Anda di halaman 1dari 12

SUB BIDANG YANG DIBUTUHKAN ADALAH

KL401 : JASA KONSUTANSI LINGKUNGAN

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PEKERJAAN
JASA KONSULTANSI PENYUSUNAN KLHS REVISI RTRWA

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN ACEH


TAHUN ANGGARAN 2019

1
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh telah menunjukan


hasil yang positif di berbagai segi kehidupan masyarakat, meskipun dalam beberapa hal
masih terdapat isu-isu lingkungan yang terus-menerus menjadi perhatian untuk dapat
diatasi secara optimal. Melalui Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kebijakan lingkungan dirumuskan dan
diimplementasikan. Pada pasal (15), disebutkan, instrumen Kajian Lingkungan Hidup
Startegis (KLHS) wajib dilaksanakan untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

Disamping itu diamanatkan bahwa KLHS sebagaimana dimaksud wajib


diintegrasikan ke dalam penyusunan atau evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
beserta rencana rincinya, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota,
termasuk memaduserasikan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi
menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup, fungsi dan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup di Kabupaten/Kota.

Pengelolaan sumber daya alam dapat mengancam kelangsungan pembangunan


berkelanjutan, apabila tidak ditangani dengan baik..Salah satu upaya pengelolaan dan
perlindungan terhadap lingkungan hidup dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan
adalah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) menyertai rencana pembangunan
kelautan dan perilkanan jangka Panjang di Aceh. Kajian Lingkungan Hidup Strategis
sebagai salah satu amanat Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 adalah salah satu upaya
meminimalkan dampak lingkungan dari kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah. KLHS
adalah instrument pendukung perencanaan pembangunan berkelanjutan melalui upaya
internalisasi kepentingan LH dan prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan dalam
perencanaan pembangunan.

Degradasi kualitas lingkungan hidup dan persoalan sosial terkait erat dengan
persoalan perumusan kebijakan pemanfaatan ruang yang tidak memperhatikan Daya

2
Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDT LH) atau tidak kompatibel
dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan kata lain sumber masalah
degradasi kualitas lingkungan hidup dan persoalan sosial berawal dari proses perencanaan
dan penataan ruang.Oleh karena itu upaya penanggulangan degradasi lingkungan hidup
harus dimulai dari perencanaan dengan KLHS yang diumplementasikan pada komponen-
komponen strategis dalam suatu proses Penyusunan rencana pemanfaatan ruang atau
zonasi pesisir dan pulau-pulau kecil.

Studi KLHS merupakan rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan


partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi
dasar dan terintegrasi dalam perencanaan pembangunan suatu wilayah sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang
Tata Cara Penyelenggaraan KLHS serta peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.69/ MENLHK/ SETJEN/ KUM.1/ 12/ 2017 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tatacara Penyelenggaraan Kajian
Lingkungan Hidup, pemerintah dan pemerintah daerah wajib melaksanakan KLHS untuk
memastikan bahwa pertimbangan LH dan prinsip-prinsip PB telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah.

Tahun 2013 Pemerintah Aceh telah selesai menyusun dokumen KLHS RTRW Aceh
tahun 2013 - 2033. Pada saat ini Provinsi Aceh juga telah memiliki Qanun Aceh Nomor 19
tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh Tahun 2013 - 2033 yang
menjelaskan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 26
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Disamping itu, tekanan-tekanan terhadap aktualisasi
RTRW yang sedang berjalan, baik berupa faktor internal maupun eksternal, telah
diantisipasi untuk penyempurnaannya. Kemudian untuk kembali memastikan dan
menyesuaikan berbagai rencana program pembangunan yang telah dicanangkan bahwa
setiap kegiatan pembangunan tidak merusak lingkungan sekaligus menjamin keberlanjutan
pembangunan itu sendiri, pemerintah mewajibkan untuk melakukan peninjauan kembali
RTRW yang telah disusun dalam 5 (lima) tahun. Ketentuan tersebut tertuang pada pasal 20
ayat 4 dan 5 UndangUndang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Oleh sebab itu,
Pemerintah Aceh akan melakukan penyusunan Revisi RTRWA tahun 2013-2033 pada

3
tahun 2019 dan untuk mendukung kegiatan tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang
32 tahun 2009 tentang PPLH, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh akan
melaksanakan kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategsi (KLHS) Revisi
RTRWA. Kegiatan penyusunan KLHS Revisi RTRWA Aceh tahun 2019 ini akan
dilaksanakan dengan menggunakan metode kontraktual yang akan dilaksanakan oleh
penyedia jasa Konsultasi Penyusunan KLHS melalui proses Tender.

1.2. Maksud, Tujuan dan Manfaat

Kerangka Acuan Kerja ini merupakan penuntun bagi Konsultan yang akan
melakukan kajian KLHS revisi RTRW di Provinsi Aceh. KLHS dapat menentukan
substansi RTRW, bisa memperkaya proses penyusunan dan evaluasi keputusan, bisa
dimanfaatkan sebagai instrumen metodologis pelengkap (komplementer) atau tambahan
(suplementer) dari penjabaran RTRW atau kombinasi dari beberapaatau semua fungsi-
fungsi diatas. Tujuan dari disusunnya Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) merupakan arahan dan acuan tata ruang laut bagi pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya.

Penyusunan KLHS RTRWA dimaksudkan untuk menciptakan keseimbangan


pemanfaatan ruang agar pembangunan dapat menopang kehidupan manusia dengan
memanfaatkan sumberdaya secara berkelanjutan.Pengendalian pemanfaatan ruang untuk
membangun keseimbangan aspek ekonomi, ekologi dan sosial Untuk mencapai tujuan
tersebut, diperlukan instrumen perencanaan perlindungan dan pengelolaan LH melalui
implementasi KLHS. Urgensi pelaksanaan KLHS adalah untuk mengintegrasikan
kepentingan-kepentingan lingkungan hidup dan sosial kedalam rencana tata ruang.

Adapun manfaat yang dapat dipetik dari Kegiatan Jasa Konsultansi Penyusunan
KLHS Revisi RTRW Aceh adalah :
a. Merupakan instrumen proaktif dan sarana pendukung pengambilan keputusan.
b. Mengidentifikasi dan mempertimbangkan peluang-peluang baru melalui pengkajian
secara sistematis dan cermat atas opsi-opsi pembangunan yang tersedia.
c. Mempertimbangkan aspek lingkungan hidup secara lebih sistematis pada jenjang
pengambilan keputusan yang lebih tinggi.

4
d. Mencegah kesalahan investasi dengan mengingatkan para pengambil keputusan yang
lebih tinggi.
e. Mencegah kesalahan investasi dengan mengingatkan para pengambil keputusan akan
adanya peluang pembangunan yang tidak berkelanjutan sejak tahap awal proses
pengambilan keputusan.
f. Tata pengaturan (governance) yang lebih baik berkat terbangunnya keterlibatan para
pihak (stakeholder) dalam proses pengambilan keputusan melalui proses konsultasi
dan partisipasi.
g. Melindungi aset-aset sumber daya alam dan lingkungan hidup guna menjamin
berlangsungnya pembangunan berkelanjutan.
h. Memfasilitasi kerjasama lintas batas untuk mencegah konflik berbai pemanfaatan.

1.3Dasar Hukum
Dasar hukum didalam penyusunan KLHS RTRWA adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
2. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi;
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
6. PP Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah
Pusat, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
7. PP Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
8. PP Nomor 13 tahun 2017 tentang perubahan atas PP Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
RTRW Nasional;

II. LINGKUP KEGIATAN KLHS

Ada dua faktor utama yang menyebabkan kehadiran KLHS dibutuhkan saat ini
diberbagai belahan dunia: pertama, KLHS mengatasi kelemahan dan keterbatasanAMDAL,

5
dan kedua, KLHS merupakan instrumen yang lebih efektif untukmendorong pembangunan
berkelanjutan

Ruang lingkup Kegiatan Penyusunan KLHS RTRWA meliputi lingkup wilayah


kajian dan lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.

2.1 Lingkup Wilayah Kajian

Lingkup wilayah kajian penyusunan Penyusunan KLHS RTRW sesuai dengan


ruang lingkup wilayah RTRW yang meliputi 23 (dua puluh tiga) kabupaten/kota.

2.2 Lingkup Pekerjaan

Adapun ruang lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut:


1) Penyusunan rencana kegiatan.
2) Koordinasi dengan pemangku kepentingan / instansi terkait yang terlibat dalam
penyusunan KLHS
3) Melakukan identifikasi isu-isu dan permasalahan lingkungan hidup strategis yang
berpengaruh terhadap kebijakan, rencana dan program pembangunan atau
pengembangan kawasan di Aceh.
4) Mengkaji pengaruh kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap kondisi
lingkungan hidup melalui tahapan penyusunan KLHS sebagaimana Peraturan
Pemerintah No. 46 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis.
5) Perumusan mitigasi/adaptasi dampak dan/atau alternatif rencana dan program.
6) Merumuskan perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana,
dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan.

III. TAHAPAN PENGKAJIAN

Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dilaksanakan dengan mekanisme


sesuai dengan PERMENLHK Nomor P.69/ MENLHK/ SETJEN/ KUM.1/ 12/2017 tentang

6
Pelaksanaan PP Nomor 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis.

Langkah utama sebagaimana diatur dalam pasal-pasal 6, 7 dan 8, PP No. 46/2016


tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS sebagaimana tampak pada Gambar sebagai
berikut:

Gambar Langkah-langkah tata cara penyelenggaraan KLHS [PP 46/2016]

IV. RENCANA KERJA PENYUSUNAN KLHS RTRW

Adapun rencana kerja penyusunan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) rencana
tata ruang wilayah (RTRW) Aceh meliputi beberapa tahap antara lain :

1. Tahap Persiapan Penyusunan KLHS RTRW (Penyusunan SK TIM, Penyusunan


KAK, Jadwal Pelaksanaan Kegiatan)
2. Perumusan isu strategis
3. Klinik dan Konsultasi KLHS
4. FGD Pra Pelingkupan dan Pelingkupan KLHS
5. Survey Lapangan dan Pengumpulan Data
6. Konsultasi Publik Pelingkupan KLHS
7. FGD Lintas Instansi
8. Rapat Internal
9. Analisis Kebijakan, Rencana dan Program
10. Penyusunan Rekomendasi KLHS

7
11. Finalisasi Draft KLHS
12. Konsultasi Publik Draft KLHS
13. Pencetakan Draft Dokumen KLHS
14. Validasi Dokumen KLHS
15. Pencetakan Dokumen Final KLHS

V. TENAGA AHLI

Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan KLHS RTRWA ini
dilakukan oleh team lintas keahlian yang dilakukan selama 6 (enam) bulan dengan jumlah
masing-masing 1 (satu) orang untuk setiap bidang ilmu/ keahlian yang dibutuhkan. Tenaga
ahli yang diusulkan adalah tenaga ahli yang memiliki kualifikasi dan persyaratan yang
sesuai dengan latar belakang pendidikan dan/ atau pekerjaan pada bidang keahlian yang
dibutuhkan dibuktikan dengan Biodata Tenaga Ahli lengkap disertai dengan melampirkan
ijazah dan sertifikat keahlian yang dimiliki. Sesuai dengan PP 46 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pasal 14, “ KLHS dilaksanakan
oleh Penyusun KLHS yang memenuhi standar kompetensi, mencakup : Ketepatan keahlian
pada isu yang dikasi, dan Pengalaman di bidang penyusunan KLHS atau Kajian
Lingkungan Hidup yang sejenis.

Diharapkan tenaga ahli yang diusulkan memiliki kualifikasi dan persyaratan tertentu
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam kerangka acuan ini, yaitu:

a. Team leader (Ketua TIM)


Mempunyai latar belakang pendidikan Ilmu Lingkungan/Teknik Lingkungan/ Ekologi
Sumber Daya Alam dengan Kualifikasi Strata 2, Memiliki pengalaman kerja minimal 5
tahun, memiliki Sertifikasi Keahlian (SKA) Ahli Teknik Lingkungan- Madya dengan
kode 501, mempunyai pengalaman menyusun KLHS minimal 3 (tiga) dokumen dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir dibuktikan dengan SK Tim Penyusun KLHS. Adapun
masa kerja Team Leader dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 6 (Enam)
bulan;

8
b. Tenaga ahli Planalogi/Tata Ruang Wilayah,
Mempunyai latar belakang pendidikan dengan kualifikasi Strata 2 Planalogi yang
memiliki pengetahuan mendalam dalam Manajemen Lingkungan(Environmental
Management),memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun pada bidang yang sesuai,
dan memiliki Sertifikasi Keahlian (SKA) Ahli Perencana Wilayah dan Kota -
Madyadengan kode 502. Adapun masa kerja Tenaga Ahli Planologi dalam kegiatan
penyusunan KLHS adalah selama selama 6 (Enam) bulan;
c. Ahli Ilmu Lingkungan,
Memiliki kualifikasi Strata 2 Teknik Lingkungan/Ilmu Lingkungan/ Ekologi Sumber
Daya Alam/Evaluasi Sumber Daya Alam.Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun
pada bidang yang sesuai, serta memiliki Sertifikasi Keahlian (SKA) Ahli Lingkungan -
Madyadengan kode 501.Adapun masa kerja Ahli Ilmu Lingkungan dalam kegiatan
penyusunan KLHS adalah selama 6 (Enam) bulan;
d. Tenaga Ahli Geografi
Memiliki kualifikasi minimal Strata 1 di bidang Geografi/Geologi/Geofisikayang
mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang remote sensingdan Geographic
Information System (GIS)yang dibuktikan dengan sertifikasi keahlian Sistem Informasi
Geografi dan Remote Sensingdari lembaga yang berwenang,serta memiliki
pengalaman kerja minimal 5 tahun pada bidang yang relevan. Adapun masa kerja Ahli
Ilmu geografi dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4 (Empat) bulan;
e. Tenaga Ahli Hidrologi
Memiliki kualifikasi minimal Strata 2 di bidang hidrologi atau pengelolaan sumberdaya
air yang memiliki kemampuan analisis sumber daya air dan Daerah Aliran Sungai
(DAS) dan memiliki pengalaman kerja minimal3 tahun pada bidang yang sesuai,
sertamemiliki Sertifikasi Keahlian (SKA) Ahli Sumber Daya Air – Madya dengan
kode 211. Masa kerja tenaga ahli Hidrologi adalah selama 4 (Empat) bulan.
f. Tenaga Ahli Sosial Ekonomi Budaya
Mempunyai kualifikasi minimal Strata 1 di bidang Sosial/Ekonomi/Budaya, Memiliki
kemampuan fasilitasi dalam proses Focus Group Discussion (FGD), serta mampu
melakukan analisis sektor ekonomi, sosial dan budaya. Tenaga Ahli Sosial Ekonomi
Budaya memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun pada bidang yang relevan.Adapun

9
masa kerja Tenaga ahli Sosial Ekonomi Budaya dalam kegiatan penyusunan KLHS
adalah selama 4 (Empat) bulan.
g. Tenaga Ahli Biologi
Mempunyai kualifikasi minimal Stara 1 di bidang Biologi/Pertanian/Peternakan,
memiliki kemampuan untuk melakukan analisis sektor biologi, pertanian dan
pertenakan dengan pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 2 tahun pada bidang
yang sesuai. Adapun masa kerja tenaga ahli Biologi adalah selama 4 (Empat) bulan.
h. Tenaga Ahli Hukum atau Institutional
Mempunyai kualifikasi minimal Strata 1 di bidang Hukum, memiliki kemampuan
menganalisa kebijakan secara lokal maupun regional.Memiliki pengalaman kerja
minimal 2 tahun. Adapun masa kerja ahli Hukum dalam kegiatan penyusunan KLHS
adalah selama 4 (Empat) bulan;
i. Ahli GIS
Mempunyai Kualifikasi minimal Strata 1 yang memiliki kemampuan pemetaan dengan
pe kerja minimal 2 tahun dibidang pemetaan. Adapun masa kerja ahli GIS dalam
kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4 (Empat) bulan;
j. Asisten Tenaga Ahli,
Mempunyai kualifikasi minimal Strata 1.Mempunyai pengalaman serupa minimum 2
tahun sangat diutamakan dengan latar belakang pendidikan Teknik Lingkungan/Ilmu
Lingkungan/Teknik Sipil (Hidrologi). Jumlah tenaga asisten sebanyak 4 (Empat) orang.
Adapun masa kerja asisten tenaga ahli dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah
selama 6 (Enam) bulan.

VI. KELUARAN
Kegiatan Jasa Konsultansi Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Aceh meliputi :
a. Laporan Pendahuluan, yaitu tahap persiapan melakukan pengumpulan data dan
informasi, Pendekatan Metode diantaranya dengan melakukan identifikasi KRP, metode
yang digunakan (Seminar, Workshop dan High Level Meeting), Penjadwalan kegiatan,
terkait dengan tahap lanjutan kegiatan;
b. Laporan Antara, yang berisi dari hasil Konsultasi Publik dan FGD, diantaranya berupa
hasil Identifikasi Pengaruh KRP. Di samping itu dilaksanakan kegiatan Workshop I

10
dengan hasil Kajian dampak dari KRP dan Upaya mitigasi dampak yang ditimbulkan
dari KRP), Daya dukung dan daya tampung, Kajian KRP terhadap kawasan lindung
yang ada;
c. Laporan Akhir, berisi selain yang sudah tertuang dalam laporan antara, akan
melaksanakan kegiatan Workshop ke II, melakukan analisis untuk merumuskan
alternatif Penyempurnaan Kebijakan, Rencana, dan atau Program, serta Rekomendasi
Perbaikan Kebijakan, Rencana, dan atau Program serta integrasi hasil KLHS RTRW ke
dalam Dokumen RTRW.

VII. WAKTU DAN PEMBIAYAAN

Waktu pelaksanaan kegiatan Jasa Konsultansi Penyusunan Kajian Lingkungan


Hidup Strategis (KLHS) Revisi Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW) Aceh tahun 2019
adalah selama 6 (enam) bulan terhitung dari bulan April 2019 s/d September 2019 (jadwal
terlampir). Biaya penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Tata
Ruag Wilayah Aceh (RTRWA) tahun 2019 ini bersumber dari DPA SKPA DLHK Aceh
Tahun Anggaran 2019. Adapun total biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan Jasa
Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Tata Ruag
Wilayah Aceh (RTRWA) adalah sebesar Rp. 400.000.000, (empat ratus juta rupiah).
RAB terlampir.

VIII. PELAPORAN

Sistematika pelaporan dalam kegiatan Jasa Konsultansi Penyusunan Kajian


Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Aceh
tahun 2019 ini mengikuti aturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun laporan yang
diserahkan kepada Pengguna Anggaran adalah Hard File dan Soft file dalam Compact Disk
(CD) beserta lengkap dengan peta masing-masing 10 (sepuluh) rangkap.

11
VIII. PENUTUP

Demikian dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun sebagaimana


mestinya dan diharapkan menjadi panduan dalam kegiatan Jasa Konsultansi Penyusunan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Revisi Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW)
Aceh tahun 2019 .

Banda Aceh, Februari 2019


Kuasa Pengguna Anggaran
Bidang Tata Lingkungan dan Pengendalian
Pencemaran

Joni, ST, MT
Nip. 19710610 200112 1 003

12

Anda mungkin juga menyukai