Anda di halaman 1dari 4

1.

Berdasarkan data klinik ketika tanggal 11/12 atau ketika masuk rumah sakit, pasien mengalami
diare sehari 4 kali disertai dengan nyeri perut. Pada data lab juga menunjukkan beberapa data
seperti mcv mch mchc bahwa pasien mengalami anemia sehingga badan pasien venderung
lemas. Pada awal masuk rumah sakit pasien juga Diare ± 7 hari sebelum MRS, Cair, berlendir,
tidak berdarah dan Mual & muntah 1 x sehari, nafsu makan menurun. Terapi pertama yang
diberikan adalah ringer lactat guna merehidrasi atau pemulihan cairan/elektrolit yang hilang.
Pasien tifoid cenderung diare

Ringer laktat atau RL merupakan cairan elektrolit isotonik golongan kristaloid


yang sering digunakan untuk resusitasi cairan dan terapi cairan rumatan,. Ringer
laktat juga sering kali disebut campuran natrium laktat (compound sodium
lactate).[1-3]
Efek terapi ringer laktat dalam resusitasi cairan antara lain mengekspansi volume
intravaskular, sehingga akan menaikkan preload dan memperbaiki perfusi. Efek
terapi lain adalah memberikan kandungan natrium laktat sehingga menurunkan
kematian sel akibat iskemia.[3]

MEngapa diberikannya rl? Karena pasien sebelum nya sudah diare selama 7 hari, pasti
sudah sangat banyak cairan yang hilang. Sehingga diberikan RL dengan kandungan
yang lebih lengkap:
Cairan kristaloid intravena sering diberikan pada pasien dengan penyakit kritis. Normal
saline (NaCl 0.9%) atau NS adalah cairan intravena yang paling sering diberikan pada
pasien. Walau demikian, terdapat banyak data dan penelitian yang menyatakan bahwa
pemberiannya pada pasien dengan penyakit kritis dapat berhubungan dengan
bermacam komplikasi seperti asidosis metabolik, gagal ginjal akut/acute kidney
injury (AKI), dan bahkan kematian. Cairan kristaloid balanced seperti ringer laktat (RL)
merupakan alternatif dari NS dan beberapa studi juga menyatakan superioritasnya
cairan ini untuk menangani pasien-pasien, terutama yang memiliki penyakit kritis.[1,2]

Cairan kristaloid
Jenis cairan infus yang pertama adalah kristaloid. Cairan kristaloid mengandung
natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, kalium klorida, magnesium klorida,
dan glukosa.
Cairan kristaloid umumnya digunakan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit,
mengembalikan pH, menghidrasi tubuh, dan sebagai cairan resusitasi.
Beberapa cairan infus yang masuk ke dalam jenis cairan kristaloid antara lain:

 Cairan saline
Cairan saline NaCL 0.9 % merupakan cairan kristaloid yang sering ditemui.
Cairan ini mengandung natrium dan clorida. Cairan infus ini digunakan untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang, mengoreksi ketidakseimbangan
elektrolit, dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik.

 Ringer laktat
Ringer laktat merupakan jenis cairan kristaloid yang mengandung kalsium,
kalium, laktat, natrium, klorida, dan air. Cairan ringer laktat umumnya diberikan
untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat mengalami luka, cedera, atau
menjalani operasi yang menyebabkan kehilangan darah dengan cepat dalam
jumlah yang banyak. Selain itu, cairan ini juga sering digunakan sebagai cairan
pemeliharan ketika sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

 Dextrose
Dextrose merupakan cairan infus yang mengandung gula sederhana. Cairan ini
sering digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah, pada seseorang yang
mengalami hipoglikemia (gula darah rendah). Selain itu, cairan infus dextrose
juga dapat digunakan untuk kondisi hyperkalemia (kadar kalium yang tinggi).

2. AMPICILLIN
Berdasarkan data laboratorium pemeriksaan tes widal tanggal 11/12 menujukkan hasil bahwa
pasien positif mengidap demam tifoid akibat terinfeksi bakteri s. typhi dan s.paratiphy yang
mana terapi antibiotic harus segera diberikan untuk dapat menekan infeksi yang terjadi.
Diberikan ampicillin karena pasien mual muntah jadi lebih memungkinkan melalui intravena dan
sudah sesuai guideline. Jika tidak adapat kloram berikan viccilin ampicillin. Pemberian ampicillin
melalui intravena sebanyak 1 gram 3x1 yang mana tidak sesuai pedoman, jika pada guide line
diberikan harus selama 10 hari sedangkan pada pasien ini hanya diberikan selama 3 hari saja.
Ampicillin termasuk dalam antibiotik golongan penisilin yang
memiliki mekanisme kerja menghambat pembentukan dinding
sel bakteri dengan berikatan dengan protein yang terdapat
pada dinding sel tersebut. Dengan begitu, bakteri akan tidak
memiliki dinding sel yang berujung pada kematian sel bakteri.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ampicillin/?
type=brief&mtype=generic)

3. LOPERAMIDE
Pasien pada sebelum dan MRS mengalami diare. Saat di rumah
sakit mengalami diare dari tanggal 11 hingga 12 akut sehingga
diberikan loperamide. Dari tanggal 11/12 hingga 12/12
p.o 2 mg 2-1-1 tablet

4.
Loperamide menurunkan gerak peristaltik (gerakan yang terjadi
pada otot-otot pada saluran pencernaan), sehingga usus halus
memiliki banyak waktu untuk menyerap cairan dan nutrisi dari
makanan. Loperamide adalah obat yang dapat membantu jika Anda
mengalami diare akut. Diare akut pada orang dewasa artinya gejala diare yang
terjadi secara tiba-tiba dan dalam banyak kasus terjadi hanya dalam beberapa
hari. Tetapi, walaupun penggunaan obat ini dapat mengurangi frekuensi
buang air besar, Pengobatan utama diare yang utama adalah minum banyak
cairan untuk mencegah dehidrasi.

Penyebab diare akut yang paling umum adalah infeksi. Banyak bakteri, virus,
dan kuman lain yang dapat menyebabkan diare. Dalam kebanyakan kasus
diare terjadi saat sistem kekebalan tubuh Anda membersihkan infeksi.
Sebenarnya obat antidiare seperti Loperamide mungkin tidak diperlukan.
Namun, dapat membantu jika Anda ingin mengurangi frekuensi Anda ke
toilet. Kebanyakan orang hanya perlu mengkonsumsi loperamide selama satu
atau dua hari. Loperamide bekerja dengan memperlambat aktivitas usus
Anda. 

Loperamide bekerja dengan mengurangi kecepatan kerja usus, sehingga


konten yang masuk ke usus seperti makanan tetap berada di usus Anda
lebih lama. Hal ini memungkinkan lebih banyak air diserap kembali ke
dalam tubuh Anda dan menghasilkan tinja yang lebih padat. Karena
Loperamide mengatur perjalanan makanan melalui sistem pencernaan,
Loperamide  juga dapat membantu orang dengan diare yang
berhubungan dengan sindrom iritasi usus, dan orang-orang yang
membutuhkan bantuan untuk mengatur aktivitas usus mereka setelah
melakukan operasi pada usus.

5. DEXAMETHASONE
Karena pada data lab menunjukkan positif tifoid dan pasien berdasarkan data lab juga
menunjukkan diare sert didiagnosis gastroenteritis. Flu perut
atau gastroenteritis
adalah muntah dan diare akibat infeksi atau peradangan pada dinding
saluran pencernaan, terutama lambung dan usus. Di masyarakat
luas, gastroenteritis lebih dikenal dengan istilah muntaber. Oleh
karena itu pasien mendapatkan dexamethasone sebagai
antiinflamasi. Pasien mengalami gastroenteritis oleh karena itu dipilih
dexamethasone, pasien mendapatkan dexa pada tanggal 11/12
hingga 14/12 sebagai antiinfalami dan Radang pada membran GI
serta antiemetic, serta dapat mengurangi resiko kematian.
Pada tanggal (14/12) pasien hanya mendapatkan 1x1 atau 5 ml dalam
sehari karena dexamethasone merupakan obat golongan steroid
Ketika ingin dihentikan harus tepering off terlebih dahulu

Mekanisme kerja dexamethasone Obat ini bekerja untuk meredam sistem imun tubuh. Infeksi
virus corona memicu inflamasi saat tubuh mencoba melawan virus. Inflamasi adalah peradangan
efek dari mekanisme tubuh dalam melindungi diri dari infeksi mikroorganisme asing, seperti
virus, bakteri, dan jamur. Namun, terkadang sistem imun bekerja berlebihan dan reaksi dapat
berbahaya - reaksi yang semestinya dirancang untuk menyerang infeksi, pada berakhirnya juga
menyerang selsel tubuh. Dexamethasone bekerja untuk meredam efek ini. Tim Komunikasi
Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro
mengatakan konsumsi dexamethasone untuk jangka panjang tidak boleh dihentikan secara tiba-
tiba. Dokter yang akan menurunkan dosis secara bertahap sebelum menghentikan konsumsi
obat tersebut.

6. Metclopramide
Dikarenakan pada data lab ditunjukkan pasien mengalami mual muntah sejak awal hingga
tanggal 14 masih mual muntah, sehingga pasien mendapatkan metoclopramide sebagai
antiemetic untuk mengurangi mual muntah pasien. Metoclopramide
bekerja
dengan meningkatkan kontraksi otot saluran pencernaan
bagian atas. Dengan begitu, metoclopramide akan
mempercepat laju pengosongan perut menuju usus. Sedangkan
untuk mengurangi rasa mual, obat yang satu ini bekerja
dengan cara mendorong makanan lebih cepat dari lambung ke
usus.

Anda mungkin juga menyukai