Berbasis Masyarakat di
Kabupaten Pacitan
Ephapras Dhika
Hanifah Nurawaliah
Sri Pascarini Agustina
Khalida Rahadi
Putri Juliana
Kelompok 6 Perencanaan dan Pengelolaan Proyek
Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung
Bandung, 2017
1
Latar Belakang
Salah satu masalah lingkungan yang dialami perkotaan saat ini adalah sampah. Seiring
dengan berjalannya waktu, terjadi peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan
ekonomi yang mengakibatkan semakin beragamnya aktivitas manusia. Konsekuensi dari hal
ini tentu saja meningkatnya volume dan jenis sampah.
Pada sebagian daerah, masalah pengelolaan sampah ini menjadi sulit dikendalikan. Di sisi
lain, pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui dinas terkait hanya
berfokus pada pengumpulan dan pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa
melalui pengolahan tertentu. Ini sejalan dengan pendapat ahli persampahan Indonesia, Prof.
Enri Damanhuri dalam bukunya berjudul Diktat Pengelolaan Sampah (2010) yang
menyebutkan bahwa sampai saat ini paradigma pengelolaan sampah yang digunakan adalah:
KUMPUL – ANGKUT dan BUANG, dan andalan utama sebuah kota dalam menyelesaikan
masalah sampahnya adalah pemusnahan dengan landfilling pada sebuah TPA.
Dalam hal ini, kabupaten Pacitan merupakan wilayah di selatan Pulau Jawa yang masih
mengalami tahap pengembangan wilayah ternyata memiliki angka timbulan sampah yang
besar. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Pacitan pada tahun 2012
mencatat angka timbulan sampah kabupaten Pacitan sebesar 146,15 m^3 / hari dengan
kontribusi timbulan terbesar berasal dari area perumahan (127,38 m^3/hari). Komposisi
sampah kabupaten Pacitan pada tahun 2011 didominasi oleh sampah organik (57,5 m^3 /
hari).
Sementara itu, kapasitas penanganan timbulan sampah oleh pemerintah kabupaten Pacitan
adalah sebesar 76,01 % yaitu sebesar 111,09 m3/perharinya sekitar 25,99 persen lainya tidak
ditangani oleh pemerintah daerah dalam hal ini bidang kebersihan Dinas PU Tata Ruang dan
Kebersihan Pacitan. Adapun keberadaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di
kabupaten Pacitan hanya berjumlah 1 (satu) yang bernama TPA Dadapan yang berlokasi di
Desa Dadapan Kecamatan Pringkulu.
2
Usulan proyek pembangunan TPST berbasis masyarakat di Kabupaten Pacitan merupakan
isu strategis dan mendesak untuk segera diwujudkan. Pasalnya, jumlah TPST di kabupaten
Pacitan masih sangat kurang. Saat ini, baru ada 1 (satu) buah TPST yaitu di Pasar Minulyo,
Kelurahan Baleharjo, sehingga sebagian besar sampah masih membebani TPA Dadapan.
Tujuan
Pembangunan TPST berbasis masyarakat di kabupaten Pacitan ini dimaksudkan untuk tujuan
sebagai berikut.
1. Mengurangi beban TPA Dadapan sebagai satu-satunya TPA di kabupaten Pacitan.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap sampah, khususnya
pengelolaan sampah yang sudah efektif di bagian hulu melalui pendampingan.
3. Meningkatkan nilai manfaat sampah kabupaten Pacitan dan mengurangi jumlah
timbulan sampah melalui proses 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle).
4. Meningkatnya peranan sektor swasta dan korporasi dalam penguatan program CSR
bersama pemerintah kabupaten Pacitan.
Sasaran
Sasaran pembangunan TPST kabupaten Pacitan ini adalah sebagai berikut.
1. Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan terpadu melalui TPST
di masing-masing kecamatan.
2. Memperluas ruang gerak swadaya masyarakat melalui program pendampingan
terhadap pengelolaan persampahan berbasis masyarakat.
Identifikasi Masalah
Secara garis besar, inti dari permasalahan persampahan di kabupaten Pacitan tersebut dapat
diidentifikasi dengan bantuan pohon masalah seperti pada Gambar berikut.
3
Kurangnya TPST berbasis
masyarakat
Kurangnya fasilitas
Pemilahan belum dilakukan TPA yang tersedia telah pengangkut sampah,
secara optimal overload kontainer pengangkut sampah
rusak
Ringkasan Kegiatan
4
Pemecahan Masalah
Pengadaan TPST berbasis masyarakat di Kabupaten Pacitan merupakan salah satu solusi
dalam pengelolaan persampahan agar sampah yang ditimbulkan tidak selalu perlu ditimbun
di landfill atau TPA. Dengan melihat permasalahan yang ada pada Kabupaten Pacitan, solusi
yang tepat digunakan adalah pengintegrasian pengelolaan sampah mulai dari sumber hingga
TPST.
Proyek TPST Kabupaten Pacitan tentu saja memerlukan pengelolaan program. Ada tiga jenis
pengelolaan yang akan dilakukan, diantaranya:
I. Perencanaan
Proses perencanaan dilakukan oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Pacitan dengan sinergi
dukungan; masyarakat setempat; LSM lingkungan lokal, dan SKPD terkait.
II. Pelaksanaan
Proyek akan dilaksanakan oleh institusi yang akan ditunjuk oleh pemangku kepentingan
(stake holder) pembangunan sanitasi kota, seperti konsultan, tanaga ahli dari perguruan
tinggi, dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Kebersihan dengan pemilihan berdasarkan
jenis kegiatannya adalah sebagai berikut.
Jenis Kegiatan Rencana Institusi yang Terlibat
Pekerjaan perencanaan Dinas PU Tata Ruang dan Kebersihan
setempat; Perguruan tinggi setempat;
Konsultan
Kegiatan Pra Konstruksi (Sosialisasi dan Dinas PU Tata Ruang dan Kebersihan; Dinas
pendampingan) Kesehatan; CSR perusahaan; LSM Peduli
Lingkungan
Kegiatan Konstruksi Kontraktor; Masyarakat / Swakelola
III. Pengawasan
Pengawasan akan dilakukan secara bersama-sama dalam satu Tim Pengawasan yang terdiri
atas komponen pemangku kepentingan:
- Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas PU Tata Ruang dan Kebersihan
- Perguruan Tinggi setempat
- LSM peduli lingkungan
- Perwakilan Korporasi Pemberi Hibah CSR
5
LAMPIRAN
Lampiran I
Tabel 1 Komponen proyek pengadaan TPST Kabupaten Pacitan
Dalam melakukan kegiatan seperti pada tabel 1, diperlukan jadwal kegiatan yang terstruktur
dengan baik agar proyek berjalan lancar. Pada tabel 2 akan dijelaskan jadwal kegiatan dari
proyek bersangkutan.
Lampiran II
1. Ketua Tim
− Mengkoordinasikan dan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh tenaga ahli
selama keberjalanan proyek dari awal perencanaan hingga tahap pra-konstruksi
2. Ahli Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan/Ahli Sanitasi/Ahli Persampahan
− Menentukan metodologi penelitian dalam hal survei sampling sampah
− Menganalisis data hasil sampling sampah dan mengevalusi kondisi eksisting
pengelolaan sampah.
− Membuat scenario pengolahan sampah di Kabupaten Pacitan
3. Ahli Teknik Hidrologi/Geohidrologi/Geodesi
− Menganalisis data-data yang berkaitan dengan Hidrologi/Geohidrologi/Geodesi
4. Ahli Sosial Ekonomi/Keuangan
− Menganalisis data sosial dan demografi setempat untuk melaksanakan sosialisasi-
sosialisasi terkait
− Membuat Rancangan Anggaran Biaya proyek
5. Ahli Kelembagaan/Manajemen
− Menyusun timeline pekerjaan pada setiap tim tenaga ahli
− Mengatur sumber daya manusia dalam setiap tahapan pelaksanaan proyek
6. Ahli Perencanaan Kota/Planologi
− Menganalisis data-data yang terkait dengan perencanaan dan pengembangan yang
akan terjadi Kabupaten Pacitan
− Mensinergisasikan RTRW Kabupaten Capitan dengan rencana proyek
7. Ahli Teknik Sipil
− Merancang perhitungan teknis terhadap pembangunan TPST Kabupaten Pacitan
− Menyusun Detail Engineering Design
8. Ahli AMDAL
− Menganalisis potensi dampak lingkungan dengan menggunakan standar baku mutu
yang sesuai
9. Pengawas Konstruksi
− Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pra-konstruksi hingga
konstrusi
10. Asisten Profesional
− Berperan sebagai sekretaris dalam hal administrasi
11. Drafter
− Menyusun laporan-laporan dari tiap-tiap tenaga ahli
Lampiran IV
Jenjang(Hirarki) Tujuan
Sasaran Indikator Cara Verifikasi Asumsi-asumsi
Sasaran
Survey ke Dinas PU Adanya perusahaan
Setiap Kecamatan
Menyediakan TPST berbasis Tata Ruang dan daerah yang mau
Sasaran Akhir mempunyai TPST nya
masyarakat Kebersihan menjadi pengelola
masing-masing
Kabupaten Pacitan TPST
Survey ke Bappeda adanya sumber daya
Menyediakan lokasi Ada lahan yang dapat
dan Dinas Tata manusia dan dana
pembangunan TPST digunakan
Ruang yang cukup
Survey ke Dinas PU
Proses pembuangan adanya sumber daya
Adanya proses pembuangan Tata Ruang dan
Sasaran Antara sampah langsung ke manusia dan dana
sampah yang benar Kebersihan
kontainer yang cukup
Kabupaten Pacitan
Adanya kegiatan yang Survey ke adanya sumber daya
Mengupayakan Pemanfaatan
dilakukan untuk perusahaan manusia dan dana
Sampah
memanfaatkan sampah pengelola tpst yang cukup
Survey ke adanya sumber daya
Pemilahan sampah telah Timbulan Sampah
perusahaan manusia dan dana
dilakukan secara optimal Menurun
pengelola tpst yang cukup
TPA yang tersedia memiliki Survey ke adanya sumber daya
Sasaran Fisik Timbulan Sampah sesuai
kapasitas yang masih bisa perusahaan manusia dan dana
Fungsional dengan kapasitasnya
menampung sampah pengelola tpst yang cukup
Adanya fasilitas pengangkut Survey ke adanya sumber daya
sampah dan perbaikan Kinerja Meningkat perusahaan manusia dan dana
kontainer yang rusak pengelola tpst yang cukup
Survey dan
Kesadaran masyarakat terkait Masyarakat mengetahui adanya sumber daya
Kuesioner ke
pengelolaan sampah sudah cara-cara pengelolaan manusia dan dana
rumah-rumah
meningkat sampah yang cukup
penduduk
Pengajuan
permintaan
pengadaan barang
Penambahan Kontainer Jumlah kontainer adanya sumber daya
ke Badan
Sampah dan perbaikan sampah sesuai manusia dan dana
Pelayanan
landasan kotainer sampah kebutuhan yang cukup
Pengadaan Barang
dan Jasa Kabupaten
Pacitan
melakukan
adanya papan adanya sumber daya
kunjungan ke tiap
Kegiatan Pemasangan Papan Peringatan peringatan untuk bahaya manusia dan dana
kecamatan di
pencemaran sampah yang cukup
Kabupaten Pacitan
Pengajuan
permintaan adanya sumber daya
Penyediaan sarpras sarana dan prasarana
pengadaan barang manusia dan dana
pengelolaan persampahan sesuai kebutuhan
ke Perusahaan yang cukup
Pengelola TPST
Sosialisasi kebijakan Masyarakat mengetahui Survey ke rumah adanya sumber daya
pengelolaan persampahan kebijakan pengelolaan penduduk selama 6 manusia dan dana
kepada masyarakat sampah bulan yang cukup