Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)


RDTR DAN PERATURAN ZONASI KAWASAN
PERKOTAAN BULUKUMBA
TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I
URAIAN KEGIATAN

A. LATAR BELAKANG
Kebijakan

nasional

penataan

ruang

secara

formal

ditetapkan

bersamaan

dengan

diundangkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, yang kemudian
diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007. Kebijakan tersebut ditujukan untuk
mewujudkan kualitas tata ruang nasional yang semakin baik, yang oleh undang-undang
dinyatakan dengan kriteria aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.Namun, setelah lebih dari
25 tahundiberlakukannya kebijakan tersebut, kualitas tata ruang masih belum memenuhi
harapan.Bahkan cenderung sebaliknya, justru yang belakangan ini sedang berlangsung adalah
indikasi dengan penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan.Pencemaran dan kerusakan
lingkungan bahkan makin terlihat secara kasat mata baik di kawasan perkotaan maupun di
kawasan perdesaan.
Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut, maka tidak ada lagi tata
ruang wilayah yang tidak direncanakan. Tata ruang menjadi produk dari rangkaian proses
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena
itu, penegasan sanksi atas pelanggaran tata ruang sebagaimana diatur dalam UU 26 tahun 2007
menuntut proses perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan baik agar penyimpangan
pemanfaatan ruang bukandisebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah. Guna
membantu mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang wilayah maka Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS)menjadi salah satu pilihan alat bantu melalui perbaikan kerangka pikir
perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup.
Kegiatan penyusunan KLHS mengacu pada undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) dan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup nomor 27 Tahun 2009 Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik
IndonesiaNomor 09 Tahun 2011TentangPedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS) dalam rangka memandu penyelenggaraan KLHS bagi di Kabupaten/Kota.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Kerangka Acuan Kerja ini merupakan penuntun bagi Konsultan yang akan mengkaji KLHS
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Bulukumba adalah
sebuah bentuk tindakan stratejik dalam menuntun, mengarahkan, dan menjamin tidak terjadinya
efek negatif terhadap lingkungan dan keberlanjutan dipertimbangkan secara interen dalam
kebijakan, rencana dan program. Posisinya berada pada relung pengambilan keputusan. Oleh
karena tidak ada mekanisme baku dalam siklus dan bentuk pengambilan keputusan dalam
perencanaan tata ruang,
Tujuan KLHS Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan
Bulukumbayang banyak dirujuk oleh berbagai pustaka umumnya seputar halberikut (modifikasi
terhadap UNEP 2002: 496; Partidario 2007: 12):
a.

Memberi kontribusi terhadap proses pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil
berorientasi pada keberlanjutan dan lingkungan hidup, melalui:

identifikasi efek atau pengaruh lingkungan yang akan timbul

mempertimbangkan alternatif-alternatif yang ada, termasuk opsi praktek-praktek


pengelolaan lingkungan hidup yang baik

antisipasi dan pencegahan terhadap dampak lingkungan pada sumber persoalan

peringatan dini atas dampak kumulatif dan resiko global yang akan muncul

aplikasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Resultante dari berbagai kontribusi KLHS Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan
Zonasi adalah meningkatnya mutukebijakan, rencana dan program (KRP) yang dihasilkan.
b.

Memperkuat dan memfasilitasi AMDAL, melalui:

identifikasi sejak dini lingkup dan dampak potensial serta kebutuhaninformasi

identifikasi isu-isu dan pandangan-pandangan strategis yang berkaitan dengan justifikasi


proyek atau rencana usaha/kegiatan

c.

penghematan tenaga dan waktu yang dicurahkan untuk kajian.

Mendorong pendekatan atau cara baru untuk pengambilan keputusan,melalui:

integrasi pertimbangan lingkungan dan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam


proses pengambilan keputusan

dialog dan diskusi dengan para pihak yang berkepentingan dan penyelenggaraan
konsultasi publik

akuntabilitas dan transparansi dalam merancang, memformulasikan dan memutuskan


kebijakan, rencana dan program.

C. LOKASI KEGIATAN
Lokasi Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi di Kawasan Perkotaan Bulukumba.

D. SUMBER DANA DAN PAGU ANGGARAN


Untuk pelakanaan kegiatan ini tersedia Pagu anggaran termasuk PPN, sumber dana
berasal dari APBD Tahun anggaran 2015.
Untuk kegiatan penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Startegis (KLHS) Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaaan Bulukumba ini
diperlukan biaya Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah).

E.

TENAGA AHLI
Konsultan wajib menyediakan tenaga ahli bidang tata-lingkungan yangbertanggungjawab sebagai
Team Leader.Untuk melaksanakan tugasnya, konsultanharus menyediakan tenaga ahli sebagai
berikut.
a. Team Leader (S1-Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota) Pengalaman 5 tahun
b. Ahli Geodesi/Geografi (S1Geodesi/Geografi/Perencanaan Wilayah dan Kota)Pengalaman 4
Tahun
c. Ahli Lingkungan (S1-Lingkungan) Pengalaman 4 Tahun.
Selain tenaga Ahli diatas, Konsultan wajb menyediakan tenaga pendukung:
a. Operator Komputer
b. Surveyor

F.

KELUARAN
Keluaran Dokumen KLHS Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi Kawasan
Perkotaan Bulukumba yang diminta adalah:
1. Laporan Pendahuluan 10 Eksemplar
2. Laporan Draft Akhir10 Eksemplar
3. Laporan Akhir/Rencana 10 Eksemplar
4. Album Peta A3,10 Eksemplar
5. FD Laporan 5 Buah.

BAB II
WAKTU PELAKSANAAN
A. TIME SCHEDULE
Pekerjaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Bulukumba dijadwalkan berlangsung
selama 3 (Tiga) bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
dari pemberi pekerjaan kepada pihak pelaksana pekerjaan, dengan jadwal secara garis
besar sebagai berikut :

KEGIATAN

BULAN KE 1 BULAN KE 2 BULAN KE 3


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan/Pendahuluan
Survey dan Analisis
Perumusan Rencana
Pelaporan
Pembahasan/FGD

BAB III
LINGKUP KEGIATAN

Ada dua faktor utama yang menyebabkan kehadiran KLHS Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
dan Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan Perkotaan Bulukumbadibutuhkan saat ini: pertama, KLHS
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan Perkotaan Bulukumba
mengatasi kelemahan dan keterbatasanAMDAL, dan kedua, KLHS Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan Perkotaan Bulukumbamerupakan instrumen yang
lebih efektif untukmendorong pembangunan berkelanjutan.
Penerapan KLHS Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan
Perkotaan Bulukumba juga bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau instrumen pengelolaan lingkungan
lainnya, menciptakan tata pengaturan yang lebih baik melalui pembangunan keterlibatan para
pemangku kepentingan yang strategis dan partisipatif, kerjasama lintas batas wilayah administrasi,
serta memperkuat pendekatan kesatuan ekosistem dalam satuan wilayah (kerap juga disebut "bioregion" dan/atau "bio-geo-region"). Sifat pengaruh KLHS Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan
Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan Perkotaan Bulukumbaaplikasinya, baik dari sudut langkahlangkah procedural maupun teknik dan metodologinya.
Dokumen KLHS Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan

Perkotaan Bulukumbaharus memuat tentang identifikasi, deskripsi dan evaluasiterhadap


konsekuensi atau pengaruh lingkungan yang signifikan akan timbulsebagai akibat dari rencana
KRP (dan alternatifnya). Secara spesifik dokumenKLHS Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan
Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan Perkotaan Bulukumba harus memuat dan memperhatikan hal-hal
berikut (Sadler 2005):
a.

Pengetahuan dan metode terkini yang digunakan dalam menilaikonsekuensi atau pengaruh
lingkungan yang akan timbul,

b.

Arasrinci(levelofdetail)danmuatan yang terkandungdalamrancanganKRP serta posisi KRP


dimaksud dalam proses pengambilankeputusan,

c.

Kepentingan (interests) dari masyarakat

d.

Informasi yang dibutuhkan oleh institusi pengambil keputusan.

KLHS Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan Perkotaan
Bulukumbadapat memuat ulasan atau bahasan yangbersifat komprehensif dan memuat analisis
yang lebih dalam.Bilamana dilakukan pengumpulan dan analisis data yang lebih dalam, maka halhal yang patut diperhatikan adalah:
a.

Relevansi data dan informasi yang dianalisis dengan dengan karakter draftKRP yang
ditelaah. Untuk KLHS Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ)
Kawasan Perkotaan Bulukumbadibutuhkan data dan analisis yanglebih cermat untuk wilayahwilayah yang telah mengalami kerusakan sumberdaya alam yang tinggi (misal kawasan
lindung, habitat satwa liar).

b.

Analisis dari KLHSRencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan
Perkotaan Bulukumba diharapkan menggunakan metode analisis dan prediksi konsekuensi
lingkungan,baik berupa model-model deskriptif internal, model black-box empiris(statistik),
model matematik dan simulasi, hingga model-model scenario kebijakan dan analisis kualitatif.

c.

Identifikasi upaya untuk mencegah dan menanggulangi dampak negatif danmeningkatkan


dampak positif yang akan timbul dengan cara: Pertama, upaya mencegah dampaknegatif dan
meningkatkan dampak positif harus menjadi bagian yang integraldari KRP. Prinsip kehatihatian (Precautinary Principles) harus menjadipanduan bagi formulasi KRP bila KRP
dimaksud berpotensi membangkitkanresiko lingkungan yang tinggi. Kedua, hierarki
pengelolaan lingkungan(pencegahan, pengurangan, dan pengendalian limbah) sejauh
mungkindiaplikasikan secara penuh untuk mengatasi dampak yang bersifat negatif.Sebab
pada KLHS Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan
Perkotaan BulukumbaKebijakan sering dijumpai konflik kepentingan anti kebijakan yang
kemudian berujung diutamakannya kepentingan ekonomidan tidak diprioritaskannya
kepentingan lingkungan hidup.

d.

Dokumen KLHS Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) Kawasan
Perkotaan Bulukumbayangdihasilkan dengan standart mutu yang baik.

A. LINGKUP PELAKSANAAN KEGIATAN


Ruang Lingkup Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), mencakup :
1. Integrasi KLHS kedalam proses perumusan kebijakan, rencana, dan/atau program.

a) Karakteristik proses perumusan kebijakan, rencana dan/atau program di Indonesia.


b) Obyek KLHS
c) Integrasi KLHS ke dalam proses perumusan kebijakan, rancana dan/atau program.
2. tahapan pelaksanaan KLHS.

a) Penapisan
b) Mekanisme pelaksanaan KLHS
Pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap kondisi lingkungan
hidup di suatu wilayah.
perumusan alternative penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program.
Rekomendasi perbaikan kebijakan, rencana dan/atau program dan pengintegrasian hasil
KLHS.
3. Metode pelaksanaan KLHS.

a) Metode Pelaksanaan.
b) Data dan Informasi untuk KLHS.
c) Komunikasi dan Negosiasi dalam KLHS.
4. Dokumentasi, akses Publik, dan penjaminan kualitas KLHS.

a) Dokumentasi Pelaksanaan KLHS.


b) Akses Publik dalam KLHS.
c) Penjaminan kualitas dalam KLHS.
5. Melakukan Koordinasi dan Asistensi Kajian Lingkungan Hiidup Strategis (KLHS) terhadap

sinkronisasi Peta Dasar dan Peta Tematik pada Instansi terkait.

BAB V
PENUTUP
Dalam pelaksanaan kegiatan, Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan pedoman dasar yang dapat
dikembangkan lebih lanjut oleh pelaksana sepanjang keluaran akhir dapat dihasilkan secara optimal
dan sesuai dengan harapan, pelaksana kegiatan dapat mengurai secara rinci akan langkah-langkah
yang harus dilakukan sebagai tindak lanjut yang bersifat segera setelah diterimanya Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini, Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat dan apabila ada kekurangan dan kekeliruan
dalam penyusunannya maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai