Anda di halaman 1dari 9

KERACUNAN

MAKANAN
LAUT
KELOMPOK 11

Astian Fadillah (P00320020009)


Iin Jesika (P00320020019)
Putri Aulia Febriana (P00320020032)
DEFINISI KERACUNAN
MAKANAN LAUT
Keracunan makanan menurut Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016)
adalah suatu gangguan yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang
terkontaminasi.Terkontaminasinya makanan tersebut dapat disebabkan oleh bakteri, bahan kimia, jamur
tertentu, dan virus.

Zat beracun dalam tubuh ikan terakumulasi di dalam jaringan / organ tertentu. Berdasarkan  jaringan atau
organ yang mengandung racun, ikan dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
1. Jenis ichtyosarcotoxic (racun terkonsentrasi di dalam otot, kulit, hati, usus, dan jaringan lain termasuk zat
lender pada tubuh ikan, kecuali gonad).
2. Jenis ichtyootoxic (racun terkumpul di gonad : ovarium, testis, dan ovum) .
3. Jenis ichtyohemotoxic (racun terkandung di dalam darah)

Pembagian ini tidak sepenuhnya tegas karena masih sering terjadi tumpang tindih. contohnya,  puffer
fish (tetraodontiformers); racun pada ikan jenis ini tersebar di seluruh jaringan tubuh.
Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSIS Pemeriksaan fisik diarahkan untuk menilai derajat deplesi cairan.
Mulut kering, tak ada keringat di ketiak, dan kencing yang
KERACUNAN berkurang menandakan dehidrasi ringan. hipotensi ortostatik,
kulit yang kurang lentur, dan mata cekung mencerminkan
MAKANAN dehidrasi sedang. Sementara itu, dehidrasi berat timbul sebagai
hipotensi yang dikompensasi oleh takikardi, delirium, dan syok.
Lanjutan…

Tanda dan gejala klinis keracunan makanan meliputi :

• nausea dan muntah


• Diare berdarah (bloody diarrhea) maupun berair (profuse watery
diarrhea)
• nyeri perut dan kram yang hebat
• Demam
• Limfadenopati
• Oliguria 
Pemeriksaan Penunjang

pemeriksaan radiologis (foto polos abdomen) harus dilakukan bila pasien mengeluh perut kembung,
sakit perut hebat, atau dicurigai sudah terjadi obstruksi atau perforasi. Jika diare telah bercampur
darah, sigmoidoskopi dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis penyakit lain yang
bersamaan, seperti inflammatory bowel disease , shigellosis, disentri amuba, atau diare yang terkait
dengan penggunaan antibiotik.
 
PENANGANA
N penanganan keracunan makanan dibagi
Secara umum,
menjadi dua tahap, yaitu upaya penyelamatan jiwa
(life-saving) dan perbaikan gejala. Dehidrasi diatasi
sambil menghentikan muntah serta diare, pemberian
cairan rehidrasi bukan sekedar mengganti cairan yang
telah/sedang hilang tetapi juga mengompensasi deficit
elektrolit (natrium, kalium, klorida, magnesium) yang
terbawa bersama muntahan dan diare. Jika pasien
diyakini telah termakan racun tertentu (dari jamur atau
ikan), pembilasan lambung dan pemberian arang aktif
merupakan langkah penanganan pertama.
 Memperbanyak minum air putih

Minum air putih dapat membantu mengeluarkan racun


melalui proses buang air kecil ataupun besar. Ini
dikarenakan proses pengeluaran cairan tersebut akan
menguras cairan tubuh yang ada. Kamu bisa saja
mengalami dehidrasi ringan. Jadi setelah mengonsumsi
obat norit usahakan untuk selalu konsumsi air putih yang
banyak. Selain mencegah terjadinya dehidrasi, air putih
Pengobatan membantu pengeluaran racun dalam tubuh menjadi lebih
baik.
Keracunan
Air kelapa
makanan pada
wilayah pesisir Minum air kelapa mudah ditemui di banyak daerah,
terutama jika sedang berlibur di daerah pesisir pantai.
Ketika mengonsumsi air kelapa, ternyata ampuh
menghilangkan racun di dalam tubuh. Usahakan
untuk tidak menambah apapun, termasuk gula.
Minum banyak air kelapa juga dapat membantu
Penanggulangan
keracunan makanan

Penanggulangan untuk kejadian keracunan makanan adalah dengan cara mengganti


cairan tubuh yang keluar (karena muntah atau diare) baik dengan minuman ataupun
cairan infus. Bila perlu, penderita dapat dirawat di rumah sakit. Hal ini tergantung dari
beratnya dehidrasi yang dialami, respon terhadap terapi & kemampuan untuk
meminum cairan tanpa muntah.
Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan untuk menangani kasus keracunan
makanan:
• Pemberian obat anti muntah & diare.
• Bila terjadi demam dapat juga diberikan obat penurun panas.
• Antibiotika jarang diberikan untuk kasus keracunan makanan. Karena pada
beberapa kasus, pemberian antibiotika dapat memperburuk keadaan. Hanya pada
kasus tertentu yang spesifik, antibiotika diberikan untuk memperpendek waktu
penyembuhan.
 
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai