Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN URGENSINYA

DALAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Teknologi Informasi dalam Bimbingan Konseling

Oleh :

Kelompok I

Aura Fadilla NPM. 2102020001


Annastasia I’anatul Yuda NPM. 2102020060

KELAS BANJARBARU A
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-
BANJARI
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Aminah, S.Pd., M.Pd sebagai
dosen pengampu mata kuliah Teknologi Informasi Bimbingan dan Konseling
yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Banjarbaru, 15 Maret 2023

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
2.1 Konsep Dasar Teknologi Informasi Dalam Bk .................................................... 4
2.2 Peran Teknologi Informasi Dalam Bk .................................................................. 6
2.3 Urgensi Yang Mendorong Teknologi Informasi Dalam Bk ................................ 7
2.4 Kelebihan/Keuntungan Penggunaan Teknologi Informasi dalam Bimbingan
Konseling ....................................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan dari teknologi informasi adalah menyelesaikan masalah,


menumbuhkan kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi di dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. Maka dengan adanya teknologi informasi
membuah manusia lebih mudah dan efisien dalam bekerja. Manfaat
teknologi informasi dalam aktivitas sehari-hari juga sangat penting.
Manfaat ini bisa digunakan sebagai penunjang kehidupan yang lebih baik
dikarenakan ada teknologi informasi yang bisa membantu aktivitas
menjadi lebih efektif dan efisien.

berikut ini adalah pengertian teknologi yang dikemukakan oleh beberapa


ahli :

1. Haag dan Keen (1996)

Pengertian teknologi informasi menurut Haag dan Keen adalah


seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi
dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi.

2. Martin (1999)

Pengertian teknologi informasi menurut Martin adalah teknologi


yang tidak hanya pada teknologi komputer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan
menyimpan informasi, melainkan mencakup teknologi komunikasi
untuk mengirim atau menyebarluaskan informasi.

3. Williams dan Sawyer (2003)

Pengertian teknologi informasi menurut Williams dan Sawyer


adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer)

1
dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data,
suara, dan video.

Peranan Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling adalah


Bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen pendidikan juga
memanfaatkan teknologi informasi. Teknologi informasi dalam bimbingan
konseling digunakan sebagai sarana untuk memperoleh, memproses,
menyimpan serta menyebarluaskan informasi.

Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang
begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas bagi kegiatan
berbagai sektor kehidupan termasuk juga pada bimbingan dan konseling.
Keberadaan bimbingan konseling supaya tetap diterima dalam masyarakat
tentunya juga harus berkolaborasi dengan perkembangan teknologi
informasi. Penguasaan teknologi informasi bagi seorang konselor
merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pentingnya teknologi informasi


dalam bimbingan konseling yaitu: pertama karena perkembangan era
globalisasi yang meningkat sehingga menuntut seorang konselor dalam
engusaan teknologi informasi. Kedua karena berkembangnya teknologi
informasi mampu membantu konselor dalam melakukan layanan-layanan
bimbingan konseling tidak hanya secara langsung tetapi bia juga dengan
tidak langsung misalnya konseling melalui telepon, konseling
menggunakan surat magnetic (disket ke disket), konseling melalui video
phone, konseling melalui internet (e-mail, chating, webcam, jejaring
sosial, dan sebagainya) dengan tetap memperhatikan kode etik dalam
bimbingan konseling.

Diharapkan bagi konselor supaya mampu menerapkan system yang baik


dalam teknologi informasi sehingga layanan-layanan bmbingan konseling
bisa diterapkan secara komprehensif. Pesatnya teknologi dan luasnya
informasi menuntut dunia BK untuk menyesuaikan dengan lingkungan

2
agar memenuhi kebutuhan masyarakat. Walaupun kenyataannya, konselor
dan tenaga pendidik lainnya masih banyak yang buta akan teknologi
seperti internet. Padahal internet merupakan media yang efektif dalam
proses layanan Bimbingan dan Konseling. Solusi untuk hal ini, sebaliknya
dan seharusnya konselor dan tenaga pendidik lain sosialisasi tentang
penggunaan media TI yang akan mendukung kinerjanya masing-masing.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa konsep dasar dari teknologi informasi dalam bimbingan dan


konseling?
2. Apa peran teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling?
3. Apa saja urgensi yang mendorong teknologi informasi dalam bimbingan
dan konseling?
4. Apa saja kelebihan dari teknologi informasi dalam bimbingan dan
konseling?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui konsep dasar dari teknologi informasi dalam bimbingan


dan konseling
2. Untuk memahami peran teknologi informasi dalam bimbingan dan
konseling
3. Untuk memahami urgensi yang mendorong teknologi informasi dalam
bimbingan dan konseling
4. Untuk mengetahui kelebihan dari teknologi informasi dalam bimbingan
dan konseling

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Teknologi Informasi Dalam Bk

Pelling (2002) menyatakan bahwa penggunaan komputer (internet) dapat


dipergunakan untuk membantu siswa dalam proses pilihan karir sampai
pada tahap pengambilan keputusan pilihan karir. Hal ini sangat
memungkinkan karena dari proses konseling yang hanya dilakukan secara
tatap muka, konseli merasakan bahwa informasi yang dibutuhkan masih
kurang. Selain itu, dengan membuka internet, maka siswa dapat melihat
banyak informasi atau data yang dibutuhkan untuk menentukan pilihan
studi lanjut atau pilihan karirnya. (Pautina, 2017)

Bimbingan dan Konseling merupakan usaha pemberian bantuan kepada


individu telah mengalami perubahan-perubahan. Perubahan tersebut dapat
ditemukan pada pemanfaatan teknologi informasi dalam layanan
konseling. Adapun media yang digunakan dalam konseling yaitu komputer
dan perangkat audio visual. Komputer adalah media yang sesuai untuk
menyampaikan informasi dalam proses konseling. (Pautina, 2017)

Terdapat 8 (delapan) potensi teknologi komputer berbasis internet dan 3


potensi komputer berbasis non internet untuk Bimbingan dan Konseling.
Potensi teknologi komputer berbasis internet yang dapat digunakan untuk
bimbingan dan konseling, sebagai berikut:

1. E-mail/surat elektronik. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu untuk


terapi, marketing, screening, surat menyurat untuk penjadwalan janji,
monitoring inter-sessions, dan tindak lanjut post-therapeutik, transfer
rekaman konseling, referral, masukan, home work, penelitian dan
colegial professional.
2. Website/Homepages/Blog. Potensi penggunaan oleh konselor antara
lain untuk pemasaran, periklanan, diseminasi informasi dan publikasi.
3. Komputer konfrensi video, potensi penggunaan oleh konselor yaitu
untuk konsultasi, referral, home work dan terapi.

4
4. Sistem Bulletin Board /listservs/ newsgroups. Potensi penggunaan oleh
konselor yaitu untuk konsultasi, referral, sumber daya untuk informasi
dan kegiatan asosiasi professional.
5. Simulasi terkomputerisasi. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu
antara lain untuk supervisi dan pelatihan kompetensi.
6. Pangkalan data FTP Sites. Potensi penggunaan oleh konselor, yaitu
untuk penelitian, sumber informasi bagi konselor, sumber informasi
perpustakaan, transfer rekaman konseli, penilaian dan analisis.
7. Chat Rooms I Electronic Discussion groups. Potensi penggunaan oleh
konselor antara lain untuk terapi kelompok, membantu diri sendiri dan
assessment/pengukuran.
8. Software berbasis internet. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu
untuk client/therapist Email (surat elektronik); Collegial professional
Email (surat elektronik); diseminasi informasi website (homepage);
dukungan/pengukuhan (chat rooms); kegiatan asosiasi professional
(newsgroups); konsultasi (komputer konferensi & newsgroups,
marketing email (surat elektronik); masukan email (surat elektronik),
membantu diri sendiri (chat rooms); monitoring intersessions email
(surat elektronik); pekerjaan rumah (email/surat elektronik, konputer
konferensi video, & software); pelatihan keterampilan (software);
pelatihan kompetensi simulasi terkomputerisasi; pemasaran/periklanan
website/homepage; penelitian (email/surat elektronik, pangkalan
data/FTP site); penilaian dan analisis pangkalan data (FTP site);
publikasi website (homepage); referral (newsgroups, email/surat
elektronik, komputer konferensi video,screening email); sumber daya
untuk informasi (newsgroups, pangkalan data/FTP site); sumber
informasi perpustakaan (pangkalan data/FTP site); supervisi simulasi
terkomputerisasi; surat menyurat untuk penjadwalan/janji (email/surat
elektronik); terapi kelompok (chat rooms); terapi (email/surat
elektronik, komputer konferensi video); tindak lanjut post-therapeutic

5
(email/surat elektronik); transfer rekaman konseli (email/surat
elektronik, pangkalan data/FTP site). (Pautina, 2017)

2.2 Peran Teknologi Informasi Dalam Bk

Peranan bimbingan dan konseling mengacu pada perkembangan serta


kemajuan teknologi yang mutakhir, salah satunya ialah penggunaan alat
atau media komunikasi serta informasi elektronik baik secara on line
maupun off line. Penggunaan media teknologi yang mutakhir akan
senantiasa merubah gaya serta penerapan bimbingan dan konseling yang
konvensional. Sebagaimana tujuan dari kemajuan teknologi yaitu untuk
mengefisienkan atau mempermudah akses informasi, maka penerapannya
dalam bimbingan dan konseling juga mengacu pada cara yang sama tanpa
mengubah konteks dari bimbingan dan konseling tersebut. Alat-alat atau
media dalam akses informasi di era global ini sangat beragam dan
mutakhir, seperti telepon selular, komputer, internet dan media lainnya
yang langsung atau online ataupun yang tidak langsung atau off line. Maka
semua media teknologi informasi tersebut akan mempermudah akses
pemberian bantuan terhadap individu jika dimanfaatkan secara tepat guna
dan terlatih.

Achmad Juntika Nurihsan (2007), mengetengahkan bahwa penggunaan


teknologi informasi, khususnya internet dalam layanan bimbingan dan
konseling adalah dengan sebutan e-counseling. Melalui layanan ini dirasa
cukup efektif dan efisien dalam proses konseling jarak jauh yang
dilakukan oleh konselor dan klien untuk membantu masalahmasalah yang
dihadapi klien. Para konseli juga perlu diberikan suatu sosialisasi agar
kemajuan teknologi informasi tersebut bisa dimanfaatkan sesuai apa yang
diharapkan. Dengan kata lain, teknologi informasi tersebut tidak
disalahgunakan untuk hal yang negatif. Jika konselor dan konseli sudah
paham akan manfaat dan pentingnya teknologi informasi dalam
menunjang proses layanan bimbingan dan konseling, maka ke depannya
bimbingan dan konseling akan menjadi suatu bidang pendidikan yang

6
inovatif dan efisien berkat kemajuan teknologi informasi namun tetap
tidak menghilangkan esensi dari layanan bimbingan dan konseling itu
sendiri.

2.3 Urgensi Yang Mendorong Teknologi Informasi Dalam Bk

Urgensi kegiatan Bimbingan dan Konseling mengacu pada perkembangan


dan kemajuan teknolgi yang mutakhir, salah satunya ialah penggunaan alat
atau media komunikasi serta informasi elektronik baik secara online
maupun offline. Penggunaan media teknologi yang mutakhir akan
senantiasa merubah gaya serta penerapan bimbingan dan konseling yang
konvensional. Sebagaimana tujuan dari kemajuan teknologi yaitu untuk
mengefisienkan atau mempermudah akses informasi, maka penerapannya
dalam bimbingan dan konseling juga mengacu pada cara yang sama tanpa
mengubah konteks dari bimbingan dan konseling tersebut. (Kusumawati,
2020)

Sebagaimana upaya bimbingan dan konseling yaitu memfasilitasi konseli,


maka penggunaan teknologi informasi atau media elektronik penunjang
proses konseling akan sangat dibutuhkan agar konseli dapat memanfaatkan
layanan bimbingan dan konseling secara efisien serta tidak terkesan
ketinggalan zaman. Jika layanan bimbingan konseling masih menerapkan
cara-cara konvensional dalam era teknologi yang semakin maju, maka
layanan tersebut akan ditinggalkan oleh konseli yang akan mengakibatkan
degradasi moral serta ketidakmampuan konseli dalam memecahkan serta
mengoptimalkan tugas perkembangan yang harus dilaluinya secara
mandiri. Maka dari hal tersebut, penerapan atau pemanfaatan teknologi
informasi dalam bimbingan dan konseling menjadi suatu urgensi tersendiri
dalam penyesuaian kondisi zaman atau era yang sangat global.
(Kusumawati, 2020)

7
2.4 Kelebihan/Keuntungan Penggunaan Teknologi Informasi dalam
Bimbingan Konseling

Menurut Zamroni (2012) keuntungan dari guru BK menyelenggarakan BK


dengan bantuan teknologi, konselor memiliki kemampuan untuk
menggunakan sumber teknologi lain yang dapat dimanfaatkan dalam
bimbingan konseling. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan diri dan
konselor itu sendiri serta membangun prestise dikalangan guru lain
disekolah. Lebih lanjut kelebihan atau keuntungan pelayanan bimbingan
konseling melalui teknologi informasi, diantaranya :

1. Pelayanan melalui teknologi informasi mudah di akses.


2. Tidak membutuhkan biaya transportasi
3. Mengurangi kesulitan jadwal yang berkaitan dengan program
kelompok
4. Pelayanan melalui teknologi informasi bersifat semi anonim
5. Klien lebih mau terbuka berbicara tentang masalahnya karena ia tidak
berkomunikasi secara face to face, sehingga ia dapat lebih siap dan
terbuka
6. Pelayanan melalui teknologi informasi dan komunikasi berbasis
individu
7. Konselor dapat menyesuaikan kesiapan klien dalam mengambil
tindakan yang diperlukan, memotivasi diri, dan meningkatkan
keterampilan kliennya
8. Pelayanan melalui teknologi informasi dan komunikasi formatnya
harus memfasilitasi konseling yang proaktif
9. Setelah klien membuka komunikasi via teknologi informasi awal,
maka konselor berinisiatif untuk memulai suatu kontak berikutnya
sehingga ia dapat menciptakan suatu taraf terapis berupa dukungan
sosial dan klien bertanggung jawab selama proses penyembuhannya
10. Pelayanan melalui teknologi informasi formatnya menggunakan ijin
protokol yang terstruktur. Hal ini memberikan konselor suatu kerangka

8
kerja tertulis yang dapat memastikan pemenuhan topik penting ketika
bekerja khusus kepada masing-masing individu pada setiap sesi,
sehingga menghasilkan suatu intervesi yang ringkas, terpusat, dan
sesuai dengan pribadi klien.

9
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Terdapat 8 (delapan) potensi teknologi komputer berbasis internet dan 3


potensi komputer berbasis non internet untuk Bimbingan dan Konseling.
Bimbingan dan Konseling merupakan usaha pemberian bantuan kepada
individu telah mengalami perubahan-perubahan. Perubahan tersebut dapat
ditemukan pada pemanfaatan teknologi informasi dalam layanan
konseling. Peranan bimbingan dan konseling mengacu pada
perkembangan serta kemajuan teknologi yang mutakhir, salah satunya
ialah penggunaan alat atau media komunikasi serta informasi elektronik
baik secara on line maupun off line. Penggunaan media teknologi yang
mutakhir akan senantiasa merubah gaya serta penerapan bimbingan dan
konseling yang konvensional. Urgensi kegiatan Bimbingan dan Konseling
mengacu pada perkembangan dan kemajuan teknolgi yang mutakhir, salah
satunya ialah penggunaan alat atau media komunikasi serta informasi
elektronik baik secara online maupun offline. Menurut Zamroni (2012)
keuntungan dari guru BK menyelenggarakan BK dengan bantuan
teknologi, konselor memiliki kemampuan untuk menggunakan sumber
teknologi lain yang dapat dimanfaatkan dalam bimbingan konseling.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kusumawati, E. (2020). PELUANG DAN TANTANGAN LAYANAN


BIMBINGAN DAN KONSELING DI ERA DISRUPSI. COUNSENESIA
Indonesian Journal of Guidance and Counseling, 1 (1), 64-71

Nurihsan, Ahmad Juntika. 2007. Strategi Layanan Bimbingan & Konseling.


Bandung: Refika Aditama.

Pautina, Amalia R. 2017. KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI DALAM


BIMBINGAN KONSELING. TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, 5 (2), 1-12.

11

Anda mungkin juga menyukai