Anda di halaman 1dari 17

Proyek Pembangunan TPST

Berbasis Masyarakat di
Kabupaten Pacitan
Ephapras Dhika
Hanifah Nurawaliah
Sri Pascarini Agustina
Khalida Rahadi
Putri Juliana
Kelompok 6 Perencanaan dan Pengelolaan Proyek
Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung
Bandung, 2017

1
Latar Belakang
Salah satu masalah lingkungan yang dialami perkotaan saat ini adalah sampah. Seiring
dengan berjalannya waktu, terjadi peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan
ekonomi yang mengakibatkan semakin beragamnya aktivitas manusia. Konsekuensi dari hal
ini tentu saja meningkatnya volume dan jenis sampah.

Pada sebagian daerah, masalah pengelolaan sampah ini menjadi sulit dikendalikan. Di sisi
lain, pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui dinas terkait hanya
berfokus pada pengumpulan dan pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa
melalui pengolahan tertentu. Ini sejalan dengan pendapat ahli persampahan Indonesia, Prof.
Enri Damanhuri dalam bukunya berjudul Diktat Pengelolaan Sampah (2010) yang
menyebutkan bahwa sampai saat ini paradigma pengelolaan sampah yang digunakan adalah:
KUMPUL – ANGKUT dan BUANG, dan andalan utama sebuah kota dalam menyelesaikan
masalah sampahnya adalah pemusnahan dengan landfilling pada sebuah TPA.

Dalam hal ini, kabupaten Pacitan merupakan wilayah di selatan Pulau Jawa yang masih
mengalami tahap pengembangan wilayah ternyata memiliki angka timbulan sampah yang
besar. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Pacitan pada tahun 2012
mencatat angka timbulan sampah kabupaten Pacitan sebesar 146,15 m^3 / hari dengan
kontribusi timbulan terbesar berasal dari area perumahan (127,38 m^3/hari). Komposisi
sampah kabupaten Pacitan pada tahun 2011 didominasi oleh sampah organik (57,5 m^3 /
hari).

Sementara itu, kapasitas penanganan timbulan sampah oleh pemerintah kabupaten Pacitan
adalah sebesar 76,01 % yaitu sebesar 111,09 m3/perharinya sekitar 25,99 persen lainya tidak
ditangani oleh pemerintah daerah dalam hal ini bidang kebersihan Dinas PU Tata Ruang dan
Kebersihan Pacitan. Adapun keberadaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di
kabupaten Pacitan hanya berjumlah 1 (satu) yang bernama TPA Dadapan yang berlokasi di
Desa Dadapan Kecamatan Pringkulu.

Seperti dijelaskan di atas, pengelolan sampah dengan sistem KUMPUL-ANGKUT-BUANG


tidaklah efektif. Perlu adanya suatu sistem pengelolaan sampah yang lebih terjangkau dan
mengurangi ketergantungan pada TPA. Kami melihat bahwa kabupaten Pacitan memiliki
potensi masyarakat yang dapat dilibatkan dan diberdayakan dalam pengelolaan sampah.
Meskipun hal ini dirasa sulit, namun pengelolaan sampah berbasis masyarakat tentu saja
merupakan peluang untuk mengubah perilaku dan membentuk sistem yang lebih
berkelanjutan. Kelompok binaan yang didampingi oleh bidang kebersihan DCTK kabupaten
Pacitan tentu saja perlu diperluas.
Peran prasarana dan infrastruktur persampahan sangat diperlukan untuk mewujudkan sistem
pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Pengolahan sampah yang sudah dilakukan di hulu
tentu saja akan mengurangi beban TPA dan menambah mata rantai peningkatan nilai jual
sampah. “Tempat Pengolahan Sampah Terpadu” atau sering disingkat menjadi TPST
merupakan sebuah prasarana yang akan meningkatkan laju partisipasi masyarakat terhadap
persampahan serta mengurangi beban TPA Dadapan.

2
Usulan proyek pembangunan TPST berbasis masyarakat di Kabupaten Pacitan merupakan
isu strategis dan mendesak untuk segera diwujudkan. Pasalnya, jumlah TPST di kabupaten
Pacitan masih sangat kurang. Saat ini, baru ada 1 (satu) buah TPST yaitu di Pasar Minulyo,
Kelurahan Baleharjo, sehingga sebagian besar sampah masih membebani TPA Dadapan.

Pembangunan TPST berbasis masyarakat akan dilakukan secara bertahap di beberapa


wilayah kecamatan di kabupaten Pacitan. Dengan adanya TPST berbasis masyarakat,
diharapkan akan meningkatkan jumlah sampah yang termanfaatkan. Dalam hal ini, peran
masyarakat dan mitra lainnya (pihak swasta dan industri) bersama-sama mendukung
perbaikan sistem pengelolaan sampah kabupaten Pacitan melalui pembangunan TPST
berbasis masyarakat.

Tujuan
Pembangunan TPST berbasis masyarakat di kabupaten Pacitan ini dimaksudkan untuk tujuan
sebagai berikut.
1. Mengurangi beban TPA Dadapan sebagai satu-satunya TPA di kabupaten Pacitan.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap sampah, khususnya
pengelolaan sampah yang sudah efektif di bagian hulu melalui pendampingan.
3. Meningkatkan nilai manfaat sampah kabupaten Pacitan dan mengurangi jumlah
timbulan sampah melalui proses 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle).
4. Meningkatnya peranan sektor swasta dan korporasi dalam penguatan program CSR
bersama pemerintah kabupaten Pacitan.

Sasaran
Sasaran pembangunan TPST kabupaten Pacitan ini adalah sebagai berikut.
1. Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan terpadu melalui TPST
di masing-masing kecamatan.
2. Memperluas ruang gerak swadaya masyarakat melalui program pendampingan
terhadap pengelolaan persampahan berbasis masyarakat.

Identifikasi Masalah
Secara garis besar, inti dari permasalahan persampahan di kabupaten Pacitan tersebut dapat
diidentifikasi dengan bantuan pohon masalah seperti pada Gambar berikut.

3
Kurangnya TPST berbasis
masyarakat

Sulit mendapatkan lokasi Proses pembuangan sampah Belum ada upaya


pembangunan TPS tidaka langsung ke kontainer pemanfaatan sampah

Kurangnya fasilitas
Pemilahan belum dilakukan TPA yang tersedia telah pengangkut sampah,
secara optimal overload kontainer pengangkut sampah
rusak

Masyarakat belum memahami


Anggaran untuk pewadahan
cara pemilahan sampah yang
kurang
benar

Gambar 1. Pohon Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan dengan pohon masalah, ditemukan bahwa akar


permasalahan yang mengakibatkan sampah belum terkelola dengan baik adalah rendahnya
kesadaran masyarakat dalam pemilihan sampah dan kurangnya anggaran dana untuk
melengkapi sarana dan prasarana pengangkutan dan pewadahan sampah. Selain itu,
rendahnya keamanan juga mengakibatkan alat pengolahan sampah dan keamanan peralatan
rawan terhadap pencurian.

Ringkasan Kegiatan

I. Jadwal Pelaksanaan Proyek


Pelaksanaan proyek akan dilakukan selama lima (5) bulan mulai dari Bulan Mei 2017-
September 2017. Jadwal pelaksanaan proyek lebih rinci ada pada Lampiran 1 dan 2.

II. Rancangan Anggaran Biaya (RAB)


Rancangan Anggaran Biaya dari Proyek Pengadaan TPST di Kabupaten Pacitan mencakup
pembiayaan dari tahapan perencanaan hingga operasi. Dalam pembiayaan proyek, pihak-
pihak seperti pemerintah dan investor lain dapat membiayai proyek ini. Lampiran IV akan
dijelaskan rincian rancangan anggaran biaya yang dimaksud.
Total anggran proyek TPST ini sebesar Rp3,292,872,000.

4
Pemecahan Masalah
Pengadaan TPST berbasis masyarakat di Kabupaten Pacitan merupakan salah satu solusi
dalam pengelolaan persampahan agar sampah yang ditimbulkan tidak selalu perlu ditimbun
di landfill atau TPA. Dengan melihat permasalahan yang ada pada Kabupaten Pacitan, solusi
yang tepat digunakan adalah pengintegrasian pengelolaan sampah mulai dari sumber hingga
TPST.
Proyek TPST Kabupaten Pacitan tentu saja memerlukan pengelolaan program. Ada tiga jenis
pengelolaan yang akan dilakukan, diantaranya:

I. Perencanaan
Proses perencanaan dilakukan oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Pacitan dengan sinergi
dukungan; masyarakat setempat; LSM lingkungan lokal, dan SKPD terkait.

II. Pelaksanaan
Proyek akan dilaksanakan oleh institusi yang akan ditunjuk oleh pemangku kepentingan
(stake holder) pembangunan sanitasi kota, seperti konsultan, tanaga ahli dari perguruan
tinggi, dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Kebersihan dengan pemilihan berdasarkan
jenis kegiatannya adalah sebagai berikut.
Jenis Kegiatan Rencana Institusi yang Terlibat
Pekerjaan perencanaan Dinas PU Tata Ruang dan Kebersihan
setempat; Perguruan tinggi setempat;
Konsultan
Kegiatan Pra Konstruksi (Sosialisasi dan Dinas PU Tata Ruang dan Kebersihan; Dinas
pendampingan) Kesehatan; CSR perusahaan; LSM Peduli
Lingkungan
Kegiatan Konstruksi Kontraktor; Masyarakat / Swakelola

III. Pengawasan
Pengawasan akan dilakukan secara bersama-sama dalam satu Tim Pengawasan yang terdiri
atas komponen pemangku kepentingan:
- Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas PU Tata Ruang dan Kebersihan
- Perguruan Tinggi setempat
- LSM peduli lingkungan
- Perwakilan Korporasi Pemberi Hibah CSR

5
LAMPIRAN
Lampiran I
Tabel 1 Komponen proyek pengadaan TPST Kabupaten Pacitan

Tahap No Kegiatan Sub-Kegiatan


1 Studi Pendahuluan Akuisisi studi yang sudah ada
Administrasi dan koordinasi pemilik
lokasi
2 Pemilihan lokasi proyek Persetujuan dan perizinan,
penyediaan lahan bersama
Perencanaan masyarakat
Konsep dan filosofi desain
Perhitungan detail
3 Desain teknis proyek
DED TPST
Penyusunan Metode Operasional
Sosialisasi kebijakan Kampanye Pilah Sampah dari Rumah,
4
Pra pengelolaan persampahan kampanye pentingnya TPST
Konstruksi Sosialisasi Rencana Pelatihan di bidang teknis, keuangan,
5
Pendampingan manajerial terhadap TPST

Konstruksi bangunan TPST dan


Penyediaan Sarana dan
penunjang pengolah sampah
Konstruksi 6 Prasarana Pengelolaan
Persampahan Konstruksi rumah pemberdayaan
masyarakat dan operasional TPST
Perbaikan landasan kontainer
sampah
Pengadaan alat pengangkutan
Pasca 7 Pengadaan Alat sampah
Konstruksi Pengadaan alat pemrosesan sampah
Pengadaan kontainer sampah
Pengadaan alat berat untuk TPST
8 Pengawasan Monitoring dan Evaluasi

Dalam melakukan kegiatan seperti pada tabel 1, diperlukan jadwal kegiatan yang terstruktur
dengan baik agar proyek berjalan lancar. Pada tabel 2 akan dijelaskan jadwal kegiatan dari
proyek bersangkutan.
Lampiran II

Tabel 2 Jadwal kegiatan proyek

Deskripsi Mei Juni Juli Agustus September


No Kegiatan
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Akuisisi studi
Studi
1 yang sudah
Pendahuluan
ada
Administrasi
dan koordinasi
pemilik lokasi
Pemilihan
2 Persetujuan
lokasi proyek
dan perizinan,
penyediaan
lahan bersama
masyarakat
Konsep dan
filosofi desain
Perhitungan
detail
Desain teknis DED TPST
3
proyek Penyusunan
Metode
Operasional
Deskripsi Mei Juni Juli Agustus September
No Kegiatan
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kampanye
Sosialisasi Pilah Sampah
kebijakan dari Rumah,
4
pengelolaan kampanye
persampahan pentingnya
TPST
Pelatihan di
Sosialisasi bidang teknis,
5 Rencana keuangan,
Pendampingan manajerial
terhadap TPST
Konstruksi
bangunan
TPST dan
penunjang
pengolah
sampah
Penyediaan
Konstruksi
Sarana dan
rumah
6 Prasarana
pemberdayaan
Pengelolaan
masyarakat
Persampahan
dan
operasional
TPST
Perbaikan
landasan
kontainer
sampah
Pengadaan
alat
pengangkutan
sampah
Pengadaan
Pengadaan
Alat
7 alat
pemrosesan
sampah
Pengadaan
kontainer
sampah
Pengadaan
alat berat
untuk TPST
Monitoring
8 Pengawasan
dan Evaluasi
Lampiran III

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


 Dinas PU Tata Ruang dan Kebersihan
Sebagai penanggung jawab utama proyek, peran pokok Dinas PU Tata Ruang dan
Kebersihan adalah merancang program berdasarkan survei sebelumnya, melakukan
kajian pengembangan proyek, melakukan koordinasi, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan, serta penyuluhan. Dalam hal ini, Dinas berwenang untuk
melakukan kerja sama denga stake holder lain yang memiliki kaitan dengan rencana
program.
 Konsultan
Kewajiban dari konsultan dalam Proyek Pembangunan TPST Berbasis Masyarakat di
Kabupaten Pacitan meliputi:
1. Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan
penyusunan rencana ini dengan berdasarkan ketentuan perjanjian kerjasama yang telah
ditetapkan.
2. Konsultan berkewajiban menyusun rencana sesuai dengan ketentuan teknis yang telah
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Buku putih Sanitasi
3. Perencana dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir sampai dengan rencana
ini selesai secara keseluruhan.
4. Konsultan berkewajiban mempresentasikan penyusunan rencana dalam bentuk diskusi.
5. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan dapat meminta bantuan Instansi Pemberi
Tugas dan instansi terkait untuk memperoleh petunjuk dan pengarahan agar mencapai
hasil optimal.

 Susunan Tenaga Ahli


Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03 Tahun
2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, Proyek Pembangunan
TPST Berbasis Masyarakat di Kabupaten Pacitan menetapkan dan melibatkan tenaga ahli
yang meliputi:
i. Tenaga Ahli Penyusunan Rencana Induk Penyelenggaraan PSP
Pada tahap penyusunan rencana PSP ini tujuan umumnya ialah tim tenaga ahli
mengumpulkan data baik dalam bentuk angka maupun peta lokasi studi dan sistem
penanganan sampah berdasarkan hasil pengumpulan data primer dan sekunder. Adapan
kebutuhan tenaga-tenaga ahli pada tahap ini yaitu:
1. Ahli Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan/Ahli Sanitasi/Ahli Persampahan
2. Ahli Teknik Hidrologi/Geohidrologi
3. Ahli Sosial Ekonomi/Keuangan
4. Ahli Kelembagaan/Manajemen
5. Ahli Perencanaan Kota/Planologi

ii. Tenaga Ahli Penyusunan Studi Kelayakan Penyelenggaraan PSP


Pada tahap penyusunan studi kelayakan penyelenggaraan PSP ini tujuan umumnya ialah
tim tenaga ahli melakukan pengkajian kelayakan teknis yang mengacu kepada rencana induk
Penyelenggaraan PSP.
1. Ahli Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan/Ahli Sanitasi/Ahli Persampahan
2. Ahli Teknik Hidrologi/Geohidrologi
3. Ahli Sosial Ekonomi/Keuangan
4. Ahli Kelembagaan/Manajemen
5. Ahli Perencanaan Kota/Planologi
iii. .Tenaga Ahli Penyusunan Perencanaan Teknis Dan Manajemen Persampahan (PTMP)
Pada tahap penyusunan PTMP ini tujuan umumnya ialah tim tenaga ahli mengumpulkan
dokumen teknis penyelenggaraan PSP, menyusun dokumen perencanaan dan mekanisme
kerja kegiatan konstruksi TPST Kabupaten Pacitan.
1. Ahli Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan
2. Ahli Teknik Sipil
3. Ahli Hidrologi/Hidrogeologi
4. Ahli Sosial Ekonomi
5. Ahli Keuangan
6. Ahli Manajemen/Kelembagaan
7. Ahli AMDAL

iv. Tanggung Jawab Sumber Daya


Tenaga ahli yang akan melaksanakan pekerjaan ini disesuaikan dengan muatan materi
pekerjaan, sehingga tenaga ahli yang terpilih adalah tenaga ahli yang menguasai dan
berpengalaman dengan pekerjaan sejenis. Tanggung jawab tenaga ahli secara umum yaitu
melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahandan penyedian data yang akurat dan layak,
dan bertanggung jawab terhadap penyelesaian laporan sesuai dengan tugas yang telah
diberikan oleh ketua tim. Dalam menjalankan tugasnya, tenaga ahli diatur melalui mekanisme
job description sebagai berikut:

1. Ketua Tim
− Mengkoordinasikan dan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh tenaga ahli
selama keberjalanan proyek dari awal perencanaan hingga tahap pra-konstruksi
2. Ahli Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan/Ahli Sanitasi/Ahli Persampahan
− Menentukan metodologi penelitian dalam hal survei sampling sampah
− Menganalisis data hasil sampling sampah dan mengevalusi kondisi eksisting
pengelolaan sampah.
− Membuat scenario pengolahan sampah di Kabupaten Pacitan
3. Ahli Teknik Hidrologi/Geohidrologi/Geodesi
− Menganalisis data-data yang berkaitan dengan Hidrologi/Geohidrologi/Geodesi
4. Ahli Sosial Ekonomi/Keuangan
− Menganalisis data sosial dan demografi setempat untuk melaksanakan sosialisasi-
sosialisasi terkait
− Membuat Rancangan Anggaran Biaya proyek
5. Ahli Kelembagaan/Manajemen
− Menyusun timeline pekerjaan pada setiap tim tenaga ahli
− Mengatur sumber daya manusia dalam setiap tahapan pelaksanaan proyek
6. Ahli Perencanaan Kota/Planologi
− Menganalisis data-data yang terkait dengan perencanaan dan pengembangan yang
akan terjadi Kabupaten Pacitan
− Mensinergisasikan RTRW Kabupaten Capitan dengan rencana proyek
7. Ahli Teknik Sipil
− Merancang perhitungan teknis terhadap pembangunan TPST Kabupaten Pacitan
− Menyusun Detail Engineering Design
8. Ahli AMDAL
− Menganalisis potensi dampak lingkungan dengan menggunakan standar baku mutu
yang sesuai
9. Pengawas Konstruksi
− Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pra-konstruksi hingga
konstrusi
10. Asisten Profesional
− Berperan sebagai sekretaris dalam hal administrasi
11. Drafter
− Menyusun laporan-laporan dari tiap-tiap tenaga ahli
Lampiran IV

Tabel 3 Rancangan Anggaran Biaya Proyek Pengadaan TPST di Kabupaten Pacitan

No Uraian Kegiatan Jumlah


1 Sosialisasi kebijakan pengelolaan Rp30,000,000
persampahan
2 Pengendalian dampak resiko Rp701,250,000
pencemaran lingkungan (termasuk
pengawasan)
3 Penyediaan sarana dan prasarana Rp988,000,000
pengelolaan persampahan
4 Pengadaan alat Rp479,810,000
5 operasi dan pemantauan Rp545,000,000
Sub total Rp2,744,060,000
Biaya Kontingensi Rp274,406,000
PPN 10% Rp274,406,000
Total Biaya Rp3,292,872,000
Lampiran V

Gambar 2 Pohon Strategi Pengadaan TPST

Tersedianya TPST berbasis


masyarakat
Sasaran Akhir

Terdapat lokasi Proses pembuangan sampah Adanya upaya pemanfaatan


pembangunan TPS langsung ke kontainer sampah
Sasaran Antara

TPA yang tersedia memiliki Adanya fasilitas pengangkut


Pemilahan sampah telah
Sasaran Fisik kapasitas yang masih bisa sampah dan perbaikan
dilakukan secara optimal
menampung sampah kontainer yang rusak
Fungsional

Kesadaran masyarakat terkait


Tersedianya dan untuk
pengelolaan sampah sudah
perbaikan fasilitas
meningkat
Kegiatan

Penambahan Kontainer Sampah dan


perbaikan landasan kotainer sampah
Pemasangan Papan Peringatan
Penyediaan sarpras pengelolaan
persampahan
Sosialisasi kebijakan pengelolaan
persampahan
Lampiran VI

Tabel 4 Penjelasan Sasaran

Jenjang(Hirarki) Tujuan
Sasaran Indikator Cara Verifikasi Asumsi-asumsi
Sasaran
Survey ke Dinas PU Adanya perusahaan
Setiap Kecamatan
Menyediakan TPST berbasis Tata Ruang dan daerah yang mau
Sasaran Akhir mempunyai TPST nya
masyarakat Kebersihan menjadi pengelola
masing-masing
Kabupaten Pacitan TPST
Survey ke Bappeda adanya sumber daya
Menyediakan lokasi Ada lahan yang dapat
dan Dinas Tata manusia dan dana
pembangunan TPST digunakan
Ruang yang cukup
Survey ke Dinas PU
Proses pembuangan adanya sumber daya
Adanya proses pembuangan Tata Ruang dan
Sasaran Antara sampah langsung ke manusia dan dana
sampah yang benar Kebersihan
kontainer yang cukup
Kabupaten Pacitan
Adanya kegiatan yang Survey ke adanya sumber daya
Mengupayakan Pemanfaatan
dilakukan untuk perusahaan manusia dan dana
Sampah
memanfaatkan sampah pengelola tpst yang cukup
Survey ke adanya sumber daya
Pemilahan sampah telah Timbulan Sampah
perusahaan manusia dan dana
dilakukan secara optimal Menurun
pengelola tpst yang cukup
TPA yang tersedia memiliki Survey ke adanya sumber daya
Sasaran Fisik Timbulan Sampah sesuai
kapasitas yang masih bisa perusahaan manusia dan dana
Fungsional dengan kapasitasnya
menampung sampah pengelola tpst yang cukup
Adanya fasilitas pengangkut Survey ke adanya sumber daya
sampah dan perbaikan Kinerja Meningkat perusahaan manusia dan dana
kontainer yang rusak pengelola tpst yang cukup
Survey dan
Kesadaran masyarakat terkait Masyarakat mengetahui adanya sumber daya
Kuesioner ke
pengelolaan sampah sudah cara-cara pengelolaan manusia dan dana
rumah-rumah
meningkat sampah yang cukup
penduduk
Pengajuan
permintaan
pengadaan barang
Penambahan Kontainer Jumlah kontainer adanya sumber daya
ke Badan
Sampah dan perbaikan sampah sesuai manusia dan dana
Pelayanan
landasan kotainer sampah kebutuhan yang cukup
Pengadaan Barang
dan Jasa Kabupaten
Pacitan
melakukan
adanya papan adanya sumber daya
kunjungan ke tiap
Kegiatan Pemasangan Papan Peringatan peringatan untuk bahaya manusia dan dana
kecamatan di
pencemaran sampah yang cukup
Kabupaten Pacitan
Pengajuan
permintaan adanya sumber daya
Penyediaan sarpras sarana dan prasarana
pengadaan barang manusia dan dana
pengelolaan persampahan sesuai kebutuhan
ke Perusahaan yang cukup
Pengelola TPST
Sosialisasi kebijakan Masyarakat mengetahui Survey ke rumah adanya sumber daya
pengelolaan persampahan kebijakan pengelolaan penduduk selama 6 manusia dan dana
kepada masyarakat sampah bulan yang cukup

Anda mungkin juga menyukai