OLEH :
SRI SUHARTANTA, SIP.MSi
NDH : A.13 /PKN II ANGKATAN XXIII / 2021
ii
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR ISTILAH / SINGKATAN
v
KATA PENGANTAR
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)
vii
BAB I
RENCANA PROYEK PERUBAHAN
1.1. JUDUL
Judul proyek perubahan adalah: “Peningkatan Capaian Pembangunan
Infrastruktur Daerah Melalui Partisipasi Stakeholders” disingkat (“INTAN
NAN INDAH”)
2
1.3. LATAR BELAKANG
Sistem pemerintahan daerah memasuki babak baru yaitu dengan
diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah yang membawa perubahan signifikan terhadap pembentukan Perangkat
Daerah dan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah. Demikian pula dalam
hal perencanaan pembangunan daerah telah mengalami beberapa perubahan
kebijakan yaitu: 1) teknis perencanaan dan anggaran adalah memastikan tujuan
pembangunan dapat dicapai dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya; dan
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keadilan alokasi pengeluaran atau
belanja pemerintah, kredit perbankan dan investasi swasta; 2) proses
perencanaan dan penganggaran adalah optimalisasi sumberdaya (baik
pemerintah dan dunia usaha) untuk mencapai tujuan pembangunan daerah, dan
memperbaiki kualitas belanja (Oktorialdi, 2016).
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menyatakan bahwa Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) bertujuan untuk mendukung koordinasi antar
pelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun
antara Pusat dan Daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan
partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Perencanaan
pembangunan adalah suatu usaha sadar, terorganisasi, dan terus-menerus
guna memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk mencapai
suatu tujuan tertentu (Arsyad, 2015: 156). Perencanaan adalah proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia (Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang SPPN). Dalam rangka mengimplementasikan Undang-
Undang tersebut telah dibentuk kelembagaan perencanaan pembangunan
daerah yang bertugas mengoordinasikan perencanaan pembangunan daerah
yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah disingkat BAPPEDA.
Berdasarkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 74 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 9 Tahun 2020, BAPPEDA mempunyai
tugas melaksanakan urusan penunjang pemerintahan dan tugas pembantuan di
bidang perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan serta
mengoordinasikan perencanaan dan pengendalian penugasan urusan
Keistimewaan.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bappeda mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan umum perencanaan pembangunan, penelitian, dan
pengembangan;
b. perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan, penelitian, dan
pengembangan;
3
c. penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja perencanaan
pembangunan, penelitian, dan pengembangan;
d. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
e. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
f. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan rencana kerja pemerintah daerah;
g. pengoordinasian perencanaan dan pengendalian pelaksanaan penugasan
urusan keistimewaan;
h. pengoordinasian dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan
p embangunan daerah;
i. pengoordinasian pengelolaan data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah;
j. penyusunan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah,
kecamatan, dan desa;
k. perencanaan kerja sama pembangunan antar daerah, swasta, dalam negeri,
dan luar negeri;
l. pengelolaan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah;
m. penyusunan rencana pembangunan daerah;
n. penyusunan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan
perkotaan;
o. penyusunan dan pelaksanaan pedoman keserasian pengembangan wilayah
perkotaan dan perdesaan;
p. penyusunan petunjuk pelaksanaan manajemen dan kelembagaan
pengembangan wilayah dan kawasan;
q. penyusunan petunjuk teknis pembangunan skala kecamatan dan desa;
r. penyusunan petunjuk pelaksanaan pengembangan pembangunan
perwilayahan;
s. penyusunan perencanaan kawasan strategis;
t. penyusunan perencanaan kawasan permukiman;
u. pelaksanaan pedoman dan standar pengembangan pembangunan
perwilayahan;
v. pelaksanaan konsultasi perencanaan pembangunan daerah;
w. pelaksanaan konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan;
x. pelaksanaan bimbingan, supervisi, dan konsultasi pengelolaan kawasan dan
lingkungan perkotaan;
y. perencanaan pembangunan daerah;
z. pengendalian rencana pembangunan daerah;
aa. evaluasi rencana pembangunan daerah;
bb. pembinaan rencana pembangunan perangkat daerah;
cc. pelaksanaan monitoring dan evaluasi rencana pembangunan daerah,
kecamatan, dan desa;
dd. pelaporan tugas pembantuan, hibah, dan bantuan;
ee. penyelenggaraan sistem pengendalian intern di bidang perencanaan
pembangunan, penelitian, dan pengembangan;
4
ff. penyusunan dan penerapan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang perencanaan pembangunan, penelitian, dan
pengembangan;
gg. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang
perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 4
Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2021-2016 telah ditetapkan Visi
Pembangunan yaitu: “Mewujudkan Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Yang
Bermartabat”. Untuk mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan sasaran
pembangunan daerah yaitu indeks infrastruktur daerah meningkat. Untuk
mencapai sasaran tersebut perlu adanya dukungan program dan kegiatan serta
anggaran. Dilain pihak berdasarkan data capaian kinerja menunjukkan bahwa
kinerja pembangunan infrastruktur belum tercapai berdasarkan yang
ditargetkan. Sebagai ilustrasi baik indeks jalan dan jembatan, layanan air minum
layak, dan luas daerah irigasi yang terairi irigasi serta infrastruktur lainnya
realisasi capaiannya sampai dengan tahun 2020 masih rendah masing-masing
sebesar 60,63, 87,86%, dan 64,74%.
5
menjadi acuan target pembangunan infrastruktur daerah, angka indeks yang
targetkan sebesar 85 pada Tahun 2026 sebagai berikut:
6
sehingga sangat sulit mencapai target RPJMD apabila tidak dilakukan upaya
terobosan inovasi melalui partisipasi stakeholders berupa: pendanaan Non APBD
baik dari APBN, APBD DIY, KPBU, dan CSR.
7
pendanaan pembangunan Non APBD Kabupaten dan semakin optimalnya
capaian pembangunan infrastruktur daerah melalui dukungan partisipasi
stakeholders berupa pendanaan Non APBD. Adapun pendanaan infrastruktur
daerah yang menjadi program prioritas daerah yaitu:
1) Jalan dan jembatan.
2) Air bersih berupa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
3) Persampahan dan sanitasi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).
4) Ruang terbuka hijau (RTH) dan atau Rest Area.
5) Perumahan dan permukiman.
6) Fasilitas infrastruktur lainnya.
Gambaran kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan melalui terobosan
inovasi, dapat disajikan sebagaimana pada gambar berikut:
1) Keterbatasan
kemampuan
keuangan 1. Tersedianya
Pemda untuk pendanaan
mendanai pembangunan
pembangunan infrastruktur
infrastruktur Partisipasi daerah Non
daerah stakeholders APBD
2) Pendanaan dalam Kabupaten
infrastruktur pembangunan 2. Peningkatan
daerah Non infrastruktur Capaian
APBD daerah berupa:
Kabupaten Pembangunan
pendanaan Infrastruktur
belum optimal Non APBD
3) Capaian Daerah diukur
Kabupaten dengan Indeks
pembangunan
infrastruktur Infrastruktur
daerah masih Daerah sesuai
rendah dengan target
dengan RPJMD Tahun
indikator 2022 s.d. 2026
indeks tercapai sebesar
infrastruktur 85
belum
mencapai
target
8
pusat melalui APBN dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Propinsi
Jawa Barat menuju Jabar Juara.
Hal tersebut sesuai dengan hasil analisis masalah dan isu strategis dengan
metode SOAR (Strengths, Opportunities, Aspirations, and Results), ditetapkan isu
strategis yaitu: “Meningkatkan capaian pembangunan infrastruktur daerah dengan
mendorong partisipasi stakeholders berupa pendanaan pembangunan
infrastruktur daerah Non APBD“. Selengkapnya disajikan dalam matriks hasil
analisis SOAR sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Analisis SOAR
STRENGTHS OPPORTUNITIES
FAKTOR KUNCI (KEKUATAN) - S (PELUANG) - O
9
infrastruktur daerah infrastruktur daerah pembangunan infrastruktur
bersumber Non APBD daerah bersumber Non
2) Implementasi program APBD Kabupaten
pembangunan
infrastruktur daerah.
3) Peningkatan capaian
pembangunan
infrastruktur daerah
diukur dengan indeks
infrastruktur daerah
meningkat.
4) Terwujudnya Visi
RPJMD yaitu:
peningkatan taraf hidup
masyarakat yang
bermartabat.
Sumber: Analisis SOAR, 2021.
Strategi yang ditempuh dalam manajemen perubahan ini adalah strategi
koordinasi perencanaan saling silang (cross functional planning) dengan para pihak
terkait. Proyek perubahan ini juga terinspirasi dengan kebijakan pembangunan
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan semangat "Perjumpaan"
dan "Silang Keruangan Wilayah" yang diletakkan sebagai strategi untuk memajukan
wilayah-wilayah pinggiran melalui silang infrastruktur wilayah, sehingga interkoneksi
antara permukiman-permukiman terpencil dengan pusat-pusat pelayanan
masyarakat akan terbangun secara baik, termasuk " infrastruktur" dengan wilayah-
wilayah kabupaten tetangga terutama untuk wilayah-wilayah tersulit karena faktor
topografi di Kabupaten Gunungkidul (https://jogjaprov.go.id/, 2021). Merespons hal
tersebut bagi kemajuan pembangunan di Kabupaten Gunungkidul, maka perlu
segera disiapkan dokumen rencana sejak awal mungkin (T-1), membangun
kesepakatan dengan para pihak agar memberikan dukungan berupa program
pembangunan infrastruktur di Kabupaten Gunungkidul sebagai daerah belakang
(hinterland) bisa lebih cepat berkembang dan maju menjadi kawasan strategis dan
cepat tumbuh. Dengan upaya tersebut, maka akan tercapai kondisi yang diharapkan
yaitu peningkatan capaian pembangunan infrastruktur daerah diukur dengan
peningkatan indeks infrastruktur daerah sesuai target RPJMD Tahun 2021. Sejalan
dengan tematik PKN II tentang kebudayaan maka pemilihan judul proyek perubahan
juga dikaitkan dengan filosofi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Hamemayu
Hayuning Bawana dalam konteks aparatur sipil negara khususnya: “Darmaning
Satriya Mahanani Rahayuning Nagara (pengabdian ksatria menyebabkan
kesejahteraan dan ketentraman negara)”, dalam konteks ini melalui arah kebijakan
pembangunan infrastruktur daerah (https://jogjaprov.go.id/, 2021).
10
Tema PKN II Value VKN ke Jabar dan Judul Proyek Perubahan
dan Tema VKN Agenda Visitasi ke Kraton
Yogyakarta
▪ Tema PKN: ▪ Pembangunan di Peningkatan Capaian
Kepemimpinan Provinsi Jabar dengan Pembangunan
Berbasis Pemeliharaan pendekatan kolaborasi Infrastruktur Daerah
dan Pengembangan ▪ Filosofi Hamemayu Melalui Partisipasi
Kebudayaan Menuju Hayuning Bawana, Stakeholders atau
Peradaban Masyarakat dalam konteks aparatur disingkat
Maju Mandiri Darmaning Satriya “(INTAN NAN INDAH)”
▪ Tema VKN: Mahanani Rahayuning
Pemanfaatan TI dan Nagara (pengabdian
Komunikasi Sebagai ksatria menyebabkan
Media Revitalisasi kesejahteraan
Budaya Dalam Rangka dan ketentraman negara)
Pemberdayaan ▪ Managemen dan
Masyarakat koordinasi perencanaan
pembangunan saling
silang (cross functional
planning)
Sumber: disarikan dari Buku Panduan Diklat PKN II Angkatan XXIII, Hasil VKN ke Propinsi
Jabar dan Kraton Ngayogyakarta.
11
2026, indeks infrastruktur daerah dari tahun ke tahun agar lebih meningkat
lagi, seiring dengan pendanaan pembangunan Non APBD serta didukung
peningkatan kemampuan keuangan daerah baik peningkatan PAD
maupun partisipasi dari stakeholders. Berdasarkan target RPJMD Tahun
2021-2026 target capaian indeks infrastruktur daerah 2026 sebesar 85.
Penerima manfaat proyek perubahan ini yaitu:
1. Pihak Internal
Bagi BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul manfaat proyek perubahan ini
akan meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah melalui
perubahan pola pikir dan strategi perencanaan pembangunan daerah ditarik
maju lebih awal (T-1) dan dalam merencanakan pembangunan khususnya
infrastruktur tidak hanya bertumpu dengan APBD Kabupaten saja, namun
harus dengan pola pikir manajemen koordinasi perencanaan saling silang
(cross functional planning) dengan didukung oleh Non APBD.
2. Pihak Eksternal
Pihak eksternal penerima manfaat yaitu Bupati, DPRD, Sekretaris Daerah,
Ka Dinas PUPR, PDAM, OPD lainnya, instansi pusat PUPR, Bappeda DIY,
dan Paniradya Kaistimewaan DIY.
Adapun manfaat proyek perubahan ini yaitu:
1) Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang responsive cepat
(agile) dan berkualitas.
2) Rencana pembangunan infrastruktur daerah semakin terarah disertai
dengan kepastian dalam pendanaannya.
3) Peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan taraf hidup
masyarakat melalui serangkaian program pembangunan yang bersumber
Non APBD Kabupaten.
4) Mendukung pencapaian visi dan misi RPJMD Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2021-2026, khususnya berkaitan dukungan terhadap pencapaian
indikator kinerja utama (IKU) RPJMD indeks infrastruktur daerah
meningkat.
5) Bagi pemerintah daerah dengan adanya terobosan inovasi ini ke depan
dari perspektif perencanaan pembangunan daerah, Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dapat mempersiapkan kerangka tata kala
perencanaan secara lebih awal (T-1) karena perencanaan pembangunan
daerah ditarik maju, dengan mempersiapkan usulan program prioritas
pada saat sebelum diselenggarakan Musrenbang Provinsi dan
Musrenbang Nasional Tahun 2022. Rutinitas selama ini yang terjadi
usulan program prioritas Non APBD baru disiapkan dan dengan waktu
mepet dan mendesak pada saat menjelang diselenggarakannya
Musrenbang Provinsi dan Musrenbangnas.
6) Bagi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Pusat, dan
CSR mempermudah dalam pengambilan keputusan tentang program
12
pembangunan karena secara kewilayahan lebih jelas mengetahui prioritas
dan kebutuhan rencana pembangunan infrastruktur daerah.
13
Gambar 2. Bagan Organisasi Tim
14
3) Mengimplementasikan proyek perubahan.
4) Menyiapkan, mengelola, dan mengatur administrasi proyek perubahan.
5) Melaporkan kemajuan dan perkembangan proyek perubahan.
d. Koordinator Sub Tim Identifikasi Potensi Infrastruktur Daerah
1) Menyiapkan bahan dan materi potensi infrastruktur daerah.
2) Melaksanakan survai dan kunjungan lapangan.
3) Menyusun hasil identifikasi potensi pembangunan infrastruktur daerah.
e. Koordinator Sub Tim Usulan/Rencana (APBN, APBD DIY, CSR, KPBU)
1) Menggagas masa depan melalui formulasi rencana.
2) Menyiapkan bahan dan materi usulan/rencana APBN, APBD DIY,
KPBU dan CSR.
3) Mengoordinasikan penyusunan usulan/rencana APBN, APBD DIY,
KPBU, dan CSR.
4) Aktif berkoordinasi dan berkonsultasi dengan para stakeholders.
f. Koordinator Sub Tim Video Profile
1) Menyiapkan bahan dan materi video profile program prioritas
pembangunan infrastruktur daerah.
2) Melaksanakan survai dan kunjungan lapangan.
3) Memfinalisasi video profile program prioritas pembangunan
infrastruktur daerah.
4) Aktif berkoordinasi dan berkonsultasi dengan para stakeholders.
g. Sekretariat
Memberikan dukungan administrasi kegiatan.
1.6.2. Rencana Tahapan Perubahan
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai mekanisme pentahapan
perubahan dan aktivitas serta output yang dilaksanakan dalam proyek
perubahan dimaksud. Adapun tahapan perubahan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
No. Milestone dan Rincian Waktu Output Pihak Yang Peran Team
Kegiatan Terlibat
1. Melapor dan Minggu Informasi Internal Menyiapkan
mengkomunikasikan ke 3 agenda (Kepala proposal
kepada Sekretaris Daerah Bulan proyek Bappeda, proyek
Kabupaten Gunungkidul Agustus perubahan, Sekretaris, perubahan
selaku Mentor 2021 dokumentasi Para Kabid)
15
No. Milestone dan Rincian Waktu Output Pihak Yang Peran Team
Kegiatan Terlibat
2. Mengkomunikasikan Minggu Informasi Seluruh Menyiapkan
kepada stakeholders ke 4 agenda personil bahan
internal tentang proyek Bulan proyek Bappeda materi dan
perubahan dengan pejabat Agustus perubahan, Kab. menyerap
administrator dan pejabat 2021 dokumentasi Gunungkidul masukan
pelaksana Bappeda internal
Kabupaten Gunungkidul pejabat dan
staf
Bappeda
3. Mengkomunikasikan Minggu Informasi Kepala Menyiapkan
kepada stakeholders ke 4 agenda dan Bappeda, bahan
eksternal tentang rencana Bulan ruang Kabid materi dan
proyek perubahan yang Agustus lingkup Perencanaa menyerap
akan dilakukan yaitu: 2021 proyek n, Sekretaris saran
Sekretaris Daerah, Dinas perubahan, Daerah, masukan
PUPRKP, BKAD, Bagian dokumentasi Kabag alur pikir
Administrasi Pembangunan Administrasi proyek
Setda Kab. Gunungkidul Pembangun perubahan
an Setda
4. Penyusunan Tim Efektif Minggu 2 Surat Kepala Menyiapkan
untuk Bulan Keputusan Bappeda, draft surat
mengimplementasikan Septemb tentang Kabid Fisik penugasan
rencana proyek perubahan er 2021 Pembentuka Prasarana, atau surat
yang akan dilakukan n Tim Efektif Kabid keputusan
Perencanaa
n
5. Rapat koordinasi tim efektif Minggu Tugas tim Kepala Menyiapkan
rencana proyek perubahan ke 2 efektif dan Bappeda, bahan rapat
yang akan dilakukan Septemb pembagian Kabid Fisik dan
er 2021 tugas tim Prasarana kerangka
efektif dan Kabid pikir/alur
Perencanaa kegiatan
n
6. Identifikasi potensi Minggu Dokumen Dinas Menyiapkan
pembangunan infrastruktur ke 3 Kesepakata PUPRKP, bahan,
daerah dengan metode Septemb n Rapat, Bagian peralatan
rapat kerja dan survai er 2021 Data Administrasi kerja,
lokasi lapangan di Potensi, Pembangun kerangka
kecamatan dan desa Laporan an, PDAM pikir
survai Tirta
lapangan Handayani
7. Penyusunan kerangka Minggu Dokumen Kabid Menyiapkan
acuan kerja (KAK) ke 3 KAK Perencanaa bahan dan
pedoman usulan Septemb n, Kabid materi
pendanaan Non APBD er 2021 Fisik
(APBN, APBD DIY,KPBU, Prasarana
dan CSR)
8. Penyusunan kerangka Minggu Dokumen Kabid Menyiapkan
acuan kerja (KAK) ke 4 KAK Perencanaa bahan dan
pembuatan video profile Septemb n dan Kabid materi
program prioritas er 2021 Fisik
pembangunan infrastruktur Prasarana
daerah
9. Pembuatan video profile Minggu Tersusun Kabid Menyiapkan
program prioritas ke 4 Story Line Perencanaa bahan,
pembangunan infrastruktur Septemb Video, Draft n, Kabid materi,
daerah er 2021 CD Profile Fisik editing dan
Prasarana, seterusnya
16
No. Milestone dan Rincian Waktu Output Pihak Yang Peran Team
Kegiatan Terlibat
Tim TI Video
Profile, dan
Kabid
Layanan
Informatika
Diskominfo
Serial Meeting:
17
No. Milestone dan Rincian Waktu Output Pihak Yang Peran Team
Kegiatan Terlibat
Kabid Fisik
Prasarana,
Kabid
Perencanaa
n
Koordinasi, komunikasi, dan konsultasi perencanaan dengan Para Pihak
15. Koordinasi dengan Minggu Pernyataan Ka Menyiapkan
Bappeda DIY ke 3 Dukungan Bappeda, bahan dan
Oktober Sekretaris, materi
2021 Kabid Fisik
Prasarana,
Kabid
Perencanaa
n
16. Koordinasi dengan Minggu Pernyatan Ka Menyiapkan
Paniradya Kaistimewaan ke 3 dukungan Bappeda, bahan dan
DIY Oktober Sekretaris, materi
2021 Kabid Fisik
Prasarana,
Kabid
Perencanaa
n
17. Koordinasi dengan DPRD Minggu Pernyataan Ka Menyiapkan
Kabupaten Gunungkidul ke 3 dukungan Bappeda, bahan dan
Oktober Sekretaris, materi
2021 Kabid Fisik
Prasarana,
Kabid
Perencanaa
n
18. Koordinasi dengan Ka Minggu Pernyataan Ka Menyiapkan
Balai Prasarana ke 3 Dukungan Bappeda, bahan dan
Permukiman Wilayah Oktober Kabid Fisik materi
(PPW) Kemen PUPR 2021 Prasarana,
KaDinas
PUPRKP,
Dirut PDAM,
Bagian
Administrasi
Pembangun
an Setda
19. Koordinasi dengan Ka Minggu Pernyataan Ka Menyiapkan
Balai Besar Wilayah ke 3 Dukungan Bappeda, bahan dan
Sungai Serayu Opak Oktober Kabid Fisik materi
(BBWSSO) KemenPUPR 2021 Prasarana,
KaDinas
PUPRKP,
Dirut PDAM,
Bagian
Administrasi
Pembangun
an Setda
20 Koordinasi dengan Ka Minggu Pernyataan Ka Menyiapkan
Satker Balai Pelaksanaan ke 3 Dukungan Bappeda, bahan dan
Jalan Nasional (BBPJN) Oktober Kabid Fisik materi
KemenPUPR 2021 Prasarana,
KaDinas
PUPRKP,
18
No. Milestone dan Rincian Waktu Output Pihak Yang Peran Team
Kegiatan Terlibat
Bagian
Administrasi
Pembangun
an Setda
21. Koordinasi dengan Ketua Minggu Pernyataan Ka Menyiapkan
Forum CSR ke 3 Dukungan Bappeda, bahan dan
Oktober Sekretaris, materi
2021 Kabid
Perekonomi
an, Kabid
Fisik
Prasarana,
Kabid
Pemerintaha
n, Sosial,
dan
Kebudayaan
22. Finalisasi video profile Minggu Video profile Kabid Memfinalka
program prioritas ke 4 prioritas Perencanaa n materi
pembangunan infrastruktur Oktober pembangun n, Kabid video profile
daerah 2021 an Fisik menjadi
Prasarana, dokumen/m
Kabid ateri akhir
Layanan
Informatika
Diskominfo,
Tim IT
No. Milestone dan Rincian Waktu Output Pihak Yang Peran Team
Kegiatan Terlibat
1. Rapat koordinasi Minggu Panduan Ka Menyiapkan
perencanaan persiapan ke 1 Musrenbang Bappeda, bahan dan
Musrenbang Prov. DIY Januari Dokumentas Ka BKAD, mendesain
2022 Kesepakata Sekretaris, acara
n Rapat, Kabid
readiness Perencanaa
criteria n, Kabid
Fisik
Prasarana,
Kabid
Litbangdal,
Kabid
Perekonomi
an, Kabid
Pemerintaha
n, Sosial,
dan
Kebudayaan
,
Bagian
Administrasi
Pembangun
an Setda
2. Rapat koordinasi Minggu Panduan Ka Menyiapkan
19
No. Milestone dan Rincian Waktu Output Pihak Yang Peran Team
Kegiatan Terlibat
perencanaan persiapan ke 2 Musrenbang Bappeda, bahan dan
Musrenbangnas Januari nas, Ka BKAD, mendesian
2021 Dokumen Sekretaris, acara
Kesepakata Kabid
n Rapat, Perencanaa
Readiness n, Kabid
criteria Fisik
Prasarana,
Kabid
Perekonomi
an, Kabid
Litbangdal,
Kabid
Pemerintaha
n, Sosial,
dan
Kebudayaan
3. Rapat koordinasi Minggu Dokumen Ka Menyiapkan
pelaksanaan Program ke 3 informasi Bappeda, bahan dan
CSR Januari pembangun Sekretaris, mendesain
2022 an melalui Kabid acara
Program Perekonomi
CSR an, Kabid
Fisik
Prasarana,
Kabid
Litbangdal,
Kabid
Perencanaa
n, Kabid
Pemerintaha
n, Sosial,
dan
Kebudayaan
4. Konsultasi ke Bappenas Januari Dokumen Ka Menyiapkan
RI dan menyerahkan 2022 laporan Bappeda, bahan dan
Video Profile Kabag materi serta
Administrasi mendesain
Pembangun acara
an Setda,
Kabid Fisik
Prasarana,
Kabid
Perencanaa
n
5. Pelaksanaan 2022 Dokumen BPPW, Pelaksanaa
pembangunan informasi BPJN, n fisik,
infrastruktur daerah pembangun BBWSSO, monitoring,
an Ka Bappeda evaluasi,
dan
pelaporan
6. Rapat koordinasi Minggu 1 Dokumen Ka Menyiapkan
penyusunan kerangka Januari Kesepakata Bappeda, bahan dan
acuan kerja penyusunan 2022 n Rapat Sekretaris, materi
Rencana Induk (Master Kabid Fisik
Plan) Penyediaan Air Prasarana,
Minum Kabid
Perencanaa
20
No. Milestone dan Rincian Waktu Output Pihak Yang Peran Team
Kegiatan Terlibat
n, Kabid
Perekonomi
an, Kabid
Litbangdal
7. Penyusunan Rancangan Minggu 2 Ranwal Ka Menyiapkan
Awal Rencana Induk Januari RISPAM Bappeda, bahan dan
Penyediaan Air Minum 2022 Sekretaris, materi
Kabid Fisik
Prasarana,
Bagian
Hukum dan
HAM
8. Penyusunan Rancangan Februari Rancangan Ka Menyiapkan
Akhir Rencana Induk s.d. Mei Akhir dan Bappeda, bahan dan
Penyediaan Air Minum 2022 Raperbup Sekretaris, materi
tentang Kabid Fisik
RISPAM Prasarana,
Bagian
Hukum dan
HAM Setda
9. Penetapan Rencana Juni Peraturan Ka Menyiapkan
Induk Penyediaan Air 2022 Bupati Bappeda, bahan,
Minum menjadi Peraturan tentang Sekretaris, mencetak
Bupati RISPAM Kabid Fisik bahan,
Prasarana, mensosialis
Kabag asikan ke
Hukum dan OPD
HAM Setda,
KaDinas
PUPRKP
No. Milestone dan Rincian Waktu Output Pihak Yang Peran Team
Kegiatan Terlibat
1. Pemanfaatan dan 2023- Hasil Ka Pemantaua
evaluasi hasil 2026 pembangun Bappeda, n,
pembangunan an telah BKAD, monitoring
infrastruktur daerah dimanfaatka Dinas dan
n oleh target PUPRKP, evaluasi
groups Bagian hasil
masyarakat, Administrasi pembangun
Operasi dan Pembangun an
pemeliharaa an Setda
n
infrastruktur
yang
terbangun
2. Pemantapan dan 2023- Dokumen Ka Penyiapan
pelembagaan koordinasi 2026 hasil Bappeda, bahan,
saling silang (cross monitoring Sekretaris, materi, dan
functional) dan perbaikan dan Kabid laporan
rencana pembangunan evaluasi, Perencanaa tahunan
infrastruktur daerah Dokumen n, Kabid
sebagai agenda pokok rencana Fisik
prioritas daerah program Prasarana
21
No. Milestone dan Rincian Waktu Output Pihak Yang Peran Team
Kegiatan Terlibat
lanjutan
3. Penerapan model 2023- Dokumen Ka Penyiapan
perencanaan dengan 2026 rencana Bappeda, bahan dan
mengimplementasikan pembangun Sekretaris, materi
perencanaan an (T-1) Kabid
pembangunan daerah lanjutan Perencanaa
yang ditarik maju (T-1) n, Kabid
Fisik
Prasarana
4. Evaluasi capaian 2023- Dokumen Ka Penyiapan
pembangunan 2026 evaluasi Bappeda, bahan,
infrastruktur diukur RPJMD dan KaDinasPU materi, dan
dengan indeks Evaluasi PRKP, pelaporan
infrastruktur daerah RKPD Bagian
Adminstrasi
Pembangun
an Setda
1.6.3. Anggaran
a. Identifikasi Stakeholders
Identifikasi stakeholders adalah identifikasi instansi/individu yang
berkepentingan dan memiliki pengaruh terhadap proyek perubahan. Pengaruh
tersebut dapat bersifat positif yang berarti mendukung, negatif yaitu menjadi
sumber penghambat, atau netral yaitu pengaruhnya tidak mendukung dan
menghambat proyek perubahan.
22
Tabel 11. Identifikasi Stakeholders dan Strategi Komunikasi
A Stakeholders Internal
B Stakeholders Eksternal
23
No. Stakeholders Strategi Dukungan/ Analisis
Komunikasi Pengaruh Stakeholders
Setda Gunungkidul
17. Tim Internal Koordinasi Positif (+) Defenders
dan informasi
18. Media Massa Koordinasi Positif (+) Aphatetics
dan informasi
b. Pemetaan Stakeholders
Pemetaan stakeholders diperoleh melalui proses identifikasi para
stakeholders yang terlibat dan terkena dampak dari proyek perubahan
baik secara langsung dan tidak langsung. Selanjutnya diidentifikasi lagi
sifat dukungan dari masing-masing stakeholders positif (+), negatif (-),
atau netral (+/-). Stakeholders yang memiliki dukungan positif berarti
mendukung dan diprediksi akan mendukung karena menerima dampak
positif dari proyek perubahan. Selanjutnya stakeholders juga akan
diidentifikasi terkait tinggi rendahnya kepentingan dan tinggi rendahnya
pengaruh terhadap proyek perubahan. Setelah dilakukan identifikasi dan
dikelompokkan menjadi 4 (empat) kuadran diperoleh hasil seperti gambar
di bawah. Pemetaan stakeholders yang terkait dengan penerapan inovasi
proyek perubahan disajikan pada gambar berikut.
Pengaruh
24
a) Promotors
Promotor adalah stakeholders yang memiliki kepentingan tinggi dan
pengaruh besar terhadap proyek perubahan. Stakeholder yang masuk
dalam kuadran ini adalah Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala Bappeda,
Kepala BKAD, Kepala Dinas PUPRKP, Kepala Dinas Kominfo,
Sekretaris Bappeda, Kabid Fisik Prasarana, Kabid Perencanaan, dan
Kabid lainnya. Semua stakeholders ini dinilai memiliki kepentingan
dan juga pengaruh yang besar dalam menentukan jalannya kebijakan
yang akan diambil serta memiliki pemahaman luas mengenai proyek
perubahan yang dilaksanakan.
b) Defenders
Stakeholders pada kuadran ini tergolong memiliki kepentingan tinggi,
tetapi pengaruhnya rendah. Stakeholders yang masuk dalam kuadran
ini yaitu seluruh staf Bappeda terutama yang termasuk dalam tim
internal dan perguruan tinggi. Yang masuk kategori defenders lainnya
yaitu PDAM Tirta Handayani , dan Perguruan Tinggi.
c) Latents
Pada kuadran ini diidentifikasi stakeholders yang kurang memiliki
kepentingan terhadap proyek perubahan, tetapi memiliki pengaruh
yang besar terhadap proyek perubahan maupun stakeholders sendiri.
Stakeholder yang masuk dalam kuadran ini adalah Bappeda DIY,
Balai Pengembangan Prasarana Wilayah Kementerian PUPR, Balai
Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Kementerian PUPR, Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR, Forum CSR, dan
Kabag Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Gunungkidul.
d) Aphetetics
Pada kuadran ini adalah stakeholders yang kurang memiliki pengaruh
dan kurang memiliki kepentingan. Stakeholders pada kuadran ini
adalah media massa. Stakeholders tersebut dinilai tidak memiliki
kepentingan dan pengaruh apa-apa dalam penentuan keberhasilan
proyek perubahan dimaksud, namun memiliki peran yang cukup baik.
25
No. Pemangku Kepentingan Ekspektasi Strategi
Komunikasi
laporan dan
meminta arahan
2. DPRD Memberikan dukungan Konsultasi
3. Sekretaris Daerah Menyetujui dan Menyampaikan
memberikan dukungan laporan dan
konsultasi
4. Kepala Dinas PUPRKP Memberikan dukungan Dialog, Diskusi
5. Kepala BKAD Memberikan dukungan Dialog, Diskusi
6. Ka Bappeda DIY Memberikan dukungan Dialog, Diskusi
7. Paniradya Kaistimewaan Memberikan dukungan Dialog, Diskusi
8. Ka Balai Prasarana Memberikan dukungan Dialog, Diskusi
Permukiman Wilayah
Kementerian PUPR
9. Ka Balai Besar Wilayah Memberikan dukungan Dialog, Diskusi
Sungai Serayu Opak
Kementerian PUPR
10 Ka Satker Balai Memberikan dukungan Dialog, Diskusi
Pelaksanaan Jalan Nasional
Kementerian PUPR
11. Forum CSR Memberikan dukungan Dialog, Diskusi
12. Kabag Administrasi Memberikan dukungan Dialog, Diskusi
Pembangunan Setda
13. Sekretaris Bappeda Memberikan fasilitasi Dialog, Diskusi,
kesekretariatan, Memberikan
pelaksana dan Arahan
penyiapan bahan
14. Kabid Fisik Prasarana Pelaksana dan Dialog,Diskusi,
Bappeda penyiapan bahan Memberikan
arahan
15. Kabid Perencanaan Pelaksana dan Dialog,Diskusi,
Bappeda penyiapan bahan Memberikan
arahan
16. Dirut PDAM Tirta Handayani Koordinasi, pelaksana, Dialog, Diskusi,
dan penyiapan bahan Memberikan
arahan
17. Perguruan Tinggi Koordinasi, penyiapan Dialog, Diskusi
bahan kajian
18. Media Massa Koordinasi Pemasaran,
sosialisasi
26
b. Product
Product yang dihasilkan dari proyek perubahan ini adalah: 1) Dokumen
identifikasi potensi pembangunan infrastruktur di Kabupaten Gunungkidul;
2) Dokumen rencana program dan pendanaan Non APBD meliputi: usulan
program Musrenbang Provinsi Tahun 2022 (termasuk dana keistimewaan),
usulan program Musrenbang Nasional Tahun 2022 dan Usulan program
CSR; dan 3) Video profile program prioritas pembangunan infrastruktur
daerah.
c. Price
Harga dari pelaksanaan proyek perubahan ini adalah Priceless, produk ini
tidak berbayar dan kebutuhan anggaran dengan mengoptimalkan anggaran
yang sudah ada dan relatif tidak menyerap anggaran biaya yang besar.
d. Place
Tempat untuk memasarkan proyek perubahan ini adalah melalui beberapa
media yaitu:
1) Membuat brosur program berupa hardcopy dan digital serta CD
program yang dibagikan kepada stakeholders.
2) Titik lokasi rencana program yang direncanakan.
e. Promotion
Proyek perubahan ini didukung oleh Bupati Gunungkidul, Sekretaris
Daerah, dan stakeholders lainnya. Dalam berbagai forum rapat kerja di
internal Pemerintah Kabupaten Gunungkidul proyek perubahan ini akan
disosialisasikan ke perangkat daerah.
27
Uraian Tingkat Penanggung Target
No. Rencana Mitigasi
Risiko Risiko jawab Waktu
Keterbatasan Koordinasi tim dan Kepala Minggu 3
waktu tim sosialisasi serta Bappeda September
efektif dalam pembagian kerja 2021
bekerja yang jelas
menjalankan
proyek
3. perubahan Sedang
karena
dimungkinkan
tumpang
tindih dengan
pekerjaan
lainnya
Masih adanya Penerapan protokol Kepala September s.d.
pandemi kesehatan dan Bappeda Nopember
COVID-19 menyesuikan 2021
yang dengan kebijakan
menjadikan PPKM, rapat tim,
fokus sosialisasi dengan
4. Sedang
stakeholders metode virtual
ditujukan meeting/zoom
pada meeting.
penanganan
pandemi dan
adanya PPKM
Program Konsultasi dan Bappeda Pada saat
belum koordinasi dikoordinasikan Proyek
disetujui oleh Sekda Perubahan
DPRD terkait (TAPD) berlangsung
dana segera teratasi
pendampinga karena pada
n saat
5. Sedang penyusunan
Proyek
Perubahan
sedang
tahapan
penyiapan
dokumen
RAPBD
28
BAB II
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
29
No. Tahapan dan Waktu Output Keterangan
Kegiatan Output
Rencana Proyek
Perubahan yaitu
Kepala Dinas
Pekerjaan Umum,
Perumahan Rakyat
dan Kawasan
Permukiman
1.5. Rapat Koordinasi 27 - Dokumen KAK Tercapai
Tim Efektif September usulan program
Penyusunan KAK 2021 pembangunan
Usulan Program APBN, APBD
Pembangunan DIY, Dana
Infrastruktur Daerah Keistimewaan
1.6. Rapat koordinasi tim 11 - Notulen Tercapai
efektif penyusunan Oktober - Dokumen
usulan program 2021 Rancangan
pembangunan Usulan Program
1.7. Rapat koordinasi tim 12 - Notulen Tercapai
efektif penyusunan Oktober - Dokumen
usulan program 2021 Rancangan
pembangunan Usulan Program
2 Identifikasi Potensi
Pembangunan
Infrastruktur
Daerah
2.1. Survai/Kunjungan 24 - Data/Foto Tercapai
Lapangan September Potensi
Penyediaan Air 2021 - Draft Dokumen
Bersih ke Kalurahan Identifikasi
Girisuko Kapanewon Potensi
Panggang Pembangunan
Infrastruktur
Daerah
2.2. Survai/Kunjungan 30 - Data/Foto Tercapai
Lapangan Dalam September Potensi
Rangka Identifikasi 2021 - Dokumen Hasil
Potensi Identifikasi
Pembangunan Potensi
Infrastruktur Daerah Pembangunan
ke Ngoro-Oro, Putat, Infrastruktur
Nglegi, Nglanggeran, Daerah
Ngalang, Banyusoca,
Sungai Oya
berbatasan Dlingo,
Bribin, Seropan,
Ngobaran, Baron,
Ngestirejo,
Banjarejo, Lokasi
30
No. Tahapan dan Waktu Output Keterangan
Kegiatan Output
JJLS, Jalan Kepek-
Ngobaran,
Jerukwudel
3. Serial Meeting
Dalam Rangka
Penyusunan
Dokumen Usulan
Program
Pembangunan
Infrastruktur
Daerah
3.1. Pertemuan dengan 23 Surat Tercapai
Institute Sains September Pernyataan
Teknologi AKPRIND 2021 Dukungan
Yogyakarta
3.2. Rapat Kerja 24 Notulen/Berita Tercapai
Perencanaan September Acara
Penyusunan Usulan 2021 Kesepakatan
Rencana Program
Prioritas APBN
3.3. Pertemuan dengan 29 Surat Tercapai
Sekolah Vokasi September Pernyataan
Universitas Gadjah 2021 Dukungan
Mada
3.4. Rapat Kerja 5 Oktober - Rancangan Tercapai
Perencanaan 2021 Dokumen
Penyusunan Usulan Usulan APBD
Rencana Program DIY
Prioritas Keistimewaan
Keistimewaan - Permohonan
(APBD DIY) Kekancingan
Tanah Sultan
Ground ke
Kraton
3.5. Rapat Kerja 4 Oktober Usulan Prioritas Tercapai
Perencanaan 2021 Pembangunan
Penyusunan Usulan Infrastruktur
Rencana Program APBN
Prioritas APBN
(Lanjutan)
3.6. Rapat Kerja 7 Oktober Dokumen Tercapai
Perencanaan 2021 Usulan Prioritas
Penyusunan Usulan Pembangunan
Rencana Program Infrastruktur
Prioritas APBD DIY APBD DIY Dana
Keistimewaan
3.7. Rapat Kerja 15 - Arahan melampaui
Konsultasi Oktober Kebijakan target
31
No. Tahapan dan Waktu Output Keterangan
Kegiatan Output
Perencanaan 2021 Bappenas
dengan BAPPENAS - Surat
RI Pernyataan
Dukungan
3.8. Rapat Kerja dengan 18,19 - Video melampaui
Asisten Deputi Oktober Pernyataan target
Investasi Strategis 2021 Dukungan
Kemenko Marivest - Dokumen hasil
RI kajian awal
KPBU
3.9. Rapat Kerja 27 - Dokumen Tercapai
Penyusunan Usulan Oktober Usulan Prioritas
Program CSR 2021 Pembangunan
(Corporate Social Melalui CSR
Responsibility)
3.10. Rapat Kerja 24,27 - Rancangan Tercapai
Penyusunan Oktober Peraturan
Peraturan Bupati 2021 Bupati tentang
tentang Pengelolaan Pengelolaan
Infrastruktur Infrastruktur Air
Bersih Berbasis
Masyarakat
4. Koordinasi,
Komunikasi, dan
Konsultasi
Perencanaan
Pembangunan
dengan Para Pihak
4.1. Koordinasi dengan 25 - Pernyataan Tercapai
Ketua Forum September Dukungan
Corporate Social 2021
Responsibilty (CSR)
4.2. Koordinasi dengan 5 Oktober - Pernyataan Tercapai
Kepala BAPPEDA 2021 Dukungan
DIY
4.3. Koordinasi dengan 4,5, - Pernyataan Tercapai
Paniradya Oktober Dukungan
Kaistimewan Daerah 2021, 1
Istimewa Yogyakarta Nopember
dan Panitikismo 2021
Kraton
4.4. Koordinasi dengan 5 Oktober - Pernyataan Tercapai
Kepala Balai Wilayah 2021 Dukungan
Sungai Serayu Opak
(BBWSSO)
Kementerian PUPR
4.5. Koordinasi dengan 22 - Pernyataan Tercapai
Balai Prasarana Oktober Dukungan
32
No. Tahapan dan Waktu Output Keterangan
Kegiatan Output
Permukiman Wilayah 2021
(BPPW)
Kementerian PU PR
4.6. Koordinasi dengan 29 - Dokumen Tercapai
DPRD Kabupaten Oktober APBD
Gunungkidul 2021 Perubahan TA
2021
- Pernyataan
Dukungan
Ketua DPRD
4.7. Koordinasi dengan 4 - Pernyataan Tercapai
Satker Balai Nopember Dukungan
Pelaksanaan Jalan 2021
Nasional
5. Penyusunan Video -
Profile Program
Prioritas
Pembangunan
Infrastruktur
5.1. Penyusunan Story 1 Oktober - Notulen Tercapai
Board Video 2021 - Foto
5.2. Pengambilan bahan 5,6,7 - Foto, Bahan Tercapai
di lapangan (gambar Oktober Video
dan video) 2021
5.3. Finalisasi 26 - Video Profile Tercapai
Penyusunan Video Oktober – Pembangunan
Profile Program Minggu I
Prioritas Nopember
Pembangunan 2021
Infrastruktur Daerah
6. Evaluasi dan Minggu I - Checking Tercapai
Pelaporan Nopember kelengkapan
2021 dokumen
- Laporan
kegiatan
33
tahap taking ownership yaitu pada tanggal 23 Agustus 2021. Pada
pertemuan ini Project Leader juga melaporkan kegiatan dan
mendiskusikan serta minta arahan tentang tema gagasan Proper
dengan Sekretaris Daerah Kab. Gunungkidul selaku Mentor Proyek
Perubahan dengan Rancangan Judul: Peningkatan Capaian
Pembangunan Infrastruktur Daerah Melalui Partisipasi Stakeholders.
34
Pada tanggal 31 Agustus dilanjutkan diskusi materi dan penyerahan
Judul Proyek Perubahan kepada Mentor.
35
Selanjutnya pada tanggal 14 September 2021, Project Leader
berkonsultasi dengan mentor sekaligus menyampaikan dokumen bahan
Seminar Proyek Perubahan bertempat di Ruang Kerja Sekretaris
Daerah.
Gambar 8. Konsultasi dengan Mentor berkaitan Dengan
Penyelenggaraan Seminar Proyek Perubahan, 14 September 2021
36
Gambar 9. Konsultasi Implementasi Proyek Perubahan
Paska Seminar dengan Mentor, 17 September 2021
Pada saat rapat pada tanggal 23 Agustus 2021, saat off campus,
bertempat di Ruang Rapat Kepala BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul.
project leader menyampaikan ide gagasan perubahan berkaitan
peningkatan capaian pembangunan infrastruktur daerah karena dengan
37
situasi kondisi sekarang pembangunan infrastruktur daerah sejatinya
tidak bisa hanya bertumpu melalui anggaran APBD Kabupaten saja,
tetapi harus ada inovasi terobosan melalui sumber dana Non APBD
Kabupaten. Berdasarkan data hasil evaluasi atas capaian RPJMD
menunjukkan bahwa capaian indeks pembangunan infrastruktur daerah
yang belum mencapai target RPJMD. Atas dasar pemikiran tersebut
para pejabat administrator dan pejabat pelaksana Bappeda sangat
mendukung gagasan perubahan tersebut. Oleh karena itu perlu
dibangun kesadaran bersama para pihak khususnya di internal
Bappeda untuk merencanakan pembangunan daerah dengan tidak
hanya basisnya sumber dana APBD Kabupaten saja yang jumlahnya
sangat terbatas, tetapi juga harus bersumber dana dari Non APBD baik
APBD DIY, APBN, dan CSR. Setelah jajaran internal sudah
mengadakan pertemuan rapat koordinasi internal selanjutnya
ditindaklanjuti dengan pembentukan Tim Efektif Peningkatan Capaian
Pembangunan Infrastruktur Daerah Melalui Partisipasi Stakeholders.
38
Kabupaten Gunungkidul berdiskusi tentang prospek dan kebijakan
pembangunan infrastruktur di Kabupaten Gunungkidul serta meminta
dukungan atas proyek perubahan.
Gambar 11. Koordinasi dengan Kabag Administrasi Pembangunan
Setda, 17 September 2021
39
Gambar 12. Koordinasi dengan Kepala Dinas PUPRKP,
17 September 2021
40
Gambar 13. Rapat Koordinasi Tim Efektif, 23 September 2021
41
f. Rapat Koordinasi Tim Efektif Penyusunan Usulan Program
Rapat koordinasi dilaksanakan untuk mengevaluasi progres kemajuan
implementasi proyek perubahan dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober
2021 untuk melihat perkembangan penyusunan usulan program
pembangunan infrastruktur daerah Kabupaten Gunungkidul. Salah satu
kesimpulan yang ada yaitu penyusunan usulan dana keistimewaan
disusun selama kurun waktu 5 (lima) tahun tidak hanya 1 (satu) tahun
anggaran saja, hal tersebut sesuai dengan arahan Bupati.
Gambar 15. Rapat Koordinasi Tim Efektif, 11 Oktober 2021
42
persiapan rapat koordinasi konsultasi penyusunan usulan APBN
dengan narasumber dari Kementerian Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas sebagai bagian serial
meeting perencanaan.
Gambar 16. Rapat Koordinasi Tim Efektif Penyusunan Usulan Program
12 Oktober 2021
43
Pada tanggal 24 September 2021 juga dilakukan kunjungan ke
Padukuhan Temuireng Desa Girisuko Kecamatan Panggang yang
didalamnya terdapat potensi sumber air dan pengembangan embung
untuk tandon air serta berdiskusi dengan warga setempat bersama
PDAM untuk penyediaan air bersih wilayah Kecamatan Panggang.
Berkaitan dengan survai sumber air ini dilanjutkan kunjungan Tim
Efektif ke lapangan bersama Direktur Utama PDAM dan Dinas
PUPRKP untuk mencari solusi pemenuhan sumber air dengan
menyambungkan dengan Sungai Bawah Tanah di Ngobaran atau
pengeboran atau mengambil dari sumber air di Banyusoca Playen.
Gambar 17. Kunjungan Lapangan Potensi Air Bersih di Kalurahan
Girisuko Kapanewon Panggang, 24 September 2021
44
2.1.2.3. Serial Meeting Dalam Rangka Penyusunan Dokumen Usulan
Program Pembangunan
45
dilakukan di Kabupaten Gunungkidul antara lain penataan Kawasan
Wisata Gunung Ireng dan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Untuk
Masyarakat yaitu: Kincir Angin atau Listrik Tenaga Bayu di Kemadang.
Hasil penelitian IST AKPRIND banyak berkaitan dengan pengembangan
teknologi dan infrastruktur yang bisa diterapkan untuk mendukung
kebutuhan infrastruktur daerah serta penyiapan desain perencanaan
yang berbasis riset. Pihak IST AKPRIND siap berkontribusi dan
mendukung pengembangan infrastruktur kawasan wisata dengan
menyusunkan gambar/desain pengembangan Gunung Ireng
(Gunungkidul Wilayah Utara) dan infrastruktur pendukungnya serta
pendampingan kepada masyarakat setempat.
Gambar 19. Diskusi Pemanfaatan Riset Teknologi IST AKPRIND
Yogyakarta, 23 September 2021
46
Kesimpulan rapat adalah membahas kebutuhan pembangunan
infrastruktur di Kabupaten Gunungkidul dan menyusun prioritas
kebutuhan infrastruktur daerah yang akan diusulkan ke APBN.
47
e. Rapat Kerja Perencanaan Penyusunan Usulan Rencana Program
Prioritas APBN
48
Gambar 24. Rapat Koordinasi Penyusunan Usulan Program
Infrastruktur, 6 Oktober 2021
49
h. Rapat Kerja Konsultasi Perencanaan dengan Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS RI
Rangkaian acara rapat kerja konsultasi perencanaan dengan BAPPENAS
RI adalah bagian acara serial meeting dalam rangka memaduserasikan
prioritas nasional dan prioritas pembangunan daerah khususnya yang
berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dengan harapan agar
Bappenas memberikan perhatian khusus terhadap lokus kegiatan
Kabupaten Gunungkidul dalam perspektif kebijakan Bappenas. Acara ini
mengundang Narasumber Pejabat Bappenas Bapak Togu S Pardede,
ST, MIDS. Adapun kesimpulan acara adalah:
- Kabupaten Gunungkidul agar memetakan potensi wilayah.
- Pembangunan infrastruktur merupakan prioritas dan direktif Presiden.
Sesuai dengan RKP Tahun 2022 bahwa Infrastruktur merupakan
prioritas nasional yang ke 5.
- Meskipun tidak masuk ke dalam Major Project, Kabupaten
Gunungkidul berpeluang menjadi Daerah Prioritas Pariwisata
sehingga aspek pembangunan infrastruktur bisa menjadi pendukung
konektivitas antar wilayah.
- Untuk wilayah Gunungkidul infrastruktur terbangun dalam proses yaitu
jaringan jalan lintas selatan (JJLS).
- Gunungsewu UNESCO Global Geopark perlu didukung dengan
pembangunan infrastruktur yang memadai.
- Arahan usulan pembangunan melalui APBN dapat berupa kegiatan
kantor pusat di daerah, kantor daerah (perwakilan pusat) di daerah,
dan melalui DAK Fisik Infrastruktur Daerah.
- Link acara dapat dilihat di:
https://www.youtube.com/watch?v=yMI7G0ZYhIs&t=3403s
Gambar 26. Serial Meeting Rapat Kerja Konsultasi Penyusunan
Program Bersama BAPPENAS RI, 15 Oktober 2021
50
kerja-pemerintah-kabupaten-gunungkidul-dengan-kementerian-
maritim-dan-investasi-republik-indonesia/).
Pada tanggal 18 Oktober 2021 berkat dukungan Kementerian Maritim
dan Investasi R.I. telah diselenggarakan rapat kerja secara khusus
membahas pengembangan infrastruktur daerah dan investasi di
Kabupaten Gunungkidul dengan menawarkan konsep Kerja Sama
Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Acara dimulai dengan Paparan
Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul berkaitan dengan arah
pembangunan infrastruktur di Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya
sebagai pemantik diskusi dan narasumber yaitu: Asisten Deputi Bidang
Investasi Infrastruktur Strategis Bapak Bimo Wijayanto, SE, Phd dan
Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Investasi, Bapak Latief Nurbana.
Rangkaian acara adalah:
- Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul (selaku Mentor)
memaparkan tentang Potensi Pembangunan Kabupaten Gunungkidul
- Asisten Deputi menyampaikan gambaran arah pengembangan
investasi dan infrastruktur khususnya di Kabupaten Gunungkidul
- Asisten Deputi menyampaikan peluang pembangunan infrastruktur
daerah melalui Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU)
- Diskusi mengalternatifkan untuk pembangunan PJU pada Kawasan
Pariwisata dan Pelabuhan di Kabupaten Gunungkidul dapat
diKPBUkan dan akan dikaji lebih lanjut.
- Tim Kementerian Maritim dan Investasi bersama Tim Efektif dan
Bupati Gunungkidul pada hari berikutnya melaksanakan kunjungan
lapangan ke Kabupaten Gunungkidul.
- Pembahasan tentang KPBU akan dilanjutkan pada Bulan Nopember
2021.
- Pada tanggal 19 Oktober 2021 dilaksanakan kunjungan lapangan.
Gambar 27. Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul Menyampaikan
Paparan pada Rapat Kerja Pengembangan Investasi dan KPBU Penyediaan
Infrastruktur Daerah, 18 Oktober 2021
51
j. Rapat Kerja Penyusunan Usulan Program CSR (Corporate Social
Responsibility)
52
Rancangan Peraturan Bupati sudah berhasil disusun oleh Tim Efektif yang
selanjutnya diupayakan agar ditetapkan menjadi Peraturan Bupati sebagai
Pedoman Penyediaan Infrastruktur Air Bersih berbasis masyarakat.
Dengan demikian para pihak yang berperan serta lebih luas lagi dan agar
terbangun keberlanjutan program dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Kegiatan penyusunan dan pembahasan Peraturan Bupati dilanjutkan pada
tanggal 27 Oktober 2021 untuk memfinalkan Rancangan Peraturan Bupati
tentang Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi.
Rapat lanjutan penyusunan Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Air
Bersih dilaksanakan untuk menyempurnakan materi Rancangan Peraturan
Bupati agar bisa ditetapkan. Pada rapat ini Bappeda juga mengundang dan
mendapatkan dukungan pakar/ahli dari Perguruan Tinggi yaitu STIE YKPN
Yogyakarta untuk memberikan saran dan masukan.
53
Gambar 31. Koordinasi dengan Ketua Forum CSR,
25 September 2021
54
pembangunan taman ruang terbuka hijau (RTH) di Kabupaten
Gunungkidul melalui pendanaan dari dana keistimewaan.
Gambar 33. Koordinasi dengan Paniradya Pati Kaistimewan DIY,
4 Oktober 2021
55
Gambar 35. Koordinasi dan Konsultasi dengan Wakil Gubernur DIY,
5 Nopember 2021
56
Gambar 36. Koordinasi dengan Kepala BBWSO KemenPUPR,
5 Oktober 2021
57
Gambar 37. Koordinasi dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah
Kementerian PUPR DIY, 22 Oktober 2021
58
g. Koordinasi dengan DPRD Kabupaten Gunungkidul
Koordinasi dengan DPRD Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan untuk
mendapatkan dukungan kebijakan penganggaran berkaitan dengan
rencana pembangunan infrastruktur daerah yang memerlukan dana
pendampingan dari APBD Kabupaten Gunungkidul sebagai persyaratan
readiness criteria terutama dalam rangka pengusulan pembangunan
infrastruktur daerah melalui pendanaan APBN. Secara umum Ketua
DPRD telah mendukung Peningkatan Capaian Pembangunan Infrastruktur
Daerah Melalui Partisipasi Stakeholders, termasuk dukungan dana
pendampingan APBD Kabupaten. Project Leader telah berkoordinasi
dengan Ketua DPRD berkaitan dukungan anggaran infrastruktur daerah
yang dianggarkan melalui RAPBD Perubahan Kabupaten Gunungkidul
Tahun Anggaran 2021. Pada tanggal 29 Oktober 2021 telah dilaksanakan
persetujuan bersama atas evaluasi RAPBD Perubahan Tahun 2021 yaitu:
- Penyiapan/Pematangan lahan untuk Pembangunan Instalasi
Pengolahan Air (IPA) SPAM IKK Baron (APBD Perubahan TA 2021).
- Pengadaan tanah untuk lokasi pembangunan air baku Bekah (APBD
Perubahan TA 2021).
- Pembangunan akses jalan menuju Lokasi TPST Banjarejo Tanjungsari
sebagai pendampingan Rencana Pembangunan TPST yang diusulkan
ke APBN Kementerian PUPR (APBD Perubahan TA 2021).
- Ketua DPRD memberikan pernyataan dukungan untuk Peningkatan
Capaian Pembangunan Infrastruktur Daerah Melalui Partisipasi
Stakeholders.
Gambar 39. Koordinasi dengan DPRD Kabupaten Gunungkidul
59
2.1.2.5. Penyusunan Video Profile Program Prioritas Pembangunan
Infrastruktur Daerah
a. Penyusunan Story Board
Rapat penyusunan Story Board dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober
2021 bersama Tim IT Bappeda dan Tim IT Dinas Kominfo yang
menyiapkan bahan dan menyusun profile untuk menyepakati story
board Potensi Pembangunan Infrastruktur Daerah di Kabupaten
Gunungkidul. Adapun Langkah-langkah penyusunan video profile
yaitu:
- Menyusun story board.
- Menentukan topik dan lokasi kegiatan.
- Menyusun narasi story board.
- Menentukan jadwal ke lapangan.
- Mempersiapkan peralatan kerja.
- Merancang shooting ke Zona Wilayah Kabupaten Gunungkidul
60
2.1.3 Hasil Pelaksanaan Rencana Jangka Pendek
Hasil pelaksanaan rencana jangka pendek selengkapnya disajikan
sebagai berikut:
a. Dokumen Hasil Identifikasi Potensi Pembangunan Infrastruktur Daerah
61
62
BERITA ACARA KESEPAKATAN
63
64
d. Dokumen Prioritas Usulan Pembangunan Infrastruktur CSR
65
e. Kajian Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)
66
g. Pernyataan Dukungan Para Pihak
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
Video Dukungan Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Video
Dukungan Ketua Forum CSR Kabupaten Gunungkidul, dan Video
Dukungan Asisten Deputi Investasi Strategis Kementerian Maritim dan
Investasi RI
77
Gambar Pemetaan Stakeholders
Sebelum Pelaksanaan Rencana Jangka Pendek
a) Promotors
Promotor adalah stakeholders yang memiliki kepentingan tinggi dan pengaruh
besar terhadap proyek perubahan. Stakeholder yang masuk dalam kuadran ini
adalah Bupati, DPRD, Sekretaris Daerah, Ka Bappeda, Ka BKAD, KaDinas
PUPRKP, Kepala Dinas Kominfo, Sekretaris Bappeda, Kabid Fisik Prasarana,
Kabid Perencanaan, dan Kabid lainnya. Semua stakeholders ini dinilai memiliki
kepentingan dan juga pengaruh yang besar dalam menentukan jalannya
kebijakan yang akan diambil serta memiliki pemahaman luas mengenai proyek
perubahan yang dilaksanakan.
b) Defenders
Stakeholders pada kuadran ini tergolong memiliki kepentingan tinggi, tetapi
pengaruhnya rendah. Stakeholders yang masuk dalam kuadran ini yaitu seluruh
staf Bappeda terutama yang termasuk dalam tim internal dan perguruan tinggi.
Yang masuk kategori defenders lainnya yaitu PDAM Tirta Handayani dan
Perguruan Tinggi.
c) Latents
Pada kuadran ini diidentifikasi stakeholders yang kurang memiliki
kepentingan terhadap proyek perubahan, tetapi memiliki pengaruh yang besar
terhadap proyek perubahan maupun stakeholders sendiri. Stakeholder yang
masuk dalam kuadran ini adalah Bappeda DIY, Balai Pengembangan Prasarana
78
Wilayah Kementerian PUPR, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak
Kementerian PUPR, Satker Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian
PUPR, Forum CSR, dan Kabag Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten
Gunungkidul.
d) Aphetetics
Pada kuadran ini adalah stakeholders yang kurang memiliki pengaruh dan
kurang memiliki kepentingan. Stakeholders pada kuadran ini adalah media
massa. Stakeholders tersebut dinilai tidak memiliki kepentingan dan pengaruh
apa-apa dalam penentuan keberhasilan proyek perubahan dimaksud, namun
memiliki peran yang cukup baik.
Adapun setelah implementasi proyek perubahan terjadi perubahan peta
stakeholders sebagai berikut:
Pengaruh
1. Bupati
2. DPRD
3. Sekda
4. Ka Bappeda
5. Ka BKAD
6. Ka Dinas PUPRKP
7. Ka Dinas Kominfo
Pengaruh tinggi,
8. Ka Bappeda DIY
kepentingan rendah
9. Paniradya Pati Kaistimewan
(Latens): 10. Ka BPPW KemenPUPR
11. Ka BBWSO KemenPUPR
------------------------------------- 12. Ka BPJN KemenPUPR
13. Kabag Administrasi
Pembangunan Setda
14. Forum CSR
15. PDAM Tirta Handayani
16. Perguruan Tinggi
Tambah Promotor:
1. ASDEP Kemenkomarivest
2. Bappenas K
e
p
e
Pengaruh rendah, Pengaruh rendah, n
kepentingan rendah kepentingan rendah t
(Aphatetics): (Defenders): i
Media Massa Staf Bappeda/Tim Internal
n
(Tim Data dan Usulan) g
Tenaga Harian Lepas (THL) a
n
79
2.3. STRATEGI KOMUNIKASI STAKEHOLDERS
Pengaruh/Kepenting
Pengaruh/Kepenting
Posisi Stakeholder
an (Sesudah)
an (Sebelum)
No. Stakeholder Peran Strategi
Komunikasi
80
arahan kebijakan
program serta
meminta
dukungan
program
8. Paniradya +- ++ Pendukung Promotor Berkonsultasi
Kaistimewan langsung,
berdiskusi, dan
mendapatkan
arahan kebijakan
program serta
meminta
dukungan
program
9. Ka BPPW +- ++ Pendukung Promotor Berkonsultasi
KemenPUPR langsung,
berdiskusi, serta
meminta
dukungan
program
10. Ka BBWSO +- ++ Pendukung Promotor Berkonsultasi
KemenPUPR langsung,
berdiskusi, serta
meminta
dukungan
program
11. Ka Satker BPJN +- ++ Pendukung Promotor Berkonsultasi
langsung,
berdiskusi, serta
meminta
dukungan
program
12. Kabag +- ++ Pendukung Promotor Berdiskusi,
Administrasi meminta
Pembangunan arahan/informasi
kebijakan serta
meminta
dukungan
13. PDAM Tirta -+ ++ Pendukung Defender Berdiskusi formal
Handayani ke dan informal serta
Promotor meminta
dukungan
14. Ketua Forum +- ++ Pendukung Promotor Berdiskusi tentang
CSR pembangunan
melalui CSR,
komunikasi formal
dan informal serta
meminta
dukungan
program
15. Perguruan Tinggi -+ ++ Pendukung Defender Berdiskusi tentang
ke peran Kampus
Promotor melalui Tri
Dharma
81
Perguruan Tinggi
dalam
pembangunan
serta meminta
dukungan
program di
Kabupaten
Gunungkidul
Dukungan Tambahan
16. BAPPENAS - + Pengarah Promotor Berkonsultasi,
menjalin
komunikasi,
meminta arahan
kebijakan
nasional, serta
permintaan
dukungan
17 Asisten Deputi - + Pengarah Promotor Berkonsultasi,
Investasi membuka
Strategis komunikasi formal
Kementerian dan informal,
Maritim dan permohonan
Investasi RI fasilitasi acara,
serta meminta
dukungan
82
dapat mendukung proyek perubahan yang dilaksanakan oleh Project Leader
bersama Tim Efektif.
83
Penerapan pendekatan organisasi Adaptif Agile dilaksanakan sebagai
berikut:
1) Pada kegiatan membangun nilai tim (value team) dan identifikasi pembagian
kerja Project Leader memberikan mandat dan keleluasaan kepada tim efektif
untuk berinovasi dan memberikan saran terhadap seluruh tahapan proyek
perubahan.
2) Pada kegiatan koordinasi project leader dan tim efektif dituntut untuk aktif
dan kreatif dalam menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan stakeholders
baik instansi pusat dan Pemda DIY.
84
a. Pemimpin membangun budaya dialog, komunikasi timbal balik, dan
diskusi yang partisipatif dengan ASN pejabat struktural dan staf sehingga
telah terbangun budaya tanggungjawab terhadap tugas pokok dan fungsi
masing-masing. Pemimpin juga belajar dari hasil VKN ke Propinsi Jawa
Barat yaitu Kepemimpinan Kolaboratif dan hasil VKN ke Kraton
Ngayogyakarta Hadiningrat yaitu seorang pemimpin harus menjiwai
filosofi Daerah Istimewa Yogyakarta Hamemayu Hayuning Bawana dalam
konteks aparatur sipil negara khususnya: “Darmaning Satriya Mahanani
Rahayuning Nagara (pengabdian ksatria menyebabkan kesejahteraan
dan ketentraman negara)”,melalui arah kebijakan pembangunan
infrastruktur daerah.
b. Pemimpin membangun sistem kerja yang efektif dan efisien dengan
menempatkan anggota tim sesuai dengan kemampuan, kompetensi, dan
ketrampilan yang dapat dikembangkan sehingga semua jenis pekerjaan
dapat diselesaikan dengan baik.
c. Pemimpin membangun komunikasi dialogis baik kepada pimpinan dan
para pegawai dengan memberikan muatan yang membangun hubungan
kedekatan dan semangat kerja tim efektif dengan menekankan saling
kepedulian dan saling membantu serta memberikan dukungan penguatan.
d. Pemimpin membangun lingkungan kerja yang kondusif dan kompetitif
(enabling setting) dengan menerapkan persaingan terbuka kepada para
pegawai untuk mengambil risiko atau unjuk kerja masing-masing guna
mendapatkan hasil (outcomes) yang terbaik.
85
lainnya
Masih adanya pandemi Penerapan protokol kesehatan dan
COVID-19 yang menyesuikan dengan kebijakan
menjadikan fokus PPKM, rapat tim dengan metode
4.
stakeholders ditujukan virtual meeting/zoom meeting.
pada penanganan pandemi
dan adanya PPKM
86
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pelaksanaan rencana jangka pendek maka dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut:
a. Semua tahapan implementasi rencana jangka pendek telah dilaksanakan
semua sesuai dengan tahapan milestone yang direncanakan.
b. Tujuan jangka pendek proyek perubahan ini telah tercapai seluruhnya dan
dilaksanakan sesuai dengan tahapan yang direncanakan.
c. Dalam tahapan jangka pendek terdapat beberapa capaian yang
melampaui target awal yang direncanakan yaitu dukungan dan fasilitasi
Kementerian Maritim dan Investasi untuk merealisasikan KPBU di
Kabupaten Gunungkidul.
d. Tambahan hasil jangka pendek yaitu Rancangan Peraturan Bupati tentang
Pengelolaan Air Bersih dan segera akan diselesaikan pada tahun 2021 ini.
e. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi agar keberlanjutan pelaksanaan
rencana jangka pendek dilanjutkan rencana jangka menengah dan jangka
Panjang.
3.2. SARAN/REKOMENDASI
Saran/rekomendasi berdasarkan pelaksanaan proyek perubahan adalah:
a. Model pentahelix (pemerintah baik pusat dan daerah, dunia usaha,
perguruan tinggi/kampus, dan masyarakat) merupakan model
pembangunan infrastruktur daerah ideal ke depan yang perlu
dikembangkan.
b. Perlu komitmen para pihak khususnya ASN Bappeda dan Perangkat
Daerah lainnya dalam mengawal tahapan perencanaan pembangunan
infrastruktur daerah agar bisa terwujud.
c. Strategi dan pola pikir perencanaan dengan menerapkan pendekatan
saling silang perencanaan (cross functional planning) dan perencanaan
yang tidak boleh menunggu dan bertindak cepat (agile planning).
87
DAFTAR PUSTAKA
88
LAMPIRAN
89
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENTOR
90
FORMULIR MENTORING
91
92