PENYUSUN :
NIM : 19331024
2021/2022
CARA MENGERJAKAN RESEP
A. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami langkah menyelesaikan resep dengan
cepat, tepat dan efisien.
B. Dasar teori
Dalam pelayanan kesehatan obat merupakan komponen yang penting
karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan baik upaya
preventif, promotif, kuratif danrehabilitatif. Pesatnya perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) jugaberpengaruh terhadap peningkatan
penelitian di bidang farmasi. Pasien dengan masalah kesehatan tertentu
melakukan pemeriksaan ke dokter, biasanya diberi pilihan terapi yang akan
dijalankan. Terapi obat sejauh ini merupakan yang paling sering dipilih. Pada
banyak kasus, terapi obat sering melibatkan penulisan resep.
Resep merupakan hal terpenting sebelum pasien menerima obat. Dalam
alur pelayanan resep, apoteker wajib melakukan skrining resep yang meliputi
skrining admninstratif, kesesuaian farmasetis, dan kesesuian klinis untuk
menjamin legalitas suatu resep dan meminimalkan kesalahan pengobatan.
Resep harus ditulis denganjelas untuk menghindari salah persepsi antara
penulis dengan pembaca resep, kegagalan komunikasi dan salah
interpretasi antara dokter dengan apoteker merupakan salah satu faktor
kesalahan medikasi (medication error) yang berakibat fatal bagi pasien.
Resep yang baik harus memuat cukup informasi yang memungkinkan ahli
farmasi yang bersangkutan mengerti obat apa yang akan diberikan kepada
pasien. Namun pada kenyataannya, masih banyak permasalahan yang
ditemui dalam peresepan.
Aspek admnistratif resep dipilih karena merupakan skrining awal pada
saat resep dilayani di apotek, skrining admnistratif perlu dilakukan karena
mencakup seluruh informasi di dalam resep yangberkaitan dengan
kejelasaan tulisan obat, keabsahan resep, dan kejelasan informasi di dalam
resep. Dalam penulisan resep kelengkapan admnistratif sudah diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Akibat
ketidaklengkapan admnistratif resep bisa berdampak buruk bagi pasien,
yang merupakan tahap skrining awal guna mencegah adanya medication
error.Permasalahan dalam peresepan merupakan salah satu kejadian
medication error.
C. Resep
Seorang Pasien datang ke UGD (laki-laki, 60 tahun) mengeluh lemas,
pusing pusing. Hasil pemeriksaan memperlihatkan TD : 180/90, dan GDS :
250 mg/dl. Dokter mendiagnosa pasien tersebut menderita Diabetes Mellitus
dan Hipertensi, Pasien menyerahkan resep kepada apoteker sebagai
berikut.
dr. Bowo.,Sp.PD
Jl. Wates No. 2 Sleman 0274-847646
SIP: 037474RE
ttd
ttd
Ttd
dr. Bowo.,Sp.PD
Jl. Wates No. 2 Sleman 0274-847646
SIP: 037474RE
ttd
ttd
Ttd
Administrasi meliputi :
•Nama pasien
Ada
•Alamat pasien
Ada
• Umur/berat badan
Ada
• Jenis kelamin
Ada
• Nama dokter
Ada
I MASALAH FARMASETIK
I
.
• Bentuk sediaan - Sesuai
• Kekuatan sediaan/volume - Sesuai
sediaan
• Jumlah obat - Sesuai
• Stabilitas - Sesuai
Etiket
1. Novorapid Flex
Pen 3 ml
APOTEK INTAN
Jln. Sangkar Mas No.5 Telp : 03285-98-359
APA : apt. Intan Meilani Loni, S.Farm
S.I.P.A : 08/86/P/III/2019
APOTEK INTAN
Jln. Sangkar Mas No.5 Telp : 03285-98-359
APA : apt. Intan Meilani Loni, S.Farm
S.I.P.A : 08/86/P/III/2019
1 x Sehari 1 Tablet
Sesudah Makan
3. Amlodipin 10 mg
Tab
APOTEK INTAN
Jln. Sangkar Mas No.5 Telp : 03285-98-359
APA : apt. Intan Meilani Loni, S.Farm
S.I.P.A : 08/86/P/III/2019
1 x Sehari 1 Tablet
Sesudah Makan
4. Alprazolam 0.5
mg Tab
APOTEK INTAN
Jln. Sangkar Mas No.5 Telp : 03285-98-359
APA : apt. Intan Meilani Loni, S.Farm
S.I.P.A : 08/86/P/III/2019
No : 25
Nama Dokter : dr. Bowo., Sp.PD Tgl : 28 Mei 2021
Nama Pasien : Tn. Joko Tgl : 05 Nov 2021
PCC
Anonim. 1980. Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1965 tentang Apotek. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Siti, 2015. Skripsi: Kajian Administratif, Farmasetik dan Klinis Resep Pasien
Rawat Jalan di Rumkital Dr. Mintohardjo pada bulan Januari 2015.
Jakarta