Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) RENCANA DETAIL TATA


RUANG (RDTR) KABUPATEN NGADA TAHUN ANGGARAN 2016

1. LATAR BELAKANG
Proses pembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Ngada telah menunjukan hasil yang positif di berbagai segi kehidupan
masyarakat, meskipun dalam beberapa hal masih terdapat isu-isu lingkungan yang
terus-menerus menjadi perhatian untuk dapat diatasi secara optimal. Melalui
Undang - undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, kebijakan lingkungan dirumuskan dan diimplementasikan. Pada
pasal (15), disebutkan , instrumen Kajian Lingkungan Hidup Startegis (KLHS) wajib
dilaksanakan untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijakan, rencana, dan/atau program.

Disamping itu diamanatkan bahwa KLHS sebagaimana dimaksud wajib


diintegrasikan ke dalam penyusunan atau evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) beserta rencana rincinya, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP),
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota, termasuk memaduserasikan Kebijakan, Rencana, dan/atau
Program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup,
fungsi dan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di Kabupaten/Kota.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah proses untuk menelaah suatu
dampak Kebijakan, Rencana atau Program terhadap lingkungan. Atau sebaliknya
menalaah kondisi dan kecenderungan lingkungan untuk kemudian menyarankan
Kebijakan, Rencana atau Program. Kesemuanya ditujukan untuk mengintegrasikan
pertimbangan lingkungan dan konsep pembangunan berkelanjutan ke dalam suatu
kebijakan, rencana atau program dimana output KLHS adalah suatu dokumen telaah
(assessment document) yang disertai dengan suatu saran untuk kebijakan, rencana
atau program tergantung pada kedudukan dan sasaran penyelenggraan KLHS.
Kedudukan ini perlu ditegaskan karena apa yang disebut kebijakan, rencana atau
program mempunyai aneka kedudukan dalam berbagai tingkat. Misalnya di tingkat
Kota/Kabupaten ada Kebijakan dan Rencana pemerintah daerah yang ditetapkan
dengan peraturan daerah. Kedudukan inilah yang menentukan bagaimana proses
penyelenggaraan KLHS, siapa yang harus dilibatkan dan dimana serta bagaimana
bentuk keterlibatannya tersebut.

Dalam pelaksanaan kajian ini perlu dianalisis daya dukung dan daya
tampung baik itu secara kuantitatif ataupun kualitatif yang menjadi dasar
keterdukungan dan ketertampungan Kabupaten Ngada dalam mengambil
kebijakan/program. Secara sederhana daya dukung diartikan bahwa persediaan
sumberdaya alam lebih besar dari kebutuhan. Sedang daya tampung diartikan
sebagai kemampuan alam untuk menyerap buangan lebih besar dari apa yang
dibuang. Dalam kehidupan manusia yang begitu kompleks dimana dinamika
kebutuhan tinggi dan apa yang dibuang bisa berubah dan berkembang. Disisi lain
manusia juga mempunyai kemampuan mengatur dan menerapkan teknologi untuk
merubah dan meningkatkan daya dukung dan daya tampung tersebut. Terkait
dengan hal ini, maka dalam kajian yang akan dilaksanakan, dilakukan pula kajian
penentuan daya dukung dan daya tampung dari 12 (dua belas) sungai yang ada di
12 (dua belas) Kecamatan di Kabupaten Ngada.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67


Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah, dimana diatur
pelaksanaan KLHS dalam penyusunan atau evaluasi Rencana Pembangunan
Daerah adalah proses membuat dan melaksanakan KLHS yang dilakukan pada
penyusunan atau pada saat evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah; dan/atau kebijakan,
rencana, dan atau program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko
lingkungan hidup yang termuat dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah. Kegiatan yang harus dilaksanakan pasca terselenggaranya Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah melaksanakan publikasi laporan KLHS.
Adapun dokumen pelaksanaan KLHS merupakan dokumen publik yang harus dapat
diakses oleh setiap orang.

Kerangka acuan kerja merupakan pedoman kerja bagi Pokja PL dalam


rencana pelaksanaan KLHS dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD sejak tahap
analisis gambaran umum kondisi daerah sampai dengan penyusunan rancangan
akhir RPJPD dan RPJMD.

2. TUJUAN DAN SASARAN.


Tujuan pelaksanaan KLHS:
a. memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam penyusunan RPJPD, RPJMD dan
Renstra SKPD;
b. meningkatkan kualitas RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD sebagai upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Proses dan hasil pelaksanaan KLHS akan memberi kontribusi perbaikan materi
dalam penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD melaui meknisme :
a. Pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap kondisi
lingkungan hidup di suatu wilayah;
b. Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program;
dan
c. Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana,
dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan
berkelanjutan
Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Kajian kebijakan pengembangan wilayah dan tata ruang Kabupaten Ngada;
b. Pembaharuan informasi biogeofisik, demografi dan sosek, serta kerawanan
Kabupeten Ngada;
c. Inventarisasi potensi sumberdaya alam;
d. Inventarisasi dan kajian tentang dokumen perencanaan pada tingkat lokal
(RPJMD, RPJPD, Renstra OPD, dll) dan tinjauan dokumen perencanaan
pada tingkat regional dan provinsi;
e. Inventarisasi isu lingkungan yang berkaitan dengan pemanfaatan
sumberdaya alam dan pengembangan wilayah Kabupeten Ngada;
f. Inventarisasi dan identifikasi sumber dan potensi pencemar lingkungan hidup
di Kabupaten Ngada terutama yang mempengaruhi pencemaran air dan
sumber air;
g. Analisis daya dukung dan daya tampung wilayah Kabupaten Ngada dan
dalam pengembangan konteks regional;
h. Rekomendasi kebijakan penggunaan sumber daya dan kebijakan
pengembangan wilayah Kabupaten Ngada.

3. LINGKUP KEGIATAN.
a. Rapat Persiapan/Koordinasi awal dalam rangka penyamaan pandangan,
difokuskan kepada diskusi dan mendapatkan umpan balik dari seluruh pihak
terkait utamanya adalah pihak SKPD dan stakeholder kunci lainnya;
b. Mengkaji dampak lingkungan atas rencana tata ruang dan
Kegiatan/Rencana/Program memberi kesempatan untuk memasukkan aspek
LH dalam proses perencanaan pada tahap sangat awal sehingga dapat
sepenuhnya memprakirakan dampak lingkungan potensial, termasuk yang
bersifat kumulatif jangka panjang dan sinergistik;
c. Forum Group Discussion dilaksanakan untuk mengelaborasi analisis dampak
KRP pada tataran konsep melalui empat kali pertemuan dan diskusi dengan
SKPD dan staleholder kunci lainnya. Termasuk melakukan workshop dalam
rangka uji publik terhadap dan umpan balik dari seluruh pihak, termasuk
mencoba melakukan sinkronisasi dengan KRP, dalam rangka
penyempurnaan substansi materi;
d. Dalam pelaksanaan FGD dihadirkan narasumber yang dapat menjelaskan
dan menjembatani kegiatan FGD serta memberikan penjelasan tentang
tujuan dan maksud penyusunan KLHS ini.
e. Melakukan inventarisasi dan kajian kebijakan yang mempunyai dampak
dalam proses pengambilan keputusan di Kabupaten Ngada;
f. Mengkaji daya dukung dan daya tampung Kabupaten Ngada baik itu melalui
pendekatan kuantitatif ataupun kualitatif;
g. Identifikasi, inventarisasi sumber pencemar air dan badan air penerima, serta
melakukan perhitungan beban pencemaran pada DAS Aesesa yang mengalir
di Kabupaten Ngada;
h. Melakukan kajian daya tampung dan daya dukung dari 12 (dua belas) sungai
yang melintasi 12 (dua belas) Kecamatan yang ada di Kabupaten Ngada;
i. Rapat pembahasan dengan para ahli dan tim yang terlibat dalam penyusunan
KLHS untuk melakukan kajian tentang isu - isu lingkungan yang mungkin
terjadi;
j. Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan (reporting and review);
k. Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan.

4. HASIL YANG DIHARAPKAN.


Hasil yang diharapkan dari penerapan KLHS Kabupaten Ngada adalah
tersusunnya laporan pelaksanaan KLHS yang memuat rekomendasi mitigasi
dampak negatif kebijakan dan/atau rencana pembangunan terhadap lingkungan
hidup disertai dengan serta kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup di Kabupaten Ngada yang dilengkapi dengan data hasil identifikasi dan
inventarisasi sumber daya alam. Laporan KLHS Kabupaten Ngada bersifat
interaktif yang dapat dan bahkan perlu dimutakhirkan oleh SKPD terkait.
Laporan KLHS ini diharapkan bermanfaat bagi penyusunan Rencana Tata
Ruang Daerah ataupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ngada
agar sesuai dengan prinsip - prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Dokumen - dokumen perencanaan dan lingkungan seperti halnya tata ruang,
rencana pembangunan dan status lingkungan hidup Kabupaten Ngada
merupakan referensi utama yang dapat dijadikan baseline bagi analisis KLHS
ini.

5. RENCANA KERJA PELAKSANAAN DAN METODE PENGKAJIAN.


Rencana kerja pelaksanaan adalah sebagai berikut :
a. Rapat Persiapan/Koordinasi awal dalam rangka penyamaan pandangan,
difokuskan kepada diskusi dan mendapatkan umpan balik dari seluruh pihak
terkait utamanya adalah pihak SKPD dan stakeholder kunci lainnya. Dalam
rapat persiapan ini Pokja KL membahas draft Kerangka Acuan Kerja (KAK)
yang telah disiapkan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang
Lingkungan Hidup dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada.
b. Pokja PL melakukan pra pelingkupan yang meliputi kegiatan :
 mengidentifikasi isu-isu lingkungan, isu-isu sosial budaya dan isu-isu
ekonomi, melalui diskusi internal Pokja PL;
 mengumpulkan data dan informasi terkait dengan isu-isu seperti
gambaran umum kondisi daerah, hasil-hasil kajian, dan publikasi -
publikasi yang ada;
 mengidentifikasi jenis dan sumber data yang masih diperlukan namun
belum tersedia; dan
 menginventarisasi pemangku kepentingan yang akan diikutsertakan
dalam pelaksanaan KLHS sesuai dengan daftar panjang isu

pembangunan.
c. Pra pelingkupan menghasilkan daftar panjang isu-isu lingkungan, isu-isu
sosial - budaya, dan isu-isu ekonomi yang telah didukung dengan data dan
informasi awal. Daftar panjang isu - isu ini digunakan sebagai bahan
pelingkupan bersama para pemangku kepentingan.
d. Pokja PL melaksanakan pelingkupan dimulai pada saat Tim Penyusun
RPJPD dan RPJMD melakukan analisis isu-isu strategis yang dihasilkan
pada kegiatan pra pelingkupan.
e. Pelingkupan dilakukan bersama pemangku kepentingan melalui :
 verifikasi daftar panjang isu pembangunan berkelanjutan dari kegiatan pra
pelingkupan;
 penapisan daftar panjang isu-isu lingkungan, isu-isu sosial-budaya dan
isu-isu ekonomi dilakukan dengan menggunakan kriteria sekurang-
kurangnya lintas sektor, lintas wilayah, berdampak kumulatif jangka
panjang, dan berdampak luas terhadap berbagai pemangku kepentingan;
 Penyepakatan hasil penapisan.
f. Pelingkupan menghasilkan daftar pendek isu-isu lingkungan, isu-isu sosial -
budaya, dan isu-isu ekonomi yang telah disepakati oleh pemangku
kepentingan.
g. Hasil pelingkupan ini digunakan untuk penajaman analisis isu strategis
RPJPD dan RPJMD yang akan digunakan oleh Tim Penyusun RPJPD dan
RPJMD untuk proses penyempurnaan rumusan visi, misi, dan kebijakan
daerah.
h. Pokja PL menyusun baseline data dengan melakukan analisis data dan
informasi hasil pelingkupan.
i. Pokja PL melakukan pengkajian keterkaitan, keseimbangan dan keadilan
dalam rancangan RPJPD dan RPJMD.
j. Pokja PL melakukan pengkajian pengaruh indikasi program prioritas dalam
rancangan RPJMD.
k. Pokja PL melakukan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan,
rencana, dan/atau program.
l. Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program
dilakukan melalui tahap identifikasi langkah - langkah mitigasi/adaptasi,
dan/atau alternatif berdasarkan hasil pengkajian sebelumnya.
m. Pokja PL menyampaikan alternatif rumusan kepada Tim Penyusun RPJPD
dan RPJMD dimana alternatif rumusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
disinergikan dengan isu strategis.
n. Pokja PL melakukan perumusan alternatif uraian visi dan misi daerah serta
sasaran pokok dan arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah
yang dilakukan melalui tahap identifikasi langkah-langkah mitigasi/adaptasi,
dan/atau alternatif berdasarkan hasil pengkajian keterkaitan, keseimbangan,
keadilan.
o. Pokja PL menyampaikan alternatif rumusan disinergikan dengan isu
strategis.
p. Pokja PL merumuskan rekomendasi KLHS berdasarkan rumusan
mitigasi/adaptasi, dan/atau alternatif berupa rekomendasi penyempurnaan
rumusan visi dan misi daerah serta sasaran pokok dan arah kebijakan
rencana pembangunan jangka panjang daerah. Rekomendasi ini akan
digunakan oleh Tim Penyusun RPJPD sebagai bahan dalam melaksanakan
forum konsultasi publik.
q. Rekomendasi berupa: rangkuman langkah - langkah mitigasi/adaptasi
dan/atau alternatif program prioritas, program - program prioritas yang
pengaruhnya perlu dikaji lebih dalam melalui proses KLHS pada saat
penyusunan rancangan Renstra SKPD.
r. Rekomendasi KLHS ini akan digunakan oleh Tim Penyusun RPJMD sebagai
bahan dalam melaksanakan forum konsultasi publik
s. Melakukan Konsultasi Publik bersama tim Penyusun RPJMD.
6. KEBUTUHAN NARASUMBER/AKADEMISI YANG DIPERLUKAN MEMBANTU
POKJA PL DALAM MELAKUKAN ANALISIS.
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan oleh
sebuah team lintas keahlian yang dilakukan selama 4 (Empat) bulan.
Diharapkan tenaga ahli yang diusulkan memiliki kualifikasi dan persyaratan
tertentu sebagaimana yang dipersyaratkan dalam kerangka acuan ini.
a. Team leader harus mempunyai latar belakang pendidikan Ilmu
Lingkungan/Teknik Lingkungan/Ekologi Sumber Daya Alam dengan degree
Strata 2 dan mempunyai pengalaman minimal 6 tahun atau Tenaga ahli
berserifikat keahlian ahli dengan pendidikan Strata 2 ilmu
lingkungan/Teknik Lingkungan/Ekologi Sumber Daya alam. . Adapun masa
kerja Team Leader dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4
(Empat) bulan;
b. Tenaga ahli Planalogi, dengan kualifikasi Strata Teknik 1 Teknik planalogi
yang memiliki pengetahuan mendalam dalam Urban Environmental
Management, pengalaman minimal 4 untuk pekerjaan yang serupa. Atau
Tenaga Ahli bersertifikat ahli muda dengan Pendidikan Strara 1. Adapun
masa kerja Tenaga Ahli Planologi dalam kegiatan penyusunan KLHS
adalah selama 4 (Empat) bulan;
c. Ahli Ilmu Lingkungan, dengan kualifikasi Strata 1 Teknik Kimia/Teknik
Lingkungan/Ilmu Lingkungan/Ekologi Sumber Daya Alam/Evaluasi Sumber
Daya Alam sebanyak 3 orang dengan pengalaman minimal 4 tahun
dengan pekerjaan yang serupa. Adapun masa kerja Ahli Ilmu Lingkungan
dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4 (Empat ) bulan; serta
memiliki kemampuan menganalisis daya dukung dan daya tampung
lingkungan.
d. Tenaga ahli Geodesi/geografi dengan memiliki pengetahuan tentang
kebumian serta kemampuan dalam bidang GIS dengan latar belakang
Teknik Geodesi/geografi dan pengalaman minimal 4 tahun. Adapun masa
kerja Ahli Ilmu Teknik Geodesi/geografi dalam kegiatan penyusunan KLHS
adalah selama 4 (empat) bulan;
e. Tenaga ahli Hidrologi yang memiliki kemampuan analisis sumber daya air
dengan latar belakang pendidikan Teknik Sipil/Teknik Lingkungan minimum
Strata 1 dengan pengalaman minimal 4 tahun. Masa kerja tenaga ahli
Hidrologi adalah selama 4 (empat) bulan.
f. Tenaga ahli Sosial Ekonomi Budaya yang memiliki kemampuan fasilitasi
dalam proses FGD, serta mampu melakukan analisis sektor ekonomi,
sosial dan budaya dengan latar belakang pendidikan sosial/ekonomi
dengan pengalaman minimal 4 tahun untuk pekerjaan yang serupa lebih
diutamakan. Adapun masa kerja Tenaga ahli Sosial Ekonomi Budaya
dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4 (empat) bulan
g. Tenaga ahli Biologi yang memiliki kemampuan untuk melakukan analisis
sektor biologi/ pertanian/ dan pertenakan terhadap lingkungan dengan latar
belakang Strata 1 Biologi/Pertanian/Peternakan dengan pengalaman
mengerjakan minimal 4 tahun untuk pekerjaan yang serupa lebih
diutamakan. . Adapun masa kerja tenaga ahli Biologi adalah 4 (empat)
bulan.
h. Tenaga ahli Hukum atau Institutional yang memiliki kemampuan
menganalisa kebijakan secara lokal maupun regional, dengan latar
belakang Strata 1 Ilmu Hukum dan pengalaman minimal 4 tahun. Adapun
masa kerja ahli Hukum dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4
(empat) bulan;
i. Asisten tenaga ahli, mempunyai pengalaman serupa minimum 2 tahun
sangat diutamakan dengan latar belakang pendidikan minimal Diploma 3
Kimia/teknik kimia/teknik lingkungan/ilmu lingkungan/teknik sipil hidrologi
jumlah tenaga asisten sebanyak 4 (Empat) orang. Adapun masa kerja
asisten tenaga ahli dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4
(Empat) bulan.

7. WAKTU DAN PEMBIAYAAN.


a. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 4 (empat) bulan atau
111 hari kalender.
b. Pembiayaan
Biaya Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kota Ngada ini bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ngada ,
tahun anggaran 2016 sebesar Rp 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah).
KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN NGADA

EMANUEL KORA,S.Sos,M.Si
PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19681225 199703 1 012

Anda mungkin juga menyukai