai Penjualan
Sampah (Rp) setelah penjualan

Bisa ditambahkan, sesuai jenis sampah di tiap wilayah


yang mungkin berbeda-beda

ISI DALAM BUKU BESAR BANK SAMPAH


Jenis sampah
Botol Gelas Total
NO Kertas Kardus Plastik Botol Duplek Lain-lain
No Nama Tgl Penjualan Aqua Aqua
INDUK
Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp Kg Rp
1                                          
2                                          
3                                          
4                                          
5                                          
6                                          
2. BUKU REGISTER UNTUK PENGURUS BANK SAMPAH
• Berisi daftar data nasabah yang ada di bank sampah
• Selain untuk mengetahui data nasabah, dari “Nomor Induk” juga bisa terlihat berapa jumlah nasabah di bank tersebut

No No Induk Nama Alamat Jumlah Orang / KK


1        
2        
3        
4        
5        
6        
7        
8        
9        
10        

• Cara mengisi “NOMOR INDUK” : Nama Bank Sampah _Kelurahan _RW_RT_NOMOR URUT
- Misal : 01 02 009
Berarti : Nasabah tersebut, berasal dari RW 01 – RT 02 – Nomor Urut Mendaftar Jadi Nasabah

- Semisal : Jika ada penambahan nasabah dari RW atau RT lain, maka “Nomor Urut Mendaftar Jadi
Nasabah”, tinggal melanjutkan saja (tidak perlu mulai dari angka 001 lagi)
Ada tambahan kolom utk keterangan
3. BUKU TABUNGAN NASABAH
Buku yang dipegang oleh nasabah. Berisi catatan jumlah tabungan nasabah
di bank sampah (Sama halnya seperti Buku Tabungan di bank pada
umumnya)

CONTOH
BUKU TABUNGAN NASABAH

Isi Dalam Buku


Tabungan Nasabah
BACK COVER (HALAMAN 2)

Nama :
ISI DI DALAM BUKU TABUNGAN NASABAH No Induk :
Alamat :
No Telpon :

PERHATIAN : Mengetahui,
1. Mohon diperiksa jumlah saldo
Anda di bank sampah,
sebelum meninggalkan kasir
________________________
2. Jika Buku Tabungan ini hilang,
Manager Bank Sampah
harap dilaporkan ke pengurus
bank sampah
4. LEMBAR BANTU UNTUK
NASABAH
• Untuk memudahkan pencatatan pada saat menimbang sampah nasabah,
digunakan selembar kertas untuk mencatat berat dan jenis sampah yang
disetorkan ke bank sampah sebelum dipindah ke buku tabungan dan buku besar.
• Lembar bantu bersisi nama, no induk, berat sampah dan jenis sampah. Apabila
memungkinkan dapat pula diisi dengan nilai rupiahnya.

Ibu Rena
01 12 001

Kertas HVS 2 kg
Kardus 4 Kg
Besi 7 Kg
Perbedaan Manfaat
“Pemilahan Sampah Cara Lama” dengan “Sistem Bank Sampah”

PERBEDAAN
NO URAIAN
PEMILAHAN SAMPAH CARA LAMA SISTEM BANK SAMPAH
Hanya dipilah antara jenis sampah Antara sampah kering dan basah tetap dipilah.
1 Cara Memilah Sampah kering dan basah saja Namun, sampah kering dipilah lagi menurut
jenisnya (sejak dari rumah)
Hanya tercatat secara global,tidak Tercatat secara detil, besaran (Kg dan Rp) tiap
Data Berat (Kg) dan Nilai (Rp)
2 diketahui besaran (Kg dan Rp) tiap jenisnya
Sampah
jenisnya
Administrasi penjualan dilakukan Nilai (Rp) dicatat secara perorangan, sesuai
3 Pencatatan Hasil (Rp) Penjualan secara kolektif banyaknya sampah yang disetorkan ke bank
sampah
Pengurus mengeluarkan banyak Tenaga yang dikeluarkan pengurus relatif lebih
tenaga untuk memilah seluruh sedikit, karena sampah sudah terpilah sesuai
4 Efesiensi Tenaga sampah yang disetor oleh warga jenis oleh nasabah sejak dari rumah

5 Efisiensi Waktu Membutuhkan waktu lama Waktu yang dibutuhkan relatif lebih cepat
Nasabah tidak merasakan manfaat Manfaat ekonomis bisa dirasakan oleh
ekonomis secara langsung nasabah, karena Nilai (Rp) yang dihasilkan tiap
6 Manfaat Ekonomis Perorangan nasabah, dikembalikan ke nasabah berupa
tabungan
Umumnya, hanya dimanfaatkan Omset bank sampah potensial untuk
Manfaat Pengembangan Bank untuk kegiatan tertentu dan tidak pengembangan unit usaha bank sampah
7 dapat dikembangkan
Sampah

       
TAHAPAN MEMBENTUK
SISTEM BANK SAMPAH
TAHAPAN MEMBENTUK SISTEM BANK SAMPAH

5
1 2 3 6
4 Monitoring &
Menjalankan Develop
Sosialisasi Pelatihan Sistem Bank
Pendampingan Evaluasi
Sistem Bank
Awal Teknis Wilayah Sistem Bank
Sampah Sampah
Sampah
1. Sosialisasi Awal

• Dilakukan untuk memberikan wacana awal tentang Sistem Bank Sampah.


• Biasanya dilakukan di skala audiens yang cakupannya luas dan berasal dari berbagai wilayah. Misal : Pada
pertemuan yang mengumpulkan banyak kelurahan (di kecamatan), banyak RW (di kelurahan), atau banyak RT.
• Wacana yang disampaikan antara lain :
- Bahwa bank sampah merupakan program nasional, yang selayaknya diterapkan di seluruh wilayah
- Bahwa bank sampah adalah proses pengelolaan sampah, khususnya an organik yang lebih menekankan pada
pembentukan sistem yang berkelanjutan. Artinya, alur pengelolaan sampah tidak hanya dipilah, dikumpulkan
dan dijual saja (layaknya pemilahan sampah cara lama). Namun, akan dikelola secara profesional dan sistematis.
- Bank Sampah adalah sebuah “sistem” yang mengatur bagaimana sampah dikelola : Sejak dari sumber(cara
memilah) – proses di bank sampah – pencatatan – pengelolaan dan pemanfaatan hasil (Rp) – hubungan antara
pengurus bank sampah dengan nasabah.
• Yang juga penting disampaikan adalah, bahwa pada Sistem Bank Sampah, hasil (Rp) penjualan sampah akan
dirasakan (dikembalikan) ke nasabah (pemilah sampah). Karena, di beberapa wilayah yang sudah lama
melakukan pemilahan sampah, kebanyakan, hasilnya masuk kas lingkungan atau kas RT, RW. Maka itu, perlu ada
pemahaman yang benar, agar pengurus RT, RW tidak merasa dirugikan dengan adanya Sistem Bank Sampah.
• Lebih efektif jika Sosialisasi Awal dihadiri pihak-pihak yang bisa membuat keputusan (Misal : Koordinator Kader
Lingkungan, RW, RT, Ketua Dasawisma dan sejenisnya).
• Karena, Target dari Sosialisasi Awal adalah, audiens mengadakan pertemuan lanjutan di wilayah masing-masing,
untuk Pelatihan Teknis Sistem Bank Sampah.
2. Pelatihan Teknis
• Pertemuan yang diadakan untuk menindaklanjuti Sosialisasi Awal dan diadakan pada skala lebih kecil
Misal : RW / RT
• Disebut “Pelatihan Teknis”, karena membahas hal-hal yang sangat teknis tentang tata cara pembentukan sistem bank sampah.
• Targetnya adalah :
1. Terbentuk kesepakatan dengan warga untuk menjalankan sistem bank sampah (sesuai standarisasi – TERLAMPIR) dan
terbentuk pengurus bank sampah (Pusat dan Cabang)
2. Pengurus dan nasabah memahami tata cara pembukuan Sistem Bank Sampah
3. Ada kesepakatan jadwal dan lokasi bank sampah
4. Penetapan lokasi bank sampah
- Kantor Pusat : Fungsinya adalah rekap data dari seluruh nasabah (Baik nasabah dari RT yang ketempatan,maupun nasabah
dari RT/RW lain-cabang)
- Kantor Cabang : Dibentuk untuk mensiasati beberapa hal (jarak lokasi kantor pusat dengan keberadaan nasabah di RT/RW lain
yang dirasa jauh). Memudahkan dalam hal pencatatan data nasabah (Jumlah nasabah, Jenis sampah beserta Kg dan Rp nya)
- Jika ada Kantor Cabang, maka perlu dibentuk Pengurus Cabang. Setidaknya antara lain : Ketua Cabang, Divisi Penimbangan,
Pencatatan, Pengepakan, Bendahara.
- Data dari Kantor Cabang, akan diserahkan dan direkap jadi satu di Kantor Pusat.
6. Ada gambaran pengepul yang akan membeli sampah
7. Menetapkan besaran simpanan Pokok dan Wajib (Ada/tidak, tergantung kesepakatan nasabah)
8. Mengetahui perhitungan proyeksi omset bank sampah
9. Bisa disepakati dengan seluruh nasabah, apakah perlu penetapan target pada bulan pertama. Hal ini penting, untuk melihat
sejauh mana perkembangan Sistem Bank Sampah. Antara lain : Jumlah nasabah, Omset (Rp) dan Reduksi Sampah (Kg)
3. Menjalankan Sistem Bank Sampah

• Standarisasi bank sampah, sudah disepakati oleh pengurus dan calon nasabah.
• Pengurus membuat Buku Administrasi Bank Sampah dan menampilkan list harga sampah.
• Nasabah wajib memiliki glangsing/plastik untuk sarana pemilahan sampah di rumah masing-masing.

4. Pendampingan Sistem Bank Sampah


• Dilakukan oleh fasilitator setempat bersama fasilitator lain di wilayah tersebut (misal :
Korcam, Korwil)
• Fasilitator mendampingi saat bank sampah buka (penjualan sampah), untuk memantau
apakah Sistem Bank Sampah sudah berjalan sesuai standarisasi.

5. Monitoring dan Evaluasi Sistem Bank Sampah


• Dilakukan setelah Sistem Bank Sampah berjalan + satu bulan (pasca pelatihan teknis) dan
sudah melakukan penjualan.
• Yaitu dengan mengadakan pertemuan bersama pengurus dan nasabah.
• Mencermati apakah ada kendala saat sistem bank sampah berjalan (misal : pembukuan,
pemilahan, pengepul, dll).
• Review harga sampah
• Pencapaian target bulan pertama (jumlah nasabah, reduksi sampah dan omset).
6. Develop / Pengembangan Sistem Bank Sampah

• Sistem Bank Sampah, bisa dikembangkan ke arah ekonomis sekaligus memberikan banyak
“fasilitas” khusus bagi nasabah. Jika :
1.Pembukuan berjalan tertib dan rapi (sesuai standarisasi)
2.Omset bank sampah dirasa cukup
3.Tidak terkendala dengan masalah penjualan sampah (harga dan jadwal pengambilan)
4.Bank sampah sudah berjalan dengan sistem yang kuat

• Pengembangannya antara lain :


1.Unit Usaha Simpan Pinjam.
- Yaitu, fasilitas yang diberikan pengurus kepada nasabah, berupa pinjaman
- Besaran pinjaman, angsuran dan bunga pinjaman, ditetapkan sesuai kesepakatan dengan
nasabah
2.Unit Usaha Sembako atau kebutuhan nasabah lainnya.
3.Memberikan Modal Usaha
4.Koperasi Bank Sampah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai