Anda di halaman 1dari 5

21

Produksi Produksi obat hendaklah dilaksanakan sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan diawasi oleh personil yang kompeten, yang dapat menjamin obat jadi yang dihasilkan memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Mutu suatu obat tidak ditentukan oleh hasil analisa obat, melainkan oleh proses produksi. Prosedur produksi dibuat oleh penanggung jawab produksi bersama dengan penanggung jawab pengawasan mutu. Penanganan bahan dan produk jadi, seperti penerimaan dan karantina, pengambilan, sampel, penyimpanan, penandaan, penimbangan, pengolahan, pengemasan dan distribusi hendaklah dilakukan sesuai dengan prosedur kerja standar dan bila perlu didokumentasi setiap langkah produksi. Bahan awal yang diterima, produk antara, produk ruahan, produk jadi hendaklah dikarantina secara fisik dan administratif segera setelah diterima atau diolah, sampai dinyatakan lulus untuk pemakaian dan distribusi, serta hendaklah disimpan secara teratur sesuai kondisi yang dipersyaratkan. Pengolahan produk yang berbeda hendaklah tidak dilakukan secara bersamaan pada ruang kerja yang sama agar tidak terjadi kontaminasi silang atau resiko terjadinya campur baur. Aspek yang perlu diperhatikan dalam proses produksi adalah: a. Pengadaan bahan awal Pengadaan bahan awal hendaklah hanya dari pemasok yang telah disetujui dan memenuhi spesifikasi yang relevan. Setiap bahan awal yang diterima, sebelum dinyatakan lulus untuk digunakan, hendaklah memenuhi spesifikasi bahan awal yang telah ditetapkan dan diberi label dengan nama yang dinyatakan dalam spesifikasi. Singkatan, kode ataupun nama yang tidak resmi hendaklah tidak dipakai. Semua penerimaan, pengeluaran dan jumlah bahan tersisa hendaklah dicatat, meliputi keterangan mengenai pasokan, nomor batch/lot, tanggal penerimaan, tanggal pelulusan, dan tanggal kadaluarsa. Pada tiap penerimaan hendaklah dilakukan pemeriksaan visual, tentang kondisi umum, keutuhan wadah dan segelnya, ceceran, atau kemungkinan adanya kerusakan bahan. Bahan awal yang diterima hendaklah dikarantina sampai disetujui dan diluluskan untuk pemakaian oleh kepala bagian pengawasan mutu. Persediaan bahan awal hendaklah diperiksa secara berkala untuk meyakinkan bahwa bahan awal dalam kondisi yang baik. b. Validasi proses Semua prosedur produksi hendaklah divalidasi dengan tepat dan dilaksanakan menurut prosedur yang telah ditentukan, hasil validasi dan kesimpulan hendaklah dicatat. Macam pendekatan validasi berdasarkan pelaksanaanya:

22 1. Validasi Prospektif protokol yang direncanakan dengan perolehan data pertama,

sebagai contoh pada produk baru yang belum beredar.


2. Validasi Konkuren data otentik yang telah diperoleh dan dikumpulkan melalui proses

yang sedang berlaku, sebagai contoh pada produk yang sedang beredar.
3. Validasi Retrospektif data otentik yang diperoleh dan dikumpulkan dari proses yang

telah (lama) berlaku dan dinilai melalui prinsip statistik, sebagai contoh pada produk yang telah (lama) beredar.
4. Validasi Ulang apabila terjadi perubahan dalam komponen validasi, seperti pada

produk baru, perubahan bahan awal, perubahan sistem/prosedur, pemindahan peraltan, dan perbaikan besar. c. Pencegahan pencemaran silang Tiap tahap proses, produk jadi dan bahan awal hendaklah terlindung dari pencemaran mikroba dan pencemaran lain. Resiko pencemaran silang ini dapat timbul akibat tidak terkendalinya debu, gas, uap, percikan atau organisme dari bahan atau produk yang sedang diproses, dari sisa yang tertinggal pada alat dan pakaian kerja operator. Pencemaran silang hendaklah dihindari dengan tindakan teknis atau pengaturan yang tepat, antara lain: 1. Produksi di dalam gedung yang terpisah diperlukan untuk produk seperti penisilin, hormon seks, sitostatik, dan produk biologi; 2. Tersedia ruang penyangga udara dan penghisap udara; 3. Memakai pakaian pelindung yang sesuai di area di mana produk yang beresiko terhadap pencemaran silang diproses; 4. Melaksanakan prosedur pembersihan dan dekontaminasi yang terbukti efektif; 5. Menggunakan system self-contained; dan 6. Pengujian residu dan menggunakan label status kebersihan pada alat. d. Sistem penomoran bets/lot Sistem ini diperlukan untuk memastikan bahwa produk antara, produk ruahan atau obat mudah untuk diidentifikasi berdasarkan nomor bets atau lotnya bila terjadi sesuatu dan menjamin bahwa nomor bets atau lot tidak digunakan secara berulang. Alokasi nomor bets atau lot hendaklah segera dicatat dalam suatu buku log yang mencakup tanggal pemberian nomer, identitas produk dan ukuran bets/lot yang bersangkutan. e. Penimbangan dan penyerahan Penimbangan dan penyerahan bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan dianggap sebagai bagian dari siklus produksi dan memerlukan dokumentasi yang tinggi

23

lengkap. Kapasitas, ketelitian dan ketepatan alat timbang yang dipakai hendaklah sesuai dengan jumlah bahan yang ditimbang. Setiap penimbangan hendaklah dilakukan pembuktian kebenaran identitas, jumlah bahan yang ditimbang oleh dua personil yang independen dan pembuktian tersebut didokumentasikan secara lengkap. Kegiatan penimbangan dan penyerahan hendaklah dilakukan dengan memakai peralatan yang sesuai dan bersih serta dalam ruangan yang dijaga kebersihannya. f. Pengembalian Semua bahan awal dan bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan yang telah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan dikembalikan ke gudang penyimpanan. Proses pengembalian tersebut hendaklah didokumentasikan dengan benar dan direkonsiliasi. g. Pengolahan Semua bahan dan peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan hendaklah diperiksa terlebih dahulu sebelum digunakan. Peralatan hendaklah dinyatakan bersih secara tertulis sebelum digunakan. Proses pengolahan hendaklah dilaksanakan mengikuti prosedur yang tertulis, bila terjadi penyimpangan hendaklah dipertanggungjawabkan dan dilaporkan. Semua produk antara hendaklah diberi label yang tepat dan dikarantina sampai diluluskan oleh bagian Pengawasan Mutu. Proses pencegahan pencemaran silang menjadi perhatian utama pada tahap pengolahan. h. Bahan dan produk kering Penangan bahan dan produk kering dapat menimbulkan masalah debu dan pencemaran silang. Oleh karena itu perlu dipasang sistem penghisap udara untuk mencegah penyebaran debu, dan pada desain, pemeliharaan serta penggunaaan sarana dan peralatan perlu diperhatikan secara khusus. Produk hendaklah dilindungi dari pencemaran seperti pencemaran serpihan dan logam dan dijaga agar tidak ada produk yang tertinggal dalam peralatan. Proses pembuatan bahan menjadi suatu sediaan (produk kering) perlu diperhatikan yaitu meliputi proses : 1. Pencampuran dan granulasi 2. Pencetakan tablet. 3. Penyalutan 4. Pengisian kapsul keras 5. Penandaan tablet salut dan kapsul

24

i. Cairan, krim dan salep (non-steril) Produk cairan, krim dan salep diproduksi sedimikian rupa sehingga terlindung dari pencemaran mikroba dan pencemaran lain, seperti penggunaan sistem tertutup untuk produksi, tangkai wadah pipa dan pompa yang digunakan didesain dan dipasang sedemikian rupa sehingga memudahkan pembersihan dan bila perlu disanitasi, menghindari penggunaan peralatan dari kaca melainkan menggunakan baja tahan karat bermutu tinggi untuk peralatan yang bersentuhan dengan produk, memantau kualitas kimia dan mikrobiologi air yang digunakan hendaklah ditetapkan dan selalu dipantau, menggunakan jaringan pipa yang telah didesain dan dipasang sedemikian rupa sehingga mudah dibongkar dan dibersihkan. j. Bahan Pengemas Pengadaan, penanganan dan pengawasan bahan pengemas primer dan bahan pengemas cetak serta bahan cetak lain diberi perhatian yang sama seperti terhadap bahan awal. Tiap penerimaan atau tiap bets bahan pengemas primer diberi nomor yang spesifik atau penandaan yang menunjukan identitasnya. Bahan pengemas primer, bahan pengemas cetak atau bahan cetak lain yang tidak berlaku lagi atau obsolete hendaklah dimusnahkan dan pemusnahanya dicatat. k. Kegiatan pengemasan Kegiatan pengemasan berfungsi membagi dan mengemas produk ruahan menjadi produk jadi. Proses pengemasan dilaksanakan di bawah pengawasan yang ketat untuk menjaga identitas, keutuhan dan mutu produk akhir yang telah dikemas. l. Pengawasan selama proses Pengawasan selama proses hendaklah mencakup : Semua parameter produk, volume atau jumlah isi produk diperiksa pada saat awal dan selama proses pengolahan atau pengemasan; Kemasan akhir diperiksa selama proses pengemasan dengan selang waktu yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam Prosedur Pengemasan Induk. m. Bahan dan produk yang ditolak, dipulihkan dan dikembalikan Bahan dan produk yang ditolak hendaklah diberikan penandaan yang jelas dan disimpan terpisah di area terlarang yang selanjutnya dikembalikan kepada pemasoknya atau bila dianggap perlu, diolah ulang atau dimusnahkan. n. Karantina dan penyerahan obat jadi Karantina produk jadi merupakan tahap akhir pengawasan sebelum penyerahan produk jadi ke gudang dan siap untuk didistribusikan. Sebelum diluluskan untuk diserahkan ke teratur untuk memastikan kesesuaiannya dengan spesifikasi dan memastikan semua komponen

25

gudang, pengawasan yang ketat hendaklah dilaksanakan untuk memastikan produk dan catatan pengolahan bets telah memenuhi semua spesifikasi yang ditentukan. o. Catatan pengendalian pengiriman obat Sistem distribusi hendaklah didesain sedemikan rupa untuk memastikan produk yang pertama masuk didistribusikan terlebih dahulu. Sistem distribusi hendaklah menghasilkan catatan sedemikian rupa seingga tiap bets/lot obat dapat segera diketahui untuk mempermudah penyelidikan atau penarikan kembali jika diperlukan. Prosedur tertulis mengenai distibusi obat hendaklah dibuat dan dipatuhi. Penyimpanan terhadap konsep First-in First-out (FIFO) atau First Expire Fisrt-out (FEFO) hendaklah hanya diperbolehkan untuk jangka waktu yang pendek dan hanya atas persetujuan pimpinan yang bertanggung jawab. p. Penyimpanan bahan awal, bahan pengemasan, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi Semua bahan dan produk hendaklah disimpan pada kondisi lingkungan yang sesuai secara rapi dan teratur untuk mencegah resiko campur baur atau pencemaran serta memudahkan pemeriksaan dan pemeliharan. Tiap bets bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk, produk ruahan dan produk jadi yang disimpan di area gudang hendaklah mempunyai kartu stok. Kartu stok tersebut hendaklah secara periodik direkonsiliasi dan bila ditemukan perbedaan hendaklah dicatat dan diberikan alasan bila jumlah yang disetujui untuk pemakaian berbeda dari jumlah pada saat penerimaan atau pengiriman. Perhatian khusus diperlukan untuk: Penyimpanan bahan awal dan bahan pengemas; Penyimpanan produk ruahan, produk antara dan produk jadi. q. Pengiriman dan pengangkutan Bahan dan obat hendaklah diangkut dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak merusak keutuhannya dan kondisi penyimpanannya terjaga. Pengiriman dan pengangkutan bahan atau obat hendaklah dilaksanakan hanya setelah ada order Pengiriman dan didokumentasikan. Prosedur pengiriman hendaklah dibuat dengan mempertimbangkan sifat bahan dan obat yang akan dikirim serta tindakan pencegahan khusus yang mungkin diperlukan. Catatan pengiriman hendaklah disimpan, yang menyatakan minimal: tanggal pengiriman; nama dan alamat pelangan; uraian tentang produk, missal nama, bentuk dan kekuatan sediaan (bila perlu) nomor bets dan jumlah; dan kondisi pengangkutan dan penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai