TUGAS SARJANA
Oleh
NIM : 120403010
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini
dengan baik.
Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat yang harus dilalui untuk
dengan Peta Proses Regu Kerja (Studi Kasus PT. Cipta Baja Raya). Tugas sarjana
yang akan dibahas yaitu menyeimbangkan lintasan pada PT. Cipta Baja Raya
yang memproduksi gears, dengan menggunakan metode work sampling dan peta
Penulis menerima kritikan yang berhubungan dengan isi tugas sarjana ini.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik atau saran yang membangun dalam
Banyak pihak yang telah membantu, memberi dukungan dan doa kepada
penulis selama penyusunan tugas sarjana ini. Oleh karena itu, penulis ingin
1. Kedua orang tua, Isa Ashari Dalimunthe (Alm) dan Masjelita Harni Hasibuan,
saudara dari penulis yaitu Renni Zubaida, Parna Zunisah, Gina Ashari dan
Oktavia, serta Royanna Hasibuan yang telah memberikan motivasi dan doanya
3. Ibu Ir. Dini Wahyuni, MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Sarjana yang
laporan.
6. Bapak Ikhsan Siregar, ST, M. Eng dan Ibu Rahmi M Sari, ST, MM (T) selaku
7. Bapak Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE selaku dosen wali selama penulis
waktu untuk memberi penjelasan tentang keadaan lantai pabrik dan informasi
lainnya.
9. Seluruh jajaran staff dan karyawan di lingkungan PT. Cipta Baja Raya yang
10. Bang Mijo, Bang Ridho, Bang Nur, kak Dina, Kak Ani, Kak Rahma, Kak
Mia, selaku staff jurusan yang membantu selama perkuliahan dan dalam
11. Teman-teman sepabrik tugas sarjana yaitu Dessy Angelina ST dan Abdul
12. Sahabat tercinta, Ade Amalia, Adelia Katherina, Rahmawati Putri, Risa
Fitrijayati, Nurhalimah, Inka Havvy ST, Aulia Fadhli ST, Hery Chanra ST,
Yusuf Hanifiah ST, dan Reni Darmita yang telah mendukung, membantu dan
13. Sahabat asisten Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja, Andy
Suryadi ST, Rian Maulana ST, Jennifer Tanujaya, Sarmida Novianna, Erin
sarjana.
sarjana.
16. Senior-senior dan adik junior di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik,
17. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
HALAMAN
HALAMAN
Diperlukan............................................................ III-14
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
TABEL HALAMAN
1.1. Data Permintaan Produk PT. Cipta Baja Raya pada Bulan
5.6. Uraian Proses Produksi Gear dan Jarak Perpindahan ......... V-13
5.9. Data Jumlah Tenaga Kerja pada Proses Produksi Gear ...... V-19
TABEL HALAMAN
TABEL HALAMAN
Index..................................................................................... V-46
5.30. Penugasan Elemen Kerja dari Solusi yang Terpilih ............ V-46
6.3. Perbandingan Peta Proses Regu Kerja Aktual dan Usulan .. VI-4
GAMBAR HALAMAN
2.3. Blok Diagram dari Uraian Proses Produksi Baja ............ II-10
4.4. Blok Diagram Pembuatan Peta Proses Regu Kerja ........ IV-8
LAMPIRAN HALAMAN
PENDAHULUAN
PT. Cipta Baja Raya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang foundry (pengecoran logam besi dan baja) yang berlokasi di Jalan
Pertahanan No. 96 Patumbak, Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. PT. Cipta
Baja Raya menerapkan sistem produksi make to order (MTO), yaitu produk
dibuat berdasarkan pesanan dari konsumen. PT. Cipta Baja Raya memproduksi
berbagai spare part industri dengan jenis produk yang dihasilkan adalah grey cast
irons (contoh: gear dan coupling), ductile irons (contoh: pulley dan mangle
stands), low alloy steels (contoh: bollard dan bucket), dan carbon steels (contoh:
lorry wheel dan press cage). Berikut adalah data permintaan produk pada bulan
tertinggi setiap bulannya yaitu berkisar antara 181 hingga 220 unit selama
Proses produksi gear diawali dengan pembuatan drag dan mal di stasiun
kerja pattern. Kemudian drag dan mal tersebut dibawa ke stasiun kerja moulding.
Drag dan mal diisi pasir hingga penuh dan mengeras hingga terbentuk cetakan
pasir. Cetakan pasir dibawa ke stasiun kerja furnance. Besi yang telah melebur
hingga leburan besi terbentuk menjadi gear. Selanjutnya, gear yang telah
stasiun kerja fettling. Sisa-sisa pasir yang melekat di gear dibersihkan dengan
mesin shoot blasting. Selanjutnya gear dihaluskan dengan mesin gerinda. Gear
yang telah halus diuji sifat materialnya dengan menggunakan mesin heat
gear dilubangi dengan mesin bor, dibubut dengan mesin bubut dan dicat. Gear
dikirimkan ke konsumen.
Perusahaan memiliki lima stasiun kerja yaitu stasiun kerja pattern (SK-1),
stasiun kerja moulding (SK-2), stasiun kerja furnace (SK-3), stasiun kerja fettling
(SK-4), dan stasiun kerja machining (SK-5). Setiap stasiun kerja memiliki
persentase work dan idle yang berbeda. Data persentase work dan idle setiap
stasiun kerja yang diperoleh saat pengamatan awal di PT. Cipta Baja Raya dapat
Pada Tabel 1.3. dapat dilihat kapasitas dari masing-masing stasiun kerja
penumpukan work in process (WIP) pada lantai produksi gear. Berikut adalah
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari manajer produksi PT. Cipta Baja Raya,
jumlah output harian perusahaan berkisar antara 25 hingga 30 unit, dengan rata-
Akibat dari adanya penumpukan ini, target harian perusahaan tidak tercapai.
pekerja dapat mengurangi work in process di setiap target produksi. Gozali (2015)
algoritma genetik dengan inisial awal menggunakan metode rank position weight
menggambarkan kegiatan proses produksi gear pada lintasan produksi aktual dan
usulan serta membandingkan hasil yang diperoleh dari kedua peta tersebut.
menyebabkan penumpukan work in process pada stasiun kerja. Bila masalah ini
produksi yang seimbang dengan Peta Proses Regu Kerja di PT. Cipta Baja Raya.
lintasan aktual.
penumpukan.
lintasan usulan.
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Perusahaan
4. Rentang waktu untuk work sampling dimulai dari pukul 09.00 WIB-12.00
algoritma genetik.
berlangsung.
2. Semua mesin maupun peralatan yang digunakan pada proses produksi tidak
komponen besi atau baja cor untuk kebutuhan pemesinan dari berbagai industri
seperti crumb rubber, palm oil, heavy equipment, quarry, dan jobbing yang sesuai
dengan standard internasional. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2011, dengan
kantor pusat berlokasi di Jl. Bawean No. 66/104 Medan, sedangkan pabriknya
berada di Jl. Pertahanan No. 96 Dusun 6 Patumbak – Deli Serdang. PT. Cipta Baja
Raya adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Golgon. Perusahaan ini memiliki
maka pada tahun 2013 PT. Cipta Baja Raya melakukan penambahan kapasitas
dari besi dan baja bahkan menggunakan berbagai jenis stainless steel. Kemajuan
seperti spectrometer untuk menganalisa komposisi besi dan baja serta stainless
steel dengan cepat dan akurat dan adanya heat treatment yang berguna untuk
memperbaiki sifat-sifat fisik dan meningkatkan kekuatan mekanis pada besi dan
baja. PT. Cipta Baja Raya melakukan peningkatan kualitas dengan menerapkan
ISO 9001 dan SNI pada produknya. Kapasitas produksi pabrik adalah 4 ton/hari.
II-26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daerah pemasaran PT. Cipta Baja Raya adalah daerah-daerah di wilayah
Indonesia, seperti Medan, Kalimantan, dan Sulawesi. PT Cipta Baja Raya juga
dalam bidang pengolahan besi atau baja dengan menghasilkan berbagai produk
pabrik karet dan pabrik gula serta mesin-mesin pada pabrik kelapa sawit. Produk
benar-benar sesuai.
Kantor pusat PT. Cipta Baja Raya berlokasi di Jl. Bawean No. 66/104
Deli Serdang. Lokasi PT. Cipta Baja Raya pada peta dapat dilihat pada Gambar
2.1.
juga terdapat hubungan antara satu seksi dengan seksi lainnya melalui fungsi
masing-masing. Struktur organisasi PT. Cipta Baja Raya dapat dilihat pada
Gambar 2.2. Uraian tugas dan tanggungjawab tiap-tiap jabatan dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Wakil Direktur
Management
Representative
Cleaning Fabrication QC
Security Operator Operator Operator Operator Operator Operator Operator Driver Work
Service Checker
di PT. Cipta Baja Raya adalah enam hari kerja dalam seminggu, yaitu hari Senin
sampai dengan hari Sabtu dengan jam kerja per hari adalah delapan jam. Jam
kerja dimulai pada pukul 08.00 WIB–16.00 WIB dengan jam istirahat pada pukul
konsumen. Untuk kategori lokal, PT. Cipta Baja Raya berpedoman pada Standar
Australian (ASTM) dan lain-lain sesuai negara tujuan. Untuk itu, perusahaan
kualitasnya.
Standar mutu bahan yang digunakan PT. Cipta Baja Raya memiliki
beberapa kategori berdasarkan SNI untuk baja dan besi. Standar mutu bahan besi
Standar mutu bahan baja dapat dilihat pada Tabel 2.2. berikut:
baku, bahan penolong, dan bahan tambahan. Bahan baku adalah bahan yang
digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi, dimana sifat dan
mengalami proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi. Bahan baku yang
digunakan adalah baja, carbon, silikon dan mangan. Baja yang digunakan berasal
memperlancar proses produksi, tetapi bukan bagian dari produk akhir. PT. Cipta
Baja Raya menggunakan bahan penolong berupa kayu, paku, powder, pasir,
dalam rangka meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan dan bahan ini
merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan PT. Cipta
Baja Raya adalah cat. Cat digunakan agar produk yang dihasilkan tidak mudah
berkarat.
Uraian proses pembuatan produk dari baja pada PT Cipta Baja Raya
sebagai berikut:
1. Peleburan baja
furnace. Baja dilebur sampai suhu 1600oC selama 1 jam. Setelah 1 jam,
diambil sampel leburan baja untuk melihat berapa besar kadar dari campuran
tanur untuk memenuhi kadar tersebut. Setelah kadarnya sesuai, maka dituang
slag removal agar kotoran dapat menggumpal dan mengapung sehingga dapat
Proses pembuatan mal dan drag menggunakan kayu yang telah dipotong
gergaji bensaw. Kayu yang telah dipotong dibentuk menjadi mal dan drag.
dengan resin dan katalis. Drag yang telah selesai dibawa ke departemen
moulding dimana drag tersebut ditaburi oleh powder kemudian dituang pasir
tersebut ke dalam drag dan dibalik posisi drag sehingga mal berada di bagian
atas. Setelah dibalik, maka mal diangkat dan cetakan pasir telah terbentuk.
4. Pembersihan baja
menempel di baja. Setelah tidak ada lagi pasir yang menempel pada produk
pada produk untuk mendapatkan sifat mekanis dari logam yang diinginkan.
7. Finishing
Blok diagram dari uraian proses produksi produk dari baja dapat dilihat
Proses peleburan
baja
Pembuatan mal
Pembuatan
cetakan pasir
Pembersihan baja
Pengujian sifat
material
Pemeriksaan
kualitas baja
Finishing
Selesai
TINJAUAN PUSTAKA
guna mencapai efisiensi kerja yang tinggi dan meminimalisir waktu menunggu
(delay time) dan waktu menganggur (idle time) serta penumpukan material yang
akan terjadi dan juga dapat meminimalisir biaya produksi. Penyeimbangan lini ini
bertujuan untuk mendistribusikan setiap unit dan elemen kerja pada masing-
mungkin guna mencapai efisiensi dan produktivitas tinggi (Heizer & Render,
menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada tiap-tiap stasiun kerja1. Jika
yang satu dengan stasiun kerja yang lain memiliki beban kerja yang tidak
seimbang.
1
Rosnani Ginting, Sistem Produksi (Graha Ilmu: Yogyakarta, 2007), hlm. 205-210.
dengan berbagai alat akan mengerjakan elemen kerja ketika unit produk melewati
stasiun kerjanya. Jadi, dalam proses pengerjaan suatu produk, semua atau hampir
semua stasiun kerja terlibat dan item yang mengalami pengerjaan akan bertambah
masing stasiun kerja biasanya disebut service time atau station time, sedangkan
waktu yang tersedia pada masing-masing stasiun kerja disebut waktu siklus
(cycle time). Waktu siklus biasanya sama dengan waktu stasiun kerja yang paling
besar. Jangka waktu yang diperbolehkan untuk melakukan operasi pada stasiun
kerja ditentukan oleh kecepatan assembly line sehingga seluruh work center atau
stasiun kerja memiliki waktu siklus yang sama. Waktu menganggur (float time)
terjadi jika pekerjaan yang ditugaskan pada stasiun kerja membutuhkan waktu
yang lebih sedikit daripada waktu siklus yang telah diberikan. Maka selain untuk
Beberapa teknik menghasilkan solusi yang tepat untuk asumsi-asumsi yang telah
alternatif. Dalam proses assembling ada dua kondisi yang biasanya muncul, yaitu:
2. Apabila suatu komponen telah dipilih untuk dirakit maka urutan untuk merakit
pengerjaan komponen-komponen.
efektif yaitu dengan menggunakan diagram precedence. Maksud dari diagram ini
adalah untuk menggambarkan situasi lintasan yang nyata dalam bentuk diagram.
antara lain:
1. Elemen simbol, adalah lingkaran dengan nomor atau huruf elemen terkandung
identifikasi.
2 b
atau
Gambar 3.1. Elemen Simbol
hubungan dari elemen simbol yang satu terhadap elemen lainnya. Precedence
1 2 3
pada stasiun kerja juga dibatasi oleh zoning constraint yang menghalangi atau
pengelompokan elemen-elemen kerja pada stasiun kerja yang sama dengan alasan
tertentu.
Masalah pada lintasan produksi akan lebih terlihat pada proses perakitan
akan sangat sulit untuk menyeimbangkan panjangnya waktu siklus mesin, yang
kontinu lebih dapat dicapai dengan operasi perakitan yang dilakukan secara
pekerjaan kecil dengan waktu yang sangat pendek. Semakin besar fleksibilitas
keseimbangan yang dapat dicapai. Hal ini membolehkan aliran yang mulus
1. Elemen kerja, adalah pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu stasiun
kerja.
2
Hari Purnomo, Pengantar Teknik Industri (Graha Ilmu: Yogyakarta, 2004), hlm. 119-121.
satu unit produk pada satu stasiun kerja, biasanya adalah waktu stasiun
terbesar.
4. Waktu stasiun kerja (WSK), adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah
5. Waktu operasi (ti), adalah waktu standar untuk menyelesaikan suatu operasi.
6. Delay time/idle time, adalah selisih antara CT dengan WSK. Delay time
merupakan waktu menganggur yang terjadi setiap stasiun kerja. Besarnya idle
time dapat dihitung dengan cara mengurangi waktu yang tersedia dengan
7. Balance delay, adalah rasio antara waktu idle dalam lini perakitan dengan
waktu yang tersedia. Rumus yang digunakan untuk menentukan balance delay
elemen kerja yang dilakukan untuk setiap stasiun kerja harus memperhatikan
precedence diagram.
1. Efisiensi lini
Efisiensi lini adalah rasio antara waktu yang digunakan dengan waktu yang
keseimbangan apabila setiap daerah pada lini mempunyai waktu yang sama.
kerja yang ada sehingga membentuk stasiun kerja dengan berdasarkan waktu
siklus (CT) sehingga waktu yang tersedia di setiap stasiun kerja adalah sebesar
CT, dan waktu yang tersedia dalam lini perakitan secara total adalah CT
berikut:
n
ti
Efisiensi = i =1
100 %
CT N
dengan:
n = Jumlah elemen kerja yang ada
CT = Cycle Time
N = Jumlah stasiun kerja yang terbentuk
N
SI = (WSK max - WSKi)
i =1
2
dengan:
WSKmax = Waktu terbesar dari stasiun kerja terbentuk
WSKi = Waktu stasiun kerja ke -i yang terbentuk
N = Jumlah stasiun kerja yang terbentuk
dikemukakan oleh para ahli yang meneliti bidang ini. Secara garis besar, metode
1. Pendekatan Analitis
Metode ini biasanya lebih dikenal dengan ranked positional weight system
3
Rosnani Ginting, op. cit, hlm. 212-219.
2. Pendekatan Heuristik
kolom-kolom.
kiri dalam berbagai cara dan mengambil hasil gabungan terbaik yang
precedence.
kerja.
pendekatan secara matematis tidak ekonomis. Hal tersebut membuat para ahli
matematis dan akal sehat. Batasan heuristik menyatakan pendekatan trial and
error dan teknik ini memberikan hasil yang secara matematis belum optimal,
di awal tahun 1970 oleh John Holland yang memulai penelitiannya pada awal
tahun 1960. Algoritma genetik merupakan suatu metode untuk optimasi yang
elemen kerja yang tidak memiliki elemen pendahulu yang dilakukan secara
precedence. Untuk gen kedua ini dipilih dari elemen kerja yang memiliki
elemen pendahulu pada gen pertama (sudah ditugaskan). Proses ini untuk
mencari gen ketiga dan seterusnya sama dengan mencari gen sebelumnya. Hal
4
Lina Gozali, dkk, Analisa Keseimbangan Lini pada Departemen Chassis PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia dengan Algoritma Ant Colony, Rank Positional Weight, dan Algoritma
Genetika (Universitas Tarumanegara: Jakarta, 2015), hlm. 120.
precedence.
Pada bagian pembetukan populasi baru ini terdiri atas 3 bagian yaitu seleksi
a. Seleksi (selection)
dipilih untuk proses kawin silang dan mutasi. Seleksi digunakan untuk
mendapatkan calon induk yang baik. Induk yang baik akan menghasilkan
keturunan yang baik. Langkah pertama yang dilakukan dalam seleksi ini
adalah pencarian nilai fitness. Nilai fitness ini yang nantinya akan
menghasilkan titik baru dalam ruang pencarian yang siap untuk diuji.
Operasi ini tidak selalu dilakukan pada semua indvidu yang ada. Salah
(PMX). PMX merupakan rumusan modifikasi dari pindah silang dua poin.
c. Mutasi (mutation)
Mutasi ini dilakukan setelah diketahui fungsi suaian terbaik dari proses
kawin silang jadi hanya dipilih dari satu kromosom saja untuk dimutasi
mutasi terjadi, dimana proses penentuan titik ini dilakukan secara acak
Pada bagian ini yang direkonstruksi adalah bagian ekor, sedangkan untuk
bagian kepalanya tetap. Setelah itu dihitung nilai suaian jika kromosom-
4. Penerimaan (Accepting)
kromosom induk apabila anak menghasilkan nilai fungsi suaian yang lebih
induk.
5. Pengulangan (Looping)
biaya produksi5.
diambil dari kelompok data cenderung memiliki pola distribusi yang sama dari
1. Mendefenisikan masalah.
worksheet dan alat tulis untuk mengamati aktivitas operator, serta jam henti
ketelitian yang telah ditentukan terlebih dahulu agar dapat diketahui apakah
5
Ralph M. Barnes. Motion and Time Study Design and Measurement of Work. Seventh Edition.
(New York: John Wiley & Sons, 1980), hlm. 406
tidak berbeda dengan dilakukan untuk cara jam henti yaitu yang terdiri dari tiga
diukur pada populasi tersebut7. Menurut Slovin, ukuran sampel yang dapat diambil
adalah:
N
n=
1 + Ne 2
faktor utama yaitu tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan dari hasil pengamatan.
Dengan asumsi bahwa terjadinya kejadian seorang operator akan bekerja atau
6
Benjamin Niebel. Method Standards and Work Design. (New York: MC Graw Hill), hlm. 512
7
Rosnani Ginting. Perancangan Produk. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm. 79
k2 (1- P )
N' =
s2 P
Dimana:
N = jumlah pengamatan yang perlu dilakukan
P = persentase produktif
s = tingkat ketelitian
k = harga indeks dari tingkat kepercayaan yang diambil
Peta kontrol atau control chart yang secara umum telah banyak
pelaksanaan sampling kerja9. Dengan menggunakan peta kontrol ini maka secara
tegas akan dapat melihat dengan segera kondisi-kondisi kerja yang terasa tidak
wajar, misalnya kondisi disaat mana baru saja terjadi kecelakaan pada lokasi yang
berdekatan yang mana secara psikologis hal ini akan dapat mempengaruhi
aktivitas kerja dari operator yang sedang diamati. Data yang diperoleh untuk
kondisi yang dianggap tidak wajar ini seharusnya tidak usah dimasukkan dalam
Dalam penggunaan peta kontrol ini data yang diharapkan dari hasil
pengamatan akan ditetapkan dalam sebuah peta kontrol yang mempunyai batas-
P (1- P ) P (1- P )
BKA = P + k dan BKB = P - k
n n
8
Sritomo Wignjosoebroto, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisis untuk Peningkatan
Produktivitas Kerja (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), hlm. 210
9
Ibid, hlm. 215
dengan akurasi sebesar ±5% dapat dianggap memuaskan. Hal ini terkadang dapat
dianggap sebagai standar error. Rumus yang digunakan untuk menghitung akurasi
P (1- P )
L = 1,96
N
dimana:
L = tingkat akurasi
N = jumlah pengamatan
P = proporsi aktivitas work sebagai persentase N
10
Benjamin Niebel, op.cit, hlm. 514
11
Iftikar Z. Sutalaksana,. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. (Bandung: ITB), hlm. 140-153
merupakan sesuatu di luar operator yang diterima apa adanya oleh operator
tidak timbul, tetapi jika variabilitasnya tinggi maka hal tersebut harus
diperhatikan.
keadaan ini, harga p harus ditambah dengan faktor-faktor yang sesuai dengan
waktu siklus yang diperoleh dan waktu ini dicapai berdasarkan setiap
Fatique merupakan hal yang akan terjadi pada diri seseorang sebagai akibat
kekuasaan/kendali pekerja.
baku dalam work sampling juga harus diestimasikan terlebih dahulu performance
rating dari operator yang diukur dan waktu longgar yang ada, sehingga waktu
WT PP RF 100%
Waktu Standar =
TP 100% - Allowance%
Dimana:
WT = waktu total
PP = persen produktif
RF = rating factor
TP = total produk
dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama dalam suatu proses atau
bergantungan, artinya suatu hasil kerja secara kelompok dapat berhasil, jika
12
Sritomo Wignjosoebroto, op.cit, hlm. 217
adanya ketergantungan tiap aktivitas ini, maka dalam peta ini banyak dijumpai
Tujuan utama dari peta proses regu kerja ini adalah meminimumkan
waktu menunggu. Tujuan yang bisa dicapai dengan adanya pengurangan pada
berikut:
identifikasi lainnya dan ringkasan, seperti pada peta aliran proses. Hanya
Kelompok Kerja.
3. Tiap Peta Aliran proses yang menunjukkan satu seri kerja, merupakan
anggota dari suatu peta proses kelompok kerja. Peta-peta aliran proses
13
Iftikar Z. Sutalaksana, op.cit, hlm. 32-33
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di PT. Cipta Baja Raya yang berlokasi di Jalan
dan aktivitas serta studi gerak dan waktu. Penelitian analisis kerja dan aktivitas
Sinulingga, 2013).
Objek yang diteliti adalah jenis kegiatan operator, kinerja operator dan
1. Waktu produktif
2. Rating factor
3. Allowance
4. Volume produksi
Volume produksi adalah banyak jumlah produk yang dapat dihasilkan oleh
5. Waktu standar
Waktu standar adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang
prosedur kerja.
Gambar kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Waktu Produktif
Volume Produksi
Waktu Standar
Rating Factor
Keseimbangan
Allowance Lintasan
sampling.
3. Stopwatch untuk mengukur waktu pada pembuatan peta proses regu kerja.
berikut:
1. Mendefinisikan masalah.
4. Waktu pengamatan dilakukan pada pukul 09.00 WIB–12.00 WIB dan 13.00
N 122
N= = = 93,49 94
1 + Ne 2
1 + 122 (0,05) 2
Maka ukuran sampel yang diamati adalah 94 pengamatan per hari. Teknik
Menetapkan Tingkat
Kepercayaan dan Tingkat
Keyakinan
Jumlah Work
P= x 100 0 0
Jumlah Pengamatan
sebagai berikut:
1,96 P (1 − P)
L=
P N
dimana:
L = akurasi
N = jumlah pengamatan
P = proporsi aktivitas work sebagai persentase N
Uji keseragaman data dilakukan untuk melihat apakah data seragam agar dapat
dihitung waktu standarnya. Bila data tidak seragam, maka data yang out of
control akan dihapus dan dilanjutkan dengan pengujian kembali hingga semua
P (1- P )
BKA = P + k
n
P (1- P )
BKB = P - k
n
Uji kecukupan data dilakukan untuk melihat apakah data sudah cukup, jika
data tidak cukup maka harus dilakukan pengambilan data tambahan. Rumus uji
k 2 (1- P )
N' =
s2 P
jam kerja dan banyaknya output yang dihasilkan selama jam pengamatan.
sebagai berikut:
2. Membuat waktu proses elemen kegiatan dan jarak perpindahan pada kegiatan
transportasi.
Blok diagram pembuatan peta proses regu kerja dapat dilihat pada Gambar
4.4.
sebagai berikut:
a. Seleksi (selection)
pertama yang dilakukan dalam seleksi ini adalah pencarian nilai fitness.
Nilai fitness ini yang nantinya akan digunakan pada tahap-tahap seleksi
berikutnya.
c. Mutasi (mutation)
Mutasi ini dilakukan setelah diketahui fungsi suaian terbaik dari proses
kawin silang jadi hanya dipilih dari satu kromosom saja untuk dimutasi
4. Penerimaan (accepting)
kromosom induk apabila anak menghasilkan nilai fungsi suaian yang lebih
induk.
5. Pengulangan (looping)
memperhatikan jenis kegiatan operator yang diamati pada work sampling dan peta
Mulai
Identifikasi Masalah
Lintasan produksi yang tidak
seimbang
Perumusan Masalah
Cara menyeimbangkan lintasan
produksi
PenetapanTujuan
Menyeimbangkan lintasan produksi
Pengolahan Data
1. Pengukuran waktu kerja
2. Pembuatan peta proses regu kerja
3. Keseimbangan lintasan
Selesai
Gambar 4.5. Blok Diagram Rancangan Penelitian
produksi PT. Cipta Baja Raya dengan waktu pengamatan pukul 09.00 WIB–12.00
sebesar 5%.
2) Memotong triplek
4) Memindahkan mal atas gear ke penyatuan drag atas dengan mal atas
bawah
2) Memotong triplek
bawah
4) Memindahkan drag atas dengan mal atas ke penyatuan drag atas dan
a. Pengeringan pasir
1) Menghidupkan mesin
2) Memasukkan pasir
3) Mematikan mesin
sorong
b. Pengayakan pasir
1) Mengayak pasir
gerobak sorong
1) Menuangkan karbon
a. Pembersihan pasir
2) Mematikan mesin
b. Penghalusan gear
2) Mematikan mesin
b. Pembubutan gear
d. Packaging
time secara random. Data waktu pengamatan terpilih dapat dilihat pada Tabel 5.1.
berikut ini:
1) pada tanggal 22 Agustus 2016 dapat dilihat pada Tabel 5.2., sedangkan hasil
Tabel 5.2. Aktivitas Operator Stasiun Kerja Pattern (SK-1) Hari Pertama
Jenis Kegiatan
No Waktu Keterangan
Work Idle
1 9:00:00 √ Memotong kayu randu
2 9:06:00 √ Membentuk drag atas
3 9:09:00 √ Membentuk drag atas
Dari data di atas didapatkan rekapitulasi jumlah work dan idle selama
Adapun jumlah output yang dihasilkan tiap stasiun kerja selama 5 hari
Nilai rating factor dan allowance operator tiap stasiun dapat dilihat pada
Tabel 5.5.
Data yang dikumpulkan untuk peta proses regu kerja merupakan data
pengukuran waktu proses produksi gear di lantai pabrik yang diambil dalam 1
siklus produksi gear. Data uraian proses produksi untuk pembuatan peta proses
regu kerja terdiri dari 85 elemen kerja yang telah diuraikan dari 22 elemen kerja
untuk keseimbangan lintasan. Pada peta ini untuk kegiatan transportasi dan
kegiatan.
constrain, disusun alokasi elemen kerja dengan syarat tidak boleh melanggar
Diagram precedence proses produksi gear dapat dilihat pada Gambar 5.1.
5
2
7 10 11 14 15 16 17 18 19 20 21 22
3
6
8 9
12 13
boleh didekatkan dan elemen-elemen kerja yang tidak boleh berdekatan. Sesuai
dengan aliran operasi, dapat dibuat tabel zoning constraint pada Tabel 5.8.
Tabel 5.9. Data Jumlah Tenaga Kerja pada Proses Produksi Gear
Elemen Tenaga Kerja
No. Proses
Kerja (orang)
1 EK-1 Pembuatan drag atas 1
2 EK-2 Pembuatan mal atas gear
3 EK-3 Pembuatan drag bawah
4 EK-4 Pembuatan mal bawah gear
5 EK-5 Penyatuan drag atas dengan mal
atas
6 EK-6 Penyatuan drag bawah dengan
mal bawah
7 EK-7 Penyatuan drag atas dan drag
bawah menjadi drag gear
8 EK-8 Pengeringan pasir 1
9 EK-9 Pengayakan pasir
10 EK-10 Penuangan pasir ke dalam drag
11 EK-11 Pengerasan cetakan pasir
12 EK-12 Peleburan besi-besi tua 1
13 EK-13 Penuangan besi ke dalam ladle
14 EK-14 Penuangan leburan besi dari ladle
ke dalam cetakan pasir
15 EK-15 Pengeringan hasil leburan
16 EK-16 Pembersihan pasir 1
17 EK-17 Penghalusan gear
18 EK-18 Pengujian heat treatment
19 EK-19 Proses pelubangan gear 1
20 EK-20 Pembubutan gear
21 EK-21 Pengecatan gear
22 EK-22 Packaging
Sumber: Pengumpulan Data
berikut:
3. Uji kecukupan data dilakukan untuk melihat apakah data cukup, jika data
jam kerja dan banyaknya jumlah output yang dihasilkan selama jam
pengamatan.
operator tiap stasiun kerja. Dari pengumpulan data diperoleh bahwa jumlah
pengamatan adalah 470. Data rekapitulasi jumlah work dapat dilihat pada Tabel
5.10.
Jumlah work
P= 100 %
Jumlah pengamatan
Jumlah work 74
P= 100 % = 100 % = 78,72 %
Jumlah pengamatan 94
BKA dan BKB. Perhitungan BKA dan BKB dapat dilakukan dengan rumus
P (1- P ) P (1- P )
BKA = P + k dan BKB = P - k
n n
Dimana:
Pi = persentase produktif hari ke-i
n = jumlah pengamatan yang dilaksanakan per siklus waktu kerja
k = harga indeks besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan
k = 1,96 (tingkat keyakinan 95%)
0,7809 ( 1 - 0,7809 )
BKA = 0,7809 + 1,96 = 0,8645
94
0,7809 ( 1 - 0,7809 )
BKB = 0,7809 − 1,96 = 0,6972
94
Karena semua data proporsi aktivitas stasiun kerja 1 (SK-1) berada di antara BKA
dan BKB maka data dikatakan seragam. Rekapitulasi uji keseragaman data
proporsi aktivitas tiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.12.
k2 (1- P )
N' =
s2 P
Dimana:
N = jumlah pengamatan yang perlu dilakukan
P = persentase produktif
s = tingkat ketelitian
k = harga indeks dari tingkat kepercayaan yang diambil
berikut ini:
1,96 2 ( 1 - 0,7809 )
N' = = 431,26
(0,05) 2 (0,7809)
P (1- P )
L = 1,96
N
Dimana:
L = tingkat akurasi
N = jumlah pengamatan
P = proporsi aktivitas work sebagai persentase N
Perhitungan tingkat akurasi untuk stasiun kerja 1 (SK-1) adalah sebagai berikut:
0,7809 ( 1 - 0,7809 )
L = 1,96 = 3,74%
470
WT PP RF 100%
Waktu Standar =
TP 100% - Allowance%
Dimana:
WT = waktu total
PP = persen produktif
RF = rating factor
TP = total produk
Perhitungan waktu standar pada stasiun kerja 1 (SK-1) adalah sebagai berikut:
Rekapitulasi waktu standar tiap stasiun dapat dilihat pada Tabel 5.15.
terbesar adalah stasiun kerja 4 (SK-4) yaitu 994,58 detik/unit atau dibulatkan
menjadi 995 detik/unit. Waktu standar terbesar ini dijadikan cycle time (CT) pada
Peta proses regu kerja aktual yang ada di lantai pabrik dalam proses
produksi gear terdiri dari 5 operator yang bekerja pada 5 stasiun kerja. Masing-
masing stasiun kerja terdiri dari 1 orang operator. Data waktu siklus proses
produksi gear di lantai pabrik diambil dalam 1 siklus proses produksi gear.
Berikut adalah uraian elemen-elemen kegiatan dalam proses produksi gear beserta
waktu proses dan jarak perpindahan pada kegiatan transportasi proses produksi
dan jarak perpindahan pada kegiatan transportasi pada Tabel 5.16. dapat
digambarkan dalam peta proses regu kerja yang dapat dilihat pada Gambar
Lampiran 5. Dari Lampiran 5 dapat dilihat lama waktu kerja dan waktu
detik.
dari peta proses regu kerja. Berikut adalah data waktu siklus elemen-elemen kerja
Rating factor dan allowance untuk setiap pekerja di lantai pabrik PT.
elemen kerja. Berikut adalah contoh perhitungan waktu standar elemen kerja 1
(EK-1):
Rekapitulasi waktu standar EK-1 sampai EK-22 dapat dilihat pada Tabel 5.20.
telah selesai dikerjakan. Precedence diagram untuk proses produksi gear dibuat
berdasarkan urutan elemen kerja yang ada. Precedence diagram yang dapat
dibentuk sesuai urutan proses produksi gear dapat dilihat pada Gambar 5.2.
5
2
7 10 11 14 15 16 17 18 19 20 21 22
3
6
8 9
12 13
Tabel 5.21.
dengan rumus:
n
CT N - ti
BD = i =1
100 %
CT N
Dimana:
BD = Balance Delay
CT = Waktu yang paling maksimum dalam work center
N = Jumlah stasiun kerja
ti = Waktu masing-masing stasiun kerja ( i = 1,2,3,4,5)
2. Perhitungan efisiensi
n
ti
Efisiensi = i =1
100 %
CT N
4772 4772
Efisiensi = 100 % = 100 % = 77,15%
5 1237 6185
Smoothness index adalah suatu indeks yang mempunyai kelancaran relatif dari
n
SI = (WSk max - WSKi)
i =1
2
SI = 785,51
genetic dengan cycle time sebesar 995 detik. Langkah-langkah dalam melakukan
berikut:
a. Region Approach
5
2
7 10 11 14 15 16 17 18 19 20 21 22
3
6
8 9
12 13
5.22.
ranking dari ranking terkecil hingga terbesar, atau dengan kata lain
untuk dikerjakan terlebih dahulu. Hasil pengurutan rank dapat dilihat pada
Tabel 5.25.
pada Tabel.
Nilai fitness adalah ukuran baik tidaknya sebuah individu atau baik tidaknya
nilai fitness yang digunakan adalah efisiensi lintasan, sebab semakin besar
nilai efisiensi lintasan maka suatu lintasan produksi dapat dikatakan lebih
efisien.
a. Region Approach
4772 4772
Efisiensi = 100 % = 100 % = 98,60%
5 968 4840
4772 4772
Efisiensi = 100 % = 100 % = 98,49%
5 969 4845
dipilih untuk proses kawin silang (crossover) dan mutasi. Pada tahap ini,
populasi awal dengan metode region approach dan rank position weight
Crossover adalah operator dari algoritma genetik yang melibatkan dua induk
1 2 3 4 5 6 7 10 8 9 13 14 18 11 12 15 16 17 19 20 21 22
12 8 1 3 2 4 9 5 6 7 10 11 13 14 18 15 16 17 19 20 21 22
Kromosom induk I
1 2 3 4 5 6 7 10 8 9 13 14 18 11 12 15 16 17 19 20 21 22
Kromosom induk II
12 8 1 3 2 4 9 5 6 7 10 11 13 14 18 15 16 17 19 20 21 22
Proto-child I
1 2 3 4 5 6 7 10 8 9 13 14 18 11 12 15 16 17 19 20 21 22
Proto-child I
12 8 1 3 2 4 9 5 6 7 10 11 13 14 18 15 16 17 19 20 21 22
7 10
9 5
Keturunan I
time
1 2 3 4 10 6 9 5 8 7 13 14 18 11 12 15 16 17 19 20 21 22
Keturunan II
Hasil: Tidak Valid karena pembentukan stasiun kerja melebihi cycle time
12 8 1 3 2 4 7 10 6 9 5 11 13 14 18 15 16 17 19 20 21 22
1 2 3 4 10 6 9 5 8 7 13 14 18 11 12 15 16 17 19 20 21 22
sebagai berikut:
mengalami mutasi.
sebelumnya.
4772 4772
Efisiensi = 100 % = 100 % = 96,31%
5 991 4955
n
SI = ((991 − 991)
i =1
2
+ (991 − 896 ) 2 + (991 − 958 ) 2 + (991 − 966 ) 2 + (991 − 961) 2
SI = 107,88
Dari tabel di atas, induk I memiliki balance delay terkecil dan efisiensi terbesar
gear. Pada Tabel 5.30. dapat dilihat penugasan elemen kerja dari solusi yang
terpilih.
Peta proses regu kerja usulan dapat dilihat pada Lampiran 6. Dari
Lampiran 6 dapat dilihat lama waktu kerja dan waktu menganggur dari masing-
menggunakan seluruh waktu untuk bekerja sedangkan operator 2,3,4 dan 5 masih
Tingkat akurasi hasil penelitian berkisar antara 2,23% sampai dengan 5,00%. Hal
Pada Tabel 5.5. dapat dilihat allowance dari setiap stasiun kerja.
Allowance dari masing-masing stasiun kerja berkisar antara 7,0% sampai dengan
14,0%. Allowance terbesar terdapat pada stasiun kerja fettling (SK-4) yaitu 14,0%
37°C.
pada rekan, duduk istirahat, minum, bermain hp, menelepon dan lainnya yang
sehingga pekerjaan dapat lebih cepat dikerjakan dan jumlah output yang
Raya, terlihat adanya penumpukan di stasiun kerja fettling (SK-4). Kondisi aktual
Lintasan aktual ini memiliki balance delay sebesar 22,85%, efisiensi lintasan
genetik.
Populasi awal algoritma genetik menggunakan region approach dan rank position
98,60%, balance delay menurun menjadi 1,40% dan smoothness index sebesar
50,54. Jumlah stasiun kerja yang dihasilkan tetap sama dengan kondisi aktual.
elemen kerja. Stasiun kerja 1 mengerjakan elemen kerja 1,2,3,4,5,6 dan 7. Stasiun
kerja 2 mengerjakan elemen kerja 8,9,10 dan 11. Stasiun kerja 3 mengerjakan
elemen kerja 12,13,14 dan 15. Stasiun kerja 4 mengerjakan elemen kerja 16,17
dan 18. Stasiun kerja 5 mengerjakan elemen kerja 19,20,21 dan 22.
tetap sama dengan kondisi aktual. Namun pembagian elemen kerja untuk masing-
elemen kerja 1,2,3,4,5,6,7 dan 10. Stasiun kerja 2 mengerjakan elemen kerja
8,9,13,14 dan 18. Stasiun kerja 3 mengerjakan elemen kerja 11 dan 12. Stasiun
kerja 4 mengerjakan elemen kerja 15,16 dan 17. Stasiun kerja 5 tetap mengerjakan
proses produksi gear di lantai pabrik dapat dilihat pada Tabel 6.3.
Tabel 6.3. Perbandingan Peta Proses Regu Kerja Aktual dan Usulan
Peta Proses Regu Kerja Aktual Peta Proses Regu Kerja Usulan
Waktu Waktu Waktu Waktu
Operator Kerja Menganggur Operator Kerja Menganggur
(detik/unit) (detik) (detik/unit) (detik)
1 800 437 1 968 0
2 658 579 2 919 49
3 1116 121 3 958 10
4 1237 0 4 966 2
5 961 276 5 961 7
Sumber: Pengolahan Data
anggota regu kerja, dimana diperoleh waktu menunggu sebesar 579 detik pada
stasiun kerja 2. Sedangkan pada peta proses regu kerja usulan masih terdapat
7.1. Kesimpulan
pada stasiun kerja fettling yaitu 94,26% dan persentase waktu kerja terkecil
baik dari lintasan aktual dengan balance delay sebesar 1,40%, efisiensi
elemen kerja 8,9,13,14 dan 18. Stasiun kerja 3 mengerjakan elemen kerja 11
dan 12. Stasiun kerja 4 mengerjakan elemen kerja 15,16 dan 17. Stasiun kerja
5 tetap mengerjakan elemen kerja 19, 20, 21 dan 22. Perubahan pada elemen
kerja yang dilakukan operator di stasiun kerja 1,2,3 dan 4 memberi pengaruh
kembali susunan layout lantai pabtik agar tidak menambah waktu proses
kegiatan.
Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study Design and Measurement of
Gozali, Lina, dkk. 2015. Analisa Keseimbangan Lini pada Departemen Chassis
Tarumanegara.
Niebel, Benjamin. 1999. Method Standards and Work Design. New York: MC
Graw Hill.
Uraian pembagian tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap jabatan pada
1. Presiden Direktur
yang paling tinggi. Tugas dan tanggung jawab presiden direktur adalah:
2. Direktur
perusahaan
perusahaan
3. Management Representative
berikut:
Doc. Controller and Internal Audit Spv mempunyai tugas dan tanggung
dokumen.
teridentifikasi.
teridentifikasi.
maksud apapun.
Tugas dan tanggung jawab doc. Controller staff adalah sebagai berikut:
Spv.
6. Procurement Manager
b. Memilih supplier.
Tugas dan tanggung jawab Chief Executive Officer adalah sebagai berikut:
pemasaran.
kinerja perusahaan.
mengimplementasikannya.
8. Finance Manager
lainnya.
perpajakan.
9. Procurement Staff
persediaan bahan.
bisnis perusahaan
e. Mengarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting agar dapat
perusahaan
staff
AP/AR
keakuratan data.
pihak pajak.
persediaan bahan.
b. Approval laporan pajak masa dan tahunan secara akurat dan tepat waktu
Tugas dan tanggung jawab HRD & GA Manager adalah sebagai berikut:
infrastruktur pendukungnya.
Tugas dan tanggung jawab marketing and sales manager adalah sebagai
berikut:
share.
disetujui.
Tugas dan tanggung jawab quality control manager adalah sebagai berikut:
produksi.
Tugas dan tanggung jawab HRD & GA Staff adalah sebagai berikut:
25. Production
Tugas dan tanggung jawab marketing & sales Spv adalah sebagai berikut:
Tugas dan tanggung jawab quality control Spv adalah sebagai berikut:
tenaga kerja.
departemen.
Tugas dan tanggung jawab admin produksi staff adalah sebagai berikut:
Tugas dan tanggung jawab logistic and warehouse adalah sebagai berikut:
Tugas dan tanggung jawab log &warehouse foreman adalah sebagai berikut:
administrasi.
tersusun rapi.
tujuan tercapai.
b. Menguji instalasi listrik dan sistem kontrol pada produk yang telah siap.
pemasangan.
Tugas dan tanggung jawab sales counter staff adalah sebagai berikut:
kelengkapannya
Tugas dan tanggung jawab marketing & sales admin staff adalah sebagai
berikut:
terhadapbudget.
41. Estimator
sistem mutu
produksi
c. Menyetujui gambar
Tugas dan tanggung jawab method eng. staff adalah sebagai berikut:
47. Security
49. Operator
mandor produksi
52. QC Checker
Perhitungan BKA dan BKB untuk stasiun kerja 1 (SK-1) adalah sebagai berikut:
0,7809 ( 1 - 0,7809 )
BKA = 0,7809 + 1,96 = 0,8645
94
0,7809 ( 1 - 0,7809 )
BKB = 0,7809 − 1,96 = 0,6972
94
Karena semua data proporsi aktivitas stasiun kerja 1 (SK-1) berada di antara BKA
Perhitungan BKA dan BKB untuk stasiun kerja 2 (SK-2) adalah sebagai berikut:
0,7894 ( 1 - 0,7894 )
BKA = 0,7894 + 1,96 = 0,8718
94
0,7894 ( 1 - 0,7894 )
BKB = 0,7894 − 1,96 = 0,7069
94
Karena semua data proporsi aktivitas stasiun kerja 2 (SK-2) berada di antara BKA
Perhitungan BKA dan BKB untuk stasiun kerja 3 (SK-3) adalah sebagai berikut:
0,8191 ( 1 - 0,8191 )
BKB = 0,8191 − 1,96 = 0,7413
94
Karena semua data proporsi aktivitas stasiun kerja 3 (SK-3) berada di antara BKA
Perhitungan BKA dan BKB untuk stasiun kerja 4 (SK-4) adalah sebagai berikut:
0,9426 ( 1 - 0,9426)
BKA = 0,9426 + 1,96 = 0,9896
94
0,9426 ( 1 - 0,9426)
BKB = 0,9426 − 1,96 = 0,8955
94
Karena semua data proporsi aktivitas stasiun kerja 4 (SK-4) berada di antara BKA
Perhitungan BKA dan BKB untuk stasiun kerja 5 (SK-5) adalah sebagai berikut:
0,7660( 1 - 0,7660 )
BKA = 0,7660 + 1,96 = 0,8516
94
0,7660( 1 - 0,7660 )
BKB = 0,7660 − 1,96 = 0,6804
94
Karena semua data proporsi aktivitas stasiun kerja 5 (SK-5) berada di antara BKA
Perhitungan uji kecukupan data untuk stasiun kerja 1 (SK-1) adalah sebagai
berikut ini:
1,96 2 ( 1 - 0,7809 )
N' = = 431,26
(0,05) 2 (0,7809)
Perhitungan uji kecukupan data untuk stasiun kerja 2 (SK-2) adalah sebagai
berikut ini:
1,96 2 ( 1 - 0,7894 )
N =
'
= 410 ,05
(0,05) 2 (0,7894)
Perhitungan uji kecukupan data untuk stasiun kerja 3 (SK-3) adalah sebagai
berikut ini:
1,96 2 ( 1 - 0,8191 )
N' = = 339 ,26
(0,05) 2 (0,8191)
Perhitungan uji kecukupan data untuk stasiun kerja 4 (SK-4) adalah sebagai
berikut ini:
1,96 2 ( 1 - 0,9426 )
N =
'
= 93,66
(0,05) 2 (0,9426)
Perhitungan uji kecukupan data untuk stasiun kerja 5 (SK-5) adalah sebagai
berikut ini:
1,96 2 ( 1 - 0,7660 )
N' = = 469 ,53
(0,05) 2 (0,7660)
Perhitungan tingkat akurasi untuk stasiun kerja 1 (SK-1) adalah sebagai berikut:
0,7809 ( 1 - 0,7809 )
L = 1,96 = 3,74%
470
Perhitungan tingkat akurasi untuk stasiun kerja 2 (SK-2) adalah sebagai berikut:
0,7894 ( 1 - 0,7894 )
L = 1,96 = 3,69%
470
Perhitungan tingkat akurasi untuk stasiun kerja 3 (SK-3) adalah sebagai berikut:
0,8191 ( 1 - 0,8191 )
L = 1,96 = 3,48%
470
Perhitungan tingkat akurasi untuk stasiun kerja 4 (SK-4) adalah sebagai berikut:
0,9426( 1 - 0,9426 )
L = 1,96 = 2,10%
470
Perhitungan tingkat akurasi untuk stasiun kerja 5 (SK-5) adalah sebagai berikut:
0,7660 ( 1 - 0,7660 )
L = 1,96 = 3,83%
470
Perhitungan waktu standar pada stasiun kerja 1 (SK-1) adalah sebagai berikut:
Perhitungan waktu standar pada stasiun kerja 2 (SK-2) adalah sebagai berikut:
Perhitungan waktu standar pada stasiun kerja 3 (SK-3) adalah sebagai berikut:
Perhitungan waktu standar pada stasiun kerja 4 (SK-4) adalah sebagai berikut:
Perhitungan waktu standar pada stasiun kerja 5 (SK-5) adalah sebagai berikut:
W 1 1 1 2 8 17 10 3 82 1 4 1 9 1 30 30 60 4 3 3 7 24 1 5 3 2 2 1 90 2 1 12 10 8 30 60 4 3 3 38 10 27 3 3 3 47 1 1 10 5 8 1 2 2 1 1 1 10 4 11 19 5 50 5 1 73 1 5 4 20 10 67 20 10 98 1 5 30
J 2 0,5 0,5 2 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 5
31 32 32 32 32 32 32 33 33 33 33 34 35 35 36 36 36 37 37 37 38 38 38 38 38 39 39 39 40 41 41 41 42 43 43 43 43 43 43 43 44 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
W 1 1 1 2 8 17 10 3 82 1 4 1 9 1 30 30 60 4 3 3 7 24 1 5 3 2 2 1 90 2 1 12 10 8 30 60 4 3 3 38 10 27 3 3 3 47 1 1 10 5 8 1 2 2 1 1 1 10 4 11 19 5 50 5 1 73 1 5 4 20 10 67 20 10 98 1 5 30
J 5 2 0,5 1 5
4 4 4 4 4 4 4 4
45 45 45 45 45 45 45 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 48 49 50 50 50 51 51 52 53 54 55 56 56 56 56 56 56 56 57 58 88 88 88 88
7 7 7 7 7 7 7 7
W 1 1 1 2 8 17 10 3 82 1 4 1 9 1 30 30 60 4 3 3 7 24 1 5 3 2 2 1 90 2 1 12 10 8 30 60 4 3 3 38 10 27 3 3 3 47 1 1 10 5 8 1 2 2 1 1 1 10 4 11 19 5 50 5 1 73 1 5 4 20 10 67 20 10 98 1 5 30
J 1 5 2 5
63 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
59 59 59 59 60 60 60 60 60 61 62 62 63 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 65 66 67 69 70 71
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
W 1 1 1 2 8 17 10 3 82 1 4 1 9 1 30 30 60 4 3 3 7 24 1 5 3 2 2 1 90 2 1 12 10 8 30 60 4 3 3 38 10 27 3 3 3 47 1 1 10 5 8 1 2 2 1 1 1 10 4 11 19 5 50 5 1 73 1 5 4 20 10 67 20 10 98 1 5 30
72 72 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 74 75 75 75 76 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 78 79 79 79 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 81 82 83 84 85 89 89 89 89 89 89 89
W 1 1 1 2 8 17 10 3 82 1 4 1 9 1 30 30 60 4 3 3 7 24 1 5 3 2 2 1 90 2 1 12 10 8 30 60 4 3 3 38 10 27 3 3 3 47 1 1 10 5 8 1 2 2 1 1 1 10 4 11 19 5 50 5 1 73 1 5 4 20 10 67 20 10 98 1 5 30
URAIAN LAMBANG
1 Mengambil kayu randu 32 Memas ukkan pasir 63 Membawa gear ke bagian penghalusan
2 Mengukur kayu randu 33 Mengeringkan pasir 64 Menghalus kan gear dengan mesin gerinda
3 Memotong kayu randu 34 Mematikan mesin 65 Meletakkan gear di lantai
4 Membentuk drag atas 35 Memindahkan pasir ke pengayakan pasir menggunakan gerobak sorong 66 Memindahkan gear ke tempat pengujian heat treatment
5 Memindahkan drag atas ke penyatuan drag atas dengan drag bawah 36 Mengayak pasir 67 Memas ukkan gear ke dalam mesin heat treatment
6 Membuat pola mal atas gear di triplek 37 Membawa pasir hasil ayakan ke bagian penuangan pasir menggunakan gerobak sorong 68 Menguji sifat material
7 Memotong triplek 38 Memas ukkan pasir ke mesin moulding 69 Mematikan mesin
8 Mendepul mal atas gear 39 Memas ukkan resin dan katalis 70 Mengeluarkan gear dari mesin heat treatment
9 Memindahkan mal atas gear ke penyatuan drag atas dengan mal atas 40 Memas ukkan pasir ke dalam corong drag gear 71 Membawa gear ke proses pelubangan
10 Mengambil kayu randu 41 Memindahkan drag ke roller conveyor 72 Meletakkan gear di mesin bor
11 Mengukur kayu randu 42 Mengambil alat gas CO2 73 Melubangi gear dengan mesin bor
12 Memotong kayu randu 43 Mengeras kan cetakan dengan CO2 74 Meletakkan gear di lantai
13 Membentuk drag bawah 44 Membawa cetakan pasir ke penuangan leburan bes i 75 Membawa gear ke tempat pembubutan
14 Memindahkan drag bawah ke penyatuan drag bawah dengan mal bawah 45 Memas ukkan besi-besi tua ke dalam tanur 76 Meletakkan gear di mesin bubut
15 Membuat pola mal bawah gear di triplek 46 Meleburkan besi dengan suhu 1600C 77 Membubut gear dengan mesin bubut
16 Memotong triplek 47 Mengecek kadar leburan 78 Meletakkan gear di lantai
17 Mendepul mal bawah gear 48 Menuangkan karbon, silikon dan mangan 79 Membawa gear ke tempat pengecatan
18 Memindahkan mal bawah gear ke penyatuan drag bawah dengan mal bawah 49 Menuangkan slag removal 80 Mengecat gear dengan kuas
19
Mengambil drag atas 50
Mengangkat kotoran yang melekat pada leburan besi 81 Meletakkan gear di lantai
20
Mengambil mal atas 51
Menuangkan hasil leburan ke dalam ladle 82 Memindahkan gear ke bagian packaging
21
Menyatukan drag atas dan mal atas 52
Membawa ladle ke cetakan pasir 83
Memas ukkan gear ke dalam peti kayu
22 Memindahkan drag atas dengan mal atas ke penyatuan drag atas dan drag bawah menjadi drag gear 53 Menuangkan leburan ke dalam cetakan pasir 84
Menutup peti kayu dengan paku
23 Mengambil drag bawah 54 Memindahkan cetakan pasir ke tempat pengeringan 85
Memindahkan gear ke pengangkutan
24
Mengambil mal bawah 55 Menuangkan karbon 86 Operator 1 menunggu
25 Menyatukan drag bawah dengan mal bawah 56 Mendiamkan hasil leburan 87 Operator 2 menunggu
26
Memindahkan drag bawah dengan mal bawah ke penyatuan drag atas dan drag bawah menjadi drag gear 57 Melepaskan gear dari cetakan pas ir 88 Operator 3 menunggu
27
Mengambil drag atas 58
Membawa gear ke tempat pembersihan pasir 89 Operator 5 menunggu
28
Mengambil drag bawah 59
Memas ukan gear ke dalam mesin shoot blasting
29
Menyatukan drag atas dan drag bawah menjadi drag gear 60
Melepaskan pasir yang menempel
30
Memindahkan drag gear ke stas iun kerja moulding 61
Mematikan mesin
31
Menghidupkan mesin 62
Mengeluarkan gear dari mesin
RINGKASAN
Sekarang Usulan
Kegiatan
Jumlah Waktu Jumlah Waktu
Transportasi 54 390
Operasi 233 3606
Pemeriksaan 37 470
Menunggu 66 1413
TOTAL 387 5874
W 1 1 1 7 3 28 2 88 1 10 1 1 12 10 8 7 15 5 1 9 5 46 4 3 3 7 23 1 4 2 4 2 21 1 5 5 5 5 52 1 30 30 60 4 3 3 75 3 3 3 49 1 5 20 3 1 1 10 15 40 5 3 1 5 13 17 13 1 1 15 9 1 6 1 3 1 1 4 10 10 10
J 2 0,5 0,5 2 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 5 0,5
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
31 32 32 32 33 33 33 33 34 35 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 37 37 37 51 51 52 52 53 53 53 53 53 53 53 54 67 69 70 71 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
W 1 1 1 7 3 28 2 88 1 10 1 1 12 10 8 7 15 5 1 9 5 46 4 3 3 7 23 1 4 2 4 2 21 1 5 5 5 5 52 1 30 30 60 4 3 3 75 3 3 3 49 1 5 20 3 1 1 10 15 40 5 3 1 5 13 17 13 1 1 15 9 1 6 1 3 1 1 4 10 10 10
J 5 2 5 2 0,5 20
42 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 4 4 48 49
42 42 42 43 43 43 43 43 43 43 43 43 44 45 45 45 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 50 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88
7 7
W 1 1 1 7 3 28 2 88 1 10 1 1 12 10 8 7 15 5 1 9 5 46 4 3 3 7 23 1 4 2 4 2 21 1 5 5 5 5 52 1 30 30 60 4 3 3 75 3 3 3 49 1 5 20 3 1 1 10 15 40 5 3 1 5 13 17 13 1 1 15 9 1 6 1 3 1 1 4 10 10 10
J 1 5 1
55 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 57 57 58 58 59 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 61 62 63 63 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 65 66 66 66 89 89 89 89 89 89
W 1 1 1 7 3 28 2 88 1 10 1 1 12 10 8 7 15 5 1 9 5 46 4 3 3 7 23 1 4 2 4 2 21 1 5 5 5 5 52 1 30 30 60 4 3 3 75 3 3 3 49 1 5 20 3 1 1 10 15 40 5 3 1 5 13 17 13 1 1 15 9 1 6 1 3 1 1 4 10 10 10
J 5 0,5 5 0,5 5
72 72 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 74 75 75 75 75 75 76 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 78 79 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 81 82 82 82 83 84 84 85
W 1 1 1 7 3 28 2 88 1 10 1 1 12 10 8 7 15 5 1 9 5 46 4 3 3 7 23 1 4 2 4 2 21 1 5 5 5 5 52 1 30 30 60 4 3 3 75 3 3 3 49 1 5 20 3 1 1 10 15 40 5 3 1 5 13 17 13 1 1 15 9 1 6 1 3 1 1 4 10 10 10
URAIAN LAMBANG
1 Mengambil kayu randu 32 Memas ukkan pasir 63 Membawa gear ke bagian penghalusan
2 Mengukur kayu randu 33 Mengeringkan pasir 64 Menghalus kan gear dengan mesin gerinda
3 Memotong kayu randu 34 Mematikan mesin 65 Meletakkan gear di lantai
4 Membentuk drag atas 35 Memindahkan pasir ke pengayakan pasir menggunakan gerobak sorong 66 Memindahkan gear ke tempat pengujian heat treatment
5 Memindahkan drag atas ke penyatuan drag atas dengan drag bawah 36 Mengayak pasir 67 Memas ukkan gear ke dalam mesin heat treatment
6 Membuat pola mal atas gear di triplek 37 Membawa pasir hasil ayakan ke bagian penuangan pasir menggunakan gerobak sorong 68 Menguji sifat material
7 Memotong triplek 38 Memas ukkan pasir ke mesin moulding 69 Mematikan mesin
8 Mendepul mal atas gear 39 Memas ukkan resin dan katalis 70 Mengeluarkan gear dari mesin heat treatment
9 Memindahkan mal atas gear ke penyatuan drag atas dengan mal atas 40 Memas ukkan pasir ke dalam corong drag gear 71 Membawa gear ke proses pelubangan
10 Mengambil kayu randu 41 Memindahkan drag ke roller conveyor 72 Meletakkan gear di mesin bor
11 Mengukur kayu randu 42 Mengambil alat gas CO2 73 Melubangi gear dengan mesin bor
12 Memotong kayu randu 43 Mengeras kan cetakan dengan CO2 74 Meletakkan gear di lantai
13 Membentuk drag bawah 44 Membawa cetakan pasir ke penuangan leburan bes i 75 Membawa gear ke tempat pembubutan
14 Memindahkan drag bawah ke penyatuan drag bawah dengan mal bawah 45 Memas ukkan besi-besi tua ke dalam tanur 76 Meletakkan gear di mesin bubut
15 Membuat pola mal bawah gear di triplek 46 Meleburkan besi dengan suhu 1600C 77 Membubut gear dengan mesin bubut
16 Memotong triplek 47 Mengecek kadar leburan 78 Meletakkan gear di lantai
17 Mendepul mal bawah gear 48 Menuangkan karbon, silikon dan mangan 79 Membawa gear ke tempat pengecatan
18 Memindahkan mal bawah gear ke penyatuan drag bawah dengan mal bawah 49 Menuangkan slag removal 80 Mengecat gear dengan kuas
19
Mengambil drag atas 50
Mengangkat kotoran yang melekat pada leburan besi 81 Meletakkan gear di lantai
20
Mengambil mal atas 51
Menuangkan hasil leburan ke dalam ladle 82 Memindahkan gear ke bagian packaging
21
Menyatukan drag atas dan mal atas 52
Membawa ladle ke cetakan pasir 83
Memas ukkan gear ke dalam peti kayu
22 Memindahkan drag atas dengan mal atas ke penyatuan drag atas dan drag bawah menjadi drag gear 53 Menuangkan leburan ke dalam cetakan pasir 84
Menutup peti kayu dengan paku
23 Mengambil drag bawah 54 Memindahkan cetakan pasir ke tempat pengeringan 85
Memindahkan gear ke pengangkutan
24
Mengambil mal bawah 55 Menuangkan karbon 86 Operator 1 menunggu
25 Menyatukan drag bawah dengan mal bawah 56 Mendiamkan hasil leburan 87 Operator 2 menunggu
26
Memindahkan drag bawah dengan mal bawah ke penyatuan drag atas dan drag bawah menjadi drag gear 57 Melepaskan gear dari cetakan pas ir 88 Operator 3 menunggu
27
Mengambil drag atas 58
Membawa gear ke tempat pembersihan pasir 89 Operator 5 menunggu
28
Mengambil drag bawah 59
Memas ukan gear ke dalam mesin shoot blasting
29
Menyatukan drag atas dan drag bawah menjadi drag gear 60
Melepaskan pasir yang menempel
30
Memindahkan drag gear ke stas iun kerja moulding 61
Mematikan mesin
31
Menghidupkan mesin 62
Mengeluarkan gear dari mesin
RINGKASAN
Sekarang Usulan
Kegiatan
Jumlah Waktu Jumlah Waktu
Transportasi 54 390 55 390
Operasi 233 3606 285 3606
Pemeriksaan 37 470 30 470
Menunggu 66 1413 66 68
TOTAL 387 5874 387 4534