Anda di halaman 1dari 21

TERAPI FARMAKOLOGI DIARE, LAKSANSIA, DAN DIUREKSIA

Dosen pengampu: Apt. Ayu Rahmawati,M.Farm

Disusun Oleh:
ULYA PUTRI NADHIRA 210201040
SARAH LATIFAH 2102010016
PRODI KEPERAWATAN
UNIVERSUTAS MUHAMMADIYAH RIAU
2022
DEFINISI
Mansjoer et al., (2009) mendefinisikan gastroenteritis sebagai
buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak
dari biasanya (normal 100-200ml/jam tinja), berbentuk cairan atau
setengah cair (setengah padat), dan dapat pula disertai frekuensi
defekasi (buang air besar) yang meningkat. Sementara, organisasi
kesehatan dunia mendefinisikan gastroenteritis sebagai buang
airair besar yang encer atau cair lebih dari tiga kali
sehari (WHO, 2008).
TANDA DAN GEJALA
• Mula-mula cengeng dan gelisah (jika pasien bayi atau anak-anak).
• Suhu badan dapat meningkat
• Napsu makan berkurang
• Berat badan turun
• Diare
• Feses cair dengan atau tanpa darah / lendir
• Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karna tercampur
empedu
• Anus dan sekitarnya lecet karna tinja menjadi asam
• Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare
• Dehidrasi, bila banyak cairan keluar mempunyai tanda ubun- ubun
besar cekung, tonus dan turgor kulit.
PENYEBAB DIARE
1. INFEKSI INTERNAL
• Stigella
• Salmonella
• Eschericia coli
• Yersinia enterocolitic
2. INFEKSI OLEH VIRUS
• Retavirus
• Enterovirus
• Adenovirus
• Norwalk
3. INFEKSI OLEH PARASIT
• Cacing (ascaris, trichuris, oxyuris)
• Protozoa ( gardia lambia,trichomonas hominis)
• Jamur ( candida albicans)
KLARIFIKASI DIARE SESUAI TINGKAT
KEPARAHANNYA
1. DIARE AKUT
Diare akut adalah diare yang seserangannya tiba-
tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari. Diare
akut ini biasannya diakibatkan oleh infeksi.
2. Diare kronis
Diare kronis adalah diare yang berlangsung selama
lebih dari 14 hari.
TERAPI NON- FARMAKOLOGI
• Minum banyak cairan ( air, sari buah, sup bening) dan hindari
alkohol, susu, dll
• Hindari makanan padat dan makan makanan seperti bubur, roti,
pisang selama 1-2 hari
• Minum cairan rehidrasi oral-oralit garam
• Cucilah tangan dengan baik sehabis BAB dan sebelum makan
• Tutuplah makanan untuk mencengah kontaminasi tikus, lalat,
dan kecoa
• Gunakan air bersih
• Air minum harus direbus terlebih dahulu
• BAB pada jamban dan jaga keberihan lingkungan
• Bila diare berlanjut 2 hari, bila dehidrasi, kotoran berdarah aau
kejang perut periksakan ke dokter
TERAPI FARMAKOLOGI
1. ORALIT
• Oralit tidak mengehentikan diare tapi mengganti cairan tubuh yang keluar
• Oralit 200 adalah campuran gula, garam Na dan kalium
• Berikan dengan sendok (anak <2 tahun) sedikit-sedikit sampai habis. Bila
muntah, tunggu 10 menit dan ulangi tetes demi tetes
2. ADSORBEN DAN OBAT PEMBENTUK MASSA
• Yang termasuk dalam kelompok ini adalah neorit, kombinasi kaolin-
pektin, dan attapulgit
• Kegunaan: mengurangi frekuensi BAB, memedatkan tinja, menyerap
racun pada pasien diare
Kombinasi kaolin dan pektin
Indikasi: simptomatik diare non spesifik
Kontraindikasi: hipersensitif terhadap kaolin dan pektin

Attapulgit
Indikasi: terapi simptomatik untuk diare non spesifik
Kontaraindikasi: hipersensiif terhadap attalpugit
INTERAKSI OBAT DIARE DENGAN OBAT LAIN

1. Obat diare: Adsorben


Obat lain: Antibiotik ( tetrasiklin, linkomisin)
Interaksi: menurukan efek antibiotik
2. Obat diare: Adsorben
Obat lain: Digoksin
Interaksi: menurunkan efek digoksin
3. Obat diare: Adsorben
Obat lain: Antiemik ( promethazine)
Interaksi: menurunkn efek antiemetik
TERAPI FARMAKOLOGI LAKSANSIA
Pengertian laksansia (pencahar) adalah zat-zat yang dapat
menstimulasi gerakan peristaltik usus sebagai refleks dari
rangsangan langsung terhadap dinding usus dan dengan demikian
menyebabkan atau mempermudah buang air besar (defekasi) dan
meredakan sembelit.
Obat-obat pencahar dapat menstimulasi proses defakasi dengan
menjaga agar suspay feses tidak mengeras, menghindari mengedan
terutama lansia dan pasien jantung dan hernia.
KONSTIPASI/SEMBELIT: keadaan dimana defekasi berhenti atau berlangsung
tidak lancar atau tidak teratur.

GEJALA: dapat berup perasaan penuh di bagian lambung, mual, tinja keras
serta defekasi sulit dan kurang nafsu makan.

PENYEBAB:
• Kurang makan serat gizi/ air minum
• Adanya penyakit organis mis:
1. Obstruksi dari usus/penyumbatan akibat adanya divertikel,
penyempitan dan tumor
2. Gangguan mortalitas: hiperkalsiema dan hipotirosis
• Gangguan obat-obat tertentu sebagai efek samping
• Ketegangan syaraf
• Kehamilan
PENANGANAN DAN PENGOBATAN
• Minum lebih banyak (1-2 gelas air hangat sebelum sarapan
pagi)
• Makan makanan berserat
• Olahraga secara teratur
• Jangan mengabaikan dorongan alamiah untuk buang air
• Penggunaan obat (castor oil)
Pengobatan sembelit diarahkan pada perbaikan susuan diet
sehari-haru. Bla diperlukan penggunaan pbat pencahar,
umumnya diberikan dengan dosis efektif yang serendah-
rendahnya dalam jangka waktu singkat
Tujuannya untuk memulihkan proses defekasi normal dan
menghindari terjadinya ketergantungan pbat pencahar
LAKSANSIA BERDASAR FARMAKOLOGI TERBAGI 5:
1. Laksansia kontak
2. Laksansia osmotik
3. Laksansia pembentuk massa feses
4. Laksansia pelicin dan pelunan tinja

A. LAKSANSIA KONTAK
Kerja: merangsang safar dinding usus,meningkatkan pergarakan usus
Contoh: senna, rhei, natrium, oleum ricini
Diminum malam sebelum tidur
ES: kram usus, ketiakseimbangan cairan dan elektrolit, hilangnya kekuatan otot besar
senn dan rhei menimbulkan perubahan warna urin menjedi merah-unggu, merah-
coklat
KL: ibu hamil dan menyusui
B. LAKSANSIA OSMOTIK
Menarik cairan ke dalam usus
Contoh: laktulosa, gliserol, sorbitol
Dapat diberikan pada anak-anak ( 1 bulan ke atas)
ES: kembung, kram, perut terasa tidak enak

C. LAKSANSIA PEMBENTUK MASSA


Kerja: pemanbahan massa feses secara alami sehingga megingkatkan
pergerakan usus dan pengeluaran
Contoh: agar-agar, serat nabati, gom sterculia
Obat pencahar paling aman
Tidak mengonsumsi menjelang tidur malam
D. LAKSANSIA ZAT PELICI DAN PELUNAK TINJA
Kerja mencampur air dengan lemak dalam feses sehingga kadar air menjadi
tingi, feses lunak dan mudah dikeluarkan
Contoh: parafinum cair, natrium dokusinat
Diberikan malam hari
ES: gangguang lambung, ruam, iritasi
Tidak untuk ibu hamil
TERAPI FARMAKOLOGI DIUTERIKA
DIURETIK adalah obat-obat atau bahan yang bekerja diginjal untuk
menambah pengeluaran urine dan zat-zat yang terlarut didalamnya
Mekanis kerja:
Kebanyakan diuretik bekerja dngan mengurangi reabsorsi natrium,
sehingga pengeluarannya lewat kemih diperbesar, demikian juga
pengeluaran air diperbanyak. Oabat-obat diuretik bekerja khusus
terhadap tubuli, tetapi ditempat yang beralinan.
Obat diuretik digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu:
1) Penghambat karbonat anhidrase
Diuresis dan reabsorbsi bikarbonat terjadi karena CA (karbonat anhidrase)
dihambat oleh obat diuretik, seperti asetazolamid di tubulus kontortus proksimal
(PCT). Obat tersebut dapat digunakan untuk terapi glaukoma, alkalinisasi urin,
alkalosis metabolik, mountain sickness akut, dan kadar fosfat pada penderita
hiperfosfatemia dapat diturunkan (Ives, 2014).
2) Diuretik osmosis
Garam dan elektrolit (kalsium, kalium, magnesium, klorida, dan lain- lain)
ikut terekskresi bersama urin secara osmosis dengan daya kerja yang cepat dan
singkat, karena reabsorbsi air dan garam di tubulus kontortus proksimal dan
lengkung Henle dihambat oleh gliserin, isosorbid, manitol, dan urea (Tjay and
Rahardja, 2015; Steth and Steh, 2009). Diuretik osmotik memiliki fungsi
menurunkan tekanan intrakranium atau intraokulus sehingga volume urin yang dihasilkan
menjadi meningkat
3) Diuretik lengkungan
Pengobatan edema paru akut, gagal ginjal akut (GGA), penyakit
edematosa lain, hiperkalemi dan hiperkalsemia akut dapat diterapi menggunakanobat
diuretik loop (Ives, 2014). Contoh: furosemid, bumetanid, asam etakrinat,
dan torsemid
OBAT DIURETIK
Tujuan utama pemakaian:
• Untuk menurunkan tekanan darah tinggi
• Untuk memperkecil edema pada payah jantung kongestif
Diuretik menghasilkan peningkatan aliran urin dengan menghambat
reabsorpsi natrium dan ar tubulus ginjal
OBAT OBAT DIURETIK
• INHIBITOR KARBONIK ANHIDRASE
( asetazolamid)
• LOOP DIURETIK ( bumetanid)
• TIAZID (klorotiazid)
• HEMAT KALIUM ( amilorid)
• OSMOTIK ( manitol)
1. Asetazolamid

2. Bumetanid
3. Klorotiazid

4. Amilorid

5. Monitol

Anda mungkin juga menyukai