Anda di halaman 1dari 39

Diare

Pembimbing : dr. Wita Kartika Sp.PD.K-AI., FINASIM


Ismi Dian M. 012123143067
Fatih Nugraha 012123143161
Faizah Sugiarto 012123143164
DEFINISI

Buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair


atau setengah cair(setengah padat), kandungan air tinja
lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram/hari

Diare akut : diare yang berlangsung kurang dari 14


hari.
Diare persisten : diare yang berlangsung 14-28 hari
Diare kronik : diare yang berlangsung lebih dari 4
minggu
KLASIFIKASI

1. Lama waktu diare: akut atau kronik,


2. Mekanisme patofisiologis: osmotik atau sekretorik
3. Penyebab infeksi atau tidak: infektif atau non infektif
4. Penyebab organik atau tidak: organik atau fungsional
ETIOLOGI
Infeksi

1. Enteral

• Bakteri: Shigella sp. E.coli, Salmonella sp, Vibrio cholera. Yersinia enterocolytica,
Compylobacter jejuni, Staphyilococcus aureus, Streptococcus, Klebsiella, Pseudomonas
• Virus: Rotavirus. Adenovirus, Norwalk virus, Norwalk like virus, cytomegalovirus (CMV),
echovirus, virus HIV.
• Parasit: - Protozoa: Entamoeba histolytica, Giardia Iamblia, Cryptosparidium porvum,
Balantidium coli.
• Worm: A.lumbricoides, Cacing tambang, Trichuris trichiura dll.
• Fungus: Kandida/moniliasis
ETIOLOGI
2. Parenteral: Otitis media akut (OMA), pneumonia.

Malabsorpsi/maldigesti:

karbohidrat: monosakarida (glukosa,laktosa,galaktosa), disakarida (sakarosa, Iaktosa).


Iemak: rantai panjang trigliserida
protein: asam amino tertentu. celiac sprue gluten malabsorption, protein intolerance, cows milk.
vitamin & mineral

Terapi obat antibiotik. kemoterapi, antasid dll.

Tindakan tertentu seperti gastrektomi, gastroenterostomi, dosis tinggi terapi radiasi.


lain·lain: Sindrom Zollinger-EIIison, neuropati autonomik (neuropati diabetik).
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI DIARE DEFINISI PENYEBAB

Diare osmotik Adanya zat osmotik yang mempertahankan Laxative abuse (MgSo4,
cairan di lumen jejunum, sehingga sorbitol, phospho-soda,
kandungan air di feses menjadi lebih tinggi. castroli, mannitol, dll)
Intoleransi makanan
(disaccharide, gluten, lemak,
dll)
Insufisiensi enzim pancreas

Diare sekretorik Sekresi cairan MENINGKAT disertai absorbsi Enterotoksin (kolera, E.coli)
yang BERKURANG Verner-Morrison Syndrome,
reseksi ileal, laxative
(docusate sodium), carcinoid
tumor
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI DIARE DEFINISI PENYEBAB

Diare inflamatori RUSAKNYA mukosa intestine menyebabkan Infeksi (Disentri Shigella)


keluarnya cairan dan darah. IBD (ulcerative colitis, Crohn’s disease)
Imunodefisiensi

Diare motiliti MENINGKATNYA peristaltik usus sehingga DM autonomic neuropathy, post-vagotomy,


pergerakan isi usus ke distal lebih cepat. Hal hipertiroid, irritable bowel syndrome
ini membuat absorbsi menjadi berkurang.
atau
MENURUNNYA peristaltik usus sehingga
terjadi pertumbuhan bakteri berlebihan di
usus. Pertumbuhan bakteri berlebihan akan
menyebabkan dekonjugasi asam empedu
sehingga mengurangi kelarutan dan absorbsi
lemak dari lumen usus, akibatnya terjadilah
steatorrhea.
GEJALA KLINIS

Gejala klinis yang menyertai baik diare akut maupun kronik


bervariasi tergantung pada penyebabnya. Keluhan lain yang dapat
menyertai antara lain:
-Dehidrasi
-Demam, menggigil
-Nyeri perut yang dapat bersifat kejang/kembung/kaku/kolik
-Mual dan muntah
-BAB berdarah
-Badan lemah
-Pusing
ANAMNESIS

1.Bagaimana durasi, frekuensi, serta pola diare?


2.Bagaimana konsistensi dan warna tinja? Apakah berair, lendir, darah,
atau buih?
3.Apakah ada nyeri perut dan muntah?
4.Apakah ada pencetus? Sebelumnya bepergian keluar daerah, makan
makanan kurang bersih, atau minum obat tertentu?
5.Bagaimana lingkungan tempat tinggal pasien?
6.Apakah ada menderita penyakit lain?
7.Apakah sudah diobati sebelumnya?
PEMERIKSAAN FISIK
1. Perlu diperhatikan apakah ada tanda dehidrasi dan malnutrisi. Status volume
dinilai dengan memperhatikan perubahan ortostatik pada tekanan darah dan
nadi, temperatur tubuh, dan toksisitas.
2. Pada pemeriksaan abdomen diperhatikan apakah ada peningkatan bising usus,
ada distensi abdomen, dan nyeri tekan.
3. Dilihat apakah ada flushing, rash pada kulit, ulkus aphthosa, pembesaran tiroid,
wheezing, arthritis, bising jantung, hepatomegali, massa abdomen, ascites, serta
edema.
4. Perhatikan secara khusus mengenai tonus dan kontraktilitas sphincter ani,
fistula perianal, dan abses.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Darah Lengkap, akan diperoleh informasi adanya anemia dan perkiraan


klasifikasi anemia, leukositosis yang mengarah kepada inflamasi, eosinofilia
yang menunjukkan dugaan adanya neoplasma, alergi, penyakit kolagen
vaskular, parasit, gastroenteritis, atau kolitis eosinofilik.
2. Kimia Klinik, untuk menilai elektrolit, albumin, protein, fungsi hati, fungsi
ginjal, dan gula darah.
3. Pemeriksaan feses, untuk melihat kadar kalium dan natrium dalam cairan feses,
pH feses, test darah samar, jumlah leukosit dalam feses, pemeriksaan lemak
feses, dan laksatif.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Pemeriksaan foto polos abdomen mungkin dapat memberi tambahan keterangan


dalam melakukan evaluasi pasien dengan diare kronis; walaupun tidak terlalu
spesifik dinding yang tampak tebal dapat menunjukkan adanya abnormalitas usus
halus dan kolon, adanya klip menunjukkan adanya pembedahan yang telah
dilakukan sebelumnya, adanya air fluid level menunjukkan adanya obstruksi usus
halus, kalsifikasi pankreas menunjukkan adanya pankreatitis kronis.
PEMERIKSAAN KHUSUS

Pemeriksaan khusus dikerjakan sesuai dengan indikasinya, seperti fungsi tiroid,


serum anti-amoeba, anti-HIV, p-ANCA pada IBD, dan lain sebagainya.

Sedangkan, pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mengevaluasi diare kronis,


pemeriksaan ini memungkinkan untuk melihat mukosa secara langsung sehingga
dapat mendeteksi kelainan di mukosa, dan dapat dilakukan biopsi.
Alur Diagnosis
Diare Akut
Alur Diagnosis Diare
Kronik
Alur Diagnosis
Diare Kronik
Pemeriksaan Derajat Dehidrasi
Pemeriksaan Derajat Dehidrasi
TATALAKSANA DIARE
DIARE AKUT DIARE KRONIS
Terapi utama: cairan dan elektrolit
Terapi utama: penggantian cairan dan
Terapi adjunctive:
elektrolit
- Obat anti-motilitas dan anti-sekretoris:
Terapi etiologi spesifik : kuratif, supresif,
berguna untuk diare sedang/ berat tanpa demam
empiris
dan tanpa darah
Codein atau tincture opium:
Dihindari pada diare dengan demam - Bisa bermanfaat pada diare
- Bismut subsalisilat
kronik berat
Dapat mengurangi mual dan diare - Dihindari pada IBD berat =
Dihindari pada pada pasien dengan gangguan
megakolon toksik
ginjal dan immunocompromised = risiko
ensefalopati bismut
Antibiotik hanya pada digunakan pada diare akut
tertentu
ALGORITMA TATALAKSANA DIARE AKUT
ALGORITMA TATALAKSANA DIARE KRONIS
REHIDRASI
1. Pada dehidrasi ringan, dapat menggunakan oralit dan secara peroral selama pasien masih bisa meminum tanpa
muntah (jangan berikan minuman tinggi gula, dapat memicu diare osmotic)

2. Pada dehidrasi ringan yang pasiennya tidak dapat minum, berikan lewat NGT

3. Pada dehidrasi sedang-berat, berikan secara IV. Pasien tetap diusahakan minum sambil menunggu IV terpasang.
Cairan yang dipilih adalah ringer laktat dengan alternative normal saline (jangan berikan dextrose)

4. Menghitung jumlah cairan yang dibutuhkan


i. Berat jenis plasma (normalnya 1,024-1,028) = (BJ plasma – 1,025)/0,001 x KgBB x 4 ml
ii. Skor Daldiyono = (Skor/15) x 10% x KgBB x 1 liter
iii. Rumus lain
1. (103 atau 109 atau 112/100) x KgBB x 30-40 ml/hari
2. 103= tanpa dehidrasi, 109= ringan-sedang, 112= berat
3. 50% cairan dalam 1 jam pertama, sisanya dalam 3 jam berikutnya
REHIDRASI
ORAL INTRAVENA

●Cairan garam gula, oralit, pedialyte, ● Diberikan kepada pasien dengan diare akut

renalyte. dengan komplikasi dehidrasi sedang-berat


●Diberikan pada pasien dengan diare akut dan/atau komplikasi lainnya.
● Resusitasi, dapat digunakan cairan intravena
tanpa komplikasi atau dengan dehidrasi
ringan. berupa Ringer laktat, Ringer asetat
● Rumatan, dapat digunakan kombinasi
● Larutan rehidrasi oral (LRO), dengan
komposisi Natrium 75mmol/L, Klorida elektrolit + nutrisi cairan intravena berupa
65mmol/L, glukosa anhidrat 75mmol/L, Ringer laktat, Ringer asetat > + Dekstrosa +
kalium 20mmol/L, sitrat 10mmol/L = As.Amino, Normal salin ], Ringer dekstrosa,
245mmol/L Aminofluid
REHIDRASI
Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan yang keluar dari tubuh. macam-macam pemberian cairan :
1. BJ plasma dengan rumus:

2. Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis antara lain

Bila skor < 3 dan tidak ada syok, maka hanya diberikan cairan peroral sedikit-sedikit
sebanyak mungkin (sekitar 100 ml/ 5 menit) hingga stabil
Bila skor >=3 dan terdapat tanda syok diberikan cairan intravena
Pasien dipantau tiap jamnya hingga terapi rehidrasi selesai

Tahapan rehidrasi
- Awal (2 jam pertama) : Jumlah total kebutuhan cairan menurut skor ini langsung diberikan dalam 2 jam ini
- Tahap 2 (jam ke-3) : cairan sejumlah cairan yang hilang selama 2 jam pertama. Secara peroral bila skor < 3 dan tanpa syok
- Tahap akhir ( jam ke-4 dan seterusnya) : cairan sesuai yang hilang dari BAB dan urin serta insensible water loss (sekitar 500 ml)
DIET
- Pasien diare tidak dianjurkan puasa, kecuali bila muntah-muntah hebat.
- Hindari susu sapi
- hindari makanan iritatif atau yang dapat meningkatkan motilitas usus (kafein,
alcohol)
- Pilih makanan yang mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas
ANTIMOTILITAS/ANTIDIARE

- Loperamid 2 mg (antimotilitas) dosis awal 4-8 mg + 2 mg tiap BAB, maks 16 mg


- attapulgite 4 x 2 - 2 tab tiap/BAB, maks 12 tablet/hari (pengeras feses).
- kaolin-pectin 2 tab/BAB (pengeras feses), maks 12 tablet/hari
- smectite 3 x 1 saset diberikan tiap diare/ BAB encer sampai diare berhenti
- Hidrasec 3 x 1 tab/hari (anti sekretorik).
- Bismut subsalisilat (adsorbent, antisekretorik)
- Raccecadotril 3x1 (antisekretorik)
- Hiosina butilbromida (antispasmodic, 2-3x2 tab 10 mg, maks 100 mg/hari),
kontraindikasi ileus paralitik
ANTIMIKROBA
Antimikroba empiric dengan indikasi
terduga infeksi bakteri invasive (shigella,
salmonella, EIEC), traveller’s diarrhea,
immunocompromised
- Ciprofloxacin 2x500 mg/hari, 5-7
hari (typhoid, shigellosis)
- Doksisklin 300 mg single dose
(cholera)
- Cotrimoxazole 160/800 mg 2x1
tablet/hari (Cyclospora, Isospora)
- Metronidazole 3x500 mg/hari
selama 7hari (Giardiasis,
clostridium difficile, Entamoeba
histolytica)
- Antimikroba lain sesuai etiologi
FOLLOW UP
ASSESSMENT LANJUTAN KRITERIA RUJUKAN KOMPLIKASI
- Diare memburuk atau - Tanda dehidrasi sedang-berat - Syok hipovolemik
menetap hingga > 7 hari -> - Penurunan kesadaran - AKI /+ asidosis metabolik
analisis feses - Nyeri perut signifikan - Ileus paralitik
- Muntah persisten - Pasien tidak bisa minum dan tidak ada - Sepsis
- Perubahan status mental infus set - Malnutrisi
- Terjadi KLB - Pasien geriatri/immunocompromised

KIE EDUKASI
- Pencukupan kebutuhan - Menjaga kebersihan air, sanitasi makanan dari vektor
nutrisi dan cairan penyebar kuman seperti lalat, kebiasaan mencuci
- Penyebab, cara penularan, tangan sebelum kontak dengan makanan.
- Mengkonsumsi makanan yang dimasak secara
cara pencegahan
- Warning sign matang.
- Vaksinasi (terutama untuk wisatawan), namun belum
tersedia untuk semua patogen yang ada.
STUDI KASUS
ANAMNESIS

Identitas Pasien
●Nama : Tn. Supriyanto
●Umur : 26 tahun
●Jenis kelamin : Laki-laki
●Alamat : Kebraon, Surabaya
●Agama : Islam
●Pekerjaan : Kuli bangunan
●Perkawinan : Belum menikah

Keluhan Utama : Diare sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit. Frekuensi diare
lebih dari 5 kali sehari bahkan hampir 10 kali.
ANAMNESIS
RPS RPD
- Diare sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit - pernah diare satu tahun yang lalu.
- Diare 5 kali sehari bahkan hampir 10 kali
- riwayat hipertensi, diabetes, atau HIV disangkal
- Diare cair berwarna kekuningan dan ada ampas.
- - Riwayat alergi disangkal.
Tidak ditemukan lendir, darah, maupun lemak pada
diare.
- Belum pernah diobati, hanya minum air putih setiap kali RK
diare - Tidak ada data.
- Tidak ada demam.
- Ada nyeri perut setiap akan (BAB) dan menghilang setelah RPs
BAB.
- tinggal di kos-kosan dan biasanya makan
- Ada muntah bersamaan dengan keluhan diarenya namun
tidak mual. sembarangan.
- Muntah dirasakan semenjak diare dan sudah 3 kali - Tidak ada riwayat bepergian ke luar kota.
- Muntahnya sedikit berisi makanan yang baru dikonsumsi
dan tidak ada darah RPengobatan
- Merasa haus, setiap haus pasien meminum air dan air - Pasien tidak menggunakan antibiotik akhir-akhir ini.
degan.
- Bibir sedikit kering
- BAK terakhir 3 jam yang lalu dengan urin sedikit pekat
- Nafsu makan pasien normal dan pasien merasa sedikit
lemas.
Pernafasan Sesak nafas (-), batuk (-), batuk darah (-), dahak (-), nyeri saat
ROS bernafas (-)

Umum Demam (-), lemah (+), lemas (+) Jantung Sesak (-), nyeri dada (-), berdebar (-)

Kulit Kering (-), bersisik (-), gatal (-), ruam (-) Pencernaan Perut bengkak/membesar (-), mual (-), muntah (+), muntah
darah (-), melena (-), gangguan menelan (-), nyeri telan (-),
Kepala Rambut mudah rontok (-), pusing (-), sakit kepala nyeri perut (+), konstipasi (-), diare (+), nafsu makan kurang
(-), trauma kepala (-) (-), perubahan kebiasaan BAB (-)

Mata Penglihatan kabur (-), nyeri (-), merah (-), gatal Saluran Kencing sedikit pekat (+), kencing sedikit (+), nyeri kencing
(-), mata berair (-), kotoran mata (-), penglihatan kencing (-), nyeri pinggang (-)
ganda (-), sering berganti kacamata (-), mata
kering (-) Ekstremitas Bengkak (-), nyeri sendi(-), nyeri tulang(-), gangren/luka(-),
gerak terbatas(-), memar (-), kelemahan otot (-)
Telinga Penurunan pendengaran (-), berdenging (-),
vertigo (-), nyeri (-), sekret (-), menggunakan alat Sistem saraf Nyeri kepala (-), pusing (-), vertigo (-), lumpuh (-), tremor (-),
bantu pendengaran (-) kejang(-), rasa tebal(-), kesemutan(-)

Hidung dan Penurunan penciuman (-), sering pilek (-), bersin Psikiatri Cemas (-), tegang (-), depresi (-), gangguan memori (-)
sinus (-), hidung buntu (-), perdarahan (-)
Hematologi Anemia (-) ditandai dengan konjungtiva tampak anemis,
Mulut dan Nyeri telan (-), Perdarahan gusi (-), mulut kering perdarahan (-), reaksi transfusi (-)
faring (-), sariawan (-), suara parau (-)
Endokrin Nafsu makan berkurang (-), penurunan berat badan (-), banyak
Leher Pembesaran KGB (-), kaku (-), nyeri (-) keringat(-), keringat malam (-), defekasi 2-3 kali per hari (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum: Tanda-Tanda Vital


●Kesadaran : Compos mentis, GCS 4-5-6 ●Tekanan darah : 110/80 mmHg
●Status mentalis : Orientasi dan daya ingat baik ●Nadi : 92x/menit, teratur, kuat angkat
●Berat badan : 65 kg ●Pernafasan : 20x/menit, kussmaul (-)
●Tinggi badan : 172 cm ●Suhu axila : 36,5°C
●BMI : 21.9 (normal) ●Saturasi O2 : 97% free air
●CRT : < 2 detik
●Akral : Hangat, kering, merah
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

Anemis (-), ikterus(-), sianosis (-), dyspneu (-)


Tidak ada wajah cekung, turgor kulit normalmata, telinga, hidung, leher dbn
Kepala Leher
JVP dbn
mulut sedikit kering
Bentuk simetris Suara napas ves/ves
Pergerakan dada simetris Perkusi sonor pada kedua
Paru Pergerakan napas simetris Suara napas tambahan tidak
Fremitus raba normal-simetris lapang paru
Tidak ada napas dalam dan cepat ada
Iktus pada intercostal space 5
Batas kanan dan kiri jantung S1, S2: Tunggal, S3 & S4 (-),
Jantung dbn midclavicular line sinistra
dalam batas normal Murmur (-), Gallop (-)
Thrill tidak teraba
Bentuk normal hepar dan lien tidak teraba,
Abdomen Perkusi timpani Bising usus sedikit meningkat
Vena kolateral (-) nyeri tekan (-), murphy sign (-)
Akral Hangat, Kering, Merah
CRT < 2 detik
Ekstremitas Turgor kulit normal
Cyanosis (-)
Washer womans hand (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI URIN LENGKAP

Parameter Ref. Range Hasil Parameter Ref. Range Hasil

RBC 4.5 – 5.5 106/mm3 - Warna Kuning -

HGB 13.2 – 17.3 g/dl 12 g/dl Kejernihan Jernih -

HCT 40 – 52% 36% Glukosa Negatif Negatif

PLT 150 – 400 103/mm3 355 x 103/mm Berat jenis 1.020 -

Bilirubin Negatif Negatif


WBC 3.8 – 10.6 103/mm3 5600 x 103/mm3
Keton Negatif -

FESES LENGKAP Blood 50 -

Parameter Ref. Range Hasil pH 5 -

Leukosit Negatif +5 Protein 500 Negatif

Eritrosit Negatif Tidak ada Urobilin 0.1 Normal

Lemak Negatif Tidak ada Nitrat Negatif -

Cacing Negatif Tidak ada Leukosit Negatif Negatif

Parasit Negatif Tidak ada Bakteri Negatif Negatif


TEMPORARY PROBLEM LIST

Anamnesis: Pemeriksaan Fisik:


● Diare satu hari yang lalu ● Mukosa mulut sedikit kering
● Diare 5-10 kali per hari ● Bising usus sedikit meningkat
● Diare cair warna kuning dengan ampas, tanpa lendir, darah,
dan lemak Pemeriksaan Penunjang:
● Muntah 3 kali ● HCT 36% (menurun)
● Nyeri perut saat mau BAB dan reda setelah BAB ● Leukosit +5 pada feses
● Riwayat makan sembarangan
● BAK terakhir 3 jam yang lalu
● Urin berwarna sedikit pekat
● Pasien merasa haus
● Mulut sedikit kering
PERMANENT PROBLEM LIST

Diare akut et causa suspek infeksi bakteri Dehidrasi ringan


● Diare ● Muntah
● Diare cair kuning ● Rasa haus
● Muntah ● Mukosa mulut sedikit kering
● Nyeri perut ● Urin sedikit pekat
● Riwayat makan sembarangan
● Bising usus meningkat
● Dehidrasi ringan
● Leukosit pada feses
Pasien mengeluh haus/muntah

Kebutuhan cairan = (skor/15) x 10% x kgBB x 1 liter


= 1/15 x 10% x 65 x 1 liter
= 430 ml

- Menurut perhitungan tersebut, maka kebutuhan cairan pasien adalah


430 ml.
- Kebutuhan cairan ini diberikan pada dua jam pertama secara peroral.
- Satu jam berikutnya, pasien diberikan cairan sesuai dengan kehilangan
pada 2 jam pertama
- Kemudian satu jam setelahnya pasien dapat diberikan cairan sesuai
dengan insensible water loss (kurang lebih 40 ml/jam) dan jumlah
kehilangan cairan melalui tinja.
Planning
S O TPL PPL Assessment
Diagnosis Terapi Monitoring Edukasi

KELUHAN UTAMA : DIARE KU Anamnesis: Diare Diare akut et Kultur feses Non-farmako -Klinis, -Menjelaskan tentang penyakit,
Kesadaran : Compos Diare satu hari yang Diare cair causa suspek -ORS meliputi: penyebab, rencana diagnosis,
RPS mentis, GCS 4-5-6 lalu kuning infeksi bakteri -Pemberian kalori keluhan pengobatan dan efek sampingnya,
Diare satu hari SMRS Status mentalis : Orientasi Diare 5-10 kali per Muntah yang cukup, terkait diare, prognosis dan pencegahan
5-10 kali sehari dan daya ingat baik hari Nyeri perut makan sedikit- muntah, - cara meminum ORS yakni dengan
konsistensi cair, berwarna Berat badan : 65 kg Diare cair warna Riwayat makan sedikit dengan dehidrasi melarutkan ORS dalam 300-400 ml
kekuningan, dan ada Tinggi badan : 172 cm kuning dengan sembarangan frekuensi banyak - TTV air diminum setiap diare
ampas. BMI : 21.9 (normal) ampas, tanpa lendir, Bising usus - cara membuat oralit dengan gula
lendir (-), darah (-), lemak (-) darah, dan lemak meningkat Farmako dan garam sendiri (¼ sendok teh
minum air putih setiap kali TTV Muntah 3 kali Dehidrasi ringan - Antibiotik empiris garam + 1 sendok teh gula dalam
diare BP : 110/80 mmHg Nyeri perut saat mau Leukosit pada Ciprofloxacin 500 200 ml air)
demam (-) HR : 92x/menit, teratur, kuat BAB dan reda setelah feses mg 2 kali sehari - tetap makan meskipun sedikit-
nyeri perut setiap akan BAB angkat BAB selama 5-7 hari sedikit, namun makan bisa lebih
dan menghilang setelah RR : 20x/menit, kussmaul (-) Riwayat makan (PPK) sering
BAB. T : 36,5°C sembarangan Simptomatis -Makan cukup kalori dan rendah
Muntah sudah 3 kali, SatO2 : 97% free air BAK terakhir 3 jam Ondansetron 8 mg serat
Muntahan sedikit berisi CRT : < 2 detik yang lalu 2 kali sehari p.r.n. Jangan makan sembarangan dan
makanan yang baru Akral : Hangat, kering, Urin berwarna sedikit Attapulgite 4x2 menjaga kebersihan
dikonsumsi merah pekat tablet per hari - apabila terdapat tanda-tanda
Merasa haus, haus perburukan (dehidrasi memburuk
Sedikit lemas PEMFIS Mulut sedikit kering atau keluhan memburuk) untuk
Bibir kering KL : dbn. mulut sedikit segera kembali ke rumah sakit
BAK sedikit terakhir 3 jam kering Pemeriksaan Fisik:
yang lalu dengan urin sedikit Paru : dbn Mukosa mulut sedikit
pekat Jantung : dbn kering
Nafsu makan pasien normal Abdomen : Bising usus Bising usus sedikit
sedikit meningkat, perkusi meningkat
RPD timpani
HT, DM, HIV (-) Ekstremitas : dbn Pemeriksaan
alergi (-) Penunjang:
PEM TAMBAHAN
RPsikososial Hematologi : Hb 12g/dl; HCT HCT 36% (menurun) Muntah Dehidrasi Tidak ada -Rehidrasi cairan -Klinis, -Menjelaskan tentang penyakit,
makan sembarangan 36%; WBC 5600x103/mm3 Leukosit +5 pada Rasa haus ringan peroral 430 ml meliputi penyebab, rencana diagnosis,
riwayat keluar kota (-) Feses : WBC +5 feses Mukosa mulut pada 2 jam keluhan pengobatan dan efek sampingnya,
UL : dbn sedikit kering pertama terkait prognosis dan pencegahan
Urin sedikit dehidrasi - banyak minum
pekat -TTV

Anda mungkin juga menyukai