Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KERJA PRAKTEK

SISTEM INSTALASI TATA UDARA GEDUNG


PRODUKSI KIMIA FARMA BANJARAN

OLEH
Moch. A Noerul Moenajat
2014030512

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
2018
i

LAPORAN KERJA PRAKTEK


SISTEM INSTALASI TATA UDARA GEDUNG
PRODUKSI KIMIA FARMA BANJARAN

OLEH
Moch. A Noerul Moenajat
2014030512

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
2018

i
ii

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Moch. A. Noerul Moenajat


NIM : 2014030512
Program Studi : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan kerja praktek dengan judul “ SISTEM
INSTALASI TATA UDARA GEDUNG PRODUKSI KIMIA FARMA
BANJARAN ” ini bserta isinya adalah karya saya dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau kutipan dengan cara yang tidak sesuai etika keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya atau klaim dari pihak terhadap keaslian
karya saya ini.

Pamulang, 20 Maret 2018

Moch. A. Noerul Moenajat


2014030512

ii
iii

LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN KERJA PRAKTEK
di
PT. WAIMAR MITRA DISAIN
Jln Tanjung Barat Selatan No. 26B, Jakarta Selatan 12530
JAKARTA

SISTEM INSTALASI TATA UDARA GEDUNG PRODUKSI KIMIA


FARMA BANJARAN

Kerja praktek ini Diajukan untuk memenuhi persyaratan kurikulum


Sarjana Strata Satu ( S-1 ) Jurusan Mesin

Disusun Oleh :
Moch. A. Noerul Moenajat
2014030512

Menyetujui,

Pimpinan dan Pemilik Pembimbing


PT. Waimar Mitra Disain PT. Waimar Mitra Disain

( Ir. MEDIA NOFRI, M.Sc. ) ( Sulaeman, S.T. )

iii
iv

LEMBAR PENGESAHAN II
LAPORAN KERJA PRAKTEK
di
PT. WAIMAR MITRA DISAIN
Jln Tanjung Barat Selatan No. 26B, Jakarta Selatan 12530
JAKARTA

SISTEM INSTALASI TATA UDARA GEDUNG PRODUKSI KIMIA


FARMA BANJARAN

Kerja praktek ini Diajukan untuk memenuhi persyaratan kurikulum


Sarjana Strata Satu ( S-1 ) Jurusan Mesin

Disusun Oleh :
Moch. A. Noerul Moenajat
2014030512

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Ka. Prodi Teknik Mesin

( Joko Setiyono, S.T., M.T. ) ( Ir. Djuhana, M.Si. )


NIDN. 0415098505 NIDN. 040506544

iv
v

SURAT PENGANTAR MAGANG

v
vi

KONFIRMASI PERMOHONAN MAGANG

vi
vii

LEMBAR PENILAIAN

vii
viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehaduran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek ( KP ).
Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan hasil KP di PT. Waimar Mitra
Disain, Jakarta Selatan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat salama
masa penulisan laporan Kerja Praktek ini selesai :
1. Ucapan terimakasih yang tidak terhingga kepada ayahanda Moch Entong
Juhdi, ibunda Latifah, kakak tercinta Arie Saepudin Amin, Nissa Dwi Yanti,
adik tercinta Moch. Aji Tafaul Mauludi, Khilda Shopia Baldah, yang telah
memberikan doa tulus, semangat, serta kasih sayang yang tak terbatas.
2. Drs. H. Darsono selaku ketua yayasan yang telah mendirikan Universitas
Pamulang, sehingga kami dapat meneruskan pendidikan Stara-1.
3. Dr. H. Dayat Hidayat, M. M. selaku Rektor Universitas Pamulang.
4. Ir. Djuhana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Teknik Mesin Universitas
Pamulang.
5. Bapak Joko Setiyono, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing dalam menyusun
laporan Kerja Praktek.
6. Bapak Sulaeman, ST selaku Pembimbing selama proses Kerja Praktek.
7. Staff dan jajaran PT.Waimar Mitra Disain yang telah memberikan
kesempatan untuk Kerja Praktek.
8. Temen - temen yang senantiasa memberikan kritik dan saran yang
membangun.
Penulis menyadari, bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta sarannya demi koreksi menuju
perbaikan.

Pamulang, 20 Maret 2018

Moch. A. Noerul Moenajat

viii
ix

MOTO

1. Ora et Labora
2. Sekali saja saya belajar menyerah, itu akan menjadi kebiasaan.
3. Tidak ada jalan pintas untuk menuju kesuksesan.
4. Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, “ Man Jadda Wajada ” barang siapa
yang bersungguh – sungguh pasti akan mendapatkan hasil.
5. Selalu ada harapan bagi yang berdo’a dan selalu ada jalan bagi yang berusaha.
6. Allah tidak membebani seseorang melaikan sesuai dengan kesanggupannya.
7. Berdo’a tanpa usaha, bagaikan pemanah tanpa busur. ( Ali Bin Abi Thalib )

PERSEMBAHAN

Laporan Kerja Praktek ini saya persembahkan kepada :


1. Orang tua dan keluarga tercinta.
2. Kepala Jurusan Teknik Mesin Universitas Pamulang, Ir. Djuhana, M.Si.
3. Dosen pembimbing, Bapak Joko Setiyono, S.T., M.T.
4. Segenap Dosen – Dosen Universitas Pamulang.
5. Pembimbing Kerja Praktek di PT. Waimar Mitra Disain, Bapak Sulaeman, S.T.
6. Teman – teman seperjuangan.

ix
x

ABSTRAK

Pengkondisian udara untuk gedung Kimia Farma luas AHU-17205 adalah


357,69 m2 akan dijadikan pabrik obat farmasi di Banjaran, Air Handling Unit merek
SAIVER digunakan sebagai AC central yang menghantarkan udara ke ruang yang
akan dikondisikan, untuk menurunkan suhu menggunakan chiller merk TRANE.
Temperatur ruangan yang dirancang adalah 23±2°C dengan kelembaban 60±5%,
sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh Badan POM Republik
Indonesia dan mengacu pada ASHRAE ( American Society of Heating,
Refrigerating and Air-Conditioning Engineers, Inc.) untuk pengkondisian sistem
tata udara farmasi. Hal ini merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk
memberikan kenyamanan dan kesegaran pada para pekerja dan menjaga suhu
ruangan untuk obat sehingga menghasilkan kualitas, kuantitas dan pekerjaan yang
dihasilkan optimal.

Kata kunci : Air Handling Unit, Chiller, Temperatur Ruangan, dan Sistem Tata
Udara.

x
xi

ABSTRACT

Air Conditioning for Kimia Farma building area of AHU-17205 is 357,69 m2


will be used as pharmaceutical medicine factory in Banjaran, Air Handling Unit of
SAIVER brand is used as central air conditioner that deliver air to the conditioned
space to lower the temperature using TRANE chiller. The designed room
temperature is 23 ± 2 ° C with a humidity of 60 ± 5%, in accordance with
regulations set by the POM Republic of Indonesia and referring to ASHRAE (
American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers, Inc. )
for conditioning pharmaceutical air-conditioning system. This is an indispensable
thing to provide comfort and freshness to the workers and keep the room
temperature for the medicine to produce the optimum quality, quantity and work
produced.

Keywords: Air Handling Unit, Chiller, Room Temperature, and Air System..

xi
xii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama : Moch. A. Noerul Moenajat
Tempat, Tanggal Lahir : Pandeglang, 31 Mei 1996
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Kp. Panguseupan No.10 RT.03/14 Labuan –
Pandeglang – Banten
Nomer Telpon : (+62) 898 370 5559
E-mail : muhammadazat96@gmail.com
Riwayat Pendidikan : SD Negeri 1 Labuan Lulus Tahun 2007/2008
MTs Negeri 2 Pandeglang Lulus Tahun 2010/2011
SMK Negeri 1 Pandeglang Lulus Tahun 2013/2014

Demikianlah Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya

Pamulang, 20 Maret 2018

Moch. A. Noerul Moenajat

xii
xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI ................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN I ............................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN II ............................................................................. iv
SURAT PENGANTAR MAGANG ..................................................................... v
KONFIRMASI PERMOHONAN MAGANG ................................................... vi
LEMBAR PENILAIAN ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................. x
ABSTRACT ........................................................................................................... xi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... xii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3. Tujuan.......................................................................................................... 2
1.4. Batasan Masalah .......................................................................................... 2
1.5. Manfaat ........................................................................................................ 2
1.6. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................................. 3
1.7. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 3
1.8. Sistematika Penulisan .................................................................................. 3
BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN
2.1. Latar Belakang Perusahaan ......................................................................... 5
2.2. Metodologi Statement ................................................................................. 5
2.3. Informasi Perusahaan .................................................................................. 7
BAB III KAJIAN TEORI
3.1. Penyegaran Udara ..................................................................................... 10

xiii
xiv

3.2. Siklus Udara .............................................................................................. 11


3.3. Siklus Refrigerasi ...................................................................................... 12
3.4. Sistem Kompresi Uap ( Vapour Compression System ) ............................ 13
3.5. AHU ( Air Handling Unit ) ....................................................................... 15
3.6. Chiller ........................................................................................................ 16
3.7. Ducting ...................................................................................................... 17
3.8. Beban Pendinginan .................................................................................... 17
3.8.1. Konduksi........................................................................................ 19
3.8.2. Konveksi ........................................................................................ 19
3.8.3. Radiasi ........................................................................................... 19
3.9. Aplikasi Psikrometrik Pada Sistem Tata Udara ........................................ 20
BAB IV URAIAN KERJA PRAKTEK
4.1. Data Architect ............................................................................................ 23
4.2. Data HVAC ( Heating, Ventilation And Air Conditioning ) ..................... 27
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan....................................................................................................
5.2. Saran .......................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 33

xiv
xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Perusahaan .........................................................................8


Gambar 3.1. Skematik Sistem Penyegaran Udara .............................................. 10
Gambar 3.2. Skematik Siklus Udara ..................................................................11
Gambar 3.3. Siklus Refrigerasi .......................................................................... 13
Gambar 3.4. Siklus Kompresi Uap .....................................................................13
Gambar 3.5. Diagram P - H................................................................................ 14
Gambar 3.6. Air Handling Unit .......................................................................... 15
Gambar 3.7. Diagram Skematik Plant Chiller.................................................... 16
Gambar 3.8. Perpindahan Panas Konduksi ........................................................ 19
Gambar 3.9. Perpindahan Panas Konveksi ....................................................... 19
Gambar 3.10. Perpindahan Panas Radiasi .......................................................... 20
Gambar 3.11. Dinding atau Partisi .....................................................................20
Gambar 3.12. Psikrometrik Chart ......................................................................22
Gambar 4.1. Site Plan Kimia Farma Herbal Lantai 2 ........................................23
Gambar 4.2. Key Plan Kimia Farma Herbal Lantai AHU-17205 ...................... 24
Gambar 4.3. Gedung Kimia Farma ....................................................................26
Gambar 4.4. Air Handling Unit ( AHU-17205 ) ................................................ 29
Gambar 4.5. Chiller ............................................................................................ 29
Gambar 4.6. Instalasi Ducting Di Mezzanine 2 ................................................. 30
Gambar 4.7. Instalasi Ducting Di Mezzanine 2 ke Lantai 2 .............................. 30
Gambar 4.8. Instalasi Swirl Diffuser ..................................................................31
Gambar 4.9. Instalasi Return Wall .....................................................................31

xv
xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Data Umum Perusahaan ......................................................................7


Tabel 2.2. Keterangan Struktur Perusahaan ......................................................... 8
Tabel 4.1. Data Architect Lantai 2 AHU-17205 1-4 .......................................... 24
Tabel 4.2. Data Architect Lantai 2 AHU-17205 2-4 .......................................... 25
Tabel 4.3. Data Architect Lantai 2 AHU-17205 3-4 .......................................... 25
Tabel 4.4. Data Architect Lantai 2 AHU-17205 4-4 .......................................... 26
Tabel 4.5. Data HVAC Lantai 2 AHU-17205 1-4 ............................................. 27
Tabel 4.6. Data HVAC Lantai 2 AHU-17205 2-4 ............................................. 27
Tabel 4.7. Data HVAC Lantai 2 AHU-17205 3-4 ............................................. 28
Tabel 4.8. Data HVAC Lantai 2 AHU-17205 4-4 ............................................. 28

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia
yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama
perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp &
Co. yang sekarang dikenal sebagai PT Kimia Farma ( Persero ) Tbk.
Saat ini PT Kimia Farma ( Persero ) Tbk sedang mengembangkan
perusahaannya dengan membangun pabrik – pabrik baru dibeberapa daerah,
termasuk di daerah Banjaran. Sterilisasi udara disetiap ruangan adalah kunci
kesuksesan untuk menghasilkan obat yang berkualitas, dan juga kenyamanan
merupakan salah satu alasan yang menyebabkan instalasi tata udara perlu
dipasang pada bangunan yang akan digunakan sebagai tempat beraktivitas
untuk para apoteker. Udara didalam bangunan dipengaruhi oleh kondisi
thermal ruangan didalam bangunan yang meliputi kondisi temperatur dan
kondisi kelembaban ruangan.
Oleh karena itu pentingnya mengetahui besarnya kandungan panas
yang ada dalam udara didalam bangunan maka beban pendinginan perlu
dilakukan dengan cermat sehingga tujuan dari pemasangan instalasi tata
udara untuk mencapai kondisi sterilisasi dapat dipenuhi, dan juga menjaga
suhu untuk obat yang diproduksi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan utama yang akan
diungkap dalam laporan kerja praktek ini adalah :
a) Suhu dan kelembaban udara sekitar
b) Luas area yang akan didinginkan
c) Jenis mesin pendingin yang akan digunakan
d) Jenis perancangan saluran-saluran pendingin ( ducting ).

1
2

1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari laporan kerja praktek ini adalah :
a) Mengetahui dasar-dasar perencanaan ( design ) sistem tata udara.
b) Mampu sterilisasikan gedung.
c) Mampu mendinginkan suhu ruangan sesuai dengan beban panas
pada suatu ruangan.
d) Menyediakan informasi untuk pemilihan peralatan, sistem ukuran
dan desain sistem.

1.4. Batasan Masalah


Berdasarkan judul di atas, agar dalam laporan kerja praktek ini
pembahasan tidak meluas dan dalam pemecahan masalahnya dapat
memenuhi sasaran, maka masalahnya dibatasi sebagai berikut:
a) Laporan Praktek Kerja ini hanya dilaksanakan di Gedung Kimia
Farma Banjaran.
b) Mesin pendingin yang digunakan adalah AHU ( Air Handling
Unit ).
c) Dalam laporan kerja praktek ini, hanya akan dibahas tentang
Suhu dan kelembaban udara sekitar,luas area yang akan
didinginkan, jenis mesin pendingin yang akan digunakan, dan
jenis perancangan saluran-saluran pendingin ( ducting ).

1.5. Manfaat
Diharapkan dengan perencanaan sistem instalasi tata udara untuk
kebutuhan pabrik farmasi, ini dapat menambah pengetahuan penulis
mengenai SISTEM INSTALASI TATA UDARA GEDUNG PRODUKSI
KIMIA FARMA BANJARAN untuk kemudian dapat dibayangkan dan
dibandingkan dengan keadaan perencanaan yang ada di lapangan selain itu
hasil dari perencanaan ini diharapkan dapat diperoleh pemakaian yang
seefisien mungkin dengan tidak mengurangi mutu sehingga dapat menghemat
biaya proyek. Dan manfaat dari perencanaan sistem tata udara gedung
3

produksi kimia farma ini dapat melindungi karyawan dari efek samping dari
obat – obatan yang diproduksi.

1.6. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kerja Praktek ini dilaksanakan pada :
Tanggal : 31 Juli 2017 – 29 September 2017
Tempat : PT. WAIMAR MITRA DISAIN Jln Tanjung Barat Selatan
No. 26B, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.

1.7. Metode Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan bahan-bahan dan keterangan dalam menyusun
laporan praktek kerja ini penulis mengambil metoda yang lazim digunakan.
Adapun metoda yang digunakan antara lain :
a) Metoda Kepustakaan
Yaitu suatu cara untuk mendapatkan bahan yang dilakukan penulis
dengan cara membaca buku dan teori-teori perkuliahan yang
berhubungan dengan laporan praktek kerja.
b) Metoda Observasi
Yaitu suatu cara untuk mendapatkan bahan yang dilakukan penulis
dengan jalan pengamatan langsung pada objek perencanannya dari
laporan praktek kerja ini. Dalam hal ini penulis melakukan observasi
disebuah perusahaan Consultant Engineering di Jakarta.
c) Metoda Tanya Jawab
Yaitu suatu cara untuk mendapatkan bahan-bahan, penulisan
dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab dengan orang yang
mengetahui dan terlibat langsung dalam masalah tata udara gedung.

1.8. Sistematika Penulisan


Dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) penulis
membagi menjadi 5 bab dengan perincian sebagai berikut :
4

BAB I. Pendahuluan
Dalam bab ini penulis menguraikan antara lain latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, batasan masalah, manfaat, metode pengumpulan data dan
sistematika penulisan.

BAB II. Profil Perusahaan


Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah perusahaan, metodologi
statement dan informasi perusahaan.

BAB III. Kajian Teori


Dalam bab ini penulis menguraikan antara lain penyegaran udara, siklus
udara, siklus refrigerasi, sistem kompresi uap ( vapour compression system ),
ahu ( air handling unit ), chiller, ducting, beban pendinginan, dan aplikasi
psikrometrik pada sistem tata udara.

BAB IV. Analisan Dan Perhitungan


Dalam bab ini penulis menguraikan kembali antara lain data architect, data
HVAC ( Heating, Ventilation And Air Conditioning )

BAB V. Penutup
Dalam bab ini penulis menguraikan kembali antara lain kesimpulan dan
saran.
BAB II
PROFIL UMUM PERUSAHAAN

2.1. Latar Belakang Perusahaan


Perseroan dibidang konsultan dan engineering ini didirikan dengan
tujuan dapat menjadi mitra bagi industriawan untuk merencanakan
pembangunan, perluasan dan upgrading fasilitas serta utilitas yang mereka
perlukan.
Perusahaan ini didukung oleh suatu team engineering yang kuat pada
bidang mereka masing-masing sehingga mampu menyelesaikan pekerjaan
perancangan secara efektif dan efisien baik dari segi kualitas dan ketepatan
waktu ketika menyelesaikan pekerjaan disain dan engineering.
Pada bulan Januari 2008, “ PT Waimar Mitra Disain ” ini didirikan
sebagaimana termuat dalam akte notaris yang telah dilegalisasi sebagai
perseroan yang berbadan hukum dibidang jasa Consulting Engineer.

2.2. Metodologi Statement


Fokus dalam melakukan desain engineering adalah untuk mendapatkan
hasil akhir yang dapat memenuhi serta mewakili kepentingan client dalam
segi kwalitas suatu rancang bangun sehingga keputusan - keputusan disain
harus mempunyai nilai ekonomis sehingga dicapai solusi yang maximum
yang pada gilirannya client akan mendapatkan nilai tambah dari tujuan
investasinya.
Untuk mencapai tujuan tersebut beberapa hal prinsip dasar yang perlu
diikuti adalah sebagai berikut :
A. Factor Kunci ( Key Factor )
Dalam membangun disain, kunci utamanya adalah ketepatan
waktu, pemilihan utilitas yang tepat dan hemat enerji kemudian yang
terakhir adalah terhadap aspek pemilihan sistim instalasi dengan
mempertimbangkan biaya konstruksi yang ekonomis.

5
6

B. Pendekatan ( Approach )
Pendekatan disain adalah mendengar, mengumpulkan data guna
mengakomodasi apa yang perlukan oleh client kemudian merujuk
kepada regulasi lokal, atau yang mana yang sesuai untuk digunakan
sebagai acuan yang kemudian dituangkan dalam bentuk sebuah disain.
C. Organisasi
Team proyek akan dipimpin oleh seorang project leader, project
leader akan merespon permintaan client dengan sebaik baiknya
terhadap segala aspek yang terkait dengan project . Lead engineer
melakukan control kepada team desain engineer dikantor PT. WMD,
mengontrol teknisi dilapangan serta staff pendukung yang terlibat.
D. Kontrol Kwalitas Disain
Untuk mengoptimalkan kinerja didalam PT.WMD sehingga
diharapkan client mendapatkan pelayanan yang terbaik, maka team
engineer akan melakukan proses disain secara interaktif yang
kemudian diimplementasikan didalam program berikut ini.
E. Menetapkan Apa-Apa Yang Dibutuhkan Oleh Klien ( Determination
Of The Clients Brief )
Setelah kick off proyek melalui meeting, team engineer proyek
akan mereview seluruh aspek teknis yang terkait dengan proyek, team
engineer akan melakukan diskusi secara detail untuk memperoleh
masukan yang akan dijadikan sebagai salah satu sumber pertimbangan
terhadap keputusan-keputusan teknis.
F. Rangkuman Disain
Seluruh parameter disain yang ada dikumpulkan, dicatat dan
diorganisir dengan format standard, Sehingga team engineer dapat
melakukan perumusan dan penterjemahan dari kebutuhan-kebutuhan
yang sesuai untuk pembuatan dan pemakaian yang benar.
G. Evaluasi Disain
Untuk mendapatkan penyelesaian akhir perancangan dan biaya
yang effektive dan effisient maka perlu dilakukan evaluasi ulang hasil
7

perancangan dengan membandingkan hasil perencanaan dari proyek-


proyek yang pernah dikerjakan terdahulu.
H. Dokumentasi
Pengecekan dengan teliti dan menyeluruh atas hasil perancangan
meliputi gambar gambar layout dan gambar gambar detail, spesifikasi
teknis yang dipersyaratan, mengkoordinasikan perancangan dengan
seluruh bidang kerja, dan pembubuhan regrister yang meliputi tanggal
serta status perancangan yang kemudian akan dijadikan sebagai
dokumen pegangan ketika tender serta ketika pembangunan
dilaksanakan.
I. Kapabilitas
Meskipun team Engineer PT WMD cukup ramping, namun
dibekali dengan kekuatan pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki
maka kinerja team enjineer PT. WMD mampu bertahan menjaga
kwalitas setiap disiplin yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan
pasar dalam bidang rancang bangun pada saat ini, khususnya untuk
bangunan-bangunan industri dengan segala utilitas yang diperlukan.

2.3. Informasi Perusahaan


Tabel 2.1. Data Umum Perusahaan
DATA UMUM PERUSAHAAN
Nama Perusahaan PT. WAIMAR MITRA DISAIN
Jln Tanjung Barat Selatan No. 26B
Alamat Kantor
Jakarta Selatan 12530
Telepon / Fax (021) 7810944 / (021) 7800766
E-mail pt_wmd@yahoo.com
Akte Pendirian Nomor : 42 Tanggal 16 November 2007
Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Nomor : AHU-02092.AH.01.01. Tahun 2008
Azazi Manusia Tanggal : 16 Januari 2008
Nomor : 09.03.1.70.55265
Tanda Daftar Perusahaan
Tanggal 20 Februari 2014
Nomor : 13909-04/PK/P/1.824.271
Surat Ijin Usaha Perdagangan
Tanggal 19 Februari 2014

Nomor Pokok Wajib Pajak 02.623.707.3-017.000


8

PENGURUS

DIREKTUR
UTAMA

DIREKTUR

KEUANGAN PAJAK ADMINISTRASI

ENGINEER ENGINEER ENGINEER ENGINEER


HVAC MEKANIKAL ELEKTRIKAL SUPERVISOR

DRAFTER DRAFTER DRAFTER


HVAC MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Gambar 2.1. Struktur Perusahaan

Tabel 2.2. Keterangan Struktur Perusahaan

PENGURUS = Pemilik perusahaan


Mengkoordinir, melaksanakan dan mengawasi
serta membuat laporan untuk bidang teknis yang
DIREKTUR membawahi 4 divisi yaitu HVAC, mekanikal
=
UTAMA elektrika dan tim engineering, berkerja sama
dengan direktur dan bertanggung jawab terhadap
pengurus
Mengkoordinir, melaksanakan dan mengawasi
DIREKTUR =
serta membuat laporan untuk bidang teknis yang
9

membawahi 3 divisi yaitu keuangan, pajak dan


administrasi, dan mewakili direktur utama bila
ada halangan serta bertanggung jawab kepada
pengurus.
KEUANGAN = Menyelesaikan masalah keuangan.
PAJAK = Menyelesaikan masalah perpajakan.
ADMINISTRASI = Menyelesaikan masalah lalulintas surat menyurat.
ENGINEER
= Mengawasi pengawasan hasil disain perusahaan
SUPERVISOR
ENGINEER
= Mendisain khusus HVAC
HVAC
ENGINEER
= Mendisain khusus mekanikal
MEKANIKAL
ENGINEER
= Mendisain khusus elektrikal
ELEKTRIKAL
DRAFTER Melaksanakan pekerjaan gambar hasil
=
HVAC perhitungan dari engineering HVAC
DRAFTER Melaksanakan pekerjaan gambar hasil
=
MEKANIKAL perhitungan dari engineering mekanikal
DRAFTER Melaksanakan pekerjaan gambar hasil
=
ELEKTRIKAL perhitungan dari engineering elektrikal
BAB III
KAJIAN TEORI

3.1. Penyegaran Udara


Penyegaran udara adalah suatu proses mendinginkan udara di mana
terjadi perpindahan kalor dari udara dingin ke udara panas, sehingga tercapai
temperature dan kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan
terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.sistem yang menghasilkan
perpindahan kalor dari sumber yang lebih dingin ke penyerap yang lebih
panas membutuhkan masukan berupa kerja atau energi tambahan.

Gambar 3.1. Skematik Sistem Penyegaran Udara

Sumber : (Wiranto A & Heizo S, 2002).

Keterangan :
a. Udara luar d. Udara kembali
b. Ruangan e. Air dingin
c. Udara masuk f. Air panas
1. Kipas udara 8. Tangki air kondensat ( tangki air panas )
2. Pelembab udara 9. Penangkap uap
3. Koil pemanas udara 10. Mesin refrigerasi
4. Pendingin udara 11. Pompa sirkulasi air dingin
5. Saringan udara 12. Pompa sirkulasi air pendingin
6. Ketel uap 13. Menara pendingin
7. Pompa air 14. Tangki expansi

10
11

3.2. Siklus Udara


Dalam siklus udara ini menggunakan alat yang disebut evaporator (
cooling coil ) yang berfungsi untuk menyerap kalor dan mengkondisikan
sebagian uap air yang terkandung dalam udara, sehingga udara yang telah
melewati cooling coil dan kemudian masuk keruangan temperaturnya telah
turun dan kandungan uap airnya juga turun sesuai dengan yang diinginkan.
Yang perlu diperhatikan dalam siklus udara adalah beban pendinginan dan
beban pemanasan, dikarnakan di dalam ruangan masih ada sumber – sumber
kalor dan kelembaban, seperti lampu listrik, mesin, elektronik, manusia,
udara luar dan panas dari luar ruangan dan lain – lain. Beban pendingin dari
suatu mesin tata udara adalah jumlah kalor persatuan waktu yang harus
diserap atau dipindahkan dari udara oleh evaporator ( cooling coil ) dari mesin
tata udara tersebut, jadi mesin tata udara berfungsi untuk mengatur
temperatur, kelembaban relatif dan gerak udaran yang dibantu dengan
mengunakan fan ( blower ). Dan untuk mendapatkan udara yang bersih dari
debu maka digunakan filter udara.

Gambar 3.2. Skematik Siklus Udara

Dimana
Ts : Temperatur supply ( °C )
Tr : Temperatur ruang ( °C )
Tmix : Temperatur campur ( °C )
Sa : Udara supply
12

Ra : Udara balik
FA : Udara bersih
Oa : Udara luar
Rx : Udara keluar
Ex : Exhaust

Unit pengelola udara ( Air Handling Unit ) adalah alat untuk


menurunkan temperatur udara, menurunkan kandungan air dalam udara (
kelembaban udara ) sesuai dengan yang direncanakan.
Dari gambar diatas dapat diketahui cara kerja unit tata udara adalah :
1) Udara ruangan dan penambahan udara luar sebagai udara segar (
fresh air ) dan juga mengatasi dari kebocoran instalasi saluran udara
( ducting ) dan udara tersebut masuk ke mixing box.
2) Dari mixing box udara tersebut disaring oleh pre filter hingga bersih
dari partikal – partikal debu.
3) Udara yang telah bersih lalu masuk ke cooling coil dan kondisikan
oleh evaporator ( cooling coil ) sesuai temperature dan kelembaban
yang direncanakan.
4) Udara yang telah dikondisikan dari cooling coil dihisap dan
dihembuskan oleh blower ( fan ) keruangan.
5) Lalu perlu dikeluarkan sebagian udara yang berada didalam ruangan
dengan menggunakan exhaust
6) Udara sebagiannya tersebut kembali lagi ke unit pengolah udara dan
begitulah seterusnya.

3.3. Siklus Refrigerasi


Siklus refrigeran merupakan siklus tertutup, dimana zat cair yang
dipakai sebagai media pendinginnya dapat dipakai secara terus-menerus. Alat
- alat yang dipakai dalam siklus refrigerant :
13

Gambar 3.3. Siklus Refrigerasi

1) Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menaikkan tekanan gas refrigeran
yang selanjutnya dialiran kondensor.
2) Kondensor
Kondensor berfungsi mencairkan gas refrigeran, dan menurunkan
temperatur refrigeran, kemudian refrigeran cair diuapkan dengan
menyemprotkannya melalui katub expansi.
a) Katub Expansi
Katup ekspansi berfungsi untuk menyemprotkan refrigeran cair
sehingga kedalam evaporator yang bertekanan rendah.
b) Evaporator
Evaporator berfungsi untuk menguapkan cairan refrigeran
dengan mengambil atau menyerap kalor / panas dari udara yang ada
disekitarnya, dan refrigeran berubah menjadi gas.

3.4. Sistem Kompresi Uap ( Vapour Compression System )

Gambar 3.4. Siklus Kompresi Uap


14

Proses – proses dalam siklus kompresi uap :


1 – 2 : Proses Penguapan, kabut refrigeran masuk ke dalam evaporator yang
disemprotkan dengan udara atau air sehingga kabut refrigeran berubah
menjadi uap dengan mengambil panas laten penguapan dari udara atau
air sehingga udara yang keluar dari evaporator menjadi dingin.
2 – 3 : Proses Kompresi, kompresor menghisap uap refrigeran dari
evaporator. Didalam kompresor ini tekanannya dinaikan untuk
memudahkan pencairan kembali, selama proses kompresi
berlangsung temperatur naik.
3 – 4 : Proses Kondensasi, uap refrigeran yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi masuk dalam kondensor yang didinginkan
dengan udara atau air pendingin sehingga refrigeran melepaskan
panas laten pengembunan dan mengalami perubahan fasa dari uap ke
cair. Selama proses ini tekanan dan temperatur refrigeran tetap.
4 – 1 : Proses Ekspansi, refrigeran cair bertemperatur dan bertekanan tinggi
masuk ke dalam katup ekspansi dan keluar berupa kabut yang
disemprotkan, dimana temperatur dan tekanannya rendah.

Gambar 3.5. Diagram P - H


15

Dari diagram P – H diatas siklus refrigerasinya ditunjukan oleh garis 1-


2-3-4, dengan komponen :
1-2 : Gas dikompresikan menyebabkan tekanan naik mencapai enthalpi
yang sama Dengan jumlah energi yang diberikan kompresor, semua
terjadi pada daerah Panas lanjut dengan proses entropi.
2 - 2’ : Gas panas lanjut didinginkan dikondensor sampai suhu uap jenuh.
2’ – 3 : Kalor dibuang kondensor dan gas dikondensasikan ke fasa cair
dengan tekanan rendah.
3-4 : Tekanan turun karena melewati katup expansi tanpa perubahan
enthalpi ( adiabatik ).
4 – 1 : Penguapan ke kondisi jenuh kering didalam evaporator, kalor laten
ditunjukan oleh pertambahan enthalpi yang disebut dampak
refrigeran.

3.5. AHU ( Air Handling Unit )


Air Handling Unit merupakan bagian penting dalam sistem AC central
sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin
ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. AHU adalah komponen
penukar kalor dimana air dingin hasil pendinginan oleh evaporator
disirkulasikan ke coil yang ada pada AHU, kemudian udara dinginnya di
sirkulasikan oleh blower dan di distribusikan ke ruangan melalui ducting.
Pada dasarnya AHU seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini, yang
terdiri dari fan, cooling coil, heating coil, filter, condensate, dan dampers.

Gambar 3.6. Air Handling Unit


16

3.6. Chiller
Chiller adalah alat perpindahan panas yang menggunakan sistem
pendingin untuk menghilangkan panas dari beban proses dan mengalihkan
atau melepaskan panas ke lingkungan. Chiller juga dapat dikategorikan
sebagai mesin pendingin pilihan untuk mengkondisikan fasilitas industri dan
fasilitas umum.
Fungsi chiller sendiri umumnya digunakan untuk menurunkan suhu
semua jenis peralatan dan proses seperti untuk mesin injeksi, peralatan
pengelasan, kilang minyak, stasiun pembangkit listrik, pabrik kimia dan
pabrik makanan dan minuman. Bahkan hanya untuk mendinginkan air minum
ke tingkat yang diinginkan.
Chiller terdiri dari reservoir yang diisi dengan cairan seperti air atau
campuran etilen glikol dimana sirkulasi air akan terus terjadi. Dalam aplikasi
bangunan khas, air dingin disirkulasikan ke penangan udara atau sekarang
balok pendingin yang semakin banyak digunakan untuk mentransfer panas
dari udara ke air, atau sebaliknya, mentransfer pendinginan dari air ke udara
bangunan. Diagram skematik plant chiller ditunjukkan pada gambar di
bawah.

Gambar 3.7. Diagram Skematik Plant Chiller

Chiller dapat diklasifikasikan sebagai pendingin absorpsi dan


pendingin kompresi refrigeran, berdasarkan siklus refrigeran tempat mereka
bekerja.
17

Proses pendinginan berbeda secara signifikan pada dua jenis pendingin.


Penyerap pendingin menggunakan sumber panas seperti gas alam atau uap
untuk menciptakan efek pendinginan. Pendingin Chiller umumnya
menggunakan kompresi mekanik dan merupakan yang paling umum. Chiller
kompresi (compressor chiller) terdiri dari empat komponen utama , meliputi
kompresor, evaporator, kondensor danvalve matering sistem. Pada dasarnya,
pendingin mengumpulkan panas, dan kemudian menggunakan penukar panas
evaporator untuk menghilangkan panas itu.
Ada dua jenis media pendingin chiller, yakni dengan menggunakan
pendingin udara dan air. Kondensor udara didinginkan dengan memanfaatkan
udara, sedangkan kondensor air didinginkan dengan menggunakan sumber
air. Pendingin air umumnya digunakan untuk keperluan pendiginan di dalam
gedung dan menggunakan menara pendingin, kolam, atau sungai yang
terletak di dekat gedung untuk melepaskan panas air dari kondensor.

3.7. Ducting
Ducting adalah bahan atau material yang digunakan untuk
mengarahkan atau menyalurkan udara atau lainya ke arah tertentu dengan
mempertimbangkan tiap-tiap tujuan akhir tersebut manjadi bagian beban
terhadap dimensi atau diameter media penyalur pada sepanjang perjalanan
hingga titik akhir beban tersebut keluar dari media penyalur.
Jenis material ducting itu sendiri beraneka ragam disesuaikan dengan
udara yang akan di salurkan. Pengunaan material yang di gunakan akan
mempengaruhi suhu udara di sepanjang perjalanan menuju titik akhir
keluarnya udara.

3.8. Beban Pendinginan


Beban pendinginan adalah beban yang harus di tanggung oleh peralatan
pendingin karena adanya sumber - sumber kalor baik dalam ruangan ataupun
diluar ruangan yang hendak dikondisikan. Perhitungan beban pendingin tidak
menghasilkan suatu angka yang pasti namun hanya menghasilkan suatu
angka perkiraan saja, sebab menghitung laju perpindahan panas sulit di
18

lakukan karena bentuknya sangat abstrak. Yang perlu di perhatikan dalam


menentukan perhitungan beban pendingin adalah :
1) Orientasi Bangunan
 Lokasi dari bangunan yang akan di kondisikan
 Pengaruh dari sinar matahari
 Pengaruh bayangan dari bangunan lain
 Pengaruh dari pantulan panas
2) Karakteristik Dari Bangunan Tersebut
 Material yang di gunakan
 Warna permukaan yang di gunakan
 Bantuk dan ukuran bangunan
3) Sumber Panas Dari Dalam Ruangan
a) Beban panas dari penghuni ruangan
b) Beban Panas Dari Penerangan
c) Peralatan
d) Beban Ventilasi
4) Sumber Panas Dari Luar Ruangan
a) Radiasi Sinar Matahari
b) Konduksi Melalui Kaca
c) Konduksi Melalui Dinding dan Atap
d) Konduksi Melalui Partisi dan Lantai
e) Perhitungan Koefisien Perpindahan Panas Pada Material Bangunan
Perpindahan kalor adalah perpindahan sejumlah energi yang
terjadi karena adanya perbedaan temperatur ( suhu ) di antara dua
buah benda atau dari permukaan yang satu kepermukaan yang lain.
Koefisien perpindahan panas pada dasarnya terdiri dari 3 macam
yaitu ( konduksi, konveksi, dan radiasi )
19

3.8.1. Konduksi
Konduksi adalah proses perpindahan kalor atau panas dari satu
bagian benda padat kebagian benda padat yang lainnya karena
persinggungan fisik, atau dari permukaan yang satu kepermukaan
lainnya pada benda padat tersebut.

Gambar 3.8. Perpindahan Panas Konduksi

3.8.2. Konveksi
Proses perpindahan panas yang disebabkan oleh gerakan massa
partikel - partikel fluida yang mengalir di permukaan benda padat
pada temperature yang berbeda.

Gambar 3.9. Perpindahan Panas Konveksi

3.8.3. Radiasi
Bidang yang dapat menerima panas melalui pancaran sinar,
panas radiasi dipancarkan suatu benda kumpulan energi yang terbatas.
Benda hitam ( black body ) menyerap panas dari pancaran sinar
dengan laju yang sebanding dengan pangkat empat suhu absolut benda
itu dan berbanding langsung dengan luas permukaan. Jadi radiasi
adalah merupakan perpindahan panas pancaran.
20

Gambar 3.10. Perpindahan Panas Radiasi

Bidang yang dapat menerima panas secara pancaran atau radiasi


apabila bidang tersebut dapat melihat sumber dari panas.

Gambar 3.11. Dinding atau Partisi

Keterangan :
1. Out side Air Film 4. Plesteran ( sand cement )
2. Plesteran ( sand cement ) 5. Inside air film
3. Bata merah ( brick wall )

3.9. Aplikasi Psikrometrik Pada Sistem Tata Udara


Proses - proses psikrometrik dapat di pergunakan di dalam mengubah
beban pendinginan ruangan menjadi beban peralatan atau mesin pengelola
udara ( Chiller ) dengan tujuan optimalisasi, analisa dan perancangan sistem.
Disamping itu psikrometrik juga dapat di gunakan untuk mengevaluasi sistem
tata udara yang terpasang dan sedang beroperasi dengan melakukan
pengukuran - pengukuran terhadap besaran - besaran udara serta koil
pendingin seperti temperatur, kelembaban udara, dan kecepatan aliran udara.
Sifat - sifat termal dari udara basah di tunjukan dengan mempergunakan
diagram psikrometrik, dan di definisikan sebagai berikut :
21

 Temperatur bola basah / Wet-bulb temperature ( twb )


Temperatur tersebut dapat di baca pada termometer dengan
sensor kering dan terbuka. Namun, penunjukan tidaklah tepat karena
adanya pengaruh radiasi panas, kecuali jika sensornya memperoleh
ventilasi yang cukup baik.
 Temperatur bola kering / Dry-bulb temperature ( tdb )
Temperatur tersebut dapat di baca pada termometer dengan
sensor kering dan terbuka. Namun, penunjukan tidaklah tepat karena
adanya pengaruh radiasi panas, kecuali jika sensornya memperoleh
ventilasi yang cukup baik.
 Titik embun / Dew-point temperature ( tdp )
Temepratur air pada keadaan dimana tekanan uapnya sama
dengan tekanan uap dari udara ( lembab ). Jadi pada temperatur tersebut
uap air dalam udara mulai mengembun dan hal tersebut terjadi apabila
udara didinginkan. Titik embun digunakan dalam perhitungan
rancangan untuk mendapatkan temperatur dimana kondensasi harus
dihitung berdasarkan rancangan peralatan.
 Perbandingan kelembaban / Humidity ratio ( W )
Adalah perbandingan antara berat uap air dan berat udara kering
yang ada didalam udara ( lembab ).
 Kelembaban relatif / Relative humidity ( RH )
Adalah perbandingan antara tekanan parsial uap air yang ada
didalam udara dan tekanan jenuh uap air pada temperatur air yang sama.
 Volume udara lembab / Volume spesifik ( v )
Adalah volume udara lembab per 1 kg udara kering.
 Enthalpy ( h )
Adalah energi kalor yang dimiliki oleh suatu zat pada suatu temperatur
tartentu. Maka enthalpy dari udara lembab dengan perbandingan
kelembaban x, pada temperatur t °C, didefinisikan sebagai sejumlah
energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg udara kering dan
x kg air ( dalam fasa cair ). Dari 0 °C sampai mencapai t °C dan
menguapkannya menjadi uap air ( fasa gas ).
22

Gambar 3.12. Psikrometrik Chart


Sumber : ( Yunus A. Çengel, Michael A. Boles, 2015 )
BAB IV
URAIAN KERJA PRAKTEK

4.1. Data Architect


Data – data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1) Fungsi gedung : Produksi obat herbal ( farmasi ).
2) Lokasi bangunan : Bandung
3) Jumlah lantai : 3 Lantai
4) Klasifikasi bangunan : Lantai 2
5) Tinggi bangunan : 18.6 m
6) Tinggi ke lantai :3m
7) Luas total bangunan : 5.158,18 m2
8) Luas AHU-17205 : 357,69 m2
9) Material bangunan : Concrit campuran semen, pasir, dan splite,
Dinding ( wall ) campuiran semen, pasir, dan
bata merah.

Gambar 4.1. Site Plan Kimia Farma Herbal Lantai 2

23
24

Gambar 4.2. Key Plan Kimia Farma Herbal Lantai AHU-17205

Tabel 4.1. Data Architect Lantai 2 AHU-17205 1-4

No. Ruang 1722006 1722007 1722008


GRANULATION GRANULATION FINAL MIXING
Nama Ruang
ROOM-1 ROOM-2 ROOM-1
Tinggi Ruang ( m ) 3 3 3
Luas Ruang ( m2 ) 61.1 61.1 25.5
3
Volume Ruang ( m ) 183.3 183.3 76.4
Banyak Humian ( org ) 2 2 2
Utara 18.7 18.7 -
Luas
Selatan - -
Dinding
Barat - 29.4 -
( m2 )
Timur 29.4 - 12.3
Luas Partisi Wall - - -
2
(m ) Kayu - - -
Luas Atap ( m2 ) 61.1 61.1 25.5
Dinding Perimeter - - -
Tebal Dinding 0.05 0.05 0.05
(m) Atap 0.25 0.25 0.25
25

Tabel 4.2. Data Architect Lantai 2 AHU-17205 2-4

No. Ruang 1722009 1722010 1722011


FINAL MIXING CORRIDOR
Nama Ruang CAPSULATING
ROOM-2 FORMULASI-2
Tinggi Ruang ( m ) 3 3 3
Luas Ruang ( m2 ) 25.5 42.1 27.3
3
Volume Ruang ( m ) 76.4 126.4 81.8
Banyak Humian ( org ) 2 - 2
Utara - - -
Luas
Selatan - - 12.7
Dinding
Barat 12.3 5.7 -
( m2 )
Timur - 5.7 19.4
Luas Partisi Wall - - -
2
(m ) Kayu - - -
Luas Atap ( m2 ) 25.5 42.1 27.3
Dinding Perimeter - - -
Tebal Dinding 0.05 0.05 0.05
(m) Atap 0.25 0.25 0.25

Tabel 4.3. Data Architect Lantai 2 AHU-17205 3-4

No. Ruang 1722012 1722013 1722014


TABLETING TABLETING COATING
Nama Ruang
ROOM-1 ROOM-2 ROOM-1
Tinggi Ruang ( m ) 3 3 3
2
Luas Ruang ( m ) 25.9 24.3 16.6
Volume Ruang ( m3 ) 77.6 72.8 49.9
Banyak Humian ( org ) 2 2 2
Utara - - -
Luas
Selatan 12.0 11.3 -
Dinding
Barat - - -
( m2 )
Timur - - -
Luas Partisi Wall - - -
( m2 ) Kayu - - -
2
Luas Atap ( m ) 25.9 24.3 16.6
Dinding Perimeter - - -
Tebal Dinding 0.05 0.05 0.05
(m) Atap 0.25 0.25 0.25
26

Tabel 4.4. Data Architect Lantai 2 AHU-17205 4-4

No. Ruang 1722015 1722016 1722017


UTILITY COATING UTILITY
Nama Ruang
COATING-1 ROOM-2 COATING-2
Tinggi Ruang ( m ) 3 3 3
Luas Ruang ( m2 ) 17.1 15.5 15.9
3
Volume Ruang ( m ) 51.2 46.4 47.6
Banyak Humian ( org ) - 2 -
Utara - - -
Luas
Selatan 15.7 - 14.6
Dinding
Barat - 9.6 9.8
( m2 )
Timur - - -
Luas Partisi Wall - - -
2
(m ) Kayu - - -
Luas Atap ( m2 ) 17.1 15.5 15.9
Dinding Perimeter - - -
Tebal Dinding 0.05 0.05 0.05
(m) Atap 0.25 0.25 0.25

Gambar 4.3. Gedung Kimia Farma


27

4.2. Data HVAC ( Heating, Ventilation And Air Conditioning )


Tabel 4.5. Data HVAC Lantai 2 AHU-17205 1-4

No. Ruang 1722006 1722007 1722008


GRANULATION GRANULATION FINAL MIXING
Nama Ruang
ROOM-1 ROOM-2 ROOM-1
Volume Ruang
183.3 183.3 76.4
( m3 )
Temperatur 23±2°C 23±2°C 23±2°C
Kelembaban
60±5% 60±5% 60±5%
Relatif
Pertukaran
12 12 12
Udara per Jam
Tekanan
10 10 15
Ruang ( Pa )
Kelas
Kebersihan E E E
Ruang

Tabel 4.6. Data HVAC Lantai 2 AHU-17205 2-4

No. Ruang 1722009 1722010 1722011


FINAL MIXING CORRIDOR
Nama Ruang CAPSULATING
ROOM-2 FORMULASI-2
Volume Ruang
76.4 126.4 81.8
( m3 )
Temperatur 23±2°C 23±2°C 23±2°C
Kelembaban
60±5% 60±5% 60±5%
Relatif
Pertukaran
12 12 12
Udara per Jam
Tekanan
15 20 15
Ruang ( Pa )
Kelas
Kebersihan E E E
Ruang
28

Tabel 4.7. Data HVAC Lantai 2 AHU-17205 3-4

No. Ruang 1722012 1722013 1722014


TABLETING TABLETING
Nama Ruang COATING ROOM-1
ROOM-1 ROOM-2
Volume Ruang
77.6 72.3 49.9
( m3 )
Temperatur 23±2°C 23±2°C 23±2°C
Kelembaban
60±5% 60±5% 60±5%
Relatif
Pertukaran
12 12 12
Udara per Jam
Tekanan
15 15 15
Ruang ( Pa )
Kelas
Kebersihan E E E
Ruang

Tabel 4.8. Data HVAC Lantai 2 AHU-17205 4-4

No. Ruang 1722015 1722016 1722017


UTILITY UTILITY
Nama Ruang COATING ROOM-2
COATING-1 COATING-2
Volume Ruang
51.2 46.4 47.6
( m3 )
Temperatur 23±2°C 23±2°C 23±2°C
Kelembaban
60±5% 60±5% 60±5%
Relatif
Pertukaran
12 12 12
Udara per Jam
Tekanan
10 15 10
Ruang ( Pa )
Kelas
Kebersihan E E E
Ruang
29

Gambar 4.4. Air Handling Unit ( AHU-17205 )

Gambar 4.5. Chiller


30

Gambar 4.6. Instalasi Ducting Di Mezzanine 2

Gambar 4.7. Instalasi Ducting Di Mezzanine 2 ke Lantai 2


31

Gambar 4.8. Instalasi Swirl Diffuser

Gambar 4.9. Instalasi Return Wall


BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil peancangan untuk Gedung Farmasi di Kimia Farma Banjaran
tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Luas AHU-17205 adalah 357,69 m2
2) Sistim pendinginan menggunakan udara atau AHU ( Air Handling
Unit )
3) Temperatur ruangan yang dirancang adalah 23±2°C dengan
kelembaban 60±5%.
4) Menggunakan Mesin Pendingin ( Air Handling Unit ) merek SAIVER
buatan ITALIA.
5) Ciller merek TRANE buatan PRANCIS.
6) Menggunakan SQUARE DUCT dengan isolasi THERMAFLEX
ketebalan ½ inch.

5.2. Saran
Dari hasil peancangan untuk Gedung Farmasi di Kimia Farma Banjaran
tersebut, dapat ditarik saran sebagai berikut :
1) harus dirancang sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh
Badan POM Republik Indonesia
2) Mengacu pada ASHRAE ( American Society of Heating, Refrigerating
and Air-Conditioning Engineers, Inc.) untuk pengkondisian farmasi.

32
33

DAFTAR PUSTAKA

[1] Wiranto Arismunandar dan Heizo Saito. 2002, Penyegaran Udara, Edisi
Keenam, Pradnya Paramita.
[2] ASHRAE ( American Society of Heating, Refrigerating and Air-
Conditioning Engineers, Inc.), Cooling and Heating Load Calculation Manual
[3] Carrier, Hand Book of Air Conditioning System Design, Mc Graw Hill
Company.
[4] Yunus A. Cengel and Michael A. Boles. 2015, Thermodynamics An
Engineering Approach, Wib McGraw-Hill.
[5] Ahmadul Ameen. 2006, Refrigeration and Air Conditioning. New Delhi

Anda mungkin juga menyukai