Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN MASTERPLAN PERSAMPAHAN


KOTA SERANG

TAHUN ANGGARAN 2016

DIBUAT OLEH:
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM
PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
PROVINSI BANTEN
I. LATAR BELAKANG

Sampah dan pengelolaannya merupakan masalah yang dialami hampir di seluruh


Negara di dunia, terutama Indonesia yang memiliki jumlah penduduk 259.940.857 jiwa
(BPS, 2010). Semua manusia dapat dipastikan menghasilkan sampah setiap harinya. Hal
tersebut menyebabkan pertambahan penduduk berpengaruh positif terhadap pertambahan
timbulan sampah setiap harinya. Selain itu, tingginya arus urbanisasi pada kota-kota
besar di Indonesia menambah volume sampah yang harus dikelola setiap harinya. Jika
diasumsikan setiap orang menghasilkan sampah 1 kg/hari, maka apabila dikalikan dengan
jumlah penduduk di Indonesia akan menghasilkan ± 259.941 ton/hari. Sampah-sampah
tersebut harus dilakukan pengelolaan agar tidak menimbulkan berbagai dampak negatif
bagi lingkungan maupun masyarakat. Pengelolaan sampah merupakan tindakan preventif
yang ditujukan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan
oleh sampah. Tempat pembuangan sampah merupakan salah satu solusi pengelolaan
sampah.
Tempat Pembuangan Akhir atau dapat disingkat dengan TPA telah tersebar luas
di wilayah Indonesia. Masalah lain yang timbul adalah banyaknya pengelolaan TPA di
Indonesia tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ramah lingkungan sehingga dapat
mencemari lingkungan baik tanah, air, maupun udara. Fenomena tersebut harus disikapi
serius untuk mencegah terjadi dampak negatif yang lebih krusial seperti pencemaran air
baku (sungai dan air tanah) serta pemanasan global. Kondisi yang terjadi pada
pengelolaan sampah TPA di berbagai kota di Indonesia disebabkan oleh banyak hal,
antara lain keterbatasan sumber dana, keterbatasan sarana dan prasarana, kurang jelasnya
manajemen pengelolaan, kurangnya dukungan tenaga ahli, keterbatasan lahan, dan yang
paling penting adalah kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam
penanganan sampah awal seperti pemilahan sampah.
Penanganan persampahan daerah telah menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah. Berdasarkan UU 32/2005 tentang Pemerintah Daerah (perubahan UU No
22/1999), dinyatakan bahwa masalah persampahan telah sepenuhnya menjadi tanggung
jawab daerah dan diwajibkan untuk menyelenggarakan penanganan persampahan
termasuk TPA secara lebih memadai, untuk kondisi tertentu TPA regional juga wajib
dilaksanakan. Berdasarkan PP 16/2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum yang merupakan amanat UU 7/2004 tentang Sumber Daya Air, mengutamakan
penanganan sampah dalam rangka perlindungan air baku air minum dan mensyaratkan
dilakukannya metode pembuangan akhir sampah dengan metode lahan urug terkendali
(kota sedang/kecil) dan lahan urug saniter (kota metropolitan dan besar) dengan
mewajibkan zona penyangga di sekeliling TPA dan memantau kualitas hasil pengolahan
leachate.
Pada tahun 2008 ini telah disahkan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, dan salah satu di dalamnya diatur tentang TPA (Tempat Pemrosesan Sampah)
bukan lagi sebagai Tempat Pembuangan Akhir, dan setiap daerah/kota diwajibkan untuk
meninggalkan cara operasional lama (open dumping).
Berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia, pemerintah
harus menyediakan pelayanan system pengelolaan persampahan mengikuti kaidah teknis,
ekonomis dan lingkungan. Perencanaan persampahan merupakan langkah awal dalam
melaksanakan pembangunan bidang persampahan yang seharusnya dimiliki oleh semua
kota/kabupaten sebagai dasar pengelolaan baik untuk jangka pendek, menengah, maupun
jangka panjang.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka diperlukan upaya peningkatan kualitas
pengelolaan persampahan secara lebih memadai. Untuk meningkatkan kualitas
pengelolaan persampahan maka pada tahun anggaran 2016 ini dilakukan pekerjaan
Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Serang yang efektif.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud:
Membantu Pemerintah Kota Serang dalam meningkatkan pengelolaan persampahan
sebagai salah satu upaya perlindungan air baku dan pengurangan emisi gas methan.
Tujuan:
- Menyusun skala prioritas untuk pembangunan pengelolaan persampahan.
- Menyusun konsep dasar untuk perencanaan rehabilitasi TPA sesuai kriteria.
- Membuat arahan rehabilitasi/Peningkatan Kinerja TPA menjadi minimal
controlled landfill
- Menyiapkan rencana prasarana dan sarana pengelolaan persamapahan.
3. SASARAN
1. Tersedianya suatu Rencana Induk Persampahan yang layak dan ramah lingkungan.
2. Sebagai bahan acuan pertimbangan dan kebijakan bagi pemerintah Kota Serang
dalam melaksanakan pembangunan di bidang persampahan.

4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi
Banten.

5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu
milyar rupiah) termasuk PPN dengan sumber dana APBN Tahun Anggaran 2016

6. LINGKUP KEGIATAN.
A. Lingkup Kegiatan
a. Dalam rangka kegiatan persiapan pekerjaan Penyusunan Masterplan Persampahan
Kota Serang perlu dilakukan koordinasi dengan lembaga/instansi terkait.
b. Mengadakan survey pengumpulan data antara lain: data kondisi geografi wilayah,
jumlah penduduk, tingkat produksi sampah oleh masyarakat, tingkat pelayanan
persampahan yang ada saat ini, data prasarana dan sarana penunjang persampahan,
dan data penunjang lainnya.
c. Mengevaluasi kondisi TPA dan bangunan-bangunan pengelolaan persampahan
eksiting lainnya, antara lain:
- data lokasi (luas, jarak ke daerah pelayanan, jarak ke permukiman terdekat, jarak
ke badan air terdekat, kondisi permeabilitas tanah, muka air tanah, dll),
- data fasilitas pengelolaan persampahan yang ada,
- kondisi pengoperasian TPA dan pengelolaan persampahan selama ini (jumlah
sampah masuk ke TPA, kondisi penimbunan/pemadatan sampah, penutupan
tanah, kepadatan lalat, kualitas influen/efluen leachate, kebakaran TPA yang
pernah terjadi, komplain masyarakat, dll).
- Permasalahan dan dampak yang timbul akibat pengoperasian TPA secara open
dumping yang selama ini dilakukan.
d. Untuk Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Serang diperlukan pendataan
ulang, meliputi antara lain:
o Melakukan pengukuran dan pengumpulan data di lapangan, seperti pengukuran
topografi (interval 0,5 cm), sondir/boring untuk mengetahui daya dukung lahan,
porositas tanah dan analisa muka air tanah disekitar TPA dan pengelolaan
persampahan lainnya.
o Analisis kualitas leachate dan perkiraan kepadatan lalat
o Mengidentifikasi lingkungan sekitar TPA dan pengelolaan persampahan lainnya
(sosial masyarakat, pemulung, dll)
e. Melakukan identifikasi laju perkembangan timbulan sampah selama 5 tahun
kedepan.
f. Membuat analisis kondisi TPA dan pengelolaan persampahan lainnya termasuk
kajian lingkungan dan merumuskan saran dan tindak lanjut yang dapat dilaksanakan
oleh Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi untuk mengurangi dampak TPA dan
pengelolaan persampahan lainnya.
g. Menentukan metode/sistem teknologi pengolahan sampah di TPA dan pengelolaan
persampahan lainnya, meliputi pembuatan kompos daur ulang.
h. Mensosialisasikan atau mempresentasikan hasil Penyusunan Masterplan
Persampahan Kota Serang.

B. Metodologi Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan pekerjaan secara garis adalah sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan-persiapan untuk dapat melaksanakan pekerjaan lapangan
dengan sebaik-baiknya. Kegiatan persiapan itu meliputi :
- Menyiapkan personil pelaksana
- Menyiapkan bahan atau peralatan yang dibutuhkan.
- Melakukan orientasi lapangan untuk menetapkan dan menyesuaikan jumlah
personil dengan waktu yang direncanakan.
2. Melakukan koordinasi dalam rangka persiapan pekerjaan Penyusunan Masterplan
Persampahan Kota Serang dengan lembaga/instansi terkait.
3. Mengadakan pengumpulan data. Data survey merupakan data yang dikumpulkan
dari instansi terkait dan dan dari masyarakat langsung maupun pengukuran
langsung di lapangan.
4. Melakukan analisa evaluasi TPA dan pengelolaan persampahan eksisting.
5. Membuat kajian lingkungan dalam rangka mengurangi dampak lingkungan

Pekerjaan dianggap selesai setelah pekerjaan ini secara resmi diterima dan disetujui oleh
panitia penerima pekerjaan Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan
Permukiman Provinsi Banten.

C. Tugas dan Kewajiban


Konsultan/pelaksana pekerjaan:
a. Melaksanakan KAK dan penjabatannya sejalan dengan maksud/tujuan.
b. Membantu penanggung jawab kegiatan agar menjaga waktu dan jadwal sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja.
c. Menyampaikan hal-hal substansial yang dianggap perlu untuk meningkatkan mutu
pekerjaan dan hal-hal administrasi yang diluar kewenangan pelaksana pekerjaan,
seperti koordinasi antar instansi.

Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen:


a. Membantu pelaksana pekerjaan dalam penyelesaian administrasi dan hal-hal diluar
kewenangan pelaksana pekerjaan.
b. Secara intensif memantau kegiatan pelaksana pekerjaan dalam menjaga jadwal.

Pelaksanaan pekerjaan ini membutuhkan waktu 240 (dua ratus empat puluh) hari
kalender.
7. TENAGA AHLI
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli yang diperlukan dengan pengalaman professional minimal adalah sebagai
berikut:
a. Team Leader; S2 Teknik Lingkungan 1 orang dengan SKA Ahli Lingkungan
berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidangnya serta berpengalaman dalam
perencanaan TPA dan pengelolaan persampahan dengan tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
- mengkoordinir dalam penyusunan kerja dan alokasi kegiatan masing-masing
tenaga ahli.
- Mengkoordinir seluruh kegiatan konsultan sesuai dengan lingkup pekerjaan.
- Bertanggung jawab atas tercapainya tujuan dan sasaran dari kegiatan tersebut.
b. Ahli Teknik Lingkungan; S1 Teknik Lingkungan 2 (dua) orang dengan SKA Ahli
Lingkungan berpengalaman minimal 4 (empat) tahun khususnya di bidang
perencanaan Tata Lingkungan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
melakukan kegiatan survey, penyediaan data, analisa/perencanaan lokasi tempat
Pembuangan Akhir (sirkulasi, penanggulangan dan penerapan teknologi
persampahan) seperti jalur hijau dan fasilitas lain yang dianggap perlu pada TPA
dan pengelolaan persampahan lainnya, beserta beberapa alternatif metode/sistem
pengelolaan persampahan sesuai dengan konsep tata lingkungan.
c. Ahli Teknik Sipil; S1 Teknik Sipil 1 orang dengan SKA Ahli Teknik Bangunan
Gedung berpengalaman minimal 4 (empat) tahun yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab melakukan kegiatan survey, penyediaan data, analisa/perencanaan,
penerapan dan menyusun konsep metode/sistem teknologi pengolahan persampahan.
Berpengalaman di bidang penyusunan rencana induk dan pelaksanaan pekerjaan
sipil, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melakukan kegiatan survey,
pengukuran dan penyediaan data, analisa/perencanaan teknis pekerjaan sipil guna
penyusunan konsep pengeloaan persampahan.
d. Ahli Planologi; dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Teknik Planologi
dengan pengalaman professional di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun.
e. Ahli Kelembagaan; dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Hukum, dengan
pengalaman profesional di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun.
f. Ahli Sosial Ekonomi Budaya; dengan latar belakang pendidikan S1 Sosial /
Ekonomi / Budaya dengan pengalaman profesional di bidangnya minimal selama 4
(empat) tahun.
g. Ahli Keuangan; dengan latar belakang pendidikan S1 Ekonomi dengan pengalaman
profesional di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun

Tenaga Pendukung dan Penunjang


Tenaga Pendukung Tenaga Ahli :
1. Sekretaris, D3/S1 Sederajat dengan pengalaman minimal 2 (dua) tahun di bidang
Kesekretarisan.
2. Operator Komputer, D3/S1 Sederajat 2 (dua) orang dengan pengalaman minimal 2
(dua) tahun di bidang Ilmu Komputer.
3. Operator Komputer CAD, D3/S1 Sipil/Arsitek 2 (dua) orang dengan pengalaman
minimal 2 (dua) tahun di bidang Ilmu Komputer dan menguasai Autocad.
4. Surveyor/Pengukuran, D3/S1 Geodesi/Sipil 2 orang dengan pengalaman kerja 2 tahun
sebagai juru ukur.

8. LAPORAN
1. Laporan Pendahuluan diserahkan 30 Hari setelah menerima SPMK/mobilisasi,
sebanyak 10 buku. Laporan berisikan:
 Gambaran umum tentang metode pekerjaan Penyusunan Masterplan
Persampahan Kota Serang dan sistem pelayanan persampahan.
 Metodologi dan pendekatan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan pekerjaan
 Pengaturan dan penjadwalan tugas tenaga ahli.

2. Laporan Antara diserahkan 90 Hari setelah SPMK, Laporan Antara disampaikan


sebanyak 10 buku. Terdiri dari laporan tentang:
a. Data/kondisi Kota Serang,
b. Data/kondisi persampahan, lokasi TPA dan pengelolaan persampahan secara lebih
spesifik
c. Analisis data dan permasalahan
d. Rekomendasi Konsep Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Serang.

3. Konsep Laporan Akhir diserahkan 180 hari setelah SPMK, Konsep Laporan Akhir
dilaporkan sebanyak 10 buku berisikan:
a. Seluruh data survey dan analisa
b. Konsep Penyusunan Masterplan Persampahan Kota Serang
c. Kajian lingkungan

4. Laporan Akhir berisi penyempurnaan Konsep Laporan Akhir serta hasilnya


diserahkan 240 hari setelah SPMK, Laporan akhir ini sebanyak 10 buku diserahkan
yang mencakup Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Laporan Draft Akhir,
Laporan Akhir, Laporan Bulanan, dan Album Gambar Review Penyusunan
Masterplan Persampahan Kota Serang.

Serang, Januari 2016


Kepala Satuan Kerja Pengembangan Sistem
Penyehatan Lingkungan Permukiman
Provinsi Banten

TTD

Adib Solihin, ST., MT., M.Si.


Nip. 19700208 200212 1 002

Anda mungkin juga menyukai