TEORI FITOFARMAKA
CPOTB DAN UJI KLINIK
Oleh:
ARVIL ROHMATURRIZQI
201910410311277
FARMASI F
DOSEN PENGAMPU:
CPOTB 2011
CPOTB 2021
bahwa:
CPOTB 2011
CPOTB 2021
CPOTB 2011
CPOTB 2021
CPOTB 2011
CPOTB 2021
CPOTB 2011
CPOTB 2021
CPOTB 2011
CPOTB 2021
BAB 4(Sanitasi dan BAB 4(Peralatan) Subbab Higenie yang awalnya terdapat pada
Higenie) bab 4 CPOTB 2011, Pada CPOTB 2021
dihilangkan dan digabung dengan bab 2
tentang personalia sedangkan sanitasi
digabung dengan BAB 3 tentang Bangunan
dan Fasilitas. Sementara pada bab 4 sendiri
pada CPOTB 2021 menjelaskan tentang
peralatan
BAB 6(Produksi) BAB 6(Cara Subbab tentang produksi yang terdapat pada
Penyimpanan dan bab 6 pada CPOTB 2011, Pada CPOTB
Pengiriman Obat dimasukkan ke BAB 5 tentang produksi, dan
Yang Baik) BAB 6 pada CPOTB 2021 memasukkan
penjelasan tentang cara penyimpanan dan
pengiriman obat yang baik yang sebelumnya
pada CPOTB 2011 ada di bab 9
BAB 8(Pembuatan BAB 8(Inspeksi Pada bab 8 CPOTB 2021 tidak menjelaskan
dan Analisis Diri, Audit Mutu, tentang pembuatan dan analisis berdasarkan
Berdasarkan dan Audit & kontrak yang sebelumnya ada di bab 8
Kontrak) Persetujuan CPOTB 2011, namun merevisi menjadi
Pemasok) memasukkan penjelasan tentang inspeksi diri,
audit mutu, dan audit & persetujuan pemasok.
BAB 9(Cara BAB 9(Keluhan dan Pada Bab 9 CPOTB penjelasan tentang cara
Penyimpanan dan Penarikan Produk) penyimpanan dan pengiriman yang baik yang
Pengiriman yang sebelumnya terdapat pada bab 9 CPOTB
Baik) 2011, dimasukkan ke dalam bab 6 tentang
cara penyimpanan dan pengiriman yang baik.
kemudian bab 9 CPOTB 2021 sendiri
menjelaskan tentang keluhan dan penarikan
produk.
BAB 11(Inspeksi BAB 11(Kegiatan Pada bab 11 CPOTB 2021 penjelasan tentang
Diri) Alih Daya) Inspeksi Diri yang sebelumnya terdapat pada
BAB 11 CPOTB 2011, dimasukan ke dalam
bab 8 CPOTB 2021 tentang inspeksi diri,
audit mutu, dan audit & persetujuan pemasok.
Bab 11 sendiri pada CPOTB 2021
menjelaskan tentang kegiatan alih daya.
1. Tanggung jawab pelaksanaan cpotb, pada cpotb 2011 mengatur bahwa yang memiliki
tanggung jawab disini adalah Quality Assurance atau penjaminan mutu untuk mencapai
tujuan mutu dan mengingkorporasi cara pembuatan obat tradisional yang baik termasuk
pengawasan mutu dan manajemen resiko mutu. Pada cpotb 2021 tanggung jawab dan
implementasi pelaksanaan CPOTB diserahkan kepada manajemen puncak yang berkaitan
dengan sasaran mutu, mengarahkan, dan memobilisasi sumber daya perusahaan untuk
mencapai kepatuhan regulasi termasuk dalam hal ini mencakup cara pembuatan obat
tradisional yang baik dan manajemen resiko mutu.
2. Pada personalia, personel kunci pada cpotb 2011 mencakup kepala bagian produksi, kepala
bagian pengawasan mutu, kepala bagian pengawasan mutu, dan kepala bagian manajemen
mutu (pemastian mutu) dan posisi utama tersebut dijabat oleh personil purna waktu. pada
cpotb 2021 personel kunci dibawah koordinasi manajemen puncak yang kemudian
menunjuk personel kunci yang mencakup kepala produksi, kepala pengawasan mutu,
dan kepala pemastian mutu. kepala pemastian mutu dijabat oleh apoteker purnawaktu dan
kepala produksi & kepala pengawasan mutu harus independen satu sama lain.
3. Pada CPOTB 2011 menjelaskan tentang bangunan , fasilitas dan peralatan. sedangkan pada
CPOTB menjelaskan tentang bangunan dan fasilitas. adapun peralatan masuk bab tersendiri
yaitu pada BAB 4 tentang peralatan. pada cpotb 2011, acuan klasifikasi ruangan terkait
produksi belum diatur, namun pada CPOTB 2021 acuan kelas kebersihan mengacu pada
CPOB 2018 yaitu pada ruang kelas E.
4. Pada persoalan peralatan, CPOTB 2011 pada bagian umum menyebutkan Peralatan untuk
pembuatan obat tradisional hendaklah memiliki desain dan konstruksi yang tepat, ukuran
yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan tepat, agar mutu obat tradisional
terjamin sesuai desain serta seragam dari bets ke bets dan untuk memudahkan pembersihan
serta perawatan. sedangkan pada CPOTB 2021 terdapat penambahan redaksi yaitu terkait
tujuan dari peralataan tersebut yaitu agar dapat mencegah kontaminasi, kontaminasi silang,
penumpukan debu atau kotoran dan hal-hal lain yang umumnya berdampak buruk pada mutu
produk. selain itu, terdapat penambahan dimana Peralatan, filter (penyaring), dan lain-lain,
yang digunakan dalam proses pembuatan harus kompatibel dengan pelarut yang dipakai,
untuk mencegah pelepasan dan atau absorbsi bahan yang tidak diinginkan dapat
mempengaruhi produk. peralatan pada cpotb 2011 membolehkan menggunakan peralatan
tanah liat, kayu, dan peralatan tradisional lainnya, namun pada cpotb 2021 alat-alat tersebut
tidak direkomendasikan atau tidak diperbolehkan.
5. Pada bagian produksi terdapat beberapa perbedaan antara cpotb 2011 dan cpotb 2021
terutama dalam hal ini berkaitan dengan persyaratan bahan awal pada cpotb 2011 :
Pengadaan bahan awal hendaklah hanya dari pemasok yang telah disetujui dan memenuhi
spesifikasi yang relevan.
Semua penerimaan, pengeluaran dan jumlah bahan tersisa hendaklah dicatat. Catatan
hendaklah berisi keterangan mengenai pasokan, nomor bets/lot/QC, tanggal penerimaan atau
penyerahan, tanggal pelulusan dan tanggal daluwarsa bila ada.
Sebelum diluluskan untuk digunakan, tiap bahan awal hendaklah memenuhi spesifikasi dan
diberi label dengan nama yang dinyatakan dalam spesifikasi. Singkatan, kode ataupun nama
yang tidak resmi hendaklah tidak dipakai.
Langkah-langkah berikut dapat digunakan sebagai acuan dalam rangka persiapan pelaksanaan uji
klinik:
10. Tensigard Agromed (POM FF 031 300 031, POM FF 031 300 041)
Komposisi:
- Apii Herba ekstrak (seledri), 95 mg
- Orthosiphon folium ekstrak (daun kumis kucing), 28mg
Khasiat: Membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita
hipertensi ringan hingga sedang
11. X-Gra (POM FF 031 300 011, POM FF 031 300 021)
Komposisi:
- Ganoderma lucidum (jamur ganoderma), 150 mg
- Eurycomae radix (akar pasak bumi), 50 mg
- Panacis ginseng radix (akar ginseng), 30 mg
- Retrofracti fructus (buah cabe jawa), 2.5 mg
- Royal jelly 5 mg
12. Ardium
Komposisi:
- Tiap tablet ardium mengandung micronized flavonoid fraction 500 mg yang
setara dengan: Diosmin 450 mg dan Hesperidin 50 mg.
Khasiat : Nyeri tungkai, bengkak/edema terutama pada malam hari dan pada gejala-
gejala fungsional yang diakibatkan oleh wasir
Uji klinik fase III pada kombinasi ekstrak erba seledri (Apii graveolentis herba) dan
ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphonis staminei folium) berdasarkan formularium
fitofarmaka
a) Komposisi Fitofarmaka
Tiap kapsul 250 mg mengandung:
- 92 mg ekstrak Apii graveolentis herba
- 28 mg ekstrak Orthosiphonis staminei folium
b) Indikasi
Menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolik pada penderita hipertensi
ringan hingga sedang tanpa mempengaruhi kadar elektrolit plasma, kadar lipid
plasma maupun kadar gula darah
c) Uji Klinik Fase III
Dosis pemberian: Fitofarmaka diberikan 3 x 1 kapsul 250 mg sehari, selama
12 minggu
Pembanding: Amlodipin diberikan 1 x 5 mg sehari, selama 12 minggu
Cara pemberian: Oral
Subjek: Pasien dengan hipertensi: tekanan darah sistolik 160-199 mmHg
dan/atau tekanan darah diastolik 95-114 mmHg.
Jumlah: 282 pasien yang tersebar di 12 center uji
Metode: Randomized triple blind control study
Parameter: Tekanan darah sistolik dan diastolik, kadar elektrolit plasma, dan
EKG.
Hasil:
- Penurunan tekanan darah sistolik kelompok amlodipin sedikit lebih baik
dibandingkan dengan kelompok fitofarmaka (128,71±11,43 mmHg vs
131,72±13,63 mmHg, p=0,046).
- Tekanan darah diastolik kelompok fitofarmaka 82,49±8,09 mmHg
sedangkan kelompok amlodipin 80,78±7,24 mmHg, p=0,062.
- Kadar elektrolit pada kelompok fitofarmaka tidak ada perbedaan
signifikan dengan kelompok amlodipin.