OLEH
Moch. A Noerul Moenajat
2014030512
OLEH
Moch. A Noerul Moenajat
2014030512
i
ii
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan kerja praktek dengan judul “ SISTEM
INSTALASI TATA UDARA GEDUNG PRODUKSI KIMIA FARMA
BANJARAN ” ini bserta isinya adalah karya saya dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau kutipan dengan cara yang tidak sesuai etika keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya atau klaim dari pihak terhadap keaslian
karya saya ini.
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN KERJA PRAKTEK
di
PT. WAIMAR MITRA DISAIN
Jln Tanjung Barat Selatan No. 26B, Jakarta Selatan 12530
JAKARTA
Disusun Oleh :
Moch. A. Noerul Moenajat
2014030512
Menyetujui,
iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN II
LAPORAN KERJA PRAKTEK
di
PT. WAIMAR MITRA DISAIN
Jln Tanjung Barat Selatan No. 26B, Jakarta Selatan 12530
JAKARTA
Disusun Oleh :
Moch. A. Noerul Moenajat
2014030512
Menyetujui,
iv
v
v
vi
vi
vii
LEMBAR PENILAIAN
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehaduran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek ( KP ).
Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan hasil KP di PT. Waimar Mitra
Disain, Jakarta Selatan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat salama
masa penulisan laporan Kerja Praktek ini selesai :
1. Ucapan terimakasih yang tidak terhingga kepada ayahanda Moch Entong
Juhdi, ibunda Latifah, kakak tercinta Arie Saepudin Amin, Nissa Dwi Yanti,
adik tercinta Moch. Aji Tafaul Mauludi, Khilda Shopia Baldah, yang telah
memberikan doa tulus, semangat, serta kasih sayang yang tak terbatas.
2. Drs. H. Darsono selaku ketua yayasan yang telah mendirikan Universitas
Pamulang, sehingga kami dapat meneruskan pendidikan Stara-1.
3. Dr. H. Dayat Hidayat, M. M. selaku Rektor Universitas Pamulang.
4. Ir. Djuhana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Teknik Mesin Universitas
Pamulang.
5. Bapak Joko Setiyono, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing dalam menyusun
laporan Kerja Praktek.
6. Bapak Sulaeman, ST selaku Pembimbing selama proses Kerja Praktek.
7. Staff dan jajaran PT.Waimar Mitra Disain yang telah memberikan
kesempatan untuk Kerja Praktek.
8. Temen - temen yang senantiasa memberikan kritik dan saran yang
membangun.
Penulis menyadari, bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta sarannya demi koreksi menuju
perbaikan.
viii
ix
MOTO
1. Ora et Labora
2. Sekali saja saya belajar menyerah, itu akan menjadi kebiasaan.
3. Tidak ada jalan pintas untuk menuju kesuksesan.
4. Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, “ Man Jadda Wajada ” barang siapa
yang bersungguh – sungguh pasti akan mendapatkan hasil.
5. Selalu ada harapan bagi yang berdo’a dan selalu ada jalan bagi yang berusaha.
6. Allah tidak membebani seseorang melaikan sesuai dengan kesanggupannya.
7. Berdo’a tanpa usaha, bagaikan pemanah tanpa busur. ( Ali Bin Abi Thalib )
PERSEMBAHAN
ix
x
ABSTRAK
Kata kunci : Air Handling Unit, Chiller, Temperatur Ruangan, dan Sistem Tata
Udara.
x
xi
ABSTRACT
Keywords: Air Handling Unit, Chiller, Room Temperature, and Air System..
xi
xii
Data Pribadi
Nama : Moch. A. Noerul Moenajat
Tempat, Tanggal Lahir : Pandeglang, 31 Mei 1996
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Kp. Panguseupan No.10 RT.03/14 Labuan –
Pandeglang – Banten
Nomer Telpon : (+62) 898 370 5559
E-mail : muhammadazat96@gmail.com
Riwayat Pendidikan : SD Negeri 1 Labuan Lulus Tahun 2007/2008
MTs Negeri 2 Pandeglang Lulus Tahun 2010/2011
SMK Negeri 1 Pandeglang Lulus Tahun 2013/2014
xii
xiii
DAFTAR ISI
xiii
xiv
xiv
xv
DAFTAR GAMBAR
xv
xvi
DAFTAR TABEL
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari laporan kerja praktek ini adalah :
a) Mengetahui dasar-dasar perencanaan ( design ) sistem tata udara.
b) Mampu sterilisasikan gedung.
c) Mampu mendinginkan suhu ruangan sesuai dengan beban panas
pada suatu ruangan.
d) Menyediakan informasi untuk pemilihan peralatan, sistem ukuran
dan desain sistem.
1.5. Manfaat
Diharapkan dengan perencanaan sistem instalasi tata udara untuk
kebutuhan pabrik farmasi, ini dapat menambah pengetahuan penulis
mengenai SISTEM INSTALASI TATA UDARA GEDUNG PRODUKSI
KIMIA FARMA BANJARAN untuk kemudian dapat dibayangkan dan
dibandingkan dengan keadaan perencanaan yang ada di lapangan selain itu
hasil dari perencanaan ini diharapkan dapat diperoleh pemakaian yang
seefisien mungkin dengan tidak mengurangi mutu sehingga dapat menghemat
biaya proyek. Dan manfaat dari perencanaan sistem tata udara gedung
3
produksi kimia farma ini dapat melindungi karyawan dari efek samping dari
obat – obatan yang diproduksi.
BAB I. Pendahuluan
Dalam bab ini penulis menguraikan antara lain latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, batasan masalah, manfaat, metode pengumpulan data dan
sistematika penulisan.
BAB V. Penutup
Dalam bab ini penulis menguraikan kembali antara lain kesimpulan dan
saran.
BAB II
PROFIL UMUM PERUSAHAAN
5
6
B. Pendekatan ( Approach )
Pendekatan disain adalah mendengar, mengumpulkan data guna
mengakomodasi apa yang perlukan oleh client kemudian merujuk
kepada regulasi lokal, atau yang mana yang sesuai untuk digunakan
sebagai acuan yang kemudian dituangkan dalam bentuk sebuah disain.
C. Organisasi
Team proyek akan dipimpin oleh seorang project leader, project
leader akan merespon permintaan client dengan sebaik baiknya
terhadap segala aspek yang terkait dengan project . Lead engineer
melakukan control kepada team desain engineer dikantor PT. WMD,
mengontrol teknisi dilapangan serta staff pendukung yang terlibat.
D. Kontrol Kwalitas Disain
Untuk mengoptimalkan kinerja didalam PT.WMD sehingga
diharapkan client mendapatkan pelayanan yang terbaik, maka team
engineer akan melakukan proses disain secara interaktif yang
kemudian diimplementasikan didalam program berikut ini.
E. Menetapkan Apa-Apa Yang Dibutuhkan Oleh Klien ( Determination
Of The Clients Brief )
Setelah kick off proyek melalui meeting, team engineer proyek
akan mereview seluruh aspek teknis yang terkait dengan proyek, team
engineer akan melakukan diskusi secara detail untuk memperoleh
masukan yang akan dijadikan sebagai salah satu sumber pertimbangan
terhadap keputusan-keputusan teknis.
F. Rangkuman Disain
Seluruh parameter disain yang ada dikumpulkan, dicatat dan
diorganisir dengan format standard, Sehingga team engineer dapat
melakukan perumusan dan penterjemahan dari kebutuhan-kebutuhan
yang sesuai untuk pembuatan dan pemakaian yang benar.
G. Evaluasi Disain
Untuk mendapatkan penyelesaian akhir perancangan dan biaya
yang effektive dan effisient maka perlu dilakukan evaluasi ulang hasil
7
PENGURUS
DIREKTUR
UTAMA
DIREKTUR
Keterangan :
a. Udara luar d. Udara kembali
b. Ruangan e. Air dingin
c. Udara masuk f. Air panas
1. Kipas udara 8. Tangki air kondensat ( tangki air panas )
2. Pelembab udara 9. Penangkap uap
3. Koil pemanas udara 10. Mesin refrigerasi
4. Pendingin udara 11. Pompa sirkulasi air dingin
5. Saringan udara 12. Pompa sirkulasi air pendingin
6. Ketel uap 13. Menara pendingin
7. Pompa air 14. Tangki expansi
10
11
Dimana
Ts : Temperatur supply ( °C )
Tr : Temperatur ruang ( °C )
Tmix : Temperatur campur ( °C )
Sa : Udara supply
12
Ra : Udara balik
FA : Udara bersih
Oa : Udara luar
Rx : Udara keluar
Ex : Exhaust
1) Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menaikkan tekanan gas refrigeran
yang selanjutnya dialiran kondensor.
2) Kondensor
Kondensor berfungsi mencairkan gas refrigeran, dan menurunkan
temperatur refrigeran, kemudian refrigeran cair diuapkan dengan
menyemprotkannya melalui katub expansi.
a) Katub Expansi
Katup ekspansi berfungsi untuk menyemprotkan refrigeran cair
sehingga kedalam evaporator yang bertekanan rendah.
b) Evaporator
Evaporator berfungsi untuk menguapkan cairan refrigeran
dengan mengambil atau menyerap kalor / panas dari udara yang ada
disekitarnya, dan refrigeran berubah menjadi gas.
3.6. Chiller
Chiller adalah alat perpindahan panas yang menggunakan sistem
pendingin untuk menghilangkan panas dari beban proses dan mengalihkan
atau melepaskan panas ke lingkungan. Chiller juga dapat dikategorikan
sebagai mesin pendingin pilihan untuk mengkondisikan fasilitas industri dan
fasilitas umum.
Fungsi chiller sendiri umumnya digunakan untuk menurunkan suhu
semua jenis peralatan dan proses seperti untuk mesin injeksi, peralatan
pengelasan, kilang minyak, stasiun pembangkit listrik, pabrik kimia dan
pabrik makanan dan minuman. Bahkan hanya untuk mendinginkan air minum
ke tingkat yang diinginkan.
Chiller terdiri dari reservoir yang diisi dengan cairan seperti air atau
campuran etilen glikol dimana sirkulasi air akan terus terjadi. Dalam aplikasi
bangunan khas, air dingin disirkulasikan ke penangan udara atau sekarang
balok pendingin yang semakin banyak digunakan untuk mentransfer panas
dari udara ke air, atau sebaliknya, mentransfer pendinginan dari air ke udara
bangunan. Diagram skematik plant chiller ditunjukkan pada gambar di
bawah.
3.7. Ducting
Ducting adalah bahan atau material yang digunakan untuk
mengarahkan atau menyalurkan udara atau lainya ke arah tertentu dengan
mempertimbangkan tiap-tiap tujuan akhir tersebut manjadi bagian beban
terhadap dimensi atau diameter media penyalur pada sepanjang perjalanan
hingga titik akhir beban tersebut keluar dari media penyalur.
Jenis material ducting itu sendiri beraneka ragam disesuaikan dengan
udara yang akan di salurkan. Pengunaan material yang di gunakan akan
mempengaruhi suhu udara di sepanjang perjalanan menuju titik akhir
keluarnya udara.
3.8.1. Konduksi
Konduksi adalah proses perpindahan kalor atau panas dari satu
bagian benda padat kebagian benda padat yang lainnya karena
persinggungan fisik, atau dari permukaan yang satu kepermukaan
lainnya pada benda padat tersebut.
3.8.2. Konveksi
Proses perpindahan panas yang disebabkan oleh gerakan massa
partikel - partikel fluida yang mengalir di permukaan benda padat
pada temperature yang berbeda.
3.8.3. Radiasi
Bidang yang dapat menerima panas melalui pancaran sinar,
panas radiasi dipancarkan suatu benda kumpulan energi yang terbatas.
Benda hitam ( black body ) menyerap panas dari pancaran sinar
dengan laju yang sebanding dengan pangkat empat suhu absolut benda
itu dan berbanding langsung dengan luas permukaan. Jadi radiasi
adalah merupakan perpindahan panas pancaran.
20
Keterangan :
1. Out side Air Film 4. Plesteran ( sand cement )
2. Plesteran ( sand cement ) 5. Inside air film
3. Bata merah ( brick wall )
23
24
5.1. Kesimpulan
Dari hasil peancangan untuk Gedung Farmasi di Kimia Farma Banjaran
tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Luas AHU-17205 adalah 357,69 m2
2) Sistim pendinginan menggunakan udara atau AHU ( Air Handling
Unit )
3) Temperatur ruangan yang dirancang adalah 23±2°C dengan
kelembaban 60±5%.
4) Menggunakan Mesin Pendingin ( Air Handling Unit ) merek SAIVER
buatan ITALIA.
5) Ciller merek TRANE buatan PRANCIS.
6) Menggunakan SQUARE DUCT dengan isolasi THERMAFLEX
ketebalan ½ inch.
5.2. Saran
Dari hasil peancangan untuk Gedung Farmasi di Kimia Farma Banjaran
tersebut, dapat ditarik saran sebagai berikut :
1) harus dirancang sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh
Badan POM Republik Indonesia
2) Mengacu pada ASHRAE ( American Society of Heating, Refrigerating
and Air-Conditioning Engineers, Inc.) untuk pengkondisian farmasi.
32
33
DAFTAR PUSTAKA
[1] Wiranto Arismunandar dan Heizo Saito. 2002, Penyegaran Udara, Edisi
Keenam, Pradnya Paramita.
[2] ASHRAE ( American Society of Heating, Refrigerating and Air-
Conditioning Engineers, Inc.), Cooling and Heating Load Calculation Manual
[3] Carrier, Hand Book of Air Conditioning System Design, Mc Graw Hill
Company.
[4] Yunus A. Cengel and Michael A. Boles. 2015, Thermodynamics An
Engineering Approach, Wib McGraw-Hill.
[5] Ahmadul Ameen. 2006, Refrigeration and Air Conditioning. New Delhi