Farmakoterapi 2
DIARE
DEFINISI
• Suatu gejala yg ditandai dgn Peningkatan frekuensi (>3x/hari) dan
penurunan konsistensi tinja dibandingkan dengan kondisi normal.
• BAB (defekasi) dengan jumlah tinja lebih banyak dari normalnya
(100-200 ml per jam tinja), berbentuk cairan atau setengah cair
(setengah padat), dan/atau disertai frekuensi defekasi yang
meningkat.
• Diare terbagi berdasarkan onset dan durasi, serta berdasarkan
penyebabnya
Epidemiologi
• Sebagian besar kasus diare pada orang dewasa ringan dan sembuh
dengan cepat.
• Bayi dan anak-anak (terutama kurang dari 3 tahun) sangat rentan
terhadap efek dehidrasi diare, dan kejadiannya pada kelompok usia
ini harus ditanggapi dengan serius.
• Epidemiologi diare bervariasi di negara-negara maju vs.
berkembang
• Problem di negara maju adl sanitasi/higienisitas rendah
penyebaran virus/bakteri penyebab diare such as : Shigella,
Salmonella, Campylobacter, Staphylococcus, E. Coli.
• Diare akut sangat terkait dengan rotavirus.
Etiologi
Etiologi cont...
• Diare paling sering disebabkan oleh gastroenteritis virus dengan
rotavirus (40%)
• Bakteri Campylobacter adalah penyebab umum diare bakteri, tetapi
infeksi oleh Salmonella, Shigellae dan beberapa strain Escherichia
coli (E.coli) sering terjadi.
• Parasit tidak sering menyebabkan diare kecuali protozoa Giardia
lamblia, Entamoeba histolytica, yang dapat menyebabkan infeksi
kronis jika tidak terdiagnosis
Klasifikasi berdasar PENYEBAB
• Diare spesifik: tanda yang muncul spesifik, adanya lendir dan darah
di feses, demam
• Penyebab: bakteri, parasit, amuba
• Diare non spesifik: feses cair, lembek, tidak ada darah, tidak ada
ledir dan demam
• Penyebab: makanan, malabsorbsi, stress
Klasifikasi diare berdasar ONSET & DURASI
• Akut:
berlangsung ≤3 hari (72 jam)self limiting disease
• Kronik:
Berlangsung ≥ 14 hari cari tahu penyebabpilih obat yang
sesuai
• Persisten:
berlangsung lebih dari 30 hari
Patofisiologi
Patofisiologi cont...
Patofisiologi cont...
DIARE OSMOSIS
• Disebabkan oleh senyawa sukar diabsorpsi
• Terjadi pada sindrom malabsorbsi, intoleransi laktosa, pemberian ion
divalent (antasida mengandung magnesium), karbohidrat yang sukar larut
(misalnya laktulosa).
• Kh. tidak terdigesti / gagal terabsorbsi diubah mjd asam laktat
osmolaritas naik usus menarik cairan hipotonis Diare banyak dan
cair
• Octreotide
• - analog oktapeptida sintetik dari somatostatin endogen
• - mengeblok pelepasan serotonin, dan beberapa peptida aktif
kontrol diare
• - long-acting
Terapi Farmakologi
• 4. Enzim
• Mekanisme : enzim digesti karbohidrat
• Untuk pasien diare akibat lactose intolerance
• 5. Mikroflora usus
• Mekanisme : mengembalikan fungsi normal usus dan menekan
pertumbuhan mikroorganisme patogen
• Sebagai pengganti mikroflora koloni.
• 6. Antikolinergik
• Mekanisme : mengeblok tonus vagal dan memperpanjang waktu
transit usus
• Contoh : atropin
• jarang digunakan pertimbangan efek samping
Terapi Farmakologi
7. Antibiotika
• - Tidak begitu penting pada beberapa kasus diare infeksi ringan
dan dapat sembuh sendiri.
• - Mencegah proses invasi infeksi, dan penularan patogen person-
to-person
• - Pemilihan obat berdasarkan mikroorganisme penyebabnya
• - Dapat digunakan tanpa pemerikasaan lab. berdasarkan
suspect diare berdasarkan tanda/gejala penyakit,
• misalnya demam dan darah di tinja.
Rekomendasi Terapi
lanjutan
REHIDRASI
• Tanpa dehidrasi : dgn Cairan Rumah tangga (1gelas air+2 sdm
gula+1 sdt garam)
• Untuk dehidrasi ringan oralit, peroral ,75cc/kgBB, <300mOsm
• Untuk dehidrasi berat
Ringer Laktat iv (29g glukosa:3,5gNaCl:2,5gBicNat:1,5g KCL) /
L 30cc/kgBB, 70cc/kgBB
bisa diganti NaCl isotonis + Bicnat 7,5% 50 ml/L
ORALIT/PHAROLIT
• Dosis: sesuai keadaan
• >1 th : 2jam pertama 2 gelas larutan:selanjutnya
½ gelas tiap buang air besar
• 1-5 th: 2jam pertama 4 gelas larutan, selanjutnya 1
gelas tiap buang air besar
• >5th &dewasa: 2jam pertama 6 gelas, selanjutnya
2 gelas tiap buang air besar
Pediatric Diare
MONITORING TERAPI
Monitoring terapi pada pasien diare di antaranya :
• 1. Frekuensi buang air besar, dan konsistensi feses,
• 2. Berat badan dan suhu badan pada penderita,
• 3. Kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit,
• 4. Pengobatan diare (penyebab, simptomatik),
• 5. Kemungkinan efek samping obat diare,
• 6. Komplikasi diare,
• 7. Keberhasilan terapi setelah 2 hari,
• 8. Test laboratorium (keberadaan infeksi mikroorganisme, darah,
lemak, pH, osmolaritas).
PENCEGAHAN DIARE
• 1. HIGYENE YANG BAIK