Kelompok
Disusun oleh :
Fatwa N 1813052029
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tujan yang Maha Esa dengan rahmat, hidayah, dan
kesehatan yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini, guna
untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori dan Teknik Konseling tepat pada waktunya, makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuannya tentang “Teori Humanistik”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak yang
membantu penulis, yakni teman-teman satu kelompok dan pak Syarifuddin Dahlan selaku dosen
pengampu mata kuliah teori dan teknik konseling, dan juga rekan-rekan yang sudah memberikan
masukan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan dalam
makalah ini. Untuk itu saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari
semua pihak demi kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Konseling merupakan suatu aktivitas tang dilakukan oleh seorang konselor dan seorang
konseli guna nya untuk membahas ataupun menyelesaikan suatu permasalahan yang tengah
dihadapi oleh seorang konseli. Dalam melakukan sebuah proses konseling, konselor dapat
melakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan salah satunya seperti pendekatan
humanistik.
Tokoh dari teori humanistik diantaranya Abraham Maslow yang terkenal dengan teori
aktualisasi diri, dilahirkan di New York pada tahun 1908 dan meninggal di Calivornia tahun
1970. Maslow menggambarkan dirinya saat kecil sebagai seorang yang pemalu, kutu buku dan
neurotic. Tetapi, tidak selamanya ia menjadi neurotic dan benci pada diri sendiri. Ia sepenuhnya
menyadari potensinya, dan menjadi psikolog humanisme terkenal yang menginspirasi banyak
perubahan masyarakat kearah yang positif. Makalah ini akan membahas tentang bagaimana
konsep dasar manusia menurut teori humanistik, tujuan, kelebihan dan kekurangan tentang teori
humanistik ini.
5
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar tentang manusia menurut humanistik
2. Untuk mengetahui struktur kepribadian menurut humanistik
3. Untuk mengetahui asusmsi tingkah laku bermasalah menurut humanistik
4. Untuk mengetahui tujuan konseling menurut humanistik
5. Untuk mengetahui apasaja fungsi dan peranan konselor menurut humanistik
6. Untuk mengetahui bagaimana pengalaman konseli humanistik
7. Untuk mengetahuibagaimana hubungan konselor dan konseli humanistik
8. Untuk mengetahui apasaja kelebihan dan kekurangan konseling humanistik
6
BAB II
PEMBAHASAN
a) Agar klien memahami keberadaanya secara otentik, dengan menjadi sadar atas
keberadaan dan potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan bertindak
bedasarakan kemampuannya. Terdapat tiga karakteristik dari keberadaan otentik: (a)
menyadari sepenuhnya keadaan sekarang, (b) memilih bagaimana hidup pada saat
sekarang, (c) memikul tanggung jawab untuk memilih.
8
b) Meluaskan kesadaran diri klien, dan meningkatkan kesanggupan pilihannya, yakni
menjadi bebas dan bertanggung jawab atas arah hidupnya.
c) Membantu klien agar mampu menghadapi kecemasan sehubungan dengan tindakan
memilih diri, dan menerima kenyataan bahwa dirinya lebih dari sekedar korban kekuatan
kekuatan deterministic diluar dirinya.
9
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Konseling Humanistik
Kelebihan Konseling Humanistik:
a) Pendekatan ini menekankan pada keunikan masing masing individu dan pentingnya arti
hidup mereka
b) Pendekatan ini membantu menghubungkan individu kepada permasalahan universal yang
dihadapi oleh manusia
c) Bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap
fenomena social
d) Pendekatan ini cocok digunakan pada perkembangan klien seperti masalh karier,
kegagalan dalam perkawinan, pengucilan dalam pergaulan, masa transisi dalam
perkembangan dari remaja menjadi dewasa.
Kekurangan Konseling Humanistik:
a) Pendekatan ini belum menghasilkan suatu model konseling yang berkembang secara
penuh
b) Pendekatan ini kekurangan program Pendidikan dan pelatihan
c) Pendekatan ini sulit untuk diterapkan pada tingkatan yang melebihi tingkat individualis
karena sifatnya subjektif
d) Pendekatan ini lebih dekat pada filosofi ekstensial daripada teori konseling lain.
Perbedaan ini membatasi kegunaannya dalam beberapa kasus.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Humanistik berfokus pada kondisi manusia. Pendekatan mengutamakan suatu sikap
yang menekankan pada suatu pemahaman atas manusia, bahwa manusia tidak bias
melarikan diri dari kebebasan dan bahwa kebebasan dan tanggung jawab itu saling
berkaitan. Tokoh dari teori humanistik diantaranya Abraham Maslow yang terkenal dengan
teori aktualisasi diri. Menurut Maslow, holisme menegaskan bahwa organisme selalu
bertingkah laku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen
yang berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang terpisah tapi bagian dari satu kestuan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12