PEKERJAAN
JASA KONSULTANSI PENYUSUNAN KLHS REVISI RTRWA
1
I. PENDAHULUAN
Degradasi kualitas lingkungan hidup dan persoalan sosial terkait erat dengan
persoalan perumusan kebijakan pemanfaatan ruang yang tidak memperhatikan Daya
2
Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDT LH) atau tidak kompatibel
dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan kata lain sumber masalah
degradasi kualitas lingkungan hidup dan persoalan sosial berawal dari proses perencanaan
dan penataan ruang.Oleh karena itu upaya penanggulangan degradasi lingkungan hidup
harus dimulai dari perencanaan dengan KLHS yang diumplementasikan pada komponen-
komponen strategis dalam suatu proses Penyusunan rencana pemanfaatan ruang atau
zonasi pesisir dan pulau-pulau kecil.
Tahun 2013 Pemerintah Aceh telah selesai menyusun dokumen KLHS RTRW Aceh
tahun 2013 - 2033. Pada saat ini Provinsi Aceh juga telah memiliki Qanun Aceh Nomor 19
tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh Tahun 2013 - 2033 yang
menjelaskan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 26
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Disamping itu, tekanan-tekanan terhadap aktualisasi
RTRW yang sedang berjalan, baik berupa faktor internal maupun eksternal, telah
diantisipasi untuk penyempurnaannya. Kemudian untuk kembali memastikan dan
menyesuaikan berbagai rencana program pembangunan yang telah dicanangkan bahwa
setiap kegiatan pembangunan tidak merusak lingkungan sekaligus menjamin keberlanjutan
pembangunan itu sendiri, pemerintah mewajibkan untuk melakukan peninjauan kembali
RTRW yang telah disusun dalam 5 (lima) tahun. Ketentuan tersebut tertuang pada pasal 20
ayat 4 dan 5 UndangUndang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Oleh sebab itu,
Pemerintah Aceh akan melakukan penyusunan Revisi RTRWA tahun 2013-2033 pada
3
tahun 2019 dan untuk mendukung kegiatan tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang
32 tahun 2009 tentang PPLH, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh akan
melaksanakan kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategsi (KLHS) Revisi
RTRWA. Kegiatan penyusunan KLHS Revisi RTRWA Aceh tahun 2019 ini akan
dilaksanakan dengan menggunakan metode kontraktual yang akan dilaksanakan oleh
penyedia jasa Konsultasi Penyusunan KLHS melalui proses Tender.
Kerangka Acuan Kerja ini merupakan penuntun bagi Konsultan yang akan
melakukan kajian KLHS revisi RTRW di Provinsi Aceh. KLHS dapat menentukan
substansi RTRW, bisa memperkaya proses penyusunan dan evaluasi keputusan, bisa
dimanfaatkan sebagai instrumen metodologis pelengkap (komplementer) atau tambahan
(suplementer) dari penjabaran RTRW atau kombinasi dari beberapaatau semua fungsi-
fungsi diatas. Tujuan dari disusunnya Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) merupakan arahan dan acuan tata ruang laut bagi pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya.
Adapun manfaat yang dapat dipetik dari Kegiatan Jasa Konsultansi Penyusunan
KLHS Revisi RTRW Aceh adalah :
a. Merupakan instrumen proaktif dan sarana pendukung pengambilan keputusan.
b. Mengidentifikasi dan mempertimbangkan peluang-peluang baru melalui pengkajian
secara sistematis dan cermat atas opsi-opsi pembangunan yang tersedia.
c. Mempertimbangkan aspek lingkungan hidup secara lebih sistematis pada jenjang
pengambilan keputusan yang lebih tinggi.
4
d. Mencegah kesalahan investasi dengan mengingatkan para pengambil keputusan yang
lebih tinggi.
e. Mencegah kesalahan investasi dengan mengingatkan para pengambil keputusan akan
adanya peluang pembangunan yang tidak berkelanjutan sejak tahap awal proses
pengambilan keputusan.
f. Tata pengaturan (governance) yang lebih baik berkat terbangunnya keterlibatan para
pihak (stakeholder) dalam proses pengambilan keputusan melalui proses konsultasi
dan partisipasi.
g. Melindungi aset-aset sumber daya alam dan lingkungan hidup guna menjamin
berlangsungnya pembangunan berkelanjutan.
h. Memfasilitasi kerjasama lintas batas untuk mencegah konflik berbai pemanfaatan.
1.3Dasar Hukum
Dasar hukum didalam penyusunan KLHS RTRWA adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
2. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi;
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
6. PP Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah
Pusat, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
7. PP Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
8. PP Nomor 13 tahun 2017 tentang perubahan atas PP Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
RTRW Nasional;
Ada dua faktor utama yang menyebabkan kehadiran KLHS dibutuhkan saat ini
diberbagai belahan dunia: pertama, KLHS mengatasi kelemahan dan keterbatasanAMDAL,
5
dan kedua, KLHS merupakan instrumen yang lebih efektif untukmendorong pembangunan
berkelanjutan
6
Pelaksanaan PP Nomor 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis.
Adapun rencana kerja penyusunan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) rencana
tata ruang wilayah (RTRW) Aceh meliputi beberapa tahap antara lain :
7
11. Finalisasi Draft KLHS
12. Konsultasi Publik Draft KLHS
13. Pencetakan Draft Dokumen KLHS
14. Validasi Dokumen KLHS
15. Pencetakan Dokumen Final KLHS
V. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan KLHS RTRWA ini
dilakukan oleh team lintas keahlian yang dilakukan selama 6 (enam) bulan dengan jumlah
masing-masing 1 (satu) orang untuk setiap bidang ilmu/ keahlian yang dibutuhkan. Tenaga
ahli yang diusulkan adalah tenaga ahli yang memiliki kualifikasi dan persyaratan yang
sesuai dengan latar belakang pendidikan dan/ atau pekerjaan pada bidang keahlian yang
dibutuhkan dibuktikan dengan Biodata Tenaga Ahli lengkap disertai dengan melampirkan
ijazah dan sertifikat keahlian yang dimiliki. Sesuai dengan PP 46 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pasal 14, “ KLHS dilaksanakan
oleh Penyusun KLHS yang memenuhi standar kompetensi, mencakup : Ketepatan keahlian
pada isu yang dikasi, dan Pengalaman di bidang penyusunan KLHS atau Kajian
Lingkungan Hidup yang sejenis.
Diharapkan tenaga ahli yang diusulkan memiliki kualifikasi dan persyaratan tertentu
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam kerangka acuan ini, yaitu:
8
b. Tenaga ahli Planalogi/Tata Ruang Wilayah,
Mempunyai latar belakang pendidikan dengan kualifikasi Strata 2 Planalogi yang
memiliki pengetahuan mendalam dalam Manajemen Lingkungan(Environmental
Management),memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun pada bidang yang sesuai,
dan memiliki Sertifikasi Keahlian (SKA) Ahli Perencana Wilayah dan Kota -
Madyadengan kode 502. Adapun masa kerja Tenaga Ahli Planologi dalam kegiatan
penyusunan KLHS adalah selama selama 6 (Enam) bulan;
c. Ahli Ilmu Lingkungan,
Memiliki kualifikasi Strata 2 Teknik Lingkungan/Ilmu Lingkungan/ Ekologi Sumber
Daya Alam/Evaluasi Sumber Daya Alam.Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun
pada bidang yang sesuai, serta memiliki Sertifikasi Keahlian (SKA) Ahli Lingkungan -
Madyadengan kode 501.Adapun masa kerja Ahli Ilmu Lingkungan dalam kegiatan
penyusunan KLHS adalah selama 6 (Enam) bulan;
d. Tenaga Ahli Geografi
Memiliki kualifikasi minimal Strata 1 di bidang Geografi/Geologi/Geofisikayang
mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang remote sensingdan Geographic
Information System (GIS)yang dibuktikan dengan sertifikasi keahlian Sistem Informasi
Geografi dan Remote Sensingdari lembaga yang berwenang,serta memiliki
pengalaman kerja minimal 5 tahun pada bidang yang relevan. Adapun masa kerja Ahli
Ilmu geografi dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4 (Empat) bulan;
e. Tenaga Ahli Hidrologi
Memiliki kualifikasi minimal Strata 2 di bidang hidrologi atau pengelolaan sumberdaya
air yang memiliki kemampuan analisis sumber daya air dan Daerah Aliran Sungai
(DAS) dan memiliki pengalaman kerja minimal3 tahun pada bidang yang sesuai,
sertamemiliki Sertifikasi Keahlian (SKA) Ahli Sumber Daya Air – Madya dengan
kode 211. Masa kerja tenaga ahli Hidrologi adalah selama 4 (Empat) bulan.
f. Tenaga Ahli Sosial Ekonomi Budaya
Mempunyai kualifikasi minimal Strata 1 di bidang Sosial/Ekonomi/Budaya, Memiliki
kemampuan fasilitasi dalam proses Focus Group Discussion (FGD), serta mampu
melakukan analisis sektor ekonomi, sosial dan budaya. Tenaga Ahli Sosial Ekonomi
Budaya memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun pada bidang yang relevan.Adapun
9
masa kerja Tenaga ahli Sosial Ekonomi Budaya dalam kegiatan penyusunan KLHS
adalah selama 4 (Empat) bulan.
g. Tenaga Ahli Biologi
Mempunyai kualifikasi minimal Stara 1 di bidang Biologi/Pertanian/Peternakan,
memiliki kemampuan untuk melakukan analisis sektor biologi, pertanian dan
pertenakan dengan pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 2 tahun pada bidang
yang sesuai. Adapun masa kerja tenaga ahli Biologi adalah selama 4 (Empat) bulan.
h. Tenaga Ahli Hukum atau Institutional
Mempunyai kualifikasi minimal Strata 1 di bidang Hukum, memiliki kemampuan
menganalisa kebijakan secara lokal maupun regional.Memiliki pengalaman kerja
minimal 2 tahun. Adapun masa kerja ahli Hukum dalam kegiatan penyusunan KLHS
adalah selama 4 (Empat) bulan;
i. Ahli GIS
Mempunyai Kualifikasi minimal Strata 1 yang memiliki kemampuan pemetaan dengan
pe kerja minimal 2 tahun dibidang pemetaan. Adapun masa kerja ahli GIS dalam
kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4 (Empat) bulan;
j. Asisten Tenaga Ahli,
Mempunyai kualifikasi minimal Strata 1.Mempunyai pengalaman serupa minimum 2
tahun sangat diutamakan dengan latar belakang pendidikan Teknik Lingkungan/Ilmu
Lingkungan/Teknik Sipil (Hidrologi). Jumlah tenaga asisten sebanyak 4 (Empat) orang.
Adapun masa kerja asisten tenaga ahli dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah
selama 6 (Enam) bulan.
VI. KELUARAN
Kegiatan Jasa Konsultansi Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Aceh meliputi :
a. Laporan Pendahuluan, yaitu tahap persiapan melakukan pengumpulan data dan
informasi, Pendekatan Metode diantaranya dengan melakukan identifikasi KRP, metode
yang digunakan (Seminar, Workshop dan High Level Meeting), Penjadwalan kegiatan,
terkait dengan tahap lanjutan kegiatan;
b. Laporan Antara, yang berisi dari hasil Konsultasi Publik dan FGD, diantaranya berupa
hasil Identifikasi Pengaruh KRP. Di samping itu dilaksanakan kegiatan Workshop I
10
dengan hasil Kajian dampak dari KRP dan Upaya mitigasi dampak yang ditimbulkan
dari KRP), Daya dukung dan daya tampung, Kajian KRP terhadap kawasan lindung
yang ada;
c. Laporan Akhir, berisi selain yang sudah tertuang dalam laporan antara, akan
melaksanakan kegiatan Workshop ke II, melakukan analisis untuk merumuskan
alternatif Penyempurnaan Kebijakan, Rencana, dan atau Program, serta Rekomendasi
Perbaikan Kebijakan, Rencana, dan atau Program serta integrasi hasil KLHS RTRW ke
dalam Dokumen RTRW.
VIII. PELAPORAN
11
VIII. PENUTUP
Joni, ST, MT
Nip. 19710610 200112 1 003
12