Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN JASA KONSULTANSI


PENYUSUNAN DOKUMEN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
RTRW KABUPATEN TOLITOLI
TAHUN ANGGARAN 2018

1. LATAR BELAKANG
Proses pembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Tolitoli telah menunjukan hasil yang positif di berbagai segi kehidupan
masyarakat, meskipun dalam beberapa hal masih terdapat isu-isu lingkungan yang
terus-menerus menjadi perhatian untuk dapat diatasi secara optimal. Melalui Undang-
undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, kebijakan lingkungan dirumuskan dan diimplementasikan. Pada pasal (15),
disebutkan, instrumen Kajian Lingkungan Hidup Startegis (KLHS) wajib dilaksanakan
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau
program.

KLHS juga diamanatkan sebagaimana dimaksud wajib diintegrasikan ke dalam


penyusunan atau evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) beserta rencana
rincinya, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota,
termasuk memaduserasikan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi
menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup, fungsi dan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup di Kabupaten/Kota.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah proses untuk menelaah


suatu dampak Kebijakan, Rencana atau Program terhadap lingkungan, serta
sebaliknya menalaah kondisi dan kecenderungan lingkungan untuk kemudian
menyarankan Kebijakan, Rencana atau Program. Kesemuanya ditujukan untuk
mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dan konsep pembangunan berkelanjutan
ke dalam suatu kebijakan, rencana atau program dimana output KLHS adalah suatu
dokumen telaah (assessment document) yang disertai dengan suatu saran untuk
kebijakan, rencana atau program tergantung pada kedudukan dan sasaran
penyelenggraan KLHS. Kedudukan ini perlu ditegaskan karena apa yang disebut
kebijakan, rencana atau program mempunyai aneka kedudukan dalam berbagai
tingkat. Tingkat kedudukan seperti di tingkat Kota/Kabupaten ada Kebijakan dan
Rencana pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah, ada juga
Kebijakan, Rencana dan Program Bupati yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Kedudukan inilah yang menentukan bagaimana proses penyelenggaraan KLHS, siapa
yang harus dilibatkan dan dimana serta bagaimana bentuk keterlibatannya tersebut.

Dalam pelaksanaan kajian ini perlu dianalisis daya dukung dan daya tampung
baik itu secara kuantitatif ataupun kualitatif yang menjadi dasar dukungan dan daya
tampung Kabupaten Tolitoli dalam mengambil kebijakan/program. Secara sederhana
daya dukung diartikan bahwa persediaan sumberdaya alam lebih besar dari
kebutuhan. Sedang daya tampung diartikan sebagai kemampuan alam untuk
menyerap buangan lebih besar dari apa yang dibuang. Dalam kehidupan manusia
yang begitu kompleks dan dinamika tinggi kebutuhan dan apa yang dibuang bisa
berubah dan berkembang. Disisi lain manusia juga mempunyai kemampuan mengatur
dan menerapkan teknologi untuk merubah dan meningkatkan daya dukung dan daya
tampung tersebut. Terkait dengan hal ini, maka dalam kajian yang akan dilaksanakan,
dilakukan pula kajian penentuan daya dukung dan daya tampung sumberdaya alam
yang terdapat di Kabupaten Tolitoli.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia


Nomor 09 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis,
kegiatan yang harus dilaksanakan pasca terselenggaranya Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) adalah melaksanakan publikasi laporan KLHS. Adapun dokumen
pelaksanaan KLHS merupakan dokumen publik yang harus dapat diakses oleh setiap
orang. Dalam kasus tertentu, pembuat kebijakan dapat mengadakan konferensi pers
atau pengumuman hasil kegiatan KLHS. Pengumuman ini dapat berupa
penyelenggaraan sosialisasi, yang dapat ditangggapi oleh publik. Ada baiknya,
kegiatan ini dalam format diskusi yang konstruktif melalui dialog intensif. Dalam hal
pemantauan dan/atau evaluasi terhadap implementasi kebijakan, rencana, dan/atau
program yang telah melalui proses KLHS, dilakukan sesuai prosedur pemantauan
dan/atau evaluasi masing – masing kebijakan, rencana, dan/atau program.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Pelaksanaan kegiatan ini bermaksud untuk melakukan penyusunan dokumen
KajianLingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Tolitoli. Adapun tujuan utama
penyusunan KLHS Kabupaten Tolitoli adalah untuk mengidentifikasi pengaruh
rumusan Kebijakan, Rencana dan Program pembangunan terhadap lingkungan hidup
dan kemudian mengintegrasikan temuan-temuan proses pelaksanaan KLHS untuk
memperbaiki rumusan kebijakan, rencana maupun program di dalam Rencana
Pembangunan Kabupaten Tolitoli. Proses dan hasil pelaksanaan KLHS akan memberi
kontribusi perbaikan materi Rencana Tata Ruang ataupun Rencana Pembangunan
melalui:
 Penelaahan dan evaluasi pengaruh rumusan kebijakan dan rencana
pembangunan terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan fungsi lingkungan
hidup;
 Pengintegrasian konsep-konsep pembangunan berkelanjutan ke dalam
dokumen Rencana Pembangunan Kabupaten Tolitoli;
 Penyelenggaraan rangkaian forum dialog kelompok masyarakat Kabupaten
Tolitoli untuk mengidentifikasi kondisi dan permasalahan lingkungan serta
alternatif pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

3. SASARAN
Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
 Kajian kebijakan pengembangan wilayah dan tata ruang Kabupaten Tolitoli;
 Pembaharuan informasi biogeofisik, demografi dan sosek, serta kerawanan
Kabupaten Tolitoli;
 Inventarisasi potensi sumberdaya alam;
 Inventarisasi dan kajian tentang dokumen perencanaan pada tingkat lokal
(RPJMD, RPJPD, Renstra OPD, dll) dan tinjauan dokumen perencanaan pada
tingkat regional dan provinsi
 Inventarisasi isu lingkungan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya
alam dan pengembangan wilayah Kabupaten Tolitoli;
 Inventarisasi dan identifikasi sumber dan potensi pencemar lingkungan hidup di
Kabupaten Tolitoli terutama yang mempengaruhi pencemaran dan sumber
pencemaran.
 Analisis daya dukung dan daya tampung wilayah Kabupaten Tolitoli dan dalam
pengembangan konteks regional;
 Rekomendasi kebijakan penggunaan sumber daya dan kebijakan
pengembangan wilayah Kabupaten Tolitoli.

4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA ANGGARAN


Organisasi pengguna jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Tolitoli.

5. SUMBER PENDANAAN
Biaya Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Tolitoli ini bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Kabupaten Tolitoli,
Tahun Anggaran 2018 Sebesar Rp 400.000.000,- (Empat Ratus Juta Rupiah).

6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DAN ALIH PENGETAHUAN


a. Lingkup Kegiatan
 Rapat Persiapan/Koordinasi awal dalam rangka penyamaan pandangan,
difokuskan kepada diskusi dan mendapatkan umpan balik dari seluruh pihak
terkait utamanya adalah pihak OPD dan stakeholder kunci lainnya;
 Mengkaji dampak lingkungan atas rencana tata ruang dan
Kegiatan/Rencana/Program memberi kesempatan untuk memasukkan aspek
lingkungan Hidup dalam proses perencanaan pada tahap sangat awal sehingga
dapat sepenuhnya memprakirakan dampak lingkungan potensial, termasuk
yang bersifat kumulatif jangka panjang dan sinergistik;
 Forum Group Discussion (FGD) dilaksanakan untuk mengelaborasi analisis
dampak KRP pada tataran konsep melalui diskusi dengan OPD dan
stakeholder kunci lainnya. Termasuk melakukan workshop dalam rangka uji
publik terhadap dan umpan balik dari seluruh pihak, termasuk mencoba
melakukan sinkronisasi dengan KRP, dalam rangka penyempurnaan substansi
materi;
 Melakukan inventarisasi dan kajian kebijakan yang mempunyai dampak dalam
proses pengambilan keputusan di Kabupaten Tolitoli;
 Mengkaji daya dukung dan daya tampung Kabupaten Tolitoli baik itu melalui
pendekatan kuantitatif ataupun kualitatif;
 Identifikasi, inventarisasi sumber pencemaran yang terdapat di Kabupaten
Tolitoli.
 Melakukan kajian daya tampung dan daya dukung dari sumber pencemaran
yang terdapat di Kabupaten Tolitoli;
 Rapat pembahasan dengan para ahli dan tim yang terlibat dalam penyusunan
untuk melakukan kajian tentang isu-isu lingkungan yang mungkin terjadi;
 Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan (reporting and review);
 Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan.

b. Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultan ini harus dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, tepatnya di wilayah Kabupaten Tolitoli.

c. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh Pengguna Anggaran, maka penyedia jasa harus
mengadakan diskusi terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam
rangka alih pengetahuan kepada staf di lingkungan organisasi Pengguna
Anggaran.

7. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Metodologi yang digunakan adalah:
 Rapat Persiapan/Koordinasi awal dalam rangka penyamaan pandangan,
difokuskan kepada diskusi dan mendapatkan umpan balik dari seluruh pihak
terkait utamanya adalah pihak OPD dan stakeholder kunci lainnya;
 Mengkaji dampak lingkungan atas rencana tata ruang dan
Kegiatan/Rencana/Program memberi kesempatan untuk memasukkan aspek
Lingkungan hidup dalam proses perencanaan pada tahap sangat awal
sehingga dapat sepenuhnya memprakirakan dampak lingkungan potensial,
termasuk yang bersifat kumulatif jangka panjang dan sinergistik;
 Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan untuk mengelaborasi analisis
dampak KRP pada tataran konsep melalui empat kali pertemuan dan diskusi
dengan OPD dan stakeholder kunci lainnya. Termasuk melakukan workshop
dalam rangka uji publik terhadap dan umpan balik dari seluruh pihak, termasuk
mencoba melakukan sinkronisasi dengan KRP, dalam rangka penyempurnaan
substansi materi;
 Melakukan inventarisasi dan kajian kebijakan yang mempunyai dampak dalam
proses pengambilan keputusan di Kabupaten Tolitoli;
 Mengkaji daya dukung dan daya tampung Kabupaten Tolitoli baik itu melalui
pendekatan kuantitatif ataupun kualitatif;
 Identifikasi, inventarisasi sumber pencemaran, serta melakukan perhitungan
beban pencemaran di Kabupaten Tolitoli.
 Melakukan kajian daya tampung dan daya dukung sumber pencemaran;
 Rapat pembahasan dengan para ahli dan tim yang terlibat dalam penyusunan
untuk melakukan kajian tentang isu-isu lingkungan yang mungkin terjadi;
 Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan (reporting and review);
 Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini Selama 120 (Seratus Dua Puluh) Hari
Kalender.

9. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan oleh
sebuah team lintas keahlian yang dilakukan selama 4 (Empat) bulan. Diharapkan
tenaga ahli yang diusulkan memiliki kualifikasi dan persyaratan tertentu sebagaimana
yang dipersyaratkan dalam kerangka acuan ini
 Team Leader harus mempunyai latar belakang pendidikan Ilmu Lingkungan/
Teknik Lingkungan dengan degree minimal Strata 2 mempunyai pengalaman
minimal 5 tahun, memiliki SKA Madya Teknik Lingkungan, atau Tenaga Ahli
bersertifikat keahlian, dan memiliki pengalaman menyusun KLHS. Adapun
masa kerja Team Leader dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4
(Empat) bulan;
 Tenaga Ahli Planologi, dengan kualifikasi Strata 1 Teknik Planologi/
Perencanaan Wilayah dan Kota yang memiliki pengetahuan mendalam dalam
Urban Environmental Management, pengalaman minimal 5 tahun atau Tenaga
Ahli bersertifikat ahli muda. Adapun masa kerja Tenaga Ahli Planologi dalam
kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4 (Empat) bulan;
 Tenaga Ahli Biologi yang memiliki kemampuan untuk melakukan analisis sektor
biologi terhadap lingkungan dengan latar belakang Strata 1 Biologi dengan
pengalaman mengerjakan minimal 5 tahun untuk pekerjaan yang serupa lebih
diutamakan. Adapun masa kerja tenaga ahli Biologi adalah 4 (empat) bulan.
 Tenaga Ahli Sipil dan Transportasi dengan kualifikasi Strata 1 Teknik Siipil dan
Transportasi, memiliki pengalaman kerja 5 tahun untuk pekerjaan yang serupa
lebih diutamakan. Adapun masa kerja Ahli Teknik Sipil dan Transportasi dalam
kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4 (Empat) bulan;
 Tenaga Ahli Sosial Ekonomi Budaya, dengan kualifikasi Strata 1
Sosial/Ekonomi/Budaya yang memiliki kemampuan fasilitasi dalam proses
FGD, serta mampu melakukan analisis sektor ekonomi, sosial dan budaya
dengan pengalaman minimal 5 tahun untuk pekerjaan yang serupa lebih
diutamakan. Adapun masa kerja Tenaga ahli Sosial Ekonomi Budaya dalam
kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 4 (Empat) bulan.
 Asisten Tenaga Ahli Lingkungan, mempunyai pengalaman serupa minimum 3
tahun sangat diutamakan dengan latar belakang pendidikan minimal Strata 1
Teknik Lingkungan/Ilmu Lingkungan, jumlah tenaga asisten sebanyak 1 (satu)
orang. Adapun masa kerja asisten tenaga ahli lingkungan dalam kegiatan
penyusunan KLHS adalah selama 3 (tiga) bulan.
 Asisten Tenaga Ahli Planologi, mempunyai pengalaman serupa minimum 5
tahun sangat diutamakan dengan latar belakang pendidikan minimal Strata 1
Teknik Planologi/ Perencanaan Wilayah dan Kota, jumlah tenaga asisten
sebanyak 1 (satu) orang. Adapun masa kerja asisten tenaga ahli planologi
dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 3 (tiga) bulan.
 Drafter, mempunyai pengalaman dalam perpetaan minimum 1 tahun sangat
diutamakan dengan latar belakang pendidikan minimal Strata 1 Teknik
Geodesi, jumlah tenaga asisten sebanyak 1 (satu) orang. Adapun masa kerja
drafter dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 3 (tiga) bulan.
 Surveyor, mempunyai pengalaman dalam survey lapangan minimum 1 tahun
sangat diutamakan dengan latar belakang pendidikan minimal D3 Survey,
jumlah surveyor sebanyak 3 (tiga) orang. Adapun masa kerja surveyor dalam
kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 2 (dua) bulan.
 Staff Administrasi/Sekretaris, mempunyai pengalaman dalam administrasi
minimum 1 tahun sangat diutamakan dengan latar belakang pendidikan minimal
D3 Manajemen/Administrasi Perkantoran, jumlah staff sebanyak 1 (satu) orang.
Adapun masa kerja staff dalam kegiatan penyusunan KLHS adalah selama 1
(satu) bulan.

10. KELUARAN
Hasil yang diharapkan dari penerapan KLHS Kabupaten Tolitoli adalah
tersusunnya laporan pelaksanaan KLHS yang memuat rekomendasi mitigasi dampak
negatif kebijakan dan/atau rencana pembangunan terhadap lingkungan hidup disertai
dengan serta kajian daya dukung dan daya tampung di Kabupaten Tolitoli yang
dilengkapi dengan data hasil identifikasi dan inventarisasi sumber pencemaran.
Laporan KLHS Kabupaten Tolitoli bersifat interaktif yang dapat dan bahkan perlu
dimutakhirkan oleh OPD terkait. Laporan KLHS ini diharapkan bermanfaat bagi
penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tolitoli agar sesuai dengan
prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Dokumen-dokumen perencanaan
dan lingkungan seperti halnya tata ruang, rencana pembangunan dan status
lingkungan hidup Kabupaten Tolitoli merupakan referensi utama yang dapat dijadikan
baseline bagi analisis KLHS ini.

11. LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran adalah
laporan pendahuluan, Laporan antara, laporan akhir dalam bentuk buku laporan KLHS
Kabupaten Tolitoli Tahun 2018. Masing-masing sebanyak 10 (sepuluh) rangkap dan
dalam Hardisk Eksternal.

Tolitoli, Oktober 2018


Kepala Bidang Penataan Ruang
Selaku Pejabat Pembuat komitmen

SAIFUDDIN, ST. MH.


NIP. 19760702 200604 1 008

Anda mungkin juga menyukai