Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR FILSAFAT BISNIS

METERI II

Mata kuliah : Filsafat Bisnis (SPBIS 1136)

Dosen Pengasuh : 1. Dr. Pius Bumi Kellen, MM dan 2.Drs. Beatus Bala, M.AB

Oleh Kelompok: kelompok 2

NO NAMA MAHASISWA NIM DOSEN WALI


1 CHRISTIE 2103020072 DR. FRANS GANA,
F.RATUKORO MS
2 CINDERELLA C. 2103020073 DR. FRANS GANA,
LONI MS
3 WELMI F. RATU 2103020042 DR. FRANS GANA,
MS

SEMESTER 1-B

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang

BAB II ISI
2.2 Materi
2.2.1 Konsepsi Manusia
2.2.2 Bisnis Sebagai Kebudayaan Manusia

BAB III PENUTUP


2.3 Kesimpulan
2.4 Kasus diskusi
2.5 Soal

2
BAB I

PENDAHULUAN

2.1 LATAR BELAKANG


Filsafat adalah titah terhadap kebijaksanaan, kebijaksanaan sendiri
memiliki arti jika melakuka suatu tindakan harus merenungkan dari dalam
hati sehingga apa yang di keluarkan secara baik dan bijaksana. Orang yang
bijaksana tidak mencari keuntungan melainkan membentuk keahliannya
untuk melayani orang lain dengan baik, hasil darimengenal konsumen sendiri
adalah bisnis yang beretika bai. Adapun fungsi filsafat dalam bisnis :
1. Membangun roh bisnis
2. Membangun kesadaran dalam bisnis
3. Membangun bisnis yang berkelanjutan.

Bisnis dalam perspektif sejarah dan eksistensimanusia dalam antrian bisnis


adalah suatu kegiatan merespon setiap kebutuhan manusia dengan berbagai
tren yang berkembang dalam perubahan jaman artinya tidak ada yang instan
dalam bisnis.

Pengertian bisnis sendiri adalah seuatu yang menghasilkan barang dan jasa
untuk melayani setiap orang dengan pelayanan prima yang baik untuk
mencari laba dan keuntungan. Sedangkan pengertian manusia adalah pelaku
bisnis yangmemiliki pemahaman konsep tentang kesinamungan dari bisnis itu
sendiri, sehingga sebagaimakhuk rasional dan makhluk sosial manusia
memiliki nilai-nilai bisnis yang baik. Jadi manusia berbisnis adalah orang
yang melakukan atau melaksanakan suatu tindakan bisnis untuk mendapatkan
laba atau keuntungan.

3
BAB II
ISI

2.2 MATERI
2.2.1 KONSEPSI MANUSIA
Konsep diri sebagai manusia perlu di jawab oleh seseorang. Mungkin
jawabannya tidak akan pernah memuaskan. Akan tetapi, sedikitnya ketika
seserang memiliki konsep yang jelas tentang dirinya sendiri maka ia akan
memiliki arahan apa yang harus di lakukan dalam hidupnya sebagai
manusia.
Misalnya, sepakatkah anda dengan konsepsi manusia dari Thomas
Hobbes tentang “ Homo Homini Lupus “ bahwa manusia adalah serigala
bagi manusia lainnya? Konsepsi ini mendorong manusia masuk ke dalam
kondisi bellum onium contra omnes atau ‘ perang semua melawan semua
‘. Dengan konsepsi seperti ini, tidak heran jika manusia selalu atau senang
terlibat konflik dengan sesamanya. Manusia senantiasa berupaya untuk
menjadi kuat dan berkuasa. Ia pun hidup dalam ketakutan karena jika tidak
bisa menjadi serigala yang mampu memakan manusia lain dirinyalah yang
akan di tindas oleh orang lain.
Zoon Politikon bermakna bahwa manusia adalah binatang atau hewan
yang berpolitik. Manusia tidak berbeda dengan binatang. Urusan hidupnya
hanya urusan mencari makan dan bertahan hidup . pembeda antara
manusia dan binatang hanyalah kegiatan berpolitik. Manusia mengenal
politik, sementara binatang tidak.
Tentunya, konsep tentang manusia banyak dikemukakan oleh para
filsuf. Namun, hanya diri seseorang itulah yang mampu menjawab hakikat
keberadaan dirinya. Di sinilah seorang manusia perlu memahami dirinya
sebagai sebuah makhluk yang kompleks.
Dalam konsepsi homo homini lupus tidak bisa lepas dari manusia.
Namun, pada sisi yang lain ada orang yang tidak segan segan membantu
orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun. Dalam sandiwara politik

4
di negri kita, tidak sedikit anggota DPR yang yang korupsi yang
memanfaatkan posisinya sebagai wakil rakyat untuk memperkaya diri,
bolos dari rapat-rapat yang di hadirinya guna mencari pundi-pundi uang
yang lebih besar dari sekedar uang rapat. Akan tetapi tidak sedikit anggota
DPR yang loyal denganamanah sebagai wakil rakyat dan benar-benar
berjuang untuk merealisasikan janji-janji kampanyenya. Oelh karenanya,
memahami kompleksitas manusia secara holistik atau menyeluruh
merupakan hal yang penting dalam bisnis.
Oleh karena manusia adalah pelaku bisnis. Hanya manusia yang
melakukan bisnis, bukan makhluk lain. Konsepsi manusia sebagai homo
homini lupus ataupun zoon politikon melekat dan menjadi karakter
manusia dalam melakukan bisnis.
Namun, perlu di sadari nahwa manusia juga memiliki sisi baik. Tidak
semua pengusaha berlaku semena-mena terhadap karwayan nya.
Pemahaman akan konsep manusia yang baik inilah yang perlu di
kembangkan dalam kegiatan bisnis, guna menunjang kesinambungan dari
bisnis itu sendiri. Pertama, konsep atau hakikat manusia sebagai makhluk
rasional dan kedua, manusia sebagai makhluk sosial.
Menurut Max Weber, terdapat empat tipe makhluk rasional, yakni :
1. Zweckrational atau puposive rationality, yakni ekspektasi terhadap
perilaku atau objek lain dalam lingkungannya yang di anggap
memiliki tujuan dan mampu di kalkulasikan atau diperhitungkan.
2. Wertrational atau value/belief – oriented, yaksni rasional atau masuk
akal bagi seseorang untuk memiliki keyakinan atas etika, estetika,
agama atau motivasi lain yang membuatnya bersikap independen
dalam mengarahkan tujuannya dalam keberhasilan hidup.
3. Affectual atau meaningfully oriented, yakni rasionalitas seseorang
uang di pengaruhi oleh perasaan atau emosi dalam memaknai sesuatu
4. Traditional atau conventional, yakni rasionalitas yangyang di
pengaruhi oleh habit atau kebiasaan yang telah berurat akar.

5
Dalam kegiatanbisnis, manusia di pandang sebagai pembisnis yang
rasional. Misalnya, ketika hendak berbisnis, seseorang memulainya
denganmembuat bussines plan atau rencan bisnis yang di dalamnya
berisi tentang produk apa, analisiskondidi yang mendukung atau yang
tidak mendukung bisnis yang hendak di lakukannya, strategi
melaksanakan bisnisnya seperti apa, hingga prediksi berapa
keuntungan yang mungkin di raihnya. Membuat bisnis plan
menunjukan rasionalitas seseorang dalam melakukan kalkulasi atau
perhitungan dalam kegiatan bisnis.
Selanjutnya, seorang pembisnis juga harus memiliki keyakinan atas
etika, estetika, agama, terutama dalam mengarahkan bisnisnya agar
bermanfaat, bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk orang-
orang di sekitarnya. Bahwa bisnis itu harus jujur, harus bersenangat,
pantang menyerah, tidak boleh menyakiti orang lain, dan prinsip-
prinsip lainnya. Pembisnis yang rasional adalah pembisnis yang yakin
atas nilai-nilai kebaikan
Selanjutnya, tidak salah jika seorang pembisnis mengikuti perasaan
atau emosi atau kata hatinya, yang mungkin sering di anggap tidak
rasional . kadang-kadang, perasaan atau emosi muncul begitu saja.
Kadang-kadang seseorang tidak mempunya alasan mangapa perasaan
itu muncul. Misalnya, seorang pembisnis tiba-tiba merasa dirinya
harus mundur dari seleksi tender tertentu. Tidak ada alasan yang logis
yang bisa di jelaskan kepada bawahan atau rekan-rekan kerja. Ia
merasa perasaannya tidak boleh ikut dalam tender proyek tersebut.
Rasionalitas seorang pembisnis juga di pengaruhi oleh kebiasaan,
baik kebiasaan dirinya atau kebiasaan orang lain yang mampu
menjadikan bahan bisnis.
Hakikat manusia lainnya yang perlu di ketahui dalam kegiatan
bisnis adalah manusia sbagai makhluk sosial, yakni makhluk yang
senantiasa membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Begitu pula
dengan bisnis. Adakah bisnis yang bisa di kerjakan dengan seorang

6
diri? Rasanya sulit menemukan bisnis itu. Dengan memahami hakikat
manusia sebagai makhluk sosial, seorang pembisnis di tuntut untuk
luwes dalam melakukan kegiatan bisnisnya, mampu berempati dengan
kebutuhan orang-orang yang ada di sekitarnya,serta senantiasa
berkeinginan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan
lingkungannya.
Berikut ini, konsekuensi dari konsepsi manusia sebagai makhluk
yang rasional maupun makhluk sosial dengan kegiatan bisnis:
1. Bisnis merupakan kegiatan rasional manusia untuk memupuk
keuntungan. Tidak ada seorang manusiapun yang melakukan bisnis
dengan keinginan utnk rugi. Semuanya ingin untung atau laba.
Kalaupun bisnisnya merugi, kemungkinan seseorang untuk
menghentikan bisnisnya sangat besar.
2. Bisnis merupakan kegiatan sosial untuk membantu sesama.
Kesinambungan bisnis seseorang sangat tergantung dari besarnya
manfaat yang di rasakan oleh orang-orang sekitarnya dengan
eksistensi bisnis yang di geluti seseorang.
3. Perpaduan kedua konsepsia ini melahirkan seorang pembinis
dengan jiwa yang seimbang , antara mengejar keuntungan atau
kepekaan serta kepedulian terhadap sesama.
A. HAKIKAT KEGIATAN BISNIS
Secara sederhana, kegiatan bisnis dalam kehidupan manusia adalah untuk
memenuhi kebutuhan manusia ( needs) dan mencipta keinginan manusia
( wants) .
Kebutuhan pokok manusia meliputi sandang ( pakaian ), pangan
(makanan), dan papan ( rumah). Kegiatan bisnis di lakukan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan yang berkembang menjadi keinginan
tersebut. Keinginan manusia akan pemenuhan kebutuhan isfatnya tidak
terbatas. Setelah satu kebutuhan terpenuhi , manusia cenderung ingin
memenuhi kebutuhan lainnya.

7
Sementara di sisi lainnya, saran untuk memuaskan keinginan tersebut
bersifat terbatas atau langkah. Misalnya, beras sebagai makanan pokok
masyarakat indonesia, stoknya di pengaruhi oleh musism panen. Kadang
stok beras melimpah, kadang sedikit. Kegiatan bisnis mengupayakan agar
kebutuhan manusia akan beras senantiasa terpenuhi tanpa harus di
pengaruhi oleh musim panen dan faktor-faktor lainnya.
Agar bisa menentukan mana kebutuhan dan mana keinginan, berikut
perbedaan konsep tersebut oleh Afzalurrahman sebagai berikut.
“ keinginan adalah kebutuhan-kebutuhan manusia di tambah dengan
kemauan dan daya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu “
(Afzalurrahman, 2000: 194)
Dari penjelasan dia atas, terlihat bahwa keinginan manusia sifatnya
jauh lebih tidak terbatas dari kebutuhan. Sama seperti minum air laut.
Semakin banyak di minum, semakin haus. Misalnya, dalam memenuhi
kebutuhan pangan, sebenarnya manusia hanya cukup sampai ia tidak
merasa lapar. Akan tetapi seiring dengan kesadaran akan kesehatan dan
berbagai penemuan yang menekankan pentingnya makanan terhadap
kesehatan manusia maka selain utnuk memenuhi rasa kenyang, manusia
pun mulai memperhatikan komposisi makanannya.

8
2.2.2 BISNIS SEBAGAI KEBUDAYAAN MANUSIA
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan manusia yang di jadikan milik diri
manusia dengan cara belajar. Merujuk pada definisi tersebut, bisnis juga
merupakan kebudayaan manusia. Bisnis memiliki serrangkaian gagasan
yang diimplementasikan dalam bentuk tindakan serta menghasilkan
berbagai barang atau jasa yang tentusaja di lakukan oleh manusia. Hal
terpenting dari definis di atas adalah bahwa bisnis sangat menekankan
aspek pembelajaran.
Pembelajaran dalam bisnis dimulai sejak seseorang merintis bisnis dan
terus belajar tanpa henti. Seseorang yang di anggap pakar dalam bisnis
bukan berarti ia akan berhenti belajar justru sebaliknay, orang yang di
anggap pakar akan merasa dirinya harus terus mempelajari sesuatu
kelebihannya adalah pengalaman. Dalam pengalamannya menggekut
bisnis,ia akan mempelajari dan terus mempelajari bisnisnya sehingga ide,
aktivitas, dan hasil-hasil dari bisnis yang ia geluti menjadi halus. Ia terus
memoles bisnisnya inilah seni berbisnis. Seni yang lahir dari pengalaman
dan menunjukan kehalusan buadaya dirinya.
Koentjaranignrat (2002:186-188) menjelaskan bahwa kebudayaan
manusia memiliki tiga wujud, yakni ide, aktivitas, dan artifk. Ide bersifat
abstrak dan hanya ada dalam benakseseorang. Ide seseorang baru akan
terlihat, diketahui, dan di pahami oleh orang lain jika orang tersebut
mengutarakan dan mengomunikasikan ide-ide yang ada dalam benaknya.
Proses penyampaian ide bukanlah yang yang mudah. Ada orang yang
dengan gamblang mampu menyampaikan ide-idenya, ada juga yang gagap
atau kurang mampu menjelaskan. Penyampaian ide bisa di lakukan secara
verbal maupun nonverbal.
Wujud kedua adalah aktivitas, yakni tindakan berpola dari seseorang,
aktivitas seseorang dapat di rasakan dan di lihat oleh orang lain. Tindakan
seseorang tidak pernah ada yang sama persis, namun tindakan seseorang
cenderung memiliki pola yang berulang. Misalnya, seseorang bisa sarapan

9
antara pukul enam sampai tujuh pagi, setelah itu ia pergi bekerja san
pulang sekitar lima sore. Oleh karena itu, dengan melihat pola aktivitas
seseorang, acap kali orang mampu menebak apa yang akan di lakukan
seseorang.
Wujud ketiga adalah artofak ata hasil kebudayaan manusia. Artifak
merupakan wujud kebudayaan yang paling mudah untuk di lihat. Guna
memahami bagaimana wujud kebudayaan ini di aplikasikan dalam bisnis,
simaklah salah satu iklan makanan inovatif berikutini !
NASUWA merupakan salah satu makanan inovatif dari CV. 1001 yang
mengembangkan berbagai produk olahan instan dengan bahan baku beras,
khususnya beras Garut pilihan. Dalam proses produksinya, NASUWA
mengalami tiga kali ptoses, yaitu penggilinga, pencucian, dan penyaringan
dalam mesin. Proses yang demikian, menjadikan beras dapat langusng di
masak tanpa melakukan pencucian lagi. Selain beras pilihan, di dalam satu
kotak NASUWA terdapat beberapa bumbu dan rempah-rempah pilihan.
Mengaitkan wujud kebudayaan, NASUWA merupakan artifak budaya
manusia. Ia merupakan produk olahan aktvitas manusia. Namun bukan
sembarang artifak . ada yang unik dari NASUWA, yakni sebuah inovasi
yang emanfaatkan ‘kebiasaa’ masyarakat setempat dalam mengonsumsi
makanan pokok.
Dari ketiga wujud kebudayaan di atas, koenjaraningrat (2002 203-204)
kemudian merincinya ke dalam unsur-unsur kebudayaan yang terdiri dari:
1. Sistem religi dan upacara keagamaan
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem mata pencaharian hidup
7. Sistem teknologi dan peralatan.

10
Sistem kebudayaan manusia di atas, jika di pahami dengan baik,
memiliki hubungan yang erat dengan bisnis. Bisnis mampu di
kembangkan dalam setiap unsur kebudayaan di atas, dan sebaliknya,
setiap unsur kebudayaan manusia itu dapat berkembang dengang
adanya bisnis.

A. MEMAHAMI BISNIS SEBAGAI KEBUDAYAAN MANUSIA


Dalam memahami bisnis sebagai kebudayaan manusia, sedikitnya ada tiga
hal yang perlu di pahami, yakni bisnis :
1. Memiliki nilai tertentu
2. Memiliki perilaku yangnkhas
3. Melahirkan produk peradaban

1. Mmiliki Nilai Tertentu


Esensi nilai yang penting untuk di pahami adalah bahwa meskipun
kemampuan anak berbeda-beda namun setiap anak pada umumnya bisa
berhitung. Kemampuan berhitung, di masa yang akan datang pasti di
perlukan dalam bidang apa pun. Nantinya seorang anak itu akan
menyampaikan kemampuan berhitungnya. ‘ pasti bisa’ merupakan nilai
yang penting dalam bisnis. Fase ini menimbulkan aura positif tersendiri.
Memberi semangat, dan menimbulkan keyakinan.
Nilai lainya misalnya ‘ keadilan’. Definisi keadilan memang tidak ada
yang baku.secara sederhana, keadilan di anggap sebagai ‘menempatkan
sesuatu pada tempatnya’. Sangat avstrak, tetapi orang akan merasakan
‘rasa’ dari keadilan. Oleh karenanya, keadilan sangat penting dalam
kesinambungan bisnis seseorang.
2. Memiliki Perilaku Yang Khas
Inovasi dalam bisnis adalah hal yang penting. Tetapi, perilaku yang
khas yang menjadi ciri tersendiri dari suatu produk bisa menjadi daya jual
yang tinggi dari suatu produk .
3. Melahikan Produk Peradaban

11
Peradaban sendiri adalah perkembangan manusia secara politik. Sosial
dan ekonomi yang dapat di artikan setiap perkembangan dunia pasti
memiliki produk peradabanya masing-masing mulai dari era/jaman yang
lampau hingga jamar sekarang.
Contohnya : perkembangan teknologi di era peradaban seperti ini di mana
bayak sekali teknologi-teknologi canggih yang di produksi dengan
berbagai jenis dan model serta kualitas dan mutu yang bagus dari setiap
negaranya masing- masing.
Seiring berkembangnya peradaban mulai dari jaman batu sampai
teknologi canggih. Manusia sudah melahirkan berbagai macap produk
yang menurut mereka adalah suatu hal yang baru dalam dunia, dari situlah
dapat di simpulkan bahwa peradaban tidak bisa menghalangi
perkembangan dari produk sebab setiap jaman yang di lewati manusia
pasti setiap tahunnya akan melahirkan berbagai jenis produk yang
sebelumnya belum pernah ada di dunia.

12
BAB III
PENUTUP

2.3 KESIMPULAN
Kesimpuland nya adalah, manusia dan bisnis sangat berkaitan erat karena
manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri dari
hungunan sosial, sehingga bisnis yang ia kerjakan menjadi suatu kajian
penting untuk memperoleh kuntungan yang maksimal,

2.4 KASUS
25 Buruh Panci Di Sekap, 3 Bulan Tidak Mandi
Kepala Satuan Reserse dan kriminal Polres Kota Tengerang Shingto
Silitongan mengatakan “ penggerebekan pabrik panci alumunium di Desa
Lewak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, di lakukan setelah
dua buruh yang berhasil kabur dan melapor ke Polres Lampung Utara dan
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia”. Dua buruh berasal Lampung itu sudah
bekerja selama empat bulan di pabrik itu. “ mereka kabur karena merasa
mengalami siksaan, perlakuan kasar, penyekapan, dan hak mereka sebagai
pekerja tidak di dapatkan,” kata shinto, sabtu 4 mei 2013.
Kedua buruh laki-laki tersebut, kata Shinto, bercerita kepada keluarganya.
Dengan difasilitasi lurah setempat, mereka membuat laporan resmi di Polres
Lampung Utara pada 28 april 2013. Bos pabrik panci tersebut, YK alias Yuki
Irwan, 41 tahun, dilaporkan telah merampas kemerdekaan orang dan
penganiyayaan yang melanggar Pasal 333 dan Pasal 351 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana.
Selain laporan ke polisi, keluarga korban juga melaporkan ke Komnas
HAM. Hasil Koordinasi Polda Metro Jaya, Polda Lampung, dan Polres Kota

13
Tengerang akhirnya pabrik tersebut di grebek pada jumat 3 mei 2013 sekitar
pukul 14.00.
Di lokasi pabrik, polisi menemukan 25 orang buruh dan 5 mandor yang
sedang bekerja. Yuki dan istrinya digiring ke Polres Kota Tangerang untuk di
mintai keterangan. Polisi juga menemuka 6 buruh di antara mereka yang
disekap kondisinya memprihatinkan.pakaian yang dikenakan kumal dan
compang-camping karena berbula-bulan tidak diganti. “ kondisi tubuh buruh
juga tidak terawat, rambut cokelat, kelopak mata gelap, dan berpenyakit
kulit”, kata Shinto.mereka rata-rata tiga bulan tidak mandi dan tidak ganti
baju, karena uang, telepon genggam, dan pakian dari kampung yang dibawa di
sita pabrik.

2.5 SOAL
1. Menurut pendapat anda apa itu manusia berbisnis?
2. Apakah dalam sebuah bisnis hanya ada campur tangan manusia? Jelaskan!
3. Apa perbedaan dari bisnis dan usaha menurut analisis anda ?
4. Jelaskan yang anda ketahui mengenai produk peradaban?
5. Buatlah satu kesimpulan penting tentang keterlibatan manusia dengan
bisnis?

14
DAFTAR PUSTAKA

Raharja, H. Sam`un; dan Zaenal Muttaqim, 2015. Filsafat Bisnis, Jakarta: UT


halaman xx-xx

15

Anda mungkin juga menyukai